Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sekar Embun Widia Ningrum

Nim : 042393495
Matkul : Hukum Acara Perdata
TUGAS 1

Andi (52 tahun) seorang pengusaha kerajinan rotan bertempat tinggal di Jl. Awiligar No 1E,
Kota Bandung. Kerajinan rotan yang dibuat Andi sangat digemari oleh masyarakat terutama oleh
orang asing. Banyak pesanan yang Andi terima dari mancanegara namun tidak seluruhnya dapat
dipenuhi oleh Andi karena terkendala kekurangan modal. Untuk itu Andi meminjam uang
kepada Eddy (50 tahun), seorang pengusaha jual beli mobil yang beralamat di Jl. Braga No.5
Kota Bandung. Perjanjian utang piutang tersebut dilaksanakan dihadapan Notaris di kota
Bandung yang bernama Dinda, SH, Mkn., pada tanggal 2 Agustus 2018 dalam perjanjian No.
200, dimana dalam perjanjian tersebut Andi meminjam uang kepada Eddy sebesar Rp.
200.000.000,- dengan jaminan tanah milik Andi yang terletak di Jl. Cimenyan No. 15 Kota
Bandung tercatat sebagai Hak Milik No. 177 seluas 800 m2 serta sebuah mobil merk Xenia
keluaran tahun 2016 atas nama Andi. Berdasarkan perjanjian itu Andi harus melunasi utangnya
dengan cicilan tiap bulannya sebesar Rp. 10.000.000,- ditambah bunga 4% selama 20 bulan.
Setelah berjalan setahun ternyata Andi hanya membayar utang pokoknya saja sebesar Rp.
120.000.000,- tanpa membayar bunga. Bahkan pada bulan berikutnya Andi tidak membayar
sama sekali baik pinjaman pokok maupun bunga, sehingga total tunggakan Andi adalah Rp.
80.000.000,- ditambah bunga sebesar Rp. 8.000.000,- Hal ini membuat Eddy melalui
pengacaranya memberikan teguran kepada Andi pada tanggal 15 September 2019 dan tanggal
5 Oktober 2019, namun Andi selalu mengelak dengan berbagai alasan. Hal ini membuat Eddy
menderita kerugian waktu, tenaga, pikiran dan mengalami kerugian dana sekitar Rp. 80.000.000,-.
Setelah dua somasi tidak dihiraukan oleh Andi, akhirnya pada tanggal 8 Nopember 2019 Eddy
meminta pengacaranya Saputra, SH, M.H dari Kantor Advokat dan Konsultan Hukum LBH
Putra, Jl. Kopo No. 20, Kota Bandung, mengajukan gugatan terhadap Andi di Pengadilan Negeri
kota Bandung di Jl. RE. Martadinata No. 74-80, Bandung, Jawa Barat.

Pertanyaan:

1. Berdasarkan kasus di atas mahasiswa diminta untuk “Membuat Surat Gugatan” ke


Pengadilan Negeri kota Bandung melalui kuasa hukumnya! Jawaban
Bandung, 8 November 2019

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Bandung.
di-.
Jl. RE. Martadinata No. 74-80,
Bandung, Jawa Barat

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama


: Eddy
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl Braga No. 5 Bandung
Pekerjaan : Pengusaha

Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor XX/2019 tanggal 14 September 2019 memberikan
kuasa kepada :
Nama : Saputra SH, MH
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat, berkantor di LBH Putra selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT ;

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Andi, berkedudukan di


Awiligar No 1E, Kota Bandung, untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ;

I. Objek Sengketa :
Surat perjanjian No. 200 tanggal 2 Agustus 2018

II. Tenggang Waktu Gugatan : …………….


- Bahwa Objek Sengketa Surat Perjanjian ditandatangani Tergugat tanggal 2
Agustus 2018
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima /diketahui Penggugat pada tanggal
15 September 2019 dan 5 Oktober 2019
- Surat teguran kepada Tergugat pada tanggal 15 September 2019 dan tanggal
5 Oktober 2019

III. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :


Penggugat merasa dirugikan karena Penggugat adalah pemberi pinjaman sesuai
perjanjian No 200 tanggal 18 Agustus 2018 dengan total pinjaman Rp 200.000.000
yang baru dibayarkan Rp 120.000.000. Penggugat menderita kerugian Rp
88.000.000 dengan rincian Hutang pokok Rp
80.000.000 dan Bunga Rp. 8.000.000

IV. Posita/Alasan Gugatan :


Perjanjian utang piutang tersebut dilaksanakan dihadapan Notaris di kota Bandung
yang bernama Dinda, SH, Mkn., pada tanggal 2 Agustus 2018
dalam perjanjian No. 200, dimana dalam perjanjian tersebut Andi meminjam uang
kepada Eddy sebesar Rp. 200.000.000,- dengan jaminan tanah milik Andi yang
terletak di Jl. Cimenyan No. 15 Kota Bandung tercatat sebagai Hak Milik No. 177
seluas 800 m2 serta sebuah mobil merk Xenia keluaran tahun 2016 atas nama
Andi. Berdasarkan perjanjian itu Andi harus melunasi utangnya dengan cicilan
tiap bulannya sebesar Rp. 10.000.000,- ditambah bunga 4% selama 20 bulan. Pada
2 Agustus 2019 Tergugat melakukan wanprestasi dengan tidak membayar pokok
hutang serta bunga nya, sehingga penggugat meberikan surat teguran pada tanggal
15 September 2019 dan tanggal 5 Oktober 2019.

V. Petitum/Tuntutan :
A. Dalam Pokok Perkara/Sengketa.
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya ;
2. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara ;

Hormat Kami,
Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,

Saputra SH,MH
2. Dalam mempersiapkan suatu gugatan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar
tidak terjadi kekeliruan dalam membuat gugatan? Jelaskan
Jawaban
Dalam membuat surat gugatan ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan
1. Syarat mengajukan gugatan
apabila seseorang hendak mengajukan gugatan ke pengadilan guna menyelesaikan
sengketa hukum yang timbul di antara mereka ada dua syarat yang harus dipenuhi.
a. Syarat Materiil, yaitu syarat berdasarkan hukum materiil yang harus
dipenuhi dan terdiri atas berikut
i. Gugatan telah tiba saatnya titik itu artinya bahwa prestasi debitur
sudah saatnya untuk dilaksanakan, tetapi debitur enggan untuk
melaksanakan prestasinya.
ii. Sebelum kreditor mengajukan gugatan ke pengadilan, ckeditor sudah
melakukan teguran atau somasi. Somatik adalah teguran yang
dilakukan dengan perantaraan pengadilan negeri titik untuk
melakukan somasi, kreditor meminta secara tertulis dengan alasan-
alasannya kepada pengadilan negeri guna menegur debitur nya agar
mau melaksanakan prestasinya.
iii. Beralasan dan berdasar hukum titik ini maksudnya adalah gugatan
tersebut berdasarkan fakta atau kejadian nyata yang mempunyai dasar
hukum. Artinya, atau kepentingan yang dikemukakan sebagai dasar
gugatan benar-benar pantas mendapatkan perlindungan hukum titik
bukan hak yang lahir karena perbuatan yang dilarang (utang piutang
sebagai akibat perjudian) atau kepentingan yang direkayasa
(chincaneus proces).
b. Syarat formil syarat yang diberikan hukum formil yang harus dipenuhi jika
seseorang hendak mengajukan gugatan hal tersebut terdiri atas hal berikut.
i. Memenuhi ketentuan bentuk dan isi surat gugat (baca uraian
tentang syarat bentuk dan isi surat gugat di bawah)
ii. Memenuhi ketentuan tempat gugatan harus diajukan, baca tentang
tempat gugatan diajukan di bawah
iii. Membayar biaya perkara bahwa sebelum gugatan ditulis ke dalam
daftar atau register perkara oleh bagian kepaniteraan penggugat
terlebih dahulu harus membayar biaya perkara yang telah ditetapkan
oleh pengadilan, kecuali apabila diperbolehkan berperkara secara
cuma-cuma sebagaimana diatur dalam pasal 237 HIR.

2. Siapa dapat menggugat dan digugat


Dalam suatu perkara perdata setidak-tidaknya ada dua pihak penggugat (plaintif)
mengajukan gugatan dan tergugat (defendant) sebagai pihak yang dianggap
merugikan. Dalam praktik coba orang yang langsung mempunyai kepentingan itu
sendiri aktif bertindak dimuka pengadilan, baik bertindak sebagai penggugat
maupun bertindak sebagai tergugat titik mereka inilah yang disebut pihak materiil
karena merekalah yang langsung mempunyai kepentingan dalam perkara yang
bersangkutan titik akan tetapi mereka juga merupakan pihak formil karena mereka
sendirilah yang menghadap dimuka
pengadilan titik mereka ini bertindak untuk kepentingan dirinya sendiri dan atas
namanya dirinya sendiri.
Pada asasnya setiap orang yang merasa mempunyai hak dan ingin menuntutnya
atau ingin mempertahankan atau membelanya berwenang untuk bertindak selaku
pihak, baik selaku penggugat maupun selaku tergugat (legitima persona standi in
judicio). Namun, perlu diperhatikan bahwa orang yang akan maju di muka pengadilan
apakah akan mengajukan gugatan atau digugat sama dengan orang yang melakukan
perbuatan hukum sehingga semua syarat yang harus dipenuhi orang untuk dapat
melakukan perbuatan hukum juga harus dipenuhi dalam mengajukan gugatan titik
kemampuan bertindak (handelingbekwaamheid) sebagai pihak merupakan komponen
yang penting dari kewenangan hukum (rechtsbevpegdheid) atau kewenangan menjadi
pendukung hak. Siapa yang dianggap (personae miserabiles) tidak mampu untuk
bertindak dianggap tidak mampu pula untuk bertindak sebagai pihak di muka
pengadilan
Lebih kurang ada 5 golongan yang dianggap tidak mampu bertindak sebagai pihak
atau tidak mempunyai kemampuan prosesuil dimuka pengadilan seperti berikut
I. Mereka yang belum cukup umur
II. Mereka yang diletakkan dibawah pengampuan
III. Para pemboros dan pemabuk
IV. Seorang istri yang tunduk pada KUHPerdata
V. Orang yang telah meninggal dunia
3. Bentuk gugatan
I. Berbentuk lisan
bentuk gugatan Ihsan diatur dalam pasal 120 HIR/144 RBg yang
menegaskan bahwa bilamana penggugat buta huruf maka gugatannya
dapat dimasukkan dengan lisan kepada ketua pengadilan negeri yang
mencatat gugatan itu atau menyuruh mencatatnya.
Ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam Gugatan lisan sebagai
berikut
a) Syarat formil gugatan lisan
pasal 120 HIR hanya menyebut buta huruf. adapun yang
dimaksud dalam pasal tersebut adalah mereka yang tidak dapat
membaca dan menulis huruf latin. Kemungkinan mereka itu
dapat membaca dan menulis tetapi dalam huruf lain misalnya
huruf jawa, Arab, Cina, dan sebagainya. Akan tetapi mereka ini
tidak termasuk buta hukum atau yang kurang memahami
hukum.

b) Cara pengajuan gugatan lisan


Undang-undang tidak mengatur cara pengajuan gugatan secara
lisan. Namun di dalam praktik, hal tersebut dilakukan dengan cara
berikut.
1. Penggugat datang ke kantor pengadilan negeri dan
menghadap pada ketua
2. Mengatakan maksud kedatangannya dan menjelaskan
persoalan atau masalah yang dihadapi
3. Ketua pengadilan negeri mencatat atau menyuruh orang
lain atau Hakim untuk mencatat dan formulasikan
dalam bentuk catatan gugatan
4. Catatan gugatan itu diserahkan oleh penggugat
kepaniteraan bagian perkara perdata
5. Penggugat membayar biaya perkara
6. Gugatan dicatat dalam register perkara.

II. Berbentuk Tertulis


Menurut pasal 118 ayat 1 HIR, gugat harus diajukan dengan surat
permintaan yang ditandatangani oleh penggugat atau wakilnya surat
permintaan yang disebut dalam pasal tersebut dalam praktik disebut surat
gugatan atau surat gugatan. Disebutkan surat permintaan gugat gugatan
ini berarti bahwa gugatan diajukan secara tertulis. Memperhatikan
ketentuan ini yang berhak dan berwenang membuat dan mengajukan
gugatan perdata sebagai berikut.
a) Penggugat sendiri
surat gugatan dibuat dan ditandatangani oleh penggugat sendiri
kebolehan penggugat membuat, menandatangani dan mengajukan
sendiri gugatannya pengadilan karena HIR ataupun RBg tidak
menganut sistem kewajiban menunjuk kuasa (verplichte
procureur stelling) yang jelek yang mewajibkan setiap orang
yang hendak maju ke muka pengadilan harus menunjuk seorang
kuasa yang berpredikat pengacara atau avokad untuk mewakilinya,
sebagaimana ditentukan dalam rechtsreglement op de
rechtsvordering (Rv)
b) Kuasa
selanjutnya, pasal 118 ayat (1) HIR memberi hak dan
kewenangan pada kuasa atau wakil untuk membuat,
menandatangani, dan mengajukan atau menyampaikan surat gugat
kepada pengadilan negeri ketentuan tentang penunjukan kuasa
diwariskan pada pasal 123 ayat 1 hir yang mengatakan baik
menggugat maupun tergugat atau kedua belah pihak sebagai
berikut.
1. Dapat dibantu atau diwakili oleh kuasa yang dikuasakan
untuk melakukan tindakan di muka pengadilan
2. Puasa itu diberikan dengan surat kuasa khusus (special
power of attorney). Supaya pembuatan dan
penandatanganan serta pengajuan surat gugat yang
dilakukan oleh puasa sah dan tidak cacat hukum harus
ditempuh prosedur
3. Berdasarkan surat kuasa kuasa bertindak membuat,
menandatangani dan mengajukan surat gugat atas nama
dan kepentingan penggugat atau pemberi kuasa
(lastgever, mandate).

seorang kuasa atau penerima kuasa (lastheber, mandataris) dapat


bertindak:
1. Sebagai pendamping, yaitu jika pemberi kuasa hadir sendiri dalam
persidangan
2. Sebagai wakil, yaitu apabila pemberi kuasa menyerahkan
sepenuhnya penyelesaian perkara kepada kuasa mulai
pembuatan, pengajuan gugatan hingga akhir proses
pemeriksaan.

4. Syarat bentuk dan isi surat gugat


1. Identitas para pihak
Adapun yang dimaksud dengan identitas ialah ciri-ciri dari penggugat dan
tergugat yaitu nama serta tempat tinggal mereka, umur serta status kawin atau
tidak perlu dicantumkan titik penyebutan identitas dalam surat gugat
merupakan syarat formil keabsahan gugatan sehingga harus disebutkan
dengan jelas titik surat gugat yang tidak menyebut identitas para pihak
apalagi yang tidak menyebut identitas tergugat menyebutkan gugatan tidak
sah dan dianggap tidak ada tujuan utama pencantuman identitas adalah
memastikan siapa para pihak dalam suatu perkara dan memudahkan
menyampaikan panggilan atau pemberitahuan maka identitas yang wajib
disebut cukup meliputi hal- hal berikut
a. Nama lengkap
b. Alamat atau tempat tinggal
2. Fundamentum petendi
unda mental tempat Endi atau dasar gugatan dalam perkara perdata yang
isinya adalah dalil-dalil konkret tentang adanya hubungan hukum yang
merupakan dasar serta alasan-alasan tuntutan titik tempat Endi terdiri atas dua
bagian pertama bagian yang menguraikan kejadian kejadian atau peristiwa
konflik yang menimbulkan sengketa hukum titik kedua, bagian yang
menguraikan hukum.
3. Petitum
syarat formulasi gugatan yang lain adalah petitum gugatan titik supaya
gugatan sah dalam artian tidak mengandung cacat formil harus
dicantumkan petitum gugatan yang berisi pokok tuntutan penggugat
berupa deskripsi yang terang dan pasti menyebut satu persatu pada akhir
gugatan tentang hal-hal yang menjadi pokok tuntutan penggugat yang harus
dinyatakan dan dibebankan kepada tergugat oleh Hakim dalam putusannya.
4. Di mana gugatan diajukan

Anda mungkin juga menyukai