Anda di halaman 1dari 12

Pengukuran Waktu Kerja pada Salah Satu UMKM

Sala Lauak di Pariaman


Nanda Wira Andika*¹⁾, Diego Surya Batustuta*²⁾, dan Taufik Hidayat*³⁾

¹²³Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Putra Indonesia “YPTK”, Padang

Email:nandawira0605@gmail.com¹, suryabatistuta@gmail.com², th238812@gmail.com³

Abstrak — UMKM saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan nasional
sehingga performansi dari karyawannya perlu diperhatikan. Tidak terkecuali pada UMKM Sala Lauak
Kota Pariaman. Hal tersebut, dapat diukur dengan menghitung waktu baku yang menjadi objek dari
penelitian ini. Waktu kerja operator diukur dengan menggunakan jam yang kemudian diolah menjadi
waktu baku guna menjadi standar dalam bekerja dan menetapkan target produksi. Berdasarkan hasil
observasi, diketahui bahwa waktu baku yang didapatkan yaitu sebesar 448.44 detik. Dengan waktu baku
terpanjang dengan hasil yaitu sebesar 8 Buah sala dengan faktor kelonggaran 49 %. Kapasitas produksi
ideal dan realita menjadi dasar dalam pemberian rekomendasi berupa penambahan jumlah alat dan
karyawan. Dan mengolah waktu siklus 446.25 detik dan penyesuaain di dapat adalah 1336.

Kata kunci: UMKM¹, Time Study², Waktu Siklus³

Abstrak — MSME currently have a very important role in national development so that the
performance of their employees needs to be considered. The Sala Lauak MSME in Pariaman City is no
exception. This can be measured by calculating the standard time which is the object of this research.
The operator's working time is measured using hours which are then processed into standard time in
order to become a standard in working and setting production targets. Based on observations, it is
known that the standard time obtained is 448.44 seconds. The effective time of production with the
longest standard time with a yield of 8 pieces of sala with an allowance factor of 49%. The ideal
production capacity and reality become the basis for providing recommendations in the form of
increasing the number of tools and employees. And processing cycle time is 446.25 seconds and the
adjustment can be 1336.

Keywords: MSME¹, Time Study², Cycle Time³

Ⅰ. Pendahuluan
Pengukuran waktu kerja merupakan usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang dibutuhkan
oleh seorang karyawan yang terlatih dalam menyelesaikan suatu pekerjaan pada tingkat kecepatan
normal.Pengukuran waktu kerja adalah suatu hal yang harus di perhatikan dalam proses produksi suatu
produk dan setiap perusahaan hendaknya harus melakukan pengukuran waktu kerja dan terkadang
menjadi suatu tolak ukur untuk menjadi acuan dalam sebuah proses produksi [1] [2].

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Memiliki Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan
Ergonomi yang terfokus pada perancangan sistem kerja dan perbaikan sistem kerja dan salah satu
kegiatanya adalah Pengukuran waktu kerja pada UMKM yang pada penelitianya nanti di harapkan akan
menemukan waktu normal sebuah kegiatan UMKM dalam melakukan proses produksi dan nantinya
akan menjadikan UMKM tersebut menjadi lebih baik lagi.

Bukan menjadi rahasia besar lagi bahwa UMKM saat ini memiliki peranan yang sangat besar dalam
perekonomian masyarakat khususnya di masa pandemi ini, seperti yang kita tahu semenjak wabah global
pandemi COVID-19 melanda indonesia menuntut masyarakat untuk memperoleh pendapatan guna
memenuhi kebutuhan hidup mereka dan di mana kami melirik UMKM yang bersifat kecil dan menengah
bahkan besar yang dapat di kelola sendiri oleh masyarakat indonesia. UMKM saat ini mengalami
pertumbuhan yang pesat dan setelah di lihat-lihat Awal tahun 2020, Indonesia dibuat geger oleh virus
baru yang datang dari kota Wuhan, China. Coronavirus Disease atau yang lebih dikenal dengan dengan
sebutan virus Corona atau Covid-19 telah menyerang hampir seluruh negara di bumi, tidak terkecuali
Indonesia. Sejak tanggal 2 Maret 2020, kasus pertama Covid-19 di Indonesia, jumlah kasus penderita
Covid-19 terus bertambah setiap harinya. Korban jiwa juga tidak dapat terelakkan dan terus bertambah
juga setiap harinya. Tenaga medis berjuang sejak hari pertama untuk membantu saudara-saudara yang
telah terinveksi virus ini. Segala lini sektor kehidupan terpengaruh akan adanya virus baru ini. Beberapa
orang dapat bekerja dari rumah atau biasa dikenal dengan Work From Home (WFH). Tapi tidak sedikit
juga pekerja yang terkena PHK karena karena adanya penutupan usaha berikut datanya
Tabel 1.1 Hasil Penjualan UMKM Pasca Covid

(Sumber : Fauzia, M 2020)


Dapat dilihat bahwa hanya 4% UMKM yang memiliki penjualan lebih tinggi dari sebelum adanya
pandemi, dan hanya 4% juga UMKM yang memiliki jumlah penjualan yang sama dari sebelum adanya
pandemi dan setelah adanya pandemi. Sebesar 14% UMKM mengalami penurunan penjualan sebanyak
10% hingga 30% dari sebelum adanya pandemi. Lalu penurunan penjualan sebesar 31% hingga 60%
dirasakan oleh 15% pelaku UMKM. Sebesar 26% UMKM mengalami penurunan penjualan lebih dari
60%. Bahkan 37% pelaku UMKM tidak melakukan kegiatan penjualan atau dengan kata lain tidak
beroperasi selama pandemi. Dari grafik di bahkan dapat disimpulkan bahwa semenjak adanya pandemi,
58% pelaku UMKM mengalami penurunan omzet penjualan dikarenakan adanya pandemi, hanya 8%
dari pelaku UMKM yang dapat ‘bertahan’ di tengah terpaan pandemi saat ini.

Setelah meningat dan menimbang hal-hal di atas itu lah yang menjadikan latar belakang untuk
penelitian ini di mana kami melakukan penelitian di salah satu umkm yang bergerak di bidang Kuliner
yang berada di Kota Pariaman ya itu kuliner Sala Lauak, kami terfokus pada pengukuran waktu kerja
yang bertujuan untuk penerapan keseimbangan antara kegiatan manusia.
Tujuan utama kami setelah melakukan pengukuran kerja pada UMKM ini dan nantinya kita dapat
melihat waktu kerja dan dengan tolak ukur tersebut sehingga kedepanya UMKM tersebut dapat
mengetahui di mana hal-hal yang perlu di tingkatkan guna efesiensi kinerja saat melakukan produksi
dalam study kasus yang telah kami lakukan.
1. Mengetahui Waktu Baku pada proses pembuatan sala dari awal adonan hingga akhir.
2. Mengetahui Waktu Normal dalam proses pembuatan sala dari awal akhir
3. Mengetahui apa yang hendak di tingkatkan guna meningkatkan efisiensi kerja dalam
proses produksi
4. Mengetahui peta tangan kanan dan tangan kiri dalam proses pembuatan sala pada proses
penggorengan dengan pendekatan metode Westinghouse dan MTM-1 dalam study kasus
ini.
Hal itu lah yang mendasari untuk melakukan penelitian waktu kerja pada salah satu UMKM guna
mengukur waktu siklus suatu pekerjaan.

Ⅱ. Metodologi
A. Metode dan Waktu Penelitian
Metode yang digunakan adalah Westinghouse untuk pengukuran langsung dan Method Time
Measurement 1 (MTM-1) untuk pengukuran tidak langsung. Tempat penelitian dilakukan di Pariaman
UMKM Sala Lauak. Periode pengumpulan data dilakukan pada tanggal 23 Desember 2021.
B. Data yang digunakan
Data yang digunakan adalah data elemen pekerjaan dan lama waktu kerja harian. Pada proses perakitan
terdapat beberapa Gerakan dasar yang dilakukan meliputi menjangkau (Re), mengangkut (M), memegang
(H), dan melepaskan (RL). Elemen pekerjaan dikonversi ke dalam Adapun elemen pekerjaan pada proses
perakitan terdiri dari 31 elemen dan dapat dilihat pada tabel 2.1.

TABEL 1. ALAT SERTA BAHAN PADA PROSES PEMBUATAN SALA


N0 Komponen dan Bahan Jumlah
1 Tepung Terigu 1
2 Ikan Basah 1
3 Bawang Merah 3
4 Bawang Putih 1
5 Seledri 2
6 Pisau Dapur 1
7 Loyang 1
8 Air 1
9 Mangkuk 1
10 Wajan 1
11 Minyak Goreng 2
12 Plasik Tangan 1
13 Ketumbar 1
14 Piring 2
15 Garam 1
16 Gula 1
17 Penguat Rasa 1
18 Kompor 1
(Sumber Pengumpula Data, 2022)

C. Deskripsi Pekerjaan
Kegiatan penelitian ini di lakukan dengan mengamati proses pekerjaan dari prises pembuatan sala
lauak yang berawal pemasukan adonan sala sampai ke penggorengan dan rangkaian penelitian ini di
lakukan dengan merekan menggunakan smartphone yang bertujuan untuk mengamati kesalahan serta
memberikan efisiensi kerja dalam proses pembuatan sala. Dari pengamatan yang di lakukan di dapatkan
18 komponen.
D. Elemen-elemen Pekerjaan
Berikut adalah daftar elemen pekerjaan dalam proses pembuatan sala lauak pada UMKM adalah
sebagai berikut:

Tabel 2.2 Elemen Pekerjaan


No Elemen Pekerjaan
1 Mengambil dan Mengupas Bawang Merah
2 Mengambil dan Mengupas Bawang Putih
3 Mengambil dan Mengiris Bawang Merah
4 Mengambil Ikan
5 Mengambil dan Mengiris daun Bawang
6 Mengambil Tepung
7 Mengambil dan Memanaskan Tepung
8 Mengaduk Adonan
9 Memanaskan Tepung
10 Memanaskan Air
11 Memanaskan Minyak
12 Memasukan Tepung ke dalam Wadah
13 Memasukan Bawang Merah ke Wadah
14 Memasukan Bawang Putih Ke Wadah
15 Memasukan Daun Bawang Ke Wadah
16 Mengaduk Adonan
17 Membulatkan Adonan
18 Meletakan Adonan Ke Air Panas
19 Menyalakan Kompor
20 Mengaduk Adonan
21 Mengangkat Adonan
22 Memanaskan Minyak Goreng
23 Memasukan Bulatan Sala Ke Minyak Goreng
24 Mengaduk Sala
25 Mengangkat Sala
26 Meniriskan Sala
27 Meletakan Ke Wadah
28 Mengankat Adonan
29 Membulatkan Adonan Dengan Tangan
30 Mengangkat Adonan Dari Loyang
31 Mengaduk Sala Denngan Bumbu
32 Mencampur Adonan Ke Tepung
33 Memasukan Daun Bawang Ke Tepung
34 Memasukan Garam Ke Adonan
35 Memasulan Gula Ke Adonan
36 Memasukan Ikan Ke Adonan
37 Memasukan Air Ke Wadah
38 Mengaduk Adonan Yang Tercampur
(Sumber Pengumpulan Data, 2022)
Ⅲ. Tabel dan Pembahasan
A. Peta Tangan Kanan dan Peta Tangan Kiri
Berikut adalah tabel peta tangan kanan dan peta tangan kiri saat proses penggorengan sala adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
TANGGAL : 5Januari
Desember
20222021
PEKERJAAN : Menggoreng Adona Sala
DEPARTEMEN : Perakitan dan Pengolahan
NOMOR PETA : 01
OLEH : Kelompok 5
Baru
Waktu Waktu
Tangan Kiri Jarak (m) Lambang Jarak (m) Tangan Kanan
(detik) (detik)
Menjangkau Wadah Adonan 30 5 RE/D 5 10 Menganggur
Mengarahkan Wadah Adonan 32 8 P/Re 8 40 Menjangkau Adonan Sala 1
Meletakkan Adonan 25 3 RL/G 3 35 Memenggang Adonan Sala 1
Menganggur 30 2 D/P 2 25 Mengarahkan Adona Sala 1
Menganggur 19 3 D/M 3 45 Membawa Adonan Sala 1
Menganggur 47 4 D/RL 4 50 Melepaskan Sala 1 Ke Alat Goreng
Menganggur 30 6 D/RE 6 10 Menjangkau Adonan Sala 2
Menganggur 48 4 D/H 4 40 Memenggang Adonan Sala 2
Mengambil Lap Kain 20 9 D/P 9 35 Mengarahkan Adona Sala 2
Menganggur 30 8 D/M 8 25 Membawa Adonan Sala 2
Menganggur 24 6 D/RL 6 45 Melepaskan Sala 2 Ke Alat Goreng
Mengankat Wadah Adonan 20 5 D/D 5 50 Mengganggur
Menganggur 50 9 D/RE 9 10 Menjangkau Adonan Sala 3
Menganggur 27 8 D/H 8 40 Memenggang Adonan Sala 3
Menganggur 30 6 D/P 6 35 Mengarahkan Adona Sala 3
Menganggur 25 5 D/M 5 25 Membawa Adonan Sala 3
Menganggur 45 7 D/RL 7 45 Melepaskan Sala 3 Ke Alat Goreng
Menganggur 30 5 D/D 5 50 Mengganggur
Menganggur 29 4 D/RE 4 10 Menjangkau Adonan Sala 4
Menganggur 30 9 D/H 9 40 Memenggang Adonan Sala 4
Menganggur 25 7 D/P 7 35 Mengarahkan Adona Sala 4
Mengarahkan Wadah Adonan 21 6 P/M 6 25 Membawa Adonan Sala 4
Menganggur 28 3 D/RL 3 45 Melepaskan Sala 4 Ke Alat Goreng
Mengarahkan Wadah Adonan 23 2 P/D 2 50 Mengganggur
Menganggur 45 5 D/RE 5 10 Menjangkau Adonan Sala 5
Menganggur 43 4 D/H 4 40 Memenggang Adonan Sala 5
Menganggur 34 7 D/P 7 35 Mengarahkan Adona Sala 5
Menganggur 23 4 D/M 4 25 Membawa Adonan Sala 5
Menganggur 20 3 D/RL 3 45 Melepaskan Sala 5 Ke Alat Goreng
Menganggur 23 5 D/D 5 50 Mengganggur
Mengarahkan Wadah Adonan 43 3 P/RE 3 10 Menjangkau Adonan Sala 6
Menganggur 32 9 D/H 9 40 Memenggang Adonan Sala 6
Menganggur 35 7 D/P 7 35 Mengarahkan Adona Sala 6
Menganggur 24 6 D/M 6 25 Membawa Adonan Sala 6
Menganggur 21 7 D/RL 7 45 Melepaskan Sala 6 Ke Alat Goreng
Menganggur 34 5 D/D 5 50 Mengganggur
(Sumber : Pengolahan Data, 2022)
Tabel 3.1 Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri
PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
TANGGAL : 5Januari
Desember
20222021
PEKERJAAN : Menggoreng Adona Sala
DEPARTEMEN : Perakitan dan Pengolahan
NOMOR PETA : 01
OLEH : Kelompok 5
Baru
Menganggur 48 7 D/RE 7 10 Menjangkau Adonan Sala 7
Menganggur 43 6 D/H 6 40 Memenggang Adonan Sala 7
Menganggur 34 5 D/P 5 35 Mengarahkan Adona Sala 7
Menganggur 21 3 D/M 3 25 Membawa Adonan Sala 7
Menganggur 10 5 D/RL 5 45 Melepaskan Sala 7 Ke Alat Goreng
Membawa Wadah Adonan 18 4 M/D 4 50 Mengganggur
Menganggur 35 5 D/RE 5 10 Menjangkau Adonan Sala 8
Menganggur 45 6 D/H 6 40 Memenggang Adonan Sala 8
Mengarahkan Wadah Adonan 23 3 P/P 3 35 Mengarahkan Adona Sala 8
Menganggur 12 2 D/M 2 25 Membawa Adonan Sala 8
Menganggur 34 5 D/RL 5 45 Melepaskan Sala 8 Ke Alat Goreng
Meletakan Wadah Adonan 29 9 RL/D 9 50 Mengganggur
Mengangkat Wadah Adonan 34 12 G/RE 12 45 Menjangkau Alat Penggoreng
Meletakan Wadah Adonan 25 34 RL/H 34 50 Mengaduk Sala
Melepaskan Wadah Adoan 19 45 RL/G 45 50 Mengaduk Sala Secara Perlahan
Menggeser Wadah Adoan 23 15 P/M 15 23 Mengangkart Sala Yang Telah Matang
Menggagur 43 10 D/RL 10 30 Meletakan Sala Ke Wadah
Total 1591 375 375 1858
(Sumber : Pengolahan Data, 2022)
Gambar 3.1 Proses Penggorengan

(Sumber : Penelitian Langsung 2022)


Tahap pertama, pembuatan peta tangan kanan dan kiri untuk setiap elemen pekerjaan. Peta tangan
kanan dan kiri menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh
tangan kiri dan tangan kanan. Peta ini menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada
tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan pekerjaan. Tujuannya untuk menyeimbangkan gerakan
kedua tangan dan mengurangi kelelahan, menghilangkan atau mengurangi potensi gerakan yang tidak
efisien dan tidak produktif.
B. Pengukuran Faktor Penyesuaian (Westinghouse)
Setelah pengambilan data, dilakukan penentuan performance rating berdasarkan Westinghouse yang
terbagi menjadi 4 faktor yaitu keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi (condition) dan konsistensi
(consistency). Performance rating tersebut kemudian ditambahkan dengan 1, karena dianggap merupakan
pekerja normal. Hasil perhitungan rating factor yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2 Faktor Penyesuaian Metode Westinghouse


No Faktor Penyesuaian
1 Skill 0.11
2 Effort 0.02
3 Condition 0.02
4 Consistensy 0.04
Total 0.19
(Sumber : Pengolahan Data, 2022)
P = 1 + Total Peyesuaian
P = 1 + 0.19 = 1.19
Dari faktor penyesuaian menggunakan metode Westinghouse di peroleh total nilai penyesuaain adalah
1.19.
C. Pengukuran Faktor Kelonggaran
Berikut adalah faktor kelonggaran berdasarkan metode Westinghouse dalam penmbuatan sala adalah
sebagaiberikut:

Tabel 3.3 Pengukuran Faktor Kelonggaran


No Faktor Kelonggaran
1 Tenaga yang dikeluarkan 8%
2 Sikap Kerja 1%
3 Gerakan kerja 2%
4 Kelelahan mata 8%
5 Keadaaan teperatur tempat kerja 23%
6 Keadaan atmosfer 3%
7 Keadaan lingkungan 1%
8 Kebutuhan Pribadi 3%
Jumlah Kelonggaran 49%
(Sumber : Pengolahan Data, 2022)
Tabel 3.4 Faktor Kelongaran

( Sumber: Yanto & Billy Yulisman 2017 )


Keterangan
1. Tenaga yang di keluarkan = operator bekerja berdiri, sehingga mengeluarkan tenaga yang cukup
banyak
2. Sikap kerja = operator melakukan perakitan dengan sikap kerja berdiri
3. Gerakan kerja = operator bekerja dalam keadaan normal, tampa adanya hambatan sehingga
ayunan tangan bebas.
4. Keadaan mata = proses perakitan dilakukan dengan pandangan yang hampir terus menerus.
5. Keadaaan temperatur tempat kerja = Proses perakitan di lakukan di dalam ruangan tidak ber AC
dengan temperatur sekita 28ºC,
6. Keadaan atmosfer = karena proses pengggorengan dilakukan di ruangan tidak ber AC sehingga
udara yang ada di dalam ruangan segar.
7. Keadaan lingkungan yang baik = proses perakitan di lakukan pada siang hari sehingga ruangan
masih dalam keadaan baik. Sehingga pekerjaan menggoreng sala bisa di lakukan dengan lancar
Faktor kelonggaran pada pratikum kali ini dari hasil pengolahan data di peroleh bahwa faktor
kelonggaranya adalah 49%.
D. Pengukuran Waktu Baku
Hasil pengukuran waktu baku berdasarkan Data Penggorengan sala pada UMKM adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.5 Waktu Normal dan Waktu Baku
No Elemen Pekerjaan Waktu ( detik) Waktu Normal Waktu Baku
1 Mengambil dan Mengupas Bawang Merah 8
2 Mengambil dan Mengupas Bawang Putih 23
3 Mengambil dan Mengiris Bawang Merah 27
4 Mengambil Ikan 3
5 Mengambil dan Mengiris daun Bawang 32
6 Mengambil Tepung 3
7 Mengambil dan Memanaskan Tepung 12
8 Mengaduk Adonan 30
9 Memanaskan Tepung 25
10 Memanaskan Air 45
11 Memanaskan Minyak 30
12 Memasukan Tepung ke dalam Wadah 2 446.25 448.44
13 Memasukan Bawang Merah ke Wadah 3
14 Memasukan Bawang Putih Ke Wadah 2
15 Memasukan Daun Bawang Ke Wadah 3
16 Mengaduk Adonan 5
17 Membulatkan Adonan 45
18 Meletakan Adonan Ke Air Panas 3
19 Menyalakan Kompor 1
20 Mengaduk Adonan 3
21 Mengangkat Adonan 2
22 Memanaskan Minyak 30
23 Memasukan Sala Ke Minyak Goreng 2
24 Mengaduk Sala 4
25 Mengangkat Sala 2

(Sumber : Pengolahan Data 2022)


Tabel 3.5 Waktu Normal dan Waktu Baku
No Elemen Pekerjaan Waktu ( detik) Waktu Normal Waktu Baku
26 Meniriskan Sala 3
27 Meletakan Ke Wadah 2
28 Mengankat Adonan 1
29 Membulatkan Adonan Dengan Tangan 4
30 Mengangkat Adonan Dari Loyang 2
31 Mengaduk Sala Denngan Bumbu 6
32 Mencampur Adonan Ke Tepung 3 446.25 448.44
33 Memasukan Daun Bawang Ke Tepung 2
34 Memasukan Garam Ke Adonan 2
35 Memasulan Gula Ke Adonan 2
36 Memasukan Ikan Ke Adonan 2
37 Memasukan Air Ke Wadah 5
38 Mengaduk Adonan Yang Tercampur 8
Total 387

(Sumber : Pengolahan Data 2022)


Nilai waktu normal dari aktifitas adalah sebesar :
Wn = Ws x P
= 375 X 1.19
= 446.25

Nilai waktu baku dari aktifitas adalah sebesar :


100
Wb = Wn x (100−𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒)
100
Wb = 446.25 x (100−0,49)

Wb = 467.48 x 99.51

Wb = 448.44

Waktu yang di peroleh dari perhitungandi atas adalah 375 detik. Waktu normal yang di peroleh dari
proses penggorengan sala di atas adalah sebesar 446.25 Angka tersebut di dapatkan dari pertimbangan
faktor penbyesuaain. Waktu baku yang di dapatkan dari pembuatan sala adalah 448.44 detik. Angka
tersebut menunjukan bahwa operator mengerjakan pekerjaan penggorengan secara wajar.
Pada proses saat ini telah terlihat saat melakukan pengukuran waktu kerja dan ada beberapa gerakan-
gerakan yang tidak di perlukan di lakukan serta banyak aktifitas mengganggur terutaman pada tangan
kiri yang dapat kita lihat pada peta tangan kanan dan tangan kiri serta mengetahui faktor kelonggaran
dan penyesuaain dengan metode yang telah di tentukan, proses pembuatan sala ini kami fokuskan pada
proses tertentu dan dengan metode yang menjadi acuan kami dan untuk penelitian kali ini kami
menggunakan alat dan memosisikan pengamatan agar operator atau pekerja merasa tidak terganggu dan
ini salah satu upaya kami agar operator atau karyawan tidak mersa terganggu dan juga dalam proses
pekerjaan dan tidak merasa was-was dan terganggu terutama pada proses-proses yang cukup bahaya
seperti saat melakukan penggorengan sala.
E. Pengukuran Waktu Tidak Langsung
Berikut adalah hasil dari pengukuran waktu tidak langsung proses pembuatan sala dengan
menggunakan Metode MTM-1
Tabel 3.6 Pengukuran waktu tidak langsung Westinghouse
No Elemen Pekerjaan R (cm) Kode Waktu (s)
1 Mengambil dan Mengupas Bawang Merah 35 R/35/A 0.34
2 Mengambil dan Mengupas Bawang Putih 25 R/25/A 0.29
3 Mengambil dan Mengiris Bawang Merah 32 R/32/A 0.34
4 Mengambil Ikan 45 R/45/A 0.41
5 Mengambil dan Mengiris daun Bawang 43 R/43/A 0.41
6 Mengambil Tepung 20 R/20/A 0.26
7 Mengambil dan Memanaskan Tepung 43 R/43/A 0.41
8 Mengaduk Adonan 23 R/23/A 0.29
9 Memanaskan Tepung 43 P/43/A 0.41
10 Memanaskan Air 33 R/33/A 0.34
11 Memanaskan Minyak 56 R/56/A 0.50
12 Memasukan Tepung ke dalam Wadah 32 P/32/A 0.34
13 Memasukan Bawang Merah ke Wadah 23 R/23/A 0.31
14 Memasukan Bawang Putih Ke Wadah 44 P/44/A 0.41
15 Memasukan Daun Bawang Ke Wadah 32 R/32/A 0.34
16 Mengaduk Adonan 14 P/14/A 0.19
17 Membulatkan Adonan 53 P/53/A 0.47
18 Meletakan Adonan Ke Air Panas 32 R/32/A 0.34
19 Menyalakan Kompor 23 P/23/A 0.29
20 Mengaduk Adonan 43 R/43/A 0.41
21 Mengangkat Adonan 23 P/23/A 0.29
22 Memanaskan Minyak Goreng 33 R/33/A 0.34
23 Memasukan Bulatan Sala Ke Minyak Goreng 21 P/21/A 0.23
24 Mengaduk Sala 45 R/45/A 0.41
25 Mengangkat Sala 32 P/32/A 0.34
26 Meniriskan Sala 21 R/21/A 0.28
27 Meletakan Ke Wadah 45 P/45/A 0.41
28 Mengankat Adonan 32 R/32/A 0.34
29 Membulatkan Adonan Dengan Tangan 54 P/54/A 0.47
30 Mengangkat Adonan Dari Loyang 23 R/23/A 0.29
31 Mengaduk Sala Denngan Bumbu 33 P/33/A 0.34
32 Mencampur Adonan Ke Tepung 54 R/54/A 0.47
33 Memasukan Daun Bawang Ke Tepung 30 P/30/A 0.31
34 Memasukan Garam Ke Adonan 32 R/32/A 0.34
35 Memasulan Gula Ke Adonan 45 R/45/A 0.41
36 Memasukan Ikan Ke Adonan 39 P/39/A 0.37
37 Memasukan Air Ke Wadah 45 R/45/A 0.44
38 Mengaduk Adonan Yang Tercampur 35 P/35/A 0.34
Total 1336 13.52

(Sumber : Pengolahan Data 2022)


Dari rekapitulasi perhitungan waktu aktifitas pembuatan sala di atas penggunaan metode MTM-1
sesuai hasil yang di dapatkan dari pengolahan data di atas yaitu jumlah waktu baku (TMU) = 1336. Dari
hasil perhitungan di atas didapatkan waktu baku untuk peroses pembuatan sala lauak menggunakan
metode MTM-1 adalah sebesar 13.52 detik.

F. Persamaan
Persamaan Mencari Waktu Normal
Wn = Ws x P (2.1)

Persamaan Mencari Waktu Baku


100
Wb = Wn x (100−𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒) (2.2)

Ⅳ Kesimpulan
Berdasarkan data yang di olah pada data sebelumnya didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Proses pembuatan sala dilakukan dengan memilih operator yang handal di dalam kelompok
sehingga proses pembuatan sala mendapatkan 38 elemen pekerjaan yang dapat dari hasil
pengumpulan data yang dilakukan oleh mengamat.
2. Pada peta tangan kanan tangan kiri didapatkan total waktu tangan kanan 375 dan tangan kiri
375
3. Pengukuran langsung waktu kerja adalah dengan menggunkan metode westinghouse untuk
menentukan nilai faktor penyesuaian yang diperoleh yaitu total faktor kelonggaran 49% yang
ditentukan oleh pengamat berdasarkan hasil observasi.
4. Pada pengukuran langsung waktu ( baku ) diperoleh 448.44 detik, waktu normal 446.25 detik
dan siklus 375.
5. Waktu kerja di ukur secara tidak langsung melalui metode MTM-1, kemudian dilakukan
perhitungan dengan hasil menunjukan nilai MTM-1 mendekati 13.52 detik.

Rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan output produksi UMKM sala tersebut antara
lain penambahan jumlah karyawan yang memadai, dan mengurangi gerakan yang tidak di perlukan serta
mengurangi gerakan mengganggur saat proses produksi sehingga proses produksi akan lebih efesien
kedepanya.
Ⅴ. Referensi

[1] Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
[2] D. Tirkaamiana, O. R. Pertiwi, A. D. Prabaswari, “Analisis Efisiensi Kerja Berdasarkan Waktu Baku pada UMKM XYZ
Yogyakarta,” Seminar dan Konferensi Nasional IDEC, vol. B16, pp. 1-7, Mei 2019.
[3] Astuti, Ari Widi. Analisis Pengukuran Waktu Kerja Di UMKM Ikhwan Mbois Lamongan. Diss. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, 2021.
[4] PRASETYO, BAGUS. ANALISIS STUDI WAKTU PADA PRODUK SIOMAY DI UMKM YAMOIS INDOPRIMA
MALANG. Diss. Universitas Muhammadiyah Malang, 2021.
[5] Amalia, Annindya Nur Amalia Annindya Nur, Annindya Nur Amalia, and Sriyanto Sriyanto. "PENETAPAN STANDAR
PROSES DAN PENGUKURAN WAKTU STANDAR PADA PRODUKSI TAHU BAXO IBU PUDJI (STUDI KASUS:
CV PUDJI LESTARI SENTOSA)." Industrial Engineering Online Journal 6.4 (2018).

Anda mungkin juga menyukai