Lost Circulation
Lost Circulation
Pada umumnya hilang sirkulasi terjadi jika tekanan hidrostatik lumpur naik
hingga melebihi tekanan rekah formasi yang akan mengakibatkan adanya
frac (rekahan) yang memungkinkan lumpur (fluida) mengalir ke dalamnya.
Kerugian akibat terjadinya lost circulation ini adalah, akibat hilangnya
lumpur tersebut, penurunan permukaan lumpur didalam lubang bor yang
dapat mengakibatkan terjadinya semburan liar pada formasi lain yang
bertekanan tinggi, tidak didapatinya serbuk bor (cutting) untuk sample log,
bahaya terjepitnya pipa bor, kehilangan waktu dan biaya serta menimbulkan
kerusakan formasi.
Jenis Formasi
Berdasarkan jenis formasinya, maka lost circulation dapat
terjadi pada formasi yang mempunyai permeabel besar, formasi gua-
gua dan formasi rekahan.
Hilangnya lumpur
Bahaya terjepitnya pipa
Formation damage
Kehilangan waktu
Tidak diperolehnya cutting untuk sample log
Penurunan permukaan lumpur dapat menyebabkan blowout pada
formasi berikutnya.
o Sealing Agent
Bila beberapa metode diatas gagal, biasanya ditambahkan Lost
Circulation Material (LCM), yaitu bahan pengurang kehilangan
lumpur.
Ada tiga cara additive LCM, yaitu :
menjaga agar tidak terjadi rekahan akibat penyemenan, dalam hal ini
tekanan hidrostatik harus kecil. LMC antara lain : extenders
dengan menempatkan material yang mampu menahan hilangnya
semen/lumpur, antara lain : granular, flake dan fibrous.
Kombinasi dari kedua cara diatass.
o Cement Plug
Penggunaan semen untuk mengatasi hilang lumpur terutama di
daerah yang banyak mengandung gerowong (vuggy) sebagaimana
terdapat pada formasi karbonat .
o Drilling Blind
Drilling blind adalah pemboran yang dilakukan secara membabi buta,
dimana sirkulasi lumpur tidak ada karena semua lumpur hilang ke
formasi. Drilling blind sangat berbahaya karena cutting yang tidak
terangkat kepermukaan dapat menjepit pipa/stuck. Metode drilling
blind biasanya dilakukan bila tekanan normal dan air tersedia dalam
jumlah yang banyak.
o Aerated Drilling
Aerated drilling mud dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan
densitas lumpur. Metode ini sangat cocok diterapkan untuk mengatasi
lost circulation yang dijumpai pada formasi cavernous, vugs yang
besar. Metode ini dilakukan dengan memompa campuran air dan udara
kedalam lubang. Jumlah air yang dipompa ke dalam lubang dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan. Setelah daerah vugular dilewati, pipa
dapat diset atau aerated water drilling dapat diteruskan.