A. LATAR BELAKANG
Bismillahirrohmanirrohim…!
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Semoga
rahmat ta’dhim Allah senantiasa tercurah kepada baginda Muhammad,
seorang Nabi yang Ummiyy, dan kepada keluarganya serta sahabat-
sahabatnya, wa ba’du.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa konstruk dinamika kebangsaan memiliki
korelasi dengan peran pesantren secara institutif maupun kultural. Bahkan
melalui eksperimentasi perkembangan reorientasi kebangsaan maupun
peradaban global, Pesantren dan Santri selalu berinteraksi dinamis
dalam merevitalisasi peran dan fungsi untuk memformulasikan
kerangka strategis kebudayaan.
Dalam catatan Clifford Gertz, peran pesantren dan santri bahkan
diartikulasikan menjadi stratifikasi sosiokultur yang lebih inklusif
dalam mengintegrasikan kebudayaan bangsa. Gejala ini menguat
karena adanya sistem tradisi dan budaya yang lebih
mencerminkan pranata spiritual dan tata nilai keagamaan yang melekat
dalam setiap fragmentasi sosial. Prinsip ini menurut Zamaksyari Dhofter,
Zimek, Karel Stembrink, dan Martin Van Bruinessen sebagai langkah
transformati f dan akomodatif dalam dinamika tradisi pesantren.
Proposal ini merupakan bentuk aktualisasi pesantren dan santri dalam rangka
melakukan transformasi terhadap masyarakat melalui kegiatan keagamaan
yang telah direncanakan berupa kegiatan Ijazahan Hizib Hirzul Jausyan. Oleh
sebab itu perlu Kami sampaikan beberapa hal terkait Sejarah Hizib Hirzul
C. Target Kegiatan
Target kegiatan Ijazahan Hizib Hirzul Jausyan adalah :
1. Terealisasinya Program Sosial Keagamaan Himpunan Alumni Santri
Lirboyo (Himasal) Kabupaten Madiun dalam bentuk Ijazahan Kubro;
2. Terbentuknya kegiatan-kegiatan rutin di Masyarakat dalam bentuk
amaliyah Hizib Hirzul Jausyan;
3. Terbentuknya kegiatan rutinan amaliyah Hizib Hirzul Jausyan Kubro di
Kabupaten Madiun; dan
4. Terbentuknya karakter Masyarakat yang Nasionalis dan Religius sebagai
bentuk peran serta masyarakat dalam membangun bangsa dan negara.
D. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan Ijazahan Hizib Hirzul Jausyan ini adalah 1.500 (seribu lima
ratus) orang yang terdiri dari unsur :
1. Masyarakat Kabupaten/ Kota Madiun secara umum;
2. Aparatur Sipil Negara (ASN), Pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten
Madiun, Kepala Desa/ Kelurahan, dan Perangkat Desa/ Kelurahan di
Kabupaten/ Kota Madiun; dan
3. Seluruh Alumni Santri Lirboyo yang berdomisili di Kabupaten/ Kota
Madiun.
G. Susunan Acara
Sebagaimana dalam Lampiran 1 (satu).
H. Struktur Kepanitiaan
Sebagaimana dalam Lampiran 2 (dua).
Ketua, Sekretaris,
Mengetahui,
Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo
Cabang Kabupaten Madiun
K. THOHARI SHOLEH