Anda di halaman 1dari 8

Bab Sub Bab

Ukuran
Statistika Pemusatan Data

Materi ini sudah mulai dikenalkan di tingkat SD, kemudian lebih


detail dan jelas di SMP/MTs. Begitu juga dengan di bangku
SMA/ MA/ SMK yang mengulas materi ini secara lebih rinci
dengan tingkatan soal yang lebih kompleks.
Di Tingkat SMK ini kita bersama-sama mempelajari materi ini
secara bertahap dan komprehensif.
Modul Mini ini akan berisikan materi mean, median, dan modus
secara lengkap. Mulai dari pengertian, rumus, contoh, dan
penyelesaiannya.
Jadi mulai dari subab Pemusatan Data hingga Penyebaran Data nanti, kita sudah mulai masuk
ke hitung-hitungan yang sebenarnya. Maka dari itu kalian perhatikan langkah demi langkahnya
secara cermat supaya lebih paham.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang mean, modus, median, kamu harus tahu dulu apa itu
ukuran pemusatan data. Ukuran pemusatan data adalah metode deskriptif yang menunjukkan
pusat suatu data atau perwakilan suatu data. Ukuran pemusatan data yang umum kamu
kenal ada tiga, yaitu mean, modus, dan median. Apa perbedaan ketiganya?

Mean/Rata-Rata Hitung 𝒙 .
Mean atau istilah lainnya nilai rata-rata adalah jumlah keseluruhan data dibagi banyaknya data
(datum). Nilai rata-rata dibagi lagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

{ Rata-Rata Data Tunggal


Data tunggal adalah data yang belum Rumus Rata-Rata Data Tunggal:
dikelompokkan dalam kelas-kelas interval.
ΣΣ 𝑥𝑥𝑖𝑖
Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang 𝑥𝑥 =
= 𝑛
diperoleh dari jumlah sekelompok data dibagi 𝑛
dengan banyaknya data.
Keterangan:
Rata-rata disimbolkan dengan 𝑥 𝑥 : rata-rata
: datum kelas ke-i
Contoh data tunggal: 𝑥𝑖
2, 3, 5, 9, 7, 7, 5, 5. 𝑛 : banyaknya data

Σ 𝑥𝑖 2 + 3 + 5 + 9 + 7 + 7 + 5 + 5 43
𝑥= = = = 5,375
𝑛 8 8
Hal.
{ oleh: Paramita H ▸ SMK N 1 Karanganyar ▸ Matematika ▸ Statistika } 1
{ Rata-Rata Data Berfrekuensi
Data berfrekuensi sebenarnya juga
merupakan data tunggal, hanya saja jika Rumus Rata-Rata Data Berfrekuensi:
jumlah datanya (frekuensinya) banyak, maka
data tunggal tersebut sering disajikan dalam
𝑥 = ΣΣ𝑓𝑓𝑖𝑖 ∙∙𝑥𝑥𝑖𝑖
𝑥=
bentuk tabel yang memiliki frekuensi di 𝑛𝑛
dalamnya.
Keterangan:
Contoh Data Tunggal Berfrekuensi :
𝑥 : rata-rata
Berikut merupakan tabel yang menunjukkan
𝑓𝑖 : frekuensi kelas ke-i
usia 20 anak di Kota A tepat dua tahun lalu.
𝑥𝑖 : datum kelas ke-i
Usia 5 6 7 8 𝑛 : banyaknya data
Frekuansi 3 5 8 4

Jika pada tahun itu tiga anak yang usianya 7 tahun dan seorang anak yang usianya 8
tahun pindah ke kota B, tentukan usia rata-rata 16 anak yang masih tinggal di Kota A
pada saat ini!

Pembahasan :
Tabel 2 tahun lalu: Tabel saat ini:
Frekuensi Frekuensi
Usia Usia Frekuensi
sebelum pindah setelah pindah

5 3 3 7 3
6 5 5 8 5
7 8 5 9 5
8 4 3 10 3

Data yang digunakan adalah data setelah pindah dan dengan usia saat ini

Rata-rata usia 16 anak yang masih tinggal dalam Kota A saat ini:
(lengkapi tabel seperti berikut)
Usia Frekuensi
fi . xi
( xi ) ( fi )
Σ 𝑓𝑖 ∙ 𝑥𝑖 136
7 3 3.7 = 21 𝑥 = = = 8,5
𝑛 16
8 5 5.8 = 40
9 5 5.9 = 45
10 3 3.10 = 30 Jadi, usia rata-rata 16 anak yang masih tinggal
Σ 16 136 pada saat ini adalah 8,5 tahun.

Hal.
{ oleh: Paramita H ▸ SMK N 1 Karanganyar ▸ Matematika ▸ Statistika } 2
{ Rata-Rata Data Berkelompok
Data berkelompok yang dimaksud disini adalah
tabel distribusi frekuensi data kelompok yang Rumus Rata-Rata Data Berkelompok:
kita sudah bahas di modul sebelumnya,
dimana kolom paling kiri terdapat kelas-kelas
ΣΣ 𝑓𝑓𝑖𝑖 ∙∙ 𝑥𝑥𝑖𝑖
𝑥𝑥 =
=
yang berinterval. 𝑛𝑛
Lalu bagaimana cara mengitung rata-rata Keterangan:
untuk data berkelompok? 𝑥 : rata-rata
 Tentukan nilai tengah dari masing-masing 𝑓𝑖 : frekuensi kelas ke-i
kelas, titik tengah = ½ (BA + BB) 𝑥𝑖 : titik tengah kelas ke-i
 Menggunakan rumus rata-rata seperti 𝑛 : banyaknya data
pada data berinterval

Contoh Soal Data Berkelompok: Pembahasan:


Hitunglah mean dari data kelompok Lengkapi data seperti berikut:
berikut ini! Berikut merupakan tabel Tinggi Badan Frekuensi Titik Tengah
fi . xi
Tinggi Badan Siswa Kelas XII AKL 3 SMK (cm) ( fi ) ( xi )
Negeri 1 Karanganyar: 156 – 160 5 158 790
Tinggi Badan
Frekuensi 161 – 165 10 163 1630
(cm)
166 – 170 5 168 840
156 – 160 5
161 – 165 10 171 - 175 10 173 1730

166 – 170 5 Σ 30 4990


171 - 175 10
Σ 𝑓𝑖 ∙ 𝑥𝑖 4990
𝑥 = = = 166,33
𝑛 30
Jadi, tinggi badan rata-rata siswa XII AKL 3 SMK Negeri Karanganyar adalah 166,33 cm.

{ Rata-Rata Gabungan
Rata-rata data gabungan adalah rata-rata
hasil dari dua kelompok data yang sudah Rumus Rata-Rata Gabungan:
memiliki rata-rata sebelumnya. Secara
matematis. 𝑥𝐴 ∙Σ𝑛𝑓𝐴𝑖 ∙+𝑥𝑥
𝑖 𝐵 ∙ 𝑛𝐵
𝑥𝑔𝑎𝑏 =𝑥 =
𝑛𝐴𝑛+ 𝑛𝐵
Contoh Rata-Rata Gabungan :
Nilai rata-rata ulangan siswa laki-laki adalah Keterangan:
68 dan nilai rata-rata ulangan siswa 𝑥𝑔𝑎𝑏 : rata-rata gabungan
perempuan adalah 75. Jika rata-rata nilai
𝑛𝐴 , 𝑛𝐵 : jumlah data A dan B
gabungannya adalah 70, tentukan
perbandingan banyaknya siswa laki-laki dan 𝑥𝐴 , 𝑥𝐵 : rata-rata data A dan B
perempuan!

Hal.
{ oleh: Paramita H ▸ SMK N 1 Karanganyar ▸ Matematika ▸ Statistika } 3
Pembahasan :
Diketahui: Ditanya:
𝑥𝐿 = 68 𝑛𝐿 : 𝑛𝑃 = ⋯ ?
𝑥𝑃 = 75
𝑥𝑔𝑎𝑏 = 70

Jawab:
𝑥𝐿 ∙ 𝑛𝐿 + 𝑥𝑃 ∙ 𝑛𝑃 ▸ Rumus rata-rata gabungan
𝑥𝑔𝑎𝑏 =
𝑛𝐿 + 𝑛 𝑃
68 ∙ 𝑛𝐿 + 75 ∙ 𝑛𝑃
⟺ 70 = ▸ masukkan unsur yang diketahui
𝑛𝐿 + 𝑛 𝑃
⟺ 70 ∙ 𝑛𝐿 + 𝑛𝑃 = 68 𝑛𝐿 + 75 𝑛𝑃 ▸ 𝑛 𝐿 + 𝑛𝑃 pindah ruas
⟺ 70 𝑛𝐿 + 70 𝑛𝑃 = 68 𝑛𝐿 + 75 𝑛𝑃 ▸ 70 dikalikan dengan 𝑛𝐿 dan 𝑛𝑃
⟺ 70 𝑛𝐿 − 68 𝑛𝐿 = 75 𝑛𝑃 − 70 𝑛𝑃 ▸ 𝑛𝐿 dikumpulkan di ruas kiri, dan 𝑛𝑃 di ruas kanan
⟺ 2 𝑛𝐿 = 5 𝑛𝑃
𝑛𝐿 5 ▸ pindah ruas untuk ruas kiri untuk bagian variable, ruas
⟺ =
𝑛𝑃 2 kanan untuk bagian angka

⟺ 𝑛𝐿 ∶ 𝑛𝑃 = 5 ∶ 2 ▸ ganti tanda (per) menjadi ( : ) untuk masing-masing


ruas

Median/Nilai Tengah Data (Me) .


Median atau nilai tengah adalah pemusatan data yang membagi suatu data menjadi setengah
(50%) data terkecil dan terbesarnya.

Modus bukan termasuk ukuran letak data, namun syarat utama sama adalah dengan
mengurutkan data-data yang ada (jika data tunggal) dan menambahkan kolom frekuensi
komulatif kurang dari (jika data kelompok).

{ Median Data Tunggal


Median pada data tunggal ditentukan dengan Contoh ❶:
mengurutkan dahulu seluruh datanya
kemudian dibagi dua. Tentukan median dari data :
1, 2, 8, 11, 6, 10, dan 16 !
Sebenarnya median data tunggal ada
perumusannya, namun kita sebaiknya Pembahasan:
menggunakan cara langsung saja karena lebih
Data urut: 1, 2, 6, 8, 10, 11, 16
cepat, asalkan data sudah diurutkan dari nilai ▸angka sebelah kiri dan
terkecil hingga nilai terbesar. kanan harus sama banyak
Me = 8

Hal.
{ oleh: Paramita H ▸ SMK N 1 Karanganyar ▸ Matematika ▸ Statistika } 4
Contoh ❷: Contoh ❹:
Tentukan nilai tengah dari data : Tentukan nilai tengah dari data :
7, 8, 8, 9, 4, 3, 7, 9, 5, 7, 6, 5, 6 ! Nilai 5 6 7 8 9 10

Pembahasan: Frekuansi 9 10 12 6 2 1

Data urut: 3, 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 9, 9
▸angka sebelah kiri dan kanan harus sama banyak
Pembahasan:
Me = 7
▸Buat tabel menurun, dan tambahkan kolom fk

Contoh ❸: Nilai Frekuensi Fk ≤


Data urutan
ke-
Hitunglah median dari nilai ujian
matematika kelas XII SMK berikut ini: 5 9 9 1–9
8, 4, 5, 6, 7, 6, 7, 7, 2, 9 6 10 19 10 – 19
7 12 31 20 – 31
Pembahasan: 8 6 37 32 – 37
Data urut: 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9 9 2 39 38 – 39
▸angka sebelah kiri dan kanan harus sama banyak
10 1 40 40
𝟔+𝟕 𝟏𝟑
Me = 𝟐
= 𝟐
= 𝟔, 𝟓 Σ 40

Data Genap, karena jumlah datanya = 40, maka:


Dari penyelesaian nomor sebelumnya, jika
Median terletak antara data ke-20 dan ke-21 .
data ganjil maka median terletak di satu
nilai. Jika datanya genap, maka median 𝟕+𝟕 𝟏𝟒
Me = 𝟐 = 𝟐 = 𝟕
terletak diantara dua nilai.

{ Median Data Kelompok


Rumus Median Data Kelompok
Median pada data kelompok ditentukan
1
dengan menambahkan kolom frekuensi 𝑛 − 𝑓𝑘
komulatif kurang dari (langkahnya mirip 𝑀𝑒 = 𝑇𝑏 + 2 ∙𝑝
𝑓𝑀𝑒
seperti contoh 4 di atas).

Setelah dibuat kolom frekuensi komulatif


Keterangan:
kuang dari (fk), maka kita mencari
𝟏
𝑇𝑏 : tepi bawah kelas Me
kelas median: 𝒏 𝑓𝑘 : frekuensi komulatif sebelum kelas Me
𝟐
Dimana 𝒏 = 𝚺𝒇𝒊 (jumlah dari frekuensi) 𝑓𝑀𝑒 : frekuensi kelas Me
𝑝 : panjang interval kelas

Hal.
{ oleh: Paramita H ▸ SMK N 1 Karanganyar ▸ Matematika ▸ Statistika } 5
Contoh Median Data Kelompok : Maka:
𝑇𝑏 : 150 − 0,5 = 149,5
Tentukan nilai median dari data tinggi 𝑓𝑘 : 14
badan siswa:
𝑓𝑀𝑒 : 10
Tinggi badan
(cm)
Frekuensi 𝑝 :5
140 – 144 6
145 – 149 8 Menentukan nilai median
150 – 154 10 1
𝑛 − 𝑓𝑘
155 – 159 5 𝑀𝑒 = 𝑇𝑏 + 2 ∙𝑝
160 – 164 4 𝑓𝑀𝑒
164 - 169 3
18 − 14
= 149,5 + ∙5
10
Pembahasan: 4
= 149,5 + ∙5
▸Lengkapi tabel, tambahkan kolom fk 10
Tinggi badan Data urutan 2
(cm)
fi fk ≤ ke- = 149,5 + ∙5
5
140 – 144 6 6 1–6
= 149,5 + 2
145 – 149 8 14 7 – 14
150 – 154 10 24 15 – 24 = 151,5
155 – 159 5 29 25 – 29
Jadi nilai median dari tabel tersebut adalah
160 – 164 4 33 30 – 33
151,5
164 - 169 3 36 34 - 36
Σ 36
1 1
Kelas Me = 𝑛 = ∙ 36 = 18 ⇢ data ke − 18
2 2

Modus/Nilai Paling Banyak Muncul (Mo) .


Modus adalah ukuran pemusatan data yang berupa frekuensi terbesar munculnya data yang
sama. Modus dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

{ Modus Data Tunggal


Untuk memahami modus data tunggal, simak Note:
contoh berikut.
 Jika suatu data terdapat satu
modus maka dinamakan
Monomodus
Contoh Modus Data Tunggal:
 Jika suatu data terdapat dua
Tentukan modus dari data berikut: modus maka dinamakan Bimodus

a. 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9  Jika suatu data terdapat lebih dari


dua modus maka data tersebut
b. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9
multimodus.
c. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9  Jika suatu data tidak terlihat
d. 2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9 modus maka data tersebut
e. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dikatakan tidak memiliki modus

Hal.
{ oleh: Paramita H ▸ SMK N 1 Karanganyar ▸ Matematika ▸ Statistika } 6
Pembahasan:
a. 2, 4, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9
→ Nilai yang sering muncul adalah angka 7 (frekuensi terbanyak = 3), sehingga Modus
(Mo) = 7
Gugus data tersebut dikatakan monomodus karena memiliki satu modus.

b. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 9
→ Nilai yang sering muncul adalah angka 6 dan 7 (masing-masing muncul 3 kali),
sehingga Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 7.
Gugus data tersebut dikatakan bimodus karena mempunyai dua modus.

c. 2, 4, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9
→ Nilai yang sering muncul adalah angka 6 dan 8 (masing-masing muncul 3 kali),
sehingga Modusnya ada dua, yaitu 6 dan 8.
Gugus data tersebut dikatakan bimodus karena mempunyai dua modus.

d. 2, 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 8, 9
→ Nilai yang sering muncul adalah angka 5, 7 dan 8 (masing-masing muncul 2 kali),
sehingga Modusnya ada tiga, yaitu 5, 7 dan 8.
Gugus data tersebut dikatakan multimodus karena modusnya lebih dari dua.

e. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
→ Pada gugus data tersebut, semua frekuensi data sama, masing-masing muncul
satu kali, sehingga gugus data tersebut dikatakan tidak mempunyai modus.

{ Modus Data Kelompok


Untuk menentukan modus, baik data tunggal
maupun data kelompok tidak wajib untuk Rumus Modus Data Kelompok
mengurutkan data ataupun menambahkan
kolom fk, karena modus bukan termasuk 𝑑1
kedalam perhitungan ukuran letak data 𝑀𝑜 = 𝑇𝑏 + ∙𝑝
𝑑1 + 𝑑2
(median, kuartil, desil, persentil).

Jika perhitungan yang dicari termasuk dalam


ukuran letak data maka dalam data tunggal Keterangan:
harus diurutkan dari data terkecil ke data 𝑇𝑏 : tepi bawah kelas Mo
terbesar, dan dalam data kelompok harus 𝑑1 : Selisih frek kls Mo dg kls sebelumnya

menambahkan kolom frekuensi komulatif. 𝑑2 : Selisih frek kls Mo dg kls setelahnya

Dalam menentukan nilai modus data 𝑝 : panjang interval kelas


kelompok, sebelum kita gunakan rumus
perhitungannya kita harus memiliki kelas modus, diperoleh dari melihat frekuensi
terbesarnya.

Hal.
{ oleh: Paramita H ▸ SMK N 1 Karanganyar ▸ Matematika ▸ Statistika } 7
Contoh Modus Data Kelompok : Kelas Mo: kelas ke-3 krn frekuensinya terbesar

Tentukan modus dari data tinggi badan Maka:


siswa: 𝑇𝑏 : 150 − 0,5 = 149,5
Tinggi badan 𝑑1 : 10 − 8 = 2
Frekuensi
(cm) 𝑑2 : 10 − 5 = 5
140 – 144 6 𝑝 :5
145 – 149 8
150 – 154 10
155 – 159 5 Menentukan nilai modus:
160 – 164 4 𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑇𝑏 + ∙𝑝
164 - 169 3 𝑑1 + 𝑑2
2
= 149,5 + ∙5
Pembahasan: 2+5
2
Tinggi badan = 149,5 + ∙5
(cm)
fi 7
140 – 144 6 10
= 149,5 +
145 – 149 8 7
150 – 154 10 → kelas Mo = 149,5 + 1,43
155 – 159 5
160 – 164 4 = 150,93
164 - 169 3 Jadi nilai modus dari tabel tersebut adalah
Σ 36 150,93.

Hal.
{ oleh: Paramita H ▸ SMK N 1 Karanganyar ▸ Matematika ▸ Statistika } 8

Anda mungkin juga menyukai