Anda di halaman 1dari 2

Cienta (5), Crystal (13), Michelle (14) XII Bahasa

1. Judul: Genduk dan Petani-petani Tembakau

2. Pengenalan karya
Tahun 1970-an adalah tahun dimana para petani tembakau sudah mulai memasarkan
tembakau yang berkualitas pada pabrik-pabrik untuk diolah menjadi rokok. Novel Genduk,
diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2016, mengisahkan permasalahan keluarga
Genduk, seorang gadis 11 tahun yang harus menerima kenyataan hidup. Tak hanya keseharian
Genduk, perjuangan para petani tembakau yang tidak banyak diekspos juga diangkat dalam
novel ini. Banyak yang mengatakan bahwa novel ini mengingatkan mereka (pembaca) pada
Ahmad Tohari, karena banyak menyajikan kebudayaan lokal.

Disusun selama 4 tahun, novel ini memberikan banyak dokumentasi mengenai cara-cara
khusus dalam mengolah tembakau. Penulis juga melakukan survey secara langsung dengan
petani daerah setempat. Selain memberikan pemaparan yang mendalam tentang tembakau,
penulis juga mengangkat mengenai budaya yang ada pada saat itu, serta sukses
mempromosikan wisata yang ada di Temanggung.

3. Sinopsis
Genduk mengisahkan kehidupan gadis desa dan lingkungan sekitarnya yang hidup dalam
kesederhanaan. Bertempat tinggal di puncak gunung Sindoro bersama petani-petani tembakau,
keadaan masyarakat di sana masih jauh dari cukup, terutama secara finansial. Banyak
permasalahan yang timbul pada para petani mulai dari kesulitan merawat bibit-bibit tembakau
sampai panen, dan tantangan mendistribusikan pada gaok yang mengorupsi penghasilan
petani yang seharusnya. Disamping itu, Genduk mempunyai konfliknya sendiri, dimana seumur
hidupnya Ia ingin mencari kebenaran terhadap keberadaan ayahnya yang dari dulu tak pernah
Ia ketahui, dengan biyungnya yang tidak pernah mau membuka diri pada hal tersebut. Hal itu
membuat Genduk mengambil langkah untuk turun ke kota Parakan mencari kabar dan
kebenaran mengenai keberadaan ayahnya yang berujung nihil akibat kematiannya di waktu
yang lalu. Disaat yang sama, perjalanan Genduk ke kota Parakan membantu dirinya dan
desanya memperjuangkan keadilan atas korupsi hasil panen petani Sindoro yang mengubah
masa depan hidup keluarga Genduk dan masyarakat setempat.

4. Kekurangan dan Kelebihan

Kelebihan Kekurangan

Ilustrasi yang menarik pada bagian belakang Tidak mempunyai daftar isi antar bab.
cover depan novel

Bahasa yang digunakan ringan sehingga Beberapa bahasa daerah tidak masuk dalam
mudah dipahami semua kalangan glosarium.

Memiliki banyak nilai-nilai mengenai Terlalu banyak konflik


kehidupan (pesan moral)

Konflik yang terjadi sangat umum dan logis Terdapat beberapa kesalahan dalam
peletakkan tanda hubung (-) pada halaman
63 (ke-tika, pu-tih)

Memberikan nilai budaya dan kehidupan


desa yang sangat mendalam

5. Kesimpulan dan deskripsi inti/manfaat

Dari membaca novel genduk ini, para pembaca dapat mendapatkan banyak keuntungan atau
manfaat. Memiliki latar tempat di Jawa Tengah, membuat cerita ini memiliki banyak kata-kata
dengan bahasa Jawa. Membaca dan mengetahui artinya membuat para pembaca dapat
memperkaya pengetahuannya tentang bahasa daerah yang ada di Indonesia, terutama bahasa
Jawa. Dengan ini secara tidak langsung para pembaca juga ikut melestarikan budaya daerah
yaitu bahasa.

Selain itu, novel ini juga menceritakan tentang kehidupan para petani, terutama petani
tembakau. Dari cerita tersebut pembaca dapat lebih melihat atau mengetahui bahwa
perjuangan para petani untuk menjual tembakaunya itu tidaklah mudah. Maka dari membaca ini
kita lebih dapat mengerti perjuangan mereka dan mungkin bisa memberikan bantuan bagi para
petani-petani kita ini. Karena tanpa kita sadari mereka sangatlah berperan bagi kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai