Analisis Putusan Perkara Perdata Wanprestasi Utang Piutang Di Pengadilan Negeri
Analisis Putusan Perkara Perdata Wanprestasi Utang Piutang Di Pengadilan Negeri
A. Latar Belakang
Perjanjian pinjam uang atau utang-piutang dalam pasal 1754 kitab Undang-
undang Hukum Perdata disebut sebagai perjanjian pinjam meminjam, adalah perjanjian
dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu
barang-barang yang menghabis karena pemakaian, dengan syarat puhak yang
belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan
yang sama pula. Dari Perjanjian utang piutang tersebut munculkan hubungan hukum
yaitu hubungan perutangan dima ada kewajiban berprestasi dari Debitur dan ada hak
mendapatkan prestasi dari kreditur .
Guna membuktikan hak dan kewajiban para pihak, baik debitur maupun
kreditur, apabila salah satu puhak tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan apa
yang diperjanjikan , maka perjanjian perlu diluangkan dalam bentuk tertulis. Perjanjian
tulis ini lenih mudah untuk digunakan sebagai alat bukti apa bila dikemudian hari ada
hal hal yang tidak diinginkan terjadi, hal ini dikarenakan bukti tertulis merupakan bukti
utama. Dengan dituangkannya perjanjian kedalam bentuk tertulis , maka masing-
masing pihak akan mendapat kepastian hukum terhadap perjanjian yang dibuatnya.
Perkara yang diangkat dalam Tulisan ini berkenaan dengan kwitansi hutang
piutang yang ditanda tangani oleh Sunarso sebagai Kreditur dan Galang pradana
sebagai Debitur . Dengan demikian pihak dalam hutang piutang tersebut adalah Sunarso
dan Galang Pradana . Namun demikian Gugatan Wanprestasi yang diajukan oleh
Sunarso ditujukan pada Galang Pradana.
B. Pokok Permasalahan
C. Penyelesian
Dalam kasus ini Mahkamah Agung Mengadili dalam tingkat kasasi telah menjahtuhkan
putusan Dalam perkara :
Sunarso ,Tinggal di Salatiga, Penggugat tuk kasasi , dahulu tergugat-
pembanding/juga terbanding
Melawan
Galang Pradana , tinggal di salatiga, tergugat dalam kasasi, dahulu penggugat -
terbandi/juga pembanding.
Bahwa tergugat-asli tidak mengembalikan uang yang dipinjam tersebut, bahwa karena
perbuatan tergugat-asli yang tidak mau mengembalikan uang yang dipinjam dari penggugat-
asli , maka oleh karena itu dengan permohonan agar atas rumah beserta tanahnya milik tergugat
Hak Milik (SHM) Nomor: 0667, luas 3.750 M2, terletak di Desa Salak, Kecamatan Pandri,
Kabupaten Salatiga atas nama Galang Pradana ditaruh sita konservatoir lebih dahulu .
Menyatakan sita yang tersebut dalam rencana sita tanggal 18 Maret 2022 ,berharga dan
berkekuatan. Menghukum tergugat membayar ongkos perkara sampai hari ini banyknya Rp.
520.000 ( lima ratus dua puluh ribu rupiah ).
Menolak gugatan buat selebihnya putusan dalam tingkat banding atas permohonan kedua belah
pihak telah dikuatkan dengan perbaikan oleh pengadilan tinggi medan dengan putusannya
tanggal 24 Desember 2021 No. 183/2021, yang berbunyi
Menghukum penggugat untuk kasasi akan membayar biaya perkara dalam tingkat ini
ditetapkan sebanyak Rp.520.000 ( lima ratus dua puluh ribu rupiah ) .
Menyatakan sita yang tersebut dalam rencana sita tanggal 18 Maret 2022 ,berharga dan
berkekuatan. Menghukum tergugat membayar ongkos perkara sampai hari ini banyknya Rp.
520.000 ( lima ratus dua puluh ribu rupiah ).
Mengadili .
Membenarkan keputusan pengadilan negeri didalam perkara atara kedua belah pihak yang
disbanding .
Menghukum tergugat dan juga pembanding untuk membayar ongkos-ongkos perkara yang
terbit dalam tingkat banding .