1. Kenapa pasien saat berhenti meminum obat menimbulkan gejala yang berlawan
dengan kondisi awal
Fungsi pemberian obat pada pasien psikiatri adalah untuk mengontrol
keluarnya impuls yang berlebihan akibat dari aktivasi terus menerus. Efeknya adalh
mengantuk
2. Kenapa bisa muncul gejela manik, logore, depresi, mood irritable
Munculnya gejala manik, logore, depresi, mood irritable adalah akbat dari
menurunnya kadar GABA. GABA (gamma aminobutyric acid) adalah
neurotransmitter penghambat utama pada SSP dan berperan penting dalam mengatur
kecemasan dan mengurangi stres. Sebagai neurotransmitter penghambat, GABA
memfasilitasi koordinasi aktivitas kortikal yang dapat mempengaruhi kemampuan
pemrosesan kognitif. Dengan demikian perubahan pada sistem GABAergic dapat
menyebabkan gangguan pada pasien gangguan bipolar. Dari beberapa penelitian yang
telah dilakukan disimpulkan bahwa bipolar mengalami penurunan kadar GABA pada
CSF, penurunan ini menyebabkan peningkatan kecemasan psikis dan munculnya
gejala gejala pada pasien di skenario
3. Bagaimana peran keluarga
4. Diagnosa multiaksial
Axis I : F31.1. gangguan afektif bipolar tipe satu episode manic tanpa gejala
psikotik
Axis II : tidak ada diagnosis
Axis III : Tidak ada gangguan medis
Axis IV : Masalah pekerjaan (dimutasi)
Axix V : 50-41 (gejala berat)
5. DD
a. Bipolar
i. Definisi
Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa yang
bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala manic, hipomanik,
depresi, dan campuran, biasanya rekuren serta dapat berlangsung
seumur hidup. Setiap episode dipisahkan sekurangnya dua bulan tanpa
gejala penting mania atau hipomania. Tetapi pada beberapa individu,
gejala depresi dan mania dapat bergantian secara cepat, yang dikenal
dengan rapid cycling. Episode mania yang ekstrim dapat menunjukkan
gejala-gejala psikotik seperti waham dan halusinasi.
ii. Etiologi
Gangguan bipolar disebabkan oleh berbagai macam faktor.
Secara biologis dikaitkan dengan faktor genetik dan gangguan
neurotransmitter di otak Secara psikososial dikaitkan dengan pola asuh
masa kanak-kanak, stress yang menyakitkan, stress kehidupan yang
berat dan berkepanjangan, dan banyak lagi faktor lainnya
iii. Manifestasi Klinis
Ciri khas dari gangguan bipolar adalah adanya penyembuhan
sempurna antar episode. Untuk episode manik biasanya mulai dengan
tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu hingga 4-5 bulan. Episode
sering terjadi setelah stress yang berat atau trauma mental lain. Episode
mania dihubungkan dengan tingginya kadar serotonin dalam celah
sinaps neuron khususnya pada sistem limbik.
Gejala pada episode manik:
Peningkatan mood/suasana perasaan
Lekas marah/mudah tersinggung/iritabel
Peningkatan aktivitas
Kebutuhan tidur yang berkurang
Ide-ide tentang kebesaran dan optimistik
Ekspresif
Lebih banyak bicara/adanya dorongan untuk terus
berbicara
Perhatian mudah teralih
Keterlibatan berlebih dalam aktivitas yang mengandung
kemungkinan risiko tinggi merugikan apabila tidak
bijaksana seperti belanja berlebihan. tingkah laku
seksual yang terbuka, penanaman modal secara bodoh,
mengebut secara tidak bertanggungjawab dan lainnya
Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari
b. Siklotimia
i. Definisi
Cyclothymia atau cyclothymia terdiri dari dua kata yakni
"Cycle" yang artinya perputaran dan "thymic" yang artinya mood atau
keadaan perasaan seseorang. Maka dapat diartikan bahwa Cyclothymia
dapat berarti "mood swing" adalah keadaan perasaan seseorang yang
berubah-ubah sesuai siklus yang berlaku dimana bias dalam episode
hipomania dan episode depresi dengan tingkat ringan (Kaplan, 2015).
Cyclothymia dapat disebut sebagai gangguan cyclothymic
adalah bentuk ringan gangguan bipolar. Seperti gangguan bipolar,
cyclothymia adalah gangguan suasana hati (mood) kronis yang
menyebabkan naik turunnya emosi. Terkadang penderita berada
puncak emosi, namun tiba-tiba emosi turun drastis di titik terendah
yang dapat membuat pendeita merasa putus asa dan bunuh diri.
Sedangkan pada saat suasana hati stabil (antara emosi tinggi dan
rendah). penderita merasa baik-baik saja (Perugi dkk. 2015).
ii. Etiologi
Seperti gangguan distimik, terdapat kontroversi apakah
gangguan siklotimik terkait dengan gangguan mood, baik secara
biologis ataupun psikologis. Sejumlah peneliti telah menghipotesiskan
bahwa gangguan siklotimik memiliki hubungan yang lebih dekat
dengan gangguan kepribadian ambang daripada gangguan mood.
Walaupun terdapat kontroversi ini, data biologis dan genetik
menyokong gagasan gangguan siklotimik sebagai benar benar
gangguan mood
iii. Manifestasi Klinis
Berdasarkan PPDGJ-III, ciri esensial ialah ketidak-stabilan
menetap dari afektif (suasana perasaan), meliputi banyak periode
depresi ringan dan hipomania ringan, diantaranya tidak ada yang cukup
parah atau cukup lama untuk memenuhi kriteria gangguan afektif
bipolar (F31.-) atau gangguan depresif berulang (F33.-). Setiap episode
alunan afektif (mood swing) tidak memenuhi kriteria untuk kategori
manapun yang disebutkan dalam episode manik (F30.-) atau episode
depresif (F32.-)
c. Skizoafektif
i. Definisi
Skizoafektif adalah istilah yang digunakan pada keadaan
terdapat gejala skizofrenia persisten (delusi dan halusinasi) dan gejala
afektif berat (mood depresif. manic campuran) yang terjadi secara
bersamaan. skizofenia lebih dominan.
ii. Etiologi