Anda di halaman 1dari 50

PANDUAN

PENCATATAN DATA KEGIATAN


PATROLI-SMART
Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model
Copyright © 2017, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK), Forum HarimauKita (FHK), Wildlife Conservation Society-
Indonesia Program (WCS-IP), Zoological Society of London-Indonesia
(ZSL), FloraFauna International-Indonesia Program (FFI-IP).

Cetakan pertama diterbitkan oleh Forum Harimaukita, Bogor 2017


Forum HarimauKita
Jl. Samiaji 3 No. 10, Bantarjati
Bogor 16153 Indonesia

Tim Penyusun
Munawar Kholis
Oktafa R. Puspitasari
Laurio Leonald
Lili A. Sadikin
Doni Gunawan

Tim Peninjau
Rudijanta T.N.
Perancang sampul dan tata letak isi
Yanuar Ishaq Dwi C (FHK)

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
tanpa izin dari tim penyusun.
43 halaman

Disusun dan diterbitkan atas dukungan :


Penjelasan Istilah
dan
Struktur Data Model

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Forum HarimauKita
Wildlife Conservation Society-Indonesia Program
Zoological Society of London-Indonesia
Flora Fauna International-Indonesia Program

2017
Daftar Isi
PENDAHULUAN....................................................................................1
INFORMASI UMUM KEGIATAN UPT....................................................2
Jenis patrol dan kendaraan yang digunakan.........................................3
Dipersenjatai atau tidak..........................................................................3
Wilayah pengelolaan lokasi kegiatan (station).......................................3
Jenis kegiatan / Mandate.......................................................................3
Waktu pelaksanaan kegiatan.................................................................3
Petugas pelaksana kegiatan dan ketua regu.........................................4
URAIAN DAN PENJELASAN DATA MODEL SMART............................6
Bagan struktur kategori data SMART :...................................................7
Kategorisasi dalam SMART...................................................................9
Posisi......................................................................................................9
Pengelolaan...........................................................................................9
a. Pengelolaan infrastruktur.................................................................10
Patroli....................................................................................................10
Ancaman...............................................................................................10
Pelaku...................................................................................................12
Penggunaan Kawasan..........................................................................13
Pembalakan..........................................................................................15
Perburuan.............................................................................................16
Pengambilan HHBK..............................................................................17
Penangkapan Ikan................................................................................18
Pertambangan dan pengeboran...........................................................19
Kebakaran Hutan dan Lahan................................................................20
Pembuatan Kanal..................................................................................21
Pembuatan Akses Jalan........................................................................22
Alat dan Transportasi............................................................................23
Spesies Invasif......................................................................................24
Pencemaran..........................................................................................25
Bencana Alam.......................................................................................26
Satwa Liar.............................................................................................27
Perjumpaan Satwa Liar.........................................................................27
Tanda Satwa.........................................................................................28
Satwa Mati............................................................................................29
Tumbuhan.............................................................................................30
Fitur alami..............................................................................................31
Infrastruktur/Sarana Prasarana.............................................................32
Pal Batas...............................................................................................33
Media Informasi.....................................................................................34
Rehabilitasi Hutan dan Lahan...............................................................35
Wisata dan Jasa Lingkungan: ..............................................................36
Obyek Wisata Alam...............................................................................36
Potensi Air.............................................................................................37
Perdagangan dan Kepemilikan TSL......................................................38
Kategori Konflik Manusia & Satwa Liar.................................................39
Dampak Konflik.....................................................................................39
Jalur Konflik...........................................................................................40
Informasi dan Respon Konflik...............................................................40
Survey Keanekaragaman Hayati..........................................................42
PENDAHULUAN

Hutan Kerinci- Sumatera


Foto : Lucke Mackin
K
ebijakan sektor kehutanan Pemerintah Republik Indonesia dalam
upaya konservasi diimplementasikan dengan membangun taman
nasional - taman nasional yang hingga saat ini berjumlah 50 taman
nasional. Sebuah kebanggaan dan juga tanggung jawab besar bagi pemerintah
Indonesia untuk mengelola situs-situs hutan tropis warisan dunia, di Sumatera
terdapat tiga (3) Taman Nasional di Sumatera yang menyandang status ini, terdiri
dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Taman Nasional Gunung Leuser,
Taman Nasional Kerinci-Seblat.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengelolaan taman nasional, telah
dikembangkan pedoman pengelolaan taman nasional berbasis resort sebagai
tindak lanjut dari SK Dirjen PHKA Nomor SK.181/IV-Set/2010 tanggal 18 Nopember
2010 yang mencantumkan Resort Based Management (RBM) sebagai strategi
penguatan pengelolaan di kawasan.
Pada tahun 2015 ini kelembagaan di dalam Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan telah melakukan beberapa penyesuaian struktur dan telah
menyusun rencana strategi untuk 5 tahun ke depan. Efektivitas pengelolaan
kawasan sangat terkait dengan berbagai aspek pengelolaan yang tidak hanya
terbatas pada kegiatan patroli dan pengamanan kawasan. Peran SMART (Spatial
Monitoring And Reporting Tools) sebagai tools ini kepada pengelolaan data resort
dalam mendukung sistim informasi berjenjang pada struktur UPT (Unit Pelaksana
Teknis). Dengan sistem pengelolaan data SMART ini memperkuat RBM yang
telah terbangun di setiap taman nasional.

Alur informasi dari Data RBM - SMART

1 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


INFORMASI UMUM
KEGIATAN UPT
I nformasi umum kegiatan UPT diperlukan oleh SMART tidak hanya sebagai
informasi pelaksanaan, namun juga informasi ini dapat digunakan sebagai
filter untuk menampilkan data dalam SMART. Pengisian informasi umum kegiatan
juga sangat penting untuk mengetahui sumber data yang ada dalam SMART
seperti, dimana, oleh siapa, dan kapan. Berikut adalah informasi umum kegiatan
yang diperlukan pada setiap kegiatan berbasis SMART.

Jenis patrol dan kendaraan yang digunakan


Pada bagian ini adalah kolom untuk mengisi apakah kegiatan dilaksanakan di
darat; air; atau udara, lalu jenis transportasi apa yang digunakan.

Dipersenjatai atau tidak


Pada bagian ini merupakan pilihan apakah kegiatan yang dilaksanakan
dipersenjatai atau tidak.

Tim yang melaksanakan kegiatan


Tim pelaksana kegiatan diisi berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan, misalkan
kegiatan patroli pengamanan dilaksanakan oleh POLHUT, lalu kegiatan survey/
monitoring keanekaragaman hayati dilakanakan oleh PEH, dan kegiatan sosial
pada desa sekitar kawasan dilaksanakan oleh Penyuluh.

Wilayah pengelolaan lokasi kegiatan (station)


Wilayah pengelolaan diisi nama lokasi berdasarkan pembagian wilayah
pengelolaan, untuk taman nasional pembagian wilayah pengelolaan dapat diisi
oleh daftar resort.

Jenis kegiatan / Mandate


Jenis kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam SMART tidak terbatas pada
kegiatan patroli saja, melainkan juga untuk mencatat dan mengelola data
kegiatann lainnya seperti, survey/monitoring satwa liar, penyuluhan, penanganan
konflik satwa liar dan kegiatan lainnya.

Waktu pelaksanaan kegiatan


Waktu pelaksanaan diisi tanggal mulai dan tanggal selesai kegiatan untuk
mengetahui kapan kegiatan dilaksanakan, juga untuk mengetahui jumlah hari
kegiatan yang telah dilaksanakan.

3 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Petugas pelaksana kegiatan dan ketua regu
Diisi untuk mengetahui orang yang melaksanakan kegiatan, selain itu pengisian
daftar nama pelaksana kegiatan dapat digunakan untuk menilai kinerja seseorang
dan mengetahui sumber data yang ada dalam SMART.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 4


URAIAN DAN PENJELASAN DATA
MODEL SMART
D ata model SMART adalah sebuah struktur data yang dapat dicatat
dalam SMART. Secara sederhana data model merupakan uraian dari
tally sheet yang biasa digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan. Data
model dalam SMART secara umum dibagi menjadi dua, yaitu kategori dan atribut,
di mana kategori adalah induk dari informasi/observasi dan atribut adalah kolom-
kolom informasi dari observasi tersebut.

a) Kategori (Kategori 0)
adalah pengelompokan jenis-jenis temuan patroli secara umum.

b) Sub kategori (Kategori 1)


Cabang-cabang dari tiap kategori untuk spesifikasi informasi hasil temuan.

c) Atribut
merupakan informasi nilai atau keterangan dalam bentuk angka, text maupun
pilihan menu yang memberikan infromasi detil dari setiap observasi.

Bagan struktur kategori data SMART :


1. Pengelolaan, merupakan aktifitas yang dilakukan oleh petugas dalam
kegiatan penyampaian, pemasangan, penanaman, pemeliharaan, dan
kegiatan lainnya yang bersifat pengelolaan. Kegiatan pengelolaan di dalam
kawasan atau sekitar kawasan dapat dilihat sebagai berikut :

7 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


a. Pengelolaan infrastruktur (pembangunan, pemasangan, pemeliharaan,
dan lain-lain)
b. Pengelolaan pal batas (pemasangan, pemeliharaan, penggantian, dan
lain-lain)
c. Pengelolaan media informasi (pemasangan, pemeliharaan, penggantian,
dan lain-lain)
d. Penyerahan dan penyitaan tumbuhan dan satwa liar (TSL)
e. Pelepasliaran dan translokasi satwa liar
f. Rehabilitasi hutan dan lahan (penanaman, pemeliharaan, pengkayaan,
dan lain-lain)
g. Penyuluhan dan sosialisasi
h. Pemberdayaan masyarakat
2. Patroli merupakan kegiatan mengumpulkan data ancaman, potensi, ataupun
observasi lainnya sebagai upaya konservasi dan pengamanan kawasan.
a. Ancaman (penggunaan kawasan, pembalakan, perburuan satwa, dan
lain-lainl)
b. Satwa liar (perjumpaan satwa baik itu langsung, dari tanda ataupun satwa
mati pada saat kegiatan patroli)
c. Tumbuhan (perjumpaan tumbuhan yang dianggap penting pada saat
kegiatan patroli)
d. Fitur (pendataan fitur berupa fitur alami seperti air terjun, kawah, dan lain-
lain; infrastruktur, media informasi, dan pal batas untuk dicatat kondisinya)
e. Rehabilitasi hutan dan lahan (monitoring bagi tanaman yang telah ditanam)
f. Wisata dan jasa lingkungan
g. Perdagangan dan kepemilikan TSL
3. Pemanfaatan merupakan kegiatan pendataan pemanfaatan-pemanfaatan
apa saja yang sudah dilakukan oleh UPT ataupun pihak lain sebagai mitra
seperti pemanfaatan TSL, wisata dan jasa lingkungan.
4. Survey keanekaragaman hayati, merupakan kegiatan survey/monitoring
keanekaragaman hayati dengan menggunakan suatu metode tertentu
a. Survey sarang orangutan
b. Survey burung titik hitung
c. Fenologi
d. Plot vegetasi
e. dan lain-lain.
5. Konflik manusia dan satwa merupakan kegiatan pencatatan data konflik
manusia dengan satwa baik itu dalam kawasan ataupun di sekitar kawasan.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 8


Kategorisasi dalam SMART

Posisi
Posisi merupakan kategori dalam data model untuk mencatat pergerakan patroli
selama di lapangan. Bagian ini digunakan sebagai titik ikat atau titik kontrol apabila
dalam rentang waktu yang cukup lama tidak ditemukan obyek observasi. Posisi
berada pada kategori level 0 yang langsung dijelaskan di atribut.
Tipe Posisi yang terdefinisi dalam sistem SMART meliputi :
●● Posisi : titik ini dibuat setiap 20 menit sekali selama pergerakan patroli di
lapangan setelah catatan temuan terakhir.
●● Mulai : titik pertama yang dibuat pada saat akan bergerak untuk berpatroli.
Titik mulai dibuat setiap hari ketika tim akan berpatroli pada hari tersebut. Titik
mulai adalah titik dimana tim memulai untuk mengambil data. Keberangkatan
patroli dari kantor hingga lokasi patroli tidak dapat dikategorikan sebagai titik
mulai patroli.
●● Istirahat : titik yang dibuat ketika tim berhenti sejenak untuk beristirahat
dalam kegiatan patroli.
●● Melanjutkan : titik yang dibuat pada saat tim akan melanjutkan patroli
kembali setelah beristirahat beberapa saat.
●● Berpencar : titik yang dibuat saat tim patroli di lapangan berpencar atau
membentuk dua atau lebih kelompok untuk berpatroli dengan jalur yang
berbeda.
●● Berkumpul : titik yang dibuat pada saat tim patroli yang tadinya berpencar
kemudian bertemu kembali untuk melanjutkan patroli dnegan jalur yang
sama.
●● Camp : titik lokasi camp untuk bermalam di lapangan.
●● Selesai : titik yang dibuat di akhir kegiatan patroli. Titik diambil ketika tim
sudah tidak lagi mencatat data secara intensif.

Pengelolaan
Merupakan aktivitas yang dilakukan oleh petugas dalam kegiatan penyampaian,
pemasangan, penanaman, pemeliharaan, dan kegiatan lainnya yang bersifat
pengelolaan. Kegiatan pengelolaan di dalam kawasan atau sekitar kawasan
dapat dilihat, sebagai berikut

9 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


a. Pengelolaan infrastruktur
Pengelolaan infrastruktur yang dicatat dan dimasukkan ke dalam SMART meliputi
kegiatan pembangunan, pemasangan, pembongkaran, perawatan, penggantian,
dan pengelolaan infrastruktur lainnya. Pencatatannya berupa jenis kegiatannya,
jenis infrastrukturnya, sumber dana, dan keterangan lainnya yang dapat menjadi
informasi penting. Pencatatan data ini bertujuan untuk mengetahui lokasi, waktu
dan jenis infrastruktur yang ada di dalam kawasan. Berikut adalah informasi yang
perlu dicatat dalam kegiatan pendataan pengelolaan infrastruktur dalam kawasan:
a. Pengelolaan pal batas (pemasangan, pemeliharaan, penggantian, dan lain-
lain)
b. Pengelolaan media informasi (pemasangan, pemeliharaan, penggantian,
dan lain-lainl)
c. Penyerahan dan penyitaan TSL
d. Pelepasliaran dan translokasi satwa liar
e. Rehabilitasi hutan dan lahan (penanaman, pemeliharaan, pengkayaan, dan
lain-lain)
f. Penyuluhan dan sosialisasi
g. Pemberdayaan masyarakat

Patroli
Patroli dalam data model adalah bagian untuk memilih atau memasukkan data
yang didapatkan berdasarkan kegiatan patroli/monitoring dalam suatu kawasan
atau pada lokasi-lokasi tertentu untuk mengumpulkan informasi ancaman dan
potensi terhadap kawasan.

Ancaman
Kategori ancaman merupakan kategori temuan obyek aktivitas tindak kejahatan
di dalam kawasan hutan yang berpotensi terhadap terjadinya deforestasi
dan kerusakan hutan. Ancaman dibedakan menjadi beberapa sub-kategori
yang tertera di dalam struktur kategori. Alat kerja, transportasi maupun pelaku
dipisahkan menjadi sub-kategori yang berbeda dengan sub-kategori jenis-jenis
ancamannya. Hal ini dilakukan karena alat kerja, transportasi, dan pelaku tidak
selalu menunjukkan lokasi yang tepat dari ancaman yang dimaksud. Sehingga
sub-kategori tersebut hanya mengindikasikan adanya ancaman di dalam kawasan
tanpa diketahui secara pasti dimana ancaman kerusakan hutan telah terjadi.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 10


11 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model
Pelaku
Pelaku merupakan setiap orang yang melakukan aktivitas tertentu yang dijumpai
oleh tim di dalam kawasan hutan. Pencatatan dilakukan ketika saat observasi
yang dijumpai terdapat pelaku / orang yang beraktivitas. Rincian kategori pelaku
dimasukkan dalam data model pada atribut tipe temuan yang dikelompokkan
berdasarkan jenis/sub-kategori ancaman yang dilakukan oleh pelaku.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 12


Penggunaan Kawasan
Penggunaan kawasan merupakan upaya atau kegiatan untuk mengubah fungsi
kawasan hutan menjadi bentuk penggunaan lahan lain baik itu untuk perkebunan,
pertanian, pertambangan, permukiman, atau peruntukan lainnya. Kategori ini
menunjukkan lokasi dimana terjadinya perubahan penggunaan lahan di dalam
kawasan hutan.

13 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Jenis – jenis penggunaan kawasan secara tidak sah meliputi :
a. Lahan Terbuka merupakan lahan yang baru dibuka / ditumbang / ditambang
oleh manusia atau lahan bekas bukaan manusia yang baru ditumbuhi
tanaman dengan tinggi tanaman maksimal 50 cm.
b. Rintisan merupakan tahap awal dalam proses pembukaan lahan dimana
pohon – pohon kecil sudah mulai ditebas dan biasanya membentuk jalur
penebangan.
c. Stacking merupakan proses pembersihan lahan skala besar dengan
menggunakan alat berat dimana kayu-kayu tumbangan dikumpulkan
membentuk satu jalur. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan yang membuka lahan.
d. Imas merupakan proses pembersihan lahan dari beluka-belukar dan kayu-
kayu kecil sebelum proses penebangan dilakukan.
e. Sawah adalah lahan basah yang ditanami tanaman padi.
f. Tumbangan merupakan kondisi lahan yang baru dibuka dimana pohon –
pohon yang baru ditumbangkan masih berserakan di lahan tersebut.
g. Ladang adalah lahan kering yang ditanami hortikultura atau tanaman
semusim (misal : padi, jagung, singkong, cabai, palawija dan lain-lain).
h. Belukar merupakan lahan bekas tebangan yang sudah mulai tumbuh
kembali / ditumbuhi tumbuhan dengan tinggi sekitar 2 m.
i. Bangunan / Pemukiman merupakan lahan yang dimanfaatkan sebagai
tempat tinggal tetap oleh penduduk.
j. Kebun merupakan lahan kering yang ditanami tanaman tahunan (misal :
cokelat, kopi, lada, sawit, karet, cengkih, kemiri dan lain-lain).

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 14


Pembalakan
Pembalakan liar merupakan kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan
kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat. Penebangan
adalah ancaman langsung terhadap keanekaragaman hayati tumbuhan maupun
satwa yang ada di tumbuhan tersebut.Temuan ini diidentifikasi dari adanya kayu
hasil penebangan dan juga sisa bekas tebakan yang ditemukan di dalam kawasan.
Jika pada temuan pembalakan dijumpai orang / pelakunya maka observasi ini
dimasukan ke dalam observasi pelaku, dimana informasi pembalakan dapat
dimasukkan di dalam atributnya.

15 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Perburuan
Perburuan merupakan kegiatan mengejar, menangkap, atau membunuh satwa
liar baik itu untuk dimakan, rekreasi, perdagangan, atau memanfaatkan hasil
produknya. Perburuan merupakan ancaman langsung terhadap keanekaragaman
hayati satwa liar karena dapat menurunkan populasi satwa liar.
Kategori ini menunjukkan lokasi tempat terjadinya aktivitas perburuan berupa
lokasi pemasangan jerat (baik aktif maupun yang sudah tidak aktif) dan lokasi
perburuan menggunakan senjata atau peralatan lainnya.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 16


Pengambilan HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu)
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) mencakup semua keanekaragaman biologi
selain kayu yang diambil dari hutan untuk keperluan manusia. Hasil-hasil hutan
ini termasuk makanan, obat-obatan, bumbu-bumbu, damar, karet, tanaman hias,
dan produk-produk yang dihasilkan oleh hewan (misalnya sarang burung walet,
madu, dan lainnya), rotan, bambu dan serat-serat (misalnya: pandan yang dapat
dianyam menjadi tikar). Food and Agricultural Organization (FAO) mendefinisikan
HHBK sebagai produk selain kayu yang berasal dari bahan biologis, diperoleh
dari hutan dan pepohonan yang tumbuh di sekitar hutan.
Pengambilan hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah segala bentuk aktivitas
pemanfaatan / pengambilan hasil hutan selain kayu. Kegiatan ini sebenarnya
diperbolehkan untuk dilakukan pada kawasan hutan untuk pemenuhan kebutuhan
bahkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Aktivitas ini akan menjadi
ancaman yang serius apabila pengambilannya dilakukan pada kawasan yang
memiliki nilai konservasi tinggi tanpa memperhatikan keberlanjutannya.

17 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Penangkapan Ikan
Penangkapan ikan merupakan kegiatan pemanfaatan sumberdaya perairan
baik itu di sungai atau danau di dalam kawasan hutan dengan menggunakan
alat pancing, jala, racun, strum, peledak, dan bahan lainnya yang berpotensi
mengganggu keanekaragaman hayati dan habitatnya. Kategori ini menunjukkan
lokasi dimana aktivitas penangkapan ikan terjadi di dalam kawasan.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 18


Penambangan dan Pengeboran
Penambangan liar merupakan kegiatan mengambil sumberdaya bumi baik
itu berupa pengeboran minyak dan gas ataupun pengambilan bahan tambang
tanpa ijin yang sah yang berpotensi mengganggu / merusak kawasan hutan
karena adanya pembukaan lahan dan pencemaran yang disebabkan oleh limbah
pertambangan.

19 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran merupakan salah satu bentuk modifikasi sistem alami oleh manusia
ataupun alami yang mengakibatkan perubahan fungsi alam / ekologi suatu
kawasan sehingga berdampak pada organisme yang terdapat di dalamnya.
Temuan kebakaran dibedakan menjadi dua kondisi yaitu masih dalam kondisi
terbakar dan area bekas bakaran.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 20


Pembuatan Kanal
Pembuatan kanal dalam atau pada batas kawasan tanpa izin dengan tujuan
tertentu merupakan aktifitas pelanggaran yang mengancam. Kanal untuk
pengeringan lahan atau merubah aliran sungai merupakan ancaman serius bagi
ekosistem, khususnynya pada lahan hutan gambut.

21 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Pembuatan Akses Jalan
Pembuatan akses jalan merupakan pembuatan jalan dalam suatu kawasan tanpa
izin. Infromasi ini sangat diperlukan karena jalan dalam suatu kawasan seringkali
diikuti oleh aktivitas manusia yang dapat mengancam ekosistem yang ada.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 22


Alat dan Transportasi
Alat kerja dan transportasi merupakan
temuan yang berhubungan dengan setiap
kategorikategori ancaman manusia, namun
dipisahkan agar tidak terjadi pencatatatan
berulang kasus maupun alat kerja serta
transportasinya. Alat kerja dan transportasi
akan menunjukkan indikasi adanya
ancaman terhadap kawasan, namun tidak
secara langsung menunjukkan lokasi
terjadinya ancaman dalam kawasan. Alat
kerja yang dimaksudkan adalah temuan
peralatan yang biasa digunakan oleh para
pelaku untuk mengambil sesuatu atau
untuk melakukan aktivitas illegal di dalam
kawasan, termasuk temuan jerat satwa
yang tidak sedang terpasang.

23 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Spesies Invasif
Spesies invasif meliputi satwa dan tumbuhan yang bukan merupakan spesies asli
setempat yang secara luas mempengaruhi habitat yang mereka invasi. Spesies
ini mengkolonisasi suatu habitat secara masif.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 24


Pencemaran
Pencemaran merupakan masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi
dan atau komponen lain ke dalam suatu tempat. Pencemaran dalam suatu
kawasan dapat berupa benda padat ataupun cair.

25 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Bencana Alam
Bencana alam dapat menyebabkan kerusakan terhadap biodiversitas dan
kematian satwa liar. Kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam
dipisahkan dengan sub-kategori ancaman-ancaman lain yang disebabkan oleh
manusia. Klasifikasi bencana alam dibedakan menjadi tanah longsor, banjir,
abrasi, erosi, sedimentasi, tsunami, gunung meletus, dan bencana lainnya yang
berpotensi mengganggu atau memusnahkan keanekaragaman hayati.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 26


Satwa Liar
Satwa liar adalah semua jenis satwa yang masih memiliki sifat liar atau yang
kehidupannya berada di alam liar. Ada tiga kategori dalam point ini seperti berikut
perjumpaan satwa, tanda satwa, dan satwa mati.

Perjumpaan Satwa Liar


Perjumpaan satwa merupakan suatu kondisi di mana pada saat kegiatan patroli
kawasan petugas melihat lsatwa liar secara langsung. Informasi ini sangat
penting, karena dapat memberikan informasi distribusi suatu jenis satwa.

27 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Tanda Satwa
Jejak Satwa merupakan tanda-tanda keberadaan satwa liar di dalam kawasan
hutan. Tanda keberadaan satwa liar dapat berupa : tapak kaki, suara satwa,
cakaran, sarang, kotoran, kubangan, satwa mati, tulang, tengkorak, dll.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 28


Satwa Mati
Satwa mati merupakan bagian dari kategori satwa liar yang mana satwa yang
dijumpai sudah dalam kondisi mati dan tidak diketahui secara pasti apakah satwa
tersebut merupakan hasil perburuan liar ataukah mati karena penyebab lainnya.
Perjumpaan satwa mati ini dapat berupa bangkai, tulang kerangka, atau bagian
tubuh satwa. Informasi mengenai perjumpaan satwa mati ini meliputi

29 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Tumbuhan
Tumbuhan merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang memiliki peran
penting dalam suatu habitat karena tumbuhan memiliki fungsi sebagai pengatur
tata air, pembentuk iklim mikro, habitat satwa, sumber pakan satwa, sumber
pakan, bahan obat dan sebagainya.
Tumbuhan yang perlu dicatat saat patroli adalah jenis-jenis tumbuhan dilindungi
dan tumbuhan penting lainnya di dalam kawasan misal tumbuhan pakan satwa,
tumbuhan potensi HHBK, tanaman hias, dan lain-lain.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 30


Fitur

Fitur alami
Obyek fitur alami merupakan obyek atau lokasi yang dalam proses terbentuknya
terjadi secara alami, tanpa campur tangan manusia dan biasanya memiliki
nilai estetika dan fungsi ekologi. Data fitur alami penting untuk dicatat karena
merupakan potensi alam yang perlu dijaga kelestariannya. Bentuk-bentuk fitur
alami yang perlu dicatat datanya antara lain mata air, sumber air panas, salt lick,
goa, karst, air terjun, dan sebagainya.

31 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Fitur buatan
Fitur buatan merupakan obyek buatan manusia yang dibangun untuk fungsi
tertentu untuk kepentingan masyarakat dan pengelolaan kawasan meliputi
mikrohidro, kantor balai, menara pemantau, pos jaga, jembatan dan lain-lain.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 32


Pal Batas
Pal batas merupakan tanda batas kawasan
konservasi dengan kawasan di sekitarnya
termasuk batas alam. Pencatatan data
pal batas kawasan pada saat patroli
merupakan kegiatan mendata kondisi dan
lokasi ditemukannya pal batas.

33 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Media Informasi
Media informasi merupakan sarana
yang digunakan untuk memberikan
informasi baik itu himbauan,
larangan, perintah, pengumuman,
atau informasi lainnya. Media
informasi pada suatu kawasan
merupakan informasi dalam
bentuk cetak baik itu baliho, papan
informasi, papan penunjuk arah,
ataupun media lainnya.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 34


Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)
Pencatatan data rehabilitasi hutan dan lahan pada bagian patroli adalah kegiatan
mendata hasil monitoring setelah kegiatan RHL dilaksanakan. Pencatatan
ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan RHL dengan
diketahuinya jumlah tanaman yang hidup, mati, sakit dan sehat.

35 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Wisata dan Jasa Lingkungan

Obyek Wisata Alam


Merupakan suatu lokasi dalam kawasan konservasi yang dikelola sebagai lokasi
wisata alam, seperti, jalur pendakian, bumi perkemahan, air terjun dan lain-lain.
Informasi mengenai obyek wisata diperoleh dari laporan mingguan atau bulanan
pengelola obyek wisata kepada kantor balai.

Potensi Air
Air merupakan salah satu bentuk jasa lingkungan yang berpotensi untuk
pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 36


Perdagangan dan Kepemilikan TSL
Informasi keberadaan perdagangan TSL maupun kepemilikan TSL dapat
diperoleh melalui patroli atau pemantauan pasar atau pada lokasi-lokasi yang
sudah merupakan titik peredaran, jalan raya di sekitar kawasan merupakan akses
keluarnya TSL. Contoh-contoh temuan di dalam kategori ini adalah pengangkutan
kayu, rusa, anak harimau, orangutan dan jenis-jenis satwa liar lainnya. Taman
nasional dapat melaksanakan kegiatan pos jaga di jalur-jalur lintas dan melakukan
pemeriksaan terhadap muatan di dalam kendaraan.

37 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Kategori Konflik Manusia & Satwa Liar
Konflik manusia dan satwa liar merupakan interaksi antara manusia dengan
satwa liar di luar kawasan konservasi yang berdampak negatif bagi keduanya.
Dampak negatif yang ditimbulkan dapat berupa ketakutan dalam masyarakat,
korban manusia akibat diserang satwa liar, korban hewan ternak akibat diterkam
satwa liar, korban ladang masyarakat yang dirusak satwa liar ataupun satwa
liar itu sendiri yang mati atau terluka. Konflik manusia dan satwa ini kemudian
dikelompokkan lagi menjadi sub-kategori berupa informasi dan respon konflik,
dampak konflik, dan jalur konflik.

Dampak Konflik
Dampak konflik menginformasikan kerugian yang dialami masyarakat, baik itu
berupa hewan ternak, tanaman, bangunan, areal pertanian, termasuk korban jiwa
manusia dan juga satwa konflik.

Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 38


Jalur Konflik
Jalur konflik satwa merupakan lokasi yang dilalui oleh satwa-satwa yang biasa
berkonflik dengan manusia seperti gajah, harimau, babi hutan, rusa, dan primata.
Informasi jalur konflik diperlukan untuk melakukan upaya pencegahan.

Informasi dan Respon Konflik


Kategori ini berisi informasi mengenai rincian kejadian konflik yang diterima oleh
tim. Informasi yang diterima diharapkan dapat serinci mungkin sehingga atribut
datanya lengkap dan memudahkan untuk analisa konflik untuk selanjutnya.

39 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 40
Survey Keanekaragaman Hayati
Survey keanekaragaman hayati adalah kegiatan pengamatan satwa dan
tumbuhan baik itu dengan tujuan survey, inventarisasi maupun monitoring dengan
suatu metode. Setiap temuan dicatat baik jenis, waktu serta lokasi. Selain itu
jenis daa yang diambil harus sama dari waktu ke waktu sehingga mudah dalam
pelaporannya.

41 Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model


Penjelasan Istilah dan Struktur Data Model 42

Anda mungkin juga menyukai