Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENGHINAAN NABI MUHAMMAD SAW

OLEH PRESIDEN PRANCIS

DI SUSUN OLEH :

DHIYA ATHA PRATAMA

200503026

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS


SAMUDRA LANGSA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat,taufik serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
“PENGHINAAN NABI MUHAMMAD SAW OLEH PRESIDEN PRANCIS“
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang
turut andil dalam penyusunan makalah ini hingga pada vatas waktu yang
telah ditentukan
Saya sebagai penyusun sangat menyadari bahwa makalah saya masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya sangat mengharapkan krirtik dan saran
para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini dengan baik. Sehingga
makalah ini dapat membaca informasi dan berguna bagi para pembaca dan
khususnya saya sebagai penyususn
LANGSA, 7 November 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... ........................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................................................3

BAB I........................................................................................................................ ...............................................4

PENDAHULUAN..................................................................................................................................... ............4

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................................4

BAB II....................................................................................................................... ................................................5

ISI.................................................................................................................................................................... ..........5

2.1 PENEGAKAN HAM.......................................................................................................................................5

2.2 PANCASILA………………………………………………………………………………………………………………………………….5

BAB III………………………………………………………………………………………………………………………………………………….7

PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………………………7

3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………………………………..7

3.2 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………7


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Presiden Prancis Emmanuel Macron belakangan ini sedang dikecam Seluruh dunia karena isi
pidatonya yang menghina umat Islam terkait karikatur Charlie Hebdo yang memuat ulang
kartun nabi Muhammad SAW.Isi Pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron tersebut sampai
dibahas perwakilan Tinggi PBB karena menyinggung perasaan umat Islam yang
mengatakan bahwa umat Islam adalah agama dalam krisis. Islam dikaitkan dengan aksi
terorisme dan radikalisme.

Polemik itu dimulai sejak awal Oktober. Saat itu Macron menyampaikan Pernyataan
tentang ancaman kelompok radikal Muslim yang ingin mengubah nilai-nilai liberalism dan
sekulerisme di Prancis.

"Ada kelompok radikal Islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang
hokum Republik dan menciptakan masyarakat secara parallel untuk membangun nilai-nilai
yang lain,"kata Macron saat itu.
Tidak lama setelah menyampaikan pernyataan itu, sebuah tragedy terjadi

Pada 16Oktober. Seorang guru sejarah di Prancis,Samuel Paty (47),dipenggal di daerah


Eragny oleh seorang pemuda pendatang dari Chechnya, Abdoullakh Abouyezidovitch (18).

Pemicunya adalah dia sempat membahas tentang kartun Nabi Muhammad S.A.W. ,di
dalam kelas yang kemudian menuai kontroversi. Di awal, dia sudah mengizinkan sejumlah
pelajar Muslim untuk keluar kelas jika tidak sepakat dengan materi yang dia bahas. Tidakl
ama berselang, Macron kembali memantik perdebatan setelah menyampaikan pernyataan
pada Jumat (23/10) , pekan lalu. Dia mengatakan Islam adalah"agama yang mengalami
krisis di seluruh dunia".

"Sekulerisme adalah pengikat persatuan Pranci s.Jangan biarkan kita masuk ke dalam
perangkap yang disiapkan oleh kelompok ekstremis, yang bertujuan melakukan stigmatisasi
terhadap seluruh Muslim,"ujar Macron.
Macron bahkan berencana mengajukan rancangan undang-undang yang akan mewajibkan
seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, menerapkan konsep sekuler. Sebab menurut
dia, jika pemerintah gagal membina muda – mudi Muslim dalam kerangka masyarakat
sekuler, maka kelompok radikal akan mengambil alih peran itu.

BAB II
ISI
2.1 PENEGAKAN HAM
Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR) menetapkan bahwa menghina Nabi
Muhammad bukan termasuk kebebasan berekspresi. Pengadilan HAM Eropa menyebut
menghina nabi umat Islam itu sudah melampaui batas yang di izinkan oleh perdebatan
obyektif. Selain itu, hal tersebut juga bisa menimbulkan prasangka dan membawa risiko
bagi perdamaian antar - agama.

Kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW maka akan dapat di kenakan sanski
dan pidana, seperti tahun 2009 Perempuan berusia 47 tahun yang di sebut dengan inisial
Nyonya S menyelenggarakan seminar dan menyebut pernikahan Nabi Muhamad dengan
Aisha yang masih di bawah umur adalah perbuatan paedofil. Pengadilan Austria
menjatuhkan hukuman terhadap S pada 2011 karena di anggap menghina doktrin agama
dan di kenai denda 480 euro (Rp7juta). Hukuman itu juga di kukuhkan oleh dua pengadilan
tinggi.

Dalam putusan yang di keluarkan Kamis (25/10), Pengadilan HAM Eropa


menyatakan,"Pengadilan dalam negeri telah mengkajikon teks yang lebih luas terkait
pernyataan pemohon dan secara berhati-hati mengimbangi hak kebebasan berekspresi
dengan hak serta perasaan pemeluk agama lain di lindungi, serta menjaga tujuan
perdamaian agama di Austria."

Kasus ini tentu saja mirip yang terjadi pada pidato presiden prancis yang menghina agama
islam, namun sekarang ini kasus pada presiden prancis belum di tindak lanjut oleh hukum.

2.2 PANCASILA
RUU KUHP tetap mempertahankan Pasal Penistaan Agama. Bahkan 6 definisinya di perluas
yaitu orang yang mengajak untuk tidak percaya agama (agnostik) juga akan dipidana
maksimal 4tahun penjara.

"Penghinaan dalam ketentuan ini adalah merendahkan kesucian

agama,"

Penjelasan ini tertuang dalam draft Penjelasan versi 2 Februari 2018.


Disebutkan bahwa sila pertama dari falsafah negara Pancasila adalah

Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Ini berarti agama, bagi masyarakat Indonesia merupakan sendi utama dalam hidup
bermasyarakat. Oleh karena itu, penghinaan terhadap suatu agama diIndonesia patut
dipidana karena dinilai tidak menghormati dan menyinggung perasaan umat yang
menganut agama dalam masyarakat,"ujarnya.

Penghinaan terhadap agama dalam ketentuan ini, misalnya, menghina

Ke‑Agungan Tuhan, Firman, sifat-sifat Nya, atau menghina nabi/rasul, yang

Akan dapat menimbulkan keresahan dalam kelompok umat yang bersangkutan.

"Disamping mencela perbuatan penghinaan tersebut, Pasal ini bertujuan pula untuk
mencegah terjadinya keresahan dan benturan dalam dan diantara kelompok
masyarakat.Penghinaan diatas dapat dianggap sebagai perbuatan yang dapat merusak
kerukunan hidup beragama dalam masyarakat Indonesia,dan karena itu harusdilarang dan
diancam dengan pidana,"papar nya.

Bab Tindak Pidana terhadap Agama Pasal 304 berbunyi:

Setiap orang dimuka umum yang menyatakan perasaan atau melakukan perbuatan yang
bersifat permusuhan atau penodaan terhadap agama yang dianut diIndonesia dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak
Kategori V.

Pasal Penistaan Agama menjerat orang yang tidak hanya mengemukakan dimuka umum,
tapi juga menyebarkan lewat sarana elektronik. Yaitu setiap orang yang menyiarkan,
mempertunjukkan, menempelkan tulisan atau gambar,atau memperdengarkan suatu

Rekaman , termasuk menyebarluaskan melalui sarana teknologi informasi

Yang berisi Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 304.

"Jika setiap orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan perbuatan tersebut
dalam menjalankan profesinya dan pada waktu itu

Belum lewat 2 tahun sejak adanya putusan pemidanaan yang telah memperoleh kekuatan
hokum tetap karena melakukan Tindak Pidana yang sama maka dapat dijatuhi pidana
tambahan berupa pencabutan hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 huruf f,"
sambungnya.

Pasal 306 juga menambah delik Pasal Penistaan Agama, yaitu orang

Yang mengajak orang untuk menjadi agnostik, adalah pidana. Pasal 306
berbunyi:

Setiap orang yang dimuka umum menghasut dalam bentuk apapun Dengan maksud
meniadakan keyakinan seseorang terhadap agama apa Pun yang dianut diIndonesia
dipidana dengan pidana penjara paling lama 4tahun atau pidana denda paling banyak
Kategori IV.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa menghina Nabi Muhammad SAW sangat tidak Pantas dan
sangatlah tidak mendidik bahkan pejabat tertinggi sekalipun tidak patut

Menghina Nabi Muhammad Saw. Sepatutnya kita mengikut iajaran-ajaran yang telah

Dianjurkan oleh para nabi kita, agarhidup lebih bermakna.

Sekian dari makalah saya lebih kurang saya mohon maaf jika ada kata atau

Ucapan yang salah.

3.2 DAFTARPUSTAKA
https://news.detik.com/berita/d-4689048/alasan-ruu-kuhp-pertahankan-pasal-penistaan-
agama

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45983842

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201026183351-134-562956/kronologi-ucapan-
presiden-prancis-soal-islam-yang-tuai-kritik

https://bagikanberita.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-68896726/begini-isi-pidato-
lengkap-presiden-prancis-emmanuel-macron-yang-hina-umat-islam-pantas-saja-dikecam

Anda mungkin juga menyukai