8 Semester 1 Halawi, SE
BAB III
Ternak yang ada saat ini bermula dari hewan•hewan yang liar.
Manusia melakukan penjinakan (domestikasi ) karena adanya kepentingan
terhadap hewan liar tersebut. Beberapa hewan dipelihara sebagai sumber
bahan baku industri, hewan laboratorium, atau sebagai pembantu pekerjaan
manusia. Hewan ternak juga dapat berfungsi sebagai hewan peliha raan karena
ciri khas / keunikan yang dimilikinya. Suara yang unik, bulu yang halus dan
indah, perilaku yang lucu, merupakan alasan seseorang memelihara ternak
tersebut.
3. Burung Merpati
Terdapat sekitar 200 jenis merpati yang hidup di Eropa, Asia, dan
Australia. Merpati yang hidup di negara•negara di belahan bumi Selatan,
terutama di Indonesia dan Papua Nugini, ukuran tubuhnya lebih besar
dan elegan. Jika dibandingkan dengan jenis merpati dari negara lain
panjang tubuh merpati dari wilayah ini bisa mencapai 75 – 85 cm.
Warna bulu merpati sangat beraneka ragam.
Ada yang berwarna ungu, biru laut, cokelat, putih, atau
kombinasi dari beberapa warna, dan tampak
mengkilap. Secara umum, warna bulu burung merpati
adalah abu•abu, cokelat, hitam, atau putih. Khusus
merpati jantan, bulunya lebih tampak indah dan
mengkilap, terutama pada bagian leher sampai
kepala.
Merpati dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu merpati hias,
pos, balap, dan pedaging yang memiliki karakteristik yang berbeda.
4. Burung Icauan
Beberapa jenis burung kicauan yang banyak
dipelihara masyarakat Indonesia, antara lain murai
batu/medan, love bird, kenari, cucak hijau, kacer, poksai,
anis, dan jalak. Pada habitat aslinya, burung pengicau
jantan biasanya hidup berkelompok terdiri atas 2•10 ekor.
Kicauan burung banyak membawa manfaat
terhadap manusia. Orang Jawa menyebutnya ‘klangenan’
dirawat untuk dipandang dan dijadikan hiasan.
b. Pakan
Pakan ternak adalah semua bahan yang diberikan kepada ternak,
berupa campuran berbagai macam bahan organik dan anorganik untuk
memenuhi kebutuhan zat makanan bagi pertumbuhan, perkembangan,
dan reproduksi.
Setiap pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi lengkap
dengan komposisi seimbang agar pemberian pakan efisien dan sesuai
dengan kebutuhan ternak tersebut.
Pakan yang diberikan pada ternak kesayangan dapat berasal dari pakan
alami dan buatan. Pakan alami berasal dari lingkungan di sekitar contoh
sayuran, buah•buahan, biji•bijian, serangga, cacing, ulat, jangkrik, dan kroto.
Pakan buatan umumnya berbentuk pelet.
c. Obat-obatan
Kegiatan budidaya kadang mengalami kendala, salah satunya adalah
serangan hama dan penyakit yang mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan budidaya.
Obat•obatan dapat diberikan untuk pencegahan, maupun
penanggulangan hama dan penyakit. Obat yang diberikan bisa jenis alami
dan buatan. Obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (misalnya lidah
buaya, daun pisang, atau daun pepaya). Obat buatan
d. Air
Air sangat diperlukan untuk melancarkan makanan dalam saluran
pencernaan, terlebih lagi terkait dengan produksi susu bagi induk yang
sedang menyusui.
Air harus memenuhi persyaratan tertentu, agar ternak dapat tumbuh
dengan baik. Pemberian air untuk ternak sebaiknya diberikan ad
libitum (tidak terbatas).
2. Peralatan
Alat•alat yang diperlukan sebagai sarana budi daya ternak kesayangan,
antara lain: kandang, tempat minum, tempat pakan, timbangan,
sprayer, dan pembersih kotoran.
2. Pemilihan Bibit
a. Bibit ternak adalah ternak yang mempunyai dan mewariskan sifat
unggul serta memenuhi persyaratan tertentu untuk
dikembangbiakkan.
b. Pemilihan bibit yang baik dapat diketahui dengan melakukan seleksi.
c. Calon Bibit yang dipilih adalah yang memiliki bentuk tubuh seimbang
dan tidak cacat.
3. Pemberian Makan
a. Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu
pemberian, dan cara pemberian pakan.
b. Pakan untuk kelinci harus memiliki porsi 80% tumbuhan hijau, dan
20% konsentrat.
c. Untuk jenis pakan hijauan, pastikan harus dalam keadaan layu
namun tidak busuk.
d. Proses pelayuan berguna untuk mempertinggi serat kasar, juga
untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan
kejang•kejang dan diare.
e. Pakan tambahan (konsentrat) bisa diberikan dalam bentuk pelet
atau bekatul yang dicampur dengan sayuran.
2. Hamster
Hamster merupakan binatang pengerat yang disukai anak•anak
karena bentuknya yang mini, gerakan lincah, dan tingkahnya yang
lucu. Berikut hal yang perlu dipersiapkan dan cara pemeliharaan
hamster.
a. Bahan
1) Hamster sehat yang akan dipelihara
2) Pemberian pakan yang sehat, seperti pellet, kacang hijau,
wortel, mentimun, selada, jagung, sawi putih, pepaya dan
apel.
b. Peralatan
Hamster merupakan salah satu hewan kesayangan yang
memiliki kemampuan pendengaran dan penciuman yang baik
serta senang bermain atau beraktifitas.
Berikut ini perlengkapan yang diperlukan dalam memelihara
hamster :
1) Kandang Hamster
a) Jenis kandang hamster yang paling umum adalah kandang
plastik, kandang kawat, kandang akuarium, kandang baja,
dan kandang buatan sendiri.
b) Kandang hamster harus merasa nyaman, dapat
memfasilitasi hamster yang suka berlarian, memiliki
sirkulasi udara yang baik, dan bebas dari gangguan
hewan peliharaan lain seperti anjing dan kucing.
2) Alas Kandang
Lantai kandang hamster dapat
menggunakan sekam atau serbuk kayu yang kasar dan
tidak terlalu halus dan sekam padi. Keuntungan
menggunakanserbuk kayu
(zeloit) antara lain:
a) Berfungsi sebagai alas kandang agar
hamster bisa lebih nyaman dan empuk.
b) Sebagai penghangat bagi hamster
terutama di saat udara sedang dingin.
c) Sebagai bahan untuk membuat sarang
d) Sebagai penyerap kelembaban dan
sangat berguna untuk menyerap air seni.
e) Sebagai tempat menaruh bayi hamster.
3) Tempat Pakan dan Minum
4) Mainan
5) Alat kebersihan, berupa rolling hamster,
hamster bath, dan pasir pewangi
c. Tahapan Memelihara Hamster
1) Memilih Hamster
Memilih hamster yang tepat perlu memperhatikan berikut ini :
a) Kesehatan hamster
Hamster yang sehat memiliki telinga yang bersih, anus
yang bersih dan kering, perut yang kecil dan bulat, dan
tidak ada bagian kulit yang botak atau benjolan pada
kulit (kecuali kelenjar bau pada pahanya yang seringkali
dikira sebagai luka atau kudis), memiliki mata yang bening
dan gigi yang sehat yang tidak tumbuh menumpuk atau
melengkung.
b) Tingkat agresifitas hamster
Pilih hamster yang mudah beradaptasi, hal ini dapat
dilihat dari perilaku hamster yang suka mengendus ketika
kita memasukkan tangan ke dalam kandangnya, sedikit
menggigit tangan untuk mengetahui makanan atau
bukan.
2) Proses Adaptasi Hamster di Lingkungan Baru
Proses adaptasi awal dengan menempatkan hamster ke dalam kandang
yang diberikan penutup berupa kain tipis yang terlihat samar dari luar,
sehingga hamster dapat menjelajah dengan tenang dan nyaman di rumah
barunya.
Setelah 3 hari proses adaptasi dengan membiarkan hamster sendiri,
saatnya mulai berteman dengan hamster.
3) Pemeliharaan Hamster dengan Pemberian Pakan dan Minum
Hamster diberi makanan pokok yang dicampur seperti pelet
sebagai makanan utama untuk hamster, dan campuran
biji•bijian sebagai makanan tambahan.
Air bersih yang segar harus selalu tersedia. Penambahan vitamin ke dalam
air minum dapat dilakukan agar berpengaruh baik bagi hamster.
Beberapa jenis buah dan sayuran dapat diberikan untuk hamster sebagai
camilan seperti buah apel, pisang, avokad (tidak berbiji), mangga,
semangka, pepaya, wortel, brokoli, mentimun, jagung, kacang hijau, paprika,
selada, seledri, kubis daun, sawi, dan beberapa jenis sayuran dan
buah•buahan lain.
4) Perawatan Kandang Hamster
Kandang harus dibersihkan minimal seminggu sekali dengan cara
memindahkan hamster dan membuang serbuk•serbuk kayu serta makanan
yang disimpan hamster.
Berikut hal yang harus diperhatikan saat membersihkan
kandang :
a) Tempatkan hamster di dalam bola hamster atau di area
bermainnya
b) Gunakan sabun pencuci khusus kandang hewan.
c) Bilas kandang setelah dibersihkan dan pastikan kandang
benar•benar kering (air telah menguap) dan tidak ada sisa
larutan pencuci yang menempel pada bagian•bagian
kandang.
d) Gantilah alas kandang yang lama dengan yang baru dengan
sedikit mencampurkan serbuk kayu yang lama di dalam
kandang mereka yang sudah bersih.
5) Pemeriksaan Kesehatan
Kesehatan hamster dapat dilihat dari keadaan jenis kotorannya. Kotoran
yang lembut menandakan hamster terkena diare. Ketiadaan kotoran dalam
kandang menandakan hamster mengalami konstipasi/sembelit (penyakit
penyumbatan usus).