Anda di halaman 1dari 78

Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 1


Cetak Biru Strategi Transformasi
Digital Kesehatan 2024

Copyright © Kemenkes RI 2021

Diterbitkan pertama kali oleh


Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Cetakan pertama 2021.

https://www.kemkes.go.id/

Saran pengutipan:

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. (2021). Cetak Biru Strategi
Transformasi Digital Kesehatan
2024. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Cetak Biru Strategi Transformasi


Digital Kesehatan 2024.

Jakarta: Digital Transformation


Office Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2021.

66 hlm.; 21 x 29.7 cm.


Tim Penyusun:

Digital Transformation Office (DTO), Kementerian


Kesehatan: Setiaji (Chief of DTO), Agus Rachmanto (Deputy
Chief DTO), Farzikha Indrabhaskara Soerono (Chief of
Product Officer), Daniel Oscar Baskoro (Chief of Operating
Officer), Dandy Masyaril Handoko (Chief of Data Officer),
Reza Rudyanto Pramono (Chief of Technology Officer),
Fakhrur Ridha (Head of Engineering), Pandu Edward
Poluan (Head of Security), Parama Fadli Kurnia (Head of
Data Engineering and Infrastructure), Janice Katherine
Widjaja (Head of Communication), Arina Larasati (Head
of Organization Development), Dewi Nur Aisyah (Head
of Tribe Pelayanan Kesehatan Primer), Agus Mutamakin
(Head of Tribe Pelayanan Kesehatan Sekunder), Bagus
Binatoro Soewoko (Head of Tribe Ketahanan Kesehatan),
Suryastri Boni (Head of Tribe Resiliensi Farmasi dan Alat-
Alat Kesehatan), dan Alex Lukmanto Suherman (Head of
Tribe Bioteknologi).

Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN), Kementerian


Kesehatan: dr. Anas Maruf, MKM (Kepala Pusat Data dan
Informasi).

Didukung Oleh:
United Nations Development Programme (UNDP) dan
Pemerintah Jepang.

Mitra Kerja:
United States Agency for International Development
(USAID).
DAFTAR ISI
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital 02
Kesehatan 2024

Daftar Isi 04
Daftar Gambar 06
Daftar Singkatan dan Akronim 08
Kata Pengantar 10
Ringkasan Eksekutif 12

BAB I 14
Situasi dan Tantangan Kesehatan

1.1. Tantangan 14
1.2. Permasalahan Pelayanan Kesehatan 16
1.2.1. Layanan Primer dan Sekunder 16
1.2.2. Layanan Farmalkes 18
1.2.3. Layanan Ketahanan Kesehatan 19
1.2.4. Layanan Sumber Daya Manusia Kesehatan 21
1.2.5. Layanan Pembiayaan Kesehatan 22
1.2.6. Layanan Manajemen Internal 23
1.2.7. Layanan Bioteknologi 24

BAB II 26
Transformasi Teknologi Kesehatan

2.1. Prioritas Transformasi Teknologi Kesehatan 26


2.2. Integrasi dan Pengembangan Data Kesehatan 30
2.3. Integrasi dan Pengembangan Aplikasi Kesehatan 30
2.4. Penguatan Ekosistem Teknologi Kesehatan 31
2.5. Tata Kelola Organisasi Transformasi Digital
Kementerian Kesehatan RI 33
BAB III 35
Enterprise Architecture Teknologi Kesehatan

3.1. Urgensi Pendekatan Platform dan Enterprise


Architecture 35
3.2. Prinsip Pengembangan Platform 36
3.3. Platform Indonesia Health Services 38
3.4. Desain Arsitektur Platform 40
3.4.1. Arsitektur Bisnis 40
3.4.2. Arsitektur Data 43
3.4.3. Arsitektur Aplikasi 47
3.5. Solusi Platform Klaster Layanan 50
3.5.1. Layanan Primer dan Sekunder 50
3.5.2. Layanan Farmalkes 55
3.5.3. Layanan Ketahanan Kesehatan 58
3.5.4. Layanan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(SDMK) 61
3.5.5. Layanan Pembiayaan Kesehatan 64
3.5.6. Layanan Manajemen Internal 66
3.5.7. Layanan Bioteknologi 68
3.5.7.1. Biobank 68
3.5.7.2. Ekosistem Inovasi Kesehatan Berbasis
Bioteknologi 70

Kesimpulan 74
Daftar Pustaka 76
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Permasalahan Utama dalam Layanan Primer


dan Sekunder 17
Gambar 2. Permasalahan Utama Layanan Ketahanan
Kesehatan 20
Gambar 3. Kegiatan Prioritas Transformasi Teknologi
Kesehatan 27
Gambar 4. Peta Jalan Transformasi Teknologi Kesehatan 28
Gambar 5. Alur Peta Lintas Fungsi dan Pengembangan
Integrasi Data Kesehatan 34
Gambar 6. Urgensi Pendekatan Platform dan Enterprise
Architecture 35
Gambar 7. Prinsip Pengembangan Platfrom 36
Gambar 8. Platfrom Indonesia Health Services 38
Gambar 9. Platfrom Citizen Health 40
Gambar 10. Diagram Value Chain Arsitektur Bisnis 41
Gambar 11. Functional Decomposition Diagram
Arsitektur Bisnis 42
Gambar 12. Diagram Logika Arsitektur Data 43
Gambar 13. Diagram Konseptual Arsitektur Data 44
Gambar 14. Struktur Inti Platfrom Indonesia Health Services 46
Gambar 15. Modul berdasarkan Layanan Kesehatan 48
Gambar 16. Solusi Layanan Kesehatan Primer 50
Gambar 17. Solusi Layanan Kesehatan Sekunder 51
Gambar 18. Alur Layanan Telemedice dari Rumah 52
Gambar 19. Diagram Arsitektur Layanan Primer 53
Gambar 20. Diagram Arsitektur Layanan Sekunder 54
Gambar 21. Solusi Layanan Farmalkes 55
Gambar 22. Arsitektur Aplikasi Layanan Farmalkes 56
Gambar 23. Alur Layanan dan Data Suplai Obat dari Produsen
ke Fasyankes Primer 57
Gambar 24. Solusi Layanan Katahanan Kesehatan 58
Gambar 25. Diagram Arsitektur Ketahanan Kesehatan 59
Gambar 26. Ilustrasi Alur Layanan dan Data Pengecekan Hasil
Sertifikat Vaksin dan Hasil Tes Swab PCR Cov-19 60
Gambar 27. Solusi Layanan SDM Kesehatan 62
Gambar 28. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan SDM
Kesehatan 63
Gambar 29. Solusi Layanan Pembiayaan Kesehatan 64
Gambar 30. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan Pembiayaan
Kesehatan 65
Gambar 31. Solusi Layanan Manajemen Internal 66
Gambar 32. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan Manajemen
Internal 67
Gambar 33. Solusi Layanan Bioteknologi 68
Gambar 34. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan Biobank 69
Gambar 35. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan Bioteknologi 72
DAFTAR SINGKATAN
DAN AKRONIM

Alkes : Alat Kesehatan


AHH : Angka Harapan Hidup
API : Application Programming Interface adalah
metode pertukaran data antara satu aplikasi
dengan aplikasi lainnya.
APD : Alat Pelindung Diri
Base Services : Fungsi dasar pertukaran data yang menangani
kebutuhan data sesuai fungsi microservices
terkait
BBPK : Balai Besar Pelatihan Kesehatan
BIDW : Biobank Indonesia Data Warehouse
BIO : Kodifikasi dari arsitektur proses bisnis layanan
bioteknologi
BRIN : Badan Riset dan Inovasi Nasional
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan
BKKBN : Badan Kependudukan Keluarga Berencana
Nasional
DHA : District Health Account
EA : Enterprise Architecture
EMR : Electronic Medical Record
e-PHR : Electronic Personal Health Record
Fasyankes : Fasilitas Layanan Kesehatan
Farmalkes : Farmasi dan Alat Kesehatan
FKTP : Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
FKRTL : Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
FHIR : Fast Healthcare Interoperability Resources
adalah standar global pertukaran data
kesehatan secara elektronik.
FRM : Kodifikasi dari arsitektur proses bisnis layanan
Farmalkes dan PKRT
IHR : International Health Regulation
IHS : Indonesia Health Services
INT : Kodifikasi dari arsitektur proses bisnis layanan
manajemen internal
KIPI : Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi adalah gejala
medis yang terjadi setelah imunisasi/vaksinasi
yang diduga terkait dengan vaksinasi atau
imunisasi.
KLB : Kejadian Luar Biasa
KTKI : Surat Tanda Registrasi
KTH : Kodifikasi dari arsitektur proses bisnis layanan
ketahanan kesehatan
Kemenkes : Kementerian Kesehatan
Microservices : Layanan pertukaran data yang berfungsi sebagai
jembatan untuk menghubungkan antara user
(mas yarakat, provider, dan stakeholder) dengan
platform IHS.
NHA : National Health Account
PEM : Kodifikasi dari arsitektur proses bisnis layanan
pembiayaan kesehatan
PHA : Provincial Health Account
PKRT : Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Provider : Penyedia layanan, fasilitas penyedia pelayanan
kesehatan
PRM : Kodifikasi dari arsitektur proses bisnis layanan
primer
RJK : Kodifikasi dari arsitektur proses bisnis layanan
sekunder
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional
SDM : Kodifikasi dari arsitektur proses bisnis layanan
SDMK
SDMK : Sumber Daya Manusia Kesehatan
SHA : System Health Account
STR : Surat Tanda Registrasi
KATA PENGANTAR

P
andemi COVID-19 yang dihadapi oleh
Indonesia menyuguhkan berbagai
tantangan mulai dari akses layanan
kesehatan yang masih belum merata
hingga rasio fasilitas Kesehatan serta tena-
ga kesehatan yang tidak sebanding den-
gan jumlah penduduk Indonesia. Salah
satu solusi untuk menghadapi tantangan
tersebut dengan memanfaatkan teknologi
informasi digital saat melakukan strategi
pengujian, penelusuran, dan pengobatan
penanganan pandemi COVID-19.

Pemerintah Indonesia sangat mendukung


dan mendorong pemanfaatan teknolo-
gi digital untuk kesehatan masyarakat
di masa mendatang. Transformasi digi-
tal menjadi agenda penting untuk men-
dorong terwujudnya Indonesia Sehat
melalui pemanfaatan data dan teknologi.

Terobosan ini dibuat sebagai strategi jang-


ka panjang untuk menanggulangi pan-
demi COVID-19 dan permasalahan keseha-
tan lainnya yang berfokus pada ekosistem
kesehatan, efisiensi layanan, dan integrasi
data sebagai dasar pengambilan keputu-
san dan kebijakan. Tumbuhnya ekosistem
kesehatan digital juga diharapkan dapat
memberikan optimisme bagi Indonesia
untuk menghadapi situasi pandemi dan
epidemi di masa mendatang.
Dalam mewujudkan transformasi
digital kesehatan tentunya diperlu-
kan partisipasi dari berbagai pihak
termasuk pemerintah, kementeri-
an/lembaga, tenaga kesehatan, ak-
ademisi, pihak swasta, komunitas,
dan relawan untuk saling bersinergi
mewujudkan masa depan keseha-
tan Indonesia yang lebih tanggap
dan responsif dalam menghadapi
ancaman kesehatan masyarakat
di masa depan sekaligus men-
capai pemerataan layanan kese-
hatan di seluruh Indonesia.

Peluncuran Cetak Biru Strate-


gi Transformasi Digital Keseha-
tan 2024 ini diharapkan dapat
memberikan gambaran kepada
stakeholder dan seluruh pelaku
industri kesehatan menge-
nai arah dan peta jalan
transformasi digital
kesehatan di Indone-
sia dalam beberapa
tahun mendatang.
RINGKASAN EKSEKUTIF

S
alah satu permasalahan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
kesehatan di Indonesia Indonesia (Permenkes RI) No. 21
saat ini adalah data Tahun 2020 yang telah mensyaratkan
kesehatan yang adanya upaya perubahan tata kelola
terfragmentasi karena banyaknya pembangunan kesehatan yang
aplikasi dan keterbatasan meliputi integrasi sistem informasi,
regulasi dalam standardisasi dan penelitian, dan pengembangan
pertukaran data. Berdasarkan hasil kesehatan. Transformasi digital
pemetaan saat ini, terdapat lebih kesehatan Indonesia ditargetkan
dari 400 aplikasi kesehatan yang mampu menghasilkan sumber daya
dikembangkan oleh pemerintah manusia (SDM) yang berkapasitas
pusat dan daerah. Kondisi ini dalam menganalisa data kesehatan.
menjadikan kebijakan kesehatan Hal tersebut bertujuan untuk
belum sepenuhnya berlandaskan menyusun kebijakan berbasis data di
pada data yang menyeluruh serta setiap instansi kesehatan.
pelayanan kesehatan yang kurang
efisien. Berkenaan dengan hal di atas,
Kemenkes RI merumuskan Cetak Biru
Pandemi COVID-19 dan Strategi Transformasi Digital Kesehatan
perkembangan teknologi 2024 yang berlandaskan semangat
mendorong Kemenkes RI mewujudkan Indonesia Sehat secara
untuk segera melakukan kolaboratif bersama seluruh ekosistem
transformasi digital kesehatan pelaku industri kesehatan dalam suatu
sebagai lompatan menuju Platform Indonesia Health Services
sektor kesehatan Indonesia yang (IHS). Platform IHS merupakan sebuah
semakin maju dan berkeadilan. platform ekosistem digital kesehatan
Kemenkes RI memiliki visi yang menyediakan konektivitas
untuk melakukan digitalisasi data, analisis, dan layanan untuk
di sektor kesehatan sejak awal mendukung dan mengintegrasikan
kehidupan di dalam kandungan berbagai aplikasi kesehatan di
hingga pelayanan kesehatan Indonesia. Platform IHS dibangun
terpadu bagi pasien lansia. Visi berdasarkan enam prinsip utama.
tersebut tertuang di dalam
BAB I
Situasi dan Tantangan
Kesehatan Digital Indonesia
1.1. Tantangan

P
erkembangan era digital aplikasi spesifik, baik yang dibuat oleh
menjadikan integrasi data yang pihak ketiga maupun yang dibuat
rutin dan berkualitas menjadi oleh institusi kesehatannya itu sendiri.
suatu komponen penting dalam Masalah digitalisasi kesehatan yang
mewujudkan transformasi digital. lainnya terjadi ketika ditemukannya
Presiden Joko Widodo menyampaikan banyak data kesehatan yang masih
bahwa data yang terintegrasi serta terdokumentasi secara manual. Data
sistem pelayanan kesehatan yang lebih kesehatan di beberapa daerah masih
sederhana merupakan salah satu aspek terdokumentasi menggunakan kertas
yang harus terus ditingkatkan untuk dan tidak terintegrasi secara digital.
mencapai Indonesia Sehat.
Tantangan utama dalam mem-
Proses integrasi data pelayanan bangun data kesehatan nasional ada-
kesehatan yang lebih sederhana, lah lebih dari 80% fasilitas pelayanan
nyatanya memiliki banyak tantangan. kesehatan di Indonesia saat ini belum
Banyaknya aplikasi kesehatan yang tersentuh teknologi digital, data yang
terbangun oleh pemerintah pusat, terfragmentasi dan tersebar pada
daerah, maupun pihak swasta menjadi ratusan aplikasi sektor kesehatan
tantangan dalam menuju integrasi yang bervariasi, serta keterbatasan
sistem data kesehatan. Aplikasi yang regulasi dalam hal standardisasi dan
seharusnya memudahkan dan dapat pertukaran data.
meningkatkan pelayanan kesehatan
justru menimbulkan masalah baru, Jutaan data dan ratusan aplikasi
seperti tersebarnya data di berbagai Data kesehatan Indonesia kini masih
aplikasi yang ada dan memiliki standar tersebar dan terdapat banyak sistem
yang berbeda-beda sehingga tidak yang bervariasi. Provider layanan kese-
mudah diintegrasikan dan kurang hatan mendapatkan informasi parsial.
bisa dimanfaatkan. Berdasarkan Banyak yang belum terpetakan dari
hasil pemetaan saat ini terdapat data yang ada. Dibutuhkan platform
lebih dari 400 aplikasi kesehatan data terintegrasi untuk bisa men-
dibangun atau dikembangkan oleh dukung internal Fasyankes dalam me-
pemerintah pusat dan daerah. Jumlah maksimalkan pelayanan rumah sakit,
tersebut dapat bertambah banyak terutama untuk memprediksi penyakit
jika ditambahkan dengan aplikasi- pasien.
Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 15


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Data terfragmentasi
1.2. Permasalahan
Data kesehatan Indonesia kini masih
tersebar dan terdapat banyak sistem
Pelayanan Kesehatan
yang bervariasi. Provider layanan 1.2.1. Layanan Primer dan Sekunder
kesehatan mendapatkan informasi Layanan primer terdiri dari puskesmas,
parsial. Banyak yang belum terpetakan klinik, dan dokter umum, serta
dari data yang ada. Platform data layanan sekunder terdiri dari seluruh
terintegrasi sangat dibutuhkan untuk rumah sakit baik rumah sakit umum
dapat mendukung internal Fasyankes maupun rumah sakit khusus. Layanan
dalam memaksimalkan pelayanan primer dan sekunder berperan
rumah sakit, terutama untuk sebagai ujung tombak pelayanan
memprediksi penyakit pasien. kesehatan yang melayani sekitar
272 juta orang di seluruh Indonesia.
Pemanfaatan teknologi informasi di
Keterbatasan regulasi
bidang kesehatan sudah digunakan
Sektor kesehatan Indonesia cukup luas, dari perencanaan
mengalami keterbatasan untuk kesehatan hingga menyediakan data
proteksi data, standardisasi data, serta kesehatan yang beragam baik pada
hak dan privasi pasien. Kemampuan tingkat individu maupun masyarakat
interoperabilitas diperlukan untuk (Peraturan Menteri Kesehatan
dapat mengintegrasi semua sistem Republik Indonesia No 21 Tahun
informasi dan aplikasi ke dalam 2020 tentang Rencana Strategis
database terpusat. Hal tersebut Kementerian Kesehatan Tahun 2020-
bertujuan untuk memudahkan 2024). Namun, dengan beragamnya
pengguna, baik dari pasien maupun fungsi dari aplikasi yang sudah ada,
provider layanan. terjadi fragmentasi sistem informasi
kesehatan dan data yang ada tidak
Tantangan dalam layanan kesehatan dapat saling dipertukarkan.
menjadikan kebijakan kesehatan
belum sepenuhnya berlandaskan pada Dalam melaksanakan pelayanan
data yang menyeluruh, serta pelayanan kesehatan, World Health Organization
kesehatan belum terselenggara (WHO) menyatakan pentingnya
secara efisien. Oleh karena itu, perlu mengutamakan prinsip continuum
dipahami lebih lanjut permasalahan- of care dalam pelayanan kesehatan
permasalahan dalam ruang lingkup dimana Fasyankes melakukan
kesehatan yang ditinjau berdasarkan pengamatan kesehatan pasien
pengelompokan layanan: primer secara berkesinambungan (De Graft-
dan sekunder, farmalkes, ketahanan Johnson et al., 2006). Pengamatan
kesehatan, sumber daya manusia pasien secara berkesinambungan dan
kesehatan, pembiayaan kesehatan, komprehensif dapat membantu para
manajemen internal, dan bioteknologi. tenaga kesehatan dalam mengevaluasi
tata laksana kesehatan yang telah
diberikan. Hasil evaluasi tata laksana
yang baik dapat memudahkan
komunikasi antar Fasyankes untuk

16 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

melaksanakan rujukan dengan efektif dalam meningkatkan kompetensi,


dan efisien bila diperlukan. serta memangkas beban kerja
Pencatatan data yang tidak lengkap, administratif puskesmas dan rumah
inkonsisten, serta akurasinya yang sakit yang hingga kini menggunakan
masih rendah merupakan faktor lebih dari 60 aplikasi sekaligus untuk
utama penurunan kualitas dalam memenuhi administrasi pelaporan.
pelayanan fasilitas layanan kesehatan.
Pencatatan data yang lengkap dan Dari penjelasan diatas, dapat
terstandardisasi dapat memudahkan disimpulkan beberapa poin fokus
penyusunan evidence-based policy, permasalahan utama dalam layanan
persiapan fasilitas layanan kesehatan primer dan sekunder sebagai berikut:

Gambar 1. Permasalahan Utama dalam Layanan Primer dan Sekunder

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 17


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

1.2.2. Layanan Farmalkes dibutuhkan, pengadaan beserta


Sasaran dari hasil Program Pelayanan distribusi alat tersebut menjadi
Kesehatan & JKN pada Direktorat tantangan. Hal ini mengakibatkan
Jenderal Kefarmasian dan Alat terjadinya kekurangan sekaligus
Kesehatan berdasarkan Peraturan mengekspos rapuhnya rantai pasok
Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun pelayanan kesehatan (Iyengar et al.,
2020 tentang Rencana Strategis 2020).
Kementerian Kesehatan Tahun 2020- Terbukanya masalah kesehatan terkait
2024 adalah meningkatnya akses, rantai pasok kesehatan menunjukkan
kemandirian, dan mutu sediaan
farmasi dan alat kesehatan, dengan
indikator kinerja utamanya pada tahun
2024 adalah:
" Rantai pasok kesehatan yang
tidak terintegrasi dengan
baik menyebabkan fasilitas
layanan kesehatan tidak
1. Persentase kabupaten/kota dengan dapat merespons dengan
ketersediaan obat esensial sebesar cepat sinyal risiko yang ada.
85%;
2. Persentase alat kesehatan pentingnya pembangunan rantai
memenuhi syarat sebesar 95%; pasok pelayanan yang tangguh dan
3. Persentase puskesmas dengan responsif.
ketersediaan vaksin IDL (Imunisasi
Dasar Lengkap) sebesar 96,5%.
Permasalahan sektor layanan farmasi
4. Persentase jenis bahan baku sediaan dan alat kesehatan terdefinisi menjadi
farmasi yang diproduksi dalam empat permasalahan utama, yakni
Negeri sebesar 100% sebagai berikut:
5. Persentase alat Kesehatan yang
diproduksi dalam negeri 100%
1. Tidak ada standardisasi kode
perusahaan, produk, dan material
Ketahanan Kefarmasian dan Alat bahan baku. Hal ini menjadi akar
Kesehatan teruji saat wabah Pandemi permasalahan untuk membangun
Covid-19 melanda Indonesia. platform terintegrasi karena tidak
Rantai pasok pelayanan kesehatan adanya single key data feature yang
menjadi sorotan. Penyebaran virus digunakan untuk agregasi dan
berdampak sangat signifikan pada pengolahan data.
sistem pelayanan kesehatan. Institusi 2. Data stok obat, alat kesehatan,
pelayanan kesehatan menghadapi dan PKRT disimpan terpisah di
peningkatan permintaan di bawah masing-masing instansi (produsen,
hambatan-hambatan operasional yang distributor, dan Fasyankes),
belum pernah terjadi sebelumnya. ditambah dengan tidak adanya
Tantangan utama dalam mengelola format data yang baku.
krisis ini adalah produksi dan distribusi
3. Rendahnya akurasi pemetaan supply
pasokan medis. Ketika alat pelindung
dan demand yang berpengaruh
diri (APD), ventilator, dan obat-obatan

18 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

pada tingginya opportunity cost dari Instruksi Presiden no. 4 Tahun 2019
stock out, serta adanya peredaran tentang Peningkatan Kemampuan
obat dan vaksin ilegal yang Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan
membahayakan masyarakat. Merespons Wabah Penyakit, Pandemi
4. Proses perizinan dan monitoring Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi,
kepatuhan yang berulang dimana dan Kimia. Kementerian Kesehatan
mengharuskan pelaku industri mendapatkan instruksi untuk
farmasi dan alat kesehatan (Instruksi Presiden Republik Indonesia
melakukan proses registrasi dan No. 4 Tahun 2019):
pelaporan kepada berbagai pihak
yang berbeda dengan substansi 1. Meningkatkan kemampuan
laporan yang sama. dalam mencegah, mendeteksi,
dan merespons wabah penyakit,
1.2.3. Layanan Ketahanan Kesehatan pandemi global, dan kedaruratan
Belajar dari pengalaman penanganan nuklir, biologi, dan kimia;
pandemi Covid-19, penanganan 2. Meningkatkan koordinasi teknis
pandemi yang masih sporadis dengan pelaksanaan International Health
pendekatan pembuatan kebijakan Regulations (IHR) 2005 dengan
yang masih tradisional mengekspos pendekatan multisektor;
sistem ketahanan kesehatan Indonesia 3. Meningkatkan kapasitas
yang sangat rentan, dalam kondisi surveilans kesehatan yang
darurat kualitas mitigasi sangat mampu mengidentifikasi kejadian
tergantung pada efektivitas alokasi yang berpotensi menyebabkan
sumber daya pada sektor kritikal kedaruratan kesehatan masyarakat,
dan respon yang terkoordinasi termasuk situasi di pintu
pada lintas sektor dengan waktu keluar masuk negara, resistensi
sesingkat mungkin (Sasongkojati, antimikroba, dan keamanan pangan;
2020). Ketahanan kesehatan berperan
4. Meningkatkan cakupan dan kualitas
sangat penting bagi suatu negara.
pelaksanaan imunisasi;
Ketahanan kesehatan masyarakat
global atau global public health 5. Meningkatkan pencegahan
security didefinisikan sebagai kegiatan dan pengendalian zoonosis dan
yang diperlukan, baik praktis maupun resistensi antimikroba;
reaktif, untuk meminimalkan bahaya 6. Meningkatkan kapasitas dan
dan dampak peristiwa kesehatan memperkuat jejaring laboratorium
masyarakat yang membahayakan yang mendukung identifikasi
kesehatan masyarakat lintas wilayah permasalahan kesehatan
geografis dan batas internasional masyarakat.
(World Health Organization, 2021).
Membangun sistem ketahanan
Ketahanan kesehatan adalah
kesehatan yang responsif dan
tanggung jawab bersama antara
efektif membutuhkan pengambilan
pemerintah negara maupun daerah
keputusan berdasarkan data yang
serta publik dan mitra swasta, lembaga
robust dan real time. Sesuai dengan
swadaya masyarakat, akademisi,

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 19


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

asosiasi profesi, komunitas, relawan, pemenuhan ketersediaan seluruh


keluarga, dan individu (US National data SDMK, sehingga sampai saat
Health Security Strategy, 2021). ini keadaan informasi mengenai
ketahanan SDMK menjadi sangat
minim baik dari segi kuantitas
1.2.4. Layanan Sumber Daya
maupun kualitas. Di tingkat nasional,
Manusia Kesehatan perencanaan SDMK menjadi salah satu
Secara keseluruhan, Sumber Daya masalah strategis yang tertuang dalam
Manusia Kesehatan (SDMK) yang Peraturan Presiden Republik Indonesia
telah dipetakan menjadi salah satu Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
variabel utama ketahanan kesehatan Nasional, dimana pelaksanaannya
nasional dan sistem kesehatan secara dinilai masih lemah dan sistem
umum. Ketersediaan SDMK yang informasi terkait SDMK belum
menjadi aktuator dari solusi baik memadai.Selain itu, sesuai dengan
secara preventif, promotif, maupun Permenkes No. 33 Tahun 2015, perlunya
kuratif adalah dasar-dasar penentuan dilakukan penyusunan rencana
performa ketahanan nasional. Di kebutuhan SDMK untuk melihat
sisi lain, menjadi pengawas penuh kebutuhan pada masing-masing level
terhadap fungsi ketahanan ini adalah pemerintahan, baik dari segi jumlah,
bagian dari peran-peran utama jenis, mutu, kualifikasi dan sebarannya
Kementerian Kesehatan. (AIPHSS, 2015). Namun, hasil dari
Risnakes menunjukkan bahwa tidak
semua fasilitas pelayanan kesehatan
Kebutuhan akan peran-peran tersebut
(Fasyankes) menyusun kebutuhan
saat ini belum dapat diakomodasi
SDMK, hanya 79,8% Puskesmas
dengan optimal oleh sistem yang telah
dan 83,2% rumah sakit yang telah
berlaku. Hal tersebut ditunjukkan dari
melakukannya.
Hasil Riset Ketenagaan Kesehatan
(Kementerian Kesehatan, Badan
Litbangkes, 2017), bahwa kondisi Dalam Undang-Undang Nomor
SDMK rumah sakit di Indonesia masih 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
kurang sebesar 56,6% dan hanya Kesehatan Pasal 14 ayat 2 perencanaan
sebesar 38,9% menyatakan kebutuhan kebutuhan diawali pengajuan usulan
SDMK yang sudah sesuai. Kondisi dari instansi kesehatan, kemudian
yang sama juga terjadi di Puskesmas, direkapitulasi oleh kabupaten/
hanya 12,7% yang menyatakan bahwa kota untuk disampaikan kepada
kondisi ketenagaan di Puskesmas pemerintah pusat melalui provinsi
telah sesuai sedangkan sebanyak (AIPHSS, 2016). Sayangnya, pada
82,5% menganggap SDMK Puskesmas pelaksanaan di lapangan, mekanisme
masihlah kurang. Kondisi ketenagaan pengusulan secara bottom-up tersebut
di puskesmas telah sesuai sedangkan nyatanya belum disertai dengan
sebanyak 82,5% menganggap SDMK pemahaman merata mengenai
puskesmas masihlah kurang. keseluruhan tahapan perencanaan
SDMK hingga level pengambil
kebijakan teknis (Hendrayanti, 2008),
Berbagai kendala terjadi dalam upaya

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 21


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

(Beswick & Hill, 2010), (Rakhmawati komprehensif, dibutuhkan sistem


& Rustiyanto, 2016), (Sumiarsih & terintegrasi operasional dan serapan
Nurlinawati, 2019). data berkualitas di pemangku
kepentingan pembiayaan.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat


empat permasalahan utama yang Kegiatan analisis data dan informasi
hadir dalam upaya mencapai dari berbagai transaksi yang terjadi
ketahanan SDMK nasional, diantaranya: dalam lingkup optimalisasi kesehatan
merupakan basis aktivitas utama untuk
memperoleh keluaran keputusan,
1. Perolehan dan analisis data hanya
kebijakan, serta rekomendasi
berdasarkan sandingan berbagai
strategis dalam pelaksanaan kegiatan
sumber saja tanpa perolehan data
kesehatan nasional. Pengeluaran
secara langsung sehingga akurasi
untuk belanja kesehatan nasional
data menjadi tidak maksimal.
(health expenditure) sendiri memiliki
2. Nihilnya standarisasi pendataan pengaruh besar dalam penyelesaian
membuat SDMK dengan kondisi permasalahan kesehatan nasional.
khusus dapat membuat SDMK Di Uni Eropa, nominal pengeluaran
terdata ganda atau tidak terdata belanja kesehatan nasional memiliki
sama sekali. pengaruh positif pada Angka Harapan
3. Buta terhadap informasi Hidup (AHH) serta menurunkan angka
persebaran lokasi setiap individu kematian kelahiran 0.64% per satu
SDMK berikut detail keahlian dan persen peningkatan pengeluaran
latar belakang pendidikannya. belanja kesehatan (Onofrei et al., 2021).
4. Informasi kesiapan cadangan Pengeluaran belanja kesehatan pada
SDMK tidak terstandar tanpa setiap provinsi di Cina juga memiliki
kelengkapan informasi kompetensi dampak positif pada penurunan
dan potensinya. angka kematian individu (Hou et al.,
2020). Analisis strategis dan kebijakan
yang tepat sasaran serta dalam
1.2.5. Layanan Pembiayaan Kesehatan kaitannya dengan pengeluaran belanja
Pembiayaan kesehatan merupakan kesehatan menjadi kunci utama
salah satu pilar dalam pelaksanaan yang mempengaruhi dampak positif
kegiatan kesehatan nasional yang tersebut.
berperan sebagai enabler dalam
seluruh layanan kesehatan. Rekaman
Dalam amanat UU No. 39 Tahun 2009
transaksi, skema penjaminan, serta
tentang Kesehatan, pembiayaan
analisis strategis menjadi kunci-
kesehatan bertujuan untuk
kunci kegiatan untuk memperoleh
menciptakan pembiayaan yang
pengetahuan dan pertimbangan
berkecukupan, berkesinambungan,
yang terus-menerus memperbaiki
alokasi yang adil, efektif dan efisien,
keadaan kegiatan kesehatan nasional.
komprehensif, menjamin pemerataan,
Oleh karenanya, untuk mendapatkan
serta transparan dan akuntabel
seluruh elemen pertimbangan yang
dengan fungsi utama mobilisasi

22 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

sumber-sumber pembiayaan, alokasi pada kebutuhan pertimbangan


anggaran kesehatan nasional, serta keputusan belanja kesehatan nasional.
pemanfaatan anggaran kesehatan
(Undang-Undang Republik Indonesia
Untuk memenuhi seluruh objektif
No. 36 Tahun 2009). Dalam hal ini,
baik masukan data, analisis, maupun
kaitannya dengan pelaksanaan
standarisasi, terdapat 4 masalah utama
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),
yang perlu diselesaikan:
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM),
serta tata kelola dalam upaya-upaya
tersebut. World Health Organization 1. Data informasi pengeluaran untuk
(WHO) sendiri menetapkan System kesehatan secara nasional belum
Health Account (SHA) untuk rinci dan mengakomodasi seluruh
menunjang fungsi-fungsi tersebut kebutuhan analisis pengeluaran
dengan menitikberatkan pada kesehatan nasional.
konsumsi, provisi, dan finansial (WHO 2. Analisis NHA, PHA, dan DHA baru
& Organisation for Economic Co- tersedia setelah 2 tahun anggaran
operation and Development, 2011). dan pengeluaran kesehatan
nasional dilakukan sehingga
Pembiayaan mandiri (Out of Pocket) relevansi pertimbangan tidak
oleh masyarakat menjadi indikator optimal.
utama dalam penilaian performa 3. Data pengeluaran asuransi
belanja kesehatan nasional. Artinya, kesehatan nasional milik
seluruh pengeluaran dan belanja pemerintah, lembaga nasional,
kesehatan nasional juga bertujuan maupun milik swasta belum
menurunkan pembiayaan mandiri tersedia secara lengkap dan
oleh masyarakat. Skema jaminan menyeluruh sehingga performa
kesehatan akan berdampak langsung jaminan kesehatan tidak dapat
pada ketercapaian ini dengan prinsip dianalisis dengan optimal.
dan asas yang ditegakkan pada
amanat UU No. 39 Tahun 2009 tentang 1.2.6. Layanan Manajemen Internal
Kesehatan.
Pengembangan sistem manajemen
internal kantor yang tepat dapat
Data dan analisis terhadap belanja meningkatkan efisiensi untuk setiap
kesehatan secara nasional kemudian kegiatan dan laporan yang harus
menjadi langkah-langkah utama dal- ditangani. Dalam panduan ini, kita
am memiliki arahan dan eksekusi be- akan melihat rancangan manajemen
lanja yang strategis. Objektif yang di- internal kantor untuk Kemenkes RI
harapkan agar seluruh analisis berasal beserta Unit Pelaksana Teknis (UPT)
dari data yang baik secara kuantitas vertikal. Instansi lain yang juga turut
dan kualitas serta memiliki standarisasi serta dapat menggunakan adalah
yang tepat. National, Provincial, instansi yang secara langsung
District Health Account (NHA, PHA, bertanggung jawab kepada Kemenkes
dan DHA) sebagai bagian dari SHA RI atau jabatan yang dilantik langsung
memberikan akomodasi menyeluruh oleh Menteri Kesehatan yaitu

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 23


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Politeknik Kesehatan, Balai Besar yang dimaksud disini adalah data pre-
Pelatihan Kesehatan, Rumah Sakit klinik, klinik, genomic, dan cmc. Data
Nasional, dan Pusat Lab. Instansi lain genomic sendiri meliputi genomic
yang pertanggungjawabannya tidak tanaman, hewan, mikroorganisme,
langsung kepada Menteri Kesehatan dan manusia. Data-data ini masih
seperti Dinas Kesehatan Provinsi belum dapat dikumpulkan sehingga
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/ proses penanggulangan mitigasi
Kota yang bertanggungjawab secara perkembangan penyakit, mutasi, serta
berurutan kepada Pemerintah Provinsi perkembangan riset di dunia medis
dan Pemerintah Pusat, juga dapat tidak dapat melakukan lompatan
menggunakan sistem manajemen signifikan. Masing-masing sektor
internal kantor karena dibuat secara masih berjalan pada lajur masing-
modular. masing dengan belum adanya pusat
data yang dapat menjadi backbone
dalam melakukan inovasi berbasis
Adapun beberapa tujuan
bioteknologi.
dalam pengembangan sistem
manajemen internal ini yaitu, untuk
mengintegrasikan semua aplikasi Kapasitas surveilans genomic
yang ada menjadi satu kesatuan Indonesia untuk mendeteksi varian
sehingga dapat digunakan secara baru SARS-CoV-2 dinilai masih sangat
efisien dan efektif, selain itu juga kurang. Berdasarkan jumlah total
untuk memudahkan pengisian genom yang didaftarkan ke bank data
data sehingga tidak ada data yang GISAID, Indonesia hanya menempati
redundan. Data input personal dapat peringkat ke-7 dari 10 negara di Asia
dilakukan penginputan data profil satu Tenggara. Angka ini menunjukkan
kali dan data yang bersifat spesifik, bahwa kondisi performansi dari
unik, dan tentatif akan dilakukan pada Biobank di Indonesia masih sangat
setiap keperluan. rendah. Surveilans genomic ini
membutuhkan waktu lama, hanya
Dengan 19 modul utama yang bisa dilakukan di laboratorium spesifik
dimiliki oleh manajemen internal di dan biayanya juga mahal. Kondisi ini
Kementerian Kesehatan , sistem ini berpengaruh signifikan
akan mempermudah lima proses terhadap ketahanan kesehatan di
bisnis utama, yaitu operasional Indonesia.
internal, lelang, perencanaan dan
anggaran, implementasi, serta Perkembangan bioteknologi di
monitoring dan evaluasi. Indonesia telah berjalan sejak lama,
namun cenderung lambat karena
1.2.7. Layanan Bioteknologi beberapa faktor. Faktor pertama
adalah minimnya dana penelitian
Data kesehatan di Indonesia masih
di bidang bioteknologi. Penelitian
belum dapat dilakukan utilisasi
bioteknologi diperlukan untuk
dengan maksimal karena data masih
meningkatkan kuantitas dan kualitas
terpencar, kuantitas dan kualitas
produk serta pengetahuan tentang
rendah, serta adanya ego sektoral. Data

24 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


bioteknologi. Faktor lainnya adalah
rendahnya sumber daya manusia,
fasilitas, dan kebijakan pemerintah
yang memperpanjang proses
pemasaran produk rekayasa genetika.

Bioteknologi memiliki peran positif


bagi dunia pertanian, kesehatan dan
lingkungan. Dalam dunia kesehatan,
keberadaan biosampel berkualitas
tinggi dapat berkontribusi terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan.
Peran biobank dapat memberikan
peneliti akses ke data yang mewakili
sejumlah besar orang. Sampel dalam
biobank dan data yang diperoleh
dari sampel tersebut seringkali dapat
digunakan oleh banyak peneliti untuk
studi penelitian lintas tujuan. Salah
satu dari data genetik yang ditemukan
adalah pada populasi Indonesia yang
menderita kanker payudara, dan
sekitar 30% perlu mengubah resep
dosis dari yang direkomendasikan
untuk pengobatan mereka.

Dalam rancangan platform


Bioteknologi, pihak penyedia dari
Kemenkes RI dapat memantau
perusahaan-perusahaan yang
terdaftar, periset, dan jumlah transaksi.
Ketika platform ini diluncurkan,
diperlukan komunikasi yang
masif untuk menjaga customer
engagement. Melalui edukasi
kepada masyarakat, maka terciptalah
ekosistem yang dapat memenuhi
kebutuhan tersebut.
BAB II
Transformasi Teknologi
Kesehatan
2.1. Prioritas Transformasi Teknologi Kesehatan

P
eraturan Menteri Kesehatan Bagian kedua adalah Integrasi
Republik Indonesia No 21 Tahun dan Pengembangan Aplikasi
2020 tentang Rencana Strategis Pelayanan Kesehatan. Kegiatan ini
Kementerian Kesehatan Tahun 2020- memiliki 3 program kegiatan, yakni
2024 telah mensyaratkan adanya upaya Mengembangkan Aplikasi Kesehatan
perubahan tata kelola pembangunan yang Terintegrasi, Peningkatan Sumber
kesehatan yang meliputi integrasi Daya Manusia (SDM) Kesehatan
sistem informasi, penelitian, dan dengan kemampuan informatika
pengembangan kesehatan. Proses kesehatan, dan Mendirikan Helpdesk
digitalisasi kesehatan di tingkat terpusat di Kemenkes. Keluaran ini
nasional hingga daerah tentu adalah efisiensi pelayanan kesehatan
tidaklah mudah dan memerlukan di Fasyankes di setiap lini (FKTP dan
perencanaan. Oleh karena itu, proses FKRTL).
digitalisasi kesehatan baik di tingkat
nasional hingga daerah perlu dimulai
Bagian ketiga adalah Pengembangan
direncanakan dengan seksama. Hal
Ekosistem Teknologi Kesehatan.
tersebut dirancang dalam peta jalan
Pada kegiatan ini, Kemenkes
transformasi teknologi kesehatan.
memiliki 3 program utama, yakni
Perluasan Teknologi Telemedicine,
Kegiatan Prioritas Transformasi Pengembangan Ekosistem Produk
Teknologi Kesehatan akan dibagi Inovasi Teknologi Kesehatan dan
menjadi 3 bagian kegiatan utama Integrasi Riset Bioteknologi Kesehatan.
seperti terlihat dalam (Gambar 3). Keluarannya adalah menciptakan
kolaborasi dan ekosistem inovasi
Bagian pertama Transformasi digital kesehatan antara pemerintah,
Teknologi Kesehatan adalah Integrasi universitas, industri, dan masyarakat
dan Pengembangan Data Kesehatan. umum.
Hal ini dibagi menjadi Integrasi Sistem
Data Kesehatan dan Pembangunan
Sistem Analisis Big Data Kesehatan.
Kegiatan ini memiliki luaran utama
yaitu meningkatkan mutu kebijakan
kesehatan berbasis data yang akurat,
mutakhir, dan lengkap.
Kegiatan Prioritas
Transformsi Teknologi Kesehatan

Gambar 3. Kegiatan Prioritas Transformasi Teknologi Kesehatan


Peta Jalan Transformasi
Teknologi Kesehatan

Gambar 4. Peta Jalan Transformasi Teknologi Kesehatan


Transformasi Teknologi Kesehatan

Tahun 2021: Kegiatan Integrasi Hal ini diwujudkan dengan


& Pengembangan Sistem Data pengimplementasian sistem analisis
Kesehatan berfokus pada Desain kesehatan yang berbasis artificial
arsitektur tata kelola satu data intelligence. Implementasi ini ditandai
kesehatan berbasis individu dengan adanya perluasan perizinan
(Integrated Electronic Health dan implementasi produk teknologi
Record) inovasi bioteknologi di Fasyankes,
Target pengembangan berfokus peningkatan layanan telemedicine di
pada desain arsitektur yang memiliki FKTP sebagai layanan kunjungan, dan
tujuan agar setiap individu memiliki kebijakan tentang kesehatan digital.
data kesehatan yang terintegrasi. Data
tersebut memerlukan tata kelola yang Tahun 2024: Perluasan Implementasi
terintegrasi dengan sistem aplikasi Transformasi Digital Kesehatan
kesehatan yang berfokus pada desain Indonesia
arsitektur platform, interoperabilitas
Fokus yang dilakukan pada tahun-
sistem kesehatan, keamanan dan
tahun sebelumnya diharapkan
infrastrukturnya. Kemudian, kegiatan
dapat memastikan implementasi
selanjutnya adalah Pengembangan
transformasi digital kesehatan di
Ekosistem Teknologi Kesehatan
Indonesia terarah pada perluasan
sebagai asesmen ekosistem dan uji
tata kelola kesehatan terintegrasi di
coba regulatory sandbox dalam inovasi
Indonesia, perluasan integrasi aplikasi
teknologi kesehatan.
pelayanan kesehatan, dan perluasan
ekosistem inovasi kesehatan Indonesia.
Tahun 2022: Pengembangan sistem Kegiatan pada tahun 2024 merupakan
Big Data yang sudah terintegrasi kelanjutan dari kegiatan pada tahun
Pengembangan sistem big data 2023 yang dilakukan pada prioritas
mencakup sistem kesehatan berbasis di beberapa wilayah Indonesia.
individu yang meliputi pandemi, Pada tata kelola data cakupan
keluarga sehat, dan stunting. Hal ini 2024 mencakup seluruh wilayah di
akan fokus pada jumlah sistem data Indonesia sehingga diharapkan dapat
kesehatan yang sudah terintegrasi memiliki pengelolaan data kesehatan
dengan pusat. Kegiatan Integrasi berbasis individu yang terintegrasi.
& Pengembangan Sistem Aplikasi Sama halnya dengan basis lokasi fisik,
Kesehatan akan dikembangkan diharapkan 100% fasilitas pelayanan
menjadi platform sistem Fasyankes kesehatan dapat memiliki sistem
terintegrasi. yang terintegrasi. Pada tahun 2024
ini lebih difokuskan pada perluasan
apa yang sudah menjadi target di
Tahun 2023: Implementasi Sistem tahun sebelumnya yaitu Indonesia
Analisis Kesehatan telah memiliki sistem transformasi
Pada tahun 2023 diharapkan adanya digital yang baik, terintegrasi baik
peningkatan variabel data individu dari data berbasis individu, sistem
dari tahun 2022, yakni meningkatnya aplikasi kesehatan di Fasyankes,
sistem data yang terintegrasi. SDM kesehatan yang memadai

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 29


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

mengenai literasi digital, hingga akan dikembangkan desain arsitektur


banyaknya produk bioteknologi yang tata kelola satu data kesehatan
diimplementasikan ke Fasyankes berbasis individu (Integrated Electronic
hingga perluasan pelayanan Health Record). Pada tahun 2022 akan
telemedicine di FKTP. dilanjutkan dengan pengembangan
sistem big data berbasis Integrated
EHR yang telah dikembangkan
2.2. Integrasi dan sebelumnya. Kemudian, implementasi
Pengembangan Data sistem analisis big data kesehatan yang
Kesehatan berbasis artificial intelligence akan
mulai difokuskan pada tahun 2023.
Kegiatan Integrasi dan Pengembangan Hingga implementasi pada tahun 2024
Data Kesehatan ini memiliki diharapkan dapat memperluas cakupan
beberapa sub-kegiatan. Pertama, implementasi dan pemanfaatan sistem
yaitu membangun Sistem Kesehatan big data.
Nasional yang Berbasis Individu atau
Integrasi dan pengembangan
Integrated Electronic Medical and
data kesehatan diperlukan untuk
Health Record. Kedua, yaitu Integrasi
meningkatkan mutu kebijakan
Sistem Data Kesehatan antar layanan
kesehatan yang berbasis analisis data.
sistem elektronik instansi kesehatan di
Program ini akan menarget komponen
pemerintah pusat, pemerintah daerah,
stakeholder mulai dari tingkat dinas
dan juga industri kesehatan. Ketiga,
kesehatan dan lembaga nasional (misal
yaitu pembangunan Sistem Analisis
BPJS), provider kesehatan/Fasyankes,
Big Data Kesehatan. Sub-kegiatan
dan industri kesehatan.
ini akan membangun ekosistem
big data kesehatan yang berbasis
analisis kecerdasan buatan (artificial 2.3. Integrasi dan
intelligence) baik di level pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. Pengembangan Aplikasi
Kegiatan ini memiliki luaran utama Kesehatan
yaitumeningkatkan mutu kebijakan Sistem Informasi Teknologi
kesehatan berbasis data yang akurat, Kesehatan terus berkembang
mutakhir, dan lengkap. maka pengembangan aplikasi
Beberapa masalah akibat sistem data kesehatan turut diperlukan untuk
kesehatan yang tidak terintegrasi mengoptimalkan pelayanan dan
diantaranya adalah underreporting manajemen kesehatan di berbagai
dan kelengkapan yang rendah. Hal level pelayanan kesehatan. Sasaran
ini akan mempengaruhi kualitas data kegiatan tersebut adalah puskesmas,
yang telah dikumpulkan. Keputusan klinik, balai kesehatan, rumah sakit,
kesehatan yang tidak didasarkan pada laboratorium, apotek, dan dinas
data yang berkualitas akan berdampak kesehatan. Luaran yang diharapkan
buruk terhadap kesehatan masyarakat. adalah optimalisasi pelayanan dan
Pelaksanaan kegiatan sesuai peta jalan manajemen kesehatan pada tingkat
transformasi teknologi kesehatan ini puskesmas, klinik, rumah sakit,
dimulai pada tahun 2021. Di tahun ini laboratorium, dan apotek dengan

30 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

dukungan aplikasi yang efisien dan Era disrupsi digital di bidang kese-
terintegrasi. hatan tidak dapat dilakukan secepat
Pengintegrasian aplikasi kesehatan di bidang lain seperti e-commerce
akan berfokus pada integrasi dan dan perbankan, namun bertahap dan
digitalisasi layanan tanggap darurat terukur sektor kesehatan Indonesia
kesehatan, pelayanan primer, dapat mengadopsi teknologi keseha-
pelayanan farmakes, pelayanan tan dengan pesat. Salah satu teknologi
kesehatan rujukan, pembiayaan yang diadopsi dengan cepat adalah
kesehatan, manajemen SDM teknologi telemedicine yang banyak
kesehatan, vaksinasi covid-19, dikembangkan oleh inovator swas-
manajemen internal Kemenkes, dan ta dalam bentuk perusahaan start-
infrastruktur Kemenkes. Layanan up digital. Adanya pandemi Covid-19
yang sangat bervariasi tersebut membuat penggunaan telemedicine
membutuhkan suatu platform yang bertambah luas. Penggunaan tele-
mencakup kesembilan layanan medicine ini berkaitan dengan target
kesehatan. pemerintah dalam mencapai Univer-
sal Health Coverage (UHC) minimal
95% dari jumlah penduduk atau secara
2.4. Penguatan Ekosistem nasional sebanyak 257,5 juta jiwa pada
Teknologi Kesehatan tahun 2020. Teknologi telemedicine ini
juga dapat menjadi solusi keterbatasan
Dari tahun ke tahun, jumlah para infrastruktur dan sumber daya manu-
pengembang teknologi digital bidang sia kesehatan yang menjadi penyebab
Kesehatan ini semakin meningkat. terbatasannya akses pelayanan keseha-
Sebagian besar pengembang ini telah tan bagi masyarakat.
bekerja sama dengan pemerintah yang
tercatat secara resmi di Kementerian
Komunikasi dan Informatika sebagai Pengembangan Ekosistem Produk
Penyelenggara Sistem dan Transak- Inovasi Teknologi Kesehatan
si Elektronik. Namun sampai saat ini, Implementasi Regulatory Sandbox
belum ada satupun para pengem- dan inkubasi pengembangan inovasi
bang teknologi digital bidang Kese- Teknologi Kesehatan 4.0 merupakan
hatan, memperoleh naungan di Ke- tanggung jawab pemerintah untuk
menterian Kesehatan. Sejauh ini, para mengidentifikasi peluang atau pen-
pengembang hanya mendapatkan ingkatan regulasi baru karena publik
naungan melalui Perjanjian Kerjasa- dapat didorong untuk berpartisipasi
ma. Oleh karena itu, diperlukan sebuah dan ikut menciptakan atau bahkan
pendekatan baru dalam menyusun mendukung setiap inovasi tersebut.
regulasi yang mampu mengejar ce- Regulatory Sandbox menjadi penting
patnya agilitas teknologi digital bidang karena dapat mengakomodir beberapa
Kesehatan. fungsi, diantaranya: (1) menguji sebuah
peraturan berdasarkan kondisi riil yang
terjadi dengan lebih cepat dan tepat,
(2) menjembatani kebutuhan antara
Perluasan Teknologi Telemedicine pengembang industri kesehatan digital

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 31


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

dengan regulator kesehatan, (3) mem- yang terdiri dari Tim Operasional,
berikan jaminan kepada investor yang Tim Teknologi, Tim Pengembangan
ingin berinvestasi pada perusahaan Produk, dan Tim Pengelolaan Data.
rintisan yang berkaitan dengan bidang Kemudian terdapat juga delapan
kesehatan. Sub-Kelompok Kerja (Tribe) yaitu;
Tribe Layanan Primer, Tribe Layanan
Sekunder, Tribe Ketahanan Farmalkes,
Integrasi Riset Bioteknologi Keseha-
Tribe Ketahanan Kesehatan, Tribe
tan
Pembiayaan Kesehatan, Tribe SDM
Dalam Implementasi integrasi riset Kesehatan, Tribe Manajemen Internal,
bioteknologi, ekosistem regulasi yang dan Tribe Bioteknologi.
ada perlu menyoroti dilema dalam
mengelola inovasi tanpa menghen-
tikannya karena terlalu banyak keka- Peranan Digital Transformation Office
kuan dan kompleksitas. Pentingnya dalam Mewujudkan Transformasi
ruang diskusi antara Kementerian Digital
Kesehatan dan startup (Collaborative Tim Khusus Transformasi Digital
Sandbox) untuk memberikan inovasi Kesehatan (DTO) Kemenkes RI
dalam menyelesaikan permasalahan memiliki beberapa tanggung jawab
kesehatan dengan produk/jasa berba- besar dalam mewujudkan transformasi
sis bioteknologi. Adapun kebutuhan digital kesehatan, antara lain membuat
utama adalah perlunya kepastian hu- perencanaan dan pengelolaan proses
kum yang mengatur pengembangan pengembangan visi, mengumpulkan
riset terkait bioteknologi di Indonesia. berbagai informasi, menganalisis
dan menyusun visi Kesehatan Digital

2.5. Tata Kelola Organisasi nasional, melakukan penelitian dan


konsultasi pemangku kepentingan,
Transformasi Digital serta melakukan harmonisasi dan
Kementerian Kesehatan RI sentral pengembangan teknologi
informasi terkait dengan transformasi
Kepemimpinan dan tata kelola yang
digital kesehatan.
efektif dari proses pengembangan
visi meningkatkan transparansi dan DTO juga melakukan integrasi secara
kredibilitas, memfasilitasi panduan, menyeluruh pada proses transformasi
dan memastikan bahwa mekanisme digital di lingkup pemerintahan.
untuk menyetujui, mendukung, Integrasi yang dilakukan merupakan
dan memiliki visi Kesehatan Digital dari sisi tata kelola kebijakan,
nasional telah terencana. Manajemen integrasi teknis, dan integrasi sumber
yang efektif memastikan bahwa daya manusia. Integrasi tersebut
proses dilakukan secara terstruktur menghasilkan transformasi digital
dan tepat waktu dengan konsultasi yang cepat dan adaptif terutama
pemangku kepentingan yang tepat. dalam menjawab kebutuhan-
Struktur organisasi pada manajemen kebutuhan utama bidang kesehatan
Transformasi Teknologi Kesehatan di masa pandemi. DTO Kemenkes
dibentuk melalui pembagian Tim RI telah mendapatkan berbagai
Manajemen Transformasi Digital rekognisi apresiasi baik secara formal

32 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

dan informal (penghargaan melalui


sentimen positif masyarakat di media
sosial).

Peran Satker dalam Transformasi


Digital
DTO, Pusdatin dan satuan kerja saling
berkolaborasi dalam mewujudkan
transformasi digital. Satker terkait
melakukan perencanaan, memberikan
arahan dan substansi atas riset
produk dan layanan yang dapat
dikembangkan. Kolaborasi antar
satker dengan Pusdatin dan DTO
menjadi kunci keberhasilan proses
ini. Setelah itu, tim Pusdatin dan DTO
akan melakukan pengembangan
aplikasi secara terpusat. Satker
terkait kemudian melakukan uji coba
aplikasi bersama DTO dan Pusdatin.
Selanjutnya satker melakukan
implementasi lapangan sambil terus
mengevaluasi aplikasi tersebut. DTO
dan Pusdatin akan mendukung
implementasi dengan melakukan
monitoring dan evaluasi (Gambar 5).

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 33


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 5. Alur Peta Lintas Fungsi dan Pengembangan Integrasi Data Kesehatan

34 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


BAB III
Enterprise Architecture
Teknologi Kesehatan
3.1. Urgensi Pendekatan Platform dan Enterprise
Architecture

Gambar 6. Urgensi Pendekatan Platform dan Enterprise Architecture

P
endekatan in-house Kementerian Kesehatan harus memiliki
development, dimana Kemenkes sebuah terobosan dalam menciptakan
sepenuhnya mengambil transformasi teknologi dan digitalisasi
peran sebagai pengembang serta kesehatan guna mengatasi digital
memberikan dukungan implementasi gap fasilitas kesehatan yang belum
secara nasional, tidak merupakan terotomasi, sekaligus dilaksanakan
pilihan yang feasible karena secara berkolaborasi bersama seluruh
dibutuhkan sumber daya manusia pelaku industri kesehatan, yaitu
yang sangat besar. Sementara, saat mengadopsi pendekatan berbasis
ini pelaku industri kesehatan (startup platform (juga disebut sebagai PaaS,
teknologi kesehatan, penyelenggara “Platform-as-a-service”). Kemenkes
rumah sakit, klinik, apotek, dan RI harus mengembangkan sebuah
sebagainya) telah memiliki aplikasinya platform yang menghubungkan
masing-masing dengan platform yang seluruh ekosistem pelaku industri
beragam, dan struktur data yang juga kesehatan untuk menciptakan satu
bervariasi. Kondisi ini menjadikan data data kesehatan nasional yang dapat
kesehatan nasional tersebar pada diandalkan. Pendekatan platform akan
masing-masing penyedia layanan. menjadi penghubung antar platform
aplikasi yang beragam pada berbagai
pelaku industri kesehatan, tidak untuk
Transformasi Teknologi Kesehatan

menggantikan fungsi aplikasi yang otentifikasi, dan enkripsi). Dampaknya,


telah ada saat ini, juga tidak untuk implementasi pendekatan platform
menyatukan semua fungsi aplikasi ini akan mewujudkan kolaborasi data
menjadi satu aplikasi tunggal. kesehatan nasional bersama seluruh
pelaku industri kesehatan, tanpa
ada ketergantungan pada platform
Platform menyediakan spesifikasi
pemrograman tertentu.
dan mekanisme terstandar atas:
proses bisnis, data, teknis dan
keamanan. Aplikasi dari pelaku Enterprise Architecture berperan
industri kesehatan yang tergabung sebagai referensi desain blueprint
dalam platform Kemenkes harus arsitektur platform atas standar proses
menyelenggarakan layanan dengan bisnis, data dan aplikasi. Referensi
memenuhi spesifikasi proses bisnis, ini menjadi pijakan bagi seluruh
memenuhi spesifikasi dan mekanisme pelaku industri kesehatan untuk
pertukaran data (berbasis HL7 FHIR menyelaraskan platform aplikasinya
dan HTTPS REST API), serta memenuhi sehingga dapat terintegrasi dalam
spesifikasi keamanan (otentikasi, satu platform.

3.2. Prinsip Pengembangan Platform

Gambar 7. Prinsip Pengembangan Platfrom

36 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

Prinsip-prinsip pengembangan Indonesia, namun membangun suatu


Partner Systems sebagai terobosan standar arsitektur dan spesifikasi yang
dalam membangun data kesehatan kemudian dapat diimplementasikan
nasional, yaitu: oleh berbagai pelaku industri
kesehatan. Adanya standar arsitektur
menjadi referensi teknis yang
1. Platform Berbasis Layanan dan
memungkinkan antar platform
Proses Bisnis
berbeda dapat saling bertukar data.
2. Standardisasi Arsitektur dan
Spesifikasi
3.2.3. Prinsip 3: Kolaborasi
3. Kolaborasi Ekosistem Pelaku Ekosistem Pelaku Industri
Industri Kesehatan Kesehatan
4. Open API Berbasis Microservices Pendekatan berbasis platform
5. Kepatuhan melalui Keterpaduan dilandaskan pada semangat
6. Manfaat Imbal Balik melalui kolaborasi bersama seluruh ekosistem
Kemudahan Layanan dan Informasi pelaku industri kesehatan untuk
Terintegrasi memberikan pelayanan kesehatan
yang menjangkau seluruh Indonesia.
Maka dari itu, platform ini bukan untuk
3.2.1. Prinsip 1: Platform Berbasis
menggantikan sistem atau aplikasi
Layanan
apa yang telah ada saat ini, namun
Prinsip utama dalam membangun platform ini akan menjadi wadah yang
data kesehatan nasional harus digunakan oleh semua pelaku industri
bersumber dari penyelenggaraan kesehatan.
pelayanan kesehatan yang terjadi
pada tingkat Fasyankes beserta
3.2.4. Prinsip 4: Open API Berbasis
fasilitas penunjang lainnya. Data akan
Microservices
dihasilkan seiring terselenggaranya
pelayanan kesehatan. Data tidak Guna mewujudkan semangat
terbangun melalui pelaporan berkala kolaborasi antar pelaku industri
yang bersifat agregat yang cenderung kesehatan sesuai prinsip ke-3 di atas
memberikan tambahan beban akan diimplementasikan melalui Open
administrasi serta tidak memberikan API berbasis microservices. Open API
tingkat kedalaman data yang secara teknis merupakan konsep
memadai untuk analisis lanjutan. reusable services di mana platform
akan menyediakan layanan pertukaran
data yang dapat digunakan oleh
3.2.2. Prinsip 2: Standardisasi
penyedia layanan. Pelaku industri
Arsitektur dan Spesifikasi
kesehatan dapat berkreasi seluas-
Pendekatan berbasis platform luasnya dalam pengembangan
menjunjung tinggi prinsip teknologi layanan kesehatan, namun
“standardisasi spesifikasi, bukan sebagian fungsionalitasnya dapat
standardisasi aplikasi”, tidak difasilitasi oleh layanan pertukaran
membangun satu aplikasi tunggal data yang disediakan oleh platform.
yang digunakan seragam di seluruh Adanya layanan ini berdampak positif

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 37


Transformasi Teknologi Kesehatan

dalam hal faster time to market dan 3.2.6. Prinsip 6: Manfaat Imbal Balik
memberikan pelayanan yang lebih melalui Kemudahan Layanan dan
baik untuk para pelaku industri. Informasi Terintegrasi
Seluruh pelaku industri kesehatan
3.2.5. Prinsip 5: Kepatuhan melalui diwajibkan untuk bergabung dalam
Keterpaduan platform, namun bersifat memberikan
imbal hasil manfaat bagi kedua
Pendekatan berbasis platform belah pihak. Platform tidak hanya
menjadi sarana bagi Kemenkes mewajibkan adanya integrasi proses
untuk melakukan pengendalian, bisnis, namun turut memberikan
pemantauan dan evaluasi terhadap manfaat baik berupa data yang
kinerja pelaku industri kesehatan. terintegrasi maupun sudah berupa
Dengan bergabungnya para pelaku data olahan yang sifatnya analytics,
industri kesehatan dalam platform, forecasting, dan sebagainya.
Kemenkes dapat memantau
kepatuhan atas persyaratan data
maupun pemenuhan standar
pelayanan melalui aktivitas transaksi
yang mengalir di dalam platform.

3.3. Platform Indonesia Health Services

Gambar 8. Platform Indonesia Health Services

38 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

Masyarakat umum mendapatkan Platform Citizen Health App ini


layanan informasi kesehatan melalui dibangun untuk menyelesaikan
Citizen Health App, yaitu sebuah tiga masalah utama yang dirasakan
aplikasi yang menyimpan data masyarakat. Masalah pertama,
kesehatan pribadi (Personal Health yaitu data kesehatan pribadi yang
Record) secara lengkap. Kelompok tidak terintegrasi dan memiliki
pengguna lainnya direpresentasikan interoperabilitas yang rendah. Hal
oleh “Partner Systems”, yaitu aplikasi ini berimplikasi pada redundansi
atau platform yang saat ini telah administrasi kesehatan ketika
digunakan oleh pelaku industri mengakses berbagai layanan
kesehatan, dapat berupa SIM Rumah kesehatan. Permasalahan yang
Sakit, SIM Puskesmas, aplikasi kedua yaitu, masyarakat tidak dapat
Laboratorium, dan sebagainya. memonitor riwayat kesehatan pribadi.
Hal tersebut disebabkan rekam medis
terpencar di berbagai pelayanan
Citizen Health App dan Partner
kesehatan yang pernah diakses.
Systems keduanya terhubung pada
Terakhir, pelayanan kesehatan yang
jantung platform teknologi kesehatan,
didapatkan masyarakat sekarang ini
yaitu Platform IHS (Indonesia Health
belum berbasis pada pendekatan
Services). Platform IHS merupakan
personal. Salah satunya dirasakan
sebuah ekosistem digital kesehatan
dengan edukasi kesehatan yang tidak
dari Kementerian Kesehatan Republik
diberikan secara personal. Sehingga
Indonesia. IHS dibangun untuk
kerap kali edukasi kesehatan yang
memudahkan para pelaku industri
didapatkan masyarakat tidak tepat
kesehatan terintegrasi dengan sistem
sasaran.
satu data kesehatan serta memastikan
semua transaksi kesehatan dapat
tercatat dan dimanfaatkan dengan Ketiga permasalahan besar di atas
baik. Dampaknya bukan hanya pelaku dapat diatasi dengan adanya platform
industri yang bisa mendapatkan Citizen Health yang berdasarkan
manfaat, tetapi juga masyarakat single source of truth, integrated and
umum bisa melakukan pengecekan interoperable electronic Personal
transaksi kesehatannya sendiri atau Health Record (e-PHR). Platform
keluarganya hingga bisa mendapatkan Citizen Health mengindikasikan
konten edukasi kesehatan yang platform pelayanan kesehatan yang
dikurasi oleh pihak yang terpercaya efektif dan efisien dan merupakan
melalui Citizen Health App. sebuah platform terintegrasi yang
menyimpan data kesehatan pribadi
secara lengkap untuk seluruh
Pengembangan serta operasional
masyarakat Indonesia. Pengguna
Platform IHS dan Citizen Health
dapat mengakses laporan kesehatan
App berada dibawah pengelolaan
pribadinya dan mendapatkan
Kemenkes, yang juga dapat terhubung
rekomendasi personal untuk
dengan Partner Systems atau aplikasi
memelihara kesehatan secara optimal.
yang sudah ada dan dikelola oleh pihak
Keamanan data pengguna pada
lain.

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 39


Transformasi Teknologi Kesehatan

Gambar 9. Platform Citizen Health

3.4. Desain Arsitektur Platform


Citizen Health juga terjamin oleh berdasarkan fungsi masing-masing.
Kementerian Kesehatan Republik Setelah memetakan semua aplikasi,
Indonesia. dilanjutkan pengelompokkan
3.4.1. Arsitektur Bisnis berdasarkan layanan yang terdapat di
Kementerian Kesehatan. Hal tersebut
Arsitektur bisnis merupakan salah satu
bertujuan untuk mengetahui existing
bagian dari enterprise architecture
applications yang saling tumpang
yang dapat melakukan pemetaan
tindih atau memiliki fungsi layanan
efisien dan efektif dari sudut pandang
yang sama. Tujuan platform ini untuk
bisnis dan teknologi. Pembuatan
membuat sebuah inovasi, simplifikasi,
Arsitektur Bisnis terdapat beberapa
atau kombinasi dari berbagai fungsi.
metode pendekatan yang dilakukan,
yakni pertama adalah dengan
memetakan semua aplikasi yang Pendekatan metode yang kedua
terdapat di internal Kementerian adalah in-depth interview. Metode
Kesehatan dan mengelompokkan ini dilakukan dengan mengundang

40 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

para ahli dari masing-masing layanan yang berlaku. Salah satu contoh
Kemenkes. Fungsi metode ini untuk yakni, Peraturan Menteri Kesehatan
membuat sebuah rumusan baru Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
mengenai masalah-masalah yang Teknis Pemenuhan Kebutuhan
terjadi di setiap layanan Kemenkes. Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Berdasarkan masalah tersebut, akan Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
dirumuskan potensi-potensi yang Peraturan tersebut tentang proses
dapat dilakukan untuk efisiensi, salah layanan primer dapat berfungsi
satunya mengenai simplifikasi atas untuk memberikan pelayanan ibu
pelayanan basis. Selain itu, metode ini hamil, lansia, dan juga pelayanan
juga menghasilkan harapan-harapan balita. Hal tersebut menjadi dasar
dari para ahli terhadap pelayanan untuk merumuskan proses bisnis
yang tersedia agar menjadi sebuah dari pelayanan ibu hamil dari datang
terobosan atau sebuah inovasi baru. sampai selesai. Oleh karena itu,
landasan-landasan dari pendekatan
legal inilah yang menjadi acuan untuk
Pendekatan metode yang terakhir
membuat proses bisnis setiap layanan.
adalah pendekatan secara legal.
Arsitektur bisnis dibuat dengan
melihat peraturan undang-undang
maupun Peraturan Menteri Kesehatan

Diagram Value Chain Arsitektur Bisnis

Gambar 10. Diagram Value Chain Arsitektur Bisnis

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 41


Transformasi Teknologi Kesehatan

Functional Decomposition Diagram


Arsitektur Bisnis

Gambar 11. Functional Decomposition Diagram Arsitektur Bisnis

Metode-metode tersebut digunakan Sekunder, dan Ketahanan Kesehatan


sebagai landasan untuk semua serta fungsi pendukung yang diisi
layanan. Tujuanya untuk dapat dengan Farmalkes & PKRT, SDM
memetakan setiap proses bisnis Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan,
dari masing-masing direktorat atau Manajemen Internal dan Bioteknologi.
pelayanan. Hal ini karena pendekatan Layanan yang berada di fungsi utama
yang dilakukan saat ini bukan dipilih berdasarkan proses bisnis yang
berdasarkan aplikasi saja, tetapi juga pasti terjadi di kedua platform dan
berdasarkan dari layanan. Pemetaan mampu menciptakan nilai ataupun
proses bisnis di setiap layanan manfaat untuk para penggunanya.
yang dilakukan sebelumnya dapat Sedangkan layanan yang berada di
digunakan untuk melihat keterkaitan fungsi pendukung dipilih berdasarkan
antara satu proses bisnis dengan proses bisnis yang dapat membantu
proses bisnis lainnya. guna mencapai tujuan setiap proses
bisnis di fungsi utama (Gambar 11).

Platform Citizen Health dan Indonesia


Health Services yang dibuat akan Dengan demikian, data-data yang di-
dipetakan berdasarkan 8 layanan generate oleh sistem informasi yang
yang ada di Kementerian Kesehatan. khas dan berbeda-beda di tingkat
Berdasarkan diagram value chain organisasi dapat diintegrasikan dan
di atas, platform tersebut terdiri dari dimanfaatkan di tingkat kabupaten/
dua fungsi yaitu fungsi utama yang kota, nasional, hingga global.
diisi dengan Layanan Primer, Layanan

42 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

Gambar 12. Diagram Logika Arsitektur Data

3.4.2. Arsitektur Data Keduanya merupakan standar terbuka


Arsitektur data mengupayakan (open standard) yang mengupayakan
standardisasi data yang standar dan interoperabilitas data
memungkinkan terjadinya integrasi sebagai tujuannya, namun demikian
aplikasi dan interoperabilitas data. kedua standar ini didesain untuk
Upaya tersebut bertujuan untuk menyelesaikan persoalan yang sedikit
mendorong data-data yang bersumber berbeda.
dari berbagai sistem informasi
dan aplikasi dapat diintegrasikan FHIR dioptimalisasi untuk
dan dimanfaatkan oleh instansi menyelesaikan masalah pertukaran
tingkat kota/kabupaten, provinsi, data melalui penyediaan REST API
nasional, hingga global.Isu integrasi yang mudah dan sederhana. Basis
dan interoperabilitas data ini telah FHIR adalah penggunaan resource
diidentifikasi secara global. Hingga saat yang dapat digunakan untuk berbagai
ini upaya pemecahannya dilakukan keperluan. Umumnya resource-
dengan membuat kerangka standar resource ini digunakan untuk
yang memungkinkan konsistensi dan pertukaran informasi klinis seperti
interoperabilitas data. Dua kerangka pertemuan (Encounter), rencana
kerja yang populer diimplementasi tata laksana (CarePlan), dan urutan
dalam lingkungan layanan kesehatan diagnosis. Implementasinya, pengguna
adalah Fast Healthcare Interoperability FHIR dapat membangun basis data
Resources (FHIR) dan OpenEHR. sesuai kebutuhannya menggunakan

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 43


Transformasi Teknologi Kesehatan

kombinasi (bundle) dengan lebih dari beberapa pertimbangan. Pertama,


100 resource yang tersedia. platform Satu Data Kesehatan memiliki
prioritas terkait interoperabilitas data
dari berbagai sistem informasi layanan
Di sisi lain, OpenEHR dioptimasi
kesehatan. Desain FHIR yang berfokus
untuk menyediakan platform data
pada REST API untuk pertukaran data
dengan fokus pada konsistensi data
adalah pilihan terbaik untuk tujuan ini.
sebagai fokus utama, dengan API dan
Kedua, platform Satu Data Kesehatan
pertukaran data sebagai fokus kedua.
tidak untuk menggantikan sistem
Kontras dengan FHIR yang berbasis
informasi yang telah ada sehingga
resource, OpenEHR menggunakan
kerangka interoperabilitas data harus
lebih dari 300 arketipe (Archetype)
dapat disesuaikan dengan kebutuhan
untuk menyediakan set yang lengkap
masing-masing pengguna. Dalam
atas elemen data. Ini tentu saja
hal ini, penggunaan FHIR berbasis
membuat OpenEHR memiliki tingkat
resource dinilai lebih sederhana
kesulitan penggunaan yang lebih
dan mudah untuk dikustomisasi
tinggi ketimbang FHIR.
ketimbang OpenEHR untuk tujuan
pertukaran data. Ketiga, FHIR memiliki
Arsitektur data kesehatan ini komunitas pengguna yang lebih
mengadopsi kerangka kerja luas ketimbang OpenEHR, sehingga
interoperabilitas data kesehatan FHIR. komunikasi data dapat dilakukan
Kerangka kerja ini dipilih dengan antar anggota komunitas yang lebih

Gambar 13. Diagram Konseptual Arsitektur Data

44 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

luas juga. Malaysia, Filipina, Australia, dalam suatu kerangka kerja


dan Amerika Serikat adalah sebagian perlindungan dan keamanan data
negara yang telah mengacu pada yang disebut Data Ownership and
FHIR. Stewardship. Consent akan menjadi
Arsitektur Satu Data Kesehatan layer dalam setiap transaksi pertukaran
dimulai dari proses transaksi yang data, selain metadata dan data itu
terjadi melalui dua platform utama sendiri.
yakni Citizen Health App dan Partner
Systems. Pada sisi user atau pasien, Pada sisi Partner Systems, yakni
platform Citizen Health App akan sistem manajemen fasilitas layanan
memberikan data electronic personal kesehatan eksisting (contoh: Sistem
health record baik pasien maupun Informasi Manajemen Rumah Sakit,
orang lain yang masih satu keluarga Sistem Informasi Puskesmas) menjadi
pasien. Tujuan utama arsitektur Satu agregator utama untuk mendapatkan
Data Kesehatan, sebagaimana tampak data rekam medis tunggal. Data
pada gambar 13 di atas, adalah untuk Rekam medis berisi data pasien, data
mengumpulkan data seluruh aktivitas persetujuan bagi-pakai data pasien,
medis ke dalam basis data Electronic data observasi medis, data pemberian
Medical Record yang terpusat dengan obat, data diagnosis medis, dan data
pulau-pulau data lain sebagai basis tindakan klinis. Data rekam medis
data pendukungnya. Electronic ini dilengkapi dengan data fasilitas
Medical Record berisi data rekam layanan kesehatan yang menjelaskan
aktivitas layanan kesehatan seperti dimana peristiwa tindakan medis
pemeriksaan, tindakan medikasi, terjadi, data sumber daya manusia
dan prosedur klinis. Sementara itu, kesehatan yang menjelaskan siapa
data pendukungnya berfungsi untuk yang melakukan tindakan medis, dan
mendukung konteks atas informasi data pembiayaan yang menjelaskan
layanan utama. Pulau data Fasyankes jumlah pembayaran atas tindakan
menyediakan informasi pendukung medis yang dilakukan oleh BPJS
terkait organisasi penyedia layanan maupun asuransi swasta.
kesehatan seperti Rumah Sakit (RS),
Puskesmas, klinik, lab, dan lain-lain. Setelah Electronic Medical Record
Pulau data farmasi dan alat kesehatan tunggal berhasil dikumpulkan,
menyediakan informasi obat atau selanjutnya dapat dilakukan analitika
alat kesehatan yang dibutuhkan data dengan sumber rekam medis
dalam aktivitas layanan kesehatan. tunggal ini. Contoh analitik dengan
Pulau data sumber daya manusia pendekatan big data yang dapat
kesehatan merekam informasi aktor- dilakukan, yakni eksplorasi rumah
aktor tenaga kesehatan pelaku sakit di Indonesia yang paling banyak
aktivitas layanan kesehatan. Kemudian, menangani pasien, prediksi penyebaran
pulau pembiayaan berisi data yang wabah di pulau Jawa, klasifikasi
menerangkan tentang biaya-biaya Tindakan klinis berdasarkan wilayah asal
yang timbul dan dibebankan atas tinggal. Selain untuk data terstruktur
penanganan medis yang dilakukan. dalam bentuk tabel, analisis untuk data
Data rekam medis ini akan dilindungi tidak terstruktur juga dapat lakukan,

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 45


Transformasi Teknologi Kesehatan

46 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

misalnya analisis penggalian teks (text bisnis yang berfungsi sebagai


mining) untuk mengetahui frekuensi jembatan untuk menghubungkan
kemunculan kata di resep penyakit antara user (masyarakat, provider,
tertentu, atau prediksi menggunakan dan stakeholder) dengan platform
image processing untuk mengetahui IHS.
letak tumor dengan menggunakan 2. Base Services merupakan proses
data rekam medis observasi dari bisnis yang berfungsi untuk
gambar CT-scan. menangani kebutuhan data dan
perlakuan yang dibutuhkan agar
3.4.3. Arsitektur Aplikasi user dapat menerima output sesuai
Platform IHS hadir dan dibangun dengan fungsi microservices yang
sebagai solusi dari permasalahan- digunakan.
permasalahan laten terkait integrasi
dan banyak aplikasi seperti yang telah Data yang sudah terintegrasi dan
dijelaskan sebelumnya. IHS bukan terstandardisasi juga akan didukung
sebuah aplikasi melainkan sebuah oleh advance analytic mulai dari text
platform atau ekosistem dimana mining hingga forecasting dengan
semua aplikasi dan semua orang bisa memanfaatkan state of the art big
terkoneksi atau tergabung dalam data analytics untuk meningkatkan
satu lingkungan yang sama berbasis pelayanan kesehatan di Indonesia
microservices yang scalable, integrated, yang diberikan oleh para pihak terkait,
advance dan aman seperti dapat dilihat melalui data mart yang terupdate
pada gambar Struktur Inti Platform IHS secara real time.
di atas.
Oleh karena itu, keberadaan Platform
Pengembangan Platform IHS dilakukan IHS diharapkan dapat meningkatkan
secara modular, dimana setiap servis pelayanan kesehatan di Indonesia.
memiliki fungsi dan lingkungannya Dimana masyarakat umum secara
sendiri. Setiap modul memiliki data individu dapat memeriksa catatan
base hingga logika (base service) yang medisnya melalui aplikasi Citizen
digunakan dalam sistem agar dapat Health setiap saat. Sementara
melayani kebutuhan yang diminta penyedia layanan juga dapat setiap
oleh pengguna-akhir (end user) dan saat atau berkala berkontribusi dalam
memanfaatkan data yang sudah lingkungan IHS dan memanfaatkan
terintegrasi dan terstandardisasi. data yang terdapat di dalam sistem
Pengguna data terkoneksi melalui Satu Data Kesehatan Indonesia.
komunikasi API to API atau melalui
aplikasi Citizen Health App yang Platform IHS tersusun atas modul-
dikhususkan untuk pengguna individu. modul microservices yang berdasarkan
layanan yang diberikan serta
kebutuhan utama penerima layanan.
Proses bisnis inti terdiri dari
Secara lebih lebih lengkap layanan-
microservices dan base services, yakni:
layanan tersebut dapat dilihat pada
1. Microservices merupakan proses gambar 15.

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 47


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 15. Modul berdasarkan Layanan Kesehatan

48 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

Pertama adalah Layanan primer melengkapi servis-servis SDMK, di


dan sekunder. Modul-modul dalam dalam IHS juga disediakan modul-
kelompok layanan ini berfungsi untuk modul untuk layanan Manajemen
memenuhi kebutuhan penyedia Internal yang dapat digunakan untuk
layanan kesehatan utama, yaitu membantu memudahkan pengelolaan
Puskesmas dan rumah sakit. Servis layanan kesehatan.
yang ada didalamnya diantaranya
mencakup dari imunisasi hingga Keenam adalah Layanan Bioteknologi.
ketersediaan bed di rumah sakit. Modul Layanan ini juga penting untuk
ini diperlukan karena sebagaimana ada dalam IHS karena Layanan
diketahui, saat ini sudah banyak ini merupakan sebuah ekosistem
aplikasi yang dibuat dan digunakan dimana siapa saja bisa terlibat dalam
oleh penyedia layanan primer atau pemanfaatan data namun tetap
Puskesmas. Hal yang sama juga terjadi dilakukan secara bertanggung jawab.
pada rumah sakit, dimana sudah Pemanfaatan data yang khususnya
banyak rumah sakit yang memiliki atau untuk digunakan untuk kebutuhan
menggunakan sistem sendiri untuk riset dan pengembangan ilmu
menjalankan fungsinya. pengetahuan difasilitasi oleh servis-
Kedua, Layanan Farmalkes. Sama servis seperti akses terhadap Biobank
seperti aplikasi untuk layanan primer dan Research and Innovation Hub.
dan sekunder aplikasi untuk layanan
Farmalkes. Hal yang bisa didapatkan Ketujuh adalah layanan ketahanan
dari layanan yang ada disini meliputi kesehatan yang juga disediakan
dari manajemen distribusi hingga dalam IHS. Servis-servis dalam
perizinan produksi. Keberadaan layanan ini meliputi ketersediaan
servis-servis ini diharapkan dapat ambulans hingga edukasi dan
meningkatkan industri Farmalkes promosi kesehatan yang juga akan
dengan adanya kemudahan akses digunakan dalam layangan terakhir
data. Selanjutnya yang ketiga adalah atau kedelapan yaitu Layanan Personal
Layanan Pembiayaan. Modul dan servis Health Record. Layanan terakhir ini
di layanan Pembiayaan ini mencakup berfungsi agar setiap individu dapat
dari data serapan kapitasi hingga mengetahui catatan kesehatannya
integrasi costing layanan. secara utuh dengan mudah. Walaupun
kedepannya akan ada aplikasi sendiri
Dua modul berikutnya juga penting yang dapat diakses oleh publik, tapi
dalam pelayanan kesehatan, yaitu karena basis layanan ini juga servis
Layanan SDM Kesehatan (SDMK) dan maka setiap penyedia layanan juga
layanan Manajemen Internal. Layanan bisa memiliki akses pada modul dan
SDMK secara umum memuat servis servis-servis di dalamnya.
terkait dengan tenaga kesehatan
Seluruh microservices tersebut dapat
baik yang berasal dari dalam negeri
dipadupadankan untuk diakses
maupun warga negara asing (WNA).
oleh Penyedia Layanan Kesehatan
Di IHS untuk layanan SDMK ini bahkan
(seperti: Rumah Sakit, Puskesmas,
disediakan servis untuk melakukan
Klinik, Apotek, Laboratorium) maupun
rekrutmen tenaga kesehatan. Untuk

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 49


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

stakeholder terkait (seperti: Kemenkes,


dinas kesehatan, asuransi) sesuai 3.5.1. Layanan Primer dan Sekunder
standar spesifikasi proses bisnis yang
Layanan kesehatan primer dan
telah ditetapkan. Sebagai contoh:
sekunder dapat diwujudkan secara
Rumah Sakit dapat mengakses seluruh
efektif, efisien, dan berkesinambungan
microservices Layanan Primer dan
dengan cara membentuk Indonesia
Sekunder serta Layanan Farmalkes,
Health Services (IHS) sebagai
sementara Klinik dapat mengakses
data aggregator platform yang
sebagian dari microservices tersebut.
terstandardisasi dan komprehensif
dengan fokus solusi sebagai berikut:

3.5. Solusi Platform


Klaster Layanan 1. Penyediaan layanan Electronic
Medical Record (EMR) atau
pencatatan data rekam medis digital
Permasalahan serta tantangan dalam yang menggunakan standardisasi
setiap klaster layanan kesehatan data internasional (FHIR, ICD10,
yang sebelumnya telah diuraikan LOINC, SNOMED-CT, DICOM, standar
diatas, didukung dengan pendekatan intervensi, diagnosa, dan outcome
solusi berbasis Platform IHS, akan keperawatan, standar data obat.
bertransformasi menjadi layanan 2. Penyediaan layanan Satu Data
kesehatan digital yang komprehensif Kesehatan sebagai national health
dan inklusif. data warehouse dengan API

Solusi Layanan Kesehatan Primer

Gambar 16. Solusi Layanan Kesehatan Primer

50 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

gateway sehingga memungkinkan acuan standar formasi data yang


adanya interoperabilitas data dipertukarkan. Modul utama layanan
kesehatan. kesehatan akan digunakan untuk
3. Memberikan data kesehatan mendukung proses inti pelayanan
yang akurat sebagai dasar analisis kesehatan, sedangkan modul analitik
pengambilan kebijakan yang akan digunakan untuk mendukung
strategis bagi para stakeholder penyederhanaan proses kewajiban
dalam ekosistem kesehatan. administrasi laporan Fasyankes.

4. Integrasi aplikasi-aplikasi dari


berbagai penyedia layanan Layanan primer memiliki tambahan
kesehatan dalam satu platform 3 modul utama khusus yang terdiri
berbasis layanan microservices. dari modul kesehatan masyarakat,
kesehatan keluarga, dan kesehatan
lingkungan. Ketiganya merupakan
Platform layanan primer dan sekunder modul yang mendukung fungsi
melingkupi 8 modul utama layanan promotif dan preventif yang menjadi
kesehatan dan 1 modul layanan tugas utama Fasyankes primer dengan
analitik. Dalam layanan primer kegiatan seperti edukasi & promosi
terdapat tiga tambahan modul utama kesehatan, kesehatan keluarga,
yang berkaitan dengan kegiatan upaya layanan gizi, imunisasi, kesehatan
kesehatan masyarakat. Modul-modul lingkungan, pencegahan dan
tersebut terdiri dari microservice dan pengendalian penyakit, dan layanan
didukung oleh base services sebagai haji.

Solusi Layanan Kesehatan Sekunder

Gambar 17. Solusi Layanan Kesehatan Sekunder

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 51


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 18. Alur Layanan Telemedice dari Rumah

Dengan pendekatan ini 75 aplikasi satu contoh use case di layanan


layanan primer yang sudah ada, sekunder. Pasien yang ingin
dapat dikelola hanya dengan 25 melakukan konsultasi online melalui
microservices, sedangkan 56 aplikasi telemedicine harus mendaftarkan diri
layanan sekunder yang sudah ada, di aplikasi terkait terlebih dahulu untuk
dapat dikelola hanya dengan 19 memesan layanan konsultasi medis
microservices. sesuai kebutuhan. Pasien akan diminta
Artinya, dengan sistem ini mengelola untuk melalui asesmen awal untuk
operasional layanan primer dan kemudian mendapatkan pemeriksaan
sekunder hanya membutuhkan dokter sesuai dengan keluhan
4 hingga 10 aplikasi yang saling yang dialami. Dokter kemudian
terintegrasi melalui platform Satu menegakkan diagnosis pasien dan
Data Kesehatan. Rancangan solusi ini meresepkan obat bila perlu. Pasien
akan menghasilkan kemudahan baik dapat menebus resep tersebut pada
untuk masyarakat sebagai pasien, aplikasi yang sama dan kurir online
maupun tenaga kesehatan sebagai akan segera mengantarkan obat
pengelola dan pemberi layanan di tersebut dari instalasi farmasi terdekat
Fasyankes. Platform yang mendukung menuju rumah pasien. Setelah itu,
interoperabilitas data kesehatan pasien menerima billing pembayaran
diharapkan dapat melayani pasien sesuai dengan layanan yang telah
secara berkesinambungan dan cepat, didapatkan. Pasien akan mendapatkan
serta meringankan beban kerja resume medis hasil pemeriksaan
administratif tenaga kesehatan. beserta catatan resep dan anjuran
dokter. Seluruh data aktivitas tersebut
Gambar 18 memperlihatkan salah
ditautkan kepada rekam medis

52 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 19. Diagram Arsitektur Layanan Primer

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 53


Transformasi Teknologi Kesehatan

Gambar 20. Diagram Arsitektur Layanan Sekunder

54 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

pasien dan masuk kedalam platform memerlukan biaya & usaha adaptasi
Indonesia Health Services (IHS). yang besar. Guna menstimulasi
adopsi open API, diperlukan insentif
3.5.2. Layanan Farmalkes bagi third party berupa open access
Guna mewujudkan ketahanan layanan data.
farmasi & alat kesehatan di Indonesia,
diperlukan sistem integrated end- 3. Transformasi sistem pencatatan
to-end supply chain management. manual menjadi secara digital
Berikut solusi yang harus menjadi dengan sistem yang telah
prioritas: terkoneksi sehingga lebih akurat
dalam memonitor peredaran
1. Standardisasi kode obat dengan obat dan menurunkan risiko
standar BPOM, kode alat kesehatan peredaran obat ilegal di masyarakat.
& PKRT dengan standar dari Membangun ekosistem yang
Kemenkes, dan kode perusahaan memungkinkan third party
dengan standar NIB dari OSS developer penyedia sistem
(Online Single Submission). logistik bagi industri farmasi & alat
2. Integrasi data yang tersedia melalui kesehatan untuk menyediakan
Open API dengan standard FHIR data-data yang dibutuhkan dengan
yang terkoneksi dengan ERP mematuhi standar data yang telah
(Enterprise Resource Planning) & diatur.
inventory management system
yang dimiliki oleh produsen, 4. Konektivitas data dari berbagai
distributor, dan Fasyankes. Open sumber ke dalam satu database
API akan mereduksi resistensi industri farmasi & alat kesehatan
dari instansi lain karena tidak

Gambar 21. Solusi Layanan Farmalkes

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 55


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 22. Arsitektur Aplikasi Layanan Farmalkes

56 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 23. Alur Layanan dan Data Suplai Obat dari Produsen ke Fasyankes Primer

untuk menghilangkan proses dapat dimanfaat untuk pengambilan


yang berulang atau redundant. keputusan strategis dan meminimalisir
Mengintegrasikan sistem yang risiko macetnya rantai pasok obat &
telah ada dengan standar satu data alat kesehatan.
kesehatan.

Selain dimanfaatkan oleh pihak


Platform Layanan Farmasi & Alat regulator dan pengambil kebijakan,
Kesehatan akan mencakup empat data yang teragregasi juga dapat
layanan besar yakni manajemen dimanfaatkan oleh mitra dan aktor
inventori, supply - demand mapping, di industri farmasi & alat kesehatan
perizinan dan monitoring kepatuhan, untuk melakukan forecasting
serta pelayanan dan penggunaan kebutuhan dari sisi permintaan dan
obat. Masing-masing layanan utama stok suplai dari sisi penawaran yang
memiliki layanan dibawahnya yang lebih akurat sehingga probabilitas
diampu oleh masing-masing direktorat stockout dapat diminimalisir.
di Direktorat Jenderal Farmasi & Alat
Kesehatan (Dirjen Farmalkes). Setiap
Gambar 23 merupakan salah satu
layanan utama akan menghasilkan
contoh ilustrasi layanan Farmalkes
microservice & modul yang akan
yaitu perjalanan obat ke Fasyankes
difasilitasi dalam sebuah platform
primer dari proses produksi obat
aggregator untuk mengagregasi
hingga proses pemberian obat kepada
data dari berbagai data touchpoint
pasien. Produsen akan memproduksi
(produsen, distributor, Fasyankes,
obat ketika bahan baku yang dipesan
dst). Data yang telah di aggregasi

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 57


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

sudah sampai di gudang produsen. 3.5.3. Layanan Ketahanan Kesehatan


Setelah obat selesai diproduksi maka Guna mewujudkan sistem ketahanan
produsen akan melakukan update kesehatan yang holistik dan responsif,
stok obat. Obat yang layak untuk dijual berikut beberapa solusi yang harus
akan diantarkan produsen kepada menjadi prioritas:
distributor. Ketika obat sudah diterima
oleh distributor maka distributor akan
melakukan update stok obat. Setelah 1. Melakukan agregasi dan utilisasi
obat dipesan lalu dikirimkan ke semua data yang tersedia
Fasyankes. Apabila obat sudah (demografi, sosiografi, geografi,
keluar dari gudang, maka distributor sosial media, dst) dengan
akan melakukan input pengiriman/ pendekatan bottom up, kemudian
penjualan obat. Fasyankes akan diolah dengan advance analytics
melakukan input penerimaan obat guna mendapatkan pemetaan
apabila obat sudah diterima oleh yang akurat terkait risiko penyakit
Fasyankes. Ketika ada pasien yang dari wilayah tertentu agar instansi
membutuhkan obat, maka obat & pemangku kepentingan dapat
akan dijual kepada pasien kemudian melakukan tindakan preventif yang
Fasyankes akan melakukan update efektif.
stok obat. 2. Melakukan proses monitoring
atas faktor-faktor risiko yang

Gambar 24. Solusi Layanan Katahanan Kesehatan

58 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

Gambar 25. Diagram Arsitektur Ketahanan Kesehatan

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 59


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

berpengaruh terhadap kejadian Dalam menyelenggarakan


krisis kesehatan dengan Ketahanan Kesehatan, pemerintah
membangun sistem kewaspadaan melalui Kementerian Kesehatan
dini yang real time dan bekerjasama dengan banyak pihak
mengintegrasikan pelaporan kasus di mana melibatkan lintas direktorat
kedaruratan dengan open access jenderal, kementerian, dan lembaga
data. Agar setiap kejadian yang yang mengampu fungsi spesifik.
berisiko menjadi sebuah wabah Diperlukan one single platform
mendapatkan penanganan yang untuk meningkatkan integrasi dan
efektif. efektivitas koordinasi. Platform
3. Standardisasi format data untuk ketahanan kesehatan akan dibangun
mendapatkan robust data quality dengan beberapa layanan utama
yang diintegrasikan secara end-to- yang menghasilkan microservice &
end melalui Open API. Suplai data modul yang akan difasilitasi dalam
didapatkan dari level Fasyankes sebuah platform aggregator untuk
terbawah dan diagregasikan mengagregasi data dari berbagai
untuk mendapatkan analisis data data touch point (Fasyankes,
yang akurat dalam menunjang laboratorium, Farmalkes, diagnosis
pengambilan keputusan strategis. individu, data testing, tracing,
tracking dan treatment, dst). Adanya
4. Menyediakan sumber informasi
integrasi data memungkinkan
serta promosi kesehatan yang
prediksi krisis kesehatan dan KLB
terpercaya dan mudah diakses
dapat lebih awal diketahui sehingga
melalui seamless apps experience.
para stakeholder terkait dapat lebih
cepat dan akurat dalam menyiapkan
anggaran, SDM, serta logistik untuk
kondisi krisis kesehatan maupun

Gambar 26. Ilustrasi Alur Layanan dan Data Pengecekan Hasil Sertifikat Vaksin dan Hasil Tes Swab PCR Cov-19

60 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

kondisi kegawatdaruratan, serta masalah sehingga solusi menjadi tepat


meminimalisir severity cost. sasaran dan memberikan jawaban
terhadap masalah tersebut. Solusi
yang diperlukan secara umum dapat
Gambar 26 merupakan salah satu
tercakup dalam 3 layanan di bawah ini.
contoh ilustrasi layanan ketahanan
kesehatan yaitu pengecekan hasil
sertifikat vaksin dan hasil tes PCR atau 1. Pengelolaan profil SDMK terpadu
swab. Pasien yang akan melakukan berbasis detail data individu
perjalanan harus mempersiapkan izin Setiap stakeholders dalam hal ini
perjalanan terlebih dahulu. Pertama, institusi pendidikan kesehatan
pasien perlu menyediakan data dapat menginput data profil
identitas untuk mendaftar untuk peserta didik yang menjadi
vaksinasi dan akan mendapatkan gambaran data jumlah calon
penjadwalan. Sesuai jadwal, pasien SDMK Indonesia ke depan. Selain
akan diberikan vaksinasi yang diawali itu, terdapat suatu big data sistem
dengan skrining kesehatan pasien informasi SDMK yang juga dapat
dan diakhiri dengan pemantauan diakses langsung oleh SDMK.
KIPI. Selanjutnya, SDM Kesehatan 2. Pengelolaan analisis data
melakukan input data vaksinasi persebaran SDMK berbasis
pasien. Pasien dapat melihat hasil data lokasi yang real time dan
dan sertifikat vaksin untuk keperluan terintegrasi dengan berbagai
perjalanan pada platform customer lembaga terkait.
PeduliLindungi. Saat pasien Melalui big data sistem informasi
melakukan tes PCR atau swab antigen, yang nantinya dikembangkan
pihak fasilitas layanan kesehatan akan memungkinkan Kementerian
melakukan input hasil tes pasien dan Kesehatan untuk melakukan
akan tercatat dalam satu database analisis sebaran SDMK yang dapat
bersama identitas pasien. Untuk mengetahui ketimpangan atau
keperluan check-in perjalanan pasien kekurangan SDMK di suatu wilayah
dapat menunjukkan sertifikat vaksin dan/atau spesifik pada Fasyankes
dan hasil tes PCR atau antigen dengan tertentu. Dengan big data ini
hasil negatif yang tersedia di platform diharapkan dapat mengetahui
customer PeduliLindungi kepada sebaran seluruh SDMK di Indonesia
petugas terkait. lengkap dengan jumlah, keahlian,
serta kompetensi yang dimiliki
3.5.4. Layanan Sumber Daya sehingga memungkinkan response
Manusia Kesehatan (SDMK) time yang lebih cepat untuk
memenuhi keperluan SDMK di
Untuk menangani berbagai kondisi
suatu wilayah jika terjadi KLB.
permasalahan dalam pemenuhan
SDMK yang sesuai dengan kebutuhan 3. Pengawasan dan Pengarahan
Indonesia maka diperlukan kompetensi SDMK dengan
perencanaan dan eksekusi tindak kurikulum terpusat dan dapat
lanjut yang mencakup keseluruhan diakses langsung oleh SDMK.
Kementerian Kesehatan diharapkan

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 61


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 27. Solusi Layanan SDM Kesehatan

dapat menjadi wadah untuk yang menyimpan keseluruhan data


seluruh organisasi profesi, KKI/ individu SDMK. Harapannya, data yang
KTKI, ataupun pihak ketiga dimunculkan dan diolah telah melalui
untuk memfasilitasi peningkatan gateway API services yang membuat
kompetensi dan keterampilan seluruh data menjadi terstandar FHIR.
yang dimiliki SDMK, di antaranya
dalam pelaksanaan Uji kompetensi,
pembuatan Surat Tanda Registrasi
(STR), pembuatan Surat Izin Praktik
(SIP), penyelenggaraan pelatihan,
maupun penyedia beasiswa.
Dalam hal ini, Kementerian
Kesehatan dapat menjadi sumber
informasi terpusat terkait layanan
yang dimiliki masing-masing
stakeholders.
Secara umum, proses utama dalam
platform adalah tampilan data dalam
bentuk analisis yang berdasar pada
pengelolaan data individu SDMK. Data-
data yang dipanggil berasal dari basis
data Satu Data Kesehatan Indonesia

62 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Transformasi Teknologi Kesehatan

Gambar 28. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan SDM Kesehatan

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 63


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 29. Solusi Layanan Pembiayaan Kesehatan

3.5.5. Layanan Pembiayaan Fasyankes untuk pembaruan


Kesehatan kelompok tarif layanan dan kapitasi.
Untuk memenuhi kebutuhan data Sebuah platform yang memberikan
dan informasi yang berkuantitas fasilitas pendataan komprehensif
dan berkualitas di seluruh analisis berbasis digital diperlukan.
pembiayaan serta pengeluaran Standardisasi terhadap proses dan
kesehatan nasional, dibutuhkan jenis data yang dimasukkan juga akan
pengelolaan sumber data dan dibuat agar secara otomatis data yang
keluaran analisis yang sesuai dengan tidak memenuhi kriteria sistem akan
kebutuhan nyata. Sistem yang langsung tereliminasi, tidak masuk ke
tercakup untuk memberikan solusi dalam seluruh analisis, dan bahkan
yang komprehensif memerlukan tidak diterima oleh sistem. Keluaran
keempat elemen berikut: dari analisis dapat berupa standar-
standar kapitasi dan tarif baru untuk
Pengolahan informasi, data, dan diterapkan dalam skala nasional.
analisis pembiayaan seluruh kegiatan
kesehatan nasional. Diperlukan basis Satu platform pengumpulan dana
pengembangan dengan orientasi kesehatan dari seluruh sumber.
pengolahan data, informasi, serta Pengintegrasian data terkini dengan
melakukan analisis expenditure sistem yang sudah beroperasi
seluruh kegiatan kesehatan secara sehingga seluruh data terkumpul
nasional baik dalam skala makro dalam satu platform yang sama
(Supply Side Financing) maupun mikro menjadi salah satu solusi utama yang
(Demand Side Financing). akan diusung. Hal ini menjadi sangat
Standardisasi data langsung dari penting agar seluruh analisis terutama

64 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 30. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan Pembiayaan Kesehatan

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 65


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

yang kaitannya pada acuan kebijakan modul aduan sistem pembiayaan


yang sebelumnya terpisah-pisah akan kesehatan (Gambar 30).
menjadi terpusat dan mengacu pada
data terkini dan tervalidasi.
3.5.6. Layanan Manajemen Internal
Pengadministrasian data profil seluruh
Layanan Manajemen Internal di
pengguna asuransi kesehatan dan
Kementerian Kesehatan memiliki
dana mandiri. Melalui platform ini,
permasalahan yang akan diatasi, yang
kegiatan administrasi secara terpusat
pertama yaitu banyaknya aplikasi yang
dapat diakomodasi dan memberikan
dipakai di internal, sebagai contoh
manfaat tambahan kepada individu
aplikasi e-Renggar untuk layanan
sebagai pengguna langsung asuransi
Perencanaan dan Anggaran, lalu
kesehatan.
e-Monev untuk layanan Monitoring
dan Evaluasi, e-Office untuk
Pemetaan aplikasi di layanan kepegawaian dan aplikasi lainnya
pembiayaan terbagi ke dalam tujuh sehingga menyebabkan penginputan
modul layanan yang diantaranya data tidak efisien.
adalah modul kepesertaan asuransi
kesehatan, modul input data analisis
Permasalahan kedua adalah data
dari faskes, modul administrasi
dalam setiap aplikasi internal
penganggaran tambahan, modul
Kemenkes RI masih belum terintegrasi.
analisis national, provincial, district
Guna mengatasi permasalahan
health account, modul penyaluran
tersebut, Kemenkes ingin membangun
dana asuransi kesehatan, modul
sebuah arsitektur layanan yang
administrasi laporan akhir tahun, dan

Gambar 31. Solusi Layanan Manajemen Internal

66 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 32. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan Manajemen Internal

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 67


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

bisa dipakai oleh seluruh pegawai database yang harmoni dan selaras ke
Kemenkes, Poltekkes, Balai Besar instansi kesehatan terkait pada tingkat
Pelatihan Kesehatan (BBPK), Rumah pemerintah provinsi (pemprov) dan
Sakit Nasional dan Pusat Laboratorium. pemerintah daerah (pemda).
Nantinya sistem yang bersifat modular
ini bisa digunakan untuk menyatukan
3.5.7. Layanan Bioteknologi

Gambar 33. Solusi Layanan Bioteknologi

3.5.7.1. Biobank sama dengan proses data gathering


Biobank Indonesia Data Warehouse dengan tambahan pihak publik, yaitu
(BIDW) adalah sistem data gathering keterlibatan masyarakat umum yang
& data sharing sebagai fasilitas untuk dapat mengakses beberapa data
menunjang sentralisasi data pre- umum.
klinis, klinis, genomic, serta cmc yang
bertujuan untuk memberikan real Internal Kemenkes RI yang dimaksud
time data akan mega biodiversity adalah layanan primer, layanan
di Indonesia untuk dimanfaatkan sekunder, aktivitas farmasi dan alat
sebaik-baiknya bagi seluruh insan kesehatan, serta aktivitas ketahanan
Indonesia. Proses data gathering ini kesehatan. Ekosistem inovasi kesehatan
akan melibatkan internal Kemenkes berbasis bioteknologi yang dimaksud
RI, ekosistem inovasi kesehatan adalah startup yang melewati tahapan
berbasis bioteknologi, maupun hackathon yang diadakan layanan
eksternal Kemenkes RI. Pihak yang bioteknologi ataupun tidak, namun
terlibat pada proses data sharing ini sama-sama berada ekosistem yang

68 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

dibangun oleh layanan bioteknologi dapat pula berupa services, serta


Kemenkes RI. Startup yang dimaksud mampu menghasilkan data untuk
adalah entitas berbasis bioteknologi dikumpulkan (data gathering) di BIDW.
yang dapat menghasilkan produk Sedangkan untuk pihak eksternal
berupa consumable, wearable, atau yang dimaksud adalah sektor riset dan

Gambar 34. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan Biobank

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 69


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

inovasi meliputi, BRIN, Science Techno kesehatan, bioteknologi dapat


Park, Universitas, RS Akademik, Periset mendiagnosis penyakit genetik dan
Independen, Industri R&D, Startup non-genetik serta mengobati penyakit
bioteknologi, serta Biobank (Universitas, tertentu. Di bidang lingkungan,
Swasta, BRIN). bioteknologi dapat meningkatkan
Proses data gathering akan dilakukan kualitas lingkungan yang tercemar
oleh Scientific Advisory Board dengan seperti bioremediasi, bioleaching,
persyaratan 52 data set dari standar pengurangan sampah plastik
Minimum Information About Biobank dengan memproduksi bioplastik dan
Data Sharing (MIABIS) (Norlin et al., memproduksi pupuk hayati yang
2012) dengan kelengkapan dokumen ramah lingkungan.
berupa Bio Standard dan Biosecurity.
Lalu untuk proses data sharing akan Untuk itu, platform Layanan
dilakukan oleh Data Access Committee Bioteknologi memiliki tujuan utama
berbasis pada Cybersecurity/IT dengan untuk:
tujuh langkah pengajuan akses data.
1. Memperkaya produk Bioteknologi
di Indonesia.
3.5.7.2. Ekosistem Inovasi 2. Mempertemukan pihak periset
Kesehatan Berbasis Bioteknologi dengan dunia industri.
3. Memiliki data warehouse produk
Perkembangan bioteknologi di Bioteknologi.
Indonesia telah berjalan sejak lama, 4. Membuat sistem Single Sign On
namun cenderung lambat karena Platform.
beberapa faktor utama. Faktor 5. Mempertajam regulasi
pertama adalah minimnya dana Bioteknologi.
penelitian di bidang bioteknologi.

Penelitian bioteknologi diperlukan
untuk meningkatkan kuantitas dan Dalam rancangan platform
kualitas produk serta pengetahuan Bioteknologi, pihak penyedia dari
tentang bioteknologi. Faktor lainnya Kemenkes RI dapat memantau
adalah rendahnya sumber daya perusahaan-perusahaan yang
manusia, fasilitas, dan kebijakan terdaftar, periset, dan jumlah
pemerintah yang memperpanjang transaksi. Ketika platform ini
proses pemasaran produk rekayasa diluncurkan, diperlukan komunikasi
genetika. yang masif untuk menjaga customer
engagement. Melalui edukasi
kepada masyarakat, maka terciptalah
Bioteknologi memiliki peran positif ekosistem yang dapat memenuhi
bagi dunia pertanian, kesehatan, dan kebutuhan tersebut.
lingkungan. Dalam dunia pertanian,
bioteknologi membantu mengurangi
krisis pangan, meningkatkan kualitas
pangan dan meningkatkan jumlah
produksi pertanian. Di bidang

70 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Layanan Bioteknologi memiliki dua Biotech terdiri dari modul Playground,


permasalahan utama yang perlu Research and Innovation Hub, dan
diatasi, yakni: Pengajuan Produk. Untuk layanan
Collaborative Sandbox hanya memiliki
modul Topik Sandbox, lalu yang
1. Data masih terpencar, kuantitas
terakhir layanan Biobank yang terdiri
dan kualitas data rendah, serta
dari modul Pendaftaran Biobank,
adanya ego sektoral. Guna
Single Sign-On, Pengajuan Sampel,
mengatasi masalah ini, Kemenkes
Data Sampel, dan Akses Data Sampel.
RI ingin membangun Biobank
Indonesia Data Warehouse,
perlunya dibentuk Scientific Semua modul di Layanan Bioteknologi
Advisory Board untuk mengatur akan dipisah menjadi dua layanan
sistem pengumpulan dan Data dengan merujuk pada masing-masing
Access Committee untuk mengatur database. Biobank Indonesia Data
sistem penggunaan data. Warehouse akan memiliki database
2. Rendahnya kesadaran masyarakat sendiri dan ekosistem kesehatan
akan pentingnya sektor berbasis bioteknologi akan menjadi
Bioteknologi dan upaya integrasi satu database dengan platform user
Biobank secara nasional. Guna dan provider.
mengatasi permasalahan ini,
Kemenkes RI ingin memperkuat
Ekosistem Inovasi Kesehatan
berbasis Bioteknologi, meliputi
Collaborative Sandbox berupa
wadah ruang diskusi, Hackathon
Startup sebagai pencetak inovasi
pada produk consumable,
wearable, dan services base,
serta yang ketiga adalah Hub
Startup & Capital Providers untuk
mempertemukan para pencetak
inovasi dengan capital provider.

Pemetaan aplikasi pada Layanan


Bioteknologi memiliki empat layanan
utama yaitu, Biobank Indonesia Data
Warehouse, Collaborative Sandbox,
Hackathon Biotechnology, dan Hub
Startup & Capital Providers. Setiap
layanan memiliki modul-modulnya
tersendiri. Untuk layanan Hub Startup
dan Capital Providers memiliki modul
Pendaftaran VTTO dan Pendaftaran
Produk. Untuk layanan Hackathon

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 71


Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

Gambar 35. Diagram Arsitektur Aplikasi Layanan Bioteknologi

72 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024


KESIMPULAN

I
ntegrasi delapan layanan kesehatan melahirkan tantangan besar
dalam upaya melakukan strategi transformasi digital kesehatan
yang direncanakan untuk tahun 2024. Salah satu tantangan
terbesar yang muncul adalah hadirnya banyak aplikasi layanan
kesehatan yang menyebabkan data kesehatan tersebar dan
tidak memiliki format yang terstandar. Situasi ini menyebabkan
terancamnya ketahanan kesehatan nasional akibat minimnya
kesiapan informasi dan aktualisasi tindak lanjut. Sebagai contoh,
informasi kesiapan tempat tidur rumah sakit, obat-obatan dan
alat kesehatan, serta tenaga kesehatan seluruh Indonesia tidak
berdasarkan data real time dan tidak terjamin kebenarannya sehingga
membuat keputusan dan kebijakan yang tidak tepat sasaran.

Kementerian Kesehatan RI sebagai aktor utama dalam mencapai visi


untuk Menuju Indonesia Sehat tidak dapat berjalan sendirian, namun
harus didukung oleh seluruh pelaku industri kesehatan. Implementasi
strategi transformasi digital kesehatan juga harus dilandasi
dengan data dan sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi.

Strategi transformasi digital kesehatan akan terfokus pada


pengembangan data kesehatan, pengembangan aplikasi layanan
kesehatan, dan peningkatan ekosistem teknologi kesehatan
yang berkelanjutan. Ketiga fokus tersebut diharapkan dapat
melahirkan peningkatan mutu data beserta kebijakannya
sehingga meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan. Melalui
pemetaan ini, seluruh layanan kesehatan dapat terintegrasikan
sehingga optimalisasi dalam efektivitas dan interoperabilitas
dapat terwujud pada pelayanan primer dan sekunder, pelayanan
farmasi dan alat kesehatan, ketahanan kesehatan nasional,
sumber daya manusia kesehatan, pembiayaan kesehatan,
manajemen internal hingga inovasi pada ekosistem bioteknologi.

Implementasi strategi transformasi digital kesehatan dilaksanakan


dengan pendekatan berbasis platform berlandaskan prinsip-
prinsip yang menjadi terobosan dalam membangun data
kesehatan nasional, yaitu platform berbasis layanan dan proses
bisnis, standardisasi arsitektur dan spesifikasi, kolaborasi ekosistem
pelaku industri kesehatan, open API berbasis microservices,
dan kepatuhan melalui keterpaduan manfaat imbal balik
Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

melalui kemudahan layanan dan informasi terintegrasi. Strategi


transformasi digital kesehatan memiliki keluaran berupa Platform
Indonesia Health Services (IHS) dan Citizen Health App. Platform
IHS hadir dan dibangun sebagai solusi dari permasalahan-
permasalahan laten terkait integrasi dan beragamnya aplikasi.
Citizen Health App merupakan sebuah platform yang menyimpan
data kesehatan pribadi (personal health record) secara lengkap.

Strategi transformasi digital kesehatan mengubah arah pelayanan


kesehatan menjadi lebih sederhana dan mudah digunakan oleh
masyarakat, meningkatkan efisiensi karena data kesehatan dapat
diakses dengan mudah dan memiliki kualitas yang baik. Dengan
pelaksanaan yang terarah dan terukur berdasarkan pemetaan
yang ada, transformasi teknologi digital kesehatan berdampak
pada lahirnya sistem pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas
sehingga dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Oleh karenanya, Cetak Biru Strategi Transformasi Kesehatan Digital
2024 hadir menjawab permasalahan, potensi, dan tantangan
transformasi digital Indonesia sehingga melahirkan solusi yang
komprehensif, implementatif, serta terukur dalam pembangunan
pelayanan kesehatan berkelanjutan.

CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024 75


DAFTAR PUSTAKA

AIPHSS. (2015). Permenkes RI No 33 Tahun 2015: Kunci Harmonisasi dan Sinkronisasi


antar Bidang dan antar Level Pemerintahan dalam Penyusunan Rencana Kebutuhan
SDM Kesehatan. http://aiphss.org/id/id-permenkes-ri-no-33-tahun-2015-kunci-
harmonisasi-dan-sinkronisasiantar-bidang-dan-antar-level-pemerintahandalam-
penyusunan-rencana-kebutuhan-sdmkesehatan/.

AIPHSS. (2016). Pengayaan Model Sistem Informasi SDM Kesehatan. Tersedia pada:
http://aiphss.org/id/id-pengayaan-model-sistem-informasisdm-kesehatan/
Australian Digital Health Agency. (2017). Australia's National Digital Health Strategy
Asian Development Bank. (2021). Digital Health Implementation Guide For The Pacific.

Beswick S & Hill PD AM. (2010). Comparison of Nurse Workload Approaches. J Ners
Manag 2010 Jul;18(5)592-8. https://doi.org/10.1111/j.1365-2834.2010.01124.x

De Graft-Johnson, J., Kerber, K., Tinker, A., Otchere, S., Narayanan, I., & Shoo, R. (2006).
The continuum of care – reaching mothers and babies at the crucial time and place.
Opportunities for Africa’s Newborns, 23–36.

Faridah, L., Rinawan, F. R., Fauziah, N., Mayasari, W., Dwiartama, A., & Watanabe, K.
(2020). Evaluation of Health Information System (HIS) in The Surveillance of Dengue
in Indonesia: Lessons from Case in Bandung, West Java. International journal of
environmental research and public health, 17(5), 1795. https://doi.org/10.3390/
ijerph17051795

Hendrayanti E. (2008). Analisis Beban Kerja Sebagai Dasar Perencanaan Kebutuhan


SDM. J Univ Islam 45 Bekasi Paradigma 2008; 19(01). http://www.ejournalunisma.
net/ojs/index.php/paradigma/article/viewFile/111/106/

Hou, J., Tian, L., Zhang, Y., Liu, Y., Li, J., & Wang, Y. (2020). Study of influential factors
of provincial health expenditure -analysis of panel data after the 2009 healthcare
reform in China. BMC Health Service Research, 20(606), 1-8. 10.1186

Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 2019. (2019). Peningkatan


Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit,
Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia. 17 Juni 2019. Lampiran
Instruksi Presiden Republik Indonesia. Jakarta.

Iyengar, K. P., Vaishya, R., Bahl, S., & Vaish, A. (2020). Impact of the coronavirus pandemic
on the supply chain in healthcare. British Journal of Healthcare Management, 26(6),
1-4. doi:10.12968/bjhc.2020.0047.
Kementerian Kesehatan, Badan Litbangkes. (2017). Laporan Riset Ketenagaan
Kesehatan tahun 2017. Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK. 01.07/Menkes/422/2017.(2017).Rencana


Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. 29 Agustus 2017. Jakarta.

Norlin, Loreana & Fransson, Martin & Eriksson, Mikael & Merino, Roxana & Hortlund,
Maria & Kurtovic, Sanela & Litton, Jan-Eric. (2012). A Minimum data set for sharing
biobank samples, information, and data: MIABIS. Biopreservation and biobanking.
10. 343-8. 10.1089/bio.2012.0003.

Onofrei, M., Vatamanu, A.-F., Vintilă, G., & Cigu, E. (2021, October 13). Government
Health Expenditure and Public Health Outcomes: A Comparative Study among
EU Developing Countries. Environmental Research and Public Health, 18(20), 1-13.
10.3390

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020.(2020).


Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. 13 Agustus 2020.
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 914. Jakarta

Republik Indonesia. (2012). Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasiona.

Sasongkojati, R. M. H. D. R. (2020). COVID-19: Indonesia Needs to Consider Pandemic


Diseases a National Security Issue. CSIS Commentaries DMRU-061-EN

Sumiarsih, M. & Nurlinawati, I. (2019). Permasalahan dalam Perencanaan Kebutuhan


Sumber Daya Manusia Kesehatan di Kabupaten/Kota. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol. 3, No. 3, Desember 2019. https://doi.
org/10.22435/jpppk.v3i3.2657

Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009.(2009).Kesehatan. 13 Oktober


2009. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144. Jakarta.

US National Health Security Strategy. (2021). National Health Security Strategy (NHSS).
https://www.phe.gov/Preparedness/planning/authority/nhss/Pages/default.aspx

World Health Organization (2021). Health Security. Diakses 7 Desember 2021, dari
https://www.who.int/health-topics/health-security#tab=tab_1

World Health Organization & Organisation for Economic Co-operation and


Development. (2011). A System of Health Accounts: 2011 Edition (Organisation for
Economic Co-operation and Development, Ed.). OECD Publishing.

World Health Organization. (2012). National eHealth strategy toolkit. International


Telecommunication Union.
Situasi dan Tantangan Kesehatan Digital Indonesia

78 CETAK BIRU STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN 2024

Anda mungkin juga menyukai