SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
i
ii
iii
v
vi
PERSEMBAHAN
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha
Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku
manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani
kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk
meraih cita-cita besarku.
:
Skripsi ini ku persembahkan teruntuk kedua orang tuaku Ayahanda Karman
Ahmad dan Ibunda Listiana, S.Pd Adikku Citra Anggraini Imansari, Aisyah
Vita Pratiwi, dan Putra Dzuljalaliwal Ikram yang selama ini senantiasa
memberikan semangat terbaik dalam hidupku dan tak pernah lelah untuk
memberikan doa serta dukungan demi keberhasilan peneliti. saya ucapkan banyak
terimakasih.
Untuk semuanya saya ucapkan Alhamdulilahi Jazakumullahu Khairan. Aamiin
vii
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
x
8. Teman-teman mahasiswa Tadris Matematika Angkatan 2017 yang telah
menjadi teman diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengeahuan Amin Ya Robbal Alamin.
xi
ABSTRAK
Nama : Eka Yusdira Amalia
xii
ABSTRACT
Departement : Mathematics
xi
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Profil SMP Negeri 08 Lubuklinggau ………………………….. 22
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.5 Guru bertanya kepada siswa-siswi perihal materi dan tugas 42
latihan……………………………………………………………
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta
penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga
timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang
dicita-citakan dan berlangsung terus menerus. Pendidikan memiliki peran penting
dalam memajukan bangsa Indonesia dalam era globalisasi saat ini. Pendidikan
saat ini ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan pendidikan
merupakan mencerdaskan kehidupan bangsa dan dapat mempunyai watak serta
karakter yang baik. Pendidikan bisanya disebut dengan pengajaran, karena
pendidikan pada umumnya membutuhkan pengajaran dan setiap orang
berkewajiban mendidik. Dalam kegiatan proses belajar untuk menyampaikan
materi kepada siswa perlu adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar siswa.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang menduduki peran yang
sangat penting dalam pendidikan. Melihat dari pelaksanaannya dari mulai jenjang
sekolah dasar sampai tingkat menengah. Pembelajaran matematika sangat penting
untuk dikembangkan karena, matematika selalu ada dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika merupakan sebagai alat komunikasi yang kuat, dan jelas serta dapat
digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, seperti meningkatkan
kemapuan logis, ketelitian, kesabaran dan kesadaran serta memberikan kepuasan
terhadap usaha yang dilakukan untuk memecahkan sebuah masalah yang
menantang. Di samping itu dapat memberikan kemampuan, bidang studi
matematika juga berguna untuk menanamkan atau memperkuat sikap-sikap
tertentu.
Meskipun menjadi mata pelajaran yang sangat penting, matematika masih
dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bagi sebagian siswa. Oleh karena itu
penggunaan strategi pembelajaran yang tepat sangat diperlukan agar dapat
membantu siswa dalam memahami pembelajaran matematika. Proses
3
pembelajaran yang baik dilengkapi dengan fasilitas serta kemampuan guru dalam
mengolah serta memanfaatkan berbagai kondisi belajar dengan efektif.
Pembelajaran matematika saat ini karena adanya Covid-19 (Corona Virus
Disease) maka pembelajaran sangat tidak efisien dan tidak dapat bertatap muka
secara langsung antara guru, siswa dan teman-temannya. Oleh karna itu karena
pandemi Covid-19,siswa-siswi diminta belajar dirumah dengan menggunakan
media sosial atau pembelajaran daring Sehingga dalam pembelajaran matematika
banyak siswa yang mengeluh, tertinggal materi pembelajarannya, dan tidak bisa
mengerjakan soal-soal yang telah diberikan oleh guru. Karena siswa-siswi
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang telah diberikan oleh guru
dengan media sosial.
Pembelajaran dengan jarak jauh ini dapat menggunakan media sosial,
karena itu salah satu cara yang dapat digunakan dalam kondisi saat ini. Dalam
sistem pembelajaran daring siswa-siswi dapat memanfaatkan berbagai media
sosial dan aplikasi-apalikasi yang berada di alat elektonik seperti handphone,
laptop, komputer dan lain sebagainya. Adapun manfaat dari kegiatan sistem
pembelajaran daring yaitu dapat mempersingkat waktu pembelajaran atau lebih
praktis dan membuat biaya pelajaran lebih ekonomis, pembelajaran daring dapat
mempermudah interaksi siswa dengan bahan materi yang telah diberikan, siswa
juga dapat memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi dan jawaban
yang berulang ulang. Walaupun demikian manfaat internet untuk pembelajaran
daring matematika memiliki banyak kekurangan di antaranya yaitu, Kurangnya
interaksi antara guru dan siswa, Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya penilaian serta penalaran pada pembelajaran matematika dalam
proses belajar dan mengajar. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik
maupun aspek sosial. Proses belajar dan mengajarnya lebih ke arah pelatihan dari
pada kependidikan dan mayoritas siswa tidak memiliki motivasi belajar.
Adapun masalah kesulitan yang sering terjadi melalui konsep diri atau
Kemampuan diri ketika siswa belajar matematika melalui sistem pembelajaran
daring dari rumah yaitu 1) siswa sulit memahami materi yang diberikan oleh guru,
2) siswa belum bisa memiliki inisiatif belajar sendiri, sehingga siswa menunggu
4
instruksi atau pemberian tugas dari guru dalam belajar, 3) siswa belum terbiasa
dalam melaksanakan kebutuhan belajar daring dari dirumah, siswa mempelajari
materi matematika sesuai apa yang diberikan oleh guru, bukan yang mereka
perlukan, 4) tujuan atau target pembelajaran daring siswa-siswi terhadap pelajaran
matematika masih terbatas pada perolehan nilai yang memuaskan, bukan
kemampuan yang seharusnya mereka tingkatkan, 5) sebagian siswa masih belum
bisa memonitor, mengatur, dan mengontrol pembelajaran daring, masih terkesan
belajar yang seperlunya,
Selain dari diri siswa-siswi, faktor kesulitan dari lingkungan atau juga
mempengaruhi yaitu, 1) Jaringan internet yang lemah, 2) tidak mempunyai kuota
internet, 3) Orang tua atau siswa ada yang tidak memiliki alat-alat elektronik
seperti handphone, laptop dan lain sebagainya. 4) Orang tua yang tidak membantu
anaknya ketika pembelajran daring berlangsung, 5) Pembelajaran hanya
memanfaatkan aplikasi whatsApp saja tidak ada aplikasi lain, 4) pembelajaran
tidak dapat praktek menerangkan evaluasi pembelajaran secara langsung dan
pembelajaran hanya tertulis.
Hasil wawancara dengan siswi matematika kelas VII SMP Negeri 08
Lubuklinggau yaitu siswa-siswi mengalami kesulitan tidak memahami materi
yang diberikan oleh guru, jaringan internet yang lemah, tidak mempunyai kuota
untuk mengikuti pembelajaran berlangsung, selain itu juga siswa merasa bosan
saat beelajar melalui sistem pembelajaran daring ini karena tidak ada interaksi
anatara siswa dan guru dan juga lingkungan siswa jarang membantu untuk
pemeblajaran daring ini berlangsung. Selain itu juga semua siswa tidak bisa
bekerja sama dengan baik dalam pembelajaran daring misalnya karena gurunya
tidak membatasi waktu maka ia sering terlambat untuk mengumpulkan tugasnya,
bahakan ada yang tidak mengumpulkan tugas.
Hasil wawancara dengan guru kelas VII SMP Negeri 08 Lubuklinggau
sekaligus wali kelasnya, selama pendemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar
dilakukan melalui system daring yaitu dengan memanfaatkan aplikasi aplikasi
yang ada di teknologi seperti handphone, laptop. Aplikasi yang sering digunakan
yaitu aplikasi whatsApp grup, google classroom, siaran langsung di facebook, dan
5
radio. Mulai pembelajaran ini seperti biasa yaitu mulai pada pukul 08.00 dengan
tidak ada batasan waktu dengan buat absesnsi di whatsApp grup, setelah itu
dilanjutkan dengan memberikan siswa siswa materi berupa modul di google
classroom, dan ada juga menggunakan link video untuk memperjelas materi yang
diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami
siswa ketika belajar matematika melaui system pembelajaran daring di SMP
Negeri 08 Lubuklinggau. Kesulitan siswa ini dibagi menjadi 3 indikator, yaitu
teknis, proses pelaksanaan pembelajaran serta lingkungan tempat tinggal siswa.
Berdasarkan uraian tersebut judul peneliti ini adalah “Analisis Kesulitan Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Sistem Pembelajaran Daring Di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 08 Kota Lubuklinggau”
B. Fokus Penelitian
Dilihat dari bebarapa latar belakang maka ditunjukkan lah bebrapa fokus
penelitian yang dapat diambil yaitu :
1. Siswa matematika mengalami kesulitan saat pembelajaran daring dilakukan.
2. Kesulitan apa yang dialami siswa pada pelajaran matematika dalam
pembelajaran daring
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan uraian latar belakang di atas maka pertanyaan
penelitian dalam peneliti ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan belajar matematika melalaui sistem pembelajaran
daring pada siswa-siswi di SMPN 08 Kota Lubuklinggau?
2. Apa saja kesulitan yang dialami siswa-siswi ketika belajar matematika
melalui sistem pembelajaran daring di SMPN 08 Kota Lubuklinggau ?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui Pelaksanaan belajar matematika melalaui sistem
pembelajaran daring pada siswa-siswi di SMPN 08 Kota Lubuklinggau
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Deskriptif Teori
1. Pengertian Analisis
Menurut Yaumil dan Dampoli (2014 : 131) analisis data merupakan
pokok dari suatu metode untuk menggambarkan fakta, mendeteksi pola,
mengebangkan penjelasan, dan menguji hipotesis. Menurut Rouse Yaumil
dan Dampoli (2014 : 131) analisis data dipandang sebagai ilmu umtuk
menguji data mentah dengan tujuan menggambarkan kesimpulan tentang
informasi.
Bagdan dan Biklen (Yaumil dan Dampoli 2014 : 131) menyatakan
bahwa analisis data adalah proses pencarian dan penyususnan secara
sitematis terhadap transkirpsi wawancara, catatan lapangan dan bahan
bahan yang telah dikumpulkan yang memungkinkan peneliti menghadirkan
temuan.
Jadi dapat dipahami bahwa analisis merupakan proses penelitian dan
penyusunan data adalah proses pencarian data secara sistematis terhadap
traskripsi wawancara, catatan lapangan dan bahan bahan lain yang telah
dikumpulkan dengan tujuan untuk menguji data tersebut yang kemudian
digambarkan kesimpulannya.
2. Pengertian Belajar
Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang
disadari atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang
dalam melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan
pada dirinya. Dengan demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan
belajar dikatakan baik apabila intensitas keaktifan jasmani maupun mental
seseorang semakin tinggi. Sebaliknya meskipun seseorang dikatakan
belajar, namun jika keaktifan jasmani dan mentalnya rendah berarti kegiatan
belajar tersebut tidak secara nyata memahami bahwa dirinya melakukan
kegiatan belajar.
8
1. Faktor-faktor Internal
Beberapa faktor yang memperngaruhi keuslitan belajar siswa yang
berasal dari dalam diri (Psikologis) siswa adalah:
1) Sikap
2) Motivasi
14
3) Minat
4) Bakat
5) Konsentrasi
6) Intelegensi
7) Kebiasaan belajar
8) Kemampuan berprestasi
9) Ulangan
2. Faktor-faktor Eksternal
1) Guru
2) Cara mengajar guru
3) Alat praga/media yang digunakan
4) Kebijakan penilaian guru
5) Orang tua
6) Cara orang tua mendidik
7) Susana dirumah
8) Ekonomi
Pendapat Natasya sejalan denganDimayati (2006: 260) tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor eksternal dan faktor
internal
1. Faktor Internal
Faktor internal yang dialmi siswa dan dihayati oleh siswa
meliputi sikap terhadap belajar, motivasi belajar, kosentrasi belajar,
kemmapuan mengolah bahan belajar, kemampuan menyimpan
perolehan hasil belajar, kemampuan menggalih hasil belajar yang
tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa
percaya diri siswa dan cita-cita siswa
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal belajar meliputi guru sebagai Pembina belajar,
prasana dan sarana pembelajarna, kebijakan penilaian, lingkungan sosial
siswa disekolah dan kurikulum sekolah.
15
Objek matematika adalah objek mental atau pikiran. Oleh karena itu
bersifat abstrak. Objek kajian matematika yang dipelajari di sekolah
adalah
fakta adalah sebarang permufakatan atau kesepakatan atau konvensi
dalam matematika. Fakta matematika meliputi istilah (nama) dan
simbol atau notasi atau lambing.
Konsep adalah ide (abstrak) yang dapat digunakan atau
memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan atau
menggolongkan suatu objek, sehingga objek itu termasuk contoh
konsep atau bukan konsep operasi (skill), dan prinsip.
Prinsip adalah hubungan antara berberapa objek dasar matematika
sehingga terdiri dari beberapa fakta, konsep dan dikaitkan dengan
suatu operasi. Prinsip dapat berupa aksioma, teorema atau dalil, sifat,
dan lain lain.
2) Mengacu pada kesepakatan
Fakta matematika meliputi istilah (nama) dan simbol atau notasi atau
lambang. Fakta merupakan kesepakatan atau permufakatan atau konvensi.
Kesepakatan Itu menjadikan pembahasan matematika mudah
dikomunikasikan. Pembahasan matematika bertumpu pada kesepakatan-
kesepakatan.
3) Mempunyai pola pikir deduktif Matematika mempunyai pola pikir
deduktif. Pola pikir deduktif didasarkan pada urutan kronologis dari
pengertian pangkal, aksioma (postulat), definisi, sifat-sifat, dalil-dalil
(rumus-rumus) dan penerapannya dalam matematika sendiri atau dalam
bidang lain dan kehidupan sehari-hari.
B. Penelitian yang Relavan
Berdasarkan telah dikeputusan yang telah peneliti lakukan ada bebrapa hasil
penelitian yang relavan yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan Rita Andriani tahun 2020 tentang Evaluasi
pembelajaran Online Matematika Siswa kelas 5 SMP Negri 5 Metro
Pusat. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pembelajaran online
18
21
22
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 08
Lubuklinggau tahun pelajaran 2020/2021 serta ibu Atika, S.Pd selaku guru
matematika dan wali kelas VII. Siswa-siswi kelas VII dipilih sebagai subjek
penelitian untuk mendapatkan data tentang berbagai kesulitan yang dialami siswa
selama pembelajaran matematika melalui sistem pembelajaran daring. Sedangkan
ibu Atika, S.Pd dipilih karna beliau adalah guru yang mata pelajaran matematika
dikelas VII.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 08 Lubuklinggau. Pelaksanaan
penelitian ini pada tanggal 08 – 30 Maret 2021. Penelitian dilakukan ketika siswa-
siswa masih belajar dengan sistem pembelajaran daring.
Berikut profil dari SMP Negeri 08 Lubuklinggau.
Tabel 3.1
Profil SMP Negeri 08 Lubuklinggau
Profil Sekolah
1 Nama Sekolah SMP Negeri 08 Lubuklinggau
2 Jenjang Pendidikan SMP
3 Alamat Sekolah Jl. Nangka Lintas Rt.04
Kode Pos 507773
Kelurahan Batu Rip
Kecamatan Lubuklinggau Utara II
Kota Lubuklinggau
Provinsi Sumatra Selatan
Negara Indonesia
pembelajaran matematika
berbasis daring membuat saya
tidak mandiri dalam 10,11, 4
mengerjakan tugas 12,13
pembelajaran matematika
berbasis daring membuat saya
tidak aktif selam proses
pembelajaran
28
Jumlah 22
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Wawancara siswa dalam Kesulitan siswa terhadap
Pelajaran Matematika Melalui Sistem Pembelajaran Daring
No. Variabel Indikator Bentuk pertanyan
1. Jenis kesulitan Kesulitan tidak Apakah kamu mempunyai alat
pembelajaran daring mempunyai alat komunikasi untuk menunjang
berlangsung komunikasi pembelajarn daring ini?
Kesulitan memahami Apakah kamu selalu
konsep mengalami kesulitan saat
materi diberikan ?
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Wawancara Guru dalam Bagaimana Pelaksanaan
Pembelajaran Daring Berlangsung
No Variabel Indikator Bentuk Pertanyaa
1 Proses Pendahuluan Adakah ibu memberikan
pembelajaran pembelajaran motivasi dan semangat pagi
31
ibu alami?
Bagaimana upaya ibu untuk
mengatasi kesulitan yang ibu
alami?
Sumber : Penulis skripsi sendiri yang di modifikasi oleh dosen
Instrument penelitian.
melalui Google From yang disusun menggunakan skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau
sekolompok orang tentang fenomena sosial (sugiono, 2015:134).
2. Wawancara
Data hasil wawancara dengan guru matematika kelas VII dan siswa
digunakan untuk menjelaskan proses pelaksanaan belajar matematika
melalui sistem pembelajaran daring langkah dalam menganalisi data
wawancara (kualitatif) dalam penelitian ini dianalisis dengan mengguanakan
teknik analisis yang mengacu pada pendapatan Miles dan Hubermn
(Sugiono, 2012:246) yaitu: (1) data reduction (reduksi data), (2)
datadisplay (pemaparan data) dan (3) conclusion drawing/verification
(penarukan kesimpulan).
1) Reduksi Data
Mereduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
(sugiono,2012:247). Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberi gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data yang dilakukan
peneliti ini akan memfokuskan pada kesulitan belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika melalui sistem pembelajaran daring kepada siswa
dan bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring diSMP Negeri 08
Lubuklinggau kepada guru.
2) Penyajian Data
Menurut Miles dan Huberman (Sugiono,2012:95) menyatakan yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penerapan data
merupakan proses penyusuanan informasi secarea sistematis dalam
rangka memperoleh kesimpulan sebagai penlitian dan pengambilan
tindakan. Penerapan data dilakukan dalam rangka menyusun teks naratif
dari sekumpulan informasi yang berasal dari hasil reduksi data, sehingga
dapat memungkinkan untuk ditarik suatu kesimpulan. Dalam pemaparan
34
36
37
Misi
Untuk mewujudkan visi di atas maka dirumuskan misi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan wawasan pengetahuan keagamaan yang didasari
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga setiap peserta didik berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi yang dimiliki
3. Menyelenggarakan program kegiatan kompetensi dan kompetisi
bagi profesi guru dan prestasi siswa
4. Menjalin kerjasama baik antar warga sekolah (sekolah, orang tua
siswa, komite sekolah stake holder secara rutin.
5. Menumbuhkan semangat keungulan pada warga sekolah dan
membudayakan sikap peduli terhadap lingkungan hidup.
B. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Belajar Matematika Melalui Sistem Pembelajaran Daring
Pelaksanaan belajar matematika melalui sistem pembelajaran daring
diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung dengan guru
matematika sekaligus wali kelas VII SMP Negeri 08 Lubuklinggau yaitu ibu
Atika, S.Pd yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2021 pada pukul
09.30 WIB diSMP Negeri 08 Lubuklinggau. Wawancara tersebut bertujuan
untuk mengetahui proses pelaksanaan belajar matematika melalui sistem
pembelajaran daring pada kelas VII SMP 08 Lubuklinggau. Berikut paparan
hasil wawancarara.
Berdasarkan wawancara dan observasi langsung yang dilakukan
proses pelaksanan pembelajaran daring melaui tiga tahapan yaitu
pendahuluan, pelaksanaan dan penutup. Sebelum melakukan proses
pelaksanaan pembelajaran daring, guru melakukan pra persiakan proses
pembelajaran daring yaitu guru terlebih dahulu membuat grup matematika
untuk kelas VII pada aplikasi WhatsApp. Untuk menunjang pembelajaran,
guru membuat akun di aplikasi Google Classroom. Pada aplikasi WhatsApp
38
Gambar 4.1
Guru memberikan semangat pagi kepada siswa-siswi
39
Gambar 4.2
Guru melanjutkan absensi untuk pertemuan hari ini
40
Gambar 4.3
Pemberian link untuk membuka aplikasi Google Classroom
41
Gambar 4.4
Modul,link Video Pembelajaran dan Tugas Latihan
Gambar 4.5
Guru bertanya kepada siswa-siswi perihal materi dan tugas latihan
43
Gambar 4.6
Guru memberikan semangat untuk mengakhiri pembelajaran
tidak hadir, ada yang tidak tepat waktu, ada juga yang tidak
aktif. Kalau dihitung hitung yang hadir hanya 70%, yang aktif
40%, dan yang tepat waktu hanya 10%. kurang aktif disini
dalam mengumpulkan tugas, banyak sekali siswa jarang
mengumpulkan tugas ketika diberi tugas dikumpulkan tepat
waktu.”
gambar 4.7
Absensi Pengumpulan Tugas
45
internet, tidak mempunyai kuota internet, ataupun tidak ingin tahu apa yang
sudah diberikan oleh guru.oleh karena itu guru tidak membatasi waktu yang
diberikan, karena dengan harapan mereka bisa mengumpulkan tugas itu
walaupun bukan hari yang diberikan.
Peneliti : Apakah ibu memepunyai batasan waktu untuk siswa-
siswi mengumpulkan tugas?
Narasumber : “Ketika proses belajar daring ini saya tidak
pernah memberikan mereka waktu, apabila mereka diberikan
waktu maka banyak sekali dari mereka yang tidak mendpatkan
nilai tambahan, oleh karena itu saya tidak membatasinya agar
mendpatkan harapan yang lebih dengan mereka untuk
mengumpulkan tugas yang diberikan dan mendapatkan nilai
tambahan untuk ujian semester akhir nanti.”
Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan yang ada yaitu
guru membuat melakukan pembelajran dengan menggunakan aplikasi yang
sering dipahami oleh siswa siswi seperti guru melakukan siaran langsung di
Facebook melalalui Komunitas Guru Belajar Nusantara Lubulinggau
(KGBN Lubuklinggau) untuk melakukan penjelasan materi tambahan agar
mereka bisa memahami kembali materi yang sudah diajarkan, disiaran
langsung facebook itu juga langsung terhubung dengan siaran langsung di
radio. Kenapa akun facebook digunakan karena siswa siswi sudah memiliki
akun facebook semua dan mereka sering juga mengkakses facebook. Untuk
radio mereka tidak perlu menggunakan jaringan internet, dengan
HandPhone yang biasa mereka juga bisa mendengarkan siaran langsung
diradio itu. Kemudian unntuk siswa-siswi yang terkendala dengan jaringan
internet yang lemah dan tidak mempunyai kuota maka mereka boleh
mengumpulkan tugasnya di sekolah ataupun mengambil tugas kesekolah.
Peneliti : Upaya apa yang ibu lakukan untuk mereka yang
mengalami kesulitan?
Narasumber : “Upaya yang saya lakukan yaitu yang pertama
tadi apabila mereka tidak mempunyai jaringan internet taupun
sinyal mereka lemah maka mereka boleh untuk datang
kesekolah untuk mengambil soal latihan dan mengumpulkan
tugasnya. Yang kedua saya tidak mempunyai batasan waktu
sama mereka, jika saya memberikan batasan waktu maka
47
gambar 4.8
Siswa datang kesekolah untuk mengumpulkan tugas
48
Gambar 4.9
Guru memberikan materi tambahan melalui siaran langsung di Facebook
Bersama Komunitas Guru belajar Nusantara Lubuklimggau
(KGBN Lubuklinggau)
matematika yang diberikan saat pembelajaran daring lebih banyak dri paad
dikelas sebanyak 59% artinya guru memberikan banyak tugas saat
pembelajaran daring berlangsung. 9) siswa-siswi merasa terbebani saat
pembelajaran daring sebanyak 54% artinya lebih dari setengah siswa-siswi
mengalami beban saat melakukan pembelajaran daring. 10) soal-soal yang
diberikan oleh guru terlalu sulit untuk dikerjakan ini sebanyak 53% artinya
lebih dari setengah siswa-siswi mengalami kesulitan saat mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru. 11) pemberian tugas matematika saat
pembelajaran daring menyulitkan dalam mengerjakannya ini sebanyak
58% artinya lebih dari setengah mengalami keuslitan saat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
Sesuai dengan hasil wawancara terhadap siswi kelas VII didapatkan:
Peneliti : selain jaringan internet , kesulitan apa lagi yang
kamu alami?
Narasumber A: “ dan lagi kami mengalami kesulitan untuk
memahami materi yang diberikan, walaupun ibu guru
memberikan melalui media seperti siaran langsung di facebook,
link video yang ada digoogle classroom tetap saja saya kurang
memahami dari pembelajaran tersebut.
Narasumber B :”saya juga mengalami kesulitan untuk
memahmai materi yang ibu guru berikan, apalagi dengan
memahami konsep dari materi itu sangat sulit untuk dipahami,
dan lagi saya sulit mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
karna guru mmeberikan soal yang terlalu banyak sehingga
membuat saya bebrepa tugas tidak dikerjakan”.
Narasumber C:” yang selanjutnya saya kurang memahami
materi yang diberikan, tetapi sekali-kali saya memahami materi
yang ibu guru berikan.dan untuk mengerjakan tugas saya sekali-
kali bisa mengerjakannya sekali kali tidak bisa
mnegerjakannya”.
Narasumber D: “ dan lagi saya mengalami kesulitan untuk
memahami materi, dan mengerjakan tugas yang
diberikan,karena tugas dan materi yang diberikan terlalu banyak.
Siswa-siswi banyak keluhan untuk memahami materi yang
diberikan oleh guru, ketika pelajaran langsung tatap muka saja masih
banyak sekali siswa siswi mengeluh tidak memahami apalagi sekarang
55
yang melihat materi hanya dengan kata kata tanpa penjelasan yang lebih
detail, walaupun sudah di aplikasikan dengan video. Siswa-siswi ini
mengalami kesulitan memahami materi dalam hal memahami konsep
belajar matematika itu, maksud tujuan dari materi itu seperti apa.
disamping memahami materi yang diberikan, siswa juga mengalami
kesulitan saat mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru, dan
berakibat siswa hanya menjawab ataupun mengisi hanya sebagaian saja.
Peneliti : Ketika kamu mengalami kesulitan untuk
memahami materi yang diberikan dan sedangkan disana ada
tugas latihannya bagaimana kamu menjawab soal-soal yang
diberikan?
Narasumber A: “Ketika saya mengalai kesulitan untuk
mengerjkan soal latihan maka saya berusaha dulu untuk
mendapatkan jawabannya, jika tidak menumakannya maka
tidak akan saya kerjakan, dan saya mengumpulkan jawaban
seadanya saja. Dan juga tugas yang diberikan terlalu banyak
sehingga sulit untuk dikerjakan semua”.
Narasumber B: “Untuk tidak memahami materi saya
semampunya untuk mengetahui lebih tau lagi materi yang
diberikan semisal saya searching di google ataupun melihat
youtube bu, dan untuk tugas jika saya tidak mnegerti saya
melakukan hal yang sama dengan materi yaitu meilihat video
dari youtube bagaimana penyelesaiannya”.
Narasumber C: “jika saya tidak memahami materi saya sekali
kali bertanya sama kakak saya apa maksud dari konsep materi
yang diberikan oleh guru dan juga untuk pengisian tugas latihan
saya juga bertanya sama kakak, jika kaka tidak mnegerti dan
saya juga tidak mengerti maka hanya sebisa saya saja”.
Narasumber D: “ untuk memahami materi jika tidak paham
saya semampunya untuk mempelajarinya maksud dan tujuan
materi itu, jika saya tidak mengerti dimateri maka saya juga
tidak memahami disoal yang diberikan, sehingga saya hanya
sebatas kamampuan saya saja”.
Di karena kan banyak siswa siswi tidak memahami materi membuat
mereka tidak mandiri mengerjakan soal latihan sehinggan mereka kurang
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
56
untuk membeli kuota internet, dilain juga ada yang orang tua nya memasang
jaringan indiHome. Sebagaimana terdapat wawancara :
Peneliti:Apakah kamu mempunyai alat komunikasi unntuk
menunjang kegiatan pembelajaran daring ini?
Narasumber A: Tidak ada bu, tetapi orang tua saya boleh
meminjam kan
Narasumber B : ada bu,
Narasumber C : tidak ada bu, tetapi saya dipinjamkan oleh
kakak saya untuk keperluan belajar daring bu
Narasumber D : Alhamdulillah ada bu
Jika siswa-siswi tidak didampingi sama orang tua ketika mereka
mengalami kesulitan untuk mengerjakan tugas yang diberikan maka siswa
bisa melihat diGoogle untuk searching tentang bagaimana cara
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tersebut. Dan juga mereka
bisa bertanya kepada teman yang mempunyai pemikiran lebih untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Siswa siswi juga bisa melihat buku paket yang dipinjamkan oleh
sekolah untuk menambah materi yang diajarkan. Karna guru SMP Negeri
08 Lubuklinggau memfasilitas siswa siswi dalam pembelajaran daring ini
yaitu meminjamkan buku paket setiap mata pelajaran. Jadi jika mereka
tidak ada kuota internet pun mereka bisa melihat atau mempelajari buku
paket yang dipinjamkan oleh pihak sekolah. Sebagaimna terdapat
wawancara:
Peneliti: Fasilitas apa yang diberikan sekolah untuk membantu
kamu ketika belajar daring berlangsung?
Narasumber A: Fasilitas yang diberikan sekolah itu buku paket
untuk belajar tambahan, dan membaca dirumah.
Narasumber B: sekolah meminjamkan buku paket bu
Narasumber C: yang kami daoatkan yaitu fasilitas buku paket
bu
Narasumber D: fasilitas yang diberikan yaitu buku paket bu
C. Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah peneliti sajikan
sebelumnya mengidentifikasi bagaimana proses belajar matematika melalui
sistem pembelajaran daring dan kesulitan apa saja yang dialami siswa saat
59
internetnya lemah. Siswa siswi juga bisa searching diinternet untuk lebih
memahami maksud dan tujuan soal yang diberikan oleh guru tersebut.
Dan juga mereka mempunyai buku paket yang dipinjamkan oleh guru.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berdasarkan hasil data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran daring ini yaitu pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung
antara guru dan siswa, tetapi dilakukan melalui daring ataupun online atau
dengan mengakses jaringan internet dengan menggunakan media sosial untuk
saling bertukar informasi dan interaksi dengan menggunakn aplikasi
whatsApp grup. Proses pembelajaran daring di SMP Negeri 08 terutama kelas
VII bahwa pembelajaran dimula pukul 08.00 WIB. Dimana guru membuka
pelajaran dan meminta siswa siswa mengisi absensi di whatsApp grup.
Setelah mereka melakukan pengisian absensi mereka diminta oleh guru untuk
membuka aplikasi Google Classroom yang dimana disana sudah ada
materi,dan soal latihan untuk mereka. Soal latihan itu diberikan kepada
mereka agar mereka mengerjakannya dan memahami materi yang diberikan.
Batas pengumpulan tugasnya tidak ditentukan karna melihat situasi dan
kondisi dari siswa tersebut. Di samping google classroom siswa juga bisa
mengakses melihat penjelasan materi di Komunitas Guru Belajar Nusantara
Lubuklinggau ( KGBN Lubuklinggau), dimana komunitas ini membuat siaran
langsung di facebook dan radio untuk menjelaskan materi materi tentang
matematika.
Sedangkan kesulitan yang dialami siswa diantara kesulitan teknis
dan kesulitan dalam proses pembelajaran. Kesulitan yang paling sering
dialami siswa adalah kesulitan teknis . pada kesulitan teknis yaitu jaringan
internet yang lemah dan kehabisan kuota sehingga pembelajaran menjadi
tidak maksimal. Pada kesulitan proses pembelajaran , siswa mengalami
beberapa kesulitan diantaranya yaitu siswa kurang memahami materi yang
disampaikan , kurang bersemangat dan bosan ketika pembelajaran serta tugas
yang sulit dikerjakan. Pada kesulitan eksternal siswa hanya mengalami
kesulitan karna tidak ada keluarga yang mendampingi ketika membuat tugas
1
latihannya. Tetapi ketika tidak ada dampingan dari orag tua, orang tua
memfasilitaskan alat media yang mereka gunakan ketika proses belajar
menggunakan sistem pembelajaran daring.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan maka penelti ingin
memeebrikan saran dan masukkan kepada pihak siswa, guru matematika dan
sekolah guna meningkatkan mutu pembelajaran matematika khususnya
pembelajaran melalui sistem daring yang masih akan terus dilakukan selama
pendemi Covid-19.
1. Bagi Siswa
Siswa sebaiknya lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti
pembelajaran matematika melalui sistem daring ini. Meskipun
pembelajaran tidak dilakukan secara langsung dengan tatap muka
dikelas, sejatinya esensinya masih tetap sama yakni
diselenggarakannya guna mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Bagi Guru Matematika
Guru matematika diharapkan meningkatkan kualitas mengajar
khususnya dalam pembelajaran matematika melalui sistem daring ini.
seperti sekali kali untuk menggantikan aplikasi yang ada seperti
mecoba menggunakan aplikasi di Google Meet, zoom agar siswa
bersemangat dalam pembelajaran daring ini. Selain itu juga diharapkan
kepada guru matematika agar lebih memaklumi kemampuan siswanya
yang berbeda beda dan juga kesulitan-kesulitan yang dihadapi dengan
tidak memberikan tugas terlalu banyak.
3. Bagi sekolah
Sebaiknya sekolah memberikan pelayanan yang lebih mendukung
aktifitas pembelajaran siswa selama belajar daring dari rumah. Seperti
telah dipaparkan sebelumnya bahwa salah satu kendalanya paling
sering yaitu siswa menghabiskan kuota ataupu jaringan internet yang
lemah. Oleh karena itu sekolah harus lebih memikirkan dengan kondisi
ini.
DAFTAR PUSTAKA
65
66
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
GURU MATEMATIKA KELAS VII
A. Tujuan
Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui
system pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber
1. Nama Guru :
2. Pendidkan Terakhir :
3. Email/No.Hp :
4. Waktu :
5. Hari/ tanggal wawancara :
C. Pertanyaan Penelitian
1. Adakah kesulitan yang ibu alami ketika pembelajaran daring
berlangsung?.....................................................................................
…………………………………………………………………………
2. Kesulitan seperti apa yang ibu dapatkan ketika pembelajaran daring
berlangsung ?....................................................................................
…………………………………………………………………………
3. Bagaimana ibu mengatasi kesulitan tersebut ?...................................
…………………………………………………………………………
Bagaimana proses yang ibu lakukan ketika pembelajaran daring ini
berlangsung ? ……………………………………………………..……
…………………………………………………………………………
4. Aplikasi apa yang ibu gunakan? …………………………………….
…………………………………………………………………………
5. Selain aplikasi yang ibu gunakan ini adakah ibu mencoba untuk
aplikasi lain?...................................................................................
…………………………………………………………………………
6. Ketika pembelajaran berlangsung dan apabila ada siswa yang tidak
mempunyai kuota internet ataupun jaringan internetnya lemah apakah
ada toleransi yang ibu lakukan ?
…………………………………………………………………………
68
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA GURU
A. Tujuan
Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui
system pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber
1. Nama Guru : Atika,S.Pd
2. Pendidkan Terakhir : S1
3. Email/No.Hp : 081279110441
4. Waktu : 09.30 WIB – Selesai
5. Hari/ tanggal wawancara : Rabu,10 Maret 2021
Person Tanya Jawab
Lampiran 3
ANGKET RESPONDEN
74
75
76
77
78
79
80
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA MATEMATIKA KELAS VII
SMP NEGERI 08 LUBUKLINGGAU
A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber
1. Nama Siswa :
2. Waktu :
3. Hari/ tanggal wawancara
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah kamu mempunyai alat komunikasi unntuk menunjang kegiatan
pembelajaran daring ini?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..
2. Alat komunikasi seperti apa yang kamu gunakan dan apakah kamu bisa
mengaplikasikan alat tersebut?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3. Selama pembelajaran daring dilakukan, adakah kesulitan yang kamu
alamii?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
4. Kesulitan seperti apa yang kamu hadapi ketika pemblajaran daring
berlangsung ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
5. Bagaimana upaya kamu untuk mengatasi kesulitan yang kamu alami?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
6. Aplikasi apa yang sering digunkan guru kamu untuk melakukan
pembelajaran daring ini ?
81
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
7. Ketika kamu mengikuti pembelajaran daring proses seperti apa yang
dilakukan guru ketika pembelajaran daring berlangsung ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
8. Menurut kamu, apakah pembelajaran daring ini mampu meningkatkan
produktivitas pembelajaran ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
9. Apa bedanya proses pembelajaran daring dan pembelajaran langsung
sekolah ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
10. Apa yang kamu hasilkan ketika pembelajaran daring berlangsung ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………..
82
Lampiran 5
A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber :
1. Nama Siswa : Nurhidayah
2. Waktu : 09.00 – selesai
3. Hari/tanggal wawancara : Senin, 15 Maret 2021
C. Pertanyaan Penelitian
A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber :
1. Nama Siswa : Putri Puan Maharani
2. Waktu : 09.00 – selesai
3. Hari/tanggal wawancara : Senin, 15 Maret 2021
4. Pertanyaan Penelitian
5.
Person Tanya Jawab
Narasumber Tidak ada bu, tetapi orang tua saya boleh meminjam
kan handphonenya untuk belajar daring ini.
Narasumber Ada bu
Narasumber tidak,
A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber :
1. Nama Siswa : Nurul Anisa
2. Waktu : 09.00 – selesai
3. Hari/tanggal wawancara : Senin, 15 Maret 2021
4. Pertanyaan Penelitian
A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber :
1. Nama Siswa : Aprilia
2. Waktu : 09.00 – selesai
3. Hari/tanggal wawancara : Senin, 15 Maret 2021
C. Pertanyaan Penelitian
Narasumber Ada bu
Narasumber Tidak bu
Lampiran 6
DOKUMENTASI WAWANCARA
Wawancara dengan ibu Atika,S.Pd selaku wali kelas dan mata pelajaran
matematika kelas VII SMP Negeri 08 Lubuklinggau
Lampiran 7
RPP MATEMATIKA
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti:
KII dan K12 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
serta Menghargai dan menghayati perilaku juju, disipli, santun, percaya
diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara dan kawasan regional.
KI3 : Memahami menerapkan pengetahuan faktual, konseptual prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
K14: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar:
3.8 membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan
menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan.
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai
dan berbalik nilai
96
C. Tujuan Pembelajaran
3.8.1. Menentukan perbandingan yang ekuivalen.
3.8.2. Menjelaskan perbandingan senilai (proporsi) sebagai suatu pernyataan
dari dua perbandingan yang ekuivalen 5 : 2 = 10 : 4.
3.8.3. Membuat suatu perbandingan senilai untuk menentukan nilai x dalam
5 : 2 = 10 : x.
3.8.4. Membedakan masalah perbadningan senilai dan berbalik nilai dengan
menggunakan tabel, grafik, dan persaman
3.8.5. Menggunakan berbagai macam strategi termasuk tabel dan grafik
untuk menyelesaikan masalah perbandingan senilai dan berbalik nilai.
D. Media Pembelajaran & Sumber Belajar Media:
Laptop, HP, Modul, Internet
Sumber Belajar: As’ari, Abdur Rahman, dkk.. (2016). Matematika Jilid
IIuntuk SMP Kelas VII. Edisi Revisi 2016. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
KegiatanPendahuluan
(20 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta
mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan
dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi :
Membandingan dua besaran
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta
metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti
( 20Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
Literasi mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi
modul dan bahan bacaan terkait materi.
Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
Thinking sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Collaboration Peserta didik secara mandiri untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan
saling bertukar informasi mengenai Perbandingan senilai
dan berbalik nilai
97
2. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja mengerjakan kegiatan modul , Penilaian Proyek
Penilaian Produk (Lihat Lampiran, Penilaian Portofolio
Lampiran 8
MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A. Pengertian Perbandingan
• Perbandinagan adalah proses membandingkan nilai dari dua besaran
sejenis.
• Perbandingan biasa dinyatakan secara sederhana dalam bentuk pecahan.
• Konsep perbandingan ini bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
B. Jenis-jenis Perbandingan
Dilihat dari bentuknya, perbandingan dibagi menjadi dua, yaitu
perbandingan senilai dan
perbandingan berbalik nilai.
1. Perbandingan Senilai
Adalah perbandingan yang menunjuk kan bahwa jika salah satu nilai
variabel diperbesar, maka nilai variabel lain menjadi semakin besar.
Contoh 1 :
Dzaki membeli sebuah pensil di Toko G seharga Rp 5.000,-. Jika Dzaki
ingin membeli 3 buah pensil , berapakah uang yang harus disiapkan
Dzaki ?
Jawab :
1 pensil = Rp 5000.00
3 pensil = x
1 × 𝑥 = 3 × 5000
𝑥 = 15.000
Uang yang harus disiapakan Dzaki untuk membeli 3 buah pensil
adalah Rp.15.000,-
99
Contoh 2 :
Bu Umi membeli 2 pot bunga Mawar yang dijual Bu Ema dengan harga
Rp.70.000,- Kemudian Bu Umi memesan 5 jenis bunga mawar lainnya
pada Bu Ema. Berapakah uang yang harus diserahkan Bu Umi kepada Bu
Ema untuk 5 jenis bunga Mawar ?
Penyelesaian :
2 pot = Rp.70.000,-
5 pot = x
=
𝑥=
𝑥 = 175
Jadi jumlah uang yang harus diserahkan Bu Umi kepada Bu Ema untuk
membeli 5 pot bunga adalah Rp.175.000,-
2. Perbandingan berbalik nilai
Adalah perbandingan yang menunjukkan bahwa jika salah satu nilai
variabel diperbesar, maka nilai variabel lain akan menjadi kecil.
Misalnya :
Pembangunan suatu gedung memerlukan waktu 1 bulan dengan 20
pekerja. Jika pekerja ditambah, kira-kira pembangunan gedung tersebut
menjadi semakin lama atau semakin cepat ? Pastinya semakin cepat,
kan…?
Contoh :
Suatu proyek pembangunan Supermaket di Kota Lubuklinggau
dikerjakan oleh 12 orang pekerja dalam waktu 90 hari. Jika pemilik
supermaket tersebut meminta penyelesaian proyeknya dipercepat
menjadi 60 hari, berapakah jumlah pekerja yang harus ditambahkan?
Penyelesaian :
90 hari = 12 pekerja
60 hari = x pekerja
Ingat, semakin banyak pekerja, semakin cepat waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pembangunan supermaket.
=
x =
𝑥 = 18
Jadi jumlah pekerja yang harus ditambahkan adalah 18 – 12 = 6 pekerja.
100
Contoh soal :
Pada sebuah foto, tinggi
menara Masjid Agung
AS-SALAM adalah 10
cm. jika skala pada foto
adalah 1 : 300,
berapakah tinggi
menara sebenarnya?
Penyelesaian :
Skala =
Keterangan :
Jp = jarak pada
peta atau gambar
Js = jarak
sebenarnya
Js =
101
Jp = 10 cm
Skala = 1 : 300
Js =
Js = 10 x 300 : 1
Js = 3000 cm
Lampiran 9
Kelas : VII A
Soal Kuis
Lampiran 10
HASIL PENUGASAN KUIS
104
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi :
Nama : Eka Yusdira Amalia
Tempat,Tanggal Lahir : Lubuklinggau,01 Agustus 1999
Alamat Asal :Jl.Kenanga II Permai 10,
Kel. Batu Rip Permai,
Kec.Lubuklinggau Utara II
Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatra Selatan
Email : ekayusdira@gmail.com
No.Telp : 082380362512
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
2014 – 2017 SMA Negeri 07 Kota Lubuklinggau
2011 – 2014 MTS Negeri Kota Lubuklinggau
2005 – 2011 SD Negeri 26 Kota Lubuklinggau
2004 – 2005 TK Baitul A’la Kota Lubuklinggau
Pengalaman Organisasi :
2019 – 2020 Humas Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi (organisasi
intra kampus)