Dosen Pembimbing :
Dr Sutono, Sa.Ag,M.Pdi, ME
Disusun oleh :
1. Shava Wanda Pramudya (40)
NIM : P27820321090
2. Shavina Lailatul Maghfiroh (41)
NIM : P27820321091
3. Shimah Nabilla Ulya (42)
NIM : P27820321092
Tingkat 1 Reguler B
Semester 1
Nafsu semacam ini perlu kita hindari, karena nafsu ini adalah
nafsu takabur (sombong) merasa paling super. Nafsu inilah yang sering
menyesatkan orang. Adapula faktor yang terletak di luar manusia
adalah hal-hal yang merangsang manusia untuk bertindak melawan
hukum, hal itu terwujud kesenangan dunia yang kadang-kadang
berkaitan dengan wanita, harta ataupun tahta. Hal tersebut
memang suatu hiasan yang normal, tetapi harus dicapainya dengan cara
yang wajar, menurut hukum, bukan menurut nafsu, tidak seperti
pepatah yang popular “Het doel heiling de middelen” bahwa tujuan itu
menghalalkan cara. (Priyatno,1996 : 33).
A. Rumusan masalah :
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Makalah ini di susun dengan tujuan agar mahasiswa lebih memahami
dan menambah wawasan mengenai Kenakalan remaja (sex Bebas)
dalam perspektif agama islam
2. Tujuan khusus
1) Untuk mengetahui bentuk-bentuk Kenakalan remaja
2) Untuk mengetahui faktor dan dampak pergaulan bebas
3) Untuk mengetahui pergaulan bebas dalam prespektif
pendidikan islam
C. Manfaat
1) Manfaat bagi penulis
Untuk memenuhi salah satu tugas sebagai mahasiswa dalam
mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan dan mam pu
menumbuhkan wawasan terkait dengan Kenakalan remaja (sex
Bebas) dalam perspektif agama .
2) Manfaat bagi pembaca
Untuk menginformasikan serta sharing ilmu terkait dengan
Kenakalan remaja (sex Bebas) dalam perspektif agama .
PEMBAHASAN
1. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja
Dari berbagai literatur, surat kabar dan media masa lainnya, dapat
disebutkan di antara bentuk-bentuk kenakalan remaja yang sedang
marak antara lain :
a. Alkohol, dan Zat Adiktif lainnya (NAZA). Di bidang
kesehatan zat yang besarnya manfaatnya untuk pengobatan
teristimewa untuk pengobatan, teristimewa untuk pembiusan.
Pengurangan atau menghilangkan rasa sakit/nyeri yang kadarnya
telah diperhitungkan secara cermat dan tepat oleh tenaga ahli
agar tidak membahayakan setiap pemakai Zat tersebut adalah
narkotika. Harus diakui bahwa penyalahgunaan narkotika telah
meluas hampir di seluruh lapisan masyarakat dan pada dasarnya
dapat dinilai sebagai salah satu jenis kriminalitas yang tidak
ringan; perbuatan tersebut merupakan jenis kejahatan berat dan
secara kriminalogis si pemakai dipandang sebagai obyek yang
berpotensi besar menimbulkan beberapa jenis kejahatan lain
seperti pencurian, penipuan, pemerasan, dan penggelapan bahkan
pembunuhan.
Penyalahgunaan narkotika jelas membawa efek fisik dan
psikis yang membahayakan tubuh. Gejala lain misalnya adalah
halusinasi, kekacauan alam pikiran, perasaan dan perilaku marah-
marah, gaduh, gelisah, mengamuk, bicara kacau sampai tingkah
laku yang aneh-aneh, melamun, bicara sendiri, serta hidup dalam
dunianya sendiri (alam khayal) tanpa memperdulikan perawatan
dirinya ataupun keadaan di sekelilingnya. (Hawari, 1999, 197).
3. Teman Dekat
Pelajar di Desa Masaloka lebih banyak berada diluar rumah
dengan teman sebaya menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman
sekolahnya hal tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi
sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku. Teman dekat lebih
besar pengaruhnya dari pada keluarga misalnya, di Desa Masaloka jika
temanya mengenakan model pakaian yang sama dengan pakaian
anggota kelompok yang populer, maka kesempatan baginya untuk dapat
diterima oleh kelompok menjadi lebih besar demikian pula bila anggota
kelompok mencoba minum alkohol, dan merokok, maka pelajar
cenderung mengikuti tanpa memperdulikan akibatnya.
4. Media
Realitas di Desa Masaloka media sudah menjadi kebutuhan anak
muda zaman sekarang, sehingga dari media yang tersedia dengan
berbagai aplikasi memudahkan mereka untuk mengakses menonton atau
melihat hal-hal yang belum pantas untuk ditonton oleh anak-anak,
seperti yang telah dilihat media tidak digunakan secara arif
oleh pelajar karena banyak situs yang berbau pornografi dapat dengan
mudah diaskses hal ini akan berakibat buruk. apalagi jika tidak ada
kontrol yang baik terhadap informasi yang sesuai bagi remaja. Dapat
kita ketahui peran sosial media untuk saat ini sudah mulai keluar dari
jalannya. Dalam arti banyak diantaranya menyalahgunakan sosial media
dalam melakukan suatu hal keburukan sehingga hal tersebut menjadi
kerugian dari sosial media tersebut.
2. Putus Sekolah
Akibat pergaulan yang di luar batas di Desa Masalokaselain
seperti seks bebas, narkoba, minum-minuman keras. Pada saat sekarang
ini pergaulan bebas telah merambah ketingkat SMA dan SMP semua ini
terjadi karena pergaulan bebas. Dampak negatif dari pergaulan bebas
yang terjadi di Desa Masaloka adalah terjadinya putus sekolah.Karena
mereka lebih memilih mengutamakan ego ketimbang akal sehat dan
realita yang ada, akibatnya adalah meningkatnya kemiskinan karena
kurangnya pendidikan dan semakin bodohnya masyarakat
menjadi sesuatu yang sering terjadi. Akibat dari pergaulan bebas
cenderung membuat sikap mental anak menjadi kurang sehat, efeknya
dari sikap mental inilah yang akan membuat banyak anak remaja
merasa bangga atas pergaulan mereka, padahal pergaulan dilakukanya
tidak sepantasnya.
3. Hamil di Luar Nikah
Hal ini juga terjadi di Desa Masaloka dimana fenomena hamil
diluar nikah selalu ada di Desa Masaloka sehingga ini sudah dianggap
biasa karena disana banyak sekali terjadi hamil diluar
pernikahan.Pergaulan bebas yang terjadi mengakibatkan hamil di luar
nikah ini akibat dari gaya berpacaran yang semakin tidak terkontrol
pergi di tempat-tempat tersembunyi untuk melampiaskan nafsu birahi
mereka, kasus hamil diluar nikah seperti yang dialami informan kami
dimana hamil di luar nikah ternyata bukan hanya kali ini terjadi tetapi
sebelum-sebelunya sudah banyak terjadi sehingga masyarakat sudah
tidak asing lagi dengan fenomena jika terjadi kasus hamil di luar nikah,
namun ini menjadi keresahan masyarakat karena mereka merasa takut
jikalau hal tersebut terjadi kepada putri mereka karena hal seperti itu
bukanlah hal yang tidak mungkin untuk tidak terjadi.
SIMPULAN
Pergaulan bebas menurut konsep Islam haruslah selalu berpedoman
sesuai dengan Al-Quran dan Hadits, karena Islam telah mengatur cara-cara
berakhlak yang baik dan bergaul yang benar. Setiap aktifitas mereka dalam
bergaul, bermain, berorganisasi dan mengembangkan kreativitas dan
kepribadiannya selalu dalam nuansa-nuansa Islam. Dari uraian di atas
diketahui bahwa bentuk kenakalan remaja ada berbagai macamm seperti
mengkonsumsi alcohol/zat adiktif lainnya,tawuran atauu perkelahian, dan sex
bebas.
Selanjutya factor factor yang mempengaruhi pergaulan bebas yaitu
adanya pergeseran budaya, kurangnya perhatian orangtua, pergaulan yang
salah, dan pada jaman sekarang ialah media karena hampir semua orang
memanfaatkan media, seperti media social. Media/media social tidak hanya
berisi hal hal positif saja namun hal hal negative pun banyak,dan mudah bagi
siapapun mengaksesnya termasuk anak-anak.
Dampak pergaulan bebas diantara lain yaitu, seperti prestasi menurun,
putusnya sekolah atau penndidikan, bahkan hamil diluar nikah . Dari uraian
di atas jelaslah bagi kita bahwa pria dan wanita memang hahrus menjaga
batasan dalam pergaualan. Dengan begitu akan terhindar dari hal hal yang
tidak di hahrapkan. Nah untuk itu, pendidikan tentang pergaulan sangat
dibutuhkan terutama dari prespektif agama Islam.
Pergaulan anak remaja menurut tinjauan pendidikan Islam haruslah
diatur dan dibimbing oleh berbagai pihak, di antaranya yang paling
bertanggung jawab dalam hal pembentukan kepribadian remaja tersebut ialah
orang tua atau keluarga, guru, dan masyarakat. Sebab ketiganya merupakan
orang yang sangat penting dalam mengarahkan remaja untuk membentuk
pribadi yang berakhlak baik dengan memberikan pendidikan-pendidikan
islam yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits.
DAFTAR PUSTAKA
Darnoto, Darnoto, and Hesti Triyana Dewi. "Pergaulan Bebas Remaja di Era Milenial
Menurut Perspektif Pendidikan Agama Islam." Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam 17.1
(2020).
Huda, Muchlish. "Juvenile deliquency in islamic education perspective (kenakalan remaja
dalam perspektif pendidikan islam)." al-Afkar, Journal For Islamic Studies 2.1, January
(2019): 176-183.
Arif, Muhamad. "Adab Pergaulan Dalam Perspektif Al-Ghazali: Studi Kitab Bidayat al-
Hidayah." Islamuna: Jurnal Studi Islam 6.1 (2019): 64-79.