LAPORAN SURVEI KESEJAHTERAAN SATWA LIAR

MATAKULIAH : MANAJEMEN PAKAN DAN KESEHATAN

SATWALIAR

Disusun Oleh :

Rofi’ Nadiah Agustin

E34180031

Dosen Pembimbing :

Ir. Lin Nuriah Ginoga, M.Si

Asisten Praktikum :

Muhajir Hasibuan, S.Hut

FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2021
 HASIL

A. Aspek kesejahteraan satwa

1. Jenis pakan
Jenis pakan yang diberikan pada burung yaitu sentrat, milet, buah, jagung, ulat,
dan kangkung. Satwa yang memakan buah misalnya burung cendet, satwa yang
memakan biji-bijian misalnya tekukur,dan puter.
2. Sumber pakan
Pakan berupa milet, sentrat, dan ulat bersumber dari toko pakan burung,
sedangkan pakan berupa buah dan sayur biasanya bersumber dari pedagang sayur
sekitar.
3. Biaya pakan
Menurut penuturan pedagang, Biaya pakan yang dikeluarkan sekitar sebesar
20.000/hari untuk semua jenis burung.
4. Kualitas pakan
Kualitas pakan yang diberikan jenis standar namun layak untuk diberikan
pada burung untuk memenuhi kebutuhan gizi.
5. Frekuensi dan takaran pemberian pakan
Kurang lebih 50-100 gram per burung, pedagang menambahkan makanan
apabila jumlah makanan dan air di tempat makan habis. Frekuensinya tergantung
jenis burung, biasanya diberikan sehari sekali.
6. Pakan tambahan (obat,vitamin,dan lainnya)
Pedagang tidak menambahkan pakan tambahan, karena berpendapat jika
burung dalam kondisi sehat.
7. Perawatan satwa
Satwa dijemur dan dimandikan setiap hari, tempat pakan dan minum
dibersihkan setiap dua kali seminggu. Kotorn dibersihkan setiap hari.
8. Transportasi dan pengangkutan
Burung yang diperjual belikan biasanya ditempatkan pada sangkar yang
ditutup kain, dan diangkut menggunakan motor.

B. Aspek perkandangan satwa

1. Jenis kandang yang digunakan
Jenis kandang yan digunakan berbagai macam, mulai dari kotak, silinder, dan
juga kerangkeng. Kandang yang digunakan jenis kandang individu, dan
penangkaran
 Gambar 1 Jenis kandang burung kotak dan silinder yang dilengapi dengan tempat
pakan, tempat minum, dan tempat bertengger

2. Ukuran kandang ( p x l x t )
Ukuran kandang bervariasi mulai 1 m x 40 cm x 20 cm dan 30 cm x 30 cm x
40 cm
3. Jumlah satwa dalam 1 kandang
Dalam 1 kandang terdapat satu satwa, terdapat pula 1 kandang diisi sampai 7
satwa untuk yang ditangkarkan.
4. Kelengkapan peralatan kandang
Pakan dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum, tempat satwa
bertengger.
5. Cara perawatan dan kebersihan kandang
Tempat makan dicuci seminggu dua kali untuk menghilangkan lumut dan
kotoran. Kotoran di kandang dibersihakan setiap hari
6. Material/bahan yang digunakan untuk membuat kandang
Besi dan kayu

C. Aspek kesehatan satwa

Tabel 1 Penyakit yang pernah diderita satwa
Jenis Penyakit Tahun
Cara Keterangan
No Satwa yang kejadian
Penanganan (Sering/Tidak)
Diderita
1 ciblek Katarak Tidak ditangani tidak 2020
gunung
2
dst

PEMBAHASAN

Menurut Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

nomor P.9/IV-SET/2011 pasal 1 ayat 2, kesejahteraan satwa adalah keberlangsungan
hidup satwa yang perlu diperhatikan oleh pengelola agar satwa hidup sehat, cukup
pakan, dapat mengekspresikan perilaku secara normal, serta tumbuh dan
berkembangbiak dengan baik dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Suatu
penangkaran atau pedagang satwa harus memuhi aspek kesejahteraan satwa.
Kesejahteraan satwa yang dianalisis pada burung yang diperjual belikan oleh Bapak
Handri Sudarsono meliputi pakan, kandang, dan jenis penyakit.
Aspek pakan menunjukkan jika pedagang memberikan makan pada burung
berupa milet, sentrat, ulat, biji-bijian, dan buah-buahan tergantung pada jenis burung.
Pedagang juga memberikan minum pada burung. Jumlah pakan yang diberikan
sebanyak 50-100 gram dengan kualitas pakan standar yang layak untuk burung. Hal
tersebut menunjukkan jika pedagang memperhatikan aspek pakan yang diberikan pada
burung sehingga burung tidak merasa lapar. Menurut Khalilullah (2016) ketersediaan
pakan dan minum merupakan aspek utama penilaian kesejahteraan satwa. Namun
demikian, meskipun pedagang rajin memberi pakan kepada burung. Pedagang tidak
menambahkan pakan tambahan seperti vitamin untuk memenuhi nutrisi burung dan
meningkatkan daya tahan tubuh burung.
Aspek kandang memengaruhi tingkat kenyamanan satwa. Satwa dengan
kandang yang nyaman akan menghindarkan satwa dari ancaman takut, stres, dan
kesusahan (Puhun et al. 2017). Berdasarkan pengamatan, jenis kandang terdiri dari
kadang kotak, silinder , dan kerangkeng. Kandang memuat tempat minum, tempat
pakan, dan tempat bertengger burung. Kandang terbuat dari kayu, sebagian lain terbuat
dari besi. Kandang memiliki sirkulasi yang terbuka dan dibersihkan dari kotoran setiap
hari. Namun demikian, terdapat kandang untuk penangkaran burung tekukur yang
teletak ditempat yang cukup lembab dan kotor. Hal tersebut kurang membuat satwa
merasa kurang nyaman. Selain itu, karena jumlah burung yang dipelihara banyak dan
lokasi tidak terlalu luas, lokasi kandang terlihat padat sehingga ditakutkan dapat
memicu burung stress.

Gambar 2 Kandang tekukur dan puter yang terlihat kotor

 Gambar 3 Kondisi kandang burung yang terlihat sempit

Aspek kesehatan satwa, menunjukkan satwa yang berada di lokasi tidak

mempunyai penyakit. Namun demikian, pada tahun 2020 terdapat satu kasus dimana
salah satu burung jenis ciblek mengalami penyakit katarak. Menurut pedagang, upaya
yang dilakukan untuk mencegah satwa sakit adalah memberi makan cukup, dan
membersihkan badang dan kandangnya.

Gambar 4 Kondisi burung parkit dan bureng puter

DAFTAR PUSTAKA

Khalilullah BZ. 2016. Tingkat kesejahteraan satwa dan status Helminthosis pada
Kakatua (Famili Cacatuidae) di Mega Bird and Orchid Farm [skripsi]. Departemen
Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Institut Pertanian Bogor.
[Perdirgen] Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
nomor P.9/IV-SET/2011 tentang Pedomaan Etika dan Kesejahteraan Satwa di
Lembaga Konservasi.2011
Puhun SPO, Sulastri S, Widyastuti D. 2017. Pengelolaan kesejahteraan satwa (animal
wefare) Rusa Timor (Rusa timorensis) di Oilsonbai Kupang. Konservasi Sumberdaya
Hutan Jurnal Ilmu Ilmu Kehutanan .1(4):18-29.