Anda di halaman 1dari 6

1.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber energi batubara. Berdasarkan
data BP Statistical Review of World Energy tahun 2017, cadangan batubara
Indonesia menempati peringkat ke-9 dunia dengan cadangan sekitar 2,2 persen
dari total cadangan terbukti dunia. Akan tetapi, Indonesia merupakan produsen
batubara terbesar ke-5 di dunia. Produksi batubara yang besar memang
memberikan dampak positif terhadap pendapatan devisa negara, namun dengan
cadangan yang sedikit maka perlu konservasi cadangan yang tepat agar cadangan
batubara dapat tertambang dengan optimum dan menjaga sustainabilitas batubara.
Harga batubara sepanjang tahun 2019 menunjukkan grafik penurunan jika
dibandingkan dengan tahun 2018 dan trend tersebut berlanjut sampai Januari
2020. Menurut data dari kementrian ESDM, harga batubara acuan pada bulan
Januari 2020 adalah 65.93 USD/ton turun jauh dari tahun 2018 dimana harga
batubara acuan sempat mencapai 107.83 USD/ton pada bulan Agustus. Harga
batubara yang fluktuatif sesuai dengan pasar dunia merupakan tantangan bagi
Industri Batubara karena berdampak langsung pada keuntungan dan jumlah
cadangan, semakin tinggi harga maka Stripping Ratio semakin bisa dioptimalkan
untuk menaikkan cadangan batubara dan keuntungan, begitupun sebaliknya.

Keberadaan Batubara sebagai sumber daya alam yang terbatas dan tidak dapat
diperbaharui menuntut dalam penambangan batubara harus menerapkan prinsip
konservasi cadangan batubara. Konservasi cadangan pada intinya merupakan
upaya mengoptimalkan keuntungan dan cadangan dengan memilih Stripping
Ratio yang optimum. Optimasi Stripping Ratio itu sendiri merupakan usaha untuk
menentukan batas penambangan optimum (Ultimate Pit Limit) yang akan
memberikan cadangan tertambang optimum.

Stripping ratio (SR) menunjukkan perbandingan antara volume tanah penutup


yang harus dibongkar untuk mendapatkan satu ton batubara pada areal yang akan
ditambang. Dalam pengembangan pit diperlukan penetapan Break Even Stripping
Ratio (BESR). BESR merupakan ratio increment tambang terakhir sepanjang pit
wall, dapat diartikan bahwa jika melewati batas BESR maka tidak diperoleh
keuntungan dalam usaha penambangan tersebut.

Penentuan dan pemilihan pit potensial merupakan langkah awal dalam


melakukan evaluasi cadangan batubara. Tujuan nya adalah untuk menentukan
batas penambangan (pit limit), jumlah produksi dan umur serta ekonomis suatu
tambang. Salah satu parameter yang paling penting dalam menentukan pit limit
tersebut adalah nisbah kupas atau stripping ratio.

Penentuan batas tambang dapat dilakukan dengan pendekatan manual,


komputerisasi, atau gabungan dari kedua pendekatan tersebut. Saat ini di PT
Manggala Alam Lestari pada pemodelan geologi menggunakan perangkat lunak
yang belum dilengkapi dengan aplikasi optimasi pit sehingga untuk penentuan
batas pit dilakukan secara manual. Pendekatan manual selama ini bersifat trial and
error sehingga cukup melelahkan jika harus membuatkan variasi SR dengan
kelipatan kecil sehingga proses ini tidak dilakukan. Penentuan SR hanya
dilakukan berdasarkan perhitungan matematis BESR dari besaranprofit dan
balance.

Optimasi Stripping Ratio akan sangat bergantung pada skenario investasi.


Investasi pada Project Mulut Tambang memiliki karakteristik khusus
dibandingkan project pertambangan lainnya yaitu adanya kepastian market dan
kontrak harga secara jangka panjang sehingga tidak fluktuatif seperti harga pasar.
Oleh karena itu kesalahan analisa investasi di awal akan secara signifikan
berakibat pada jumlah cadangan yang ditambang dan potensial keuntungan
tambang. Peneltian mengenai penentuan batas tambang untuk penentuan stripping
ratio secara matematis pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Hasil
penelitian tersebut menghasilkan hanya satu angka stripping ratio

Perhitungan tersebut memiliki kelemahan yaitu SR yang dihasilkan belum


tentu titik optimum ekonomis dan nilai waktu dari uang belum dipertimbangkan.
Salah satu metode analisa yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang adalah
metode discounted cash flow (DCF) dimana semua nilai uang dijadikan nilai
sekarang atau Net Present Value (NPV).

Penelitian mengenai model estimasi berdasarkan NPV pernah dilakukan oleh


peneliti sebelumnya pada pemodelan penjadwalan produksi untuk memilih
skenario terbaik. Namun tidak spesifik dalam menentukan stripping ratio
ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk menggabungkan prinsip analisa NPV
pada analisa stripping ratio optimum yang akan memberikan keuntungan terbaik
sehingga batas penambangan optimum (Ultimate Pit Limit) juga dapat ditentukan.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Stripping Ratio Optimum yang


akan memberikan keuntungan terbaik menggunakan metode discounted cash flow
sehingga batas penambangan optimum (Ultimate Pit Limit) juga dapat ditentukan.
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penilitian ini adalah untuk membuat rancangan


tambang berdasarkan nilai nisbah kupas (Stripping Ratio) ekonomis. Dan tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan rancangan pit dengan Stripping Ratio (SR) ekonomis yang
paling optimal
2. Mengetahui cadangan tertambang pada rancangan pit yang telah dibuat.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Berbagai masalah banyak terjadi saat ini di lokasi penelitian, maka untuk
pembahasan masalah lebih terarah. Adapun batasan masalah tersebut adalah :
1. Membahas penentuan pit limit pada rancangan pit berdasarkan pada model
blok Stripping Ratio dan nilai Stripping Ratio (SR) ekonomis.
2. Membahas tentang desain pit berdasarkan parameter nilai Stripping Ratio
ekonomis dari data ekonomi perusahaan, rekomendasi geometri lereng
serta geometri jalan angkut.

1.4 Metodologi Penelitian

Untuk mencapai maksud dan tujuan penelitian dilakukan tahapan


metodologi penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Tahap pengumpulan data terdahulu seperti laporan eksplorasi dilokasi
penyelidikan dan juga peraturan Standar Nasional Indonesia Nomor 5015
Tahun 2019 tentang Pedoman Pelaporan, Sumberdaya yang kemudian
dipelajari sebagai persiapan lebih lanjut.
2. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan adalah data topografi, peta geologi lokal, data
pengeboran, data kualitas batubara, data rekomendasi geometri lereng dan
data ekonomi yang meliputi biaya penambangan, biaya pengupasan
overburden dan juga keuntungan perusahaan.
3. Pengolahan Data
Setelah dilakukan pengumpulan data maka dilakukan pengolahan data
yang akhirnya akan diperoleh model endapan batubara kemudian
dilakukan pembuatan model blok untuk menghitung sumberdaya. Setelah
sumberdaya diketahui maka dibuat model Stripping Ratio (SR) yang akan
dijadikan sebagai data batas penambangan (pit limit). Data geometri jalan
tambang dihitung dengan banyak jumlah dari alat angkut yang akan
digunakan.
4. Desain Pit
Dalam membuat desain pit dipengaruhi oleh geometri jalan tambang,
rekomendasi geometri lereng tambang dan Stripping Ratio (SR) ekonomis
sesuai dengan perhitungan ekonomi. Pembuatan desain pit akan
menentukan jumlah cadangan tertambang.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan serta memberikan gambaran tentang permasalahan


dan pembahasannya, maka penyusunan skripsi ini dilakukan dengan sistematika
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, maksud dan tujuan
penelitian, ruang lingkup masalah, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM
Bab ini meliputi keadaan umum yang dapat menggambarkan tentang kondisi dan
lingkungan dimana penelitian ini dilakukan, yaitu terdiri dari lokasi dan
kesampaian daerah, keadaan daerah penyelidikan, morfologi regional, geologi
regional dan geologi lokal.

BAB III LANDASAN TEORI


Pada bab ini dipaparkan teori-teori yang berkenaan dengan penelitian ini, atau
yang berhubungan dengan masalah pada penelitian ini.

BAB IV METODE PENELITAN


Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan data, dimana data yang
terkumpul diuji dan diolah untuk mendapatkan hasil penelitian yang ditentukan.
Data yang dikumpulkan terdiri data rekomendasi geometri lereng, peta topografi,
data pemboran, data kualitas batubara, peta geologi dan data ekonomi. Sehingga
dari data tersebut dapat dimodelkan endapan batubara, serta parameter penentuan
area potensi untuk ditambang serta dapat menentukan batas area penambangan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini merupakan pembahasan dari hasil pengolahan dan analisis data untuk
mendapatkan kesimpulan penelitian. Pembahasan pada penelitian ini dilakukan
dengan cara membuat desain pit yang kemudian dilakukan menghitung cadangan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian yang telah dibahas pada bab-bab
sebelumnya, juga disertai saran-saran yang dapat berguna dan bermanfaat bagi
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai