Disusun oleh:
Achmad Riyanto
131240000045 / 5520113056
PROGRAM STUDI
TEKNIK INFORMATIKA
DAFTAR ISI
I
PENDAHULUAN ....................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG................................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH
.......................................................................................... .4
1.3. TUJUAN
PENELITIAN............................................................................................ .4
1.4. METODE PENULISAN.............................................................................................4
II TUJUAN
PUSTAKA................................................................................................ 5
2.1. ANALISIS..................................................................................................................5
2.2.
ALGORITMA............................................................................................................5
2.3. SISTEM......................................................................................................................6
2.4. KEAMANAN
KOMPUTER...................................................................................... 6
2.5. SIDIK JARI................................................................................................................7
2.6. METODE...................................................................................................................7
2.7. BIOMETRIK.............................................................................................................8
2.8. PENELITIAN RELEVAN........................................................................................8
III
METODE PENELITIAN
3.1. JENIS
PENELITIAN...............................................................................................
.10
3.2. DESKRIPTIF LOKASI
PENELITIAN.....................................................................10
3.3. BATASAN ISTILAH................................................................................................11
3.3.1. KARAKTERISTIK
BIOMETRIK.............................................................11
3.3.2. PENGAMBILAN DATA CIRI FISIK ATAUPUN PRILAKU, PADA
TAHAPAN INI DIAMBILOLEH
SENSOR.....................................................................12
3.3.3. TABEL : BEBERAPA UKURAN KARAKTERISTIK ANATOMI SIDIK
JARI...........................................................................................................
........................12
3.3.4. PARAMETER
TAMBAHAN...................................................................13
3.3.5. TEKNIK
KRIPTOGRAFI.........................................................................16
3.3.6.
ENKRIPSI................................................................................................. 1
7
3.3.7.
DESKRIPSI............................................................................................... 1
7
3.3.8. ALGORITMA SISTEM ENKRIPSI DAN
DEKRIPSI............................18
3.3.9. PENGGUNAAN BIOMETRIK DALAM PENGAMANAN................
19
METODOLOGI PENELITIAN
A) METODOLOGI
PENELITIAN....................................................................22
B) TEKNIK PENGUMPULAN
DATA.............................................................22
C) LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN......................................................22
DAFTA
R
PUSTA
KA.......
.............
.............
.............
.............
.............
.............
.............
.....22B
AB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Informasi sekarang ini merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat luas. Hal
ini secara langsung dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang selalu butuh akan
informasi yang direalisasikan melalui berbagai hal seperti berlangganan koran,
majalah, dan lain-lain. Dengan mudah masyarakat mendapatkan informasi karena
informasi berkembang dengan sangat pesat mengikuti perkembangan dunia. Sama
halnya
dengan
teknologi,
informasi
berkembang
seraya
mengikuti
sebagai alat untuk melindungi atau memproteksi data dan informasi serta metode dan
algoritma sistem yang ada dalam teknologi sidik jari yang menggunakan
metode biometrics.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANALISIS
analisa atau analisis adalah
sebuah bahasa guna
meneliti
kajian
struktur
yang
bahasa
dilaksanakan
tersebut
secara
terhadap
mendalam.
Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti
kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat
dalam
cuplikan.
Namun,
dalam
perkembangannya,
penggunaan
kata analisa atau analisis mendapat sorotan dari kalangan akademisis, terutama
kalangan ahli bahasa. Penggunaan yang seharusnya adalah kata analisis.
hal ini dikarenakan kata analisis merupakan kata serapan dari bahasa asing
(inggris) yaitu analisys. Dari akhiran -isys bila diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi -isis. Jadi sudah seharusnya bagi kita untuk meluruskan penggunaan setiap
bahasa agar tercipta praktik kebahasaan yang baik dan benar demi tatanan bangsa
Indoesia yang semakin baik.
2.2 ALGORITMA
Algoritma adalah Sistim kerja komputer memiliki brainware, hardware, dan
software. Tanpa salah satu dari ketiga sistim tersebut, komputer tidak akan berguna.
Kita akan lebih fokus pada softwarekomputer. Software terbangun atas susunan
program (silahkan baca mengenai pengertian program) dan syntax (cara
penulisan/pembuatan program). Untuk menyusun program atau
syntax,
Dalam dunia sehari-hari, mungkin tanpa kita sadari Algoritma telah masuk
dalam kehidupan kita.
2.3 SISTEM
adalah
suatu
kesatuan
yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu
set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa
dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum
misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu
negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada
dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam
forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan
pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian
yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki
hubungan di antara mereka.
informasi yang
diterapkan
pada komputer.
Sasaran
korupsi,
atau
pemeliharaan
ketersediaan,
seperti
dijabarkan
dalam
kebijakan
keamanan.
Sistem keamanan komputer merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk
mengamankan kinerja dan proses komputer. Penerapan computer security dalam
kehidupan sehari-hari berguna sebagai penjaga sumber daya sistem agar tidak
digunakan, modifikasi, interupsi, dan diganggu oleh orang yang tidak berwenang.
Keamanan komputer memberikan persyaratan terhadap komputer yang berbeda
dari kebanyakan persyaratan sistem karena sering kali berbentuk pembatasan terhadap
apa yang tidak boleh dilakukan komputer. Ini membuat keamanan komputer menjadi
lebih
menantang
karena
sudah
cukup
sulit
untuk
membuat program
komputer melakukan segala apa yang sudah dirancang untuk dilakukan dengan benar.
ilmiah.
Metode (ilmu komputer), suatu bagian kode yang digunakan untuk melakukan
suatu tugas.
Metode (musik), semacam buku teks untuk membantu murid belajar memainkan
alat musik.
Metode Mengajar, merupakan cara yang dilakukan oleh seorang pendidik atau
seorang guru kepada naradidik pada saat mengajar.
2.7 BIOMETRIK
Definisi biometriks adalah suatu teknologi kemanan yang menggunakan
bagian tubuh sebagai identitas. Dunia medis mengatakan bahwa ada berapa bagian
tubuh kita yang sangat unik. Artinya, tidak dimiliki oleh lebih dari satu individu.
Contohnya saja sidik jari atau retina mata. Tujuan utama dari penggunaan
sistem biometric adalah untuk menjaga keaslian keunikan kunci, karena hampir
tidak mungkin pembacaan input sidik jari atau retina orang yang berbeda
menghasilkan hasil pembacaan yang sama.
Di Walt Disney World biometric pengukuran diambil dari jari-jari tamu
untuk memastikan bahwa orang tiket digunakan oleh orang yang sama dari hari ke
hari. Biometrics mengacu pada metode untuk mengenali manusia unik didasarkan
pada satu atau lebih intrinsik ciri-ciri fisik atau perilaku. Dalam teknologi informasi,
khususnya, biometrik digunakan sebagai bentuk identitas dan manajemen akses
kontrol akses. Hal ini juga digunakan untuk mengidentifikasi individu-individu
dalam kelompok-kelompok yang berada di bawah pengawasan.
10
11
Pencocokan adalah proses untuk identifikasi sidik jari. Sistem pengolahan citra sidik
jariyang telah dibuat untuk mendapatkan ekstraksi ciri ini telah dapat menentukan hasil
identifikasi sidik jaridengan menghasilkan tiga ciri fraktal yaitu kode fraktal, dimensi
fraktal dan derajat kekosongan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah strategi atau
metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian
proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung jawabkan. Produk
tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul,
alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat
lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di
kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran,
pelatihan,bimbingan, evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain.
12
Pada penelitian ini, lokasi yang penelitian yaitu pada kelas PTIK 06 2013. Kelas ptik
06 2013 merupakan salah satu kelas yang yang memprogramkan matakuliah
keamanan computer yang kemudian menjadi tempat untuk dilaksanakannya penelitian
mengenai Sistem Keamanan Komputer menggunakan sidik jari menggunakan metode
biometric.
Biometrik dikatakan unik karena tidak ada setiap manusia nyang memiliki cirri
13
keunikan
untuk
menjaga
keamanan suatu tempat atau benda. Hal inilah yang menimbulkan gagasan untuk
menggabungkan sistem biometric dan salah satu algoritma kriptografi, yang
dibahas pada jurnal ini adalah algoritma kriptografi klasik.
Pengenalan biometric seseorang melalui beberapa tahap antara lain :
3.3.2 Pengambilan data ciri fisik ataupun Prilaku, pada tahapan ini diaambil
oleh sensor
1. Signal Prosesing
Proses pencocokan dari data yang diambil sensor dengan yang ada di database
3. Penyimpanan.
Penyimpanan data identitas yang diambil seebagai data seseorang untuk di
cocokan
Evading Ends
14
Bifurcation
Hook
Fork
Dot
Eye
Island
Enclosed Ridge
Enclosed Loop
Specialties
15
Ini adalah lebih lanjut mengururangi kontak sensor. Tekanan yang ditingkatkan
hanya akan meratakan banyak ujungjari untuk menghubungi area sensor. Jadi
tekanan yang lebih sama dengan lebih menambah penyimpangan.
Area papillary ridge kadang-kadang dikenal sebagai patterm area. Masingmasing pola papillary ridge menghasilkan suatu bentuk pola area berbeda. Pusat
gambar jari
memberi
16
Jari Ini adalah bagian tubuh yang penggunaannya sangat populer baik sebagai
ID maupun sebagai password. Sensor yang digunakan untuk men-scan sidik jari
sangat bervariasi. Ada sensor yang hanya dapat memeriksa satu sidik jari saja ada
yang dapat memeriksa lebih dari satu sidik jari.Luka pada sidik jari dapat
mengakibatkan sidik jari sulit dideteksi. Namun, bukan berarti tidak bisa. Selama
luka tersebut tidak terlalu dalam ada beberapa sensor yang masih dapat
mengenaliny
Prinsip
pemrosesan
pencitraan
sidik
jari
menggunakan fingerprint
tersebut diantara
based.Pada
pattern
lain
menjadi
kabur.
adalah pattern
Prinsip-prinsip
menjadi 3, yaitu arch, loop dan whorl. Sedangkan pada minutiae based juga
terdapat 3 klasifikasi pola yaitu
ridge ending, bifurfication, dan dot(short ridge).
Selain prinsip yang digunakan untuk klasifikasi pola di atas, terdapat juga
berbagai sistem sebagi sensor fingerprint. Sistem-sistem sensor fingertpint tersebut
antara lain optical, ultrasonic dan capacitance sensors.
17
Pada sensor optical, pencitraan sebuah sidik jari didasarkan pada pembacaan
sidik jari menggunakan sinar terlihat. Cara kerjanya bisa dianalogikan seperti
sebuah digital camera yang menangkap gambar melalui sensor. Namun sensor pada
sistem optical ini memiliki beberapa layer(tidak akan dibahas lebih lanjut).
Pada sensor ultrasonic, prinsip kerja yang digunakan sama seperti prinsip
kerja ultrasonography pada dunia kedokteran, menggunakan gelombang suara
frekuensi tinggi untuk pencitraan lapisan epidermal kulit.
Pada sensor capacitance, pencitraan sidik jari didasarkan pada kapasitansi
lapisan sidik jari. Lapisan dermal yang bersifat konduktif dan lapisan
epidermal yang bersifat non-konduktif memberikan perbedaan untuk dicitrakan
pada sistem sensor ini.
Pada penelitian ini ini permasalahan sistem tersebut tidak akan dibahas terlalu
dalam melihat pokok pembahasan dari penelitian ini adalah pembangkitkan kunci
dari sebuah sistem biometrika, yang dalam hal ini adalah sidik jari. Sistem sensor
yang digunakan tidak dispesifikkan, namun keluaran dari sistem biometrika
tersebut adalah berupa sebuah image seperti pada gambar 3. Gambar ini bisa
berbentuk format lain namun intinya adalah sebuah image yang merepresentasikan
sidik jari orang.
melalui
media
tidak
dipercaya,
yang
18
Dasar Matematis
Dasar matematis yang mendasari proses enkripsi dan deskripsi adalah relasi
antara dua himpunan yaitu yang berisi elemen plaintext dan yang berisi elemen
cipertext. Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi transformasi antara himpunanhimpunan tersebut. Apabila elemen-elemen plaintext dinotasikan dengan P,
elemen-elemen ciphertext dinotasikan dengan C, sedang untuk proses enkripsi
dinotasikan dengan E, dekripsi dengan notasi D, maka secara matematis proses
kriptografi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Enkripsi : E(P)=C
Dekripsi : D(C)=P atau D(E(P))=P
Pada skema enkripsi konvensional atau kunci simetrik digunakan sebuah
kunci untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsinya. Kunci tersebut
dinotasikan dengan K, sehingga proses kriptografinya adalah :
Enkripsi : EK(P)=C
Dekripsi : DK(C)=P atau DK(EK(P))=P
Sedangkan pada sistem asymmetric-key digunakan kunci umum (public
key) untuk enkripsi dan kunci pribadi (private key) untuk proses dekripsinya
sehingga kedua proses tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
Enkripsi : EPK(P)=C
Dekripsi : DSK(C)=P atau DSK(EPK(P))=P
3.3.8
Keluaran
dari
sistem
pencitraan
sidik
jari
adalah
berupa
memiliki
berat
masing-masing.
Berat
inilah
yang menurut rancangan pada makalah ini, digunakan sebagai kunci untuk enkripsi
dan dekripsi.
Pada gambar 6 diperlihatkan proses konversi sebuah citra sidik jari menjadi
sebuah graf berbobot dengan berat node yang berbeda-beda. Graf berbobot
didefinisikan sebagai G= (V, E, , ) dengan V adalah jumlah nodes, E adalah
jumlah sisi, adalah berat node, dan adalah berat sisi.
Penentuan berat sisi dan nodes sendiri adalah berdasarkan beberapa parameter
seperti titik tengah gravitasi untuk masing-masing region, jarak antar 2 titik tengah
gravitasi, garis batas tiap region, dan lainnya.
Wn = Area( Ri) , i= 1, 2, 3, , n
Persamaan di atas menunjukkan rumus untuk mencari sebuah berat dari node
dengan menggunakan parameter-parameter yang telah disebutkan di atas. Berat tiap
region ini yang akan digunakan untuk membuat sebuah kunci.
Dapat juga digunakan berat sebuah sisi untuk menentukan kunci, parameter
yang digunakan adalah :
Adj-P adalah batas antara 2 region yang bersinggungan atau saling bertetangga
Node-d adalah jarak antarnodes yang dihubungkan oleh sebuah sisi
Diff-v adalah perbedaan direction dari dua region
database
sistem,
sehingga
sistem
dapat
mengenalinya.
Teknologi
21
yang
22
atau
dihancurkan.
Seperti
halnya password,
kita
sebaiknya
tidak menggunakan satu password untuk mengunci dua hal yang berbeda, juga
sebaiknya tidak menyandi dengan kunci yang sama terhadap dua aplikasi yang
berbeda. Dapat dengan mudah dibayangkan betapa tidak amannya penggunaan
biometrik untuk hal- hal seperti itu.
3.4.
23
Pola vena: pembuluh darah balik (vena) pada tangan juga tidak berubah bentuk
seumur hidup-hanya menjadi lebih tebal. Dalam cahaya inframerah, polanya tampak
lebih jelas. Dr. Christoph busch, fraunhofer igd.
Pengenalan wajah 3d memungkinkan dibuatnya sistem identifikasi yang
handal. Sistem pengenalan biometrik pada dasarnya memang mengandalkan ciri-ciri
yang tidak berubah, tetapi bisa saja dengan berjalannya waktu ciri-ciri tersebut
menjadi sulit dikenali. Karena itu, trend bergeser pada penggunaan beberapa metoda
sekaligus. Di samping peningkatan keamanan, cara ini juga akan memberikan
ketepatan yang lebih tinggi dalam pemakaian yang terus menerus. Setidaknya, salah
satu dari beberapa metoda-demikian gagasan di baliknya-sangat mungkin memberi
hasil yang jelas.
Dalam sebuah paket biometri kombinasi biasanya terdapat sistem pengenalan
sidik jari. Metoda yang telah matang ini digunakan sejak lebih dari 100 tahun dalam
dunia kriminologi dan belum lama ini juga diterapkan untuk pemberian akses ke
notebook dan pc. Jika sistem lain bekerja dengan algoritma analisis, pengenalan sidik
jari biometrik mengandalkan analisis garis papillar yang telah teruji. Komputer
membandingkan titik-titik karakteristik tersebut yang dapat berupa percabangan,
awal dan akhir garis, lingkaran, patahan, atau pusaran.
Untuk merekam sidik jari digunakan berbagai sensor yang semuanya
menghasilkan gambar hitam-putih berpola garis. Perangkat yang paling populer
adalah sensor optik. Di sini jari diletakkan pada sebuah keping kaca, disinari oleh led
melalui sebuah prisma, dan difoto dengan digicam. Pada sensor kapasitif, permukaan
sensor dan permukaan jari membentuk sebuah kapasitor yang kapasitasnya berubah
sesuai pola permukaan kulit.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
26