Oleh
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Pertanian
(S.Tr.P) di Program Studi Manajemen Agroindustri
Jurusan Manajemen Agribisnis
Oleh
i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
LEMBAR PENGESAHAN
Tim Penilai
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL)
dengan judul “Implementasi Bauran Pemasaran Benih Padi Bersertifikat di Seed
Center Politeknik Negeri Jember” dapat diselesaikan dengan baik. Proses
penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini tidak lepas dari bantuan
orang-orang yang dengan sepenuh hati memberikan doa, bimbingan dan
dukungan, sehingga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Saiful Anwar, S.TP, MP selaku Direktur Politeknik Negeri Jember.
2. Taufik Hidayat, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Agribisnis.
3. Naning Retnowati, S.TP, MP selaku Ketua Program Studi Manajemen
Agroindustri.
4. Ariesia Ayuning Gemaputri, S.Pi, MP selaku Koordinator Praktik Kerja
Lapang, sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing saya
dalam menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini.
5. Ardhitya Alam Wiguna, SE, MM selaku Dosen Penguji.
6. Bapak Saiful Mukhlis, S.P dan Bapak Alviyan Tono A, S.ST selaku
Pembimbing Lapang yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapang (PKL) ini.
7. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan doa, motivasi dan semangat.
8. Seluruh karyawan di Seed Center
9. Teman – teman Program Studi Manajemen Agroindustri 2017
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Laporan Praktik Kerja Lapang
(PKL) ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan di masa yang akan
iv
datang. Semoga Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Penulis
v
RINGKASAN
vi
30, Inpari 30 Sub Ciherang, IR 64, Sunggal, Inpari Sidenuk, dan Ciherang. Harga
yang ditetapkan oleh Seed Center (R0) ke lembaga pemasaran (R1) yaitu Rp.
85.000/10kg. Sedangkan harga yang ditetapkan dari toko satu (R1) ke toko lainnya
(R2) yaitu berkisar antara Rp. 90.000 – Rp. 97.000/10kg. Sedangkan harga yang
ditetapkan dari toko ke konsumen yaitu berkisar antara Rp. 100.000 – Rp.
120.000/10kg untuk wilayah Jember dan Rp. 100.000 – Rp. 130.000/10kg untuk
wilayah luar Jember (Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, dan Lumajang). Benih
padi yang dipasarkan merupakan Benih Pokok (Stock Seed/SS) yang ditandai
dengan label berwarna ungu. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak Seed
Center dalam memasarkan benihnya yaitu dengan menggunakan metode word of
mouth.
Permasalahan yang terjadi pada pengimplementasian bauran pemaran yaitu
lokasi Seed Center yang kurang strategis. Solusinya yaitu memperluas saluran
distribusi dengan menambah jumlah kemitraan ke toko – toko pertanian di
sejumlah kota di Jawa Timur dan juga harus tetap menjalin hubungan yang baik
terhadap toko – toko pertanian yang sudah menjadi mitra Seed Center dengan
memberikan kenyamanan dan tetap menjaga komunikasi yang baik. Permasalahan
lainnya yaitu saat akan mendistribusikan benih padi menggunakan transportasi
mobil pick up atau truk, terkadang benih terkena hujan sehingga mengakibatkan
benih menjadi basah. Solusinya yaitu dengan tetap memperhatikan kondisi cuaca
dan pada saat pendistribusian, benih padi harus ditutup dengan plastik dan terpal
yang berlapis – lapis hingga tertutup secara menyeluruh. Permasalahan berikutnya
yaitu kegiatan promosi yang menggunakan word of mouth membuat promosi
hanya bisa dijangkau oleh toko atau konsumen yang berada di wilayah Jember
dan sekitarnya. Solusinya yaitu dengan menambah strategi promosi yang salah
satunya survei ke toko – toko pertanian yang ada di Jawa Timur dan memberikan
informasi mengenai produk yang akan ditawarkannya. Selain itu, promosi bisa
dilakukan dengan menyebarkan brosur ke sejumlah toko pertanian atau
menyebarkan pamflet ke media sosial.
vii
DAFTAR ISI
viii
2.2.1 Tugas dan Wewenang ................................................................. 11
2.2.2 Ketenagakerjaan .......................................................................... 14
2.2.3 Gaji Tenaga Kerja ....................................................................... 14
2.3 Kondisi Lingkungan ........................................................................... 14
ix
4.2.2 Solusi Permasalahan Penerapan Bauran Pemasaran di Seed
Center Politeknik Negeri Jember ................................................ 38
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
b. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan kepada pembimbing lapang dan tenaga
kerja guna mengumpulkan informasi tentang kegiatan pemasaran di Seed
Center.
c. Studi Literatur
Mencari, mengumpulkan, dan mempelajari informasi dari buku, jurnal,
dan dokumen yang sesuai dengan tujuan Praktik Kerja Lapang (PKL).
BAB 2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
6
7
Terpadu yang dinaungi oleh Politeknik Negeri Jember. Sehingga peluang usaha
pada sektor pertanian semakin terbuka dan mampu menghasilkan produk
pertanian yang bervariasi dan berkualitas.
Berikut merupakan sertifikat rekomendasi kelayakan produsen benih yang
digunakan sebagai bukti bahwa benih padi yang diproduksi di Seed Center
Politeknik Negeri Jember layak untuk diperjual beikan dan sudah memenuhi
standar kualitas.
Logo adalah simbol dari suatu organisasi atau kelompok dan bisa juga
perorangan yang mencerminkan makna atau pesan yang ingin disampaikan dari
kelompok atau organisasi tersebut. Logo pada Seed Center memiliki beberapa
filosofi, diantaranya yaitu:
a) Gambar logo SIP pada sisi bawah mencerminkan bahwa UPT. Pertanian dan
Peternakan Terpadu berada dibawah koordinasi Politeknik Negeri Jember.
b) Gambar benih pada logo Seed Center mencerminkan benih bermutu.
c) Warna hijau tua dan hijau muda pada logo Seed Center mencerminkan
kesuburan.
9
STRUKTUR ORGANISASI
UPT. PERTANIAN DAN PETERNAKAN TERPADU SEED CENTER
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
c. Koordinator Pelaksana
Koordinator pelaksana bertindak selaku pelaksana harian, serta bertanggung
jawab dalam pelaksanaan program-program kerja. Berikut adalah uraian tugasnya:
1. Membuat perencanaan program-program yang dikelola;
2. Melaksanakan program-program yang telah direncanakan sesuai dengan
ketentuan;
3. Membuat laporan kemajuan pelaksanaan program kegiatan dan kendala-
kendala dalam pelaksanaan;
4. Membuat laporan pelaksanaan program; dan
5. Melaksanakan tugas lainnya yang ditugaskan oleh ketua.
d. Koordinator Lapang
Pengawas lapangan agar tenaga kerja harian dapat melakukan tugasnya
dengan baik. Berikut adalah uraian tugasnya:
1. Melakukan pengawasan, meneliti dan memberi pengarahan untuk
pelaksanaan kerja;
2. Memberi bimbingan dan saran kepada bawahannya supaya pelaksanaan
pekejaan berjalan lancar;
3. Meneliti permintaan biaya;
4. Melakukan koordinasi hasil perkerjaan secara rutin;
5. Mengetahui target pekerjaan yang dikerjakan; dan
6. Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan orang dibawahnya dan
pekerjaan itu sendiri.
e. Bagian Processing
Sebagai perencana kegiatan proses produksi dan menjalankan suatu proses
pengolahan yang ada di perusahaan. Berikut adalah uraian tugasnya:
1. Menyiapkan rencana kegiatan sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan
Bidang Produksi;
13
f. Bagian Pemasaran
Memiliki peranan besar bagi dunia bisnis. Dalam dunia bisnis, persaingan
antar perusahaan pun semakin ketat. Untuk itu diperlukan sebuah strategi yang
baik agar produk tersebut dapat terjual sesuai dengan apa yang direncanakan
sehingga dapat meningkatkan target penjualan dan mengembangkan perusahaan.
Berikut adalah uraian tugasnya:
1. Mengenalkan/mempromosikan barang kepada konsumen;
2. Meningkatkan target penjualan benih padi;
3. Meningkatkan keuntungan;
4. Memperluas jaringan bisnis; dan
5. Mengetahui perilaku kompetitor.
14
g. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah untuk pekerjaan yang ada di dalam pabrik. Upah
diberikan didasarkan pada kehadiran pekerja dan untuk pemberiannya, biasanya
diberikan satu minggu sekali. Berikut tugas-tugas pekerja:
1. Melakukan tugas yang diberikan oleh atasan atau koordinator lapang; dan
2. Membersihkan sarana dan prasarana yang digunakan pada saat melakukan
pekerjaan.
2.2.2 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak
langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang berperan secara
langsung terhadap proses produksi, sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah
tenaga kerja yang tidak terlibat secara langsung pada proses produksi. Waktu
kerja karyawan, yaitu hari senin – sabtu, pukul 07.00 – 16.00 WIB dengan jam
istirahat pukul 11.00 – 13.00 WIB. Sistem upah kerja untuk semua karyawan
ditetapkan berdasarkan keahlian dan pengalaman kerja. Selain upah pokok,
karyawan juga mendapatkan upah lembur yang dilakukan diluar jam kerja. Sistem
pemberian upah dilakukan satu minggu sekali.
dua gudang penyimpanan benih padi dengan masing – masing kapasitas memiliki
luasan gudang ±493.788 m2 sebelah barat dan sebelah timur dengan luasan
±201.286 m2 dengan kapasitas penyimpanan benih 200 ton, sedangkan luas lantai
jemur ±2207.711 m2 dengan kapasitas 20 ton, serta didukung dengan alat
pengolahan benih yang sesuai dengan standart pabrik pengolahan benih yang
memiliki kapasitas produksi ±2 ton dengan estimasi waktu 5 jam.
BAB 3. KEGIATAN UMUM LOKASI PKL
16
17
pihak Seed Center yaitu persediaan sarana produksi pada proses produksi,
pemberdayaan dan peningkatan nilai tambah bagi petani, mewujudkan kedaulatan
pangan dan ketahanan pangan, meningkatkan pemberdayaan, pendapatan dan
kesejahteraan petani, serta mendorong perluasan dan pemerataan kesempatan
usaha dan kerja. Syarat yang ditetapkan oleh Seed Center untuk bermitra yaitu
memiliki lahan pertanian baik milik sendiri atau sewa dengan luasan minimal 0,5
Ha dan bersedia bertanggung jawab atas kegiatan budidaya secara penuh.
2. Pemeriksaan Vegetatif
Pemeriksaan Vegetatif dilakukan pada saat tanaman padi berumur 25 –
35 HST. Pemeriksaan vegetatif dilakukan secara mandiri dan internal.
Pemeriksaan mandiri dilakukan oleh penangkar benih yang mana penangkar
wajib melakukan roguing, bagian yang diperiksa meliputi: warna kaki, tipe
pertumbuhan, warna daun, lebar daun, kehalusan daun, dan tinggi tanaman
untuk menentukan campuran varietas lain dan tipe simpang. Tujuan
dilakukannya roguing adalah untuk menentukan campuran varietas lain dan
tipe simpang. Setelah melakukan pemeriksaan mandiri, produsen benih
melakukan pengajuan pemeriksaan vegetatif ke BPSB dan dilakukan
pemeriksaan oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) – Pengawasan mutu
internal. Hasil pemeriksaan dikeluarkan oleh petugas BPSB dengan
keterangan lulus atau tidak. Apabila tidak lulus dalam pemeriksaan pertama,
dapat dilakukan pemeriksaan ulang (1 kali).
3. Pemeriksaan Generatif
Pemeriksaan generatif dibagi menjadi dua yaitu pada fase berbunga dan
fase masak, sebagai berikut:
20
a. Fase Berbunga
Pemeriksaan fase berbunga dilakukan pada pertanaman berbunga >80%
sampai masak susu. Pemeriksaan fase berbunga dilakukan secara mandiri
dan internal, penangkar wajib melakukan roguing sebelum pemeriksaan
dilakukan oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT). Bagian yang diperiksa
yaitu tipe pertumbuhan, kehalusan daun, warna helai daun, warna leher
daun, lebar daun, tinggi tanaman, dan sudut daun bendera untuk
menentukan campuran varietas lain dan tipe simpang. Dalam
pemeriksaan fase berbunga, apabila tidak lulus maka dapat dilakukan
pemeriksaan ulang (1 kali).
b. Fase Masak
Pemeriksaan dilakukan ketika tanaman mulai menguning dan isi gabah
sudah keras, tetapi mudah pecah dengan kuku (±7 hari sebelum panen).
Penangkar wajib melakukan roguing sebelum pemeriksaan dilakukan
oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT). Adapun bagian yang diperiksa
pada saat fase masak yaitu: bentuk/tipe malai, leher malai, bentuk gabah,
warna gabah, warna ujung gabah, dan bulu pada ujung gabah untuk
menentukan campuran varietas lain dan tipe simpang. Dalam
21
pemeriksaan fase masak, apabila tidak lulus maka tidak dapat dilakukan
pemeriksaan ulang.
4. Panen
Sebelum panen dimulai, beberapa alat/perlengkapan panen seperi sabit,
karung dan alat perontok padi (thresher) perlu dipersiapkan dan diperiksa
kebersihannya sehingga tidak menjadi sumber kontaminasi benih. Pada
produksi benih terdapat dua cara pemanenan yaitu memotong tengah batang
padi kemudian dirontokkan dengan thresher atau memotong pangkal batang
tanaman kemudian dirontokkan secara manual (geblok).
Pemanenan dilakukan saat padi siap dipanen pada fase masak fisiologis
benih. Panen yang terlalu cepat dapat menyebabkan kualitas bulir padi
menjadi rendah, yaitu banyak bulir hijau atau bulir berkapur. Sebaliknya,
panen yang terlambat dapat menurunkan produksi karena banyak bulir yang
rontok dan sudah dimakan burung atau tikus.
Secara umum, padi sudah siap panen bila bulir padi yang menguning
sudah mencapai sekitar 80% dan tangkainya sudah menunduk. Untuk lebih
memastikan padi sudah siap panen adalah dengan cara menekan bulir padi,
bila bulirannya sudah keras berisi maka bisa untuk dipanen.
5. Pasca Panen
Kegiatan pasca panen merupakan kegitan lanjutan dari panen yang
meliputi perontokan, penjemuran, sortasi, pengujian mutu benih dan
penyimpanan. Benih yang baru dipanen harus segera dikeringkan untuk
menekan laju deteriorasi. Proses perontokan padi dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan geblok (secara manual) dan menggunakan mesin perontok
padi (thresher). Sebelum penggunaan alat tersebut maka harus dilakukan
pemeriksaan alat dan mesin terlebih dahulu secara mandiri dan internal yang
dilakukan oleh BPSB agar terhindar dari kotoran dan bekas tanaman
sebelumnya.
22
kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut. Kadar air yang terlalu
tinggi dalam penyimpanan akan menyebabkan terjadinya peningkatan
kegiatan enzim – enzim yang akan mempercepat terjadinya proses respirasi,
sehingga perombakan bahan cadangan makanan dalam biji menjadi semakin
besar dan akhirnya benih tersebut akan kehabisan energi pada jaringan –
jaringannya yang penting. Energi yang terhambur dalam bentuk panas
ditambah keadaan yang lembap akan merangsang perkembangan
mikroorganisme yang dapat merusak benih.
Pengambilan contoh benih diambil oleh petugas PCB yang kompeten, benih
yang diambil yakni dari kelompok benih yang telah lulus pemeriksaan lapangan
akhir, selesai diolah, dan mempunyai identitas yang jelas. Pengujian mutu benih
meliputi: penetapan kadar air, analisis kemurnian, dan pengujian daya
berkecambah. Tata cara pengambilan contoh benih, jumlah atau berat alat
pengambilan contoh benih, dan pengujian/analisis mutu benih di laboratorium
yakni mengacu pada aturan ISTA.
Pengujian mutu benih yang terdiri dari penetapan kadar air benih padi dan
pengujian daya berkecambah. Metode pengukuran kadar air yang ditetapkan
untuk mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap
bersama dengan pengurangan kelembapan sebanyak mungkin. Terdapat metode
pengujian kadar air yaitu langsung menggunakan alat pengukur kadar air padi
(moisture tester) dan tidak langsung menggunakan oven, sedangkan metode
pengujian kadar air yang dilakukan di Seed Center yaitu menggunakan metode
langsung yakni menggunakan alat moisture tester. Pengujian daya berkecambah
bertujuan untuk mengetahui persentase benih murni dari lot yang diuji yang dapat
menghasilkan kecambah normal, sehingga dapat memberikan informasi tentang
kemampuan benih tumbuh normal di lapangan. Pengujian daya berkecambah
benih padi dilakukan dengan metode Uji Kertas Digulung Dalam Plastik
(UKDDP) dengan kertas merang sebagai media semainya. Kemudian benih ditata
secara zig-zag sebanyak 100 butir dan dilakukan sebanyak 4 ulangan. Setelah
selesai dilipat dan digulung, dimasukkan ke dalam plastik agar kelembapannya
terjaga. Kemudian diberi label sebagai identitas dan diletakkan pada alat
perkecambahan benih yaitu germinator.
3.3.4 Pengemasan
Pengemasan benih diartikan sebagai usaha atau perlakuan yang bertujuan
untuk melindungi fisik benih agar daya tumbuh dan daya berkecambahnya dapat
bertahan dengan baik tanpa penyimpangan – penyimpangan serta memudahkan
transportasi benih untuk pemasaran. Kegiatan ini dilakukan dengan metode
pengemasan semi – automatic. Prinsip bahan pengemas yang digunakan yaitu
mempunyai daya rekat, kuat, elastis, mudah diperoleh, murah, dan tahan lama.
Sebelum dilakukan pengemasan, benih sudah dilakukan pengujian terlebih
dahulu dari pihak internal maupun BPSB dan jika benih sudah dikatakan lolos,
maka benih diberi label berwarna ungu yang artinya benih tersebut sudah siap
untuk diedarkan ke toko-toko pertanian. Label berwarna ungu menunjukkan benih
kelas SS (Stock Seed) atau disebut juga dengan Benih Pokok. Benih pokok sendiri
yaitu keturunan dari Benih FS (Foundation Seed) atau disebut juga dengan Benih
27
3.3.5 Pelabelan
Kegiatan pelabelan berawal dari kegiatan sertifikasi dimana produsen
mengajukan permohonan pembuatan label. Pemasangan label juga diawasi oleh
petugas pengawasan untuk menjamin kebenaran varietas dan plot sehingga pada
saat benih dipasarkan di tingkat petani tidak ada permasalahan. Pemasangan label
di Seed Center harus mencangkup beberapa persyaratan yaitu: mudah dilihat,
mudah dibaca, dan tidak rusak. Hal ini bertujuan memudahkan konsumen untuk
mengetahui informasi dari benih tersebut.
28
3.3.6 Pemasaran
Saluran pemasaran merupakan jembatan antara petani dengan konsumen
akhir yang melalui berbagai tingkatan lembaga pemasaran. Lembaga pemasaran
yang terlibat dalam pemasaran benih padi sawah dari petani sampai ke tangan
konsumen adalah pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer.
Strategi pemasaran erat kaitannya dengan bauran pemasaran (marketing mix).
Bauran pemasaran merupakan suatu alat pemasaran yang dijadikan strategi dalam
kegiatan perusahaan guna mencapai target penjualan yang optimal. Bauran
pemasaran mencakup 4 hal pokok dan dapat dikontrol oleh perusahaan yang
meliputi produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi
(promotion).
32
33
dan penjual tersebut, yang dilakukan atas proses tawar menawar atau sudah
menjadi tetapan oleh penjual tersebut untuk harga yang akan berlaku sama
untuk semua pembeli (Kotler dan Keller, 2016).
Pada Seed Center, penetapan harga benih yang dipasarkan harus
seimbang antara kualitas benih dan daya beli konsumen. Harga yang
ditetapkan oleh Seed Center (R0) ke lembaga pemasaran (R1) yaitu Rp.
85.000/10kg. Sedangkan harga yang ditetapkan dari toko satu (R1) ke toko
lainnya (R2) yaitu berkisar antara Rp. 90.000 – Rp. 97.000/10kg untuk
kemasan Polije dan Rp. 93.000 – Rp. 95.000/10kg untuk kemasan
Padmasari. Sedangkan harga yang ditetapkan dari toko ke konsumen yaitu
berkisar antara Rp. 100.000 – Rp. 120.000/10kg untuk wilayah Jember dan
Rp. 100.000 – Rp. 130.000/10kg untuk wilayah luar Jember (Bondowoso,
Situbondo, Probolinggo, dan Lumajang).
Toko
(R2)
Konsumen
a. Produsen (R0)
Produsen merupakan pihak penghasil produk benih padi yang nantinya
didistribusikan lembaga pemasaran atau toko untuk mendapatkan
keuntungan. Produsennya yaitu Seed Center sendiri.
b. Lembaga Pemasaran (R1)
Lembaga Pemasaran merupakan pihak yang mendistribusikan kembali
produk benih padi ke toko – toko yang lain atau bisa menjualnya
langsung kepada konsumen akhir. Lembaga pemasarannya yaitu toko –
toko yang sudah bermitra dengan produsen (Seed Center).
c. Toko (R2)
Toko merupakan pihak yang menyalurkan atau menjualkan produk
benih padi kepada konsumen akhir.
d. Konsumen
Konsumen merupakan pihak yang menggunakan produk benih padi.
Konsumen akhirnya yaitu petani.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Identifikasi Masalah dalam Penerapan Bauran Pemasaran di Seed Center
Politeknik Negeri Jember
Strategi pemasaran merupakan rencana kegiatan pemasaran yang disusun
secara menyeluruh yang nantinya akan dijalankan dengan tujuan untuk
meningkatkan target penjualan. Selain itu, strategi pemasaran juga dapat
menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di Seed Center.
Diagram sebab akibat atau diagram tulang ikan merupakan salah satu
metode yang sering digunakan untuk peningkatan kualitas pada perusahaan.
Namun saat ini, diagram sebab akibat juga mulai digunakan dalam
mengidentifikasi permasalahan perusahaan. Melalui diagram ini, perusahaan
mampu mengetahui apa penyebab dan akar penyebab dari permasalahan yang
terjadi. Tujuannya adalah untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam
proses pemasaran. Untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di Seed Center,
maka perlu dilakukan pendekatan 4P.
Pendekatan yang menggunakan perspektif manajemen pemasaran untuk
memberikan faktor utama yang bisa dijadikan acuan yaitu: Product, Price, Place,
dan Promotion. Masing – masing elemen ini memiliki tanggung jawab yang tidak
kalah penting dimana tujuan akhir dari proses ini yaitu untuk meningkatkan
penjualan produk di Seed Center. Namun, untuk Product (Produk) dan Price
36
(Harga), sudah terdapat standar serta ketentuan dari Seed Center yang tidak
memungkinkan dilakukannya implementasi atau tidak perlu adanya perubahan.
Untuk meningkatkan target penjualan, maka Place dan Promotion perlu dilakukan
implementasi agar menjadi lebih efektif dalam mencapai tujuan Seed Center.
Diagram sebab akibat memiliki bagian – bagian yang meliputi kepala yang
merupakan akibat yang ditimbulkan, kemudian tulang sebagai penyebab dan akar
penyebab permasalahan. Permasalahan yang terjadi dalam pemantauan
implementasi bauran pemasaran pada Seed Center Politeknik Negeri Jember
penyebabnya yaitu:
a. Place (Tempat/Saluran Distribusi)
- Lokasi Seed Center yang Kurang Strategis
Lokasi perusahaan merupakan hal terpenting dalam dunia bisnis
dikarenakan lokasi yang strategis dapat dijangkau oleh lembaga pemasaran
dan memudahkan produsen dalam memasarkan produknya. Namun lokasi
Seed Center tidak cukup strategis dikarenakan letaknya yang berada di dalam
instansi yaitu Politeknik Negeri Jember dan jauh dari masyarakat sehingga
membuat masyarakat kurang mengetahui adanya keberadaan Seed Center dan
juga lokasi tersebut sulit untuk dijangkau oleh masyarakat.
- Cuaca yang Terkadang Kurang Mendukung
Faktor cuaca merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh Seed Center
agar tetap menjaga kualitas benih padi saat akan mendistribusikan produk
benih padi. Namun saat akan mendistribusikan benih padi menggunakan
transportasi mobil pick up atau truk, terkadang benih terkena hujan sehingga
mengakibatkan benih menjadi basah. Benih yang basah dapat mengakibatkan
benih menjadi berwarna hitam, berlubang, dan tidak berisi / kosong. Hal ini
disebabkan Seed Center yang kurang memperhatikan kondisi cuaca. Selain
itu, saat akan menutupi benih padi menggunakan terpal, Seed Center tidak
menutupinya secara menyeluruh.
37
b. Promotion (Promosi)
- Promosi yang Kurang Luas
Promosi merupakan salah satu strategi untuk melakukan pengenalan
produk kepada pembeli agar mengetahui informasi produk yang ditawarkan
tersebut. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Seed Center hanya
menggunakan metode word of mouth yang dilakukan dengan menyampaikan
informasinya secara langsung kepada konsumen dan kemitraan di Seed
Center. Hal inilah yang membuat kegiatan promosi di Seed Center kurang
luas dikarenakan mempromosikan hanya kepada orang terdekatnya.
b. Seed Center yang Kurang Memperhatikan Cuaca dan Penutupan Benih Padi
Menggunakan Terpal Secara Tidak Menyeluruh
Saat akan mendistribusikan benih padi menggunakan transportasi mobil
pick up atau truk, terkadang benih terkena hujan sehingga mengakibatkan
benih menjadi basah. Benih yang basah dapat mengakibatkan benih menjadi
berwarna hitam, berlubang, dan tidak berisi / kosong. Solusi untuk
permasalahan ini adalah dengan memperhatikan kondisi cuaca saat akan
mendistribusikan benih padi ke toko – toko. Selain itu, Seed Center harus
menutupi benih padi dengan plastik terlebih dahulu. Kemudian, tutupi dengan
terpal yang berlapis – lapis hingga tertutup secara menyeluruh. Lakukan
pemeriksaan ulang agar benih padi benar – benar tertutup secara menyeluruh.
c. Promosi yang Hanya Menggunakan Metode Word of Mouth
Kegiatan promosi yang menggunakan word of mouth dengan mengenalkan
produk ke orang terdekatnya dan menyalurkannya membuat promosi hanya bisa
dijangkau oleh toko atau konsumen yang berada di wilayah Jember dan
sekitarnya. Solusi untuk permasalahan ini adalah dengan memperluas strategi
promosi yang salah satunya survei ke toko – toko pertanian dan memberikan
informasi mengenai produk yang akan ditawarkannya. Selain itu, promosi bisa
dilakukan dengan menyebarkan pamflet ke media sosial seperti instagram,
facebook atau menyebarkan brosur ke sejumlah toko pertanian.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan beberapa kegiatan yang telah dilakukan selama Praktik Kerja
Lapang (PKL) dengan pembuatan laporan yang berjudul “Implementasi Bauran
Pemasaran Benih Padi Bersertifikat di Seed Center Politeknik Negeri
Jember” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Seed Center untuk meningkatkan
penjualan dan memenuhi target penjualan adalah melalui Bauran Pemasaran
yang merupakan salah satu strategi yang baik untuk dilakukan terhadap
berkembangnya strategi penjualan pada Seed Center dengan menggunakan 4
(empat) variabel yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan
promosi (promotion).
2. Masalah yang sering terjadi dalam pengimplementasian bauran pemasaran
dan solusi yang diberikan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada
saat mengimplementasikan bauran pemasaran adalah:
a. Lokasi Seed Center yang kurang strategis membuat masyarakat tidak
mengetahui dan kesulitan untuk menjangkaunya. Solusinya yaitu
memperluas saluran distribusi dengan menambah jumlah kemitraan ke
toko – toko pertanian di sejumlah kota di Jawa Timur dan juga harus
tetap menjalin hubungan yang baik terhadap toko – toko pertanian yang
sudah menjadi mitra Seed Center dengan memberikan kenyamanan dan
tetap menjaga komunikasi yang baik.
b. Saat akan mendistribusikan benih padi menggunakan transportasi mobil
pick up atau truk, terkadang benih terkena hujan sehingga mengakibatkan
benih menjadi basah. Solusinya yaitu dengan tetap memperhatikan
kondisi cuaca dan pada saat pendistribusian, benih padi harus ditutup
40
41
dengan plastik dan terpal yang berlapis – lapis hingga tertutup secara
menyeluruh.
c. Kegiatan promosi yang menggunakan word of mouth membuat promosi
hanya bisa dijangkau oleh toko atau konsumen yang berada di wilayah
Jember dan sekitarnya. Solusinya yaitu dengan menambah strategi promosi
yang salah satunya survei ke toko – toko pertanian yang ada di Jawa Timur
dan memberikan informasi mengenai produk yang akan ditawarkannya.
Selain itu, promosi bisa dilakukan dengan menyebarkan brosur ke sejumlah
toko pertanian atau menyebarkan pamflet ke media sosial.
5.2 Saran
Berdasarkan dari beberapa pengamatan yang telah dilakukan selama Praktik
Kerja Lapang dengan pembuatan laporan yang berjudul “Implementasi Bauran
Pemasaran Benih Padi Bersertifikat di Seed Center Politeknik Negeri
Jember”, terdapat kendala dan permasalahan yang terjadi sehingga saran yang
diberikan adalah mencoba menerapkan solusi yang telah dipaparkan pada bab 5,
dengan hal tersebut diharapkan strategi marketing yang dilakukan oleh Seed
Center dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga tujuan dari kegiatan bisa
tercapai yaitu melakukan penjualan sebanyak – banyaknya dan mampu memenuhi
target penjualan.
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan Praktik Kerja Lapang
pada bagian Pemasaran di Seed Center yaitu dapat melakukan proses kontrol
terhadap solusi yang diberikan, sehingga dapat diperoleh hasil, apakah solusi yang
diberikan berdampak positif dalam jangka waktu panjang atau tidak. Serta saran
yang paling penting dalam permasalahan ini kepada pihak Seed Center yaitu tetap
menjalin hubungan yang baik terhadap pihak toko dan konsumen yang telah
menjalin hubungan bisnis plan dengan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P. dan Kevin L. Keller. 2016. Manajemen Pemasaran. Edisi 15. Jilid 1.
Jakarta: PT Indeks.
Tim Penyusun. 2020. Buku Pedoman Praktik Kerja Lapang Program Sarjana
Terapan. Politeknik Negeri Jember.
42
LAMPIRAN
43
Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan PKL dari Perusahaan
44
Lampiran 2. Rangkuman Kegiatan Harian PKL (Logbook Kegiatan)
45
46
Kamis,
18 - Izin Sakit - - -
12 November 2020
Jum’at,
19 - Izin Sakit - - -
13 November 2020
Sabtu,
20 - Izin Sakit - - -
14 November 2020
Minggu,
21 - Libur Kerja - - -
15 November 2020
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Inpari Sidenuk
07.00 – 11.00 4
Senin, - Pengemasan benih padi varietas Inpari Sidenuk
22 8
16 November 2020 - Persiapan pengemasan benih padi varietas Inpari 42
13.00 – 17.00 4
- Pengemasan benih padi varietas Inpari 42
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Inpari 33
07.00 – 11.00 4
- Pengemasan benih padi varietas Inpari 33
- Melakukan Pengambilan Contoh Benih (PCB) 13.00 – 14.00 1
Selasa, - Pengajuan lahan petani mitra Bapak Edi 14.00 – 16.00 2
23 11
17 November 2020
- Sortasi benih padi kelas penjenis varietas IR 64 16.00 – 17.00 1
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Inpari 32
18.00 – 21.00 3
- Pengemasan benih padi varietas Inpari 32
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Ciherang
07.00 – 11.00 4
- Pengemasan benih padi varietas Ciherang
- Pengiriman benih padi varietas Ciherang, Inpari Sidenuk dan
13.00 – 17.00 4
Rabu, Inpari 42 ke toko Bumi Asih Probolinggo
24 11
18 November 2020 - Persiapan pengemasan benih padi varietas Situbagendit
18.00 – 19.00 1
- Pengemasan benih padi varietas Situbagendit
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Inpari 42
19.00 – 21.00 2
- Pengemasan benih padi varietas Inpari 42
49
Minggu,
28 - Libur Kerja - - -
22 November 2020
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Way Apo Buru
Senin, 07.00 – 11.00 4
29 - Pengemasan benih padi varietas Way Apo Buru 8
23 November 2020
- Sortasi benih padi kelas penjenis varietas Sunggal 13.00 – 17.00 4
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Inpari 33
07.00 – 09.00 2
- Pengemasan benih padi varietas Inpari 33
- Pengajuan lahan petani mitra Bapak Senol, Bapak Lukman,
09.00 – 11.00 2
Bapak Tamam, Bapak Goni dan Bapak Bagus
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Mekongga
13.00 – 15.00 2
Selasa, - Pengemasan benih padi varietas Mekongga
30 11
24 November 2020 - Pengiriman benih padi varietas Situbagendit, Ciherang, Inpari
15.00 – 17.00 2
Sidenuk, dan Inpari 42
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Sintanur
18.00 – 19.00 1
- Pengemasan benih padi varietas Sintanur
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Way Apo Buru
19.00 – 21.00 2
- Pengemasan benih padi varietas Way Apo Buru
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Inpari 32
07.00 – 09.00 2
- Pengemasan benih padi varietas Inpari 32
- Persiapan pengemasan benih padi varietas Inpari 33
09.00 – 11.00 2
- Pengemasan benih padi varietas Inpari 33
Rabu,
31 - Persiapan pengemasan benih padi varietas Sunggal 11
25 November 2020 13.00 – 14.00 1
- Pengemasan benih padi varietas Sunggal (Padmasari)
- Pengiriman benih padi varietas Mekongga (Landure) ke toko
14.00 – 17.00 3
Bumi Jaya Tanggul
51
Senin,
71 - Lockdown - - -
04 Januari 2021
Selasa,
72 - Lockdown - - -
05 Januari 2021
Rabu,
73 - Lockdown - - -
06 Januari 2021
Kamis,
74 - Lockdown - - -
07 Januari 2021
Jum’at,
75 - Lockdown - - -
08 Januari 2021
Sabtu,
76 - Lockdown - - -
09 Januari 2021
Minggu,
77 - Libur kerja - - -
10 Januari 2021
- Pengajuan lahan Blok 14 dan Blok 15 07.00 – 09.00 2
Senin, - Perawatan lahan produksi 09.00 – 11.00 2
78 8
11 Januari 2021 - Pengiriman benih padi varietas Sintanur ke toko Gemilang 13.00 – 15.00 2
- Perawatan lahan produksi 15.00 – 17.00 2
- Mengerjakan laporan PKL 07.00 – 08.00 1
Selasa, - Perawatan lahan produksi 08.00 – 11.00 3
79 8
12 Januari 2021 - Mengerjakan laporan PKL 13.00 – 14.00 1
- Perawatan lahan produksi 14.00 – 17.00 3
- Mengerjakan laporan PKL 07.00 – 08.00 1
Rabu, - Perawatan lahan produksi 08.00 – 11.00 3
80 8
13 Januari 2021 - Berdiskusi dengan pembimbing lapang 13.00 – 14.00 1
- Perawatan lahan produksi 14.00 – 17.00 3
61
Rabu, - Pengajuan lahan petani mitra blok 16 kelas benih dasar 09.00 – 11.00 2
94 8
27 Januari 2021 - Pengajuan lahan kelas benih penjenis 13.00 – 15.00 2
- Perawatan lahan produksi 14.00 – 17.00 2
Lampiran 3. Daftar Hadir PKL disahkan Pembimbing Lapang
65
66
Lampiran 4. Data Pendukung yang Diperlukan Sesuai Kebutuhan Kompetensi
Prodi
67
Lampiran 5. Gambar/Foto Kegiatan Selama PKL
Foto Produk Benih Padi yang Sudah Dikemas dan Siap Didistribusikan
68
69
VI
I I
I
IV
II IV
V II IV V V IV
Keterangan: I
I. Gudang Penyimpanan Benih Padi
II. Kantor
III. Ruang Penyimpanan Berkas
IV. Gudang Penyimpanan Beras dan Alat-alat Pertanian
V. Kamar Mandi
VI. Lantai Jemur
70