Program Studi Agroekoteknologi Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu 2020
Program Studi Agroekoteknologi Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu 2020
ACARA II
OUTBREEDING
1.2 Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah Untuk mengenali struktur bunga tanaman
yang mengalami outbreeding dan penyebabnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan
merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk,
susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada
tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan
modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun
yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan
sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses
reproduksi.didalam bunga ini biasanya dapat terjadi outbreeding ( Tjitro,2005)
Outbreeding Inkompatibilitas adalah suatu keadaan dimana tidak terjadinya pembuahan
antara sel telur dan sperma.Inkompatibilitas dapat disebabkan oleh beberapa factor, baik factor
marfologi, genetik, maupun fisiologi.Factor marfologis yang dapat menyebabkan
inkompatibilitas berkaitan dengan panjang pendeknya stamen dan stylus.Inkompatibilitas
(incompatibility) adalah bentuk ketidaksuburan yang disebabkan oleh ketidakmampuan tanaman
yang memiliki pollen dan ovule normal dalam membentuk benih karena gangguan fisiologis yang
menghalangi fertilisasi. Inkompatibilitas dibedakan menjadi dua yaitu inkompatibilitas
homomorfik dan heteromorfik. Mekanisme didalam tumbuhan berbunga yang mencegah
terjadinya self-fertilisasi akibat dekatnya hubungan antara organ reproduksi jantan dan betina
pada bunga yang sempurna (Kao dan Huang, 1994).
inkompatibilitas sering juga disebut dengan inkompatibilitas sendiri karena yang terhalang
adalah self-fertilisasi. Inkompatibilitas dapat disebabkan oleh ketidakmampuan tabung pollen
dalam (a) menembus kepala putik, atau (b) tumbuh normal sepanjang tangkai putik namun tidak
mampu mencapai ovule karena pertumbuhan yang terlalu lambat. Mekanisme ini mencegah
silang dalam (selfing) dan mendorong adanya penyerbukan silang (crossing) (Muhammad. 2005).
Protandri adalah bunga yang benang sarinya lebih dahulu masak. Dengan demikian Bunga
tersebut tidak akan mengalami penyerbukan sendiri. Contohnya bunga dari tanaman
seledri(Apium graveolens L.), wotel (Daucus corota L), Peterseli (Petroselium crispum Nym.),
dan Bawang Bombay(Allium cepa L.) hampir semua tanaman ini mengalami penyerbukan silang.
Potogoni adalah bunga yang putiknya lebih dulu masak daripada benang sari. Bilamana
putiknya masak, maka benang sarinya masih sangat muda dan tidak dapat berkecambah. Dengan
demikian putiknya tidak mengalami penyerbukan sendiri. Contohnya : Coklat (Theobroma cacao
L.), Kubis (Brassica oleracea L. Var.capitata), Apokat ( Persea Americana miller). (Surjono H.
Sutjahjo, Dkk. 2005)
BAB III
METODOLOGI
Mahkota
Kelopak
Tangkai putik
Termasuk kedalam tanaman dengan tipe bunga pin
Nama tanaman adalah bunga alamanda
memiliki
Benang sari
Kepala putik
Mahkota
Tangkai bunga
Termasuk kedalam tanamandengan tipe bunga thrum
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa bunga yang
atau tanaman yang mengalami aoutbreeding adalah bunga yang memiliki struktur stamen dan
stylus yang panjangnya berbeda sehingga tidak dapat melakukan pembuahan. Outbreeding
disebabkan oleh beberapa factor seperti factor morfologi, genetic dan fisiologi. Berdasarkan
factor morfologi terjadi dengan ditandainya panjang pendeknya stamen dan stylus suatu tanaman,
apabila stylus lebih panjang dari stamen disebut pin sedangkan apabila sebaliknya disebut thrum.
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum pihak Lab dan praktikan bekerjasama dalam menyediakan
bahan praktikum agar praktikan memperoleh informasi lebih banyak dan jelas. Praktikan juga
sebaikbya lebih memperhatikan arahan dari dosen dan coass
DAFTAR PUSTAKA
Kao dan Huang.1994. Gametophytic self-incompability: a mechanism for self / non self discrimination
during sexual reproduction. Plant physiol. 105:461-466
Muhammad. 2005. Pengantar Pemulyaan Tanaman. Departemen Agronomi Dan Hortikultura:
Fakultas Pertanian.
Mulyani, dkk. 2006. Ramuan Tradisional untuk Penderita Asma. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Poespodarsono, Soemardjo. 1988. Dasar – Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Bandung: ITB.
sutjono. M, 2005. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Depatemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Tjitro soepomo, Gembong. 2005. Morfologi tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah mada university