Anda di halaman 1dari 29

Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Percobaan 12

ALIRAN MELALUI BENDUNG BERMERCU LEBAR

(AMBANG LEBAR)

A. Teori Percobaan

Konstruksi bendung (ambang) dan sekat banyak digunakan sebagai


pengatur tinggi muka air dan pengukur debit pada aliran saluran terbuka.
Untuk tujuan ini, ambang/sekat tersebut berperilaku sebagai rintangan yang
membantu menciptakan suatu kondisi energi minimum (aliran kritis). Jika
digunakan untuk tujuan pengukuran debit, semua jenis ambang harus
dikalibrasi karena perkiraan debit secara teoritis memberikan hasil yang
kurang memuaskan akibat pengaruh kekentalan dan perubahan geometri
aliran yang dipengaruhi aliran di hulu ambang. Jika keadaan muka air di
bagian hilir meninggi, mercu ambang akan tenggelam sehingga kondisi
energi minimum tidak tercapai.

Titik pada mercu ambang yang tidak lagi memiliki kondisi energi
minimum ditentukan oleh perbandingan antara kedalaman di hilir dan
kedalaman di hulu, diukur dari datum yang melalui puncak/mercu ambang.
Perbandingan tersebut dikenal sebagai batas modular bendung.

Gambar di bawah ini memperlihatkan profil bendung/ambang bermercu


lebar. Ujung hulu biasanya lengkung, tetapi dalam beberapa contoh adalah
persegi (bersudut).

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Jika suatu ambang lebar digunakan untuk pengendali aliran, maka debit
dapat diperkirakan jika tinggi energi diatas mercu bendung (H a) mendekati
energi minimum yang merupakan ciri aliran kritis:

( )
1
V 3 3 Q2
a2 Emin = y c= 3
H a =h a +
29 2 2 gb2

Dalam kondisi seperti ini, debit akan mencapai nilai maksimum yang
besarnya dapat ditentukan dengan persamaan:

Q=C d (√ )2 2g
3 3
bh 1,5
a

b adalah panjang mercu, ha adalah tinggi muka air hulu diatas mercu
bendung, dan Cd adalah koefisien pengaliran bendung yang merupakan fungsi
dari Ha, bentuk ujung hulu bendung dan kekasaran permukaan mercu
bendung. Untuk bendung proto-type, nilai Cd berkisar antara 0,95 – 1; jika
ha
0,2< <0,6
L
; dengan L adalah lebar mercu.

( y 3− p )
M=
ha
Batas modular bendung:

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

B. Maksud dan Tujuan Percobaan

1. Menentukan koefisien pengaliran pada bending bermercu lebar (Cd)

2. Mengamati proses peluapan di atas bendung

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

1. Flum Test

2. Pompa air + Hydraulic Bench

3. Ambang lebar

4. Alat ukur ketinggian air (point gauge)

5. Mistar ukur

6. Stopwatch

D. Prosedur Percobaan

1. Levelkan saluran terlebih dahulu.

2. Pasang ambang pada saluran terbuka.

3. Jalankan pompa air

4. Ukur tinggi permukaan air di hulu ambang (y 1), di hilir ambang (y3) dan di
atas ambang (y2).

5. Ukur tinggi ambang, panjang ambang, lebar ambang.

6. Ukur debit aktual dengan mengukur volume aliran dan waktu pengaliran.

7. Ulangi percobaan ini untuk beberapa variasi debit yang ditentukan.

LABORATORIUM HIDROLIKA

E. TABEL DATA PENGAMATAN PERCOBAAN ALIRAN


MELALUI BENDUNG BERMECU LEBAR (AMBANG LEBAR)

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Tinggi Muka Tinggi Muka Tinggi Muka


Air di Hulu Air di Hilir Air di Atas
Volume Waktu (detik) Ambang
(cm 3 ¿ y1 (mm) y3 (mm) y2(mm)
No.
t1 t2 t 1 2 rata- 1 2 rata- 1 2 rata-
rata- rata rata rata
rata
1 12,0 12,09 12,09 151 151 151 20 2 20 130 130 130
19000 9 0
12,0 12,09 12,09 151 151 151 20 2 20 130 130 130
9 0
12,0 12,09 12,09 151 151 151 20 2 20 130 130 130
9 0
2 24000 12,0 12,09 12,09 151 151 151 20 2 20 130 130 130
9 0
12,0 12,09 12,09 151 151 151 20 2 20 130 130 130
9 0
12,0 12,09 12,09 151 151 151 20 2 20 130 130 130
9 0
3 30000 12,0 12,09 12,09 151 151 151 20 2 20 130 130 130
9 0
12,0 12,09 12,09 151 151 151 20 2 20 130 130 130
9 0
12,0 12,09 12,09 151 151 151 20 2 20 130 130 130
9 0
Catatan :
 Lebar Ambang (L) = 7,3 cm
 Panjang Ambang (b) = 3,5 cm
 Tinggi Ambang (p) = 10 cm

Makassar, 19 Maret 2021

Asisten

LUSIASMIANTI

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

F. Analisa Data

Data I

 V = 19 liter = 19000 cm3

 t1 = 12,09 detik

 t2 = 12,09 detik

t 1 +t 12,09+12,09
maka trata-rata = 2
= =12,09 detik
2 2

 Y1 = 15 mm = 15,1 cm

 Y2 = 130 mm = 13,0 cm

 Y3 = 20 mm = 2
. cm

 g = 981 cm/detik2

 b = 35 cm

 P = 10 cm

 L = 7,5 cm

 Menghitung Debit Aktual


v
 Qa =
t
19000
=
12,09
= 1572,547 cm3/detik

 Menghitung Debit Teoritis

 Qt = b × ( 23 × √ 23 × g) ×h 1,5
a

Dimana : ha = y1 – p

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

= 15,1 – 10

= 5,1

= 35 × ( 32 √ 23 ×981)× 5,1 1,5

= 6872,597 cm3/detik

 Menghitung Koefisien Pengaliran

Qa
Cd =
Qt

1572,547
=
6872,597

= 0,228

 Menghitung Debit Pengaliran

 Q = Cd × ( 23 × √ 23 × g) ×bh 1,5
a

Q = 0,342 × ( 23 √ 23 × 981)× 35× 5,1 1,5

= 1556,952 cm3/det

 Menghitung Batas Modular Bendung

y 3 −P
ha
M =

2−10
=
5,1

= -1,568

Ha = ha + Vo2/2g
Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Dimana :

A1 = b x y1

= 35x 15,1

= 528,5 cm2

V0 = Qa/A1

= 1572,547/ 528,5

= 2,975 cm/detik

V02/2g = (2,975)2/(2 x 981)

= 0,004

Maka Ha = ha + V02/2g

= 5,1+ 0,004

= 5,104

 Menentukan Tinggi Energi di Atas Mercu Ambang/Lebar Ambang

Ha 5,104
=
L 7,5

= 0,680

 Menentukan Jenis Peluapan (Untuk Ambang Lebar L > 0,5 ha)

L > 0,5 ha

7,5 > 0,5 . 5,1

7,5 > 2,55(Memenuhi)

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Data II

 V = 24000 liter = 24000 cm3

 t1 =15,08 detik

 t2 = 15,08 detik

t 1 +t 15,08+ 15,0,8
maka trata-rata = 2
= =15,08 detik
2 2

 Y1 =151 mm = 15,1 cm

 Y2 = 130 mm = 13,0 cm

 Y3 = 20 mm . = 2 cm

 g = 981 cm/detik2

 b = 35 cm

 P = 10 cm

 L = 7,5 cm

 Menghitung Debit Aktual


v
 Qa =
t
25000
=
15,08
= 1591,511 cm3/detiMenghitung Debit Teoritis

 Qt = b × ( 23 × √ 23 × g) ×h 1,5
a

Dimana : ha = y1 – p

= 15,1 – 10

= 5,1

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

= 35 × ( 32 √ 23 ×981)× 5,1 1,5

= 6.872,597 cm3/detik

 Menghitung Koefisien Pengaliran

Qa
Cd =
Qt

1591,511
=
6.872,597

= 0,231

 Menghitung Debit Pengaliran

 Q = Cd × ( 23 × √ 23 × g) ×bh 1,5
a

Q = 0,231 × ( 23 √ 23 × 981)× 35× 5,1 1,5

= 1587,569 cm3/detMenghitung Batas Modular Bendung

y 3 −P
ha
M =

2−10
=
5,1

= -1,568

Ha = ha + Vo2/2g

Dimana :

A1 = b x y1

= 35x 15,1

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

= 528,5 cm2

V0 = Qa/A1

= 1591,511 / 528,5

= 3,011 cm/detik

V02/2g = (3,011)2/(2 x 981)

= 0,004

Maka Ha = ha + V02/2g

= 5,1 + 0,004

= 5,104

 Menentukan Tinggi Energi di Atas Mercu Ambang/Lebar Ambang

Ha 5,104
=
L 7,5

= 0,680

 Menentukan Jenis Peluapan (Untuk Ambang Lebar L > 0,5 ha)

L > 0,5 ha

7,5 > 0,5 . 5,1

7,5 > 2,55(Memenuhi)

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Data III

 V = 30 liter = 30000 cm3

 t1 = 19,81 detik

 t2 = 19,81 detik

t 1 +t 19,81+19,81
maka trata-rata = 2
= =19,81 detik
2 2

 Y1 = 151 mm = 15,1 cm

 Y2 = 130 mm = 13,0 cm

 Y3 = 20 mm = 2
. cm

 g = 981 cm/detik2

 b = 35cm

 P = 10 cm

 L = 7,5 cm

 Menghitung Debit Aktual


v
 Qa =
t
30000
=
19,81
= 1.514,386 cm3/detik

 Menghitung Debit Teoritis

 Qt = b × ( 23 × √ 23 × g) ×h 1,5
a

Dimana : ha = y1 – p

= 15,1– 10

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

= 5,1

= 35 × ( 32 √ 23 ×981)× 5,1 1,5

= 6.872,597 cm3/detik

 Menghitung Koefisien Penaliran

Qa
Cd =
Qt

1.514,386
=
6.872,597

= 0,220

 Menghitung Debit Pengaliran

 Q = Cd × ( 23 × √ 23 × g) ×bh 1,5
a

Q = 0,220 × ( 23 √ 23 ×981 )× 35 ×5,1 1,5

= 1511,971 cm3/det

 Menghitung Batas Modular Bendung

y 3 −P
ha
M =

2−10
=
5,1

= -1,568

Ha = ha + Vo2/2g

Dimana :
Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)
Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

A1 = b x y1

= 35 x 15,1

= 504 cm2

V0 = Qa/A1

= 1.514,386/ 528,5

= 2,865 cm/detik

V02/2g = (2,865)2/(2 x 981)

= 0,004

Maka Ha = ha + V02/2g

= 5,1 + 0,004

= 5,104

 Menentukan Tinggi Energi di Atas Mercu Ambang/Lebar Ambang

Ha 5,104
=
L 7,5

= 0,680

 Menentukan Jenis Peluapan (Untuk Ambang Lebar L > 0,5 ha)

L > 0,5 ha

7,5 > 0,5 . 5,1

7,5 > 2,55 (Memenuhi)

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV Kelompok XV

G. Tabel Hasil Perhitungan

T
h
V t1 t2 ratara Qa Qt cd m Ha V0
a
N ta Ha/ ha/
o L L
(cm (deti (deti (detik c cm3/ cm3/ cm/
cm cm cm
3) k) k) ) m det det det2

12,09 -
12,0 12,0 1572,5 6872,5 5, 2,9 0,6 0,6
1 190 0,228 1,5 5,104
9 9 47 97 1 75 80 80
00 68
-
15,0 15,0 1591,5 6872,5 5, 3,0 0,6 0,6
2 240 15,08 0,231 1,5 5,104
8 8 11 97 1 11 80 80
0 68
19,81 -
19,8 19,8 1514,3 6872,5 5, 2,8 0,6 0,6
3 300 0,220 1,5 5,104
1 1 86 97 1 65 80 80
00 68

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

H. Grafik dan Pembahasan


a. Grafik

Grafik untuk V vs t

Qa vs Va
3.05
3.03
3.01 1,485
2.99 f(x) = − 0.0549999999999999 x + 3.06033333333333
R² = 0.522873934086195
0,9
2.97
2.95
t

2.93
2.91
2.89
2.87 1,925
2.85
1572.547 1591.511 1514.386
V

Grafik untuk Q vs t

Qa vs Cd
0.231 1.485
0.229 f(x) = − 0.004 x + 0.234333333333333

0.9= 0.494845360824742
0.227
0.225
t

0.223
0.221
1.925
0.219
1572.547 1591.511 1514.386
Q

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Grafik untuk Q VS Cd

Va vs Cd
0.233
0.231 0.21
0.229 f(x) = − 0.004 x + 0.234333333333333
R² = 0.494845360824742
0,208
0.227
Cd

0.225
0.223
0.221
0.227
0.219
2.975 3.011 2.865
Q

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

b. Pembahasan
1. Dari grafik hubungan antara debit aktual (Qa) dengan kecepatan aktual
(Va) berbanding lurus. Dapat dilihat bahwa semakin besar debit aktual
(Qa) maka semakin besar juga kecepatan aktual (Va), sehingga
dikatakan berbanding lurus, begitupun sebaliknya.
2. Dari grafik hubungan antara debit aktual (Qa) dengan koefisien
pengaliran (Cd) berbanding lurus. Dapat dilihat bahwa semakin besar
debit aktual (Qa) maka semakin besar juga koefisien pengaliran (Cd),
sehingga dikatakan berbanding lurus, begitupun sebaliknya.
3. Dari grafik hubungan antara kecepatan aktual (Va) dengan koefisien
pengaliran (Cd) berbanding lurus. Dapat dilihat bahwa semakin besar
kecepatan aktual (Va) maka semakin besar juga koefisien pengaliran
(Cd), sehingga dikatakan berbanding lurus, begitupun sebaliknya.

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

I. Kesimpulan & Saran


a. Kesimpulan
1. Debit aktual (Qa) berbanding lurus terhadap koefisien pengaliran (Cd).
2. Koefisien pengaliran (Cd) berbanding lurus terhadap tinggi mika air di
hilir (y3).
3. Koefisien pengaliran (Cd) berbanding lurus terhadap dengan tinggi
energi diatas mercu bendung (Ha/L).
4. Bendung (ambang) dan sekat banyak digunakan sebagai pengatur tinggi
muka air dan pengukur debit pada aliran saluran terbuka. Untuk tujuan
ini, ambang/sekat tersebut berperilaku sebagai rintangan yang
membantu menciptakan suatu kondisi energi minimum (aliran kritis).
5. Titik pada mercu ambang yang tidak lagi memiliki kondisi energi
minimum ditentukan oleh perbandingan antara kedalaman di hilir dan
kedalaman di hulu, diukur dari datum yang melalui puncak/mercu
ambang.

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

b. Saran
1. Kepada para peserta praktikum agar memperhatikan dengan baik
arahan dari asisten dalam pelaksanaan praktikum agar pengambilan
data dapat dilakukan dengan baik.
2. Kepada para praktikan, agar dalam pengambilan data harus teliti dan
hati-hati agar data yang di peroleh lebih akurat.
3. Diharapkan kepada setiap praktikan agar menjaga ketertiban pada saat
proses praktikum agar tidak mengganggu konsentrasi terutama pada
saat pengambilan data.
4. Diharapkan kepada para praktikan agar selalu menjaga kebersihan
laboratorium.
5. Diharapkan agar diperhatikan dalam pemilihan penampang saluran
karena kondisi penampang akan sangat berpengaruh terhadap data
yang diperoleh.
6. Diharapkan agar ruang laboratium mekanika fluida dan hidrolika
diperluas agar praktikan tidak berdesak-desakan saat melakukan
praktikum.

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

J. Gambar Alat, Kegiatan dan Kelompok

a. Gambar Alat

Flum Test

Pompa Air + Hydrolich Bench

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Ambang Lebar

Alat Ukur Ketinggian

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Mistar Ukur

Stopwatch

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

b. Foto Kegiatan

Menaruh ambang di flum test

Menyalakan pompa air

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Air mengalir melewati ambang

Mengukur tinggi permukaan air

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Mengukur tinggi, lebar dan panjang ambang

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

c. Foto Kelompok

Kelompok XV

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)


Praktikum Mekanika Fluida & Hidrolika I dan II Kelompok XV

Daftar Pustaka
Chadwick A.J. 1993 Hydrauliecs in Civil & Environmental Engineering, Edisi
Kedua, E & FN Spon Publishers, London

Chow V.T.1997, Hidrolika Saluran Terbuka, cetakan keempat, penerbit Erlangga,


Jalarta

Kaselle, Hermana. 2018. “Pedoman Praktikum Mekanika Fluida“ Universitas


Kristen Indonesia Paulus. Makassar.

Streeter V.L. & Wylie E.B. 1996. Mekanika Fluida, Edisi Delapan, Jilid 1.
Penerbit Erlangga, Jakarta.

Aliran Melalui Bendung Bermercu Lebar (Ambang Lebar)

Anda mungkin juga menyukai