Anda di halaman 1dari 5

“ Perkara Perdata Wanprestasi Utang Piutang “

A. Latar Belakang

Perjanjian utang piutang uang termasuk ke dalam jenis perjanjian pinjam


meminjam. Dengan terjadinya perjanjian pinjam meminjam, tercipta perikatan antara
pihak yang meminjamkan (kreditur) dan pihak yang meminjam (debitur).

Perjanjian pinjam uang atau utang-piutang dalam pasal 1754 kitab Undang-
undang Hukum Perdata disebut sebagai perjanjian pinjam meminjam, adalah perjanjian
dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu
barang-barang yang menghabis karena pemakaian, dengan syarat puhak yang
belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan
yang sama pula. Dari Perjanjian utang piutang tersebut munculkan hubungan hukum
yaitu hubungan perutangan dima ada kewajiban berprestasi dari Debitur dan ada hak
mendapatkan prestasi dari kreditur .

Guna membuktikan hak dan kewajiban para pihak, baik debitur maupun
kreditur, apabila salah satu puhak tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan apa
yang diperjanjikan , maka perjanjian perlu diluangkan dalam bentuk tertulis. Perjanjian
tulis ini lenih mudah untuk digunakan sebagai alat bukti apa bila dikemudian hari ada
hal hal yang tidak diinginkan terjadi, hal ini dikarenakan bukti tertulis merupakan bukti
utama. Dengan dituangkannya perjanjian kedalam bentuk tertulis , maka masing-
masing pihak akan mendapat kepastian hukum terhadap perjanjian yang dibuatnya.

Perikatan yang dilahirkan oleh suatu perjanjian ,hanya mengikat Orang0orang


yang mengadakan perjanjian itu sendiri dan tidak mengikat orang-orang lain.

Perkara yang diangkat dalam Tulisan ini berkenaan dengan kwitansi hutang
piutang yang ditanda tangani oleh Sunarso sebagai Kreditur dan Galang pradana
sebagai Debitur . Dengan demikian pihak dalam hutang piutang tersebut adalah Sunarso
dan Galang Pradana . Namun demikian Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh
Sunarso ditujukan pada Galang Pradana.
B. Pokok Permasalahan

Rincian perkara tersebut adalah sebagai berikut : 18 Desember 2020 telah


terjadi perjanjian utang piutang antara Galang Pradana selaku Debitur dengan Sunarso
sebagai kreditur . Mereka sudah saling mengenal dan saling percaya satu sama lain .
Juga antara Debitur dan Kreditur merupakan sebuah rekan kerja. Galang Pradana
secara pribadi mengatakan ingin meminjam uang sebesar Rp. 700.000.000,00 ( tujuh
ratus juta rupiah ) kepada Sunarso Selaku Kreditur untuk keperluan tambahan
kekurangan biaya pengerjaan sebuah proyek yang sedang dikerjakannya, dimana
Galang Pradana sebagai kontraktor dibidang property. Dengan itikad baik Sinarso
tanggal 18 Desember 2020 meminjamkan uangnya sejumlah Rp. 700.000.000,00
(Tujuh ratus juta rupiah ) kepada Galang Pradana secara tunai (cash) dirumah Sunarso.
Galang Pradana menjanjikan akan mengembalikan uang pinjamannya Rp.
700.000.000,00 ( tujuh ratus juta rupiah ) berikut keuntungan Rp. 250.000.000,00 ( dua
ratus lima puluh juta rupiah ) . dengan perhitungan bunga sebesar 5% (lima persen)
atau sejumlah Rp35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah) selama 12 (dua belas)
bulan jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan terhitung sejak 18 Desember 2020
sampai 18 Desember 2021. Berdasarkan surat perjanjian utang piutang dan kwitansi
yang tertanggal 17 Desember 2020 yang ditulis dan ditanda tangi oleh para pihak yang
bersangkutan yaitu Galang Pradana dan Sunarso diatas materai tertulis bahwa Sunarso
bersedian memberikan Pinjaman Uang senilai Rp. 700.000.000,00 (tujuh ratus Juta
Rupiah ) dengan jaminan berupa sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM)
Nomor: 0667, luas 3.750 M2, terletak di Desa Salak, Kecamatan Pandri, Kabupaten
Salatiga atas nama Galang Pradana adalah sah hak milik Tergugat dan begitupun
dengan Galang Pradana bersedia mengembalikan uang Iwayan Sudarsana Senilai
950.000.000,00 ( Sembilan ratus lima puluh juita rupiah ) dalam jangka waktu 12 bulan
terhitung sejak tanggal 18 Desember 2020 sampai dengan 18 Desember 2021 .
pernyataan sebagaimana terhutang dalam kwitansi tersebut menunjukan bahwa antara
Sunarso dan Galang Pradana telah terjalin hubungan kontraktual yang menimbulkan
hak dan kewajiban yang dilandasi dengan kesepakatan sesuai dengan pasal 1320 kitab
undang undang Hukum Perdata.
Kendala yang terjadi adalah Galang Pradana selaku debitur telah cidera janji
(Wanprestasi) karena sampai dengan tanggal yang telah diperjanjikan yaitu tanggal 18
Desember 2021 , Galang Pradana tidak juga mengembalikan Uang Iwayan Sudarsana
Sebesar Rp 950.000.000,00 ( Sembilan ratus lima puluh juta rupiah ) . sejak lewat
jangka waktu tersebut. Sunarso sudah berulang kali menghungi Galang Pradana namun
tidak ada jawaban , dan Galang Pradana semakin menunjukan itikad buruknya dengan
sengaja menon-aktifkan telepon genggamnya . Kreditur dengan itikad baik beberapa
kali mendatangi rumah debitur tetapi tidak pernah bertemu dengan debitur.
Pada akhirnya Sunarso Menuntut Galang Pradana. Dalam tuntutannya Sunarso
meminta agar hakim menetapkan Galang Pradana telah melakukan Wanprestasi dan
menghukum Galang Pradana untuk membayar kerugian materil sebesar Rp.
950.000.000 ( Sembilan ratus lima puluh juta rupiah ) sebagai pinjaman dan Rp.
520.000 ( lima ratus dua puluh ribu rupiah ) untuk membayar biaya perkara yang sampai
saat ini diperhitungkan .
Majelis Hakim pengadilan dalam putusannya telah menetapkan bahwa Galang
Pradana telah melakukan perbuatan ingkar janji ( Wanprestasi ) kepada Sunarso,
menghukum Galang Pradana secara tanggung renteng untuk membayar hutang kepada
Sunarso sebesar Rp. 950.000.000,00 ( Sembilan ratus lima puluh juta rupiah ) dan
secara tanggung renteng membayar bunga keterlambatan kepada Nursiah sebesar 5%
per tahunnya. Terhitung sejak 18 Desember 2020 sampai dengan perkara mendapat
putusan yang bekekuatan hukum tetap.
Pengadilan tinggi berpendapat bhwa pertimbangan hukum hakim tingkat
pertama sudah tepat dan benar karena didasarkan pada fakta hukum dan alat bukti
dipersidangan dan tidak ternyata penerapan hukumnya bertentangan dengan undang-
undang sehingga diambil alih menjadi pertimbangan hukum pula dalam tingkat
banding.

C. Penyelesian

Dalam kasus ini Mahkamah Agung Mengadili dalam tingkat kasasi telah menjahtuhkan
putusan Dalam perkara :
Sunarso ,Tinggal di Salatiga, Penggugat tuk kasasi , dahulu tergugat-
pembanding/juga terbanding
Melawan
Galang Pradana , tinggal di salatiga, tergugat dalam kasasi, dahulu penggugat -
terbandi/juga pembanding.

Menimbang bahwa sekarang tergugat dalam kasasi sebagai penggugat-asli telah


menggugat sekarang penggugat untuk kasasi sebagai tergugat-asli dimuka pengadilan Negeri
pada pokoknya atas dalil,bahwa pada tanggal 18 desember 2020 tergugat-asli telah meminjam
dari penggugat asli uang sebanyak Rp.700.000.000,00,- dengan perjanjian tergugat-asli akan
mengembalikan uang tersebut selambat-lambatnya dalam tempo satu tuhan ditambah dengan
Bungan 5 % % (lima persen) atau sejumlah Rp35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah)
selama 12 (dua belas) bulan jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan terhitung sejak 18
Desember 2020 sampai 18 Desember 2021.

Bahwa tergugat-asli tidak mengembalikan uang yang dipinjam tersebut, bahwa karena
perbuatan tergugat-asli yang tidak mau mengembalikan uang yang dipinjam dari penggugat-
asli , maka oleh karena itu dengan permohonan agar atas rumah beserta tanahnya milik tergugat
Hak Milik (SHM) Nomor: 0667, luas 3.750 M2, terletak di Desa Salak, Kecamatan Pandri,
Kabupaten Salatiga atas nama Galang Pradana ditaruh sita konservatoir lebih dahulu .

Pengadilan Negeri mengabulkan gugatan penggugat sebagaimana menghukum


tergugat membayar hutang sebanyak Rp.700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah ) kepada
penggugat , beserta keuntungan Rp.150.000.000,00 ( seratus lima puluh juta rupiah )ditambah
Bungan 5% (lima persesn ) atau sejumlah Rp. 35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah ) kepada
penggugat.

Menyatakan sita yang tersebut dalam rencana sita tanggal 18 Maret 2022 ,berharga dan
berkekuatan. Menghukum tergugat membayar ongkos perkara sampai hari ini banyknya Rp.
520.000 ( lima ratus dua puluh ribu rupiah ).

Menolak gugatan buat selebihnya putusan dalam tingkat banding atas permohonan kedua belah
pihak telah dikuatkan dengan perbaikan oleh pengadilan tinggi medan dengan putusannya
tanggal 24 Desember 2021 No. 183/2021, yang berbunyi

Menerima permohonan banding dari penggugat dana tergugat

Membenarkan keputusan pengadilan Negeri salatiga tanggal 24 desember 2021


No.183/2021 disalam perkara antara kedua belah pihak yang disbanding dengan catatan bahwa
jumlah menghukum tergugat yang diduga pembanding untuk membayar ongkos-ongkos
perkara yang terbit dalam tingkat banding ini.
Menolak permohonan kasasi dari penggugat untuk kasasi , dalam perkara antara kedua
belah pihak yang disbanding dengan menghukum tergugat-terbanding untuk membayar kepada
penggugat sebanyak Rp. 950.000.000,00- ( Sembilan ratus lima puluh juta rupiah ) beserta
Bungan 5% yang terhitung mulai 18 desember 2020 sampai dengan 18 desember 2021 sampai
hutang itu dibayar lunas .

Menghukum penggugat untuk kasasi akan membayar biaya perkara dalam tingkat ini
ditetapkan sebanyak Rp.520.000 ( lima ratus dua puluh ribu rupiah ) .

Putusan pengadilan Tinggi No. 183/2021.perdata

Pengadilan tinggi memberi keadilan didalam perkara perdata dalam pemeriksaan


ditingkat banding dalam siding permusyawaratan telah mengambil keputusan mengabulkan
gugatan penggugat yaitu menghukum tergugat membayar hutangnya sebanyak Rp.
950.000.000 (Sembilan ratus lima puluh juta ) beserta Bungan 5% s tahun, terhitung mulai
surat gugatan didaftarkan dipengadilan negeri pada tabffal 20 Desember 2021 , sampai perkara
ini medapat putusan terakhir .

Menyatakan sita yang tersebut dalam rencana sita tanggal 18 Maret 2022 ,berharga dan
berkekuatan. Menghukum tergugat membayar ongkos perkara sampai hari ini banyknya Rp.
520.000 ( lima ratus dua puluh ribu rupiah ).

Mengadili .

Menerima permohonan banding dari penggugat dan tergugat :

Membenarkan keputusan pengadilan negeri didalam perkara atara kedua belah pihak yang
disbanding .

Menghukum tergugat dan juga pembanding untuk membayar ongkos-ongkos perkara yang
terbit dalam tingkat banding .

Membenarkan keputusan pengadilan negeri selebihnya .

Anda mungkin juga menyukai