Oleh:
Pandu Saptoriantoro 1*, Mustaruddin 2, John Haluan 2
1 Penyusun Rencana dan Evaluasi Pelaporan Dit PPSDP, Ditjen PSDKP, KKP
2 Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
* Korespondensi: pandusaptoriantoro@gmail.com
ABSTRACT
Ministry of Marine Affairs and Fisheries Republic of Indonesia has a management
information system on data processing of fishing surveillance. The information system can be
useful if the system is works successfully. This research aim to formulate a strategic plan for the
successful implementation of management information systems of data processing fisheries
resources surveillance. Elements of the system on strategy was condected by using interpretative
structural modeling (ISM), which is a strategic planning technique. The results show for the
implementation of the model, there are seven elements of the system that need to be considered.
Seven elements of the system with each sub element key, namely Directorat General PSDKP as
affected sectors, support policies / regulations, conflict of interest between units echelon 1, up date
data licensing continuity and fixed information technology (IT) expert. The implementation of
fisheries resources surveillance program by IT based, mostly regional operators started to use
information systems surveillance of fishery resources, increased access to data and information
across echelons in MMAF and involvement MMAF as agencies involved in the success of the
program.
Keywords: Directorate of fisheries resources surveillance and management, information system,
implementing strategy, ISM
ABSTRAK
Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki sistem informasi manajemen pengolahan
data pengawasan penangkapan ikan. Sistem informasi tersebut berguna jika dalam implementasi
sistem berhasil dengan baik. Penelitian ini bertujuan merumuskan rencana strategis untuk
keberhasilan implementasi sistem informasi manajemen pengolahan data pengawasan perikanan
tersebut. Strategi penerapan implementasi sistem informasi dilakukan dengan teknik interpretative
structural modelling (ISM). Elemen sistem pada strategi perencanaan implementasi sistem
informasi, yaitu Direktorat jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Prikanan (PSDKP)
sebagai sektor yang terpengaruh, dukungan kebijakan/peraturan, up date data perizinan yang
kontinuitas dan tenaga ahli Teknologi Informasi (IT), terlaksananya program pengawasan sumber
daya perikanan berbasis IT, sebagian besar operator daerah mulai menggunakan sistem informasi
150 Marine Fisheries 8(2): 149-162, November 2017
pengawasan sumber daya perikanan, peningkatan akses data dan informasi lintas eselon lingkup
Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) dan keterlibatan Kementerian Kelautan dan Perikanan
sebagai lembaga yang terlibat dalam keberhasilan program.
Kata kunci: Dit. PPSDP, Sistem Informasi, Strategi implementasi, ISM
lah Teknik Permodelan ISM. ISM adalah proses (3) Pembuatan matriks interaksi tunggal ter-
pengkajian kelompok (group learning process) struktur (structuralself interaction matrix
di mana model-model struktural dihasilkan guna SSIM). Matriks dibuat berdasarkan persep-
memotret perihal yang kompleks dari suatu sis- si responden yang dimintakan melalui wa-
tem, melalui pola yang dirancang secara sek- wancara kelompok terfokus pada peneliti-
sama dengan menggunakan grafis serta kali- an lapang tahap kedua.
mat. ISM menganalisis elemen-elemen sistem (4) Pembuatan matriks reachability (reachabi-
dan memecahkannya dalam bentuk grafik dari lity matrix/RM): Sebuah RM yang dipersi-
hubungan langsung antar elemen dan tingkat apkan kemudian mengubah simbol-simbol
hierarki. Aspek yang terkait dalam implementasi SSIM ke dalam sebuah matriks biner.
model dibagi menjadi elemen-elemen, dimana (5) Tingkat partisipasi dilakukan untuk meng-
setiap elemen diuraikan menjadi sejumlah sub klasifikasi elemen-elemen dalam level-le-
elemen (Eriyatno 2003; Marimin 2004; Nurani vel yang berbeda dari struktur ISM.
2010; Irnawati et al. 2013). (6) Pembuatan matriks canonical : Pengelom-
pokan elemen-lemen dalam level yang sa-
Langkah-langkah yang akan dilakukan ma mengembangkan matriks ini.
dalam penggunaan teknik ISM (Marimin 2004) (7) Pembuatan Diagraph : adalah konsep
adalah yang berasal dari directional graph sebuah
(1) Identifikasi elemen sistem. Elemen sistem grafik dari elemen-elemen yang saling ber-
diperoleh dari hasil analisis sistem, yang hubungan langsung, dan level hierarki.
dianalisis dari data dan informasi yang (8) Pembangkitan Interpretative structural mo-
diperoleh melalui penelitian lapang tahap delling: ISM dibangkitkan dengan memin-
pertama. dahkan seluruh jumlah elemen dengan
(2) Hubungan konstektual. Membangun sebu- deskripsi elemen.
ah hubungan konstektual antar elemen Diagram alir teknik ISM disajikan pada
yang disesuaikan dengan tujuan model. Gambar 1.
Program
Ok?
Klasifikasi sublemen pada
Tidak empat peubah kategori
Modifikasi SSIM
Keterangan :
(1) Operator IT Daerah (5) Dirjen PSDKP;
(2) Penyedia data Perizinan Ditjen Perikanan (6) Direktur PSDP;
Tangkap (Ditjen PT); (7) Dirjen Perikanan Tangkap;
(3) Operator VMS Ditjen PSDKP; (8) Kepala Pusat Data dan Informasi;
(4) Operator IT Pusat; (9) Tenaga Ahli IT.
Gambar 3 Matriks driver power-dependence untuk elemen sektor masyarakat yang terpengaruh
Gambar 4 Diagram model struktural dari elemen kebutuhan untuk terlaksananya program
Keterangan:
(1) Keberpihakan Ditjen PSDKP; (8) Dukungan kebijakan;
(2) Keberpihakan KKP; (10) Dukungan kelembagaan;
(3) Keberpihakan UPT/Satker/ Pos PSDKP; (11) Ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) untuk
(4) Peran serta Operator IT daerah; operator IT;
(5) Peran serta operator IT Pusat; (12) Ketersediaan teknologi; dan (12)Ketersediaan data
(6) Koordinasi antar sektor; dan informasi
(7) Dukungan dana;
Keterangan :
(1) Operator IT belum mengikuti pelatihan; (4) konflik kepentingan antar unit eselon I;
(2) keterbatasan SDM; (5) teknologi informasi belum merata;
(3) pemahaman tentang teknologi informasi masih (6) Tenaga Ahli IT.
kurang;
Gambar 7 Matriks driver power-dependence untuk elemen kendala utama implementasi progam
Pada matriks driver power dependence yang besar, namun memiliki sedikit keter-
(Gambar 7), sub elemen terdistribusi dalam dua gantungan terhadap sistem. Semua sub
sektor, yaitu sektor III dan sektor IV. Konflik elemen yang lainnya berada pada sektor III
kepentingan antar eselon I berada di sektor IV (linkage), yang berarti saling berpengaruh
(independent atau peubah bebas), yang berarti dengan sub elemen lainnya. Sub elemen yang
konflik kepentingan antar eselon I memiliki daya berada di sektor III merupakan sub elemen
dorong atau kekuatan penggerak (driver power) yang labil.
156 Marine Fisheries 8(2): 149-162, November 2017
Keterangan :
Gambar 9 Matriks driver power-dependence untuk elemen perubahan yang dimungkinkan atau
tujuan program utama implementasi progam
Keterangan :
Gambar 11 Matriks driver power-dependence untuk elemen tolok ukur keberhasilan program
utama implementasi progam
158 Marine Fisheries 8(2): 149-162, November 2017
Keterangan:
(1) koordinasi antar sektor yang
terlibat dalam
pengembangan teknologi IT;
(2) Pembuatan Juknis tentang
pengawasan sumber daya
perikanan berbasis IT;
(3) pendidikan dan pelatihan
operator pusat dan daerah,
pengembangan teknologi;
(4) penyediaan sarana
prasarana;
(5) peningkatan akses data dan
informasi lintas eselon
lingkup KKP.
Gambar 13 Matriks driver power-dependence untuk elemen aktivitas yang diperlukan untuk
terlaksananya program implementasi progam
Keterangan:
(1) KKP;
(2) Ditjen PSDKP;
(3) Ditjen Perikanan Tangkap;
(4) Pusdatin (Pusat data dan
Informasi) KKP;
(5) Perusahaan Pengembang
IT;
(6) Dit PSDP;
(7) Dit PIPP.
Gambar 15 Matriks driver power-dependence untuk elemen lembaga yang terlibat dalam
keberhasilan program
Tabel 1 Elemen dan elemen kunci strategis implementasi sistem informasi manajemen
pengolahan data pengawasan perikanan Direktorat Pengawasan Pengelolaan Sumber
Daya Perikanan
No Elemen Sistem Elemen Pada Sektor III Elemen Pada Sektor IV/
Elemen Kunci
1 Sektor masyarakat yang Penyedia data Perizinan Ditjen Perikanan Dirjen PSDKP
terpengaruh Tangkap, Kepala Pusat Data dan Informasi,
Operator IT Pusat, Dirjen PSDKP, Direktur
PSDP, Tenaga Ahli IT .
2 Kebutuhan untuk Keberpihakan KKP, dukungan dana, Dukungan kebijakan, dukungan
terlaksananya program ketersediaan teknologi, ketersediaan data kelembagaan, ketersediaan
dan informasi . sumberdaya manusia (SDM)
untuk operator IT.
3 Kendala utama Operator IT belum mengikuti pelatihan, Konflik kepentingan antar unit
implementasi program keterbatasan SDM, pemahaman tentang eselon I.
teknologi informasi masih kurang, teknologi
informasi belum merata, Tenaga Ahli IT.
4 Perubahan yang tersedianya data pengawasan perikanan up date data perizinan yang
dimungkinkan atau tujuan secara tepat dan cepat, terintegrasinya data kontinuitas
program baik dari Ditjen Perikanan Tangkap dengan
Ditjen PSDKP, peningkatan kualitas
operator, Tenaga Ahli Tetap, keakuratan
data pengawasan perikanan.
5 Tolok ukur keberhasilan Terlaksananya program pengawasan Sebagian besar operator
program sumber daya perikanan berbasis IT, daerah mulai menggunakan
sebagian besar operator daerah mulai sistem informasi pengawasan
menggunakan sistem informasi pengawasan sumber daya perikanan.
sumber daya perikanan.
6 Aktivitas yang diperlukan Pembuatan Juknis tentang pengawasan Peningkatan akses data dan
untuk terlaksananya sumber daya perikanan berbasis IT, informasi lintas eselon lingkup
program penyediaan sarana prasarana. KKP.
7 Lembaga yang terlibat Ditjen PSDKP, Pusdatin, Perusahaan KKP
dalam keberhasilan program Pengembang IT, Dit PSDP, Dit PIPP.
implementasi sistem informasi manajemen sistem. Pada sektor VI terdapat sub elemen
pengolahan data pengawasan perikanan Dit. KKP yang berarti sub elemen tersebut mem-
PPSDP terdiri dari lima sub elemen, disajikan punyai daya dorong yang kuat untuk keber-
dalam bentuk hirarki pada Gambar 12. Elemen hasilan sistem, tetapi memiliki sedikit ketergan-
kunci dari aktivitas yang diperlukan untuk ter- tungan dengan sub elemen yang lain di dalam
laksananya program adalah peningkatan akses sistem.
data dan informasi lintas eselon lingkup KKP
Elemen sistem dan elemen kunci faktor
matriks driver power-dependencedan berada
utama dalam keberhasilan perencanaan stra-
pada level 3 (Gambar 13).
tegi implementasi sistem informasi dapat dilihat
Pada matriks driver power dependence pada Tabel 1. Pada elemen kunci sistem sektor
(Gambar 13), sub elemen terdistribusi dalam yang masyarakat terpengaruh yaitu Dirjen
dua sektor, yaitu sektor III dan sektor IV. PSDKP merupakan elemen kunci yang dapat
Peningkatan akses data dan informasi lintas menggerakan sub elemen-sub elemen dari sek-
eselon lingkup KKP berada di sektor IV (inde- tor masyarakat yang terpengaruh lainnya. Stra-
pendent atau peubah bebas), yang memiliki teginya adalah Dirjen PSDKP mengeluarkan
daya dorong atau kekuatan penggerak (driver keputusan Dirjen seperti KEP DIRJEN dan Pe-
power) yang besar, namun memiliki sedikit tunjuk Teknis (Juknis) yang mewajibkan opera-
ketergantungan terhadap sistem. Semua sub tor daerah untuk menggunakan Sistem Infor-
elemen yang lainnya berada pada sektor III masi. Kebijakan dan Instruksi dari Dirjen
(linkage), yang berarti saling berpengaruh de- PSDKP kemudian wajib dilaksanakan oleh unit-
ngan sub elemen lainnya. Sub elemen yang unit yang dibawahnya, sehingga mampu men-
berada di sektor III merupakan sub elemen dorong kegiatan yang menyangkut implemen-
yang labil. Kurangnya perhatian pada sub tasi sistem informasi. Suatu kebijakan penting
elemen tersebut akan menjadi penghambat yang dilakukan untuk menghadapi semakin lu-
keberhasilan implementasi sistem informasi asnya pekerjaan dan beban tugas administrasi
manajemen pengolahan data pengawasan Pemerintah adalah pengembangan organisasi
perikanan Direktorat Pengawasan Pengelolaan melalui komputerisasi teknologi informasi di
Sumber Daya Perikanan. dalam organisasi Pemerintah Daerah (Dengen
dan Hatta 2009).
Pada elemen kunci kebutuhan untuk
Lembaga yang terlibat dalam keberhasilan terlaksananya program yaitu dukungan kebi-
program jakan, dukungan kelembagaan dan ketersedian
Elemen lembaga yang terlibat dalam ke- SDM untuk operator IT. Dukungan kebijakan/
berhasilan program kegiatan strategis imple- peraturan yang dikeluarkan oleh Dirjen PSDKP,
mentasi sistem informasi manajemen pengo- akan mampu menggerakkan stakeholder yang
lahan data pengawasan perikanan Direktorat terlibat dalam implementasi sistem informasi
Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Peri- termasuk termasuk ketersediaan teknologi,
kanan terdiri dari tujuh sub elemen, disajikan ketersediaan data dan informasi. Dirjen PSDKP
dalam bentuk hirarki pada Gambar 14. Elemen selaku pembuat kebijakan, disalurkan ke struk-
kunci dari lembaga yang terlibat dalam keber- tur bawahnya sebagai penyelenggara dan pe-
hasilan program adalah KKP dan berada di laksana kebijakan. Dalam konteks kebijakan
level 4 (Gambar 14). pasti terdapat kekuasaan yang terlegitimasi
penuh sehingga mampu merubah keadaan
Analisis lebih lanjut pada matriks driver sebelum dan sesudah pemutusan hasil kebi-
power-dependence, seperti yangdisajikan pada jakan (Aulia 2012). Ketersediaan SDM meru-
Gambar 15,menunjukkan sub elemen lembaga pakan faktor yang sangat sentral dalam organ-
yang terlibat dalam strategi implementasi sis- isasi, apapun bentuk dan tujuannya. Strategi
tem informasi terbagi dalam tiga sektor. Pada yang diperlukan adalah SDM operator daerah
sektor II terdapat sub elemen Ditjen Perikanan harus disesuaikan dengan jumlah UPT/ Satker/
tangkap, yang berarti memiliki daya dorong Pos yang menggunakan sistem informasi dan
yang cukup lemah atau kecil untuk keberha- diikutkan pelatihan melalui program peningkat-
silan sistem, namun memiliki keterkaitan yang an kemampuan administrator dan operator
kuat dengan sub elemen yang lain di dalam daerah dalam menggunakan sistem informasi.
sistem. Pada sektor III terdapat sub elemen, Pentingnya sumber daya manusia dalam suatu
yang Ditjen PSDKP, Ditjen Perikanan Tangkap, organisasi, menuntut setiap organisasi menda-
Pusdatin, Perusahaan Pengembang IT, Dit patkan pegawai yang berkualitas dan produktif
PPSDP dan Dit PIPP berarti sub elemen-sub untuk menjalankan organisasi (Kalangi 2015).
elemen tersebut memiliki daya dorong yang Kurang paham terhadap sistem dan prosedur
tinggi dan memiliki keterkaitan yang kuat de- dan kelalaian pegawai itu sendiri, maka diperlu-
ngan sub elemen yang lain untuk keberhasilan
Saptoriantoro et al. – Strategi Perencanaan Implementasi Sistem Informasi 161
kan peningkatan kualitas operator sangat pen- liki kekuasaan yang terlegitimasi penuh, sehing-
ting seperti pelatihan kemampuan operator ga mampu merubah keadaan sebelum dan
(Nasrudin 2015). Dukungan kelembagaan se- sesudah pemutusan hasil kebijakan (Aulia
bagai pemeran utama dalam perumusan dan 2012). Strategi perencanaan implementasi
implementasi kebijakan. Strategi dalam pe- sistem informasi berhasil harus didukung KKP
ngembangan teknologi informasi adalah ada- dalam hal kebijakan, pembangunaan infrastruk-
nya sebuah lembaga yang berfungsi sebagai tur, pengembangan kualitas SDM dan dukung-
pengelola teknologi informasi, baik yang berupa an dana (Ulum et al. 2013). Strategi perenca-
infrastruktur informasi, teknologi informasi naan implementasi sistem informasi berhasil
maupun infrastruktur jaringan di Pusat dan dilihat dari elemen sistem tolak ukur keberha-
UPT/ Satker PSDKP (Dengen dan Hatta 2009) silan progran yaitu sebagian besar operator
dan Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah mulai menggunakan sistem informasi
tersebut antara lain meliputi: status hukum, pengawasan sumber daya perikanan. Semakin
kewenangan, tugas pokok dan fungsi, struktur banyak operator daerah yang menggunakan
organisasi serta pemberdayaan lebih lanjut dari sistem informasi maka data dan informasi
lembaga dimaksud (Suherman 2011). pengawasan penangkapan ikan semakin men-
dekati akurat dan dapat memudahkan dalam
Elemen kunci Perubahan yang dimung- pengambilan keputusan.
kinkan atau tujuan program adalah up date data
perizinan yang kontinuitas. Data adalah repre-
sentasi dari suatu fakta, yang dimodifikasi da-
lam bentuk gambar, kata, dan/atau angka. KESIMPULAN
Manfaat data adalah sebagai satuan repre- Strategi untuk keberhasilan Implementasi
sentasi yang dapat diingat, direkam, dan dapat Sistem Informasi di Dit. PPSDP, Ditjen PSDKP
diolah menjadi informasi (Prihartanto 2011). adalah Dirjen PSDKP mengeluarkan keputusan
Data merupakan komponen pendukung utama Dirjen seperti KEP DIRJEN dan Petunjuk Tek-
dari sistem basis data. Sistem basis data meru- nis (Juknis) yang mewajibkan operator daerah
pakan gabungan dari basis data (data base) untuk menggunakan sistem informasi, pening-
personal (brainware) baik sebagai pengguna, katan akses data dan informasi antar unit
perancang ataupun pengelola basis data, fisik eselon I. SDM operator daerah harus disesuai-
komputer (hardware), serta program analisis kan dengan jumlah UPT/ Satker/ Pos yang
(software) untuk merancang dan mengelola menggunakan sistem informasi dan diikutkan
sistem basis data (Haluan et al. 2012). Up date pelatihan melalui program peningkatan kemam-
data perizinan merupakan salah satu strategi puan administrator dan operator daerah dalam
dalam implementasi sistem. Up date data per- menggunakan sistem informasi. Lembaga yang
izinan yang kontinuitas dapat memperlancar berfungsi sebagai pengelola teknologi infor-
sistem informasi karena data perizinan merupa- masi, baik yang berupa infrastruktur informasi,
kan sumber data utama dari sistem informasi teknologi informasi maupun infrastruktur ja-
manajemen pengolahan data pengawasan pe- ringan di Pusat, UPT atau Satker PSDKP dan
nangkapan ikan Dit. PPSDP, Ditjen PSDKP. Peningkatan kapasitas kelembagaan Up date
Aktivitas yang diperlukan untuk terlaksa- data perizinan yang kontinuitas.
nanya program adalah peningkatan akses data
dan informasi lintas eselon lingkup KKP. Pe-
ningkatan akses data dan informasi dapat SARAN
memperlancar aliran data yang dibutuhkan
sistem informasi manajemen pengolahan data Saran yang perlu dipertimbangkan untuk
pengawasan perikanan. Hal ini dikarenakan keberhasilan implementasi sistem informasi
apabila akses salah satu data terhenti maka pengawasan pengelolaan sumber daya peri-
akan mempengaruhi proses kinerja sistem. kanan yaitu Dit. PPSDP, Ditjen PSDKP perlu
Strateginya yaitu dibuatnya kesepakatan dalam memperhatikan elemen kunci perencanaan
unit eselon I yang menangani database perizin- strategis implementasi yaitu Dirjen PSDKP,
an. Unit eselon I antara lain Ditjen PSDKP, dukungan kebijakan/ peraturan, konflik kepen-
Ditjen Perikanan Tangkap dan Pusdatin. tingan antar unit eselon 1, up date data
perizinan yang kontinuitas, sebagian besar
Elemen kunci Lembaga yang terlibat operator daerah mulai menggunakan sistem
dalam keberhasilan program adalah KKP. informasi pengawasan sumber daya perikanan,
Dalam konteks kebijakan, KKP selaku pembuat akses data dan informasi lintas eselon lingkup
kebijakan seperti Peraturan Menteri dan Kepu- KKP dan KKP.
tusan Menteri yang di atas eselon I, pasti memi-
162 Marine Fisheries 8(2): 149-162, November 2017