BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pertengahan abad ke-5 M, di daerah lembah Sungai Citarum, Jawa
Barat terdapat kerajaan bernama Tarumanegara (Kerajaan Taruma).
Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Jawa. Jika berita tentang Kutai kita
peroleh dari yupa, berita tentang Tarumanegara kita peroleh dari prasasti dan
berita Cina. Ada tujuh prasasti yang memuat tentang Kerajaan Tarumanegara.
Bila menilik dari catatan sejarah ataupun prasasti yang ada, tidak ada
penjelasan atau catatan yang pasti mengenai siapakah yang pertama kalinya
mendirikan kerajaan Tarumanegara. Raja yang pernah berkuasa dan sangat
terkenal dalam catatan sejarah adalah Purnawarman. Pada tahun 417 ia
memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga (Kali Bekasi)
sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang prabu
mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada
kaum brahmana.
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh buah
prasasti batu yang ditemukan. Lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu
di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin
oleh Rajadirajaguru Jayasinga warman pada tahun 358 M dan beliau memerintah
sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar
sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan
dari Kerajaan Salakanagara.
Itu tadi sedikit latar belakang berdirinya Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan
Tarumanegara termasuk kerajaan tertua di Indonesia. Lalu bagaimana
selengkapnya berdirinya sejarah Kerajaan Tarumanegara ? Lokasi dan wilayah
kekuasaan ? Bagaimana kehidupan di Kerajaan Tarumanegara ? Siapa sajakah
yang pernah menjadi raja di Tarumanegara ? Bagaimana peninggalan prasasti di
Kerajaan Tarumanegara ? dan Sumber – sumber sejarahnya ? itu semua akan
dijelaskan dimakalah ini .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Tarumanegara?
2. Dimana lokasi dan wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara?
3. Bagaimana kehidupan di Kerajaan Tarumanegara?
4. Siapa sajakah yang pernah menjadi Raja di Kerajaan Tarumanegara?
5. Bagaimana peninggalan prasasti di Kerajaan Tarumnegara?
6. Darimana saja sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara?
7. Bagaimana runtuhnya Kerajaan Tarumanegara?
C. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka makalah
inibertujuan untukmengetahui ;
1. Deskripsi kerajaan Tarumanegara
2. Peninggalan kerajaan Tarumanegara
D. Manfaat
Sesuai dengan tujuan penulisan makalah, maka makalah ini memiliki manfaat:
1. Mendeskripsiakan kerajaan Tarumanegara.
2. Menjelaskan peninggalan kerajaan Tarumanegara.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari temuan letak prasasti tersebut dapat diketahui daerah yang masuk
dalam wilayah kerajaan Tarumanegara.Wilayah kerajaan Tarumanegara
meliputi.pesisir Jakarta hingga pedalaman di kaki gunung Gede. Selain itu dari
prasasti dapat diketahui fungsi dari suatu daerah.Pada prasasti Tugu yang
dikatakan bahwa pembuatan prasasti itu untuk para Brahmana yang telah
membuat terusan pada kali Candrabhaga yaitu kali Gomati.Sehingga dapat
dikatakan bahwa wilayah ditemukannya prasasti Tugu merupakan daerah para
Brahmana.Para Brahmana kerajaan Tarumanegara tinggal di daerah pesisir
pantai.Dapat dikatakan mereka datang ke Nusantara dengan para
pedagang India.
Dapat diduga pula pada prasasti Kebun Jambu yang ditemukan di dekat
sungai Cisadane, di bukit Koleangkak, Banten Selatan.Dalam prasasti itu dapat
B. Sumber Sejarah
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
a. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan
empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-
prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun
382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai
Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari
Kerajaan Salakanagara
1. Prasasti Ciaruteun
6. Prasasti Cidanghiyang
D. Struktur Birokrasi
Tarumanagara sendiri hanya mengalami masa pemerintahan 12 orang
raja.Pada tahun 669 M, Linggawarman, raja Tarumanagara terakhir, digantikan
menantunya, Tarusbawa.Linggawarman sendiri mempunyai dua orang puteri,
yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa dari Sunda dan yang
kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapuntahyang Sri Jayanasa pendiri
Kerajaan Sriwijaya.Secara otomatis, tahta kekuasaan Tarumanagara jatuh
kepada menantunya dari putri sulungnya, yaitu Tarusbawa.Kekuasaan
Tarumanagara berakhir dengan beralihnya tahta kepada Tarusbawa, karena
Tarusbawa pribadi lebih menginginkan untuk kembali ke kerajaannya sendiri,
yaitu Sunda yang sebelumnya berada dalam kekuasaan Tarumanagara.Atas
pengalihan kekuasaan ke Sunda ini, hanya Galuh yang tidak sepakat dan
memutuskan untuk berpisah dari Sunda yang mewarisi wilayah Tarumanagara.
Raja-raja Tarumanegara:
1. Jayasingawarman 358-382 M
Jayasingawarman adalah pendiri Kerajaan Tarumanagara yang
memerintah antara 358 – 382.Ia adalah seorang maharesi dari Salankayana
di India yang mengungsi ke Nusantara karena daerahnya diserang dan
ditaklukkan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magada. Ia adalah
menantu Raja Dewawarman VIII dan dipusarakan di tepi kali Gomati
(Bekasi).
7. Suryawarman 535-561 M
Suryawarman (meninggal 561) ialah raja Kerajaan Tarumanagara yang
ketujuh.Setelah ayahnya Candrawarman yang meninggal pada tahun 535
dan memerintah selama 26 tahun antara tahun-tahun 535 - 561.
Suryawarman tidak hanya melanjutkan kebijakan politik ayahnya yang
memberikan kepercayaan lebih banyak kepada raja daerah untuk mengurus
pemerintahan sendiri, melainkan juga mengalihkan perhatiannya ke daerah
bagian timur.Pada tahun 526 M, misalnya, Manikmaya, menantu
Suryawarman, mendirikan kerajaan baru di Kendan, daerah Nagreg antara
Bandung dan Limbangan, Garut.
Putera tokoh Manikmaya ini tinggal bersama kakeknya di Ibukota
Tarumangara dan kemudian menjadi Panglima Angkatan Perang
Tarumanagara.
Perkembangan daerah timur menjadi lebih berkembang ketika Cicit
Manikmaya mendirikan Kerajaan Galuh pada tahun 612 M.
8. Kertawarman 561-628 M
Kertawarman (maut 628) ialah raja Kerajaan Tarumanagara yang
kedelapan.Baginda mewarisi bapanya, Suryawarman, yang mangkat pada
tahun 561 dan memerintah selama 67 tahun antaratahun 561 - 628.
Skandal besar terjadi pada masa Raja ke 8. Kertawarman menikahi
Setyawati dari golongan sudra. Keadaan bertambah rumit karena Setyawati
berpura pura hamil, padahal Kertawarman diketahui mandul. Untuk
menutupi skandal ini sang Raja mengangkat anak angkat, Brajagiri, dari
golongan sudra juga. Manuver yang gagal, karena suasana kerajaan
memanas.Namun sampai akhir hayatnya, Kertawarman tetap menjadi raja.
Kertawarman kemudian digantikan oleh adiknya,
Sudhawarman.Sudhawarman digantikan anaknya, Hariwangsawarman,yang
beribu India, dan dibesarkan di kerajaan Palawa.Didikan India
menjadikannya keras dalam memegang aturan kasta.Sehingga Brajagiri
yang saat itu memegang jabatan senopati diturunkan pangkatnya menjadi
penjaga gerbang keraton.Brajagiri yang sakit hati kemudian membunuh
Hariwangsawarman.Tragedi kembali menyelimuti Tarumanagara.
F. Kehidupan Ekonomi
Prasasti tugu menyatakan bahwa raja purnawarman memerintahkan
rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak.Pembangunan
ini mempunyai arti ekonomis yang besar bagi masyarakat, Karena dapat
dipergunakan sebagai sarana pencegah banjir serta sarana lalu-lintas pelayaran
perdagangan antar daerah di kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar.Juga
dengan daerah-daerah di sekitarnya.Akibatnya, kehidupan perekonomian
masyarakat sudah berjalan teratur.
selain itu juga karena kemampuan kerajaan yang mampu berkurban 1000 ekor
sapi saat pembangunan ke dua sungai itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah kami sampikan tadi, dapat di simpulkan pengaruh
kebudayaan India di Indonesia tidak hanya menunjuk pada perkembangan ajaran
Hindu – Budha, tetapi juga pada aspek lain missal aspek politik, ekonomi, sosial
budaya dan lain sebaginya.
Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat
dari peninggalan-peninggalan yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan
kebudayaan India
Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India.Namun dalam
perkembangannya Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian
sendiri.
B. Saran
Dari keberadaanya kerajaan Tarumanegara di wilayah kita pada masa yang
lalu.Maka kita wajib mensyukurinya.Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan
dalam sikap dan perilaku dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung
jawab yang tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang
kita.Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut
mengangkat derajat dan jati diri bangsa.Oleh karena itu marilah kita bersama-
sama menjaga dan memelihara peninggalan budaya bangsa yang menjadi
kebanggaan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.4shared.com/get/EcoveM8m/Makalah_Sejarah_Kerajaan_Tarum.html
http://www.omrudi.info/2011/06/makalah-sejarah-tentang-sejarah.html
http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-sejarah-tentang-tarumanegara.html
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/12/kerajaan-tarumanegara.html
Gunawan,Restu.2016.SEJARAH INDONESIA SMA/MA/SMK KELAS X,
Jakarta:kemendikbud
AUTO BIOGRAFI
A. PENULIS
NAMA LENGKAP : HERI PURNOMO
TTL : CILACAP, 26 FEBRUARI 2002
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN : SMA NEGERI 1 KEDUNGREJA
ALAMAT : KEDUNGREJA RT 02/RW 08
HOBI : BELAJAR HAL YANG POSITIF (PBB)
MOTO HIDUP : STAF (SIDIQ, TABLIGH, AMANAH,
FATHONAH)
CITA-CITA : BERUSAHA MEMBANGGAKAN ORANG TUA
DENGAN HAL YANG POSITIF
B. EDITOR
NAMA LENGKAP : SISKA SAFITRI
TTL : CILACAP,20 DESEMBER 2002
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN : SMA NEGERI 1 KEDUNGREJA
ALAMAT : BUMIREJA RT 03/RW 11
HOBI : MEMASAK
MOTO HIDUP : BERPIKIR POSITIF DIMASA DEPAN
CITA-CITA : CHEF
C. ANGGOTA
NAMA LENGKAP : NURUL SAFITRI
TTL : CILACAP, 25 NOVEMBER 2002
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN : SMA NEGERI 1 KEDUNGREJA
ALAMAT : MARGASARI RT 02/ RW 04
HOBI : NYANYI
MOTO HIDUP : MEMBANGGAKAN ORANG TUA
CITA-CITA : PRAMUGARI