Anda di halaman 1dari 13

P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-

Relevansi Pemikiran Fazlur Rahman Terhadap


Pendidikan Modern di Indonesia
UMMU MAWADDAH*
SITI KAROMAH**
*
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta Kode Pos 55281
Email: mumtazz.mawaddah@gmail.com
**
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta Kode Pos 55281
Email: skaromah411@gmail.com

Abstract: Fazlur Rahman is a modern Islamic thinker that combines general knowledge
and religious knowledge. It is with this combination of knowledge that you can use
strong privacy in religion while having sufficient general knowledge. Thus he will have a
balanced knowledge. Take a look at the existing education in Indonesia which also has
the same problem with what is related to Fazlur Rahman in Pakistan and the author of
education in Indonesia relevant to Fazlur Rahman's thinking. With research library
method of authors do an analysis of the relevance. From the analysis, it can be concluded
that Fazlur Rahman is relevant to education in Indonesia, Islamic Education, Educational
Objectives, Educate Participants, Educators, Educational Methods.

Keywords: Relevance, Thought, Education, Fazlur Rahman

Abstrak: Fazlur Rahman merupakan Pemikir Islam modern yang memadukan antara
pengetahuan umum dan pengetahuan agama. Dengan perpaduan pengetahuan inilah
diharapkan dapat menghasilkan pribadi yang kuat dalam beragama sekaligus memiliki
pengetahuan umum yang memadai. Dengan demikian ia akan memiliki pengetahuan
yang seimbang. Melihat pendidikan yang ada di Indonesia yang juga memiliki problem
yang sama dengan apa yang dihadapi Fazlur Rahman sewaktu di Pakistan maka penulis
maka apakah pendidikan di Indonesia relevan dengan pemikiran Fazlur Rahman.
Dengan metode library research penulis melakukan analisis terhadap relevansi tersebut.
Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pemikiran Fazlur
Rahman relevan dengan pendidikan di Indonesia dilihat dari segi dasar pendidikan,
pengertian pendidikan Islam, tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, metode
pendidikan.
Kata kunci: Relevansi, Pemikiran, Pendidikan, Fazlur Rahman

1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-

PENDAHULUAN Islam. Sebagaimana kita kita ketahui,


Dunia Islam mengalami berbagai Indonesia memiliki problem yang sama
macam kemunduran, terutama semenjak dengan permasalahan yang pernah
Baghdad jatuh ke tangan Hulagu Khan. dihadapi oleh Rahman sewaktu di
Tidak saja masalah politik yang kacau, Pakistan. Melalui tulisan ini, penulis
kondisi ekonomi bahkan intelektual kaum mencoba mengambil titik temu antara
muslim pun semakin melemah. Pada pemikiran Fazlur Rahman dalam
kenyataannya, kita akan melihat betapa mengatasi problematika di negaranya
minat melakukan riset dan semangat dengan problematika yang terjadi di
belajar kaum muslim benar-benar hampir Indonesia.
padam, berbanding terbalik dengan Barat Selanjutnya, tulisan ini membahas
yang semakin berjaya dengan kemajuan beberapa hal terkait: 1) biografi Fazlur
IPTEK mereka. Mereka bahkan mampu Rahman, 2) Latar belakang pendidikan
mengembangkan pengetahuannya Fazlur Rahman, dan 3) Relevansi
sekaligus menjajah secara perlahan kaum pemikiran Fazlur Rahman terhadap
muslim hingga terhambat untuk maju. pendidikan modern di Indonesia.
Melihat kondisi yang begitu
mengerikan ini, Fazlur Rahman tergerak KAJIAN PUSTAKA
hatinya untuk melakukan pembaruan- Khotimah dalam Jurnal
pembaruan, terutama di bidang Ushuluddin dengan judul “Pemikiran
pendidikan Islam. Fazlur Rahman adalah Fazlur Rahman Tentang Pendidikan Islam”
seorang pemikir dan penulis ulung yang mengambil kesimpulan bahwa hal yang
berhaluan modern. Dengan metode a menarik dari ide fazlur rahman adalah
double movementnya, Rahman berharap model pendidikan Islam melalui
munculnya pribadi-pribadi muslim yang kurikulumnya mengarah pada pendidikan
tangguh, yang tidak saja cakap dalam berkarakter Islami dan integrasi ilmu
ilmu-ilmu umum, tetapi juga cakap dalam dilihat dari pola pikir Fazlur Rahman
ilmu agama Islam serta mengamalkannya. tentang Neomodernisme. Fazlur Rahman
Hanya saja, keinginan untuk memajukan juga menyebutkan bahwa pada
Pakistan sebagai tanah kelahirannya substansinya pendidikan Islam itu
kemudian mengundang banyak tantangan bertujuan untuk memperbaiki moral
dari kaum tradisional sehingga ia manusia (Khotimah, 2014: 251-252).
memutuskan untuk hijrah. Ia adalah orang Mustafa dalam Jurnal Pendidikan
luar biasa yang lahir dari Islam dan untuk Islam Iqra’ dengan judul “Pemikiran
Islam. Berbagai pemikirannya dirancang Pendidikan Fazlur Rahman” mengambil
untuk memajukan pendidikan Islam kesimpulan bahwa gagasan dan pemikiran
supaya tidak tertinggal jauh dari Barat. Fazlur Rahman didasarkan pada upaya
Pemikiran-pemikiran ia yang hebat mengatasi empat problem yang dihadapi
tersebut kemudian penulis relevansikan umat yaitu problem ideologis, problem
dengan pendidikan di Indonesia masa kini dualism dalam sistem pendidikan,
agar dapat diambil sisi-sisi positif problem bahasa, dan problem metode
sekaligus untuk mengabadikan perannya pembelajaran. Selain itu konsep
yang begitu luar biasa dalam memajukan pendidikan Fazlur Rahman juga

1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
dipengaruhi oleh sikap dan maupun asing. Penelitian kepustakaan
kepribadiannya sebagai seorang modernis adalah jenis penelitian yang berusaha
serta pemikirannya sangat terkait erat menghimpun data penelitian dari
dengan upaya memecahkan masalah yang khazanah literatur dan menjadikan dunia
dihadapi umat (Mustafa, 2018: 13-14) teks sebagai bahan utama analisisnya
Muhammad Fahmi dalam Jurnal (Winarno Surakhmad, 1992: 139).
Pendidikan Agama Islam dengan judul Sumber-sumber lain yang relevan juga
“Pendidikan Islam Perspektif Fazlur dapat menunjang dan memperkaya data
Rahman” mengatakan bahwa ide-ide yang diperlukan. Sumber data penelitian
Rahman mengenai pendidikan Islam ini dihasilkan melalui dua sumber, yaitu
termasuk dalam kategori kontekstual. Ini sumber primer dan sekunder. Sumber
menunjukkan bahwa dalam primer penelitian ini menggunakan buku-
mengemukakan ide-idenya, Rahman buku karya Fazlur Rahman. Adapun
mendasarkannya pada pengalaman sumber sekundernya menggunakan buku-
empirik dan pengamatan yang realistis. buku dan jurnal yang membahas
Sehingga ide-idenya dapat diterapkan pemikiran Fazlur Rahman.
dalam menganalisis pendidikan Islam Pengumpulan data pada penelitian
kontemporer. Akan tetapi perlu diberikan ini menggunakan metode dokumentasi,
kritis-transformatif bagi ide-ide Rahman yakni teknik pengumpulan data dengan
sebelum diterapkan dalam konteks jalan menganalisis data dokumen, yaitu
kekinian karena konteks sosial Rahman berupa sumber-sumber data dari
berbeda dengan konteks umat Islam pada beberapa literatur yang memiliki
masa sekarang (Muhammad Fahmi, 2016: relevansi dengan tema penelitian
81). (Suharsimi Arikunto, 1998: 236).
Dari kajian pustaka yang penulis Dokumentasi di sini dapat berupa buku,
lakukan, penulis belum menemukan judul jurnal, surat kabar, majalah, ataupun
yang sama dengan penelitian ini, sehingga internet yang relevan dengan penelitian
penelitian yang berjudul Relevansi ini. Dokumen juga bisa berupa gambar,
Pemikiran Fazlur Rahman Terhadap tulisan, atau karya-karya monumental
Pendidikan Modern di Indonesia layak seseorang, misalnya catatan harian,
untuk dilakukan. sejarah kehidupan, biografi, peraturan,
maupun kebijakan. (Sugiyono, 2013: 396).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian
BIOGRAFI FAZLUR RAHMAN
deskriptif kualitatif, yaitu metode
Fazlur Rahman dilahirkan di Hazara
penelitian yang bertujuan untuk
(daerah India Inggris) yang sekarang
menggambarkan secara utuh dan
Pakistan pada tanggal 21 September 1919.
mendalam tentang realitas sosial dan
Pendidikannya dimulai dari lingkungan
berbagai fenomena yang terjadi di
keluarga yang taat beragama. Ayahnya,
masyarakat (Wina Sanjaya, 2013: 47).
Maulana Syihabuddin adalah seorang alim
Penelitian ini merupakan penelitian
terkenal lulusan Darul Ulum Doeband.
kepustakaan atau literatur (library
Ayahnya adalah seorang kyai yang
research) yang memfokuskan kajiannya
mengajar di madrasah tradisional paling
pada buku-buku berbahasa Indonesia
bergengsi di anak benua Indo-Pakistan

1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-

(Ikhtiono, 2014: 32). Ayahnya RIWAYAT PENDIDIKAN FAZLUR


memperhatikan Rahman dalam hal RAHMAN
mengaji dan menghafal al-Qur’an sehingga Meskipun Fazlur Rahman tidak
pada usia sepuluh tahun, Rahman telah belajar di Darul Ulum (tempat ayahnya
hafal al-Qur’an seluruhnya (Nata, 2013: belajar waktu itu), namun ia menguasai
315). Selain itu, ia juga menerima ilmu kurikulum Darse Nazami yang ditawarkan
hadis dan ilmu syariah lainnya. lembaga tersebut dalam kajian privat
Pendidikan dalam keluarganya benar- dengan ayahnya. Ini melengkapi latar
benar telah efektif dalam membentuk belakangnya dalam memahami Islam
watak dan kepribadiannya untuk dapat tradisional dengan perhatian khusus pada
menghadapi kehidupan nyata. Fikih, Ilmu Kalam, Hadis, Tafsir, Mantiq,
Beberapa faktor yang dan Filsafat (Ikhtiono, 2010: 33).
mempengaruhi pemikiran kegamaan Setelah memperoleh
Fazlur Rahman adalah ketekunan ayahnya penggemblengan dasar dari ayahnya,
dalam mengajarkan agama dengan sekolah modern Fazlur Rahman dimulai
disiplin tinggi sehingga dia mampu dari Lahore pada 1933. Selesai dari
menghadapi berbagai macam peradaban pendidikan menengah ini, dia meneruskan
dan tantangan di alam modern, di ke Universitas Punjab, dan lulus
samping pengajaran ibunya terutama menyandang gelar B.A. pada 1940 dalam
tentang kejujuran, kasih sayang, serta spesialisasi bahasa Arab. Dua tahun
kecintaan sepenuh hati darinya (Rahman, kemudian, dia memperoleh gelar magister
1990: 227). Kondisi keluarga yang dalam bidang yang sama dari perguruan
demikian sangat kondusif bagi Fazlur tinggi yang sama (Sibawaihi, 2010: 7).
Rahman untuk mengenali ilmu-ilmu dasar Merasa tidak puas dengan
tradisional, juga untuk kelanjutan karier pendidikan di tanah airnya, pada tahun
pendidikannya. 1946 Fazlur Rahman berangkat ke Oxford
Hal lain yang mempengaruhi University, Inggris untuk melanjutkan
pemikiran keagamaan Rahman adalah studi doktoralnya. Rahman menulis
bahwa dia dididik dalam sebuah keluarga desertasi mengenai psikologi Ibnu Sina di
dengan tradisi madzhab Hanafi, sebuah bawah bimbingan Prof. Simon Van Den
madzhab Sunni yang lebih banyak Bergh yang kemudian diterbitkan dengan
menggunakan rasio (ra’yu) dibandingkan judul Avicenna’s Psychologi.
dengan madzhab sunni lainnya. Selain itu, Fazlur Rahman giat mempelajari
India ketika itu telah berkembang bahasa-bahasa Barat sehingga menguasai
pemikiran yang agak liberal, seperti banyak bahasa. Paling tidak, ia menguasai
pemikiran Syah waliullah, Sayid Ahmad bahasa Latin, Yunani, Inggris, Perancis,
Khan, Sir Sayid, Amir Ali, dan Muhammad Jerman, Turki, Persia, Arab, dan Urdu.
Iqbal (Nata, 2013: 315-316). Secara Karena banyaknya bahasa yang dikuasai,
khusus, ia lebih cenderung mengikuti ia juga mengajar beberapa saat di Durham
pemikiran Syah Waliullah dan Muhammad University, Inggris. Selanjutnya, dia
Iqbal (Ikhtiono, 2014: 33). pindah dari Inggris untuk menjadi
Associate Professor pada bidang studi

1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
Islam di Institute of Islamic Studies McGill Fazlur Rahman pun memutuskan
University, Kanada (Nata, 2013: 316-317). hijrah ke Chicago dan menjabat sebagai
Setelah tiga tahun di Kanada, Fazlur guru besar dalam kajian Islam dalam
Rahman kembali ke tanah air dan segala aspeknya pada Departemen of Near
memulai proyek paling ambisius dalam Eastern Languages and Civilization,
hidupnya. Ia diangkat sebagai direktur University Chicago Los Angeles pada
pada Institute of Islamic Research dan tahun 1969. Pada tahun 1986 ia
memprakarsai penerbitan Journal of dianugerahi Harold H. Swift Distinguished
Islamic Studies yang hingga kini masih Service Professor di Chicago. Penghargaan
terbit secara berkala dalam taraf ini disandangnya sampai wafat 26 Juli
internasional. Untuk memajukan lembaga 1988 (Ikhtiono, 2010: 36-37).
riset ini, Rahman menerapkan strategi Berdasarkan uraian di atas, kita
ganda, yaitu memadukan pengetahuan dapat memahami bahwa Fazlur Rahman
umum dan agama sehingga terintegrasi merupakan seorang pemikir dan penulis
menjadi satu kesatuan yang utuh. produktif yang memiliki kepedulian
Harapannya adalah membentuk pribadi tinggi untuk mengatasi problematika
yang kuat beragama sekaligus memiliki umat, terutama yang dihadapi oleh
kecakapan dalam bidang-bidang umum negaranya. Sayangnya, negara di mana ia
dan modern. Di samping menjadi direktur dilahirkan belum bisa menerima
pada lembaga riset tersebut, Fazlur pemikiran yang dianggap radikal dan
Rahman diangkat sebagai direktur pada terkontaminasi pemikiran Barat tersebut.
Advisory Council of Islamic Ideology Maka dengan terpaksa, ia meninggalkan
pemerintah Pakistan pada tahun 1964 tanah airnya dan menetap di Chicago
(Ikhtiono, 2010: 35). hingga wafat. Di sana, pemikiran dan
Usaha Fazlur Rahman ternyata kontribusi ia sangat dihargai. Kondisi
tidak begitu berkenan di hati ulama seperti inilah yang sering kita jumpai di
tradisional. Alasannya, jabatan direktur sekitar kita, di mana para tokoh atau
lembaga tersebut sepantasnya menjadi ilmuwan terabaikan sehingga mereka
hak eksklusif dan istimewa para ulama memilih hijrah ke negara yang mau
yang terdidik secara tradisional. Rahman menerimanya. Tak jarang, prestasi-
dianggap sebagai kelompok modernis prestasi mereka kemudian membumbung
yang telah terkontaminasi dengan pikiran- tinggi hingga tercium ke negara-negara
pikiran Barat. Dengan demikian, selama di tetangga bahkan kalangan internasional.
bawah kepemimpinan Rahman, lembaga
riset ini selalu mengalami tantangan dari PEMIKIRAN PENDIDIKAN FAZLUR
kaum tradisional dan fundamental. RAHMAN DAN RELEVANSINYA
Tantangan ini diperparah dengan Fazlur Rahman memiliki beberapa
ketegangan politik antara ulama konsep pemikiran pendidikan yang akan
tradisional dengan pemerintah Ayyub diuraikan beserta relevansinya sebagai
Khan yang dianggap berhaluan modernis. berikut:
Pada saat-saat itulah Rahman 1. Dasar Pendidikan
memutuskan untuk meninggalkan Menurut Fazlur Rahman, sumber
negerinya (Sibawaihi, 2010: 9-10). nilai yang menjadi dasar pendidikan
adalah al-Qur’an. Ajaran al-Qur’an

1 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 1
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-

adalah moral yang diperuntukkan bagi pendidikan di Indonesia secara


tindakan manusia yang kreatif. universal.
Kepentingan sentral al-Qur’an adalah 2. Pengertian Pendidikan Islam
pada manusia dan perbaikannya. Al- Pendidikan Islam menurut
Qur’an mengandung nilai-nilai Rahman mencakup dua pengertian
fundamental yang dapat dijadikan besar, pertama yaitu pendidikan yang
dasar dalam pelaksanaan pendidikan diselenggarakan di negara-negara
Islam, seperti tauhid, kemanusiaan, Islam, sementara yang kedua dapat
kesatuan umat, dan rahmatan lil dipahami sebagai proses untuk
‘alamin (Rahman, 1994: 39-40). menghasilkan manusia integratif yang
Dasar pendidikan Islam identik padanya terkumpul sifat-sifat kritis,
dengan dasar ajaran Islam itu sendiri. dinamis, inovatif, dan sebagainya
Keduanya berasal dari sumber yang (Rahman, 1982: 151-162).
sama, yaitu al-Qur’an dan hadis. Dasar Adapun definisi pendidikan yang
itu kemudian dikembangkan dalam tercantum dalam undang undang
pemahaman ulama dan sebagainya, Sisdiknas, yaitu “Pendidikan adalah
sehingga kita mengenal adanya ijtihad, usaha sadar dan terencana untuk
‘urf, masalih al-mursalah, dan mewujudkan suasana belajar dan
sebagainya. proses pembelajaran agar peserta didik
Dasar pendidikan yang secara aktif mengembangkan potensi
dikemukakan Fazlur Rahman sejalan dirinya untuk memiliki kekuatan
dengan dasar pendidikan di Indonesia. spiritual keagamaan, pengendalian diri,
Pendidikan di Indonesia harus kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
berdasarkan pada falsafah hidup serta keterampilan yang diperlukan
bangsa Indonesia, yakni Pancasila. dirinya, masyarakat, bangsa dan
Pancasila terdiri dari lima sila yang negara” (UU Sisdiknas No. 20 Tahun
berbunyi, “(1) Ketuhanan Yang Maha 2003, 2012: 2-3).
Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan Pendidikan merupakan proses
beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) internalisasi pengetahuan dan nilai
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kepada peserta didik melalui
kebijaksanaan dalam pengajaran, bimbingan, pembiasaan,
permusyawaratan perwakilan, serta (5) pengawasan, dan pengembangan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat potensi agar tercipta pribadi yang
Indonesia.” agamis, cerdas, terampil dan berakhlak
Jika kita cermati, kelima sila yang mulia. Dengan sifat ini, peserta didik
terkandung dalam Pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman
merupakan penjabaran nilai-nilai al- serta dapat memfilternya. Gagasan
Qur’an, seperti tauhid, kemanusiaan, Rahman mengenai definisi pendidikan
kesatuan umat, musyawarah, dan Islam dipandang relevan dengan
keadilan. Nilai-nilai yang terkandung definisi pendidikan di Indonesia, baik
dalam Pancasila tersebut dapat untuk pendidikan Islam maupun
dijadikan sebagai dasar pelaksanaan pendidikan secara umum, karena pada
dasarnya output yang dikehendaki

2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
memiliki sifat yang sama. Hanya saja, Undang-Undang Nomor 20
definisi pertama mengenai pendidikan Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Islam yang dikemukakan Fazlur menyatakan bahwa, “Pendidikan
Rahman kurang relevan dengan nasional bertujuan untuk
Indonesia karena Indonesia sendiri mengembangkan potensi peserta didik
bukan negara Islam, tetapi negara agar menjadi manusia yang beriman
republik. dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Selain itu, pendidikan Islam Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
menurut Fazlur Rahman dapat berarti berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
intelektualisme Islam, seperti menjadi warga negara yang demokratis
pendidikan yang diselenggarakan di serta bertanggung jawab.”
perguruan tinggi. Hal ini relevan Dari uraian di atas, dapat
dengan pendidikan Islam yang berarti penulis simpulkan bahwa tujuan
lembaga, seperti sekolah, madrasah, pendidikan menurut Fazlur Rahman
perguruan tinggi, maupun pesantren. relevan dengan tujuan pendidikan
3. Tujuan Pendidikan Indonesia. Pada dasarnya, pendidikan
Tujuan pendidikan menurut Fazlur senantiasa mengarahkan individu
Rahman ada tiga, yaitu: menjadi pribadi yang berwawasan
a. Untuk mengembangkan manusia imtaq, lebih baik serta seimbang baik
sedemikian rupa sehingga semua dari segi afektif, kognitif, maupun
pengetahuan yang diperolehnya psikomotoriknya. Salah satu cara
akan menjadi organ pada mewujudkan tujuan tersebut adalah
keseluruhan pribadi yang kreatif dengan pemberian materi agama dan
(Rahman, 1967: 318). ilmu-ilmu umum. Selain itu, pendidikan
b. Menyelamatkan manusia dari diri juga bertujuan untuk menghasilkan
sendiri, oleh diri sendiri, dan untuk manusia yang kreatif dan kritis.
diri sendiri. Pendidikan adalah Untuk mewujudkan sifat kritis,
bekal terbaik untuk perkembangan proses pembelajaran hendaknya
setiap individu. berpusat pada peserta didik, karena
c. Untuk melahirkan ilmuwan yang setiap peserta didik memiliki
padanya terintegrasi ilmu-ilmu perbedaan minat (interest),
agama dan ilmu-ilmu umum kemampuan (ability), kesenangan
modern yang ditandai oleh adanya (preference), pengalaman (experience)
sifat kritis dan kreatif (Rahman, dan cara belajar (learning style).
1967: 316-317). Kegiatan pembelajaran perlu
Selain itu, sebagaimana dikutip menempatkan peserta didik sebagai
oleh Khotimah, Fazlur Rahman subjek belajar dan mendorong peserta
menyatakan dengan tegas bahwa didik untuk mengembangkan segenap
tujuan pendidikan Islam adalah untuk bakat dan potensinya secara optimal.
menanamkan komitmen-komitmen Adapun untuk mengembangkan sifat
nilai melalui tarbiyah (pendidikan kritis peserta didik, diperlukan
moral) dan mengkomunikasikan kemampuan dalam menganalisis
pengetahuan ilmiah melalui ta’lim pengetahuan kritis. Pengetahuan kritis
(pengajaran) (Khotimah, 2014: 249). adalah pengetahuan yang diyakini

2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-

sebagai katalisator dan mobilisator didik serta menghindarkan dari


yang mampu membebaskan manusia munculnya split personality seperti
dari segenap ketidakadilan dan yang dikemukakan Fazlur Rahman.
problematika sosial (Assegaf, 2013: Adapun pelaksanaan pembelajaran
230). tematik dijelaskan dalam paragraf
4. Peserta Didik berikut “Pelaksanaan pembelajaran
Menurut Fazlur Rahman, keadaan Tematik Terpadu berawal dari tema
peserta didik saat ini mengalami yang telah dipilih/dikembangkan oleh
permasalahan serius akibat adanya guru yang sesuai dengan kebutuhan
dikotomi, sehingga muncul pribadi peserta didik. Jika dibandingkan
yang terpecah-pecah (split personality). dengan pembelajaran konvensional
Padahal bagi Rahman, ilmu pembelajaran tematik ini tampak lebih
pengetahuan itu pada prinsipnya menekankan pada Tema sebagai
adalah satu, yaitu berasal dari Allah pemersatu berbagai mata pelajaran
Swt. (Rahman, Untuk mengatasi hal yang lebih diutamakan pada makna
tersebut, Rahman memiliki alternatif belajar, dan keterkaitan berbagai
dengan memberikan materi pelajaran konsep mata pelajaran. Keterlibatan
secara historis, kritis, dan holistik peserta didik dalam belajar lebih
(Rahman, 1988: 3-11). diprioritaskan dan pembelajaran yang
Pemberian materi secara historis, bertujuan mengaktifkan peserta didik,
kritis, dan holistik sesuai dengan memberikan pengalaman langsung
pembelajaran Kurikulum 2013 yang serta tidak tampak adanya pemisahan
bersifat tematik terpadu. antar mata pelajaran satu dengan
“Pembelajaran Tematik Terpadu lainnya.”
dilaksanakan dengan menggunakan Untuk menerapkan pembelajaran
prinsip pembelajaran terpadu. ini, tentu diperlukan pendidik yang
Pembelajaran terpadu menggunakan benar-benar menguasai bidang
tema sebagai pemersatu kegiatan keilmuan secara kritis dan
pembelajaran yang memadukan komperehensif.
beberapa mata pelajaran sekaligus 5. Pendidik
dalam satu kali tatap muka, untuk Pendidik dalam Islam dimaknai
memberikan pengalaman yang sebagai orang-orang yang bertanggung
bermakna bagi peserta didik. Karena jawab terhadap perkembangan anak
peserta didik dalam memahami didik dengan mengupayakan
berbagai konsep yang mereka pelajari perkembangan seluruh potensi anak
selalu melalui pengalaman langsung didik, baik potensi afektif, kognitif,
dan menghubungkannya dengan maupun psikomotorik. Sayangnya,
konsep lain yang telah dikuasainya.” menurut Rahman, pendidik yang
Pembelajaran tematik terpadu berkualitas sangat sulit ditemukan di
dalam Kurikulum 2013 untuk SD/MI lembaga-lembaga pendidikan (Fazlur
merupakan langkah serius yang Rahman, 1982: 116). Untuk mengatasi
diterapkan oleh pemerintah dalam kelangkaan tenaga pendidik seperti itu,
upaya meningkatkan kualitas peserta Rahman menawarkan beberapa

2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
gagasan sebagai berikut (Rahman, melakukan evaluasi peserta didik.
1982: 142-148): Seorang pendidik tidak hanya
a. Merekrut dan mempersiapkan anak mentransfer ilmu pengetahuan saja,
didik yang memiliki bakat-bakat tetapi juga mentransfer nilai-nilai, etika
terbaik dan mempunyai komitmen dan moral yang baik. Sebagai seorang
tinggi terhadap lapangan agama murabbi ruh, pendidik juga bertugas
Islam. melakukan bimbingan dan pelatihan,
b. Meningkatkan lulusan madrasah baik dalam kegiatan kelas maupun
yang relatif cerdas atau menunjuk kegiatan di luar kelas. Pendidik harus
para doktor lulusan Barat menjadi siap mendengarkan permasalahan yang
guru besar pada bidang studi dialami peserta didik serta
Bahasa Arab, Bahasa Persi, dan menawarkan berbagai solusi untuk
Sejarah Islam. menyelesaikannya. Pendidik juga harus
c. Para pendidik harus dilatih di pusat mengarahkan peserta didik untuk
pusat studi Islam di luar negeri, mengembangkan minat dan bakatnya.
khususnya Barat. Hal ini pernah Selain itu, pendidik harus melakukan
dilakukan Rahman sewaktu ia penilaian dan evaluasi untuk melihat
menjabat direktur Institut Pusat kemajuan yang dialami oleh peserta
Penelitian Islam di Pakistan. didik. Oleh karena itu, seorang guru
d. Melatih lulusan madrasah yang dituntut memiliki kompetensi
memiliki kemampuan bahasa Arab pedagogik, sosial, kepribadian,
dengan riset modern serta menarik profesional, dan leadership.
lulusan bidang filsafat dan ilmu- Berdasarkan uraian tersebut, dapat kita
ilmu sosial untuk dilatih bahasa definisikan kembali bahwa secara
Arab dan disiplin Islam klasik. umum, pendidik merupakan orang
e. Menggiatkan para pendidik untuk yang memiliki tanggung jawab
melahirkan karya-karya keislaman terhadap perkembangan peserta didik,
secara kreatif dan memiliki tujuan baik perkembangan dalam aspek
Sejalan dengan yang kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
dikemukakan Fazlur Rahman, Undang- Definisi pendidik menurut Fazlur
Undang No. 14 Tahun 2005 Rahman juga senada dengan definisi
mendefinisikan bahwa guru adalah pendidik dalam buku “Ilmu Pendidikan
pendidik profesional dengan tugas Islam” yang ditulis oleh Muhammad
utama mendidik, mengajar, Muntahibun Nafis. Buku tersebut
membimbing, mengarahkan, melatih, menjelaskan bahwa pendidik dalam
menilai, dan mengevaluasi peserta pendidikan Islam pada hakikatnya
didik pada pendidikan anak usia dini adalah orang-orang yang bertanggung
jalur pendidikan formal, pendidikan jawab terhadap perkembangan peserta
dasar, dan pendidikan menengah. didik dengan mengupayakan seluruh
Berdasarkan definisi di atas, potensi dan kecenderungan yang ada
dapat kita garis bawahi bahwa seorang pada peserta didik, baik yang
pendidik memiliki tugas utama mencakup ranah afektif, kognitif,
mendidik, mengajar, membimbing, maupun psikomotorik (Nafiz, 2011:
mengarahkan, melatih, menilai hingga 85). Maka kemudian kita dapat

2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-

menemukan relevansi antara peningkatan kualitas pendidik relevan


pemikiran Fazlur Rahman dengan dengan usaha yang dilakukan
konsep pendidik untuk saat ini. pemerintah. Justru usaha Rahman
Seperti yang diungkapkan Fazlur dapat dijadikan sebagai model yang
Rahman, pendidik dengan kriteria nantinya dapat diterapkan oleh
seperti itu tidak banyak ditemukan di pemerintah Indonesia untuk semakin
lapangan karena pada praktiknya kita meningkatkan kualitas pendidik secara
sering menjumpai pendidik yang tidak lebih komperehensif.
memenuhi kualifikasi dan kompetensi 6. Metode Pendidikan Islam
yang ditentukan. Menanggapi hal Metode yang menghasilkan
tersebut, sebenarnya pemerintah telah alumni yang kritis dan kreatif adalah
mengeluarkan peraturan dan kebijakan metode a double movement. Metode ini
melalui undang-undang, di antaranya awalnya digunakan untuk memahami
dalam UU No. 14 Tahun 2005 Tentang dan menafsirkan al-Qur’an. Metode ini
Guru dan Dosen Pasal 34 Ayat 1 yaitu terdiri dari dua gerakan ganda, yaitu
“Pemerintah dan pemerintah daerah membawa situasi sekarang ke masa al-
wajib membina dan mengembangkan Qur’an diturunkan dan kembali lagi ke
kualifikasi akademik dan kompetensi masa kini. (Rahman, 1982: 7-9).
guru pada satuan pendidikan yang Selanjutnya, gerakan ini
diselenggarakan oleh Pemerintah, diterjemahkan sebagai metode
pemerintah daerah, dan/atau pendidikan antara guru dan murid
masyarakat.” dalam sebuah pembelajaran.
Salah satu langkah yang ditempuh Metode ini terdiri dari gerakan
oleh pemerintah untuk ganda, yaitu gerakan dari guru ke
mengembangkan kualifikasi akademik murid dan gerakan dari murid ke guru.
dan kompetensi guru adalah sertifikasi. Kalau perlu ada juga gerakan di antara
Sertifikasi merupakan proses sesama murid. Dengan metode ini,
pemberian sertifikat untuk pendidik. diharapkan siswa memiliki keleluasan
Sertifikat diperoleh melalui beberapa dalam melakukan berbagai aktivitas
syarat tertentu. Selain itu, pendidik sehingga mereka tidak hanya
juga digiatkan untuk membuat mendengarkan ceramah dari guru,
berbagai tulisan serta melakukan riset tetapi juga membaca, memahami,
dengan menerbitkan jurnal, mengingat menganalisis, menulis, mengadakan
negara kita cukup tertinggal dalam eksperimen, mengalami proses
masalah ini. Pendidik atau calon pembuktian, sampai penemuan
pendidik yang berprestasi juga diberi (Sutrisno, 2005: 186-187). Metode lain
kesempatan melanjutkan studinya yang tidak kalah penting adalah
dengan beasiswa. Adapun terkait metode diskusi, metode pembelajaran
pelatihan, pendidik diperkenankan kebebasan, dan penyadaran. Subjek
mengikuti berbagai pelatihan dan didik disadarkan akan posisinya,
seminar, seperti pelatihan Kurikulum lantas diberi kebebasan dan motivasi
2013 dan lain-lain. Dengan demikian, untuk berbuat (Sutrisno, 2005: 189).
usaha Fazlur Rahman dalam upaya

2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
Salinan Permendikbud No. 65 Sarana pendidikan berupa
Tahun 2013 tentang standar proses gedung, perpustakaan serta lainnya
menyatakan bahwa “Kegiatan inti sangatlah erat hubungannya dengan
menggunakan model pembelajaran, mutu sekolah. Rahman dalam hal ini
metode pembelajaran, media menyadari betapa pentingnya alat-alat
pembelajaran, dan sumber belajar dan sarana tersebut bagi peningkatan
yang disesuaikan dengan karakteristik mutu pendidikan. Hal ini ia perhatikan
peserta didik dan mata pelajaran. dari berdirinya lembaga-lembaga ilmu
Pemilihan pendekatan tematik pengetahuan yang berdiri pada abad
dan/atau tematik terpadu dan/atau klasik, terutama saat dinasti-dinasti
saintifik dan/atau inkuiri dan berdiri (Rahman, 1994: 265-267).
penyingkapan (discovery) dan/atau Berbicara sarana pendidikan
pembelajaran yang menghasilkan sama halnya dengan bicara dana
karya berbasis pemecahan masalah pendidikan. Adanya sarana diperoleh
(project based learning) disesuaikan dari dana yang dimiliki oleh sebuah
dengan karakteristik kompetensi dan lembaga pendidikan. Sarana
jenjang pendidikan.” pendidikan sebagaimana dikemukakan
Proses pembelajaran pada oleh Fazlur Rahman memiliki relevansi
Kurikulum 2013 tidak lagi berpusat dengan pendidikan di Indonesia saat
pada guru, tetapi berpusat pada siswa. ini.
Hal ini bukan berarti guru tidak Selanjutnya menurut Rahman,
memiliki peran. Guru menjadi perpustakaan di lembaga-lembaga
fasilitator yang bertugas mengatur pendidikan Islam masih belum
jalannya pembelajaran di kelas, memadai, terutama jumlah buku-buku
sehingga baik guru maupun siswa yang berbahasa Arab dan Inggris.
sama-sama memiliki peran aktif dalam Untuk mengatasi hal tersebut, Rahman
menciptakan pembelajaran yang mengusulkan agar fasilitas
menyenangkan. Guru tidak melulu perpustakaan harus dilengkapi dengan
menyampaikan materi dengan metode buku-buku yang berbahasa Arab dan
ceramah, tetapi juga dengan diskusi, Inggris (Iqbal, 2015: 625). Buku
tanya jawab, dan sebagainya. Bahkan merupakan jendela dunia. Ibarat
masih ada puluhan strategi yang bisa sebuah rumah akan gelap tanpa
diterapkan. Selain itu, proses adanya jendela. Dengan buku,
pembelajaran yang pada mulanya seseorang mampu melihat cakrawala
berupa eksplorasi, elaborasi, dan keilmuan yang lebih luas, bahkan
konfirmasi (EEK), pada Kurikulum semakin banyak jendela yang dibuka,
2013 ini dikembangkan menjadi semakin banyak informasi yang akan
mengamati, menanya, mencoba, kita dapatkan.
menalar, dan menyajikan (5M). Di sini, Bahasa Inggris dan Bahasa
metode double movement Fazlur Arab merupakan bahasa internasional.
Rahman relevan dengan metode yang Keduanya dituntut untuk dikuasai oleh
diterapkan dalam Kurikulum 2013. setiap peserta didik terutama dalam
7. Sarana Pendidikan menghadapi persaingan global. Untuk
mewujudkannya, setiap lembaga

2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-

pendidikan di Indonesia pendidikan menengah sampai magister di


menyelenggarakan pembelajaran tanah kelahirannya, hingga ia merasa
bahasa Inggris dan bahasa Arab serta belum puas atas pendidikannya
melengkapi literatur di perpustakaan selanjutnya ia mengambil program
dengan kedua bahasa tersebut. doktoral di oxford university. Setelah
Pentingnya kedua bahasa tersebut selesai studi ia mengembangkan berbagai
menjadikan lembaga pendidikan non lembaga riset yang memadukan antara
formal turut menyelenggarakan pengetahuan umu dan agama sehingga
pembelajaran bahasa asing untuk terintegrasi menjadi satu kesatuan yang
menunjang kemampuan bahasa utuh. Harapannya adalah membentuk
peserta didik. Bahkan pesantren pribadi yang kuat beragama sekaligus
sebagai lembaga pendidikan Islam juga memiliki kecakapan dalam bidang-bidang
telah banyak yang memfokuskan umum dan modern.
kajian terhadap kedua bahasa Setelah dilakukan analisis
tersebut. bahwasannya pemikiran Fazlur Rahman
Literatur atau buku-buku yang relevan dengan pendidikan di Indonesia
menggunakan bahasa Inggris dan Arab dilihat dari dasar pendidikan, pengertian
pada pendidikan formal dapat kita pendidikan Islam, tujuan pendidikan,
jumpai di level terbawah, seperti peserta didik, pendidik, metode
PAUD dan TK. Ketersediaan buku- pendidikan Islam, dan sarana
buku tersebut masih berlanjut hingga pendidikan.[]
perguruan tinggi. Dengan demikian,
pemikiran Fazlur Rahman mengenai
sarana pendidikan memiliki relevansi
dengan sarana pendidikan di
Indonesia yang sama-sama masih
menunjukkan adanya kekurangan
sehingga diperlukan adanya
tambahan.

PENUTUP
Fazlur Rahman dilahirkan dalam
keluarga yang taat beragama. Ketekunan
dan kedisiplinan ayahnya serta
pendidikan moral yang diberikan ibunya
sangat mempengaruhi dalam pemikiran
keagamaannya sehingga Rahman mampu
menghadapi berbagai macam peradaban
dan tantangan di alam modern.
Pendidikan dasar ia dapatkan dari
keluarga kemudian ia mulai mengeyam
pendidikan formal mulai pendidikan
menengah. Rahman menyelesaikan

2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2
P-ISSN 2527- E-ISSN 2549-
DAFTAR RUJUKAN Tradition, London: University of
Chicago Press. 1982.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Saintifik Tematik Terpadu SD / MI HO. 2.
suatu pendekatan Praktek, Jakarta: 2-2.
PT. Rineka Cipta, 1998. Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis,
Assegaf, Abd. Rahman. Aliran Pemikiran
Metode, dan Prosedur, Jakarta:
Pendidikan Islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2013. Kencana, 2013.
Fahmi. “Pendidikan Islam Perspektif Sibawaihi. “Implikasi Pemikiran Ketuhanan
Fazlur Rahman” dalam Jurnal Fazlur Rahman terhadap Pendidikan
Pendidikan Agama Islam, Vol. II, No. Islam”, dalam Usman, (ed.),
2, 2016. Pendidikan Islam: konsep, Aksi, dan
Ikhtiono, Gunawan. Pendidikan evaluasi, Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Nondikotomik Fazlur Rahman,
Tarbiyah dan Keguruan, 2010.
Yogyakarta, Kaukaba, 2014.
Iqbal, Abu Muhammad. Pemikiran Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen,
Pendidikan Islam, Yogyakarta: Bandung: Alfabeta, 2013.
Pustaka Pelajar, 2015. Surakhmad, Winarno. Pengantar
Khotimah. “Pemikiran Fazlur Rahman Penelitian Ilmiah, Bandung: 1992.
Tentang Pendidikan Islam” dalam Sutrisno. Fazlur Rahman: kajian terhadap
Jurnal Ushuluddin, Vol. XXII, No. 2,
metode, epistemologi, dan sistem
Juli: 2014.
Mustafa. “Pemikiran Pendidikan Fazlur pendidikan, Yogyakarta: Pustaka
Rahman”, dalam Jurna Pendidikan Pelajar, 2005.
Islam Iqra’, Vol. VI, No. 1, 2018. Tim Penyusun. Undang-Undang Nomor 20
Nafiz, Muhammad Muntahibun. Ilmu Tahun 2003 tentang Sisdiknas,
Pendidikan Islam, Yogyakarta: Teras, Bandung: Citra Umbara, 2012.
2011. Undang-Undang Republik Indonesia
Nata, Abuddin. Pemikiran Pendidikan Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru.
Islam dan Barat, Jakarta: Rajawali
Press, 2013.
Permendikbud No. 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses.
Rahman, Fazlur. “Islamization of
knowledge: A Response”, dalam The
American Journal of Islamic Social
Science, Vol. 5, No. 1, 1988.
Rahman, Fazlur. “An Autobiographical
Note” dalam Journal of Islamic
Research, Vol. 4, No. 2, Oktober: 1990.
Rahman, Fazlur. “The Qur’anic Solution of
Pakistan’s Educational Problems”,
“Islamic Studies”, Vol. 6, No. 4, 1967.
Rahman, Fazlur. Islam and Modernity:
Transformation of an Intellectual

2 Jurnal
JurnalAl-Thariqah
Al-ThariqahVol.
Vol.3,3,No.
No.1,1,Januari
Januari- -Juni
Juni 2

Anda mungkin juga menyukai