Anda di halaman 1dari 5

DESAIN Manajemen Kesehatan EX-SITU Pada Herbivora

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pilihan

Manajemen Kesehatan Hewan Eksotik dan Satwa Liar

Kelompok I

Rifaati Hanifa 130210160027

Muhammad Fadly A 1302101600

Audri Dwi Gumirang S. 130210160044

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJDADJARAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji dan sukur kehdirat Allah SWT , yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyesaikan laporan makalah kami tentang manajemen satwa liar yang bertema
tentang Lembaga Konservasi: Kebun Binatang.

Makalah ini telah kami susun secara maksimal atas bantuan dari berbagai
pihak sehingga laporan makalah ini bisa selesai dengan lancar. Untuk itu, kami
selaku penyusun, banyak berterimakah kepada semua pihak yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu atas segala bantuan dan supportnya selama ini.

Kami menyadari, makalah yang kami buat jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca, guna menghasilkan laporan makalah yang lebih baik.

Kami berharap, makalah ilmiah tentang manajemen satwa liar yang bertema
tentang Lembaga Konservasi: Kebun Binatang yang kami susun bisa memberikan
manfaat dan inpirasi bagi pembaca.

Jatinangor 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17000
pulau yang terbentang dari pulau Sabang sampai Merauke dari Miaggas sampai
pulau Rote. Indonesia memliki hutan yang menduduki urutan ketiga terluas di
dunia, mencakup hutan tropis dan sumbangan dari hutan hujan Kalimantan dan
Papua.. Menurut FAO tahun 2010,hutan Indonesia secara total menyimpan 289
gigaton karbon dan berperan penting menjaga kestabilan iklim dunia (Samsuardi,
WWF-Indonesia).
Lembaga Konservasi adalah lembaga yang bergerak di bidang konservasi
tumbuhan dan atau satwa liar di luar habitatnya (ex-situ) yang berfungsi untuk
pengembangbiakan dan atau penyelamatan tumbuhan dan atau satwa dengan tetap
menjaga kemurnian jenis guna menjamin kelestarian keberadaan dan
pemanfaatannya (Permenhut 52, 2005). Menurut UU No.18 Tahun 2009 pasal 39
adalah dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut: Peningkatan kesehatan
(promotif), yakni upaya yang bertujuan untuk menjaga atau meningkatkan status
kesehatan , misalnya dengan penerapan manajemen peternakan yang baik. Contoh:
pemberian pakan/minum yang cukup, kebersihan kendang. Pencegahan penyakit
(preventif), yakni upaya pencegahan penyakit agar tidak mudah terserang penyakit.
Penyembuhan penyakit (kuratif), yakni upaya yang dilakukan ketika ternak
mengalami jatuh sakit, misalnya pemeriksaan dokter hewan, pengobatan dan
tindakan medis lainnya. Pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yakni upaya
pemulihan kesehatan setelah hewan jatuh sakit, terutama jika terjadi disfungsi organ
tubuh.
1.2 Tujuan
Pembuatan makalah ini untuk mengetahui managemen kesehatan satwa
liar pada ex-situ.
1.3 Manfaat
Penyusunan makalah ini memiliki manfaat sebagai sumber informasi dan
edukasi kepada masyarakat luas khususnya tentang kebun binatang sebagai salah
satu lembaga konservasi.
BAB II
ISI

2.1 Promotif

Promotif adalah usaha meningkatkan kesehatan,upaya yang dilakukan pada

hewan rusa adalah meningkatkan kesehatan individu, kelompok. Setiap individu

berhak untuk menentukan nasib sendiri dalam pemeliharaan kesehatannya.

Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada rusa.

Beberapa usaha diantaranya :

a. Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya.

b. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, pembuangan kotoran dan air

limbah

2.2 Kuratif

Penyembuhan penyakit hewan (kuratif), yakni upaya yang dilakukan

ketika hewan mengalami jatuh sakit, misalnya pemeriksaan dokter hewan,

pengobatan dan tindakan medis lainnya. Penyediaan alat kesehatan dan obat

merupakan tindakan yang perlu dalam tindakan kuratif.

2.3 Rehabilitasi

Pemulihan kesehatan hewan (rehabilitatif), yakni upaya pemulihan

kesehatan hewan setelah jatuh sakit, terutama jika terjadi disfungsi organ tubuh

misalnya terjadi kecacatan pada tubuh hewan. Pemberian nutrisi yang cukup,

manajemen perkandangan, pemberian vitamin.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati


tertinggi di dunia. Namun seiring perkembangan zaman keanekaragaman tersebut
terganggu karena banyaknya satwa liar yang kehilangan tempat tinggal dan turun
ke area pemukiman untuk mencari tempat tinggal baru. Maka dari itu Pemerintah
berupaya menjamin keberlangsungan hidup satwa liar yang diatur di Menurut
UURI nomor 5 tahun 1990.

Anda mungkin juga menyukai