Tugas 1
Tugas 1
Tugas 1
Nim : 043355624
1. Berdasarkan kasus di atas mahasiswa diminta untuk “Membuat Surat Gugatan” ke Pengadilan Negeri
kota Bandung melalui kuasa hukumnya!
2. Dalam mempersiapkan suatu gugatan halhal apa saja yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kekeliruan dalam
membuat gugatan? Jelaskan !
Jawaban
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi kekeliruan dalam membuat gugatan yaitu syarat materil dan syarat
formil.
- Syarat materil gugatan adalah syarat yang berkaitan dengan isi atau materi yang harus dimuat dalam surat
gugatan. Dalam arti lain, syarat materiil merupakan substansi pokok dalam membuat surat gugatan. Isi surat
gugatan atau syarat materiil surat gugatan mengacu pada Pasal 8 ayat (3) yang pada pokoknya harus
memuat:
1. Identitas para pihak
Ciri-ciri dan keterangan yang lengkap dari para pihak yang berperkara yaitu, nama lengkap, tempat dan
tanggal lahir, pekerjaan, agama dan tempat tinggal. Kalau perlu agama, umur, status, dan
kewarganegaraan.
Pihak-pihak yang ada sangkut pautnya dengan persoalan harus disebutkan dengan jelas mengenai
kapasitas dan kedudukannya apakah sebagai penggugat atau tergugat.
2. Dasar Gugatan atau Fundamentum Petendi atau Posita
Dasar gugatan atau posita berisi dalil-dalil konkret tentang adanya hubungan hukum yang merupakan
dasar-dasar dan alasan-alasan dari gugatan.
Posita terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. bagian yang menguraikan kejadian atau peristiwanya (feitelijke gronden); dan
b. bagian yang menguraikan tentang dasar hukumnya (rechts gronden) sebagai uraian tentang adanya
hak atau hubungan hukum yang menjadi dasar yuridis gugatan.
3. Petitum atau Tuntutan
Petitum berisi apa yang diminta atau tuntutan supaya diputuskan oleh pengadilan. Petitum akan dijawab
dalam dictum atau amar putusan.
Dalam praktiknya, selain mengajukan tuntutan pokok atau tuntutan primer, juga disertai dengan
tuntutan tambahan/pelengkap (accessoir) dan tuntutan pengganti (subsidair) yang dijelaskan sebagai
berikut:
a. Tuntutan pokok atau tuntutan primer adalah tuntutan utama yang diminta oleh penggugat untuk
diputuskan oleh pengadilan yang berkaitan langsung dengan pokok perkara atau posita.
b. Tuntutan tambahan (accessoir) adalah tuntutan yang sifatnya melengkapi atau sebagai tambahan
dari tuntutan pokok. Tuntutan tambahan ini tergantung pada tuntutan pokoknya. Jika tuntutan
pokok tidak ada maka tuntutan tambahan juga tidak ada.
Biasanya tuntutan ini berupa permohonan kepada hakim agar dijatuhkan putusan yang bijaksana dan seadil-adilnya
(ex aequo et bono).
2. Syarat formil suatu gugatan adalah syarat untuk memenuhi ketentuan tata tertib beracara yang ditentukan oleh
peraturan perundang-undangan. Jika syarat formil tidak terpenuhi, maka gugatan akan dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard) atau pengadilan tidak berwenang mengadili. Adapun syarat formil yang harus
terpenuhi dalam surat gugatan adalah:
3. Gugatan harus jelas dan tegas. Jika gugatan tidak jelas dan tidak tegas (obscuur libel) dapat mengakibatkan
gugatan dinyatakan tidak diterima. Misalnya posita bertentangan dengan petitum.
4. Tidak melanggar asas ne bis in idem. Artinya gugatan tidak boleh diajukan kedua kalinya apabila subjek,
objek dan pokok perkaranya sama, di mana perkara pertama sudah ada putusan inkracht yang bersifat
positif yaitu menolak atau mengabulkan perkara.
7. Apa yang digugat sekarang masih dalam proses peradilan (aanhanging geding/rei judicata deductae).
Misalnya ketika perkara yang digugat sudah pernah diajukan dan sedang proses banding atau kasasi.
SURAT GUGATAN PERDATA
Bandung, 20 Oktober 2019
Kepada Yth.
Dengan Hormat,
Nama : Saputra,S.H.,M.H
Pekerjaan : Advokat
Alamat : Kantor Advokat dan Konsultan Hukum LBH Putra, Jl. Kopo No. 20, Kota Bandung
Berdasarkan surat kuasa khusus per tanggal 20 Oktober 2019 yang dilampirkan dalam surat ini, bertindak sebagai
kuasa hukum untuk dan atas nama:
Nama : Eddy
Umur : 50 Tahun
Yang mana telah memilih tempat kediaman hukum (domisili) di kantor kuasa hukumnya tersebut yang akan
menandatangani serta mengajukan surat gugatan, yang akan disebut sebagai Penggugat.
Nama : Andi
Umur : 52 Tahun
1. Bahwa pada tanggal 2 Agustus 2018 telah dilakukan perjanjian utang piutang yang dilaksanakan di hadapan
notaris di kota Bandung yang bernama Dinda, S.H., Mkn., dengan nomor perjanjian 200 di mana dalam
perjanjian tersebut Tergugat meminjam uang kepada Penggugat sebesar Rp. 200.000.000,- dengan jaminan
tanah milik Tergugat yang terletak di Jl. Cimenyan No. 15 Kota Bandung tercatat sebagai Hak Milik No. 177
seluas 800 m2 serta sebuah mobil merk Xenia keluaran tahun 2016 atas nama Tergugat.
2. Bahwa berdasarkan perjanjian itu, Tergugat harus melunasi utangnya dengan cicilan tiap bulannya sebesar
Rp. 10.000.000,- ditambah bunga 4% selama 20 bulan.
3. Bahwa setelah berjalan setahun ternyata Tergugat hanya membayar utang pokoknya saja sebesar Rp.
120.000.000,- tanpa membayar bunga. Bahkan pada bulan berikutnya Tergugat tidak membayar sama sekali
baik pinjaman pokok maupun bunga, sehingga total tunggakan Tergugat adalah Rp. 80.000.000,- ditambah
bunga sebesar Rp. 8.000.000,-.
4. Bahwa pihak Tergugat telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) sehingga Penggugat menderita kerugian
waktu, tenaga, pikiran dan mengalami kerugian dana sekitar Rp. 80.000.000,-.
5. Bahwa Penggugat melalui pengacaranya telah memberikan teguran kepada Tergugat pada tanggal 15
September 2019 dan tanggal 5 Oktober 2019, namun Tergugat selalu mengelak dengan berbagai alasan.
Berdasarkan dalil-dalil yang sudah dikemukakan oleh penggugat yang sudah disebutkan diatas, maka dengan ini
penggugat ingin mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan Negeri Kota Bandung agar besedia untuk
kiranya memanggil kedua belah pihak pada hari yang ditetapkan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan
putusan yang berbunyi :
Primair
Jika Majelis Hakim Yang Mulia Memiliki berpendapat lain, kami memohon untuk memberikan putusan yang seadil-
adilnya.
Hormat kami
Saputra,S.H.,M.H