Pengukuran Waktu Kerja Pada Salah Satu UMKM Sala Lauak Di Pariaman
Pengukuran Waktu Kerja Pada Salah Satu UMKM Sala Lauak Di Pariaman
¹²³Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Putra Indonesia “YPTK”, Padang
Abstrak — UMKM saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan nasional
sehingga performansi dari karyawannya perlu diperhatikan. Tidak terkecuali pada UMKM Sala Lauak
Kota Pariaman. Hal tersebut, dapat diukur dengan menghitung waktu baku yang menjadi objek dari
penelitian ini. Waktu kerja operator diukur dengan menggunakan jam yang kemudian diolah menjadi
waktu baku guna menjadi standar dalam bekerja dan menetapkan target produksi. Berdasarkan hasil
observasi, diketahui bahwa waktu baku yang didapatkan yaitu sebesar 448.44 detik. Dengan waktu baku
terpanjang dengan hasil yaitu sebesar 8 Buah sala dengan faktor kelonggaran 49 %. Kapasitas produksi
ideal dan realita menjadi dasar dalam pemberian rekomendasi berupa penambahan jumlah alat dan
karyawan. Dan mengolah waktu siklus 446.25 detik dan penyesuaain di dapat adalah 1336.
Abstrak — MSME currently have a very important role in national development so that the
performance of their employees needs to be considered. The Sala Lauak MSME in Pariaman City is no
exception. This can be measured by calculating the standard time which is the object of this research.
The operator's working time is measured using hours which are then processed into standard time in
order to become a standard in working and setting production targets. Based on observations, it is
known that the standard time obtained is 448.44 seconds. The effective time of production with the
longest standard time with a yield of 8 pieces of sala with an allowance factor of 49%. The ideal
production capacity and reality become the basis for providing recommendations in the form of
increasing the number of tools and employees. And processing cycle time is 446.25 seconds and the
adjustment can be 1336.
Ⅰ. Pendahuluan
Pengukuran waktu kerja merupakan usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang dibutuhkan
oleh seorang karyawan yang terlatih dalam menyelesaikan suatu pekerjaan pada tingkat kecepatan
normal.Pengukuran waktu kerja adalah suatu hal yang harus di perhatikan dalam proses produksi suatu
produk dan setiap perusahaan hendaknya harus melakukan pengukuran waktu kerja dan terkadang
menjadi suatu tolak ukur untuk menjadi acuan dalam sebuah proses produksi [1] [2].
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Memiliki Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan
Ergonomi yang terfokus pada perancangan sistem kerja dan perbaikan sistem kerja dan salah satu
kegiatanya adalah Pengukuran waktu kerja pada UMKM yang pada penelitianya nanti di harapkan akan
menemukan waktu normal sebuah kegiatan UMKM dalam melakukan proses produksi dan nantinya
akan menjadikan UMKM tersebut menjadi lebih baik lagi.
Bukan menjadi rahasia besar lagi bahwa UMKM saat ini memiliki peranan yang sangat besar dalam
perekonomian masyarakat khususnya di masa pandemi ini, seperti yang kita tahu semenjak wabah global
pandemi COVID-19 melanda indonesia menuntut masyarakat untuk memperoleh pendapatan guna
memenuhi kebutuhan hidup mereka dan di mana kami melirik UMKM yang bersifat kecil dan menengah
bahkan besar yang dapat di kelola sendiri oleh masyarakat indonesia. UMKM saat ini mengalami
pertumbuhan yang pesat dan setelah di lihat-lihat Awal tahun 2020, Indonesia dibuat geger oleh virus
baru yang datang dari kota Wuhan, China. Coronavirus Disease atau yang lebih dikenal dengan dengan
sebutan virus Corona atau Covid-19 telah menyerang hampir seluruh negara di bumi, tidak terkecuali
Indonesia. Sejak tanggal 2 Maret 2020, kasus pertama Covid-19 di Indonesia, jumlah kasus penderita
Covid-19 terus bertambah setiap harinya. Korban jiwa juga tidak dapat terelakkan dan terus bertambah
juga setiap harinya. Tenaga medis berjuang sejak hari pertama untuk membantu saudara-saudara yang
telah terinveksi virus ini. Segala lini sektor kehidupan terpengaruh akan adanya virus baru ini. Beberapa
orang dapat bekerja dari rumah atau biasa dikenal dengan Work From Home (WFH). Tapi tidak sedikit
juga pekerja yang terkena PHK karena karena adanya penutupan usaha berikut datanya
Tabel 1.1 Hasil Penjualan UMKM Pasca Covid
Setelah meningat dan menimbang hal-hal di atas itu lah yang menjadikan latar belakang untuk
penelitian ini di mana kami melakukan penelitian di salah satu umkm yang bergerak di bidang Kuliner
yang berada di Kota Pariaman ya itu kuliner Sala Lauak, kami terfokus pada pengukuran waktu kerja
yang bertujuan untuk penerapan keseimbangan antara kegiatan manusia.
Tujuan utama kami setelah melakukan pengukuran kerja pada UMKM ini dan nantinya kita dapat
melihat waktu kerja dan dengan tolak ukur tersebut sehingga kedepanya UMKM tersebut dapat
mengetahui di mana hal-hal yang perlu di tingkatkan guna efesiensi kinerja saat melakukan produksi
dalam study kasus yang telah kami lakukan.
1. Mengetahui Waktu Baku pada proses pembuatan sala dari awal adonan hingga akhir.
2. Mengetahui Waktu Normal dalam proses pembuatan sala dari awal akhir
3. Mengetahui apa yang hendak di tingkatkan guna meningkatkan efisiensi kerja dalam
proses produksi
4. Mengetahui peta tangan kanan dan tangan kiri dalam proses pembuatan sala pada proses
penggorengan dengan pendekatan metode Westinghouse dan MTM-1 dalam study kasus
ini.
Hal itu lah yang mendasari untuk melakukan penelitian waktu kerja pada salah satu UMKM guna
mengukur waktu siklus suatu pekerjaan.
Ⅱ. Metodologi
A. Metode dan Waktu Penelitian
Metode yang digunakan adalah Westinghouse untuk pengukuran langsung dan Method Time
Measurement 1 (MTM-1) untuk pengukuran tidak langsung. Tempat penelitian dilakukan di Pariaman
UMKM Sala Lauak. Periode pengumpulan data dilakukan pada tanggal 23 Desember 2021.
B. Data yang digunakan
Data yang digunakan adalah data elemen pekerjaan dan lama waktu kerja harian. Pada proses perakitan
terdapat beberapa Gerakan dasar yang dilakukan meliputi menjangkau (Re), mengangkut (M), memegang
(H), dan melepaskan (RL). Elemen pekerjaan dikonversi ke dalam Adapun elemen pekerjaan pada proses
perakitan terdiri dari 31 elemen dan dapat dilihat pada tabel 2.1.
C. Deskripsi Pekerjaan
Kegiatan penelitian ini di lakukan dengan mengamati proses pekerjaan dari prises pembuatan sala
lauak yang berawal pemasukan adonan sala sampai ke penggorengan dan rangkaian penelitian ini di
lakukan dengan merekan menggunakan smartphone yang bertujuan untuk mengamati kesalahan serta
memberikan efisiensi kerja dalam proses pembuatan sala. Dari pengamatan yang di lakukan di dapatkan
18 komponen.
D. Elemen-elemen Pekerjaan
Berikut adalah daftar elemen pekerjaan dalam proses pembuatan sala lauak pada UMKM adalah
sebagai berikut:
Wb = 467.48 x 99.51
Wb = 448.44
Waktu yang di peroleh dari perhitungandi atas adalah 375 detik. Waktu normal yang di peroleh dari
proses penggorengan sala di atas adalah sebesar 446.25 Angka tersebut di dapatkan dari pertimbangan
faktor penbyesuaain. Waktu baku yang di dapatkan dari pembuatan sala adalah 448.44 detik. Angka
tersebut menunjukan bahwa operator mengerjakan pekerjaan penggorengan secara wajar.
Pada proses saat ini telah terlihat saat melakukan pengukuran waktu kerja dan ada beberapa gerakan-
gerakan yang tidak di perlukan di lakukan serta banyak aktifitas mengganggur terutaman pada tangan
kiri yang dapat kita lihat pada peta tangan kanan dan tangan kiri serta mengetahui faktor kelonggaran
dan penyesuaain dengan metode yang telah di tentukan, proses pembuatan sala ini kami fokuskan pada
proses tertentu dan dengan metode yang menjadi acuan kami dan untuk penelitian kali ini kami
menggunakan alat dan memosisikan pengamatan agar operator atau pekerja merasa tidak terganggu dan
ini salah satu upaya kami agar operator atau karyawan tidak mersa terganggu dan juga dalam proses
pekerjaan dan tidak merasa was-was dan terganggu terutama pada proses-proses yang cukup bahaya
seperti saat melakukan penggorengan sala.
E. Pengukuran Waktu Tidak Langsung
Berikut adalah hasil dari pengukuran waktu tidak langsung proses pembuatan sala dengan
menggunakan Metode MTM-1
Tabel 3.6 Pengukuran waktu tidak langsung Westinghouse
No Elemen Pekerjaan R (cm) Kode Waktu (s)
1 Mengambil dan Mengupas Bawang Merah 35 R/35/A 0.34
2 Mengambil dan Mengupas Bawang Putih 25 R/25/A 0.29
3 Mengambil dan Mengiris Bawang Merah 32 R/32/A 0.34
4 Mengambil Ikan 45 R/45/A 0.41
5 Mengambil dan Mengiris daun Bawang 43 R/43/A 0.41
6 Mengambil Tepung 20 R/20/A 0.26
7 Mengambil dan Memanaskan Tepung 43 R/43/A 0.41
8 Mengaduk Adonan 23 R/23/A 0.29
9 Memanaskan Tepung 43 P/43/A 0.41
10 Memanaskan Air 33 R/33/A 0.34
11 Memanaskan Minyak 56 R/56/A 0.50
12 Memasukan Tepung ke dalam Wadah 32 P/32/A 0.34
13 Memasukan Bawang Merah ke Wadah 23 R/23/A 0.31
14 Memasukan Bawang Putih Ke Wadah 44 P/44/A 0.41
15 Memasukan Daun Bawang Ke Wadah 32 R/32/A 0.34
16 Mengaduk Adonan 14 P/14/A 0.19
17 Membulatkan Adonan 53 P/53/A 0.47
18 Meletakan Adonan Ke Air Panas 32 R/32/A 0.34
19 Menyalakan Kompor 23 P/23/A 0.29
20 Mengaduk Adonan 43 R/43/A 0.41
21 Mengangkat Adonan 23 P/23/A 0.29
22 Memanaskan Minyak Goreng 33 R/33/A 0.34
23 Memasukan Bulatan Sala Ke Minyak Goreng 21 P/21/A 0.23
24 Mengaduk Sala 45 R/45/A 0.41
25 Mengangkat Sala 32 P/32/A 0.34
26 Meniriskan Sala 21 R/21/A 0.28
27 Meletakan Ke Wadah 45 P/45/A 0.41
28 Mengankat Adonan 32 R/32/A 0.34
29 Membulatkan Adonan Dengan Tangan 54 P/54/A 0.47
30 Mengangkat Adonan Dari Loyang 23 R/23/A 0.29
31 Mengaduk Sala Denngan Bumbu 33 P/33/A 0.34
32 Mencampur Adonan Ke Tepung 54 R/54/A 0.47
33 Memasukan Daun Bawang Ke Tepung 30 P/30/A 0.31
34 Memasukan Garam Ke Adonan 32 R/32/A 0.34
35 Memasulan Gula Ke Adonan 45 R/45/A 0.41
36 Memasukan Ikan Ke Adonan 39 P/39/A 0.37
37 Memasukan Air Ke Wadah 45 R/45/A 0.44
38 Mengaduk Adonan Yang Tercampur 35 P/35/A 0.34
Total 1336 13.52
F. Persamaan
Persamaan Mencari Waktu Normal
Wn = Ws x P (2.1)
Ⅳ Kesimpulan
Berdasarkan data yang di olah pada data sebelumnya didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Proses pembuatan sala dilakukan dengan memilih operator yang handal di dalam kelompok
sehingga proses pembuatan sala mendapatkan 38 elemen pekerjaan yang dapat dari hasil
pengumpulan data yang dilakukan oleh mengamat.
2. Pada peta tangan kanan tangan kiri didapatkan total waktu tangan kanan 375 dan tangan kiri
375
3. Pengukuran langsung waktu kerja adalah dengan menggunkan metode westinghouse untuk
menentukan nilai faktor penyesuaian yang diperoleh yaitu total faktor kelonggaran 49% yang
ditentukan oleh pengamat berdasarkan hasil observasi.
4. Pada pengukuran langsung waktu ( baku ) diperoleh 448.44 detik, waktu normal 446.25 detik
dan siklus 375.
5. Waktu kerja di ukur secara tidak langsung melalui metode MTM-1, kemudian dilakukan
perhitungan dengan hasil menunjukan nilai MTM-1 mendekati 13.52 detik.
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan output produksi UMKM sala tersebut antara
lain penambahan jumlah karyawan yang memadai, dan mengurangi gerakan yang tidak di perlukan serta
mengurangi gerakan mengganggur saat proses produksi sehingga proses produksi akan lebih efesien
kedepanya.
Ⅴ. Referensi
[1] Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
[2] D. Tirkaamiana, O. R. Pertiwi, A. D. Prabaswari, “Analisis Efisiensi Kerja Berdasarkan Waktu Baku pada UMKM XYZ
Yogyakarta,” Seminar dan Konferensi Nasional IDEC, vol. B16, pp. 1-7, Mei 2019.
[3] Astuti, Ari Widi. Analisis Pengukuran Waktu Kerja Di UMKM Ikhwan Mbois Lamongan. Diss. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, 2021.
[4] PRASETYO, BAGUS. ANALISIS STUDI WAKTU PADA PRODUK SIOMAY DI UMKM YAMOIS INDOPRIMA
MALANG. Diss. Universitas Muhammadiyah Malang, 2021.
[5] Amalia, Annindya Nur Amalia Annindya Nur, Annindya Nur Amalia, and Sriyanto Sriyanto. "PENETAPAN STANDAR
PROSES DAN PENGUKURAN WAKTU STANDAR PADA PRODUKSI TAHU BAXO IBU PUDJI (STUDI KASUS:
CV PUDJI LESTARI SENTOSA)." Industrial Engineering Online Journal 6.4 (2018).