Anda di halaman 1dari 1

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.

8 Tahun
2010 Tentang Alat Pelindung Diri

Pengendalian bahaya bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan alat
pelindung diri.

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.8/MEN/VII/2010, alat pelindung
diri (APD) atau personal protective equipment didefinisikan sebagai alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh
dari potensi bahaya di tempat kerja.

Menurut permenaker no.8 tahun 2010 bahwa setiap pengusaha wajib menyediakan alat pelindung
diri (APD) bagi pekerja/buruh di tempat kerja.

Kewajiban-kewajiban lain yang berhubungan dengan APD yang harus dipenuhi menurut peraturan
menteri ini antara lain:

1. Alat pelindung diri yang digunakan harus sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar
yang berlaku.

2. APD yang dimaksud meliputi pelindung kepala, pelindung mata dan muka, pelindung telinga,
pelindung pernapasan beserta perlengkapannya, pelindung tangan, pelindung kaki, pakaian
pelindung, alat pelindung jatuh perorangan dan atau pelampung.

3. Di dalam Pasal 4 disebutkan 18 jenis tempat kerja di mana APD wajib digunakan.

4. Pengusaha wajib mengumumkan secara tertulis dan memasang rambu-rambu mengenai


kewajiban penggunaan APD di tempat kerja.

5. Pengusaha diwajibkan melakukan manajemen APD di tempat kerja, yang meliputi identifikasi
kebutuhan dan syarat APD, pemilihan APD yang sesuai, pelatihan, dan lain-lain.

6. APD harus segera diganti apabila rusak, tidak dapat berfungsi dengan baik atau telah habis
masa pakainya (lifespan).

7. APD yang telah rusak dan mengandung bahan berbahaya harus dimusnahkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kewajiban setiap perusahaan yang berkaitan dengan alat pelindung diri seperti tersebut dalam
permenaker no.8 tahun 2010 ini harus dipenuhi. Karena hal ini menyangkut legal compliance
status dari perusahaan.

Selain itu, bagi perusahaan yang sudah menjalankan atau menerapkan sistem manajemen K3 atau
OHSAS 18001, maka sudah seharusnya peraturan ini masuk dalam daftar legal yang teridentifikasi

Anda mungkin juga menyukai