Anda di halaman 1dari 3

BAB III Budi Daya Satwa Harapan

Gambar .Beberapa Satwa Harapan

Masyarakat sudah mulai mengembangkan ternak satwa alternatif atau satwa harapan
sebagai sumber bahan baku industri, pakan, atau hewan laboratorium. Pada umumnya,
ternak atau satwa harapan yang dipelihara mempunyai beberapa kelebihan, di
antaranya siklus hidup pendek, jarang terkena penyakit, murah harganya, serta mudah
beradaptasi dengan lingkungan dan pakan yang diberikan.

A. Jenis-Jenis Satwa Harapan

1. Cacing Tanah : Seekor cacing tanah (Lumbricus terrestris) dapat berukuran


panjang 9 hingga 30 cm bergantung pada banyak ruas badan, umur, dan mutu
pakannya. Di dunia ini, ada sekitar 2.700 jenis cacing tanah.
2. Jangkrik : Jangkrik atau cengkerik adalah serangga yang berkerabat dekat
dengan belalang. Jangkrik memiliki tubuh rata dan antena panjang. Di
Indonesia, tercatat lebih kurang ada 123 jenis jangkrik. Jenis Gryllus
testaclus dan Gryllus mitratus banyak dibudi dayakan untuk pakan
burung dan ikan. 
3. Lebah Madu : Spesies yang paling penting untuk diternak atau dipanen hasil
madunya adalah lebah madu Apis mellifera dari Eropa, Apis adonsonii atau
Apis unicolor dari Afrika, Apis dorsata dan Apis indica dari Asia. Selain
madu, lebah juga menghasilkan lilin.
4. ulat Sutra : Ulat sutra liar (Attacus atlas) adalah salah satu serangga yang
berukuran besar dan banyak ditemukan di hutan-hutan tropis dan subtropis,
seperti di Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur, Selatan China, melintasi
Kepulauan Malaysia, Thailand dan Indonesia. 

B. Sarana dan Peralatan Budi Daya Satwa Harapan

1. Sarana Produksi Budi daya Satwa Harapan


1) Bahan 

a) Bibit : Bibit yang baik diperoleh dari induk yang unggul. 


b) Pakan : Pakan ternak adalah semua bahan yang diberikan kepada
ternak berupa campuran berbagai macam bahan organik dan
anorganik untuk memenuhi kebutuhan zat makanan yang diperlukan
bagi pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. 
c) Obat-obatan
d) Air
e) Kandang : Kandang ternak adalah bangunan yang dapat digunakan
untuk melindungi ternak dari pengaruh cuaca buruk, seperti hujan,
panas matahari, angin kencang, dan gangguan lainnya. 

2) Alat: Tempat minum, Tempat makan, Timbangan, Sprayer, Pembersih


kotoran

2. Teknik Budi daya Satwa Harapan

1) Pemeliharaan Kandang : Kandang yang bersih dan nyaman sangat


penting dalam budi daya satwa harapan. 
2) Pemilihan Bibit : Bibit ternak adalah ternak yang mempunyai sifat
unggul dan mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk
dikembangbiakkan.
3) Pemberian Pakan Pakan merupakan faktor utama penentu tingkat
produktivitas ternak. Biaya pakan menempati 60%-80% dari jumlah total
biaya usaha peternakan.
4) Pencegahan Hama dan Penyakit : Untuk mengantisipasi hama tersebut,
ada beberapa langkah yang harus diperhatikan.

a. Jagalah kebersihan lingkungan.


b. Antisipasi semut dengan kapur semut.
c. Antisipasi kadal/tikus dengan menutup kandang dengan baik.
d. Antisipasi kutu tanah dengan fermentasi media cacing.K

C. Tahapan Budi Daya Satwa Harapan

Budi daya Jangkrik

1. Perencanaan
2. Menyiapkan Sarana Produksi
3. Proses Budi daya Satwa Harapan

D. Pemeliharaan

a. Sanitasi
b. Pengontrolan Penyakit
c. Perawatan Ternak
d. Pemberian Pakan
e. Pemeliharaan Kandang
f. Lokasi
g. Hama dan Penyakit : Hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut
atau serangga kecil, tikus, cecak, katak, dan ular.
h. Pemberian Vaksin dan Obat : Untuk saat ini, hama dan penyakit dapat diatasi
secara preventif. Penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi,
pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.
i. Panen : Peternak jangkrik dapat memperoleh dua hasil utama yang nilai
ekonomisnya sama besar, yaitu telur dan jangkrik dewasa.
j. Telur dan jangkrik dewasa dapat dijual kepada peternak lainnya. Jangkrik
dewasa digunakan untuk pakan burung dan ikan serta untuk bahan
pembuatan tepung jangkrik.

Teknik budidaya satwa harapan meliputi pemeliharaan kandang, pemilihan bibit,


pemberian pakan serta pencegahan hama dan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai