Anda di halaman 1dari 126

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI SISTEM


PEMBELAJARAN DARING
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 08
KOTA LUBUKLINGGAU

SKRIPSI

EKA YUSDIRA AMALIA


208173089

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI SISTEM
PEMBELAJARAN DARING
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 08
KOTA LUBUKLINGGAU

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

EKA YUSDIRA AMALIA


NIM. 208173089

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021

i
ii
iii
v
vi
PERSEMBAHAN

Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha
Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku
manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani
kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk
meraih cita-cita besarku.
:
Skripsi ini ku persembahkan teruntuk kedua orang tuaku Ayahanda Karman
Ahmad dan Ibunda Listiana, S.Pd Adikku Citra Anggraini Imansari, Aisyah
Vita Pratiwi, dan Putra Dzuljalaliwal Ikram yang selama ini senantiasa
memberikan semangat terbaik dalam hidupku dan tak pernah lelah untuk
memberikan doa serta dukungan demi keberhasilan peneliti. saya ucapkan banyak
terimakasih.
Untuk semuanya saya ucapkan Alhamdulilahi Jazakumullahu Khairan. Aamiin

vii
MOTTO

‫ك رَحۡمَةً وَّه َِّيئۡ لَـنَا ِمنۡ اَمۡرِنَا رَشَدًا‬


َ ۡ‫اِذۡ اَوَي الۡفِتۡيَةُ اِلًَ الۡـكَهۡفِ َفقَالُىۡا رَبَّنَاۤ اٰتِنَا ِمنۡ لَّدُن‬
Artinya :
( ingatlah ) ketika pemuda pemuda itu berlindung kedalam gua lalu mereka
berdoa, “ Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami
( Q.S Alkahfi 18 : 10)

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas


rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesiakan penulisan skripsi
ini. Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikn
pendidikan program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Tadris Matematika UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi guna memperoleh gelar
S,Pd.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat terlaksana berkat


bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Dr. H. Su’aidi Asyari, MA., Ph.D selaku rektor Universitas Islam
Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlillah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd Selaku ketua Jurusan Tadris Matematika
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan thaha Saifuddin jambi.
4. Bapak Drs. Ali Usmar, M.Pd selaku Dosen pembimbing I dan Bapak Abul
Walid, M.Pd selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Michrun Nisa Ramli, M.Pmat selaku dosen validator instrument
penelitian berupa angket dan wawancara yang telah meluangkan waktu
dan pemikirannya. Demi mengarahkan penulis dalam penyusunan
instrumen angket dan wawancara.
6. Ibu Hj. Emma Ariaoktariyana, M.Pd Selaku kepala sekolah Menengah
Pertama 08 Lubuklinggau yang telah memberikan izin untuk memperoleh
data dilapangan.
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi dan doa tiada
henti hingga menjadi semangat pada diri penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

x
8. Teman-teman mahasiswa Tadris Matematika Angkatan 2017 yang telah
menjadi teman diskusi dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengeahuan Amin Ya Robbal Alamin.

Jambi, 15 April 2021


Peneliti

Eka Yusdira Amalia


208173089

xi
ABSTRAK
Nama : Eka Yusdira Amalia

Program Studi : Tadris Matematika

Judul : Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran


Matematika Melalui Sistem Pembelajaran Daring Di SMP Negeri
08 Kota Lubuklinggau

Skripsi ini membahas tentang kesulitan belajar siswa pada mata


pelajaraan matematika melalui sistem pembelajaran daring di SMP Negeri 08
Lubuklinggau. Adapun pokok-pokok permasalahan dalam yang dibahas dalam
skripsi ini yaitu (1) kesulitan kesulitan apa yang dialami siswa ketika
pembelajaran daring berlangsung, (2) bagaimana proses pembelajaran daring
berlangsung di SMP Negeri 08 Lubuklinggau. Penelitian ini bertujuan untuk
membantu siswa dalam mengatasi kesulitan dalam pembelajaran daring
berlangsung.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif . penelitian ini di lakukan di
SMP Negeri Kota Lubuklinggau. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah pengisian angket di Google Formulir,dan wawancara mendalam , dengan
menggunakan instrument penelitian yaitu pedoman wawancara dan dokumentasi.
Teknik analisis datanya adalah deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Adapun sumber data pada penelitian ini yaitu 2 responden utama yaitu
guru dan siswa. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa kesulitan yang dialami
kurangnya memahami materi yang diberikan dan kurangnya jaringan internet
ataupu jaringan internetnya lemah. Padahal guru sudah memberikan solusi agar
siswa bisa memahami materi yang diberikan seperti bisa mendengarkan,melihat
siaran langsung di fecebook, mendengarkan radio ataupun bahkan boleh datang
keskeolah untuk bertanya, dan jika jaringan internet lamah maka siswa boleh
datang kesekolah untuk bertanya sekaligus mengambil tugas latihan.

xii
ABSTRACT

Name : Eka Yusdira Amalia

Departement : Mathematics

Title : Analysis of Student Learning Difficulties in Mathematics


Subjects Through the Online Learning System at Smpn 08
Lubuklinggau City

This thesis discusses student learning difficulties in mathematics through


the online learning system at SMP Negeri 08 Lubuklinggau. The main problems
discussed in this thesis are (1) what difficulties become students when learning
takes place, (2) how the learning process takes place at SMP Negeri 08
Lubuklinggau. This study aims to assist students in overcoming difficulties in
bold learning.
This type of research is qualitative research. This research was conducted
at SMP Negeri Lubuklinggau City. The data technique used was filling out a
questionnaire on Google Forms, in-depth interviews, using research instruments,
namely interviews and new documentation. The data analysis technique is
descriptive qualitative, namely data reduction, data presentation, and drawing
conclusions.
The data sources in this study were 2 main respondents, namely teachers
and students. The results showed that the difficulty in understanding the material
provided and from the internet network or internet network was weak. While the
teacher has provided solutions so that students can understand the material
provided such as being able to listen, see live broadcasts in books, listen to the
radio or even come to school to ask questions, and if the internet network is
friendly, students can come to school to ask questions as well as take practice
assignments.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


NOTA DINAS ................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ x
ABSTRACT ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Fokus Penelitian.......................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori ........................................................................... 6
B. Penelitian yang Relevan .............................................................. 17
C. Kerangka Berpikir....................................................................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 21
B. Subjek Penelitian ........................................................................ 22
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 22
D. Sumber dan Jenis data................................................................. 22
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 24
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 32
G. Teknik Pemeriksaan Keabsaan Data........................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 36
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 57
C. Pembahasan Hasil Peneitian ....................................................... 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 63
B. Saran ........................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 67

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Profil SMP Negeri 08 Lubuklinggau ………………………….. 22

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Angket Kesulitan Siswa Terhadap


Pelajaran Matematika Melalui Sistem Pembelajaran
Daring………………………………………………………….. 26

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Wawancara Siswa Dalam Kesulitan Siswa


Terhadap Pelajaran Matematika Melalui Sistem Pembelajaran
29
Daring…………………………………………………………..

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Wawancara Guru bagaimana Proses 31


Pelaksaan Pembelajaran Daring ………………………………..

Tabel 4.1 Kesulitan Tehmis……………………………………………… 49

Tabel 4.2 Kesulitan Pelaksanaan Pembelajaran………………………….. 52

Tabel 4.3 Kesulitan Eksternal Siswa……………………………………. 56

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Guru Memberikan Semangat pagi Kepada Siswa siswi……….. 38

Gambar 4.2 Guru Melanjutkan Absensi Untuk Pertemuan Hari ini………… 39

Gambar 4.3 Guru memberikan link untuk membuka aplikasi Google 40


Classroom…………………………………………….…………..

Gambar 4.4 Modul,link Video Pembelajaran dan Tugas Latihan………….... 42

Gambar 4.5 Guru bertanya kepada siswa-siswi perihal materi dan tugas 42
latihan……………………………………………………………

Gambar 4.6 Guru memberikan semangat untuk mengakhiri pembelajaran…. 43

Gambar 4.7 Absensi Pengumpulan Tugas…………………………………… 44

Gambar 4.8 Siswa Datang Kesekolah Untuk Mengumpulkan Tugas............. 47

Gambar 4.9 Guru Memberikan Materi Tambahan Melalui Siaran Langsung 48

di Facebook Bersama KGBN Lubuklinggau……………………

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru Matematika Kelas VII………….. 67

Lampiran 2 Hasil Wawancara Guru………………………………………… 68

Lampiran 3 Angket Responden…………………………………………….... 73

Lampiran 4 Pedoman Wanwancara Siswa Kelas VII………………………. 80

Lampiran 5 Hasil Wawancara Siswa……………………………………….. 82

Lampiran 6 Dokumentasi Wawancara………………………………………. 94

Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………………. 95

Lampiran 8 Modul Pembelajaran……………………………………………. 98

Lampiran 9 Penugasan Kuis………………………………………………… 102

Lampiran 10 Hasil Penugasan Kuis………………………………………… 103

Lampiran 11 Lembar Penunjukkan Dosen Pembimbing…………………… 105

Lampiran 12 Lembar Pengesahan Judul……………………………………. 106

Lampiran 13 Lembar Izin Penelitian Riset…………………………………… 107

Lampiran 14 Lembar Validasi Instrument……………………………………. 108

Lampiran 15 Lembar Kartu Bimbingan Skripsi………………………........... 109

Lampiran 16 Lembar Riwayat Hidup………………………………………… 111


2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta
penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga
timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang
dicita-citakan dan berlangsung terus menerus. Pendidikan memiliki peran penting
dalam memajukan bangsa Indonesia dalam era globalisasi saat ini. Pendidikan
saat ini ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan pendidikan
merupakan mencerdaskan kehidupan bangsa dan dapat mempunyai watak serta
karakter yang baik. Pendidikan bisanya disebut dengan pengajaran, karena
pendidikan pada umumnya membutuhkan pengajaran dan setiap orang
berkewajiban mendidik. Dalam kegiatan proses belajar untuk menyampaikan
materi kepada siswa perlu adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar siswa.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang menduduki peran yang
sangat penting dalam pendidikan. Melihat dari pelaksanaannya dari mulai jenjang
sekolah dasar sampai tingkat menengah. Pembelajaran matematika sangat penting
untuk dikembangkan karena, matematika selalu ada dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika merupakan sebagai alat komunikasi yang kuat, dan jelas serta dapat
digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, seperti meningkatkan
kemapuan logis, ketelitian, kesabaran dan kesadaran serta memberikan kepuasan
terhadap usaha yang dilakukan untuk memecahkan sebuah masalah yang
menantang. Di samping itu dapat memberikan kemampuan, bidang studi
matematika juga berguna untuk menanamkan atau memperkuat sikap-sikap
tertentu.
Meskipun menjadi mata pelajaran yang sangat penting, matematika masih
dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bagi sebagian siswa. Oleh karena itu
penggunaan strategi pembelajaran yang tepat sangat diperlukan agar dapat
membantu siswa dalam memahami pembelajaran matematika. Proses
3

pembelajaran yang baik dilengkapi dengan fasilitas serta kemampuan guru dalam
mengolah serta memanfaatkan berbagai kondisi belajar dengan efektif.
Pembelajaran matematika saat ini karena adanya Covid-19 (Corona Virus
Disease) maka pembelajaran sangat tidak efisien dan tidak dapat bertatap muka
secara langsung antara guru, siswa dan teman-temannya. Oleh karna itu karena
pandemi Covid-19,siswa-siswi diminta belajar dirumah dengan menggunakan
media sosial atau pembelajaran daring Sehingga dalam pembelajaran matematika
banyak siswa yang mengeluh, tertinggal materi pembelajarannya, dan tidak bisa
mengerjakan soal-soal yang telah diberikan oleh guru. Karena siswa-siswi
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang telah diberikan oleh guru
dengan media sosial.
Pembelajaran dengan jarak jauh ini dapat menggunakan media sosial,
karena itu salah satu cara yang dapat digunakan dalam kondisi saat ini. Dalam
sistem pembelajaran daring siswa-siswi dapat memanfaatkan berbagai media
sosial dan aplikasi-apalikasi yang berada di alat elektonik seperti handphone,
laptop, komputer dan lain sebagainya. Adapun manfaat dari kegiatan sistem
pembelajaran daring yaitu dapat mempersingkat waktu pembelajaran atau lebih
praktis dan membuat biaya pelajaran lebih ekonomis, pembelajaran daring dapat
mempermudah interaksi siswa dengan bahan materi yang telah diberikan, siswa
juga dapat memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi dan jawaban
yang berulang ulang. Walaupun demikian manfaat internet untuk pembelajaran
daring matematika memiliki banyak kekurangan di antaranya yaitu, Kurangnya
interaksi antara guru dan siswa, Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya penilaian serta penalaran pada pembelajaran matematika dalam
proses belajar dan mengajar. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik
maupun aspek sosial. Proses belajar dan mengajarnya lebih ke arah pelatihan dari
pada kependidikan dan mayoritas siswa tidak memiliki motivasi belajar.
Adapun masalah kesulitan yang sering terjadi melalui konsep diri atau
Kemampuan diri ketika siswa belajar matematika melalui sistem pembelajaran
daring dari rumah yaitu 1) siswa sulit memahami materi yang diberikan oleh guru,
2) siswa belum bisa memiliki inisiatif belajar sendiri, sehingga siswa menunggu
4

instruksi atau pemberian tugas dari guru dalam belajar, 3) siswa belum terbiasa
dalam melaksanakan kebutuhan belajar daring dari dirumah, siswa mempelajari
materi matematika sesuai apa yang diberikan oleh guru, bukan yang mereka
perlukan, 4) tujuan atau target pembelajaran daring siswa-siswi terhadap pelajaran
matematika masih terbatas pada perolehan nilai yang memuaskan, bukan
kemampuan yang seharusnya mereka tingkatkan, 5) sebagian siswa masih belum
bisa memonitor, mengatur, dan mengontrol pembelajaran daring, masih terkesan
belajar yang seperlunya,
Selain dari diri siswa-siswi, faktor kesulitan dari lingkungan atau juga
mempengaruhi yaitu, 1) Jaringan internet yang lemah, 2) tidak mempunyai kuota
internet, 3) Orang tua atau siswa ada yang tidak memiliki alat-alat elektronik
seperti handphone, laptop dan lain sebagainya. 4) Orang tua yang tidak membantu
anaknya ketika pembelajran daring berlangsung, 5) Pembelajaran hanya
memanfaatkan aplikasi whatsApp saja tidak ada aplikasi lain, 4) pembelajaran
tidak dapat praktek menerangkan evaluasi pembelajaran secara langsung dan
pembelajaran hanya tertulis.
Hasil wawancara dengan siswi matematika kelas VII SMP Negeri 08
Lubuklinggau yaitu siswa-siswi mengalami kesulitan tidak memahami materi
yang diberikan oleh guru, jaringan internet yang lemah, tidak mempunyai kuota
untuk mengikuti pembelajaran berlangsung, selain itu juga siswa merasa bosan
saat beelajar melalui sistem pembelajaran daring ini karena tidak ada interaksi
anatara siswa dan guru dan juga lingkungan siswa jarang membantu untuk
pemeblajaran daring ini berlangsung. Selain itu juga semua siswa tidak bisa
bekerja sama dengan baik dalam pembelajaran daring misalnya karena gurunya
tidak membatasi waktu maka ia sering terlambat untuk mengumpulkan tugasnya,
bahakan ada yang tidak mengumpulkan tugas.
Hasil wawancara dengan guru kelas VII SMP Negeri 08 Lubuklinggau
sekaligus wali kelasnya, selama pendemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar
dilakukan melalui system daring yaitu dengan memanfaatkan aplikasi aplikasi
yang ada di teknologi seperti handphone, laptop. Aplikasi yang sering digunakan
yaitu aplikasi whatsApp grup, google classroom, siaran langsung di facebook, dan
5

radio. Mulai pembelajaran ini seperti biasa yaitu mulai pada pukul 08.00 dengan
tidak ada batasan waktu dengan buat absesnsi di whatsApp grup, setelah itu
dilanjutkan dengan memberikan siswa siswa materi berupa modul di google
classroom, dan ada juga menggunakan link video untuk memperjelas materi yang
diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami
siswa ketika belajar matematika melaui system pembelajaran daring di SMP
Negeri 08 Lubuklinggau. Kesulitan siswa ini dibagi menjadi 3 indikator, yaitu
teknis, proses pelaksanaan pembelajaran serta lingkungan tempat tinggal siswa.
Berdasarkan uraian tersebut judul peneliti ini adalah “Analisis Kesulitan Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Sistem Pembelajaran Daring Di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 08 Kota Lubuklinggau”
B. Fokus Penelitian
Dilihat dari bebarapa latar belakang maka ditunjukkan lah bebrapa fokus
penelitian yang dapat diambil yaitu :
1. Siswa matematika mengalami kesulitan saat pembelajaran daring dilakukan.
2. Kesulitan apa yang dialami siswa pada pelajaran matematika dalam
pembelajaran daring
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan uraian latar belakang di atas maka pertanyaan
penelitian dalam peneliti ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan belajar matematika melalaui sistem pembelajaran
daring pada siswa-siswi di SMPN 08 Kota Lubuklinggau?
2. Apa saja kesulitan yang dialami siswa-siswi ketika belajar matematika
melalui sistem pembelajaran daring di SMPN 08 Kota Lubuklinggau ?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui Pelaksanaan belajar matematika melalaui sistem
pembelajaran daring pada siswa-siswi di SMPN 08 Kota Lubuklinggau
6

2. Untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa-siswi ketika belajar


matematika melalui sistem pembelajaran daring di SMPN 08 Kota
Lubuklinggau
2. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teorotis
Manfaat dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi yang
telah ada mengenai aktifitas siswa saat pembelajaran daring
berlangsung
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi
penelitian lain yang berminat meneliti permasalahan yang terkait
dengan mengenai faktor kesulitan yang dialami siswa matematika
dalam pembelajaran daring,
2. Manfaat praktis
Manfaat dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a. Bagi sekloah hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagai data
untuk mengetahui faktor kesulitan yang dialami siswa matematika
saat pembelajaran daring berlangsung
b. Bagi guru, peneliti ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
meningkatkan proses pembelajaran daring
c. Bagi peneliti, melatih kemapuan serta menambah pengalaman
sebagai bekal dalam melaksanakan tugas mengaja
7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Deskriptif Teori
1. Pengertian Analisis
Menurut Yaumil dan Dampoli (2014 : 131) analisis data merupakan
pokok dari suatu metode untuk menggambarkan fakta, mendeteksi pola,
mengebangkan penjelasan, dan menguji hipotesis. Menurut Rouse Yaumil
dan Dampoli (2014 : 131) analisis data dipandang sebagai ilmu umtuk
menguji data mentah dengan tujuan menggambarkan kesimpulan tentang
informasi.
Bagdan dan Biklen (Yaumil dan Dampoli 2014 : 131) menyatakan
bahwa analisis data adalah proses pencarian dan penyususnan secara
sitematis terhadap transkirpsi wawancara, catatan lapangan dan bahan
bahan yang telah dikumpulkan yang memungkinkan peneliti menghadirkan
temuan.
Jadi dapat dipahami bahwa analisis merupakan proses penelitian dan
penyusunan data adalah proses pencarian data secara sistematis terhadap
traskripsi wawancara, catatan lapangan dan bahan bahan lain yang telah
dikumpulkan dengan tujuan untuk menguji data tersebut yang kemudian
digambarkan kesimpulannya.
2. Pengertian Belajar
Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang
disadari atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang
dalam melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan
pada dirinya. Dengan demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan
belajar dikatakan baik apabila intensitas keaktifan jasmani maupun mental
seseorang semakin tinggi. Sebaliknya meskipun seseorang dikatakan
belajar, namun jika keaktifan jasmani dan mentalnya rendah berarti kegiatan
belajar tersebut tidak secara nyata memahami bahwa dirinya melakukan
kegiatan belajar.
8

Kegiatan belajar juga dimaknai sebagai interaksi individu dengan


lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini adalah objek-objek lain yang
memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau
pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang
pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya tetapi menimbulkan perhatian
kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi.
Tokoh psikologi belajar memiliki persepsi dan penekanan tersendiri
tentang hakikat belajar dan proses ke arah perubahan sebagai hasil belajar.
Berikut ini adalah beberapa kelompok teori yang memberikan pandangan
khusus tentang belajar: a).Behaviorisme teori ini meyakini bahwa manusia
sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang
memberikan pengalaman tertentu kepadanya. Behaviorisme menekankan
pada apa yang dilihat, yaitu tingkah laku, dan kurang memperhatikan apa
yang terjadi di dalam pikiran karena tidak dapat dilihat. b).Kognitivisme
merupakan salah satu teori belajar yang dalam berbagai pembahasan juga
sering disebut model kognitif. Menurut teori belajar ini tingkah laku
seseorang ditentukan oleh persepsi atau pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan. Oleh karena itu, teori ini memandang bahwa
belajar itu sebagai perubahan persepsi dan pemahaman. c).Teori Belajar
Psikologi Sosial menurut teori ini proses belajar bukanlah proses yang
terjadi dalam keadaan menyendiri, akan tetapi harus melalui interaksi.
3. Pengertian Pembelajaran Daring
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling
bertukar informasi. Menurut DepDikNas “Dalam UU No.20 Tahun 2003
tentang Sikdiknas Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar” Media pembelajaran adalah Alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Sedangkan pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara
9

online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.


Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa
melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.
Pembelajaran dilakukan melalui distancelearning. Menurut Dabbagh dan
Ritland dalam jurnal Novita Arnesi Dan Abdul Hamid pembelajaran online
adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar.
Dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan),
yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk
memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan
interaksi yang berarti.
Kemajuan teknologi sekarang memungkinkan siswa-siswi uuntuk
belajar sepenuhnya secara pembelajaran daring sambil tetap bersosialisasi
dirumah masing-masing agar selalu melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan media sosial dan aplikasi-aplikasi yang terdapat di alat-alat
elekronik seperti handphone, laptop, computer dan lain sebagainya. Guru
harus selalu aktif dalam memberikan materi atau memberi informasi terkait
pembelajaran daring pada saat ini. Pada dasarnya global menuntut dunia
pendidikan dengan menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap
kemampuannya dalam meningkatan mutu kependidikan, terutama sesuai
dengan penggunaannya dalam melakukan proses pembelajaran dengan
membangun infrastruktur melalui hardware, akses atau jaringan internet
yang dapat dilakukan untuk memenuhi segala kebutuhan terhadap metode
pembelajaran yang lebih.
4. Kesulitan Belajar Matematika Melalui Sistem Pembelajaran Daring
a. Definisi kesulitan belajar matematika melalui system pembelajaran
daring
Dalam kurikulum penelitian pendidikan dijelaskan bahwa
kesulitan belajar merupakan terjemahan dari “ learning Disbilities” yang
berarti ketidakmampuan belajar. Istilah lain dari “ learning Disbilities”
adalah “Learning Difficulties” dan “learning difference”. Ketiga istilah
tersebut memliki arah pengertian yang berbeda. Istilah learning difference
10

lebih bernada positif sedangkan istilah Learning Difficulties lebih


menggambarkan kondisi faktualnya. Untuk menghindari bias dan rujukan
maka dalam penelitian ini akan digunakan istilah kesulitan belajar.
Kesulitan merupakan kondisi tertentu yang ditandai dengan
adanya hambatan hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan, sehingga
memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasinya. Adapun
kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai
dengan adanya berbagai hambatan tertentu untuk mencapai proses
pembelajaran. Kesulitan belajar pada intinya merupakan sebuah
permasalahan yang menyebabkan seorang siswa tidak dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik seperti siswa-siswi lain pada umumnya
yang disebabkan oleh factor-faktor tertentu sehingga ia terlambat atau
bahkan tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Seorang siswa dapat
diduga mengalami kesulitan belajar bila peserta didik yang bersangkutan
menunjukkan kegagalan atau tidak dapat mencapai tujuan belajar yang
diterapkan. Diantara kegagalan tersebut adalah jika dalam waktu yang
telah ditentukan siswa-siswi tidak mencapai kriteria minimal penguasaan
materi.
Kesulitan belajar sebagai suatu gangguan yang terjadi dalam
suatu proses pembelajaran yang disebkan oleh kurangnya pemahaman
intelektual yang dimiliki oleh seorang pemebelajar terhadap materi yang
diberikan. Seorang anak dikatakan mengalami kesulitan belajar ketika
anak tidak berhasil mencapai tahap kualifikasi hasil belajar tertentu dalam
batas yang telah ditetapkan.
Menurut Derek wood et al. berapa lama jangka waktunya,
kesulitan belajar akan berdampak pada kehidupan siswa yang
bersangkutan artinya, siswa kesulitan belajar yang dialami siswa akan
berpengaruh terhadap aktifitas siswa baik disekolah maupun
dilingkungannya.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan
belajar adalah suatu kondisi dimana siswa tidak belajar akibat adanya
11

gangguan / hambatan sehingga berpengaruh terhadap kurangnya


pemahaman siswa sehingga tidak dapat mencapai hasil belajar yang
maksimal.
Pada pembelajaran daring ini terdapat beberapa kesulitan yang
dialami siswa. Utami (2020:21) merupakan masalah kesulitan yang sering
terjadi melalui konsep diri atau kemampuan diri ketika siswa belajar
daring dari rumah yaitu:
1) Siswa belum bisa memiliki inisiatif sendiri untuk belajar mandiri,
sehingga siswa hanya menunggu instruksi dari guru atau pemberian
tugas dari guru.
2) Siswa belum terbiasa dalam melaksanakan kebutuhan belajar daring
ini, siswa hanya memperlajari materi matematika yang diberikan oleh
guru.
3) Tujuan pembelajran daring ini terhadap belajar matemataika masih
terbatas pada perolehan nilai.
4) Sebagian siswa masih belum bisa memonitor, mengatur dan
mengontrol belajar daring dari rumah.

b. Kesulitan Belajar Matematika Melalui Sistem Pembelajaran Daring


Pemerintah masih menerapkan sistem pembelajaran daring atau
jarak jauh pada semester tahun ajaran 2020/2021. Hal ini disebabkan
masih tingginya grafik kenaikan korban Covid-19. Pembelajaran ini
memakai sistem pembelajaran daring terutama unttuk daerah berzona
merah.
Adapun klasifikasi pada kesulitan ini meliputi :
a) Penggunaan Alat
pada pembelajaran daring ini kita dibutuhkan sebuah alat untuk
komunikasi agar bisa mempermudah dalam pembelajaran berlangsung
misalnya dengann menggunakan Handphone, Table, dan Laptop.
Sebagaian siswa Sekolah Menengah Pertama ini banyak sekali
yang sudah mempunyai handphone, akan tetapi ada sebagian siswa
juga yang tidak memiliki handphone, karna dengan dampak Covid-19
ini menjadikan ekonomi menurun menjadikan tidak mempunyai atau
pun membeli handphone ini masih belum bisa.
12

b) Aplikasi yang digunakan


Sebagaimana umumnya ada beberapa aplikasi media
pembelajaran daring ini yang telah disarankan untuk dipakai yaitu
aplikasi yang mendukung dalam pembelajaran dari masa pendemi ini
seperti : Zoom Meeting, Google Classroom, Google Mett, WhatsApp,
Edmodo merupakan aplikasi yang biasanya digunakan dalam media
Laptop tetapi tidak kemungkinan juga untuk Handphone
menggunakaan aplikasi tersebut. Tetapi banyak sekali yang digunakan
hanya menggunakan aplikasi WhatsApp saja yang ada di handphone.
c) Jaringan Internet
Sistem Pembelajaran daring dapat berjalan efektif jika jaringan
internetnya bagus, sebaliknya ketika jaringan intenertnya buruk atau
lemah maka otomatis sistem pembelajaran daringnya terhambat.
Adapun yang memperhambat jaringan ini yaitu seperti sinyal. banyak
sekali sinyal masih belum stabil apalagi didaerah yang jauh dari
perkotaan, dan daerah yang rendah ini bisa menghambat proses
pembelajran berlangsung apablila sinyal tidak stabil.
Selain Sinyal ada juga yang tidak memiliki akses untuk
mempunyai jaringan internet atau tidak memiliki kuota internet. Pada
masa pendemi ini banyak sekali orang tua yang kena dampak dari
Covid-19 Ini sehingga keadaan ekonomi keluarga tidak memadai
untuk membeli kuota tersebut itu juga membuat penghambatan proses
pembelajaran daring.
d) Proses Pembelajaran Daring
Sistem pembelajaran daring ini tidak lah seefektif pembelajaran
yang berlangsung diskolah karna Sistem pembelajaran dilaksanakan
melalui perangkat personal Computer (PC) atau laptop yang
terhubung dengan koneksi jaringan internet.
Dalam pembelajaran ini guru dapat melakukan pembelajaran
bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial
seperti WhatsApp, aplikasi Zoom Metting ataupun media lainnya
13

sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat


memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang
bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.
Semua sektor merasakan dampak Covid-19 Dunia pendidikan
salah satunya. Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi, baik
siswa maupun orang tua siswa yang tidak memiliki handphone untuk
menunjang kegiatan pembelajaran daring ini merasa kebingungan,
sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal
tersebut. Beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan
pembelajaran secara berkelompok, sehingga mereka melakukan
aktivitas pembelajaran pun bersama. Mulai belajar melalui video call
yang dihubungkan dengan guru yang bersangkutan, diberi pertanyaan
satu persatu, hingga mengapsen melalui VoiceNote yang tersedia di
WhatsApp. Materi-materinya pun diberikan dalam bentuk video yang
berdurasi kurang dari 2menit., sehingga membuat kurangnya
pemahaman siswa pada penjelasan materi nya.
c. Faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam belajar
matematika melalui sistem pembelajran daring
Problematika pembelajaran matematika dapat disebbakan oleh faktor
dari siswa-siswi maupun guru. Salah satu faktor guru yang menimbulkan
problematika dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya
penguasaan metode dalam pendekatan pembelajaran yang digunakan
dalam setiap kelas yang berbeda (sari, 2019: 25). Kesulitan belajar siswa
dipengaruhi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal sepertiyang
dikemukakan oleh Natasya (2019: 49):

1. Faktor-faktor Internal
Beberapa faktor yang memperngaruhi keuslitan belajar siswa yang
berasal dari dalam diri (Psikologis) siswa adalah:
1) Sikap
2) Motivasi
14

3) Minat
4) Bakat
5) Konsentrasi
6) Intelegensi
7) Kebiasaan belajar
8) Kemampuan berprestasi
9) Ulangan
2. Faktor-faktor Eksternal
1) Guru
2) Cara mengajar guru
3) Alat praga/media yang digunakan
4) Kebijakan penilaian guru
5) Orang tua
6) Cara orang tua mendidik
7) Susana dirumah
8) Ekonomi
Pendapat Natasya sejalan denganDimayati (2006: 260) tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor eksternal dan faktor
internal
1. Faktor Internal
Faktor internal yang dialmi siswa dan dihayati oleh siswa
meliputi sikap terhadap belajar, motivasi belajar, kosentrasi belajar,
kemmapuan mengolah bahan belajar, kemampuan menyimpan
perolehan hasil belajar, kemampuan menggalih hasil belajar yang
tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa
percaya diri siswa dan cita-cita siswa
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal belajar meliputi guru sebagai Pembina belajar,
prasana dan sarana pembelajarna, kebijakan penilaian, lingkungan sosial
siswa disekolah dan kurikulum sekolah.
15

5. Ruang Lingkup Matematika di SMP


Pembelajaran matematika di sekolah diarahkan pada pencapaian
standar kompetensi dasar oleh siswa. Kegiatan pembelajaran matematika
tidak berorientasi pada penguasaan materi matematika semata, tetapi materi
matematika diposisikan sebagai alat dan sarana siswa untuk mencapai
kompetensi. Oleh karena itu, ruang lingkup mata Karakteristik dan Ruang
Lingkup Pembelajaran Matematika di Sekolah.
pelajaran matematika yang dipelajari di sekolah disesuaikan dengan
kompetensi yang harus dicapai siswaStandar kompetensi matematika
merupakan seperangkat kompetensi matematika yang dibakukan dan harus
ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil belajarnya dalam mata pelajaran
matematika. Standar ini dirinci dalam kompetensi dasar, indikator, dan materi
pokok untuk setiap aspeknya. Pengorganisasian dan pengelompokan materi
pada aspek tersebut didasarkan menurut kemahiran atau kecakapan yang
hendak ingin di capai Merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang harus dicapai siswa-siswi maka ruang lingkup materi matematika
adalah aljabar, pengukuran dan geomerti, peluang dan statistik, trigonometri,
serta kalkulus. Kompetensi aljabar ditekankan pada kemampuan melakukan
dan menggunakan operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan dan
fungsi. Pengukuran dan geometri ditekankan pada kemampuan menggunakan
sifat dan aturan dalam menentukan porsi, jarak, sudut, volum, dan
tranfrormasi. Peluang dan statistika ditekankan pada menyajikan dan
meringkas data dengan berbagai cara. Trigonometri ditekankan pada
menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri.
Kalkulus ditekankan pada mengunakam konsep limit laju perubahan fungsi.
Standar kompetensi bahan kajian matematika sekolah kecakapan atau
kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar
matematika mulai SD dan MI sampai SMA dan MA yaitu: a).Menunjukkan
pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan keterkaitan
antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. b).Memiliki
16

kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol,tabel, grafik atau


diagram untuk menjelaskan keadaan atau masalah. c).Menggunakan
penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika.
Menunjukkan kemampuan strategi dalam merumuskan, menafsirkan,
dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah.
d).Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika untuk sekolah menengah pertama
adalah sebagai berikut:
a. Bilangan
Melakukan dan mengunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam
pemecahan masalah, Menaksir hasil operasi hitung.
b. Pengukuran dan Geometri
Mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang menurut sifat, unsur,
atau esebangunannya, Melakukan operasi hitung yang melibatkan keliling,
luas, volume, dan satuan pengukuran, Menaksir ukuran (misal: panjang,
luas, volume) dari benda atau bangun geometri , Mengidentifikasi sifat
garis dan sudut dalam pemecahan masalah.
c. Peluang dan statistika
Mengumpulkan, menyajikan, dan menafsirkan data (ukuran pemusatan
data), Menentukan dan menafsirkan peluang suatu kejadian.
d. Aljabar
Melakukan operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan, dan fungsi,
meliputi: bentuk linear, kuadrat, barisan dan deret, dalam pemecahan
masalah.
6. Karakteristik Matematika
Secara umum karakteristik matematika adalah:
1) memiliki objek kajian yang abstrak
17

Objek matematika adalah objek mental atau pikiran. Oleh karena itu
bersifat abstrak. Objek kajian matematika yang dipelajari di sekolah
adalah
 fakta adalah sebarang permufakatan atau kesepakatan atau konvensi
dalam matematika. Fakta matematika meliputi istilah (nama) dan
simbol atau notasi atau lambing.
 Konsep adalah ide (abstrak) yang dapat digunakan atau
memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan atau
menggolongkan suatu objek, sehingga objek itu termasuk contoh
konsep atau bukan konsep operasi (skill), dan prinsip.
 Prinsip adalah hubungan antara berberapa objek dasar matematika
sehingga terdiri dari beberapa fakta, konsep dan dikaitkan dengan
suatu operasi. Prinsip dapat berupa aksioma, teorema atau dalil, sifat,
dan lain lain.
2) Mengacu pada kesepakatan
Fakta matematika meliputi istilah (nama) dan simbol atau notasi atau
lambang. Fakta merupakan kesepakatan atau permufakatan atau konvensi.
Kesepakatan Itu menjadikan pembahasan matematika mudah
dikomunikasikan. Pembahasan matematika bertumpu pada kesepakatan-
kesepakatan.
3) Mempunyai pola pikir deduktif Matematika mempunyai pola pikir
deduktif. Pola pikir deduktif didasarkan pada urutan kronologis dari
pengertian pangkal, aksioma (postulat), definisi, sifat-sifat, dalil-dalil
(rumus-rumus) dan penerapannya dalam matematika sendiri atau dalam
bidang lain dan kehidupan sehari-hari.
B. Penelitian yang Relavan
Berdasarkan telah dikeputusan yang telah peneliti lakukan ada bebrapa hasil
penelitian yang relavan yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan Rita Andriani tahun 2020 tentang Evaluasi
pembelajaran Online Matematika Siswa kelas 5 SMP Negri 5 Metro
Pusat. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pembelajaran online
18

merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru


dan siswa, tetapi dilakukan melalui online. secara langsung, kegiatan
belajar tidak terbatas jarak, waktu dan tempat, dalam proses belajar dapat
didampingi oleh orang tua, siswa dapat mengakses jaringan internet,
siswa dapat memanfaatkan media yang ada dilingkungan
sekitanya,.Sedangkan kendala yang dialami guru dan siswa antara lain
guru Dalam mengevaluasi kegiatan belajar guru harus lebih fokus dan
teliti, siswa atau orang tuanya tidak memiliki telepon genggam berbasis
android, siswa atau orang tua tidak memiliki paket data internet, sulit
memahami materi yang disampaikan guru lewat media online, kurangnya
pemahaman orang tua sehingga mereka tidak dapat mengajarkan kepada
anaknya, jaringan internetnya yang terkadang tidak stabil. Bagi siswa
yang tidak dapat memahami materi atau soal yang diberikan dapat
bertanya ke orang tuanya. Jika sudah benar-benar tidak bisa guru
membantu menjawab pertanyaan siswa dengan mengirim jawaban cara
atau petunjuk penyelesaian soalnya.Jika orang tuanya tidak dapat
mengajarkan anaknya dalam memahami materi atau menyelesaikan soal
siswa dapat bertanya dengan orang disekitarnya atau dengan teman.
2. Penelitian yang dilakukan Diah Isnaini pada tahun 2020 Tentang
Kesulitan Siswa Kelas VII dalam Pembelajaran Matematika Berbasis
Daring Di SMP negeri 2 tuntang. Berdasarkan hasil penelitiannya bahwa
pelaksanan pembelajaran matematika berbasis daring ini terdiri dari tahap
pendahuluan, kegiatan inti, penutup. Pembelajaran dilakukan pada pukul
07.30-09.30 dengan berbagai aplikasi. Pembelajaran diawali dengan guru
memeberikan motivasi kepada siswa agar aktif pada proses pembelajaran
setelah itu guru mengirimkan link video untuk dipelajari oleh siswa
kemudian pembelajaran ditutup. Ketika mengikuti pembelajaran daring
berlangsung siswa mengalami kesulitan pembelajaran diantaranya
kesulitan teknis dan keuslitan dalam proses pembelajaran. Kesulitan
teknis disini yatu sering mengalami susah sinyal dan kehabisan kuota
19

sehinggan pembelajaran menjadi terhambat. Dan kurangnya mengerti


materi yang diberikan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliza Putri Utami Dkk tahu 2020
tenatang Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada Proses
Pembelajaran Daring. Hasil dari penelitiannya Berdasarkan hasil
penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa ketika aplikasi e-learning
terlalu rumit mungkin siswa tidak mampu belajar matematika secara
maksimal, begitu pula ketika banyaknya data yang harus tersampaikan
tetapi akses internet atau jaringan menjadi lambat, tentu saja hal tersebut
akan mengganggu aktifitas siswa. Sebenarnya alternatif model
pembelajaran manapun yang akan dipilih dan digunakan tidak menjadi
masalah, asalkan dengan kemampuan siswa dan tujuan akhir
pembelajaran siswa teratur.
C.Kerangka Berpikir
Pembelajaran Daring adalah sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara
langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang
menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar
mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. oleh karna itu
penting untuk mengetahui kesulitan belajar daring yang dialami oleh siswa.
Pada penelitian ini subjek yang akaan diambil adalah siswa SMP Negeri 08
Lubuklinggau.
Identifikasi faktor penyebab kesulitan belajar dalam proses pembelajaran
daring tersebut akan disesuaikan dengan jenis kesulitan belajar dalam proses
pembelajaran daring yaitu kesulitan dengan jaringan internet yang lemot, tidak
semua siswa mempunyai alat komunikasi yang canggih. Faktor-faktor itu dapat
berupa faktor internal maupun faktor eksternal.
Dari banyak teori tentang faktor penyebab kesulitan belajar matematika
pada system pembelajaran daring, peneliti akan membatasi factor-faktor dari
segi internal adalah minat dan motivasi belajar matematika pada pembelajaran
daring, sedangkan dari segi eksternal dapat dilihat dari lingkungan keluarga,
seperti kurangnya fasilitas teknologi, jaringan yang kurang mendukung.
20

Adapun bagan dari kerangka berpikir sebagai berikut:

Kesulitan siswa belajar matematika pada


pembelajaran daring

Faktor penyebab kesulitan siswa belajar


matematika pada pembelajaran daring

Faktor internal Faktor eksternal

1. Minat belajar ketika pembelajaran 1. Lingkungan keluarga


daring 2. Kurangnya alat teknologi yang
2. Motivasi belajar ketika pembelajaran memadai
daring 3. Jaringan internet yang lemah

Upaya utuk mengatasi kesuliatan siswa


pada pembelajaran matemtika melalui
sistem pembelajaran daring
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif.
Penelitian Umar (2009-3) penelitian kualitatif adalah metode penelitian sistematis,
digunakan untuk mengkaji suatu objek pada latar ilmiah tanpa manipulasi
didalamnya dan tanpa menguji hipotesis, serta menggunakan metode-metode yang
ilmiah. Sehingga laporan atau hasil dari penelitian ini berdasarkan kondisi
sesungguhnya yang terjadi lapangan atau lokasi dimana penelitian ini dilakukan.
Adapun pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif.
Penelitian deskritif merupakan penelitian yang banyak digunakan dalam dunia
pendidikan terutama dalam bidang penelitian psikologi pendidkan. Menurut
Sugiono (2012 :13) penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yaitu data yang
terkumpul terbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada
angka. Yamnin (2009 : 88) penelitian kualitatif bersifat deskriptif artinya bersifat
data, fakta yang dihimpun berbentuk kata-kata atau gambar, mendeskripsikan
sesuatu berarti menggambarkan apa, mengapa dan bagaimana suatu keadaan
terjadi. Istilah “deskriptif” berasal dari Bahasa Inggris to describe yang berarti
memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal misalnya keadaan, kondisi, situasi
peristiwa dan kegiatan.
Hal yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah bagaimana aktifitas
siswa dalam pembelajaran daring matematika serta Apa saja kesulitan yang
dialami siswa matematika dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Dalam
penelitian ini, peneliti berupaya menggambarkan kegiatan penelitian yaitu
menganilisis kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matematika melalui
sistem pembelajaran daring diSMP 08 Kota Lubuklinggau. Pendeskripsian ini
akan diamati langsung yaitu dengan menganalisis hasil angket yang dikerjakan
oleh objek peneliti serta hasil wawancara yang dilakukan.

21
22

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 08
Lubuklinggau tahun pelajaran 2020/2021 serta ibu Atika, S.Pd selaku guru
matematika dan wali kelas VII. Siswa-siswi kelas VII dipilih sebagai subjek
penelitian untuk mendapatkan data tentang berbagai kesulitan yang dialami siswa
selama pembelajaran matematika melalui sistem pembelajaran daring. Sedangkan
ibu Atika, S.Pd dipilih karna beliau adalah guru yang mata pelajaran matematika
dikelas VII.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 08 Lubuklinggau. Pelaksanaan
penelitian ini pada tanggal 08 – 30 Maret 2021. Penelitian dilakukan ketika siswa-
siswa masih belajar dengan sistem pembelajaran daring.
Berikut profil dari SMP Negeri 08 Lubuklinggau.
Tabel 3.1
Profil SMP Negeri 08 Lubuklinggau
Profil Sekolah
1 Nama Sekolah SMP Negeri 08 Lubuklinggau
2 Jenjang Pendidikan SMP
3 Alamat Sekolah Jl. Nangka Lintas Rt.04
Kode Pos 507773
Kelurahan Batu Rip
Kecamatan Lubuklinggau Utara II
Kota Lubuklinggau
Provinsi Sumatra Selatan
Negara Indonesia

D. Sumber dan Jenis Data


Arikunto (2013 : 172) mengatakan “yang dimaksud dengan sumber data
dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Berdasarkan
definisi tersebut maka yang menjadi sumber data didalam penelitian ini adalah
23

siswa-siswi SMPN 08 Kota Lubuklinggau. Dan data yang dibutuhkan dalam


penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti kepada
sumbernya, tanpa adanya perantara yakni data yang diperoleh secara
langsung melalui wawancara dan pengamatan melalaui pengisian angket
terhadap relita bentuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring. Data ini
diperoleh melalui hasil pengisian angket dan wawancara kepada informan
guru dan siswa diSMPN 08 Kota Lubuklinggau. Adapun data primer
tersebut adalah:
1) Observasi
2) Pengisian Angket
3) Wawancara
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data ini
berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia, misalnya
dari dokumentasi atau publikasi lainnya. Data skunder yang peneliti
maksudkan dalam penelitian ini adalah data yang sudah terdokumentasi di
SMPN 08 Kota Lubuklinggau. Adapun data sekunder tersebut adalah :
1) Historis dan Geografis
2) Keadaan sekolah
3) Data siswa
3. Sumber Data
Sumber data disini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh
yaitu:
1) Sumber data yang berupa manusi, yakni berupa guru dan siswa
SMPN 08 Kota Lubuklinggau.
2) Sumber data berupa dokumen, yaitu geografis, sejarah sekolah, dan
data data yang berkaitan dengan penelitian ini.
24

3) Sumber data berupa suasana dan kondisi pelaksanaan kegiatan


pebelajaran daring.
E. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiono (2012: 224) teknik pengumpulan data merupakan indikator
yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data, peneliti tidak
akan mendaparkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak terbatas
pada orang, tetapi juga objek – objek alam yang lain ( Sugiono,2017 :
145). Selama observasi data disajikan dalam bentuk catatan lapangan yang
dikumpulkan secara sistematis. Jenis observasi dalam penelitian ini yaitu
observasi terus terang, dimana penulis menyatakan terus terang kepada
sumber data bahwa ia akan melakukan penelitian. Penulis menggunakan
metode observasi untuk melihat data dilapangan yang bisa mnejadi
instrument utama pengumpulan data untuk mendapatkan informan
mengenai kesulitan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran daring
berlangsung.
2. Metode Angket
Kuisioner ( angket ) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (sugiono, 2015 :199). Teknik
penggunaan angket ini digunakan untuk mengukur dan mengetahui faktor
penyebab kesulitan siswa dalam pembelajaran daring. Dalam hal ini
lembar angket yang diberikan kepada siswa secara online melalui google
form.
3. Metode Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
25

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil (


sugiono, 2015 :194 ). Wawancara yang peneliti gunakan adalah
wawancara semiterstruktur. Menurut Sugiono ( 2015 : 320) jenis
wawancara ini sudah termasuk dalam katagori in-depth interview, dimana
dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara
terstruktur. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan
mendapatkan informasi tentang kesulitan pembelajran matematika melalui
sistem pembelajaran daring. Wawancara ini digunakan untuk menggali
data tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring berlangsung di
SMP Negeri 08 Lubuklinggau dan kesulitan apa yang dialami oleh siswa
saat pembelajaran daring berlangsung di SMP Negeri 08 Lubuklinggau.
Adapun yang menjadi narasumber dalam penelitian adalah guru mata
pelajaran matematika sekaligus wali kelas VII dan siswa.
4. Metode Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini adalah rekaman
audio, foto saat wawancara dengan narasumber, gambar tangkap layar
ketika pembelajaran daring berlangsung. Teknik dokumentasi ini bertujuan
sebagai pelengkap serta penguat data wawancara dan angket .
26

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun instrument penelitian


berupa pedoman angket, dan wawancara. Setelah pedoman angket dan wawancara
disusun peneliti menyebarkan angket kepada siswa-siswi kelas VII SMP Negeri
08 Lubuklinggau. Setelah pengisian angket dilakukan, peneliti melanjutkan untuk
mewawancara siswa siswi. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara guru
mengenai proses pembelajaran daring berlangsung. Pada saat wawancara peneliti
membuat catatan-catatan untuk mendapatkan data tentang pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti.
Tabel 3.2
Kisi-kisi angket Kesulitan siswa terhadap pelajaran matematika
melalaui sistem pembelajaran daring Di SMP Negeri 08
Lubuklinggau
N Indikator Sub Pertanyaan No Jumlah
o Indikator Butir
Kesulitan Saya sering terkendala sinyal
sinyal dan saat belajar matematika
kuota melalaui sistem pembelajaran
daring

Saya sering kehabisan kuota 1,2 2


selama belajar matematika
melalaui system
Kesulitan pembelajaran daring
1. Teknis

Ketidak saya kurang memaksimal


mampuan dalam pembelajaran daring
siswa dalam karena belum memiliki
pembelajaran hp/laptop sendiri
belajar
matematika
saya kurang memaksimalkan
melalaui
belajar matematika melalaui
sistesm
sistem pembelajaran daring
pembelajaran
karean saya tidak mahir
daring
dalam menggunakan aplikasi
pembelajaran daring
27

menurut saya aplikasi yang 3,4,5 3


digunakan untuk
pembelajaran daring tidak
cocok untuk pembelajaran
matematika

Motivasi dan saya tidak bersemangat saat


minat siswa belajar matematika melalui
sistem pembelajaran daring
dimulai

menurut saya pembelajaran 6,7 2


matematika berbasis daring
sulit dan membosankan
2. Pelaksanaan
Pembelajaran
Penjelasan penjelasan guru dalam dalam
Guru pembelajaran matematika
berbasis daring bagi saya
tidak menarik

penjelasan guru dalam 8,9 2


pembelajaran matematika
berbasis daring sulit dipahami

Partisipasi saya jarang mengikuti


Siswa pembelajaran matematika
berbasis daring

pembelajaran matematika
berbasis daring membuat saya
tidak mandiri dalam 10,11, 4
mengerjakan tugas 12,13

pembelajaran matematika
berbasis daring membuat saya
tidak aktif selam proses
pembelajaran
28

saya merasa tugas


matematika yang diberikan
oleh guru saat pembelajaran
daring lebih banyak daripada
saat pembelajaran dikelas

Pemberian saya merasa terbebani dengan


Tugas tugas matematika yang guru
berikan selama pembelajaran
daring

Soal-soal matematika yang


guru berikan selama
pembelajaran matematika 14,15, 3
berbasis daring sulit 16
dikerjakan

pemberian tugas matematika


secara daring menyulitkan
saya dalam mengerjakan
tugas

Kesulitan selama pembelajaran daring


Ekonomi saya sering tidak mampu
membeli kuota karena tidak 17 1
mempunyai uang
3. Kesulitan Dukungan dari orang tua saya tidak
faktor lingkungan mendukung dan tidak
eksternal dan orang tua memberi semangat selama
pembelajaran daring dirumah

saya malas mengikuti


pembelajaran matematika
secara daring karena orang 18,19 2
disekitar saya tidak ada yang
bisa membantu mengerjakan
tugas

Dukungan dari wali kelas tidak memberi


sekolah kami dukungan dan semangat
dalam belajar matematika
melalaui sistem pembelajaran
daring
29

guru matematika kami tidak 20,21 2


memberi kami dukungan dan
semangat dalam
pembelajaran daring

Jumlah 22

Sumber : Isnaini yang dimodifikasi oleh dosen Instrument Penelitian

Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Wawancara siswa dalam Kesulitan siswa terhadap
Pelajaran Matematika Melalui Sistem Pembelajaran Daring
No. Variabel Indikator Bentuk pertanyan
1. Jenis kesulitan Kesulitan tidak Apakah kamu mempunyai alat
pembelajaran daring mempunyai alat komunikasi untuk menunjang
berlangsung komunikasi pembelajarn daring ini?
Kesulitan memahami Apakah kamu selalu
konsep mengalami kesulitan saat
materi diberikan ?

Kesulitan mengerjakan Apakah kamu mengerjakan


soal latihan yang jawaban hingga tuntas jika
diberikan mendapatkan soal yang sulit?
Kesulitan mendapatkan Jika jaringan internet kamu
jaringa iternet yang lemah apa yang kamu
kuat lakukan?
2. Faktor penyebab Sikap dalam pelajaran Apakah kamu menyukai
kesulitan pembelajaran daring ini ?
pembelajaran daring Motivasi belajar Ketika kamu tidak memahami
berlangsung materi, Apakah kamu akan
usaha untuk memahami
materi itu dengan cara melihat
30

video ataupun bertanya


dengan orang sekitar?
Jaringan internet Ketika jaringan internet kamu
lemah ataupun kamu tidak
mempunyai kuota internet apa
yang kamu lakukan?
Alat komunikasi Ketika kamu tidak
mempunyai media
pembelajaran ataupun tidak
mempunyai alat komunikasi
apa yang kamu lakukan?
Sarana dan prsana Fasilitas apa yang diberikan
sekolah sekolah untuk membantu
kamu ketika belara daring
berlangsung?
Lingkungan keluarga Apakah ada keluarga kamu
yang mendapingi ketika kamu
melaksanakan belajar daring?
3. Upaya mengatasi Mengikuti jam Apa yang kamu lakukan
kesulitan pelajaran tambahan untuk mengatasi kesulitan
pembelajaran daring yang kamu temui
berlangsung
Sumber : Penulis skripsi sendiri yang di modifikasi oleh dosen
Instrument penelitian.

Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Wawancara Guru dalam Bagaimana Pelaksanaan
Pembelajaran Daring Berlangsung
No Variabel Indikator Bentuk Pertanyaa
1 Proses Pendahuluan Adakah ibu memberikan
pembelajaran pembelajaran motivasi dan semangat pagi
31

daring berlangsung untuk siswa siswi?


Adakah pengisian absensi setiap
pembelajaran berlangsung?

Pelaksanaan Aplikasi apa yang ibu gunakan


pembelajaran untuk membantu dalam proses
pembelajaran daring ini?
Bagaimana pelaksanaan
pembelajaran daring yang ibu
lakukan di kelas?
Penutup pembalajran Bagaimana dengan berakhirnya
pembelajaran, adakah kalimat
kalimat tertentu yang ibu berikan
kepada siswa-siswi?
2. Kesulitan yang Siswa apakah selama pembelajaran
dialami oleh guru daring berlangsung seluruh
siswa-siswi mengikuti
pembelajaran daring?
Jika dihitung berapa persen yang
mengikuti pembelajaran, yang
tidak aktif, yang tidak tepat
waktu dan yang aktif?
Bagaimana ibu mengatasi
kesulitan yang terjadi jika siswa
yang tidak aktif, tidak tepat
waktu, dan yang kurang aktif?
Upaya apa yang ibu lakukan
untuk menjadikan pembelajaran
daring ini tidak sulit?
Guru Selama pembelajaran daring
berlangsung kesulitan apa yang
32

ibu alami?
Bagaimana upaya ibu untuk
mengatasi kesulitan yang ibu
alami?
Sumber : Penulis skripsi sendiri yang di modifikasi oleh dosen
Instrument penelitian.

F. Tehnik Analisis Data


Analisis adalah suatu usaha untuk menguraikan suatu masalah menjadi
bagian bagian sehingga susunan bentuk susuatu yang diuraikan itu tampak dengan
jelas sehingga dapat dimengerti permasalahanya. Analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh hasil wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain dengan cara mengorganisasikan data
kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit unit, melakukan sintesa, menyususn
kedalam pola, memilih yang mana penting dan yang akan dipelajari dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri (Sugiono, 2012:244).
Analisis data penelitian kualitatif ini memiliki tujuan untuk menganilisis proses
berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang
tuntas terhadap proses tersebut.
Tahap analisis data dilakukan setelah penggalian data yang diperoleh
dianggap cukup untuk memenuhi maksud dan tujuan penelitian. Setelah data
dianggapo relavan dengan masalah yang diteliti, kemudian dianalisis kembali
secara lebih mendalam kemudian ditarik kesimpulan yang mudah oleh diri sendiri
dan dibantu dengan guru SMP Negeri 08 Kota Lubuklinggau yang bersangkutan.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal dan sepanjang
proses berlangsung.
1. Angket
Angket yang peneliti gunakan adalah kuesioner tertutup atau kuisioner
terstruktur, yaitu kuisioner dengan alternatif jawaban yang sudah
disediakan. instrument. kuisioner menggunakan skala likert dengan rentang
1-4. Pada lembar angket ini diberikan kepada siswa-siswi secara daring
33

melalui Google From yang disusun menggunakan skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau
sekolompok orang tentang fenomena sosial (sugiono, 2015:134).
2. Wawancara
Data hasil wawancara dengan guru matematika kelas VII dan siswa
digunakan untuk menjelaskan proses pelaksanaan belajar matematika
melalui sistem pembelajaran daring langkah dalam menganalisi data
wawancara (kualitatif) dalam penelitian ini dianalisis dengan mengguanakan
teknik analisis yang mengacu pada pendapatan Miles dan Hubermn
(Sugiono, 2012:246) yaitu: (1) data reduction (reduksi data), (2)
datadisplay (pemaparan data) dan (3) conclusion drawing/verification
(penarukan kesimpulan).
1) Reduksi Data
Mereduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
(sugiono,2012:247). Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberi gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data yang dilakukan
peneliti ini akan memfokuskan pada kesulitan belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika melalui sistem pembelajaran daring kepada siswa
dan bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring diSMP Negeri 08
Lubuklinggau kepada guru.
2) Penyajian Data
Menurut Miles dan Huberman (Sugiono,2012:95) menyatakan yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penerapan data
merupakan proses penyusuanan informasi secarea sistematis dalam
rangka memperoleh kesimpulan sebagai penlitian dan pengambilan
tindakan. Penerapan data dilakukan dalam rangka menyusun teks naratif
dari sekumpulan informasi yang berasal dari hasil reduksi data, sehingga
dapat memungkinkan untuk ditarik suatu kesimpulan. Dalam pemaparan
34

data dalam penelitian ini adalah pengklasifikasian dan identitas data


mengenai kesulitan yang paling dominan yang dialami siswa dalam
pembelajaran daring. Dan bagaimana proses pembelajaran daring
berlangsung.
3) Penarikan kesimpulan dari data yang telah dikumpulkan
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil
analisis terhadap data yang telah terkumpul, baik hasil pekerjaan tertulis
maupun transkip audio yang diperoleh dari hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti terhadap subjek penelitian. Penarikan kesimpulan
berdasarkan atas sajian data dengan maksud untuk memperoleh
kesimpulan tentang kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran
matematika melalui system pembelajaran daring.
G. Tehnik Pemerikasaan Keabsahan Data
Menurut Sugiono (2012:270), uji kredibilitas data atau kepercayaan
terhadap data hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan perpanjangan
pengamtan, peningkatan ketekunan, trianggulasi, menggunakan bahan referensi,
analisis kasus dan negatif dan memberikan chek.
Lebih lanjut sugiono (2012:273) mengemukakan bahwa trianggulasi dalam
pengujian kredibilitasi ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
sumber, berbagai cara, dan berbagai waktu.Untuk mempertanggung jawabkan
kredibilitas dalam penelitian ini peneliti melangkukan langkah langkah sebagai
berikut:
1. Melakukan trianggulasi teknik dan sumber menurut sugiono (2012:274),
trianggualsi teknik adalah menguji kredibiitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Sedangkan trianggulasi sumber adalah menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Triangulasi teknik dilakukan dengan tujuan untuk mencari
kesesuaian data yang bersumber dari hasill tertulis dan wawancara.
Dengan cara demikian diharapkan keseluruhan data saling menguatkan
dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kesulitan
35

belajar siswa pada pelajaran matematika melalui sistem pembelajaran


daring.
2. Membuat catatan setiap tahapan penelitian dan dokumetasi yang lengkap.
3. Melakukan pentraskripsian segera setelah melakukan pengambilan data.
Hal ini dilakukan agar unsur unsur subjektifitas peneliti tida ikut
mengintervensi data penelitian
4. Melakukan penegcekkan berulang kembali terhadap lembar jawaban dan
transkip wawancara agar diperoleh hasil yang sahih
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
1. Profil SMP Negeri 08 Kota LubukLinggau
SMP Negeri 8 Lubuklinggau berdiri pada September 1999 dan
bertempat di jalan Nangka Rt.03 Kelurahan Batu Urip Kecamatan
Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (31628).
Hingga saat ini SMP Negeri 08 Lubuklinggau telah dipimpin oleh
kepala sekolah sebanyak 10 orang, yaitu :
1. Yazid Ismail
2. Abdullah Rizal
3. Samsuar
4. Drs. Kholid
5. Muai, S.Pd
6. Ujang Tri Walidin, S.Pd
7. Eka Lastia Silvana S. Pd
8. Nila Elmiaty, S.Pd
9. Niswanti, S.Pd
10. Ema Arioktariyana, S.Pd., M.Pd
2. Visi Misi SMP Negeri 08 Kota Lubuklinggau
 Visi
Visi yang diharapkan oleh semua warga sekolah adalah Berakhlak
Mulia, Unggul dalam Mutu, dan berwawasan lingkungan. Dengan
Indikator sebagai berikut:
1. Menghasilkan lulusan yang terdidik, terampil, dan berkarakter baik
2. Unggul dalam disiplin
3. Unggul dalam persaingan melanjutkan ke sekolah lanjutan yang
berakreditasi A
4. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik
5. Unggul dalam Wawasan Adiwiyata

36
37

 Misi
Untuk mewujudkan visi di atas maka dirumuskan misi sebagai
berikut:
1. Meningkatkan wawasan pengetahuan keagamaan yang didasari
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga setiap peserta didik berkembang secara optimal sesuai
dengan potensi yang dimiliki
3. Menyelenggarakan program kegiatan kompetensi dan kompetisi
bagi profesi guru dan prestasi siswa
4. Menjalin kerjasama baik antar warga sekolah (sekolah, orang tua
siswa, komite sekolah stake holder secara rutin.
5. Menumbuhkan semangat keungulan pada warga sekolah dan
membudayakan sikap peduli terhadap lingkungan hidup.
B. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Belajar Matematika Melalui Sistem Pembelajaran Daring
Pelaksanaan belajar matematika melalui sistem pembelajaran daring
diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung dengan guru
matematika sekaligus wali kelas VII SMP Negeri 08 Lubuklinggau yaitu ibu
Atika, S.Pd yang dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2021 pada pukul
09.30 WIB diSMP Negeri 08 Lubuklinggau. Wawancara tersebut bertujuan
untuk mengetahui proses pelaksanaan belajar matematika melalui sistem
pembelajaran daring pada kelas VII SMP 08 Lubuklinggau. Berikut paparan
hasil wawancarara.
Berdasarkan wawancara dan observasi langsung yang dilakukan
proses pelaksanan pembelajaran daring melaui tiga tahapan yaitu
pendahuluan, pelaksanaan dan penutup. Sebelum melakukan proses
pelaksanaan pembelajaran daring, guru melakukan pra persiakan proses
pembelajaran daring yaitu guru terlebih dahulu membuat grup matematika
untuk kelas VII pada aplikasi WhatsApp. Untuk menunjang pembelajaran,
guru membuat akun di aplikasi Google Classroom. Pada aplikasi WhatsApp
38

digunakan untuk siswa-siswi melakukan absensi kemudian dilanjutkan di


google classroom untuk melihat materi dan tugas yang diberikan.
Pembelajaran daring pada tahapan Pendahuluan ini diawali dengan
kalimat- kalimat yang bertujuan untuk memotivasi dan mempersiapkan
mental siswa-siswi agar bersemangat ketika mengikuti pembelajaran daring.
Kemudian siswa-siswi dilanjutkan untuk mengisi absensi di WhatsApp.

Gambar 4.1
Guru memberikan semangat pagi kepada siswa-siswi
39

Gambar 4.2
Guru melanjutkan absensi untuk pertemuan hari ini
40

Peneliti : Proses apa yang ibu lakukan ketika pembelajaran daring


ini berlangsung?
Narasumber :“Proses yang saya lakukan ketika mengajar daring ini
melakukan 3 pentahapan. Yaitu pendahuluan, pelaksanaan dan
penutup. Pada pendahuluan saya memberikan semangat pagi kepada
siswa-siswa untuk belajar di WhatsApp Grup kemudian saya
membuat absensi untuk pembelajaran hari itu. Setelah melihat lebih
dari 50% siswa-siswi melakukan absensi maka saya melanjutkan
dengan proses pelaksaan yaitu memberikan link untuk masuk ke
Google Classroom disana saya sudah menyiapakan materi berupa
modul dan link video untuk memeperjelas maksud dan tujuan dari
modul tersebut. Dan juga saya memberikan kesempatan kepada
siswa-siswi untuk bertanya apabila mereka tidak memahami materi
yang saya berikan, kemudian saya memberikan tugas untuk mereka
kerjakan dengan waktu yang tidak terbatas dan penutup saya
memberikan semangat kembali kepada mereka untuk mengerjakan
tugas yang diberikan diaplikasi Google Classroom.

Setelah melihat lebih dari 50% pengisian absensi guru melanjutkan


tahapan kedua yaitu pelaksanaan pembelajaran daring. pada pelaksaana ini
guru memberikan link untuk masuk ke akun Google Classroom.

Gambar 4.3
Pemberian link untuk membuka aplikasi Google Classroom
41

Didalam Google Classroom guru telah memberikan modul, Link


video pembelajaran untuk siswa-siswi mempelajarinya dan dilanjutkan
dengan tugas latihan untuk mereka kerjakan.
42

Gambar 4.4
Modul,link Video Pembelajaran dan Tugas Latihan

Kemudian dilanjutkan dengan guru bertanya kepada siswa-siswi jika


tidak mehami materi dan tugas yang diberikan.

Gambar 4.5
Guru bertanya kepada siswa-siswi perihal materi dan tugas latihan
43

Selanjutnya pada tahapan penutup, pada tahapan ini guru


memberikan semangat kembali kepada mereka untuk mengerjakan tugas
yang diberikan diaplikasi Google Classroom.

Gambar 4.6
Guru memberikan semangat untuk mengakhiri pembelajaran

Guru juga mengalami berbagai kesulitan selama belajar matematika


melalui sistem pembelajaran daring. Kesulitan yang pertama yaitu pertama
terkait dengan persiapan pembelajaran yang sangat banyak mulai dari
rencana pembelajaran, strategi pembelajaran apa yang digunakan, bentuk
evaluasi, dan langkah pembelajaran yang harus disiapkan. Semua itu harus
disiapkan sebelum proses pembelajaran daring dimulai. Kesulitan yang
kedua yaitu dengan siswa-siswi yang kurang aktif dalam pembelajaran
daring berlangsung.
Peneliti : kesulitan apa yang ibu alami ketika pembelajaran
daring berlangsung?
Narasumber :“Kesulitan yang terjadi ketika pembelajaran ini
yaitu pertama terkait dengan persiapan pembelajaran yang
sangat banyak mulai dari rencana pembelajaran, strategi
pembelajaran apa yang digunakan,yang kedua dari siswa nya
yang hilang timbul, ada yang aktif, ada yang hadir, ada yang
44

tidak hadir, ada yang tidak tepat waktu, ada juga yang tidak
aktif. Kalau dihitung hitung yang hadir hanya 70%, yang aktif
40%, dan yang tepat waktu hanya 10%. kurang aktif disini
dalam mengumpulkan tugas, banyak sekali siswa jarang
mengumpulkan tugas ketika diberi tugas dikumpulkan tepat
waktu.”

dapat kita lihatkan dari pengisian absensi yang dilakukan siswa-siswi


dari 33 siswa hanya 18 orang yang mengisi absesnsi di whatsApp grup,
sama halnya untuk pengumpulan tugas hanya beberapa siswa yang
mengumpulkan tugas.

gambar 4.7
Absensi Pengumpulan Tugas
45

Untuk mengatasi siswa yang tidak aktif yang jarang melakukan


absensi di whatsapp grup ataupun mereka tidak mengumpulkan tugas
maka guru akan memanggil siswa-sisiwi tersebut untuk datang kesekolah
melalui temannya agar ditanyakan kenapa dia tidak aktif ataupun tidak
mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Dan apabila mereka masih
juga tidak dapat datang kesekolah setelah ada panggilan maka guru hanya
bisa memberi dia nilai seadanya, tidak ada nilai untuk tambahan ketika
ujian semester.
Peneliti : Bagaimana ibu mengatasi kesulitan yang ibu
hadapi?
Narasumber :”Mengatasi siswa yang kurang aktif yaitu untuk
memberitahu kepada mereka bahwa nilai tugas yang diberikan
bisa membantu nilai tambahan ketika ujian tengah semester dan
semester akhir. Apabila mereka masih juga tidak membuat
tugasnya maka nilai yang diberikan apa adanya. Mengatasi
siswa yang tidak aktif, kami dari seluruh dewan guru
mempunyai absensi siswa yang hadir, jadi bisa dilihat yang
tidak muncul sama sekali di absensi maka siswa yang
bersangkutan akan dipanggil untuk ditanyakan apa kendala dan
penyebab mereka tidak mengikuti pembelajaran daring ini”

Selama belajar matematika melalui sistem pembelajaran daring, guru


tidak mengajarkan semua materi yang tertera dibuku paket. Sebaliknya
hanya materi-materi dasar saja yang diajarkan. Materi yang diajarkan adalah
materi yang sekiranya siswa dapat langsung memahami apa yang guru
jelaskan, selain itu dari pihak sekolah juga tidak mentargetkan tertentu
untuk pencapaian materi pembelajaran daring ini karena memahami kondisi
saat ini.
Respon siswa selama belajar matematika melalui system pembelajaran
daring beragam. Ada yang responnya bagus, artinya ia mau mengikuti
pembelajaran dari awal sampai akhir serta tepat waktu dalam
mengumpulkan tugas yang diberikan. Namun ada pula siswa yang hadir di
whatsApp grup dan tidak melakukan tugas latihannya. Ini terjadi kerena
banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika mendapatkan jaringan
46

internet, tidak mempunyai kuota internet, ataupun tidak ingin tahu apa yang
sudah diberikan oleh guru.oleh karena itu guru tidak membatasi waktu yang
diberikan, karena dengan harapan mereka bisa mengumpulkan tugas itu
walaupun bukan hari yang diberikan.
Peneliti : Apakah ibu memepunyai batasan waktu untuk siswa-
siswi mengumpulkan tugas?
Narasumber : “Ketika proses belajar daring ini saya tidak
pernah memberikan mereka waktu, apabila mereka diberikan
waktu maka banyak sekali dari mereka yang tidak mendpatkan
nilai tambahan, oleh karena itu saya tidak membatasinya agar
mendpatkan harapan yang lebih dengan mereka untuk
mengumpulkan tugas yang diberikan dan mendapatkan nilai
tambahan untuk ujian semester akhir nanti.”
Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan yang ada yaitu
guru membuat melakukan pembelajran dengan menggunakan aplikasi yang
sering dipahami oleh siswa siswi seperti guru melakukan siaran langsung di
Facebook melalalui Komunitas Guru Belajar Nusantara Lubulinggau
(KGBN Lubuklinggau) untuk melakukan penjelasan materi tambahan agar
mereka bisa memahami kembali materi yang sudah diajarkan, disiaran
langsung facebook itu juga langsung terhubung dengan siaran langsung di
radio. Kenapa akun facebook digunakan karena siswa siswi sudah memiliki
akun facebook semua dan mereka sering juga mengkakses facebook. Untuk
radio mereka tidak perlu menggunakan jaringan internet, dengan
HandPhone yang biasa mereka juga bisa mendengarkan siaran langsung
diradio itu. Kemudian unntuk siswa-siswi yang terkendala dengan jaringan
internet yang lemah dan tidak mempunyai kuota maka mereka boleh
mengumpulkan tugasnya di sekolah ataupun mengambil tugas kesekolah.
Peneliti : Upaya apa yang ibu lakukan untuk mereka yang
mengalami kesulitan?
Narasumber : “Upaya yang saya lakukan yaitu yang pertama
tadi apabila mereka tidak mempunyai jaringan internet taupun
sinyal mereka lemah maka mereka boleh untuk datang
kesekolah untuk mengambil soal latihan dan mengumpulkan
tugasnya. Yang kedua saya tidak mempunyai batasan waktu
sama mereka, jika saya memberikan batasan waktu maka
47

banyak sekali siswa yang tidak mengumpulkan tugas. Yang


ketiga untuk lebih memahami materi mereka bisa mengikuti
siaran langsung di facebook untuk materi tambahan ataupun
mereka juga boleh bertanya ketika datang keskeolah.”

gambar 4.8
Siswa datang kesekolah untuk mengumpulkan tugas
48

Gambar 4.9
Guru memberikan materi tambahan melalui siaran langsung di Facebook
Bersama Komunitas Guru belajar Nusantara Lubuklimggau
(KGBN Lubuklinggau)

Evaluasi hasil tugas mereka, ketika mereka mengumpulkan tugas


maka guru langsung mengkoreksi jawaban mereka supaya langsung
mengetahui hasil yang mereka dapatkan ketika pembelajaran hari ini. Dan
hasil nya langsung diberikan kepada siswa tersebut.

2. Kesulitan Siswa Belajar Matematika Melalui Sistem Pembelajaran


Daring
pada bagian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
hasil angket dan wawancara yang disebarkan kepada siswa kelas VII guna
49

mengetahui kesulitan yang dialami siswa selama belajar matematika


melalui sistem pembelajaran daring.
Angket disebarkan kepada siswa kelas VII SMP Negeri 08
Lubuklinggau tahun pelajaran 2020/2021. Akan tetapi terdapat kendala
dalam pembagian angket yaitu tidak semua responden mau mengisi
sehingga hanya 53 orang saja yang mengisi angket. Penyebabnya angket
diberikan secara online melalui google from sehingga tidak dapat
memantau maupun mengkondisikan seluruh siswa untuk mengisi angket.
Pernyataan-pernyataan angket merupakan penjabaran dari tiga indikator
tersebut yakni kesulitan teknis, kesulitan proses belajar matematika
melalui sistem pembelajaran daring dan kesulitan eksternal siswa (
lingkunga, orang tua, sekolah ).
Berikut deskripsi masing masing indikator kesulitan siswa-siswi
kelas VII dalam belajar matematika melalui sistem pembelajaran daring.
1. Kesulitan Teknis
diperoleh :
Tabel 4.1
Hasil Kesulitan Teknis
No Pertanyaan Jumlah siswa yang menjawab
STS TS S SS
1. Saya sering terkendala sinyal saat 10 16 21 6
belajar matematika melalaui sistem
pembelajaran daring = 49% = 51%

2. Saya sering kehabisan kuota selama 11 17 19 6


belajar matematika melalaui system
pembelajaran daring = 52% = 48%

3. saya kurang memaksimal dalam 12 22 19 0


pembelajaran daring karena belum
memiliki hp/laptop sendiri = 64% = 36%

4. saya kurang memaksimalkan belajar 3 12 38 0


matematika melalaui sistem
50

pembelajaran daring karean saya = 28% =72%


tidak mahir dalam menggunakan
aplikasi pembelajaran daring
5. menurut saya aplikasi yang 3 33 17 0
digunakan untuk pembelajaran
daring tidak cocok untuk = 68% = 32%
pembelajaran matematika

Berdasarkan angket yang telah diberikan, siswa-siswi mengalami


kesulitan yaitu: 1) siswa-siswi mengalami kendala sinyal saat belajar
matematika melalui sistem pembelajaran daring ini sebanyak 51% artinya
setengah lebih dari mereka menglami kesulitan dengan jaringan internet
yang lemah. 2) siswa-sisiwi sering sering kehabisan kuota internet selama
proses pembelajaran daring berlangsung ini sebayak 48% artinya kurang
lebih dari setengah mereka sering mengalami kehabisan kuota internet. 3)
siswa-siswi kurang memaksimal dalam pembelajaran daring kerena belum
meiliki hp/laptop sendiri sebnayak 36% artinya lebih kurang dari setengah
mereka tidak mempunyai alat komunikasi untuk membantu pembelajaran
daring berlangsung, walalupun ada juga yang sebagian dipinjamkan sama
orang tua untuk membantu proses pembelajaran daring ini. 4) siswa-siswi
kurang memaksimalkan belajar matematika melalui sistem pembelajaran
daring karena belum mahir dalam menggunakan aplikasi pembelajaran
daring sebanyak 72% artinya lebih dari setengah siswa-siswi kurang
mahir dalam mengaplikasikan beberapa aplikasi seperti pembuatan akun
untuk di Google Classroom. 5) aplikasi yang digunakan untuk
pembelajaran daring tidak cocok untuk pembelajaran matematika
sebanyak 32% artinya kurang dari setengah siswa-siswi tidak cocok untuk
dengan aplikasi yang dianjurkan oleh guru.
Sesuai hasil wawancara dengan siswi kelas VII didapatkan:
Peneliti : kesulitan apa yang kamu alami saat pembelajaran
daring berlangsung?
Narasumber A :“Saya mempunyai kesulitan dengan jaringan
internet yang lemah, didaerah saya itu walaupun menggunakan
kartu terkemsel saja tetap mengalami jaringan internet yang
51

lemah kemudian awal mula pelajaran juga saya mengalami


kesulitan ketika untuk mengaplikasikan bagaimana
menggunakan aplikasi yang disuruh oleh guru seperti membuat
akun di Google Classroom” .
Narasumber B: “Kesulitan yang saya alami yaitu jaringan
internet yang lemah,dan kurang memahami materi yang
diberikan karna aplikasi yang digunakan hanya itu itu saja (
modul di Google Classroom)”.
Narasumber C : “Kesulitan yaitu kurang mengerti bagaimana
membuat akun pada aplikasi Google Classroom”.
Narasumber D : “saya mempunyai kesulitan yaitu jaringan
internet dirumah saya lemah bu, tidak terlalu kuat. Tetapi kalau
hanya mengakses whatsApp saja masih bisa bu, jika mengakses
youtube dan facebook itu sering lemah bu, dan juga saya
terkendala dalam mengakses pengaplikasian untuk membuat
akun di Google Classrom”.
Karena setiap proses pembelajaran daring berlangsung sebagian
lebih dari siswa-siswi yang mengalami kesulitan tidak mempunyai kuota
internet ataupun jaringan internet yang lemah maka siswa yang mengalami
kesulitan tersebut bisa bertanya kepada teman meraka untuk menanyakan
tugas latihan apa yang diberikan oleh guru ataupun mereka bisa datang
kesekolah untuk menanyakan tugas latihan yang diberikan oleh guru, oleh
karena itu guru tidak membatasi waktu yang diberikan karena mengingat
banyak daerah yang tidak mempunyai jaringan internet yang kuat dan
beberapa siswa yang tidak memeiliki kuota internet.
Berdasarkan wawancara dan hasil angket dapat dilihatkan bahwa
yang lebih dominan untuk kesulitan tehnis adalah kesulitan dalam jaringan
internet yang lemah dan mengalami kesulitan diawal untuk
mengaplikasikan google classroom karna harus membuat akun terlebih
dahulu.
52

2. Kesulitan Pelaksanaan Pembelajaran


Diperoleh :
Tabel 4.2
Hasil Kesulitan Pelaksanaan Pembelajaran
Jumlah Siswa Yang
No Pertanyaan Menjawab
STS Ts S SS
1. saya tidak bersemangat saat belajar 9 21 18 5
matematika melalui system
pembelajaran daring dimulai = 57% = 43%

2. menurut saya pembelajaran 9 19 17 8


matematika berbasis daring sulit dan
membosankan = 53% = 47%

3. penjelasan guru dalam dalam 8 30 12 3


pembelajaran matematika berbasis
daring bagi saya tidak menarik = 72% = 28%

4. penjelasan guru dalam pembelajaran 9 8 28 8


matematika berbasis daring sulit
dipahami = 32% = 68%

5. saya jarang mengikuti pembelajaran 6 22 18 7


matematika berbasis daring
= 53% = 47%

6. pembelajaran matematika berbasis 1 16 31 5


daring membuat saya tidak mandiri
dalam mengerjakan tugas = 32 % = 68%

7. pembelajaran matematika berbasis 5 22 22 7


daring membuat saya tidak aktif selam
proses pembelajran = 51% = 49%

8. saya merasa tugas matematika yang 7 15 24 7


diberikan oleh guru saat pembelajaran
daring lebih banyak daripada saat
= 41% = 59%
pembelajaran dikelas
9. saya merasa terbebani dengan tugas 1 23 17 12
53

matematika yang guru berikan selama = 45% = 54%


pembelajaran daring

10. soal soal matematika yang guru 4 24 19 6


berikan selama pembelajaran
matematika berbasis daring sulit = 47% = 53%
dikerjakan
11. pemberian tugas matematika secara 4 18 26 5
daring menyulitkan saya dalam
mengerjakan tugas = 42% = 58%

Berdasarkan hasil angket tersebut bahwa siswa mengalami


kesulitan yaitu: 1) siswa-siswi tidak bersemangat saat belajar matematika
melalui sistem pembelajaran daring dimulai sebanyak 48% artinya kurang
setengah dari mereka tidak bersemangat saat mengikuti pembelajaran. 2)
pembelajaran matematika berbasis daring sulit dan membosankan
sebanyak 47% artinya kurang setegah dari mereka menglami kesulitan dan
membosankan saat pembelajaran daring berlangsung. 3) penjelasan guru
dalam belajar matematika melalui sistem pembelajaran daring tidak
menarik sebnayak 28% artinya hanya bebepa siswa saja yang
menglamipembelajaran yang diberikan oleh guru tidak menarik. 4)
kesulitan penjelasan guru dalam pebelajaran matematika berbasis daring
sangat sulit dipahami sebanyak 68% artinya lebih dari senagian dari merek
mengalami kesulitaan saat memhami materi yang diberikan oleh guru. 5)
jarang mengikuti pembelajaran matematika melalui sistem pembelajaran
daring sebanyak 47% artinya kurang dari setengah mereka tidak mengikuti
pembelajaran daring. 6) pembelajaran matematika melalui pembelajaran
daring membuat siswa-siswi tidak mandiri dalam mengerjkan tugas
sebanyak 68% artinya setengah lebih dari mereka mengalami tidak
mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikn. 7) pembelajaran daring
membuat siswa-siswi tidak aktif selama proses pembelajaran daring
dilakukan sebanyak 49% artinya kurang setengah dari mereka membuat
tidak aktif dalam proses pembelajaran daring berlangsung. 8) tugas
54

matematika yang diberikan saat pembelajaran daring lebih banyak dri paad
dikelas sebanyak 59% artinya guru memberikan banyak tugas saat
pembelajaran daring berlangsung. 9) siswa-siswi merasa terbebani saat
pembelajaran daring sebanyak 54% artinya lebih dari setengah siswa-siswi
mengalami beban saat melakukan pembelajaran daring. 10) soal-soal yang
diberikan oleh guru terlalu sulit untuk dikerjakan ini sebanyak 53% artinya
lebih dari setengah siswa-siswi mengalami kesulitan saat mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru. 11) pemberian tugas matematika saat
pembelajaran daring menyulitkan dalam mengerjakannya ini sebanyak
58% artinya lebih dari setengah mengalami keuslitan saat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru.
Sesuai dengan hasil wawancara terhadap siswi kelas VII didapatkan:
Peneliti : selain jaringan internet , kesulitan apa lagi yang
kamu alami?
Narasumber A: “ dan lagi kami mengalami kesulitan untuk
memahami materi yang diberikan, walaupun ibu guru
memberikan melalui media seperti siaran langsung di facebook,
link video yang ada digoogle classroom tetap saja saya kurang
memahami dari pembelajaran tersebut.
Narasumber B :”saya juga mengalami kesulitan untuk
memahmai materi yang ibu guru berikan, apalagi dengan
memahami konsep dari materi itu sangat sulit untuk dipahami,
dan lagi saya sulit mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
karna guru mmeberikan soal yang terlalu banyak sehingga
membuat saya bebrepa tugas tidak dikerjakan”.
Narasumber C:” yang selanjutnya saya kurang memahami
materi yang diberikan, tetapi sekali-kali saya memahami materi
yang ibu guru berikan.dan untuk mengerjakan tugas saya sekali-
kali bisa mengerjakannya sekali kali tidak bisa
mnegerjakannya”.
Narasumber D: “ dan lagi saya mengalami kesulitan untuk
memahami materi, dan mengerjakan tugas yang
diberikan,karena tugas dan materi yang diberikan terlalu banyak.
Siswa-siswi banyak keluhan untuk memahami materi yang
diberikan oleh guru, ketika pelajaran langsung tatap muka saja masih
banyak sekali siswa siswi mengeluh tidak memahami apalagi sekarang
55

yang melihat materi hanya dengan kata kata tanpa penjelasan yang lebih
detail, walaupun sudah di aplikasikan dengan video. Siswa-siswi ini
mengalami kesulitan memahami materi dalam hal memahami konsep
belajar matematika itu, maksud tujuan dari materi itu seperti apa.
disamping memahami materi yang diberikan, siswa juga mengalami
kesulitan saat mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru, dan
berakibat siswa hanya menjawab ataupun mengisi hanya sebagaian saja.
Peneliti : Ketika kamu mengalami kesulitan untuk
memahami materi yang diberikan dan sedangkan disana ada
tugas latihannya bagaimana kamu menjawab soal-soal yang
diberikan?
Narasumber A: “Ketika saya mengalai kesulitan untuk
mengerjkan soal latihan maka saya berusaha dulu untuk
mendapatkan jawabannya, jika tidak menumakannya maka
tidak akan saya kerjakan, dan saya mengumpulkan jawaban
seadanya saja. Dan juga tugas yang diberikan terlalu banyak
sehingga sulit untuk dikerjakan semua”.
Narasumber B: “Untuk tidak memahami materi saya
semampunya untuk mengetahui lebih tau lagi materi yang
diberikan semisal saya searching di google ataupun melihat
youtube bu, dan untuk tugas jika saya tidak mnegerti saya
melakukan hal yang sama dengan materi yaitu meilihat video
dari youtube bagaimana penyelesaiannya”.
Narasumber C: “jika saya tidak memahami materi saya sekali
kali bertanya sama kakak saya apa maksud dari konsep materi
yang diberikan oleh guru dan juga untuk pengisian tugas latihan
saya juga bertanya sama kakak, jika kaka tidak mnegerti dan
saya juga tidak mengerti maka hanya sebisa saya saja”.
Narasumber D: “ untuk memahami materi jika tidak paham
saya semampunya untuk mempelajarinya maksud dan tujuan
materi itu, jika saya tidak mengerti dimateri maka saya juga
tidak memahami disoal yang diberikan, sehingga saya hanya
sebatas kamampuan saya saja”.
Di karena kan banyak siswa siswi tidak memahami materi membuat
mereka tidak mandiri mengerjakan soal latihan sehinggan mereka kurang
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
56

3. kesulitan eksternal siswa ( lingkungan, orang tua, sekolah )


diperoleh:
Tabel 4.3
Hasil Kesulitan Eksternal Siswa

Jumlah Siswa Yang


No Pertanyaan Menjawab
STS TS S SS
1. selama pembelajaran daring saya 12 19 18 4
sering tidak mampu membeli kuota
karena tidak mempunyai uang = 59% = 41%
2. orang tua saya tidak mendukung dan 4 35 8 6
tidak memberi semangat selama
pembelajaran daring dirumah = 73% = 27%

3. saya malas mengikuti pembelajaran 6 21 13 13


matematika secara daring karena
orang disekitar saya tidak ada yang = 51% = 49%
bisa membantu mengerjakan tugas

4. wali kelas tidak memberi kami 6 30 10 7


dukungan dan semangat dalam
pembelajaran matematika daring = 68% = 32%

5. guru matematika kami tidak memberi 11 29 7 6


kami dukungan dan semangat dalam
= 75% = 25%
pembelajaran daring
berdasarkan angket tersebut diperoleh bahwa mereka mengalami
kesulitan 1) Saat pembelajaran daring siswa-siswi tidak mampu membeli
kuota kerena tidak mempunyai uang sebanyak 41% artinya kurang dari
setengahnya mereka hanya mengalami tidak mmepunyai uang untuk
mmebeli kuota internet. 2) orang tua siswa-sisiwi tidak mendukung dan
tidak memberi semangat selama pembelajaran daring dirumah sebanyak
27% artinya hanya beberapa dari mereka yang tidak mendapatkan
dukungan dari orang tua. 3) siswa-siswi malas mengikuti pembelajaran
matematika secara daring karena orang disekitar tidak membantu untuk
57

mengerjakan tugas sebanyak 49% artinya kurang setengah dari mereka


yang malas mengikuti proses pembelajaran karena tidak ada yang
membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 4) wali kleas tidak
memberi dukungan dan semangat dalam pembelajaran daring matematika
sebanyak 32% artinya hanya sebagaian walikelas yang tidak memberikan
dukungan dan semangat saat pembelajaran daring berlangsung. 5) guru
matematika tidak memberi dukungan dan semangat dalam pembelajaran
daring sebanyak 25% artinya hanya beberapa guru matematika saja yang
tidak memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa-siswi.
Berdasarkan angket tersebut yang diperoleh lebih banyak yaitu
siswa-siswi mengalami kesulitaan saat mengerjakan tugas yang diberika
oleh guru, karean tidak ada keluarga atau orang terdekat untuk membantu
membuat tugas tersebut. Sehingga menbuat mereka menyelesaikan tugas
seadanya.Sebagaimana terdapat wawancara.
peneliti : Ketika kamu mengalami kesulitan
mengerjakan tugas yang diberikan, adakah keluarga yang
mendampingi atau membantu kamu untuk menyelesaikan
tugasnya ataupun kamu bertanya sama keluarga?
Narasumber A`: Tidak, tidak ada keluarga yang mendampingi
saya ketika saya mnegerjakan tugas,ataupun mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas. Saya bertanya sama
keluarga ketika saya tidak benar benar memahami materi,
Narasumber B: Jika saya bertanya kepada orang disekitar saya
jika mereka mengetahui maksud dan tujuan dari tugas saya
maka mereka ada yang membantu tetapi jika mereka tidak ada
yang memahami tugas latihan maka tidak ada yang membantu
Narsumber C: tidak ada yang membantu saya jika saya tidak
bertanya. Tapi saya sering tidak bertanya bu karna saya
berusaha dulu
Narasumber D: tidak ada bu. Karna saya tidak pernah
bertanya sama orang sekitar bu
Walalupun keluarga tidak ada yang membantu untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan tetapi keluarga masih memberikan fasilitas alat
komunikasi seperti handphone, dan juga orang tua masih memberikan uang
58

untuk membeli kuota internet, dilain juga ada yang orang tua nya memasang
jaringan indiHome. Sebagaimana terdapat wawancara :
Peneliti:Apakah kamu mempunyai alat komunikasi unntuk
menunjang kegiatan pembelajaran daring ini?
Narasumber A: Tidak ada bu, tetapi orang tua saya boleh
meminjam kan
Narasumber B : ada bu,
Narasumber C : tidak ada bu, tetapi saya dipinjamkan oleh
kakak saya untuk keperluan belajar daring bu
Narasumber D : Alhamdulillah ada bu
Jika siswa-siswi tidak didampingi sama orang tua ketika mereka
mengalami kesulitan untuk mengerjakan tugas yang diberikan maka siswa
bisa melihat diGoogle untuk searching tentang bagaimana cara
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tersebut. Dan juga mereka
bisa bertanya kepada teman yang mempunyai pemikiran lebih untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Siswa siswi juga bisa melihat buku paket yang dipinjamkan oleh
sekolah untuk menambah materi yang diajarkan. Karna guru SMP Negeri
08 Lubuklinggau memfasilitas siswa siswi dalam pembelajaran daring ini
yaitu meminjamkan buku paket setiap mata pelajaran. Jadi jika mereka
tidak ada kuota internet pun mereka bisa melihat atau mempelajari buku
paket yang dipinjamkan oleh pihak sekolah. Sebagaimna terdapat
wawancara:
Peneliti: Fasilitas apa yang diberikan sekolah untuk membantu
kamu ketika belajar daring berlangsung?
Narasumber A: Fasilitas yang diberikan sekolah itu buku paket
untuk belajar tambahan, dan membaca dirumah.
Narasumber B: sekolah meminjamkan buku paket bu
Narasumber C: yang kami daoatkan yaitu fasilitas buku paket
bu
Narasumber D: fasilitas yang diberikan yaitu buku paket bu
C. Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah peneliti sajikan
sebelumnya mengidentifikasi bagaimana proses belajar matematika melalui
sistem pembelajaran daring dan kesulitan apa saja yang dialami siswa saat
59

belajar matematika melalui system pembelajaran daring di SMP Negeri 08


Lubuklinggau, akan diuraikan dalam pembahasan lebih lanjut berikut ini:
1. Pelaksanaan belajar matematika melalui system pembelajaran
daring
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan belajar
mengajar dengan sistem daring ini sudah disamakan dengan sisem
pembelajaran tatap muka, hanya saja perbedaannya saat ini menggunakan
kecanggihan teknologi berupa media sosial. Pada pembelajaran daring ini
dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pendahuluan, pelaksanaan dan
penutup. Pendahuluan pelaksanaan pembelajaran daring pada pukul 08.00
dimulai dengan motivasi semangat pagi dari guru mata pelajaran
kemudian dilanjutkan dengan pengisian absensi di grup whatsApp, setelah
pengisian absensi dilakukan sebanyak 50% Guru melanjutkan untuk
pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan link Google Classroom
untuk melihat materi yang diberikan pada hari ini. Materi yang diberikan
yaitu berupa modul dan link video, modul itu berisikan materi materi
untuk soal latihan mereka dan video untuk memperjelas materi yang
diberikan. Waktu yang diberikan tidak dibatasi karna apabila mereka
mempunyai batasan waktu maka banyak sekali siswa siswi yang tidak
mengumpulkan tugas dan absensi ketika pembelajaran berlangsung, tetapi
ketika sebelum ujian tengah semester maka siswa siswi harus
mengumpulkan tugas dari pertemuan pertama sampai pertemuan tujuh.
Jika siswa siswi mengalami kesulitan karna mengalami akses jaringan
internet yang lemah ataupun tidak mempunyai kuota internet maka siswa
siswi boleh datang kesekolah untuk melihat tugas yang diberikan harini
ini dan bertanya kepada guru untuk materi yang tidak dipahami.
Kemudian guru melakukan mengakhiri kelas dengan motivasi lagi kepada
siswa sisiwi untuk mempelajari materi yang diberikan dan juga
menyelesaikan tugas yang diberikan.
Disamping memberikan materi berupa modul dan link video, siswa
siswi bisa mengakses siaran langsung facebook untuk menambahkan
60

penjelasan materi yang di gerak oleh Komunitas Guru belajar Nusantara


Lubuklimggau (KGBN Lubuklinggau). Kemudian siswa juga bisa melihat
buku paket untuk materi tambahan, buku paket yang telah dipinjamkan
oleh pihak sekolah.
ketika pembelajaran daring ini berlangsung guru juga mengalami
kesulitan yaitu dari masalah siswa yang tidak hadir, yang jarang aktif,
yang tidak sama sekali hadir. Jika dihitung-hitung yang hadir hanya 70%,
yang aktif 40%, dan yang tepat waktu hanya 10%. kurang aktif disini
dalam mengumpulkan tugas, banyak sekali siswa yang jarang
mengumpulkan tugas tepat waktu. Dari kesulitan yang dialami guru maka
upaya yang dilakukan guru untuk mengaktifkan kembali siswa siswi
tersebut guru melakukan pemberitahuan kepada teman yang aktif untuk
mengasih tahu kepada tean yang tidak aktif untuk datang kesekolah agar
ditanyakan penyebab dia tidak aktif itu kenapa. Dan juga untuk mereka
bahwa tidak nilai tugas yang diberikan bisa membantu nilai tambahan
ketika ujian tengah semester dan semester akhir. Apabila mereka masih
juga tidak membuat tugasnya maka nilai yang diberikan apa adanya.
2. Kesulitan Siswa Belajar Matematika Melalui Sistem Pembelajaran
Daring
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi SMP Negeri
08 Lubuklinggau sebagian sudah mempunyai alat komunikasi untuk
membantu mereka melakukan kegiatan pembelajaran daring ini, sebagian
mereka yang tidak mempunyai alat komunikasi ini mereka juga sudah
dipinjamkan orang tua mereka untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran daring ini. Siswa siswi kelas VII SMP 08 Lubuklinggau
mengalami kesulitan yaitu yang pertama masalah kesulitan teknis dimana
pada kesulitan teknis ini siswa siswi sulit mengakses jaringan internet,
jaringan internet yang mereka dapatkan itu sering lemah bahkan meraka
sudah menggunkan kartu internet yang mempunyai jaringan internet yang
kuat juga masih lemah jaringannya. Sesekali juga mereka tidak
mempunyai kuota internet untuk lebih mengakses pembelajaran daring
61

ini. Disaat mereka mempunyai kesulitan dengan jaringan internet yang


lemah ataupun sedang tidak mempunyai jaringan internet maka mereka
harus datang kesekolah untuk bertanya kepada guru materi apa yang
diberikannya dan tugas latihan apa yang guru berikan di google classroom
tersebut, atau pun mereka bertanya kepada teman mereka tentang soal
yang diberikan oleh guru.
Selain dari jaringan internetnya mereka juga awal mula
mempunyai kesulitan untuk melakukan pembelajaran daring ini yaitu
susah mengaplikasikan untuk membuat akun, seperti mereka harus
mempunyai akun email untuk bisa mengakses google calassroom, akan
tetapi untuk kesulitan ini sudah mereka lalui karna sekarang mereka sudah
memahami untuk bagaimana cara mengaplikasikan akun tersebut.
Kemudian dari kesulitan saat pelaksanaan pembelajaran mereka
mengalami kesulitan saat memahami materi yang diberikan oleh guru,
dari materi untuk tatap muka saja mereka banyak yang tidak paham dan
sekarang yang belajar hanya menggunakan media saja itu semakin
membuat siswa siswi tidak paham. Selain kesulitan saat memahami
materi mereka mereka juga terbebani dalam soal yang diberikan oleh
guru karena terlalu banyak. Selain memahami materi mereka juga
mengalami kebosanan saat pembelajaran daring berlangsung karena
hanya berinteraksi melalui media dan tidak bisa berinteraksi langsung.
Karena mereka mengalami kesulitan memahami materi maka mereka juga
kesulitan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga
apabila ada soal latihan yang terlalu sulit membuat siswa tidak
mengerjakannya dan hanya mengumpulkan tugas latihan yang
dipahaminya walaupun sedikit.
Kesulitan eksternal ini mereka hanya mengalami kesulitan ketika
siswa siswi mengerjakan tugas latihan tidak ada yang mendampingi
mereka. Tetapi walaupun mereka tidak didampingi ketika mengerjakan
soal latihan mereka diberikan fasilitas seperti alat komunikasinya berupa
handphone dan uang untuk membeli kuota internet walaupun jaringan
62

internetnya lemah. Siswa siswi juga bisa searching diinternet untuk lebih
memahami maksud dan tujuan soal yang diberikan oleh guru tersebut.
Dan juga mereka mempunyai buku paket yang dipinjamkan oleh guru.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
berdasarkan hasil data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran daring ini yaitu pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung
antara guru dan siswa, tetapi dilakukan melalui daring ataupun online atau
dengan mengakses jaringan internet dengan menggunakan media sosial untuk
saling bertukar informasi dan interaksi dengan menggunakn aplikasi
whatsApp grup. Proses pembelajaran daring di SMP Negeri 08 terutama kelas
VII bahwa pembelajaran dimula pukul 08.00 WIB. Dimana guru membuka
pelajaran dan meminta siswa siswa mengisi absensi di whatsApp grup.
Setelah mereka melakukan pengisian absensi mereka diminta oleh guru untuk
membuka aplikasi Google Classroom yang dimana disana sudah ada
materi,dan soal latihan untuk mereka. Soal latihan itu diberikan kepada
mereka agar mereka mengerjakannya dan memahami materi yang diberikan.
Batas pengumpulan tugasnya tidak ditentukan karna melihat situasi dan
kondisi dari siswa tersebut. Di samping google classroom siswa juga bisa
mengakses melihat penjelasan materi di Komunitas Guru Belajar Nusantara
Lubuklinggau ( KGBN Lubuklinggau), dimana komunitas ini membuat siaran
langsung di facebook dan radio untuk menjelaskan materi materi tentang
matematika.
Sedangkan kesulitan yang dialami siswa diantara kesulitan teknis
dan kesulitan dalam proses pembelajaran. Kesulitan yang paling sering
dialami siswa adalah kesulitan teknis . pada kesulitan teknis yaitu jaringan
internet yang lemah dan kehabisan kuota sehingga pembelajaran menjadi
tidak maksimal. Pada kesulitan proses pembelajaran , siswa mengalami
beberapa kesulitan diantaranya yaitu siswa kurang memahami materi yang
disampaikan , kurang bersemangat dan bosan ketika pembelajaran serta tugas
yang sulit dikerjakan. Pada kesulitan eksternal siswa hanya mengalami
kesulitan karna tidak ada keluarga yang mendampingi ketika membuat tugas
1

latihannya. Tetapi ketika tidak ada dampingan dari orag tua, orang tua
memfasilitaskan alat media yang mereka gunakan ketika proses belajar
menggunakan sistem pembelajaran daring.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan maka penelti ingin
memeebrikan saran dan masukkan kepada pihak siswa, guru matematika dan
sekolah guna meningkatkan mutu pembelajaran matematika khususnya
pembelajaran melalui sistem daring yang masih akan terus dilakukan selama
pendemi Covid-19.
1. Bagi Siswa
Siswa sebaiknya lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti
pembelajaran matematika melalui sistem daring ini. Meskipun
pembelajaran tidak dilakukan secara langsung dengan tatap muka
dikelas, sejatinya esensinya masih tetap sama yakni
diselenggarakannya guna mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Bagi Guru Matematika
Guru matematika diharapkan meningkatkan kualitas mengajar
khususnya dalam pembelajaran matematika melalui sistem daring ini.
seperti sekali kali untuk menggantikan aplikasi yang ada seperti
mecoba menggunakan aplikasi di Google Meet, zoom agar siswa
bersemangat dalam pembelajaran daring ini. Selain itu juga diharapkan
kepada guru matematika agar lebih memaklumi kemampuan siswanya
yang berbeda beda dan juga kesulitan-kesulitan yang dihadapi dengan
tidak memberikan tugas terlalu banyak.
3. Bagi sekolah
Sebaiknya sekolah memberikan pelayanan yang lebih mendukung
aktifitas pembelajaran siswa selama belajar daring dari rumah. Seperti
telah dipaparkan sebelumnya bahwa salah satu kendalanya paling
sering yaitu siswa menghabiskan kuota ataupu jaringan internet yang
lemah. Oleh karena itu sekolah harus lebih memikirkan dengan kondisi
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Acep Roni Hamdani dan Asep Priatna, Efektifitas Imlementasi Pembelajaran


Daring (Full Online) Dimasa Pandemi Covid-19, Jurnal Ilmiah Subang.
Vol.Vi.No.01.Juni 2020

Andri ani,Rita (2020).Evaluasi Pembelajaran Online Matematika Siswa Kelas 5


SD Negeri 5 Metro Pusat. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaniyah ( PGMI ) FITK IAIN Metro Lampung

Dasopang, A. P. (2017). Belajar Dan Pembelajaran . Jurnal Kajian Ilmu-ilmu


Keislaman Vol. 03 e-ISSN : 2460-2345, p-ISSN: 2442-6997 .

Dindin Jamaluddin1, T. R. (2020). Karya Tulis Ilmiah, Lembaga Penelitian dan


Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
2020 Pembelajaran Daring Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru:
Hambatan, Solusi Dan Proyeksi . urusan PAI, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung,.

Handayan, L. (2020). Keuntungan, Kendala dan Solusi Pembelajaran Online


Selama Pandemi Covid-19 : Studi Ekploratif di SMPN 3 Bae Kudu.
Journalindustrial Engineering& Management Research( Jiemar)Vol. 1 No.
2: Juli 2020 Issn Online : 2722 –8878 .

Hikmawati, f. (2017). Metodelogi Penelitian . Depok: PT.Rajagrafindo Persada.

Isnaini, Dyah (2020). Kesulitan Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran


Matematika Berbasis Daring DiSMP Negeri 2 Tuntang Tahun Pelajaran
2020/2021 Skripsi Pendidikan Matematika Fitk IAIN Salatiga

M.abdurahman. (2014). Belajar dan Pembelajaran . Bandung: Alfabeta.

65
66

Naila Fauza*1), E. D. (2020). Difficulty Analysis Of Physics Students In Learning


Online During Pandemic Covid-19. Jurnal Geliga Sains (JGS): Jurnal
Pendidikan Fisika,8(1), 49-55, 2020Program Studi Pendidikan Fisika
FKIP Universitas Riaue-ISSN2614-5383 p-ISSN 1978-502X.

Nor DianaNatasya. (2019). Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar


Matematika Di. Niversitaspahlawantuankutambusai.

Sari, Raras Kartika,2019. Analisis Problematika Pembelajaran Matematika


Disekolah Menengah Pertama dan Solusi Alternatifnya . Jurnal Pendidikan
dan Riset Matematika .2 ( 1) : 23 -31

SUGIYONO. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,


Kuantitatif, Dan Rd. BANDUNG: ALFABETA.

Utami, Y. P. (2020). Study At Home: Analisis Kesulitan Belajar Matematika Pada


Proses Pembelajaran Daring . Jurnal Ilmiah Matematika Realistik (JI-MR
67

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA
GURU MATEMATIKA KELAS VII

SMP NEGERI 08 LUBUKLINGGAU

A. Tujuan
Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui
system pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber
1. Nama Guru :
2. Pendidkan Terakhir :
3. Email/No.Hp :
4. Waktu :
5. Hari/ tanggal wawancara :
C. Pertanyaan Penelitian
1. Adakah kesulitan yang ibu alami ketika pembelajaran daring
berlangsung?.....................................................................................
…………………………………………………………………………
2. Kesulitan seperti apa yang ibu dapatkan ketika pembelajaran daring
berlangsung ?....................................................................................
…………………………………………………………………………
3. Bagaimana ibu mengatasi kesulitan tersebut ?...................................
…………………………………………………………………………
Bagaimana proses yang ibu lakukan ketika pembelajaran daring ini
berlangsung ? ……………………………………………………..……
…………………………………………………………………………
4. Aplikasi apa yang ibu gunakan? …………………………………….
…………………………………………………………………………
5. Selain aplikasi yang ibu gunakan ini adakah ibu mencoba untuk
aplikasi lain?...................................................................................
…………………………………………………………………………
6. Ketika pembelajaran berlangsung dan apabila ada siswa yang tidak
mempunyai kuota internet ataupun jaringan internetnya lemah apakah
ada toleransi yang ibu lakukan ?
…………………………………………………………………………
68

Lampiran 2
HASIL WAWANCARA GURU

A. Tujuan
Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran matematika melalui
system pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber
1. Nama Guru : Atika,S.Pd
2. Pendidkan Terakhir : S1
3. Email/No.Hp : 081279110441
4. Waktu : 09.30 WIB – Selesai
5. Hari/ tanggal wawancara : Rabu,10 Maret 2021
Person Tanya Jawab

Peneliti Adakah kesulitan yang ibu alami ketika


pembelajaran daring berlangsung?

Narasumber Iya ada, ada kesulitan yang saya dapatkan


ketika proses pengajaran sistem daring ini

Peneliti Kesulitan seperti apa yang ibu dapatkan ketika


pembelajaran daring berlangsung

Narasumber Kesulitan yang saya alami ketika pembelajaran


ini yaitu pertama dari siswa nya yang hilang
timbul, ada yang aktif, ada yang hadir, ada yang
tidak hadir, ada yang tidak tepat waktu, ada
juga yang tidak aktif. Kalau dihitung hitung
yang hadir hanya 70%, yang aktif 40%, dan
yang tepat waktu hanya 10%. kurang aktif disini
dalam mengumpulkan tugas, banyak sekali
siswa jarang mengumpulkna tugas ketika diberi
tugas dikumpulkan tepat waktu. Yang
selanjutnya dengan materi, banyak sekali siswa
siswa yang kurang memahami materi yang
diberikan, sehingga mereka susah untuk
menyelesaikan soal latihan yang diberikan
69

Penelti Bangaiman ibu mengatasi kesulitan tersebut?

Mengatasi siswa yang kurang aktif yaitu untuk


Narasumber memberitahukan mereka bahwa tidak nilai
tugas yang diberikan bisa membantu nilai
tambahan ketika ujian tengah semester dan
semester akhir. Apabila mereka masih juga tidak
membuat tugasnya maka nilai yang diberikan
apa adanya.
Mengatasi siswa yang tidak aktif, kami dari
seluruh dewan guru mempunyai absensi siswa
yang hadir, jadi bisa dilihat yang tidak muncul
sama sekali di absensi maka siswa yang
bersangkutan akan dipanggil untuk ditanyakan
apa kendala dan penyebab mereka tidak
mengikuti pembelajaran daring ini.
Untuk materi, sebenarnya saya sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk membuat materi itu
semenarik mungkin dan sangat mudah
dipahami anak anak, materi yang saya berikan
itu berupa modul, disana pertama saya
menuliskan semangat mereka untuk belajar dari,
dilanjutkan materi dan soal latihan, sekali kali
saya juga meletakkan link video untuk
memperjelas materi yang saya sampaikan. saya
juga mengikuti Komunitas Guru Belajar
Nusantara Lubuklinggau (KGBN Lubuklinggau
) disana saya melakukan siaran langsung di
fecebook dan radio untuk menjelaskan materi
matematika, siswa siswa kan sudah mempunyai
akun fecebook semua, jadi ketika mereka bukak
fecebook mereka bisa juga sambil belajar.
Dan juga untuk radio jika siswa siswa tidak
mempunyai kuota maka dia bisa mendengarkan
melalui radio.

Peneliti Bagaimna proses yang ibu lakukan ketika


70

pembelajaran daring ini berlangsung?


Narasumber
Proses yang saya lakukan ketika mengajar
daring ini yaitu pukul 07.30 saya memberikan
semangat pagi kepada siswa siswa untuk belajar
kemudia saya membuat absensi untuk hari
pelajaran ,untuk pelajaran matematika
dipertemukan satu minggu dua kali. Kemudian
lanjutkan lagi untuk menyuruh siswa siswa
melihat Google Classroom disana saya sudah
memasukkan materi yang akan dipelajari,
dimateri itu sudah ada soal latihannya, kalau
siswa yang aktif, yang tidak mempunyai kendala
dia akan langsung mengirimkan jawabannya,
dan apabila siswa yang tidak aktif atau pun
yang terkenda dengan jaringan internet maka
siswa boleh mengumpulkan kesekolah, tugas
latihan mereka selalu saya koreksi dan saya
kembalikan lagi kepada mereka biar mereka
mengetahui hasil dia belajar hari ini
mendapatkan apa. Karna banyak sekali nanti
ada kendala yang tentang sinyal maka saya
tidak mebataskan waktu untuk pengumpulan
tugas mereka.

Peneliti Aplikasi apa yang sering ibu gunakan?

Narasumber Yang mudah dijangkau oleh anak-anak yaitu


dengan watsApp grupp, google classroom untuk
tambahan siaran langsung di fecebook, dan
radio.
Aplikasi lain ingin sekali digunakan seperti
google met, zoom tapi karna banyk keterbatasan
waktu, sinyal, dan kuota maka saya hanya
menggunakan aplikasi itu saja

Peneliti Selain aplikasi yang ibu gunakan adakah ibu


71

mencoba aplikasi lain?

Narasumber Aplikasi lain ingin sekali digunakan seperti


google met, zoom tapi karna banyk keterbatasan
waktu, sinyal, dan kuota maka saya hanya
menggunakan aplikasi itu saja, kemren itu saya
mencoba untuk di aplikasi zoom, yapi hanya ada
10 orang yang join ke zoom, jadi setelah di
cerna cerna akhirnya tetap kembali ke aplikasi
yang lama.

Peneliti Ketika pembelajaran berlangsung dan apabila


ada siswa yang tidak mempunyai jaringan
internet ataupu jaringan internetnya lemah apa
yang ibu lakukan?

Narasumber Selama pembelajaran daring saya tidak


memberikan batasan waktu, karna banyak sekali
problem problem yang terjadi sam siswa siswi
ketika mengikuti pembelajaran daring ini, jadi
misalnya mereka tidak emmpunyai jaringan
internet maka mereka bisa datang kesekolah
untuk mengambil tugas latihan ataupun
mengumpulkan tuganys. Dengan mereka
mengumpulkan tugas dan mengambil latihan
beartimereka sudah mencoba untuk aktif,
wallaupun mengumpulkan tugasnya tidak tepat
waktu.

Penelti Adakah upaya ibu untuk menjadikan


pembelajaran daring ini tidak terlalu sulit?

Narasumber Yah upaya yang saya lakukan yaitu yang


pertama tadi apabila mereka tidak mempunyai
jaringan internet taupun sinyal mereka lemah
maka mereka boleh untuk datang kesekolah
untuk mengambil soal latihan dan
mengumpulkan tugasnya. Yang kedua saya tidak
mempunyai batasan waktu sama mereka, jika
72

saya memberikan batasan waktu maka banyak


sekali siswa yang tidak mengumpulkan tugas.
Yang ketiga untuk lebih memahami materi
mereka bisa mengikuti siaran langsung di
fecebook ataupun mereka juga boleh bertanya
ketika datang keskeolah.
73

Lampiran 3

ANGKET RESPONDEN
74
75
76
77
78
79
80

Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA MATEMATIKA KELAS VII
SMP NEGERI 08 LUBUKLINGGAU

A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber
1. Nama Siswa :
2. Waktu :
3. Hari/ tanggal wawancara
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah kamu mempunyai alat komunikasi unntuk menunjang kegiatan
pembelajaran daring ini?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..
2. Alat komunikasi seperti apa yang kamu gunakan dan apakah kamu bisa
mengaplikasikan alat tersebut?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
3. Selama pembelajaran daring dilakukan, adakah kesulitan yang kamu
alamii?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
4. Kesulitan seperti apa yang kamu hadapi ketika pemblajaran daring
berlangsung ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
5. Bagaimana upaya kamu untuk mengatasi kesulitan yang kamu alami?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
6. Aplikasi apa yang sering digunkan guru kamu untuk melakukan
pembelajaran daring ini ?
81

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
7. Ketika kamu mengikuti pembelajaran daring proses seperti apa yang
dilakukan guru ketika pembelajaran daring berlangsung ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
8. Menurut kamu, apakah pembelajaran daring ini mampu meningkatkan
produktivitas pembelajaran ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
9. Apa bedanya proses pembelajaran daring dan pembelajaran langsung
sekolah ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
10. Apa yang kamu hasilkan ketika pembelajaran daring berlangsung ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………..
82

Lampiran 5

HASIL WAWANCARA SISWA

A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber :
1. Nama Siswa : Nurhidayah
2. Waktu : 09.00 – selesai
3. Hari/tanggal wawancara : Senin, 15 Maret 2021
C. Pertanyaan Penelitian

Person Tanya Jawab

Peneliti Apakah kamu mempunyai alat komunikasi unntuk


menunjang kegiatan pembelajaran daring ini?

Narasumber Iya bu,

Peneliti Alat komunikasi seperti apa yang kamu gunakan dan


apakah kamu bisa mengaplikasikan alat tersebut?

Narasumber saya mempunyai alat komunikasi berupa


HandPhone, awal mulanya saya tidak bisa
mengaplikasinyakanya, tetapi karna udah sering
menggunkannnya dan belajar akhirnya bisa

Peneliti Selama pembelajaran daring dilakukan, adakah


kesulitan yang kamu alamii?

Narasumber Ada kesulitan yang saya alami bu


83

Peneliti Kesulitan seperti apa yang kamu hadapi ketika


pemblajaran daring berlangsung ?

Narasumber Saya mempunyai kesulitan dengan jaringan internet


yang lemah, didaerah saya itu walalupun
menggunakan kartu terkemsel saja tetap mengalami
jaringan internet yang lemah kemudian awal mula
pelajaran juga saya mengalami kesulitan ketika
untuk mengaplikasikan bagaimana menggunakan
aplikasi yang disuruh oleh guru seperti membuat
akundi Google Classroom . Selanjutnya kesulitan
yang saya alami yaitu kurang memahami materi
yang diberikan, walaupun ibu guru memberikan
melalui media seperti siaran langsung di fecebook,
link video yang ada digoogle classroom tetap saja
saya kurang memahami dari pembelajrannya.

Peneliti Bagaimana upaya kamu untuk mengatasi kesulitan


yang kamu alami?

Narasumber Untuk mengatasi internet yang lemah, saya bisa


melihat kepada teman saya untuk mengetahui soal
apa yang diberikan oleh guru saya, jika teman saya
juga mempunyai jaringan internet yang lemah maka
kami pergi kesekolah untuk menannyakan sama guru
mata pelajaran tugas apa yang diberikan.

Selanjutnya Ketika saya tidak memahami materi


maka saya akan bertanya dulu dengan orang sekitar
saya yang lebih memahmai materi, tetapi jika mereka
juga tidak bisa memberikan penjelasan maka saya
meilihat video tambahan yang ada di youtube.
84

Peneliti Ketika kamu mengalami kesulitan untuk memahami


materi yang diberikan dan sedangkan disana ada
tugas latihannya bagaimana kamu menjawab soal
soal yang diberikan?

Narasumber Ketika saya mengalai kesulitan untuk mengerjkan


soal latihan maka saya berusaha dulu untuk
mendapatkan jawabannya, jika tidak menumakannya
maka tidak akan saya kerjakan, dan saya
mengumpulkan jawaban seadanya saja. Dan juga
tugas yang diberikan terlalu banyak sehingga sulit
untuk dikerjakan semua.

Peneliti Ketika kamu mengalami kesulitan mnegerjakan tugas


yang diberikan, adakah keluarga yang mendampingi
atau membantu kamu untuk menyelesaikan tugasnya
ataupun kamu bertanya sama keluarga?

Narasumber Tidak, tidak ada keluarga yang mendampingi saya


ketika saya mnegerjakan tugas,ataupun mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas

Peneliti Aplikasi apa yang sering digunkan guru kamu untuk


melakukan pembelajaran daring ini ?

Narasumber Aplikasi yang sering digunakan guru saya yaitu grup


watsApp dan google classroom

Peneliti Ketika kamu mengikuti pembelajaran daring proses


seperti apa yang dilakukan guru ketika pembelajaran
daring berlangsung ?

Narasumber Proses pembelajaran daring yang dilkukan guru


saya yaitu dimulai dari pukul 07.30 untuk mengisi
absen di grup WhatsApp , ketika sudah mengisi
absen maka selanjutnya melihat materi yang ada di
Google classroom, dimateri itu langsung ada soal
85

latihan, soal latihan yang diberikan langsung


dikerjakan, apabila kita sudah menyelesaikan soal
latihannya dan jaringan internet nya bagus maka
langsung saya kirimkan, tapi kalau jaringan
internetnya lemah atau tidak ada maka saya
mengumpulkan tugas kesekolah.

Peneliti Menurut kamu, apakah pembelajaran daring ini


mampu meningkatkan produktivitas pembelajaran ?

Narasumber Tidak, karna banyak seklai kesulitan yang kami


alami

Peneliti Apa bedanya proses pembelajaran daring dan


pembelajaran langsung sekolah ?

Narasumber Bedannya kalau disekolah jika tidak mngerti saya


akan langsung bertanya sama guru, jika daring ini
sulit untuk bertanya dan berinteraksi sama guru dan
juga daring ini harus menggunakan jaringan
internet. Jika keskolah tidak perlu menggunakan
jaringan internet.

Peneliti Apa yang kamu hasilkan ketika pembelajaran daring


berlangsung ?

Narasumber Saya memperoleh materi yang dikit. Dan terlalu


sering menggunakan handphone
86

HASIL WAWANCARA SISWA

A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber :
1. Nama Siswa : Putri Puan Maharani
2. Waktu : 09.00 – selesai
3. Hari/tanggal wawancara : Senin, 15 Maret 2021
4. Pertanyaan Penelitian
5.
Person Tanya Jawab

Peneliti Apakah kamu mempunyai alat komunikasi unntuk


menunjang kegiatan pembelajaran daring ini?

Narasumber Tidak ada bu, tetapi orang tua saya boleh meminjam
kan handphonenya untuk belajar daring ini.

Peneliti Alat komunikasi seperti apa yang kamu gunakan dan


apakah kamu bisa mengaplikasikan alat tersebut?

Narasumber Handphone bu, awal mulanya saya tidak bisa


mengaplikasikannya sehingga kakak say membantu
saya untuk mengaplikasikannya

Peneliti Selama pembelajaran daring dilakukan, adakah


kesulitan yang kamu alamii?

Narasumber Ada bu

Peneliti Kesulitan seperti apa yang kamu hadapi ketika


pemblelajaran daring berlangsung ?

Narasumber Kesulitan yang saya alami yaitu jaringan internet


yang lemah, didaerah saya itu. Dan kesulitannnya
kurang memahami materi yang diberikan,
87

Peneliti Bagaimana upaya kamu untuk mengatasi kesulitan


yang kamu alami?

Narasumber Jika internet saya lemah maka saya bisa melihat


kepada teman saya untuk mengetahui soal apa yang
diberikan oleh guru saya, jika teman saya juga
mempunyai jaringan internet yang lemah maka kami
pergi kesekolah untuk menannyakan sama guru mata
pelajaran tugas apa yang diberikan.

Selanjutnya Ketika saya tidak memahami materi


maka saya akan mempelajari sendiri dulu, apabila
tidak mengerti juga maka yah sudah hanya sebatas
itu yang dapat dipahami

Penelti Aplikasi apa yang sering digunkan guru kamu untuk


melakukan pembelajaran daring ini ?

Narasumber Aplikasi yang digunakan yaitu grup watsApp dan


google classroom

Peneliti Ketika kamu mengikuti pembelajaran daring proses


seperti apa yang dilakukan guru ketika pembelajaran
daring berlangsung ?

Narasumber Proses pembelajaran daring yang dilkukan guru


saya yaitu dimulai dari pukul 07.30 untuk mengisi
absen di grup WhatsApp , ketika sudah mengisi
absen maka selanjutnya melihat materi yang ada di
Google classroom, dimateri itu langsung ada soal
latihan, soal latihan yang diberikan langsung
dikerjakan, apabila kita sudah menyelesaikan soal
latihannya dan jaringan internet nya bagus maka
langsung saya kirimkan, tapi kalau jaringan
internetnya lemah atau tidak ada maka saya
mengumpulkan tugas kesekolah”
88

Menurut kamu, apakah pembelajaran daring ini


Peneliti mampu meningkatkan produktivitas pembelajaran ?

Narasumber tidak,

Peneliti Apa bedanya proses pembelajaran daring dan


pembelajaran langsung sekolah ?

Narasumber Perbedaannya kalau dissekolah tidak membutuhkan


jaringan internet,alat komunikasi, bisa berinteraksi
langsung sama guru . dan jika pembelajaran daring
banyak kesulitannya .

Peneliti Apa yang kamu hasilkan ketika pembelajaran daring


berlangsung ?

Narasumber Saya memperoleh materi yang dikit.

Peneliti Fasilitas apa yang diberikan sekolah untuk membantu


kamu ketika belajar daring berlangsung?

Narasumber Fasilitas yang diberikan sekolah itu buku paket untuk


belajar tambahan, dan membaca dirumah
89

HASIL WAWANCARA SISWA

A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber :
1. Nama Siswa : Nurul Anisa
2. Waktu : 09.00 – selesai
3. Hari/tanggal wawancara : Senin, 15 Maret 2021
4. Pertanyaan Penelitian

Person Tanya Jawab

Peneliti Apakah kamu mempunyai alat komunikasi unntuk


menunjang kegiatan pembelajaran daring ini?

Narasumber Alhamdulilah ada bu,

Peneliti Alat komunikasi seperti apa yang kamu gunakan dan


apakah kamu bisa mengaplikasikan alat tersebut?

Narasumber saya mempunyai alat komunikasi berupa


HandPhone, iya bu saya bisa mengaplikasiikannya

Peneliti Selama pembelajaran daring dilakukan, adakah


kesulitan yang kamu alamii?

Narasumber Ada kesulitan yang saya alami bu

Peneliti Kesulitan seperti apa yang kamu hadapi ketika


pemblajaran daring berlangsung ?

Narasumber Saya mengalami kesulitan unutk memahami materi


bu, dan apa lagi soal latihan yang diberikan sangat
sulit untuk saya mengerti. Jika mati lampu internet
wifi kami mati dan terpaksa kami menggunakan
kuota internet
90

Peneliti Bagaimana upaya kamu untuk mengatasi kesulitan


yang kamu alami?

Narasumber Untuk tidak memahami materi saya semammpunya


untuk mengetahui lebih tau lagi materi yang
diberikan semisal saya searching di google ataupun
melihat youtube bu,

Penelti Aplikasi apa yang sering digunkan guru kamu untuk


melakukan pembelajaran daring ini ?

Narasumber Aplikasi yang sering digunakan guru say ayaitu grup


watsApp dan google classroom

Peneliti Ketika kamu mengikuti pembelajaran daring proses


seperti apa yang dilakukan guru ketika pembelajaran
daring berlangsung ?

Narasumber Proses pembelajaran daring yang dilkukan guru


saya yaitu dimulai dari pengisian absen di grup
WhatsApp , ketika sudah mengisi absen maka ibu
guru memberikan link untuk membuka google
classroom

Peneliti Menurut kamu, apakah pembelajaran daring ini


mampu meningkatkan produktivitas pembelajaran ?

Narasumber Tidak, karna banyak yang mengalami kesulitan

Peneliti Apa bedanya proses pembelajaran daring dan


pembelajaran langsung sekolah ?

Narasumber Bedanya kalau disekolah bisa langsung berinteraksi


dengan guru, dan pembelajaran daring ini tidak bisa
berinteraksi langsung sama guru, berinteraksinya
hanya sebatas media saja.
91

Peneliti Apa yang kamu hasilkan ketika pembelajaran daring


berlangsung ?

Narasumber Saya memperoleh materi yang dikit. Dan terlalu


sering main handphone

HASIL WAWANCARA SISWA

A. Tujuan
Untuk mengetahui kesulitan dalam belajar matematika melalui system
pembelajaran daring
B. Identitas Narasumber :
1. Nama Siswa : Aprilia
2. Waktu : 09.00 – selesai
3. Hari/tanggal wawancara : Senin, 15 Maret 2021
C. Pertanyaan Penelitian

Person Tanya Jawab

Peneliti Apakah kamu mempunyai alat komunikasi unntuk


menunjang kegiatan pembelajaran daring ini?

Narasumber Tidak ada bu, tetapi orang tua saya boleh


meminjamkan handphonenya untuk keperluan
belajar daring saya bu

Peneliti Alat komunikasi seperti apa yang kamu gunakan dan


apakah kamu bisa mengaplikasikan alat tersebut?

Narasumber saya mempunyai alat komunikasi berupa


HandPhone, awal mulanya saya tidak bisa
mengaplikasikannya bu
92

Peneliti Selama pembelajaran daring dilakukan, adakah


kesulitan yang kamu alamii?

Narasumber Ada bu

Peneliti Kesulitan seperti apa yang kamu hadapi ketika


pemblajaran daring berlangsung ?

Narasumber Saya mengalami kesulitan unutk memahami materi


dalam segi konsep bu, konsepnya terlalu susah untuk
dipahami bu, , dan lagi soal latihan yang diberikan
sangat sulit untuk saya mengerti.. kemudian
jaringan internet dirumah saya lemah bu, tidak
terlalu kuat. Tetapi kalau hanya mengakses
whatsApp saja masih bisa bu, jika mengakse youtube
dan fecebook itusering lemah bu

Peneliti Bagaimana upaya kamu untuk mengatasi kesulitan


yang kamu alami?

Narasumber Upaya yang saya lakukan yaitu lebih memahami


materi dibuku paket yang diberikan oleh sekolah bu,
karna saya kurang memahami dalam segi konsep.
Jadi sedikit demi sedikit saya mempelajarinya. Jika
untuk jaringan internet yang lemah maka saya
melihat punya teman saya. Alhamdulillah teman saya
menggunakan jaringan indihomebu jadi saya
kerumahnya untuk mengakses internet.

Penelti Aplikasi apa yang sering digunkan guru kamu untuk


melakukan pembelajaran daring ini ?

Narasumber Aplikasi yang sering digunakan guru say ayaitu grup


watsApp dan google classroom
93

Ketika kamu mengikuti pembelajaran daring proses


Peneliti seperti apa yang dilakukan guru ketika pembelajaran
daring berlangsung ?

Narasumber Proses pembelajaran daring yang dilkukan guru


saya yaitu dimulai dari pengisian absen di grup
WhatsApp , ketika sudah mengisi absen maka ibu
guru memberikan link untuk membuka google
classroom

Peneliti Menurut kamu, apakah pembelajaran daring ini


mampu meningkatkan produktivitas pembelajaran ?

Narasumber Tidak bu

Peneliti Apa bedanya proses pembelajaran daring dan


pembelajaran langsung sekolah ?

Narasumber Bedanya kalau disekolah bisa langsung berinteraksi


dengan guru, dan pembelajaran daring ini tidak bisa
berinteraksi langsung sama guru, berinteraksinya
hanya sebatas media saja.

Peneliti Apa yang kamu hasilkan ketika pembelajaran daring


berlangsung ?

Narasumber Saya memperoleh materi yang dikit demi sedikit


94

Lampiran 6

DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara dengan ibu Atika,S.Pd selaku wali kelas dan mata pelajaran
matematika kelas VII SMP Negeri 08 Lubuklinggau

Wawancara dengan Nurhidaya

Wawancara dengan Aprilia

Wawancara dengan Putri Puan Maharani Wawancara dengan Nurul Anisa


95

Lampiran 7

RPP MATEMATIKA

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN 8 Lubuklinggau


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII / Genap
Materi Pokok : Perbandingan
2. Perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai
Alokasi Waktu : 240 Menit (6 jp)

A. Kompetensi Inti:
 KII dan K12 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
serta Menghargai dan menghayati perilaku juju, disipli, santun, percaya
diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara dan kawasan regional.
 KI3 : Memahami menerapkan pengetahuan faktual, konseptual prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
 K14: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar:
3.8 membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan
menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan.
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai
dan berbalik nilai
96

C. Tujuan Pembelajaran
3.8.1. Menentukan perbandingan yang ekuivalen.
3.8.2. Menjelaskan perbandingan senilai (proporsi) sebagai suatu pernyataan
dari dua perbandingan yang ekuivalen 5 : 2 = 10 : 4.
3.8.3. Membuat suatu perbandingan senilai untuk menentukan nilai x dalam
5 : 2 = 10 : x.
3.8.4. Membedakan masalah perbadningan senilai dan berbalik nilai dengan
menggunakan tabel, grafik, dan persaman
3.8.5. Menggunakan berbagai macam strategi termasuk tabel dan grafik
untuk menyelesaikan masalah perbandingan senilai dan berbalik nilai.
D. Media Pembelajaran & Sumber Belajar Media:
Laptop, HP, Modul, Internet
Sumber Belajar: As’ari, Abdur Rahman, dkk.. (2016). Matematika Jilid
IIuntuk SMP Kelas VII. Edisi Revisi 2016. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

E. Langkah-Langkah Pembelajaran

KegiatanPendahuluan
(20 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta
mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan
dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi :
Membandingan dua besaran
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta
metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti
( 20Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
Literasi mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi
modul dan bahan bacaan terkait materi.
Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
Thinking sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap
berkaitan dengan materi Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Collaboration Peserta didik secara mandiri untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan
saling bertukar informasi mengenai Perbandingan senilai
dan berbalik nilai
97

Peserta didik secara daring menyampaikan hasil kerja individu


Communication secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali oleh individu yang menyelesaikan pembelajaan.

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang


Creativity telah dipelajari terkait Perbandingan senilai dan berbalik nilai
Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup
(15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

A. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Pengetahuan
Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda Tes Lisan/Observasi
Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan dan Penugasan

2. Keterampilan
Penilaian Unjuk Kerja mengerjakan kegiatan modul , Penilaian Proyek
Penilaian Produk (Lihat Lampiran, Penilaian Portofolio

Mengetahui Lubuklinggau, Maret 2021


Kepala SMPN 8 Lubuklingga Guru Mata Pelajaran

Ema Arioktariana, S.Pd, M.Pd A t i k a, S.Pd


NIP 19821031 200903 2 005 NIP19801023 200501 2 009
98

Lampiran 8
MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MODUL PERBANDINGAN SENILAI


DAN PERBANDINGAN BERBALIK NILAI SERTA
SKALA

A. Pengertian Perbandingan
• Perbandinagan adalah proses membandingkan nilai dari dua besaran
sejenis.
• Perbandingan biasa dinyatakan secara sederhana dalam bentuk pecahan.
• Konsep perbandingan ini bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

B. Jenis-jenis Perbandingan
Dilihat dari bentuknya, perbandingan dibagi menjadi dua, yaitu
perbandingan senilai dan
perbandingan berbalik nilai.

1. Perbandingan Senilai
Adalah perbandingan yang menunjuk kan bahwa jika salah satu nilai
variabel diperbesar, maka nilai variabel lain menjadi semakin besar.
Contoh 1 :
Dzaki membeli sebuah pensil di Toko G seharga Rp 5.000,-. Jika Dzaki
ingin membeli 3 buah pensil , berapakah uang yang harus disiapkan
Dzaki ?
Jawab :
1 pensil = Rp 5000.00

3 pensil = x

1 × 𝑥 = 3 × 5000
𝑥 = 15.000
Uang yang harus disiapakan Dzaki untuk membeli 3 buah pensil
adalah Rp.15.000,-
99

Contoh 2 :
Bu Umi membeli 2 pot bunga Mawar yang dijual Bu Ema dengan harga
Rp.70.000,- Kemudian Bu Umi memesan 5 jenis bunga mawar lainnya
pada Bu Ema. Berapakah uang yang harus diserahkan Bu Umi kepada Bu
Ema untuk 5 jenis bunga Mawar ?

Penyelesaian :
2 pot = Rp.70.000,-
5 pot = x
=

𝑥=
𝑥 = 175
Jadi jumlah uang yang harus diserahkan Bu Umi kepada Bu Ema untuk
membeli 5 pot bunga adalah Rp.175.000,-
2. Perbandingan berbalik nilai
Adalah perbandingan yang menunjukkan bahwa jika salah satu nilai
variabel diperbesar, maka nilai variabel lain akan menjadi kecil.
Misalnya :
Pembangunan suatu gedung memerlukan waktu 1 bulan dengan 20
pekerja. Jika pekerja ditambah, kira-kira pembangunan gedung tersebut
menjadi semakin lama atau semakin cepat ? Pastinya semakin cepat,
kan…?
Contoh :
Suatu proyek pembangunan Supermaket di Kota Lubuklinggau
dikerjakan oleh 12 orang pekerja dalam waktu 90 hari. Jika pemilik
supermaket tersebut meminta penyelesaian proyeknya dipercepat
menjadi 60 hari, berapakah jumlah pekerja yang harus ditambahkan?
Penyelesaian :
90 hari = 12 pekerja
60 hari = x pekerja
Ingat, semakin banyak pekerja, semakin cepat waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pembangunan supermaket.
=
x =
𝑥 = 18
Jadi jumlah pekerja yang harus ditambahkan adalah 18 – 12 = 6 pekerja.
100

Jika kalian membuka peta, meliahat maket/denah bangunan, kalian akan


menemukan skala.
Skala merupakan perbandingan antara jarak pada peta (bisa juga pada
denah, sketsa, miniatur, foto) dengan jarak sebenarnya.
Biasanya, skala ditulis dengan awalan 1 : …
Contoh
skala pada Peta Administrasi Kota Lubuklinggau adalah 1 : 50.000
Artinya 1 cm pada gambar mewakili 50.000 cm pada jarak sebenarnya.

Contoh soal :
Pada sebuah foto, tinggi
menara Masjid Agung
AS-SALAM adalah 10
cm. jika skala pada foto
adalah 1 : 300,
berapakah tinggi
menara sebenarnya?
Penyelesaian :
Skala =
Keterangan :
Jp = jarak pada
peta atau gambar
Js = jarak
sebenarnya
Js =
101

Jp = 10 cm

Skala = 1 : 300

Js =

Js = 10 x 300 : 1

Js = 3000 cm

Jadi tinggi menara masjid As-Salam sebenarnya adalah 30 meter


102

Lampiran 9

PENUGASAN KUIS SISWA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII A

Materi : Perbandingan Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai


Serta Skala

Hari, Tanggal : Rabu, 17 Maret 2021

1. Pemberian tugas untuk penilaian pengetahuan


Kuis yang diberikan melalui Google From
103

Soal Kuis

Lampiran 10
HASIL PENUGASAN KUIS
104

DAFTAR NILAI HASIL PENUGASAN

NAMA DAFTAR NILAI


Abdul Aziz 75
Amelia Contesa
Aisyah Vita Pratiwi 100
Anindi Amelia
Angga Putra Astaman 75
Aprilia Martasya 75
Bintang Ahmad Pratama 50
Debi Rahama Putra
Eliya Julia Astuti 100
Emen Aditia 75
Farrel Cleo Prayuke 100
Fenta Rezki Aditia 100
Hanifa Rahayu 100
Heru Isa Sigit
Indira Aprilia 100
Jihan Fahira
Keisha Brilian 100
Kholifah Khalla 75
Kiasitina Amirah 75
M.Ferrel Putra Winata 100
Meldian Febriansyah 50
M.fachri Oktaviandi 50
M.Niko Dwi H
Nizar Nasrullaj
Nopi Ayu Lestari
Nurul Anisah 75
Nurhidayah 100
Putri Puan Mharani 100
Riska Firmansyah 75
Sahira Adetia
Sika Dwi Hasanah
Tama Hatomah
Violetta Putri Marina
105

Lampiran 11

Lembar Penunjukan Dosen pembimbing


106

Lampiran 12

Lembar Pengesahan Judul


107

Lampiran 13

Lembar Penelitian Izin Riset


108

Lampiran 14

Lembar Validasi Instrument


109

Lampiran 15

Kartu Bimbingan Skripsi


110
111

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi :
Nama : Eka Yusdira Amalia
Tempat,Tanggal Lahir : Lubuklinggau,01 Agustus 1999
Alamat Asal :Jl.Kenanga II Permai 10,
Kel. Batu Rip Permai,
Kec.Lubuklinggau Utara II
Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatra Selatan
Email : ekayusdira@gmail.com
No.Telp : 082380362512
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
2014 – 2017 SMA Negeri 07 Kota Lubuklinggau
2011 – 2014 MTS Negeri Kota Lubuklinggau
2005 – 2011 SD Negeri 26 Kota Lubuklinggau
2004 – 2005 TK Baitul A’la Kota Lubuklinggau
Pengalaman Organisasi :
2019 – 2020 Humas Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi (organisasi
intra kampus)

2019 – 2020 Koordinator Pemberdayaan Perempuan HMI


Komisariat Tarbiyah dan Keguruan Korkom UIN
STS Jambi (organisasi ekstra kampus )

2018 – 2019 Wakil Bendahara HMI Komisariat Tarbiyah dan


Keguruan Korkom UIN STST Jambi (organisasi
ekstra kampus)

Anda mungkin juga menyukai