Anda di halaman 1dari 12

N

KOTA

South China Sea + + +


KINABALU

+ +
Brunei + + + + + +
NW.BORNEO +
BASIN +
TARAKAN
+ + +
BASIN
+ + + +
Malaysia
+ + + +
+ + + KUCHING
+ + +OROGENIC
+ + +
Celebes Sea
+ COMPLEX
+ + + + + + + + + + +
KUCHING
+ + + + + + + + + + + Indonesia
+ +
+ + + + + + +
MELAWI BASIN Sangatta

+ + + + KUTAI BASIN
UPPER Semberah
KETUNGAU BASIN SAMARINDA
Badak/Nilam

+ + + + Tunu
LOWER
+ + + + + + + Mutiara Handil

+ + + + + + + BARITO
PLAT FORM BALIKPAPAN
SCHWANNER BLOCK PALANGKARAYA

+ + + + + + +

+ + + + + + +
BANJARMASIN

Java Sea
CEKUNGAN BARITO
Lokasi Cekungan Barito
 Cekungan Barito meliputi daerah seluas 70.000 km2 di Kalimantan
Tenggara
 berlokasi di sepanjang batas barat laut dari Pegunungan Meratus,
Timur Laut Kalimantan Elemen berumur
mesozoikum
 Batas – batas:
 Utara : Cekungan Kutai
 Selatan : Tinggian Patternoster
 Barat : Paparan Sunda
 Timur : Pegunungan Meratus
CEKUNGAN ASEM-ASEM
Lokasi Cekungan Asem – Asem
 terletak pada tepi sebelah tenggara lempeng benua Sundaland
 terpisahkan dari cekungan Barito oleh Pegunungan Meratus yang
bergerak ke arah barat
 Di sebelah utara dan barat cekungan ini dibatasi oleh Pegunungan
Meratus
• Cekungan Barito terbentuk pada waktu yang bersamaan dengan
TATANAN TEKTONIK
terbentuknya cekungan Tarakan dan cekungan Sandakan .
• Cekungan Barito terbentuk sebagai back – arc atau continental rift.
• Cekungan Barito memulai perkembangannya pada Kapur Akhir,
mengikuti tumbukan mikro benua diantara Patemoster dan mikro
benua Barat Daya Borneo ( Metcalfe, 1996; Satyana, 1996).
• Tepi di sebelah timur dari cekungan Barito terbentuk oleh ofiolit
Meratus yang telah tertempatkan selama Kapur Tengah
(Sikumbang, 1986), yang diperkirakan selama subdaksi yang
langsung ke arah barat laut( koordinat saat ini).
• Ofiolit Meratus memisahkan Cekungan Barito dari Cekungan Asem
– Asem pada bagian sebelah tenggara dari Kalimantan
• Cekungan Asem – Asem merupakan cekungan Tersier dimana
masuk secara perlahan ke arah timur ke platform karbonat
Patemosfer
• Deformasi Ekstensional (ekstentional deformastion) Tersier Awal
terbentuk sebagai hasil tektonik dari konvergen obliq tersebut. Hal
tersebut menghasilkan seri rift yang berarah NW – SE.
 Perkembangan structural dari Cekungan Barito merupakan hasil dari
perpisahan dua rezim yang berbeda, yaitu :
1. rezim trantensional, selama pergeseran sinistral yang dihasilkan
dari formasi patahan rift yang berarah NW – SE
2. rezim transpresional yang mempengaruhi pengangkatan konvergen,
yang teraktivasi kembali dan mengalami pembalikan struktur tua dan
dihasilkan dalam patahan dan lipatan
WEST DIPPING SUBDUCTION
NW SE
MA
RIFTED FROM
SCS BASIN FA MERATU'S WEDGE GONDWANA
BA 1

SUNDA PL MICRO - CONT

80 - 60 MA INDIAN -AUSTRALIA
L.CRET. - PALEOC. PLATE PATERNOSFER -
KANGEAN BLOCK
FIRST EPISODES PLATE
SCS SPREADING
MA

BA 2 NW
FA
LUPAR WEDGE
AUSTRALIA PLATE

60 - 40 MA
PALEOC. - M. EOCENE
EAST DIPPING SUBDUCTION COLLISION MICCRO CONTINEN - MERATUS
MA = MAGMATIC ARC
BA = BACK ARC BASIN
FA = FORE ARC BASIN
SCS = SOUTH CHINA SEA

NW – SE Cross section Schematic reconstruction (A) Late


Cretaceous, and (B) Eocene (modified from Pertamina BPPKA,
1997).
Siregar and Sunaryo (1980)

Penampang Cekungan Barito Berarah Barat


Laut Tenggara
Penampang struktural Cekungan Barito (Satyana et al, 1999)
STRATIGRAFI CEKUNGAN
Cekungan Barito
 Formasi Dahor -> Plio-Plistosen.
 Formasi Warukin -> Miocene Tengah sampai dengan
Miocene Akhir.
 Formasi Berai -> Oligosen-Miocene Awal
 Formasi Tanjung, di bagi menjadi:
Facies Konglomerat
Facies Batupasir
Facies Batulempung Bawah
Facies Batupasir Atas
Cekungan Asem-asem
• Formasi Tanjung, (Eosen) melintang secara
tidak selaras di atas basement pra – Tersier
• Formasi Berai -> Oligosen hingga Miosen Awal
• Formasi Warukin -> Miosen
• Aluvium
Tahapan Pembentukan Formasi

Anda mungkin juga menyukai