Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kendaraan PKP-PK jenis Foam Tender adalah merupakan kendaraan utama


yang digunakan dalam operasi pertolongan kecelakaan penerbangan. Kendaraan
ini di desain khusus untuk pemeadaman Bandara dan memiliki perbedaan dengan
pemadam kota. Kendaraan ini membawa dua buah tangki yang berisi bahan utama
yaitu air (water) dan busa (foam).

Sesuai dengan peraturan baru yang tertera dalam KP 14 tahun 2015 Foam
Tender terdiri dari 6 buah tipe dimana masing-masing tipe memiliki perbedaan
kapasitas tangki dan pompanya. Yang sering digunakan oleh Bandara besar
sekarang ini adalah tipe I yang memiliki kapasitas tangki air lebih dari 10000 liter
air dan kapasitas tangki Foam 12% dari kapasitas tangki air. Sedangkan Foam
Tender tipe II memiliki kapasitas tangki air 9000-10000 liter air dan kapasitas
tangki Foam 12% dari tangki air, kemudian Foam Tender tipe III yang memiliki
kapasitas tangki air 6000-9000 liter dan kapasitas tangki Foam 12% dari kapasitas
tangki air. Tipe IV memiliki kapasitas tangki antara 4000-6000 liter air dan
kapasitas tangki Foam 12% dari kapasitas tangki air, tipe V memiliki kapasitas
tangki antara 2000-4000 liter air dan kapasitas tangki Foam 12% dari kapasitas
tangki air dan tipe VI memiliki kapasitas tangki kurang dari 2000 liter air dan
kapasitas tangki Foam 12% dari kapasitas tangki air.

Kendaraan utama foam tender yang digunakan adalah Rosenbauer FLF


4500 dengan kapasitas tangki air 4.000 liter, tangki foam concentrate 500 liter,
kapasitas tangki tepung kimia (dry chemical powder) 250 kg, kapasitas pompa
minimum 2500 liter per menit dan kapasitas pancaran utama busa minimum 2000
liter per menit dilengkapi dengan handline, nozzle di bawah dan di depan
kendaraan, turret monitor, akselerasi 80 Km/Jam dalam 25 detik, kecepatan
minimum 105 Km/Jam, jarak pancar rata-rata minimum 60 meter, dan jarak
pengereman maksimum 12 meter pada kecepatan 32 Km/Jam. Sebelum berubah
menjadi lumuran foam, air dan cairan foam diproses terlebih dahulu pada foam
proportioner dengan persentasi perbandingan tertentu sesuai dengan kebutuhan
pemadaman api. Proses pemadaman kebakaran di likasi kebakaran dilakukan
dengan perbandingan foam yang tetap mulai awal sampai selesai perbandingan
pencampuran foam tidak berubah meskipun suhu yang di padamkan rendah.
Sedangkan menggunakan sistem pencampuran otomatis foam proportioner oleh
bantuan motor servo yang dikondisikan dengan sensor suhu pirometer dengan
begitu suhu api dapat menyesuaikan terbukanya foam proportioner untuk
mengoptimalkan pemakaian foam concentrate.

Kendaraan foam tender tipe IV menggunakan sistem perbandingan tetap


dimana pengaturan dilakukan sebelum kendaraan dioperasikan, dengan begitu
terbukanya foam proportioner tidak dapat disesuaikan saat digunakan sebab suhu
api yang berbeda-beda di lokasi pemadaman. Pemakaian foam pada kendaraan
memungkinkan untuk menggunakan pencampuran otomatis pada foam
proportioner agar persentasi perbandingan pemakaian cairan foam dapat lebih
beik. Kendaraan baru saat ini harganya relatif mahal jika suatu instansi atau
pemerintah membutuhkan biaya yang besar untuk membeli kendaraan foam
tender, dengan memodifikasi pencampuran otomatis foam proportioner dapat
mengoptimalkan pemakaian cairan foam dan menghemat biaya pengeluaran untuk
pengadaan kendaraan baru.

Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan untuk mengontrol peralatan


serba otomatis dengan begitu foam proportioner pada kendaraan foam tender
dapat dimodifikasi dengan mengatur perbandingan pencampuran pada tuas foam
proportioner dengan menggunakan sensor suhu pirometer untuk mendeteksi suhu
tanpa kontak langsung dengan lokasi pemadaman atau titik api. Motor servo
sebagai penggerak foam proportioner, sehingga perbandingan pencampuran
cairan foam dapat terbuka secara otomatis sesuai dengan suhu api dilokasi
kebakaran. Sesuai dengan apa yang sudah di bahas pada tugas akhir dari Taruna
SIGIT EKO WAHYONO, NIT. B IV/I.10.10.079, dengan judul
“RANCANGAN MODIFIKASI FOAM PROPORTIONER PADA
KENDARAAN PKP-PK JENIS FOAM TENDER TIPE IV MERK
ROSENBOUER FLF 4500 DENGAN KAPASITAS TANGKI AIR 4000
LITER DAN FOAM 500 LITER DI BANDARA BUDIARTO”, pada tahun
2013 dan disini penulis akan melanjutkan dengan mengganti kontroller dengan
Mikrokontroller Arduino yang di bentuk dalam tugas dengan judul “APLIKASI
MIKROKONTROLLER ARDUINO SEBAGAI PENGENDALI FOAM
PROPORTIONER PADA KENDARAAN PKP-PK JENIS FOAM TENDER
TIPE IV MERK ROSENBAUER FLF 4500 DI BANDAR UDARA
BUDIARTO”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh permasalahan


sebagai berikut:

1. Apakah pengaplikasian mikrokontroller sebagai pengendali foam


proportioner dapat maksimal?

2. Apakah foam tender membutuhkan alat yang dapat mengontrol kerja


foam proportioner?

3. Apakah dibutuhkan penambahan sistem pada tangki foam pada


kendaraan foam tender yang dapat di operasikan secara otomatis?

C. PEMBATASAN MASALAH
Pada pembuatan tugas akhir yang berjudul “APLIKASI
MIKROKONTROLLER ARDUINO SEBAGAI PENGENDALI FOAM
PROPORTIONER PADA KENDARAAN PKP-PK JENIS FOAM TENDER TIPE
IV MERK ROSENBAUER FLF 4500 DI BANDAR UDARA BUDIARTO”
adalah merupakan pengembangan dari tugas akhir Taruna SIGIT EKO
WAHYONO, NIT. B IV/I.10.10.079, dengan judul “RANCANGAN
MODIFIKASI FOAM PROPORTIONER PADA KENDARAAN PKP-PK JENIS
FOAM TENDER TIPE IV MERK ROSENBOUER FLF 4500 DENGAN
KAPASITAS TANGKI AIR 4000 LITER DAN FOAM 500 LITER DI
BANDARA BUDIARTO”, pada tahun 2013. Yaitu, mengganti sistem kontrol
pada foam proportioner agar menjadi lebih praktis.

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pembatasan masalah, penulis dapat merumuskan


masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana memilih sensor dengan akurasi yang lebih baik dan


jangkauan yang lebih jauh.

2. Bagaimana menentukan sistem kontrol yang akan di gunakan pada


foam proportioner untuk kendaraan foam tender?

3. Bagaimana memilih komponen kontrol yang akan di gunakan pada


rancangan kontrol foam proportioner untuk kendaraan foam tender?

4. Bagaimana memilih motor servo yang digunakan pada rancangan


kontrol foam proportioner untuk kendaraan foam tender?

5. Bagaimana merancang pergerakan foam proportioner 10˚ (6%), 10˚


(8%), 20˚ (8%)?
E. MAKSUD DAN TUJUAN

Dari perumusan masalah penulis mempunyai maksud dan tujuan sebagai


berikut:

1. Maksud

a. Mengoptimalkan pemakaian foam concentrate pada kendaraan


foam tender pada saat proses pemadaman.

b. Mengotrol kerja foam proportioner agar lebih praktis.

c. Pergerakan foam proportioner dapat menyesuaikan dengan suhu


yang di deteksi oleh sensor suhu pyrometer.

2. Tujuan

a. Pencampuran foam concentrate pada kendaraan foam tender dapat


lebih proporsional sehingga proses pemadaman lebih cepat.

b. Kerja foam proportional pada kendaraan foam tenderi menjadi lebih


praktis.

c. Penentuan perbandingan foam yang akan digunakan didasarkan


pada tinggi suhu yang dideteksi.

F. METODE PENELITIAN
Adapun metode yang digunakan meliputi :
1. Merumuskan ide pokok yang akan diangkat sebagai tema tulisan.
2. Mengadakan studi pustaka.
3. Mengadakan studi lapangan.

G. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang, identifikasi masalah,


pembatasan masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan
penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

Bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan pokok bahasan


yang penulis angkat dalam penulisan skripsi nanti.

BAB III : KONSEP RANCANGAN

Bab ini membahas tentang konsep rancangan berdasarkan


kondisi yang diinginkan dibandingkan dengan kondisi saat ini.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pembahasan dari rancangan dan juga


berikut dengan perhitungan rangkaian agar dapat menjalankan
rancangan berfungsi dengan baik.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran


dari keseluruhan isi tugas akhir ini.

Anda mungkin juga menyukai