Oleh
ZAKIAH SUHAIMAH
16292011010
i
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN
TERHADAP PEMBERIAN ASI ESKLUSIF PADA IBU
PARITAS YANG MEMILIKI ANAK USIA 6 – 12 BULAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu
Keperawatan (S-1)
Oleh
ZAKIAH SUHAIMAH
16292011010
i
PERSETUJUAN
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TERHADAP PEMBERIAN
ASI EKSKLUSIF PADA IBU PARITAS YANG MEMILIKI ANAK USIA 6 – 12
BULAN
Oleh :
ZAKIAH SUHAIMAH
16292011010
Mengetahui
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan (S1)
ii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan
Oleh :
Zakiah Suhaimah
16292011010
Mengesahkan
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Mengetahui
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
kebupaten cilegon
No. HP : 087869418117
E-mail : zakiahsuhaimah961@gmail.com
Riwayat Pendidikan
iv
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya orang lain yang
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dalam
Zakiah Suhaimah
NIM. 16292011010
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
NIM : 16292011010
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalty non
ekslusif ini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Faathir Husada Tangerang berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan
dasar (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak
cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di:
Tangerang, 27 Oktober 2020
Yang Menyatakan :
Zakiah Suhaimah
NIM. 16292011010
vi
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1)
ZAKIAH SUHAIMAH
(16292011010)
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TERHADAP PEMBERIAN
ASI EKSKLUSIF PADA IBU PARITAS YANG MEMILIKI ANAK USIA 6 – 12
BULAN
ABSTRAK
ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, bersifat ilmiah.
ASI esklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan
makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta
tanpa tambahan makanan padat , seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi,
dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat. Tujuan penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui Analisis Hubungan Antara Pengetahuan Dan Paritas Terhadap
Pemberian Asi Esklusif Pada Ibu Yang Memiliki Anak Usia 6 – 12 Bulan. Jenis
penelitian studi literatur dengan mencari referensi teori yang relefan dengan kasus
atau permasalahan yang ditemukan. Referensi teori yang diperoleh dengan jalan
penelitian studi literatur dijadikan sebagai pondasi dasar dan alat utama bagi
praktek penelitian ditengah lapangan. Cara pengambilan sampel dalam penelitian
ini dilakukan dengan Dalam menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan
rumus slovin. Hasil penelitian di di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang
didapatkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik dan memberikan ASI
eksklusif sebanyak 20 orang (39%) sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan
baik dan tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 31 orang (61%). Dan pada ibu
yang memiliki pengetahuan kurang dan memberikan ASI eksklusif sebanyak 18
orang (55%) sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan kurang dan tidak
memberikan ASI eksklusif sebanyak 15 orang (45%). Dengan p-value (0.185)
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan
responden dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian di di Puskesmas
Pilang Kabupaten Sidoarjo didapatkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik
dan memberikan ASI eksklusif sebanyak 14 orang (48%) sedangkan ibu yang
memiliki pengetahuan baik dan tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 15 orang
(52%). Dan ibu yang memiliki pengetahuan kurang dan memberikan ASI eksklusif
sebanyak 1 orang (6%) sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan kurang dan
tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 16 orang (94%). Dengan p-value (0.003)
artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif.
Kata Kunci : ASI Esklusif, pengetahuan, Ibu paritas, bayi usia 6 - 12 bulan
Referensi : 14 (2015-2017)
vii
STUDY PROGRAM OF NURSING SCIENCE (S-1)
ZAKIAH SUHAIMAH
(16292011010)
ABSTRACT
Breast milk is the first, main, and best food for babies, it is scientific. Exclusive
breastfeeding is that babies are only breastfed for 6 months without additional
liquid food, such as formula milk, oranges, honey, tea water, and water, and without
additional solid foods, such as bananas, milk porridge, biscuits, rice porridge, and
rice. team, except vitamins, minerals, and drugs. The purpose of this study was
conducted to see the analysis of the relationship between knowledge and parity of
giving exclusive breastfeeding to mothers who have children aged 6-12 months.
This type of literature studies by looking for theoretical references related to the
cases or problems found. The theoretical references obtained by means of
literature study research serve as the basic foundation and main tool for research
practice in the middle of the field. The method of sampling in this study was carried
out by determining the number of researchers using the Slovin formula. The results
of the research at the Shoulder Health Center of Malalayang District found that
mothers who had good knowledge and gave exclusive breastfeeding were 20
people (39%) while mothers who had good knowledge and did not exclusively
breastfeed were 31 people (61%). And mothers who have less knowledge and
exclusive breastfeeding are 18 people (55%) while mothers who have less
knowledge and do not exclusively breastfeed are 15 people (45%). With a p-value
(0.185), it can be rejected that there is no relationship between respondent's
knowledge and offering exclusive breastfeeding. The results of the research at
Pilang Puskesmas Sidoarjo Regency found that mothers who had good knowledge
and gave exclusive breastfeeding were 14 people (48%) while mothers who had
good knowledge and did not provide exclusive breastfeeding were 15 people
(52%). And mothers who have less knowledge and exclusive breastfeeding are 1
person (6%), while mothers who have less knowledge and do not exclusively
breastfeed are 16 people (94%). With p-value (0.003), it means that there is a
relationship between knowledge and offering exclusive breastfeeding.
Reference: 14 (2015-2017)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
Antara Pengetahuan Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Paritas Yang
Dalam menyusun Skripsi ini, saya telah dibimbing dengan baik oleh para dosen
pembimbing dan mandapat banyak dukungan dari barbagai pihak, oleh karena itu
Tangerang
3. Ns. Mizwar Taufiq P, S. Kep., M. Kep Selaku Ketua Program Studi Ilmu
4. Ns. Abdul Karim, S. Kep., M. Kep, selaku pembimbing I, yang dengan tekun
7. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan do’a dan dukungan baik moril
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.. Terima kasih atas do’a
dan dukungannya.
ix
Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, masukan sangat
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN ......................................................................................... ii
ABSTRACT................................................................................................. viii
B. Rumusan masalah...................................................................... 4
xi
E. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 5
1. Posisi Menyusui................................................................... 19
1. Pengertian ........................................................................... 35
F. Hipotesis ..................................................................................... 40
1. Populasi ............................................................................... 41
2. Sampel .................................................................................. 41
xii
C. Variabel Penelitian...................................................................... 43
1. Validitas ................................................................................ 45
1. Analisis Univariat..................................................................... 50
B. Pembahasan ................................................................................. 52
1. Analisis Univariat..................................................................... 52
A. Kesimpulan...................................................................................... 62
B. Saran .............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak 6-12 Bulan Di
Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak 6-12 Bulan Di
Malalayang ............................................................................... 50
Sidoarjo .................................................................................... 51
Malalayang ............................................................................... 51
Sidoarjo .................................................................................... 51
xiv
Tabel 4.8 Distribusi Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekitar 1,5 juta bayi per tahun. Selain itu juga pemberian ASI sangat penting
bagi tumbuh kembang bayi secara optimal baik fisik maupun mental, oleh
karena itu pemberian ASI perlu mendapat perhatian serius oleh para ibu agar
(Widaryanti, 2016)
ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, bersifat
ilmiah. ASI esklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa
tambahan makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan
air putih, serta tanpa tambahan makanan padat , seperti pisang, bubur susu,
biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat (Masruroh,
2018).
Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral). ASI mengandung kolostrum
yang kaya akan antibodi karena mengandung protein untuk daya tahan tubuh
dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI esklusif
dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga. Hari keempat sampai hari
1
2
dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi dengan warna
susu lebih putih. Selain mengandung zat-zat makanan, ASI juga mengandung
zat penyerap berupa enzim tersendiri yang tidak akan menganggu enzim di
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, UNICEF dan
WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu (ASI)
selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi
berumur dua tahun (WHO, 2018). Agar ibu dapat mempertahankan ASI
menyusui dalam satu jam pertama kehidupan, bayi hanya menerima ASI
permintaan atau sesering yang diinginkan bayi, dan tidak menggunakan botol
kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan kematian
pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000 kelahiran hidup.
Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian ASI esklusif
Saat ini pencapaian pemberian ASI esklusif di Indonesia Mengacu pada target
renstra pada tahun 2015 yang sebesar 39%, maka secara nasional cakupan
pemberian ASI esklusif pada bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 55,7%
3
telah mencapai target. Menurut provinsi, kisaran cakupan ASI esklusif pada
bayi umur 0-6 bulan antara 26,3% (Sulawesi Utara) sampai 86,9% (Nusa
Data Dinkes per Januari 2017 gizi buruk berdasarkan berat badan per usia
sebesar 0,58 persen atau sebanyak 5.713 anak, gizi buruk per tinggi badan
0,12 persen atau 1.181 anak, sedangkan gizi kurang sebesar 4,52 persen
atau 44.950 anak. Data ini di bawah rata-rata nasional, yaitu sekitar 14,4
persen gizi buruk dan sekitar 3,4 persen gizi kurang. Penyebab lainnya yang
menimbulkan kurang asupan gizi yang baik, adalah stunting (balita pendek).
pengetahuan tentang asupan gizi pada anak dan budaya masyarakat yang
tahun 2016 sebesar 50 % dan tahun 2017sebesar 58,72%. Cakupan ini masih
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti lebih
Terhadap Pemberian Asi Esklusif Pada Ibu Yang Memiliki Anak Usia 6 – 12
Bulan ”.
4
B. Rumusan Masalah
tambahan selain ASI seperti : pisang, madu sejak bayi usia 2 bulan dan 100%
ibu-ibu memadukan pemberian ASI dengan susu formula sejak bayi berusia 1
bulan dengan alasan agar bayi kenyang dan tidak rewel, kondisi demikian
pengetahuan ibu tentang manfaat pemberian ASI Esklusif pada bayi baru lahir
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Terhadap Pemberian Asi Esklusif Pada Ibu Yang Memiliki Anak Usia 6 –
12 Bulan .
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Puskesmas
secara esklusif.
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Masyarakat
E. Ruang Lingkup
Pengetahuan Dan Paritas Terhadap Pemberian Asi Esklusif Pada Ibu Yang
Memiliki Anak Usia 6 – 12 Bulan . Responden dalam penelitian ini adalah ibu
menyusui, penelitian ini dilakukan pada bulan April 2020, penelitian ini
dilakukan karena ibu menyusui dengan ASI Esklusif masih cukup rendah,
6
Google scholar dan Portal Garuda) dalam bentuk jurnal penelitian yang
berjumlah 10 jurnal.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik bagi bayi karena didalamnya
mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin,
dan spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu sapi. Ada banyak
manfaat yang terkandung dalam ASI. Oleh karena itu, tidak ada alasan
apapun bagi ibu untuk tidak menyusui. Pemberian ASI merupakan hak
secara maksimal sehingga dia akan lebih sehat, lebih tahan terhadap
infeksi, tidak mudah terkena alergi dan lebih jarang sakit (Sulistyoningsih,
2015.)
ASI esklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan
cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta
bubur nasi, dan nasi tim. Selain itu, pemberian ASI esklusif juga
berusia 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain, kecuali sirup obat. ASI
7
8
2017.)
ASI adalah sumber nutrisi terpenting yang dibutuhkan oleh setiap bayi.
(IDAI, 2015.)
Komposisi zat dalam ASI antara lain 88,1% air, 3,8% lemak, 0,9% protein,
7% laktosa serta 0,2% zat lainnya yang berupa DHA, DAA, dan zat gizi
a. Protein
manusia. ASI mengandung dua protein utama yaitu whey dan kesein.
Whey adalah protein yang halus, lembut dan mudah dicerna. Kasein
oleh usus bayi. Protein dalam ASI yang utama adalah whey,
sedangkan pada susu sapi adalah casein. Rasio Whey dan Casein
pada ASI adalah 60 : 40, sedangkan pada susu sapi adalah 20 : 80.
Hal ini tentu akan menguntungkan bayi, karena whey lebih mudah
9
ASI yang unik, lactoferin berfungsi untuk mengangkut zat besi dari
ASI ke darah dan akan membiarkan bakteri usus yang baik yang
b. Karbohidrat
c. Lemak
pertumbuhan bayi dari hari ke hari. Lemak ASI akan mudah dicerna
dan diserap oleh bayi karena ASI mengandung lipase yang akan
(Roesli, 2016.)
lengkap. Meski kadar mineral ASI relatif rendah, tetapi cukup untuk
bayi sampai umur 6 bulan. Hampir semua vitamin dan mineral dalam
1) Vitamin K
angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu bayi baru
tulisan.
2) Vitamin D
bayi pada pagi hari maka bayi akan mendapat tambahan vitamin
3) Vitamin A
tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan bakunya yaitu
kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada
a. Kolostrum
b. ASI Transisi
c. ASI Mature
Pada malam hari, ASI ini lebih banyak mengandung lemak yang
d. Foremilk – Hindmilk
pada satu kali sesi menyusui, ternyata ada 2 macam ASI yang
kadar air cukup tinggi sehingga lebih encer dibanding hindmilk dan
Sumber : aimiasi
sampai usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan bayi harus mulai diberi
‘
14
yang mendapatkan ASI esklusif akan lebih sehat dan lebih jarang
4) Meningkatkan Kecerdasan
7-8 tahun) dengan point 8,3 lebih tinggi dibanding bayi prematur
a) Taurin
b) Laktosa
2) Menjarangkan kehamilan
ovulasi. Selama ibu memberi ASI esklusif dan belum haid, 98%
2016.)
3) Mengecilkan Rahim
(Roesli, 2016).
17
2016.)
1) Tidak merepotkan
Bila bayi minum ASI ibu, ayah dan keluarga lain tidak perlu repot
Telah terbukti bayi yang tidak mendapat ASI lebih sering sakit
dibeli apabila seorang bayi tidak diberi ASI. Angka itu kemudian
5. Penggolongan ASI
a. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat infeksi
yang tidak terpakai dari usus bayi baru lahir dan mempersiapkan
b. ASI Peralihan
sebelum menjadi ASI yang matang. Pada masa ini, kadar protein ASI
ASI matang merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14
yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai berumur 6 bulan.
1. Posisi Menyusui
adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang
dimana kedua bayi disusui bersamaan kiri dan kanan. Pada ASI yang
sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini maka bayi tidak akan
kepala.
payudara ibu.
f) Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu
dengan cara :
kepala.
mulut bayi.
bayi bernafas.
mengelus-elus bayi.
22
payudara.
4) Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan
bayi.
atau pada bayi berat lahir rendah (kurang dari 2500 gram), proses
menyusu terkadang sangat lama dan hal ini merupakan hal yang
d. Pengeluaran ASI
jari telunjuk pada sisi yang lain, lalu daerah kalang payudara
ASI tak keluar, setelah beberapa kali maka ASI akan keluar.
semua sisi, agar yakin bahwa ASI telah diperas dari semua
segmen payudara.
nyeri, maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa
25
2015) :
a. ASI yang disimpan diudara luar/kamar akan tahan 6-8 jam pada suhu
jam.
dalam dimana tempat yang terdingin tahan 2-3 kali 24 jam (4°C atau
lebih rendah).
tahan 2 minggu.
tahan 3 bulan.
26
f. ASI yang disimpan di deep freezer (-18°C atau lebih rendah) akan
berkurang.
a. Botol susu dan dot lebih sulit dibersihkan dan mudah tercemar oleh
c. Susu botol harganya mahal, karena harus diproses dulu dari sapi.
sangat merepotkan.
C. Konsep Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dikepala kita. Kita dapat
pengalaman, kita juga menjadi tahu karena kita diberitahu oleh orang
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang
positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap
2. Tingkat pengetahuan
yang telah di terima. Oleh sebab itu, ini adalah merupakan tingkat
yang dipelajari.
materi yang telah di pelajari pada situasi dan kondisi nyata. Aplikasi
lain.
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi.
dipecahkan.
penalaran sendiri.
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau
a. Faktor internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Umur
4) Sikap
2015, p. 142).
yaitu:
sesuatu.
Notoatmojo,2015):
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
c. Sosial Budaya
D. Konsep Paritas
1. Pengertian
2015).
pernah mengandung sebanyak dua kali, dengan satu kali paritas dan
satu kali abortus, dan saat ini tengah mengandung untuk yang ketiga
dibedakan menjadi:
a. Nullipara
sama sekali
b. Primipara
anak, yang cukup besar untuk hidup didunia luar (Verney, 2006)
c. Multipara
empat kali
d. Grandemultipara
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Keadaan ekonomi
sikap individual.
e. Pengetahuan
E. Kerangka Konsep
- Pekerjaan
- Budaya
- Umur
F. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
literatur dijadikan sebagai pondasi dasar dan alat utama bagi praktek
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
41
42
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2
n : Ukuran Populasi
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari Teknik Slovin adalah
sebagai berikut :
Jadi :
120
𝑛=
1 + 120(0,1). (0,1)
120
𝑛=
2.2
𝑛 =54
C. Variabel Penelitian
D. Definisi Operasional
Table 3.1
Variabel Dependent dan Independent
E. Instrumen Penelitian
maupun sosial.
45
antara variabel yang diteliti dengan sumber data atau teori yang diambil”.
Dalam penelitian ini, dari setiap variabel yang ada akan diberikan
1. Validitas
dengan skor total, bila korelasi tersebut bernilai positif dan bersarnya ≥
0,5 faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat atau bisa dikatakan
instrument tersebut valid dan jika ≤ 0,5 maka instrument tersebut bisa
2. Perhitungan Reliabilitas
dalam kuesioner ini dapat digunakan lebih dari satu kali atau tidak, atau
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer
dengan melakukan kuesioner dan data sekunder yaitu data yang diperoleh
1. Dokumentasi
2. Studi Literatur
dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber,
3. Observasi
keperluan tersebut
47
H. Analisa Data
Analisa data dibagi tiga macam yaitu analisis univariat, analisis bivariat dan
1. Analisa Univariat
P =∑ F X 100%
Keterangan : P = Persentase
N = Jumlah sampel
2. Analisa Bivariat
analisa ini digunakan tabulasi silang atau uji statistik chi square (X2)
ditolak.
I. Etika Penelitian
1. Informed Consent
2017).
2. Anonimity
kuesioner, cukup dengan inisial dan memberi nomor atau kode pada
3. Confidentiality
berupa data yang menunjang hasil penelitian. Selain itu, semua data
4. Justice
2017).
50
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Pengetahuan
Pengetahuan N %
Baik 51 61
Kurang 33 39
Total 84 100
Pengetahuan N %
Baik 29 63
Kurang 17 37
Total 46 100
b. Paritas
Malalayang
Paritas N %
Primipara 36 42.9
Multipara 48 57.1
Total 84 100
50
51
Kabupaten Sidoarjo
Paritas N %
Primipara 10 22
Multipara 36 78
Total 46 100
c. Pemberian ASI
Kecamatan Malalayang
Pemberian ASI N %
Eksklusif 38 45.3
Tidak Eksklusif 46 54.7
Total 84 100
Kabupaten Sidoarjo
Pemberian ASI N %
Eksklusif 15 32.6
Tidak Eksklusif 31 67.4
Total 46 100
2. Analisis Bivariat
Malalayang
Pemberian ASI
Pengetahuan Tidak N %
Eksklusif % %
Eksklusif
Baik 20 39 31 61 51 100
Kurang 18 55 15 45 33 100
52
Sidoarjo
Pemberian ASI
Pengetahuan Tidak N %
Eksklusif % %
Eksklusif
Baik 14 48 15 52 29 100
Kurang 1 6 16 94 17 100
Pemberian ASI
Paritas Tidak N %
Eksklusif % %
Eksklusif
Primipara 21 58 15 42 36 100
Multipara 17 35 31 65 48 100
Pemberian ASI
Paritas Tidak N %
Eksklusif % %
Eksklusif
Primipara 0 0 10 100 10 100
Multipara 15 42 21 58 36 100
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Pengetahuan
2015).
b. Paritas
Pada tabel 4.3 dari 84 responden ibu paritas yang memiliki anak 1
bayi. Pada ibu dengan paritas 1-2 anak sering menemui masalah
c. Pemberian ASI
lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih, serta
bubur nasi dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral dan obat.
bayi dan memberikan ASI kepada bayi adalah hak seorang ibu, hal
ini diatur dalam UU perlindungan anak bab 1 pasal 1 no. 12 dan bab
ASI saja tanpa tambahan makanan apapun kepada bayi sejak lahir
sampai bayi berusia 6 bulan kecuali syirop yang berisi vitamin dan
susu lecet, ASI tidak keluar atau keluarnya sedikit dan tidak
56
2. Analisis Bivariat
tabel 4.8 didapatkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik dan
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua
seorang ibu yang memiliki pendidikan formal yang tidak terlalu tinggi
oleh perubahan pola fikir dan gaya hidup tidak tepat pada ibu-ibu
yang memiliki bayi memberikan PASI pada usia < 6 bulan kemudian
tabel 4.7 didapat bahwa ibu paritas yang memiliki 1 anak (Primipara)
eksklusif sebanyak 15 orang (42%). Dan ibu yang memiliki anak lebih
59
(35%) sedangkan ibu yang memiliki anak lebih dari 1 (Multipara) dan
tabel 4.8 didapat bahwa ibu paritas yang memiliki 1 anak (Primipara)
dan memberikan ASI eksklusif tidak ada (0%) sedangkan ibu paritas
sebanyak 10 orang (100%). Dan ibu paritas yang memiliki anak lebih
pernah mengandung sebanyak dua kali, dengan satu kali paritas dan
satu kali abortus, dan saat ini tengah mengandung untuk yang ketiga
C. Keterbatasan Penelitian
ada beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi beberapa faktor
yang agar dapat untuk lebih diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan
2. Objek penelitian hanya di fokuskan pada dua variabel yang mana hanya
berbeda tiap responden, juga faktor lain seperti faktor kejujuran dalam
BAB V
A. Kesimpulan
perubahan pola fikir dan gaya hidup tidak tepat pada ibu-ibu yang
memiliki bayi memberikan PASI pada usia < 6 bulan kemudian juga
oleh produsen.
62
63
B. Saran
1. Bagi Institusi
Eskulsif.
hamil, nifas dan saat menyusui. Selain itu, penyuluhan dapat dilakukan