NO : 001/PSM/FC/II/2022
Pada hari Senin, tanggal 21, bulan Februari, tahun dua ribu dua puluh dua (2022) telah
dibuat dan ditandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Lahan (selanjutnya disebut
“Perjanjian”) ini, oleh dan antara:
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Nomor Telephone :
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA Bersama – sama selanjutnya disebut “Para
Pihak”.
B. Bahwa PIHAK KEDUA berniat membuka usaha di area Onny Barber Center, oleh
sebab itu PIHAK KEDUA bermaksud menyewa lahan yang dimiliki oleh PIHAK
PERTAMA.
Selanjutnya Para Pihak dengan ini telah sepakat untuk membuat dan menandatangani
Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan – ketentuan, sebagai berikut:
PASAL 1
OBYEK SEWA
2. Fasilitas yang melekat pada Obyek Sewa meliputi seperti yang tercantum dalam
ayat B, Lembar Keterangan Para Pihak.
3. Serah terima Obyek Sewa berikut semua fasilitas yang melekat di dalamnya akan
diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, dengan BERITA ACARA
SERAH TERIMA (BAST), yang selanjutnya menjadi Lampiran III
PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN SEWA MENYEWA
1. Perjanjian ini berlangsung untuk jangka 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal
21 Februari 2022 dan berakhir pada tanggal 20 Juli 2022, selanjutnya disebut
“Masa Sewa”,
2. Apabila setelah berakhirnya Masa Sewa di tiap – tiap periode ini PIHAK PERTAMA
bermaksud untuk menyewakan kembali Objek Sewa, maka dalam hal tersebut
PIHAK KEDUA mempunyai prioritas pertama untuk memperpanjang masa sewa,
sepanjang PIHAK KEDUA memberitahukan kehendaknya untuk memperpanjang
masa sewa tersebut selambat – lambatnya 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya
Masa Sewa menurut Perjanjian ini, dengan ketentuan bahwa syarat-syarat dan
harga sewa untuk perpanjangan masa sewa yang baru tersebut, harus telah
disepakati oleh kedua belah pihak selambat – lambatnya 2 (dua) minggu sebelum
berakhirnya Masa Sewa ini. Apabila sampai dengan batas waktu tersebut tidak
tercapai kesepakatan tentang syarat-syarat dan harga sewa yang baru, maka
Perjanjian ini akan tetap berakhir pada akhir Masa Sewa yang disebutkan dalam
ayat 1 Pasal ini.
3. Setelah Masa Sewa berakhir dan PIHAK KEDUA tidak memperpanjang sewa,
PIHAK KEDUA diberi waktu 3 (tiga) hari, yaitu tanggal 23 Juli 2022 untuk
melakukan pembenahan perlengkapan dan peralatan Obyek Sewa, sebelum
dikembalikan kepada PIHAK PERTAMA.
1. Harga Sewa atas Obyek Sewa adalah sebesar Rp.xxxxx per Enam bulan, untuk
Masa Sewa , dengan tata cara pembayaran sebagai berikut :
i. Tahap I, pembayaran Uang Tanda Jadi (UTJ) Pada tanggal 17 Februari 2022
Rp.xxxxx UTJ dan dan kesepakatan pembayaran periode Pertama yang telah
dibayarkan ini tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
ii. Tahap II Sewa Enam Bulan Pertama : di bayar pada tanggal 21 Februari
2022 Rp.xxxxx
iii. Tahap II Sewa Enam Bulan Kedua : di bayar pada tanggal 21 April 2022
Rp.xxxxx
iv. Tahap III Sewa Enam Bulan Ketiga : di bayar pada tanggal 21 Mei 2022
Rp.xxxxx
v. Tahap IV Sewa Enam Bulan Keempat : di bayar pada tanggal 21 Mei 2022
Rp.xxxxx
2. PIHAK KEDUA wajib membayar dimuka Uang Deposit sebesar Rp. 500.000 (lima
ratus ribu rupiah) sebagai jaminan apabila ada kerusakan akibat proses loading
barang atau perubahan Obyek Sewa. Uang Deposit akan kembalikan jika proses
sewa selesai atau putus dan tidak ada kerusakan yang terjadi.
3. Setiap pembayaran dianggap sah apabila PIHAK PERTAMA telah memberikan bukti
penerimaan pembayaran kepada PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA berhak untuk memanfaatkan Obyek Sewa manakala PIHAK KEDUA
telah melakukan pembayaran Tahap Tanda Jadi (DP) dan Uang Deposit Pelunasan
Pembayaran tahap 1 periode sewa tahun pertama.
PASAL 4
PENGAKHIRAN PERJANJIAN SECARA SEPIHAK
1. Selama masa 8 (delapan) bulan di awal dan Masa Sewa, PIHAK KEDUA diberi
kesempatan untuk melakukan penilaian untung rugi atas usahanya. Manakala
PIHAK KEDUA, dengan sertai bukti Laporan Keuangan yang sah dan benar,
menunjukkan kerugian dan bermaksud menutup usahanya, maka PIHAK KEDUA
dapat mengajukan Pengakhiran Perjanjian ini secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA, paling lambat diterima oleh PIHAK PERTAMA tanggal 20 Sepetember
2022.
2. PERIJINAN
PIHAK KEDUA wajib mengurus sendiri segala perijinan dari instansi terkait
sehubungan dengan dilaksanakannya kegiatan usaha di Objek Sewa. Segala akibat
yang timbul karena kelalaian sehubungan dengan hal tersebut merupakan
tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya, dengan demikian PIHAK KEDUA
membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala gugatan/tuntutan berupa apapun dari
pihak manapun.
4. SEWA ULANG
PIHAK KEDUA dilarang mengalihkan atau mengoperkan hak sewanya baik seluruh
atau sebagian dari Obyek Sewa kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA. Apabila telah memperoleh persetujuan
tersebut, maka PIHAK KEDUA dan/atau penyewa yang menerima pengalihan
tersebut harus tunduk dan wajib mentaati/melaksanakan seluruh isi Perjanjian ini
termasuk pada Tatib dan ketentuan lain sehubungan dengan Perjanjian ini.
5. SERAH TERIMA
Pada saat berakhirnya Perjanjian ini, Obyek Sewa wajib diserahkan kembali oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam kondisi/keadaan yang baik, lengkap
dan bersih sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam BAST. Apabila
penyerahan tersebut tidak dilaksanakan, maka PIHAK PERTAMA berhak mengambil
alih Obyek Sewa sesuai dengan ketentuan/sanksi yang tercantum dalam Pasal 7.
6. KEPATUHAN
PIHAK KEDUA wajib tunduk, mematuhi dan melaksanakan Tata Tertib dan setiap
peraturan dan kebijakan lainnya yang mengatur tentang Pengelolaan Onny Barber
Center, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya
dari waktu ke waktu, dan semua peraturan, yang telah dan akan ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA.
9. LARANGAN MENJAMINKAN
PIHAK KEDUA dilarang untuk menjaminkan baik sebagian maupun seluruhnya
Tempat Yang Disewakan kepada pihak lain dengan alasan apapun juga.
Pelanggaran atas ketentuan ini maka berlakulah ketentuan dalam Pasal 7.
Pasal 6
CIDERA JANJI
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan satu atau lebih dari ketentuan-
ketentuan dan kewajiban – kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, Tata tertib
termasuk setiap dan seluruh kebijakan yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA,
maka PIHAK KEDUA dianggap secara sah telah terbukti lalai dan karenanya
dinyatakan telah cidera janji, sehingga mengenai kelalaian atau cidera janji
tersebut tidak diperlukan suatu pernyataan atau bukti apapun dari siapapun juga,
serta dikenakan kewajiban-kewajiban atau sanksi atas kelalaian tersebut.
3. Apabila keterlambatan pembayaran yang telah jatuh tempo sudah melebihi waktu
30 hari kalender, maka PIHAK Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa Perjanjian
ini dapat diakhiri secara sepihak oleh Pihak Pertama, tanpa harus ada
pemberitahuan terlebih dahulu. Dengan pembatalan ini, maka PIHAK KEDUA harus
melunasi seluruh sisa sewa yang belum dibayarkan secara sekaligus kepada PIHAK
PERTAMA.
Pasal 7
1. Apabila PIHAK KEDUA cidera janji, maka PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri
Perjanjian ini secara sepihak dan untuk pengakhiran itu PIHAK KEDUA dengan ini
menyatakan telah menyetujui melepaskan ketentuan mengenai syarat-syarat
berakhirnya Perjanjian seperti tersebut dalam Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab
Undang-undang Hukum Perdata dan selanjutnya PIHAK PERTAMA berhak
memutuskan semua aliran listrik, air ke Obyek Sewa serta PIHAK KEDUA
membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tanggung jawab terhadap kerusakan
dan/atau kerugian yang mungkin timbul karenanya.
4. Sepanjang hukum yang berlaku mensyaratkannya, maka PIHAK KEDUA dengan ini
juga telah memberi kuasa kepada PIHAK PERTAMA yang tidak akan berakhir
karena sebab apapun juga termasuk sebab-sebab yang ditentukan pada Pasal
1813 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, karena tanpa kuasa dimaksud
Perjanjian ini tidak akan dibuat dan ditandatangani dan oleh karena itu tidak dapat
dicabut kembali atau berakhir karena sebab apapun juga, yaitu untuk:
Masuk kembali ke dalam Obyek Sewa atau ke dalam suatu bagian darinya,
mengosongkan dan memindahkan barang dan perlengkapan yang ada di
Obyek Sewa ke tempat yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA; dan
Melakukan tindakan-tindakan yang dianggap baik dan perlu oleh PIHAK
PERTAMA demi tercapainya maksud pemberian kuasa ini.
5. PIHAK KEDUA dengan ini telah menyatakan setuju untuk membayar kepada PIHAK
PERTAMA semua biaya atas pemindahan dan penitipan barang-barang serta
perlengkapannya tersebut.
1. Force Majeure dalam Perjanjian ini berarti peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan
manusia normal untuk mencegahnya, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada
bencana alam, huru-hara, epidemi, kebakaran, banjir, ledakan, pemogokan masal,
perang, embargo, perubahan peraturan perundang-undangan, perubahan
kebijakan pemerintah, dan peristiwa kahar lain yang menimpa secara langsung dan
signifikan salah satu Pihak sehingga ia tidak dapat melaksanakan ketentuan dalam
Perjanjian ini, termasuk peristiwa-peristiwa yang walaupun masih dalam
kemampuan Para Pihak untuk mencegahnya, namun akan mengakibatkan kerugian
yang sangat besar bagi Para Pihak. Oleh karenanya Para Pihak sepakat untuk
menyatakan saling memberikan pembebasan untuk tidak saling menuntut kepada
pihak yang lain dalam bentuk apapun.
2. Bahwa dalam keadaan Force Majeure tersebut, PIHAK PERTAMA tidak bertanggung
jawab atas kerusakan yang dialami pada partisi internal dan interior/dekorasi serta
barang-barang milik PIHAK KEDUA yangdisimpan atau berada di dalam objek.
3. Bahwa dalam keadaan Force Majeure tersebut, maka pelaksanaan Perjanjian ini
akan diperpanjang untuk jangka waktu selama berlangsungnya keadaan Force
Majeure tersebut tanpa mengurangi hak dan kewajiban Para Pihak berdasarkan
Perjanjian ini.
Pasal 9
ALAMAT SURAT MENYURAT
PIHAK PERTAMA
Nama :
Alamat :
Nomor Telephone :
PIHAK KEDUA
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Nomor Telephone :
2. Bilamana terdapat perubahan alamat salah satu Pihak, maka harus diberitahukan
kepada Pihak lainnya secara tertulis dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak perubahan alamat sebagaimana dimaksud pada butir 1 di atas.
Dalam hal terjadi perselisihan diantara Para Pihak mengenai Perjanjian ini atau
pelaksanaannya, maka perselisihan itu akan terlebih dahulu diselesaikan oleh Para Pihak
secara musyawarah untuk mufakat. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan melalui Pengadilan dan untuk
keperluan tersebut, para pihak sepakat memilih tempat kedudukan yang umum dan
tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung.
PASAL 11
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Dalam hal PIHAK KEDUA lebih dari seorang, maka masing – masing dari PIHAK
KEDUA bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng untuk memenuhi
seluruh kewajiban dan tanggung jawab yang timbul berdasarkan Perjanjian ini
terhadap PIHAK PERTAMA meliputi. Namun tidak terbatas pada Tata Tertib dan
seluruh kebijakan dan/atau peraturan lainya yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA, namun demikian mereka harus menunjuk dan memberi kuasa kepada
salah satu diantara mereka untuk melakukan segala tindakan pengurusan dan
yang berkaitan dengan menyewa Obyek Sewa serta menjalankan usaha di Obyek
Sewa tersebut dalam hubungan dengan PIHAK PERTAMA. Untuk itu PIHAK KEDUA
wajib menyerahkan Surat Kuasa tersebut kepada PIHAK PERTAMA.
2. Perjanjian sewa menyewa ini tidak berakhir dengan pailit atau dibubarkan salah
satu Pihak atau dipindahtangankannya TANAH dan BANGUNAN kepada Pihaklain,
akan tetapi diteruskan oleh (para) penerimahaknya menurut hukum dari yang
pailit atau dibubarkanatauyang mendapat pemindahan haknya. (Para) Penerima
haknya menurut dari yang pailit atau dibubarkan atau yang mendapat pemindahan
haknya wajib tunduk pada ketentuan – ketentuan tersebut dalam perjanjian sewa
menyewa ini.
3. Hal-hal yang tidak diatur, belum diatur atau tidak cukup diatur dalam Perjanjian ini
dan Lampirannya akan diatur kemudian oleh Para Pihak di dalam suatu atau
beberapa Perjanjian Tambahan (Addendum) yang merupakan pelengkap dan
bagian yang integral serta tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
4. Semua lampiran yang tersebut dalam Perjanjian ini merupakan satu bagian yang
tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini, yang merupakan Perjanjian Pokok.
5. Apabila ada ketentuan dalam Perjanjian ini yang batal demi hukum atau dapat
dibatalkan, maka Para Pihak sepakat bahwa kebatalan tersebut tidak akan
mengakibatkan batalnya atau pembatalan ketentuan – ketentuan lain dalam
Perjanjian ini dan Para Pihak berkewajiban untuk mengganti ketentuan yang batal
atau dibatalkan tersebut dengan suatu ketentuan lain yang sah menurut hukum
dan sedapat mungkin mencerminkan maksud dan tujuan komersial dari ketentuan
yang batal atau dibatalkan.
6. Bahasa yang digunakan di dalam Perjanjian ini adalah Bahasa Indonesia, setiap
terjemahan dalam bahasa lain tidak mempunyai kekuatan hukum.
Setiap dan seluruh ketentuan di dalam Perjanjian ini telah terlebih dahulu dibaca dan
dimengerti, selanjutnya dengan itikad baik para pihak menandatangani Perjanjian ini.
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak pada hari dan tanggal
sebagaimana tersebut pada awal Perjanjian ini, 2 (dua) rangkap masing-masing
bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk
PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA.