Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

Nama : Ghuzain Shadiq Barnao


Npm : 04409333
Jurusan : S1 Ilmu Hukum

Kasus
1. Andi (52 tahun) seorang pengusaha kerajinan rotan bertempat tinggal di Jl. Awiligar No 1E,
Kota Bandung. Kerajinan rotan yang dibuat Andi sangat digemari oleh masyarakat terutama oleh
orang asing. Banyak pesanan yang
Andi terima dari mancanegara namun tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh Andi karena terken
dala kekurangan modal. Untuk itu Andi meminjam uang kepada Eddy (50 tahun), seorang
pengusaha jual beli mobil yang beralamat di Jl. Braga No.5 Kota Bandung. Perjanjian utang
piutang tersebut dilaksanakan dihadapan Notaris di kota Bandung yang bernama Dinda, SH,
Mkn., pada tanggal 2 Agustus 2018 dalam perjanjian No. 200, dimana dalam perjanjian
tersebut Andi meminjam uang kepada Eddy sebesar Rp. 200.000.000,- dengan jaminan tanah
milik Andi yang terletak di Jl. Cimenyan No. 15 Kota Bandung tercatat sebagai Hak Milik
No. 177 seluas 800 m2 serta sebuah mobil merk Xenia keluaran tahun 2016 atas nama Andi.
Berdasarkan perjanjian itu Andi harus melunasi utangnya dengan cicilan tiap bulannya sebesar
Rp. 10.000.000,- ditambah bunga 4% selama 20 bulan. Setelah berjalan setahun
ternyata Andi hanya membayar utang pokoknya saja sebesar Rp. 120.000.000,- tanpa
membayar bunga. Bahkan pada bulan berikutnya Andi tidak membayar sama sekali baik
pinjaman pokok maupun bunga, sehingga total tunggakan Andi adalah Rp. 80.000.000,-
ditambah bunga sebesar Rp. 8.000.000,- Hal ini membuat Eddy melalui pengacaranya
memberikan teguran kepada Andi pada tanggal 15 September 2019 dan tanggal
5 Oktober 2019, namun Andi selalu mengelak dengan berbagai alasan. Hal
ini membuat Eddy menderita kerugian waktu,
tenaga, pikiran dan mengalami kerugian dana sekitar Rp. 80.000.000,-. Setelah dua somasi tidak
dihiraukan oleh Andi, akhirnya pada tanggal 8 Nopember 2019 Eddy meminta
pengacaranya Saputra, SH, M.H dari Kantor Advokat dan Konsultan Hukum LBH Putra,
Jl. Kopo No. 20, Kota Bandung, mengajukan gugatan terhadap Andi di Pengadilan Negeri
kota Bandung di Jl. RE. Martadinata No. 74-80, Bandung, Jawa Barat.

Pertanyaan:
1. Berdasarkan kasus di atas mahasiswa diminta untuk “Membuat Surat Gugatan” ke Pengadilan Negeri
kota Bandung melalui kuasa hukumnya!
2. Dalam mempersiapkan suatu gugatan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kekel
iruan dalam membuat gugatan? Jelaskan !
JAWAB
1.
SURAT GUGATAN PERDATA

Bandung, 8 Nopember 2019

Perihal : Permohonan Gugatan Wanprestasi atas Perjanjian Utang Piutang


Lampiran: Surat Kuasa Khusus

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Negeri Kota Bandung


Jl. RE. Martadinata No. 74-80, Bandung,
Jawa Barat

Dengan hormat, Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Saputra, S.H., M.H.


Pekerjaan: Advokat
Alamat: Kantor Advokat dan Konsultan Hukum LBH Putra, Jl. Kopo No. 20, Kota Bandung

Berdasarkan surat kuasa khusus per tanggal 8 Nopember 2019 yang dilampirkan dalam surat ini,
bertindak sebagai kuasa hukum untuk dan atas nama:

Nama: Eddy
Umur: 50 Tahun
Alamat: Jl. Braga No.5 Kota Bandung
Pekerjaan: Pengusaha Jual Beli Mobil

Yang mana telah memilih tempat kediaman hukum (domisili) di kantor kuasa hukumnya
tersebut yang akan menandatangani serta mengajukan surat gugatan, yang akan disebut
sebagai Penggugat.

Dengan ini kami akan mengajukan gugatan kepada:

Nama: Andi
Umur: 52 Tahun
Alamat: Jl. Awiligar No 1E, Kota Bandung
Pekerjaan: Pengusaha Kerajinan Rotan

Yang mana akan disebut sebagai Tergugat.

Adapun mengenai duduk permasalahannya adalah sebagai berikut.


1.Bahwa pada tanggal 2 Agustus 2018 telah dilakukan perjanjian utang piutang yang
dilaksanakan di hadapan notaris di kota Bandung yang bernama Dinda, S.H., Mkn., dengan
nomor perjanjian 200 di mana dalam perjanjian tersebut Tergugat meminjam uang
kepada Penggugat sebesar Rp. 200.000.000,- dengan jaminan tanah milik Tergugat yang
terletak di Jl. Cimenyan No. 15 Kota Bandung tercatat sebagai Hak Milik No. 177 seluas
800 m2 serta sebuah mobil merk Xenia keluaran tahun 2016 atas nama Tergugat.
2.Bahwa berdasarkan perjanjian itu, Tergugat harus melunasi utangnya dengan cicilan tiap
bulannya sebesar Rp. 10.000.000,- ditambah bunga 4% selama 20 bulan.

3.Bahwa setelah berjalan setahun ternyata Tergugat hanya membayar utang pokoknya saja
sebesar Rp. 120.000.000,- tanpa membayar bunga. Bahkan pada bulan berikutnya Tergugat
tidak membayar sama sekali baik pinjaman pokok maupun bunga, sehingga total tunggakan
Tergugat adalah Rp. 80.000.000,- ditambah bunga sebesar Rp. 8.000.000,-.

4.Bahwa pihak Tergugat telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) sehingga Penggugat menderita
kerugian waktu, tenaga, pikiran dan mengalami kerugian dana sekitar Rp. 80.000.000,-.

5.Bahwa Penggugatmelalui pengacaranyatelahmemberikan teguran kepada Tergugat pada


tanggal 15 September 2019 dan tanggal 5 Oktober 2019, namun Tergugat selalu mengelak
dengan berbagai alasan.

Dasar hukum
Bahwa dasar hukum Pengugat untuk mengajukan gugatan Wanprestasi terhadap Tergugat
adalah berdasarkan ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata indonesia sebagai berikut:

Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata menyebutkan :


“Semua persetujuan yang dibuat secara sah sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya. “

Dasar hukum seseorang dinyatakan lalai melaksanakan kewajiban atau prestasinya diatur dalam
Pasal 1238 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), berbunyi:

“Debitur dinyatakan Ialai dengan surat perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan
kekuatan dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini.
mengakibatkan debitur harus dianggap Ialai dengan lewatnya waktu yang ditentukan”.

Dari rumusan Pasal 1238 KUHPerdata di atas dapat diketahui bahwa ada dua kondisi kapan
seseorang dianggap lalai atau cedera janji, yaitu:
1. Dalam hal ditetapkan suatu waktu di dalam perjanjian,tapi dengan lewatnya waktu tersebut
(jatuh tempo) debitur belum juga melaksanakan kewajibannya.
2. Dalam hal tidak ditentukan suatu waktu tertentu, lalu kreditur sudah memberitahukan
kepada debitur untuk melaksanakan kewajiban atau prestasinya tapi debitur tetap juga
tidak melaksanakannya kewajibanya kepada kreditur.

Pasal 1239KUHPerdatatelah memberikan pengaturan sebagai berikut:


“Tiap-tiap perikatan untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu, apabila si
berutang tidak memenuhi kewajibannya, mendapatkan penyelesaiannya dalam kewajiban
memberikan penggantian biaya, rugi dan bunga.”

BahwaPasal 1246KUHPerdataMenyatakan:
“Biaya, Ganti Rugi Dan Bunga, Yang Boleh Dituntut Kreditur, Terdiri Atas Kerugian Yang Telah
Dideritanya Dan Keuntungan Yang Sedianya Dapat Diperolehnya”.
Petitum
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi.
3. Menyatakan Penggugat berhak menjual ataupun melakukan peralihan hak apa saja
terhadap Objek Jaminan dalam perjanjian berupa tanah milik Tergugat yang terletak di
Jl. Cimenyan No. 15 Kota Bandung tercatat sebagai Hak Milik No. 177 seluas 800 m2
serta sebuah mobil merk Xenia keluaran tahun 2016 atas nama Tergugat, dengan
ketentuan apabila hasil penjualan ternyata belum mencukupi pelunasan hutang dan
kerugian Penggugat, maka Tergugat dibebani kewajiban untuk melunasinya.
4. Menghukum Tergugat membayar ganti kerugian kepada Penggugat sebesarRp
88.000.000,-(delapan puluh delapan juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
5. Kerugian Materil (Dalam Perjanjian)

Hutang Pokok yang belum dibayar=Rp 80.000.000,-


Bunga =Rp. 8.000.000,- (4% x Rp 10.000.000,- x 20 bulan)
Total Keseluruhan =Rp 88.000.000,-

6. Menghukum Tergugat untuk membayar hutang pokok secara kontan dan seketika
kepada Penggugat sebesar Rp. 80.000.000,-, (delapan puluh juta rupiah);
7. Menghukum Tergugat untuk membayar hutang bunga secara kontan dan seketika
kepada Penggugat sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah);
8. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada bantahan
(verset), banding atau kasasi (uitvoerbaar bij voorraad);
9. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
SUBSIDAIR : Atau bila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono). Demikian Gugatan ini kami ajukan, atas perhatian dan
terwujudnya prinsip keadilan dalam pemeriksaan gugatan ini, kami sampaikan terima
kasih.
Hormat Kami, Kuasa Penggugat

SAPUTRA, SH, M.H

2.Hal-hal yang penting agar tidak terjadi kekeliruan dalam membuat gugatan
1.Tempat gugatan diajukan ,secara umum pengajuan gugatan perdata berdasarkan pasal 118(1)
(HIR) atau pasal 142 RBg bahwa yang berwenang mengadili suatu perkara adalah pengadilan
negeri tempat tinggal tergugat penyebutan domisili pengadilan tempat gugatan diajukan sangat
penting agar tidak berakibat gugatan menjadi kabur dan hasilnya gugatan tersebut dapat
dinyatakan tidak diterima

2.Perihal gugatan dalam pembuatan gugatan perihal gugatan merupakan salah satu aspek
penting yang perlu dicantumkan tidak adanya kesesuaian perihal gugatan dengan dasar
pengajuan gugatanatau biasa disebut posita dapat berakibat gugatan menjadi kabur dan tentu
saja putusan pengadilannya dapat menyuburkan bahwa gugatannya dapat dinyatakan tidak
dapat diterima
3.Identitas penggugat yang dimaksud dengan identitas penggugat adalah data diri penggugat
yang meliputi Nama,Pekerjan dan tempat tinggal.

Daftar Pustaka

Asikin, Zainal. 2015. Hukum Acara Perdata di Indonesia. Jakarta : Kencana.


Fajar MD, Mukti dan Yulianto Ahmad. 2010. Dualisme Penelitian Hukum.

Anda mungkin juga menyukai