KEPARIWISATAAN
B
A
B
IX
DI SUSUN OLEH :
ANNE TIMANG, RENI APRIANI BARA’TIKU HERMALINA
AYOMI, ODETA FARONIKA UKAPOKA
KELAS : X USAHA PERJALANAN WISATA
Sumber https://iqbalzfr.blogspot.com/2016/04/organisasi-kepariwisataan-nasional-dan.html
KATA PENGANTAR
Terimakasih kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa karena atas penyertaan dan
pertolongannya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Semua itu hanya karena berkat serta penyertaan dari Tuhan dalam kehidupan dan
selama kami mengerjakan makalah ini. Dalam makalah ini kami menyusun tentang organisasi
organisasi kepariwisataan.
Kami berterima kasih kepada pihak atau pun sumber yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini, baik teman teman, bapak guru dan semua pemilik web tempat kami
mencari informasi bahan makalah kami yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat di gunakan sebaik baiknya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih penuh dengan kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan untuk pembuatan makalah berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
KELOMPOK 2
DAFTAR ISI :
Atas dasar itu didasari perlu adanya suatu wadah perjuangan kepentingan bersama dan asrama
pengabdian profesi dalam usaha pengelolaan ojek wisata dengan membentuk suatu
perhimpunan. Dengan menyadari sepenuhnya hal hal tersebut, dengan memohon bimbingan
Tuhan Yang Maha Esa, para pendiri organisasi dengan penuh ketulusan dan keiklasan merasa
memerlukan suat wadah kegiatan berupa perhimpunan. PUTRI didirikan pada 10 November 1977
untuk jangka waktu yang tidak di tentukan.
Pengembangan kawasan pariwisata pada umumnya mencakup lahan yang cukup luas dan
beragam permasalahannya. Kepemilikan lahan tidak selalu ada pemerintah, tetapi juga yang di
kuasai oleh masyarakat setempat. Untuk pengembangan kawasan pariwisata cukup besar, karena
menyangkut penyediaan ini menjadi tanggung jawab pemerintah .
Demikian pula halnya dengan pembebasan tanah/ lahan, pemerintah daerah harus selalu
diingatkan karena dalam proses dan pelaksanaannya akan lebih dan cepat karena pemerintah
daerah lebih mengetahui dan memahami tentang keadaan dan permasalahan lahan tersebut jika
di bandingkan dengan pemerintah pusat dan pengusaha.