Abstract: Fazlur Rahman is a modern Islamic thinker that combines general knowledge
and religious knowledge. It is with this combination of knowledge that you can use
strong privacy in religion while having sufficient general knowledge. Thus he will have a
balanced knowledge. Take a look at the existing education in Indonesia which also has
the same problem with what is related to Fazlur Rahman in Pakistan and the author of
education in Indonesia relevant to Fazlur Rahman's thinking. With research library
method of authors do an analysis of the relevance. From the analysis, it can be concluded
that Fazlur Rahman is relevant to education in Indonesia, Islamic Education, Educational
Objectives, Educate Participants, Educators, Educational Methods.
Abstrak: Fazlur Rahman merupakan Pemikir Islam modern yang memadukan antara
pengetahuan umum dan pengetahuan agama. Dengan perpaduan pengetahuan inilah
diharapkan dapat menghasilkan pribadi yang kuat dalam beragama sekaligus memiliki
pengetahuan umum yang memadai. Dengan demikian ia akan memiliki pengetahuan
yang seimbang. Melihat pendidikan yang ada di Indonesia yang juga memiliki problem
yang sama dengan apa yang dihadapi Fazlur Rahman sewaktu di Pakistan maka penulis
maka apakah pendidikan di Indonesia relevan dengan pemikiran Fazlur Rahman.
Dengan metode library research penulis melakukan analisis terhadap relevansi tersebut.
Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pemikiran Fazlur
Rahman relevan dengan pendidikan di Indonesia dilihat dari segi dasar pendidikan,
pengertian pendidikan Islam, tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, metode
pendidikan.
Kata kunci: Relevansi, Pemikiran, Pendidikan, Fazlur Rahman
1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
dipengaruhi oleh sikap dan maupun asing. Penelitian kepustakaan
kepribadiannya sebagai seorang modernis adalah jenis penelitian yang berusaha
serta pemikirannya sangat terkait erat menghimpun data penelitian dari
dengan upaya memecahkan masalah yang khazanah literatur dan menjadikan dunia
dihadapi umat (Mustafa, 2018: 13-14) teks sebagai bahan utama analisisnya
Muhammad Fahmi dalam Jurnal (Winarno Surakhmad, 1992: 139).
Pendidikan Agama Islam dengan judul Sumber-sumber lain yang relevan juga
“Pendidikan Islam Perspektif Fazlur dapat menunjang dan memperkaya data
Rahman” mengatakan bahwa ide-ide yang diperlukan. Sumber data penelitian
Rahman mengenai pendidikan Islam ini dihasilkan melalui dua sumber, yaitu
termasuk dalam kategori kontekstual. Ini sumber primer dan sekunder. Sumber
menunjukkan bahwa dalam primer penelitian ini menggunakan buku-
mengemukakan ide-idenya, Rahman buku karya Fazlur Rahman. Adapun
mendasarkannya pada pengalaman sumber sekundernya menggunakan buku-
empirik dan pengamatan yang realistis. buku dan jurnal yang membahas
Sehingga ide-idenya dapat diterapkan pemikiran Fazlur Rahman.
dalam menganalisis pendidikan Islam Pengumpulan data pada penelitian
kontemporer. Akan tetapi perlu diberikan ini menggunakan metode dokumentasi,
kritis-transformatif bagi ide-ide Rahman yakni teknik pengumpulan data dengan
sebelum diterapkan dalam konteks jalan menganalisis data dokumen, yaitu
kekinian karena konteks sosial Rahman berupa sumber-sumber data dari
berbeda dengan konteks umat Islam pada beberapa literatur yang memiliki
masa sekarang (Muhammad Fahmi, 2016: relevansi dengan tema penelitian
81). (Suharsimi Arikunto, 1998: 236).
Dari kajian pustaka yang penulis Dokumentasi di sini dapat berupa buku,
lakukan, penulis belum menemukan judul jurnal, surat kabar, majalah, ataupun
yang sama dengan penelitian ini, sehingga internet yang relevan dengan penelitian
penelitian yang berjudul Relevansi ini. Dokumen juga bisa berupa gambar,
Pemikiran Fazlur Rahman Terhadap tulisan, atau karya-karya monumental
Pendidikan Modern di Indonesia layak seseorang, misalnya catatan harian,
untuk dilakukan. sejarah kehidupan, biografi, peraturan,
maupun kebijakan. (Sugiyono, 2013: 396).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian
BIOGRAFI FAZLUR RAHMAN
deskriptif kualitatif, yaitu metode
Fazlur Rahman dilahirkan di Hazara
penelitian yang bertujuan untuk
(daerah India Inggris) yang sekarang
menggambarkan secara utuh dan
Pakistan pada tanggal 21 September 1919.
mendalam tentang realitas sosial dan
Pendidikannya dimulai dari lingkungan
berbagai fenomena yang terjadi di
keluarga yang taat beragama. Ayahnya,
masyarakat (Wina Sanjaya, 2013: 47).
Maulana Syihabuddin adalah seorang alim
Penelitian ini merupakan penelitian
terkenal lulusan Darul Ulum Doeband.
kepustakaan atau literatur (library
Ayahnya adalah seorang kyai yang
research) yang memfokuskan kajiannya
mengajar di madrasah tradisional paling
pada buku-buku berbahasa Indonesia
bergengsi di anak benua Indo-Pakistan
1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
Islam di Institute of Islamic Studies McGill Fazlur Rahman pun memutuskan
University, Kanada (Nata, 2013: 316-317). hijrah ke Chicago dan menjabat sebagai
Setelah tiga tahun di Kanada, Fazlur guru besar dalam kajian Islam dalam
Rahman kembali ke tanah air dan segala aspeknya pada Departemen of Near
memulai proyek paling ambisius dalam Eastern Languages and Civilization,
hidupnya. Ia diangkat sebagai direktur University Chicago Los Angeles pada
pada Institute of Islamic Research dan tahun 1969. Pada tahun 1986 ia
memprakarsai penerbitan Journal of dianugerahi Harold H. Swift Distinguished
Islamic Studies yang hingga kini masih Service Professor di Chicago. Penghargaan
terbit secara berkala dalam taraf ini disandangnya sampai wafat 26 Juli
internasional. Untuk memajukan lembaga 1988 (Ikhtiono, 2010: 36-37).
riset ini, Rahman menerapkan strategi Berdasarkan uraian di atas, kita
ganda, yaitu memadukan pengetahuan dapat memahami bahwa Fazlur Rahman
umum dan agama sehingga terintegrasi merupakan seorang pemikir dan penulis
menjadi satu kesatuan yang utuh. produktif yang memiliki kepedulian
Harapannya adalah membentuk pribadi tinggi untuk mengatasi problematika
yang kuat beragama sekaligus memiliki umat, terutama yang dihadapi oleh
kecakapan dalam bidang-bidang umum negaranya. Sayangnya, negara di mana ia
dan modern. Di samping menjadi direktur dilahirkan belum bisa menerima
pada lembaga riset tersebut, Fazlur pemikiran yang dianggap radikal dan
Rahman diangkat sebagai direktur pada terkontaminasi pemikiran Barat tersebut.
Advisory Council of Islamic Ideology Maka dengan terpaksa, ia meninggalkan
pemerintah Pakistan pada tahun 1964 tanah airnya dan menetap di Chicago
(Ikhtiono, 2010: 35). hingga wafat. Di sana, pemikiran dan
Usaha Fazlur Rahman ternyata kontribusi ia sangat dihargai. Kondisi
tidak begitu berkenan di hati ulama seperti inilah yang sering kita jumpai di
tradisional. Alasannya, jabatan direktur sekitar kita, di mana para tokoh atau
lembaga tersebut sepantasnya menjadi ilmuwan terabaikan sehingga mereka
hak eksklusif dan istimewa para ulama memilih hijrah ke negara yang mau
yang terdidik secara tradisional. Rahman menerimanya. Tak jarang, prestasi-
dianggap sebagai kelompok modernis prestasi mereka kemudian membumbung
yang telah terkontaminasi dengan pikiran- tinggi hingga tercium ke negara-negara
pikiran Barat. Dengan demikian, selama di tetangga bahkan kalangan internasional.
bawah kepemimpinan Rahman, lembaga
riset ini selalu mengalami tantangan dari PEMIKIRAN PENDIDIKAN FAZLUR
kaum tradisional dan fundamental. RAHMAN DAN RELEVANSINYA
Tantangan ini diperparah dengan Fazlur Rahman memiliki beberapa
ketegangan politik antara ulama konsep pemikiran pendidikan yang akan
tradisional dengan pemerintah Ayyub diuraikan beserta relevansinya sebagai
Khan yang dianggap berhaluan modernis. berikut:
Pada saat-saat itulah Rahman 1. Dasar Pendidikan
memutuskan untuk meninggalkan Menurut Fazlur Rahman, sumber
negerinya (Sibawaihi, 2010: 9-10). nilai yang menjadi dasar pendidikan
adalah al-Qur’an. Ajaran al-Qur’an
1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
memiliki sifat yang sama. Hanya saja, Undang-Undang Nomor 20
definisi pertama mengenai pendidikan Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Islam yang dikemukakan Fazlur menyatakan bahwa, “Pendidikan
Rahman kurang relevan dengan nasional bertujuan untuk
Indonesia karena Indonesia sendiri mengembangkan potensi peserta didik
bukan negara Islam, tetapi negara agar menjadi manusia yang beriman
republik. dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Selain itu, pendidikan Islam Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
menurut Fazlur Rahman dapat berarti berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
intelektualisme Islam, seperti menjadi warga negara yang demokratis
pendidikan yang diselenggarakan di serta bertanggung jawab.”
perguruan tinggi. Hal ini relevan Dari uraian di atas, dapat
dengan pendidikan Islam yang berarti penulis simpulkan bahwa tujuan
lembaga, seperti sekolah, madrasah, pendidikan menurut Fazlur Rahman
perguruan tinggi, maupun pesantren. relevan dengan tujuan pendidikan
3. Tujuan Pendidikan Indonesia. Pada dasarnya, pendidikan
Tujuan pendidikan menurut Fazlur senantiasa mengarahkan individu
Rahman ada tiga, yaitu: menjadi pribadi yang berwawasan
a. Untuk mengembangkan manusia imtaq, lebih baik serta seimbang baik
sedemikian rupa sehingga semua dari segi afektif, kognitif, maupun
pengetahuan yang diperolehnya psikomotoriknya. Salah satu cara
akan menjadi organ pada mewujudkan tujuan tersebut adalah
keseluruhan pribadi yang kreatif dengan pemberian materi agama dan
(Rahman, 1967: 318). ilmu-ilmu umum. Selain itu, pendidikan
b. Menyelamatkan manusia dari diri juga bertujuan untuk menghasilkan
sendiri, oleh diri sendiri, dan untuk manusia yang kreatif dan kritis.
diri sendiri. Pendidikan adalah Untuk mewujudkan sifat kritis,
bekal terbaik untuk perkembangan proses pembelajaran hendaknya
setiap individu. berpusat pada peserta didik, karena
c. Untuk melahirkan ilmuwan yang setiap peserta didik memiliki
padanya terintegrasi ilmu-ilmu perbedaan minat (interest),
agama dan ilmu-ilmu umum kemampuan (ability), kesenangan
modern yang ditandai oleh adanya (preference), pengalaman (experience)
sifat kritis dan kreatif (Rahman, dan cara belajar (learning style).
1967: 316-317). Kegiatan pembelajaran perlu
Selain itu, sebagaimana dikutip menempatkan peserta didik sebagai
oleh Khotimah, Fazlur Rahman subjek belajar dan mendorong peserta
menyatakan dengan tegas bahwa didik untuk mengembangkan segenap
tujuan pendidikan Islam adalah untuk bakat dan potensinya secara optimal.
menanamkan komitmen-komitmen Adapun untuk mengembangkan sifat
nilai melalui tarbiyah (pendidikan kritis peserta didik, diperlukan
moral) dan mengkomunikasikan kemampuan dalam menganalisis
pengetahuan ilmiah melalui ta’lim pengetahuan kritis. Pengetahuan kritis
(pengajaran) (Khotimah, 2014: 249). adalah pengetahuan yang diyakini
2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
gagasan sebagai berikut (Rahman, melakukan evaluasi peserta didik.
1982: 142-148): Seorang pendidik tidak hanya
a. Merekrut dan mempersiapkan anak mentransfer ilmu pengetahuan saja,
didik yang memiliki bakat-bakat tetapi juga mentransfer nilai-nilai, etika
terbaik dan mempunyai komitmen dan moral yang baik. Sebagai seorang
tinggi terhadap lapangan agama murabbi ruh, pendidik juga bertugas
Islam. melakukan bimbingan dan pelatihan,
b. Meningkatkan lulusan madrasah baik dalam kegiatan kelas maupun
yang relatif cerdas atau menunjuk kegiatan di luar kelas. Pendidik harus
para doktor lulusan Barat menjadi siap mendengarkan permasalahan yang
guru besar pada bidang studi dialami peserta didik serta
Bahasa Arab, Bahasa Persi, dan menawarkan berbagai solusi untuk
Sejarah Islam. menyelesaikannya. Pendidik juga harus
c. Para pendidik harus dilatih di pusat mengarahkan peserta didik untuk
pusat studi Islam di luar negeri, mengembangkan minat dan bakatnya.
khususnya Barat. Hal ini pernah Selain itu, pendidik harus melakukan
dilakukan Rahman sewaktu ia penilaian dan evaluasi untuk melihat
menjabat direktur Institut Pusat kemajuan yang dialami oleh peserta
Penelitian Islam di Pakistan. didik. Oleh karena itu, seorang guru
d. Melatih lulusan madrasah yang dituntut memiliki kompetensi
memiliki kemampuan bahasa Arab pedagogik, sosial, kepribadian,
dengan riset modern serta menarik profesional, dan leadership.
lulusan bidang filsafat dan ilmu- Berdasarkan uraian tersebut, dapat kita
ilmu sosial untuk dilatih bahasa definisikan kembali bahwa secara
Arab dan disiplin Islam klasik. umum, pendidik merupakan orang
e. Menggiatkan para pendidik untuk yang memiliki tanggung jawab
melahirkan karya-karya keislaman terhadap perkembangan peserta didik,
secara kreatif dan memiliki tujuan baik perkembangan dalam aspek
Sejalan dengan yang kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
dikemukakan Fazlur Rahman, Undang- Definisi pendidik menurut Fazlur
Undang No. 14 Tahun 2005 Rahman juga senada dengan definisi
mendefinisikan bahwa guru adalah pendidik dalam buku “Ilmu Pendidikan
pendidik profesional dengan tugas Islam” yang ditulis oleh Muhammad
utama mendidik, mengajar, Muntahibun Nafis. Buku tersebut
membimbing, mengarahkan, melatih, menjelaskan bahwa pendidik dalam
menilai, dan mengevaluasi peserta pendidikan Islam pada hakikatnya
didik pada pendidikan anak usia dini adalah orang-orang yang bertanggung
jalur pendidikan formal, pendidikan jawab terhadap perkembangan peserta
dasar, dan pendidikan menengah. didik dengan mengupayakan seluruh
Berdasarkan definisi di atas, potensi dan kecenderungan yang ada
dapat kita garis bawahi bahwa seorang pada peserta didik, baik yang
pendidik memiliki tugas utama mencakup ranah afektif, kognitif,
mendidik, mengajar, membimbing, maupun psikomotorik (Nafiz, 2011:
mengarahkan, melatih, menilai hingga 85). Maka kemudian kita dapat
2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
Salinan Permendikbud No. 65 Sarana pendidikan berupa
Tahun 2013 tentang standar proses gedung, perpustakaan serta lainnya
menyatakan bahwa “Kegiatan inti sangatlah erat hubungannya dengan
menggunakan model pembelajaran, mutu sekolah. Rahman dalam hal ini
metode pembelajaran, media menyadari betapa pentingnya alat-alat
pembelajaran, dan sumber belajar dan sarana tersebut bagi peningkatan
yang disesuaikan dengan karakteristik mutu pendidikan. Hal ini ia perhatikan
peserta didik dan mata pelajaran. dari berdirinya lembaga-lembaga ilmu
Pemilihan pendekatan tematik pengetahuan yang berdiri pada abad
dan/atau tematik terpadu dan/atau klasik, terutama saat dinasti-dinasti
saintifik dan/atau inkuiri dan berdiri (Rahman, 1994: 265-267).
penyingkapan (discovery) dan/atau Berbicara sarana pendidikan
pembelajaran yang menghasilkan sama halnya dengan bicara dana
karya berbasis pemecahan masalah pendidikan. Adanya sarana diperoleh
(project based learning) disesuaikan dari dana yang dimiliki oleh sebuah
dengan karakteristik kompetensi dan lembaga pendidikan. Sarana
jenjang pendidikan.” pendidikan sebagaimana dikemukakan
Proses pembelajaran pada oleh Fazlur Rahman memiliki relevansi
Kurikulum 2013 tidak lagi berpusat dengan pendidikan di Indonesia saat
pada guru, tetapi berpusat pada siswa. ini.
Hal ini bukan berarti guru tidak Selanjutnya menurut Rahman,
memiliki peran. Guru menjadi perpustakaan di lembaga-lembaga
fasilitator yang bertugas mengatur pendidikan Islam masih belum
jalannya pembelajaran di kelas, memadai, terutama jumlah buku-buku
sehingga baik guru maupun siswa yang berbahasa Arab dan Inggris.
sama-sama memiliki peran aktif dalam Untuk mengatasi hal tersebut, Rahman
menciptakan pembelajaran yang mengusulkan agar fasilitas
menyenangkan. Guru tidak melulu perpustakaan harus dilengkapi dengan
menyampaikan materi dengan metode buku-buku yang berbahasa Arab dan
ceramah, tetapi juga dengan diskusi, Inggris (Iqbal, 2015: 625). Buku
tanya jawab, dan sebagainya. Bahkan merupakan jendela dunia. Ibarat
masih ada puluhan strategi yang bisa sebuah rumah akan gelap tanpa
diterapkan. Selain itu, proses adanya jendela. Dengan buku,
pembelajaran yang pada mulanya seseorang mampu melihat cakrawala
berupa eksplorasi, elaborasi, dan keilmuan yang lebih luas, bahkan
konfirmasi (EEK), pada Kurikulum semakin banyak jendela yang dibuka,
2013 ini dikembangkan menjadi semakin banyak informasi yang akan
mengamati, menanya, mencoba, kita dapatkan.
menalar, dan menyajikan (5M). Di sini, Bahasa Inggris dan Bahasa
metode double movement Fazlur Arab merupakan bahasa internasional.
Rahman relevan dengan metode yang Keduanya dituntut untuk dikuasai oleh
diterapkan dalam Kurikulum 2013. setiap peserta didik terutama dalam
7. Sarana Pendidikan menghadapi persaingan global. Untuk
mewujudkannya, setiap lembaga
2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
PENUTUP
Fazlur Rahman dilahirkan dalam
keluarga yang taat beragama. Ketekunan
dan kedisiplinan ayahnya serta
pendidikan moral yang diberikan ibunya
sangat mempengaruhi dalam pemikiran
keagamaannya sehingga Rahman mampu
menghadapi berbagai macam peradaban
dan tantangan di alam modern.
Pendidikan dasar ia dapatkan dari
keluarga kemudian ia mulai mengeyam
pendidikan formal mulai pendidikan
menengah. Rahman menyelesaikan
2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
DAFTAR RUJUKAN Tradition, London: University of
Chicago Press. 1982.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Saintifik Tematik Terpadu SD / MI HO. 2.
suatu pendekatan Praktek, Jakarta: 2-2.
PT. Rineka Cipta, 1998. Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis,
Assegaf, Abd. Rahman. Aliran Pemikiran
Metode, dan Prosedur, Jakarta:
Pendidikan Islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2013. Kencana, 2013.
Fahmi. “Pendidikan Islam Perspektif Sibawaihi. “Implikasi Pemikiran Ketuhanan
Fazlur Rahman” dalam Jurnal Fazlur Rahman terhadap Pendidikan
Pendidikan Agama Islam, Vol. II, No. Islam”, dalam Usman, (ed.),
2, 2016. Pendidikan Islam: konsep, Aksi, dan
Ikhtiono, Gunawan. Pendidikan evaluasi, Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Nondikotomik Fazlur Rahman,
Tarbiyah dan Keguruan, 2010.
Yogyakarta, Kaukaba, 2014.
Iqbal, Abu Muhammad. Pemikiran Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen,
Pendidikan Islam, Yogyakarta: Bandung: Alfabeta, 2013.
Pustaka Pelajar, 2015. Surakhmad, Winarno. Pengantar
Khotimah. “Pemikiran Fazlur Rahman Penelitian Ilmiah, Bandung: 1992.
Tentang Pendidikan Islam” dalam Sutrisno. Fazlur Rahman: kajian terhadap
Jurnal Ushuluddin, Vol. XXII, No. 2,
metode, epistemologi, dan sistem
Juli: 2014.
Mustafa. “Pemikiran Pendidikan Fazlur pendidikan, Yogyakarta: Pustaka
Rahman”, dalam Jurna Pendidikan Pelajar, 2005.
Islam Iqra’, Vol. VI, No. 1, 2018. Tim Penyusun. Undang-Undang Nomor 20
Nafiz, Muhammad Muntahibun. Ilmu Tahun 2003 tentang Sisdiknas,
Pendidikan Islam, Yogyakarta: Teras, Bandung: Citra Umbara, 2012.
2011. Undang-Undang Republik Indonesia
Nata, Abuddin. Pemikiran Pendidikan Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru.
Islam dan Barat, Jakarta: Rajawali
Press, 2013.
Permendikbud No. 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses.
Rahman, Fazlur. “Islamization of
knowledge: A Response”, dalam The
American Journal of Islamic Social
Science, Vol. 5, No. 1, 1988.
Rahman, Fazlur. “An Autobiographical
Note” dalam Journal of Islamic
Research, Vol. 4, No. 2, Oktober: 1990.
Rahman, Fazlur. “The Qur’anic Solution of
Pakistan’s Educational Problems”,
“Islamic Studies”, Vol. 6, No. 4, 1967.
Rahman, Fazlur. Islam and Modernity:
Transformation of an Intellectual
2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2