MAKALAH
Oleh:
Arjuna Yudha Artama NIM: E0021067
Bella Yuniarti Wienata NIM: E0021094
Tri Budi Utomo Umbu Nay NIM: E0021449
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
07 Maret 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN).......................................................................................... 3
B. Zaman Renaisans.............................................................................................. 8
A. Simpulan .......................................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................................ 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
satu perang dingin yang merupakan akibat dari lahirnya imperialisme modern
(Kusumohamidjojo, 2011). Pada zaman ini pula lahirlah Perjanjian Versailles yang
telah mendiktekan ketidakadilan politik sehingga tidak dapat diterima dan tidak
dapat dibiarkan. Zaman ini pun telah menumbuhkan Uni Soviet, suatu kekuatan
yang imperialistis bersifat sosialistis, otoriter, antikapitalisme, dan liberalisme.
Jika demikian, maka akan menarik apabila dalam makalah ini dibahas
mengenai sejarah perkembangan filsafat hukum dari zaman pertengahan hingga
zaman ideologi (Abad ke-20) yang akan dipaparkan pada bagian pembahasan dalam
makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan Filsafat Hukum pada Zaman
Pertengahan, Zaman Renaisans, Zaman Modern, dan Zaman Ideologi” ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Zaman Pertengahan
2. Lex divina positivis/Hukum ilahi positif: hukum tuhan adalah hukum yang
telah terkandung didalam kitab suci, dan lebih memprioritaskan prinsip-
prinsip keadilan;
3. Lex naturalis/Hukum alam: hukum tuhan yang bisa dilihat dalam aturan
semesta alam dengan menggunakan akal budi manusia, yaitu norma
kehidupan;
5
5. Lex humana positiva/Hukum Positif: hukum yang merupakan buatan manusia
dan yang berhak membuatnya adalah siapa saja yang berkuasa sesuai dengan
tata hukum negara, hukum positif dalam zaman modern merupakan hukum
yang sejati. (Anshori, 2018)
Pada abad ini manusia merasa mereka tidak bisa melakukan dan
berbuat apa-apa tanpa adanya bantuan dari sang pencipta, sehingga agama
sangat berpengaruh besar dalam keberlangsungan hidup mereka. Persebaran
agama di bagian barat didominasi oleh agama kristiani sedangkan islam di
timur. Hal ini menyebabkan motivasi akan orientasi pemikiran terhadap
hukum berubah yang menganggap manusia taat terhadap hukum positif bukan
karena kesesuaiannya dengan hukum alam lagi akan tetapi merupakan
kehendak ilahi. Orientasi pemikiran ini merupakan kepercayaan akan aturan-
aturan di dunia ini sudah diatur terlebih dahulu oleh sang pencipta, oleh karena
itu hukum yang berlaku harus menyesuaikan aturan- aturan yang terdapat
didalam agama. (Prof. DR. H. Zainuddin Ali, 2006) Abad pertengahan juga
sering disebut zaman kelam, karena upaya yang sudah ditumbuhkan dalam
tradisi Socrates demi tujuan hidup manusia dengan dasar akal harus dihentikan
hampir semuanya oleh sebab pengembangan penafsiran Kitab Injil,
Augustinus menjelaskan bahwasannya sistem semesta alam berlangsung
berdasarkan rencana tuhan sehingga ini disebut sebagai hukum abadi (Lex
Aeterna) yang kemudian oleh batin manusia dibaca sebagai hukum alam (Lex
Naturalis) ini menjelaskan apa yang adil maupun tidak adil serta apa yang
pantas dan tidak pantas. Pada masa ini Gereja diberikan kekuasaan dalam
mengatur kehidupan manusia.(Kusumohamidjojo, 2011)
6
hubungan secara tidak langsung dengan wahyu sehingga hukum buatan
manusia disusun dengan inspirasi oleh wahyu dan agama sedangkan dalam
agama islam hukum itu mempunyai hubungan secara langsung dengan wahyu
oleh itu hukum islam dianggap sebagai syariat. (Prof. DR. H. Zainuddin Ali,
2006).
Dinamika yang terjadi pada masa ini adalah prioritas akan konsep
ilahi yang sifatnya transenden sebagai simbol abad pertengahan bahwa peran
dari gereja menjadi dominan dalam prioritas peran serta eksistensi tuhan itu
sendiri.(S.H., P. D., S.H., P. D., & Makun S.H., 2017)
2. Magna Charta
3. Skolastisisme
7
sebagai lex humana dalam kehidupan konkrit manusia. Aquinas membedakan
lex humana dan keadilan umum (iustitia legalis) menjadi:
B. Zaman Renaisans
8
humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia. Jadi, ciri
utama Renaissance ialah humanisme, individualisme, lepas dari agama (tidak
mau diatur oleh agama), empirisme dan rasionalisme. Hasil yang diperoleh dari
watak itu ialah pengetahuan rasional berkembang. Sains berkembang karena
empirisme itu. Agama (Kristen) semakin ditinggalkan, ini karena semangat
humanisme tersebut.
9
3. Martin Luther dan Johann Calvin (Reformasi)
10
Dari ajaran hobbes masyarakat mengikatkan diri dalam perjanjian
untuk mendirikan absolutisme yang akan menguasai mereka sepenuhnya.
Hobbes juga menjadi teoritikus dari ajaran monarki absolut dan pelopor
ateisme di inggris. Ajarannya tentang monarki absolt khususnya kemudian
menjadi tempat bertopang bagi para penguasa eropa untuk lebih dari satu abad
lamanya (Kusumohamidjojo, 2011)
C. Zaman Modern
11
hukum dan mengemukakan bahwa hukum bukan hanya sekadar peraturan, tetapi
juga memiliki nilai moral dan etika. Pada abad ini pun muncul apa yang disebut
Utilitarianisme karya Jeremy Bentham, seorang filsuf dan ahli hukum Inggris
pada abad ke-18. Ia telah mengembangkan konsep utilitarianisme. Konsep ini
menekankan pentingnya kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat dalam
pembuatan kebijakan hukum. Bentham juga mengembangkan konsep hukum
positif, yang mengacu pada hukum yang dibuat oleh pemerintah berdasarkan
pada kepentingan masyarakat.
Pada akhirnya, Zaman Modern berakhir pada Abad ke-19. Pada abad ini
muncul Materialisme Historis yang dipelopori oleh Karl Marx, seorang filsuf dan
ekonom Jerman pada abad ke-19. Menurut Marx, hukum adalah produk dari
kondisi material dan sosial masyarakat. Ia berpendapat bahwa hukum harus
melayani kepentingan rakyat.
Selain konsep-konsep di atas pada zaman ini pula telah muncul apa yang
disebut Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis, Idealisme Hegel, Revolusi
Industri, dan Marxisme. Penjelasan mengenai hal-hal di atas akan dijelaskan
sebagai berikut:
12
2. Idealisme Hegel
3. Revolusi Industri
13
mesin-mesin. Revolusi Industri dianggap sebagai titik balik dalam sejarah
manusia, karena memungkinkan perkembangan teknologi dan perubahan
mendasar dalam cara kita hidup dan bekerja hingga saat ini.
4. Marxisme.
D. Zaman Ideologi
14
marx. Aliran aliran itu timbul sebagai reaksi atas positivisme yg memang menjadi
aliran filsafat paling umum sampai saat ini.
1. Neo Kantianisme adalah aliran filsafat idealisme yang muncul di Jerman pada
tahun 1860an atau abad-19. Nama aliran ini berasal dari dua kata yaitu, neo
yang berarti baru dan Kant yang berarti nama filsuf, Imanuel Kant Dari
penggabungan dua kata tersebut, Neo Kantianisme berarti kembali kepada
Kant, yaitu mengembangkan kembali unsur-unsur idealis, metafisis dan
dialektis.
3. Neo Marxisme adalah istilah diterapkan pada teori sosial atau analisis
sosiologi yang mengacu pada ide-ide Karl Marx, Friedrich Engels dan unsur-
unsur dari tradisi intelektual lain, seperti psikoanalisis (teori kritis), sosiologi
Weberian (teori Erik Olin Wright tentang kelas yang bertentangan) dan
anarkisme (filsafat hukum kritis).
15
berbau Darwainistis (paling sedikiit dalam arti bahwa “sebagai bangsa, kita
adalah lain dari bangsa lain”), kolonialisme lalu dipacu oleh “kuda nasionalisme
“itu untuk meraih hegemoni. Lahirlah apa yang kemudian dikenal sebagai
imperialisme modern yang merupakan lagu lama imperialisime romawi yang
dinyanyikan dengan irama baru.
Ada suatu kemiripan besar antara Perang Dunia I (1914 - 1918) dan
Perang Tiga Puluh Tahun yang diutup oleh Perjanjian Westfalia (1648). Perang
Tiga Puluh Tahun pecah sebagai perang agama dan diakhiri dengan suatu
konsensus politik, maka Perang Dunia I pecah sebagai perang imperalis dan
ditutup oleh suatu babak baru yang menandai eskalasi pertentangan ideologi.
Penyebabnya adalah perang dunia I yang ujung-ujungnya bermuara dalam
kelahiran Uni Soviet. Revolusi Industri sudah lebih dulu melahirkan kekuatan
kapitalis liberal yang imperialistis, Uni Soviet ternyata juga sama
imperialistisnya. Smith dan Karl Mark boleh dipandang sebagai sama-sama
bertanggung jawab untuk lahirnya Zaman Ideologi, yaitu Zaman yang
menghasilkan dua perang dunia dan satu perang dingin.
16
kaum Mensheviki (R: minoritas) yang dipimpin oleh Leom Bronstein. Pada
tahun 1905 Rusia mengalami kekalahan dalam perang melawan jepang, setelah
armadanya dihancurkan di selat Tsushima. Revolusi rusia III dan terakhir percah
di Petrograd pada tanggal 6 november 1917. Momen tersebut masuk ke dalam
abad sejarah dunia sebagai “Revolusi Oktober”.
17
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
18
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anshori, A.G. (2018) Filsafat Hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
DR. Marjan Miharja, S.M. (2021) Filsafat Hukum. Bandung: CV Cendikia Press.
Prof. DR. H. Zainuddin Ali, M.A. (2006) Filsafat Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
S.H., P. D., S.H., P. D., & Makun S.H., L.M. (2017) No Title. Jakarta: Kencana.
20