Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

“MINYAK
VCO”

Oleh:

Nama: I Kadek Andika Wiryatama (02)

I Ketut Wahyu Weda Nata (05)

Kade Arya Adi Gunawan (09)

Kelas: XI MIPA 2

Tahun Pelajaran 2021/2022

SMA NEGERI 2 MENGWI


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun proposal ini yang berjudul MINYAK
VCO.

Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan proposal ini berkat bantuan dan tuntunan
dari Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak/Ibu Guru dan semua pihak yang membantu dalam pembuatan proposal ini

Akhir kata semoga proposal ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Saya
menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk penulisan
maupuan materinya, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan
sarannya, saya mengucapkan terimakasih.

Badung, 17 Oktober 2021


DAFTAR ISI

PROPOSAL................................................................................................................................................0
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................................................5
2.1 Landasan Teori................................................................................................................................5
2.2 Hipotesis..........................................................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................................7
METODE PENELITIAN............................................................................................................................7
3.1 Jenis Penelitian................................................................................................................................7
3.2 Waktu Dan Tempat..........................................................................................................................7
3.3 Alat Dan Bahan...............................................................................................................................7
3.4 Metode Pengumpulan Data..............................................................................................................8
3.4.1 Cara Kerja....................................................................................................................................8
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................................8
3.5 Teknik Analisis................................................................................................................................8
BAB IV.......................................................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................................................9
4.1 Hasil Penelitian................................................................................................................................9
4.2 Analisis Dan Pembahasan................................................................................................................9
BAB V.......................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


VCO (Virgon Coconut Oil) atau minyak kelapa murni merupakan salah satu produk dari sari
pati kelapa yang telah diketahui sangat baik bagi kesehatan. VCO ini dikenal dengan sebutan
minyak kelapa murni. Kelapa yang digunakan adalah kelapa tua yang segar lalu kemudian diolah
pada suhu rendah (<70°C) tanpa proses pemutihan dan hidrogenasi. Proses pembuatan minyak
kelapa murni ini sama sekali tidak menggunakan zat kimia organik dan pelarut minyak. Dari
proses seperti ini, rasa minyak yang dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika
minyak membeku, warna minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika cair, VCO tidak
berwarna (bening). Minyak kelapa murni tidak mudah tengik karena kandungan dari komponen
asam lemak jenuh yang tinggi sehingga proses oksidasi tidak mudah terjadi. Hal ini disebabkan
oleh pengaruh oksigen, keberadaan air, dan mikroba yang akan mengurangi kandungan asam
lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen lain. Secara fisik, VCO harus berwarna
jernih. Hal ini menandakan bahwa di dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain.
Apabila didalamnya masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih.
Keberadaan air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu, gumpalan tersebut
kemungkinan juga merupakan komponen blondo yang tidak tersaring semuanya. Karakteristik
lain dari VCO adalah memiliki warna jenuh, beraroma lembut dan rasanya gurih. Selain itu VCO
mengandung salah satu komposisi tertinggi dari asam lemak jenuh yang menjadikannya tidak
mudah tengik. VCO berdasarkan kandungan asam lemaknya digolongkan ke dalam minyak
laurat. Klasifikasi ini dilakukan karena kandungan asam laurat VCO paling besar dibandingkan
dengan asam lemak lainnya. VCO mengandung 90% asam lemak jenuh yang terdiri atas asam
laurat, miristat, dan palmitat. Kandungan asam lemak jenuh dalam VCO didominasi oleh asam
laurat dan asam miristat, sedangkan kandungan asam lemak lainnya lebih rendah. Tingginya
asam lemak jenuh yang dikandungnya menyebabkan VCO tahan terhadap proses ketengikan
akibat oksidasi. Komponen penting penyusun produk VCO adalah asam laurat. Kandungan asam
laurat yang tinggi dari VCO merupakan ciri khas produk ini. VCO disamping mengandung asam
laurat, juga mengandung vitamin E yang baik untuk kesehatan

Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan minyak goreng
(minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas yang lebih baik. Minyak
kelapa
kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum, dan mudah tengik, sehingga daya
simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi, minyak kelapa murni
mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa kopra.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah metode isolasi dengan etilen dan jerami nangka sebagai stimulasi koegolasinya dapat
menghasilkan VCO yang berkualitas.

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya karya ilmiah yang termaksud merupakan bentuk hasil penelitian sehingga
diperoleh produk yang bermanfaat.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari membuka usaha ini saya ingin menyalurkan ilmu yang dimiliki dalam bidang
kuliner, menambah pengalaman di dunia usaha serta menambah wawasan dengan berinovasi
melalui makanan favorit masyarakat yang sehat dan tahan lama.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.
Pemanfaatan kelapa pada seluruh bagiannya membuat tumbuhan ini disebut tumbuhan serba
guna (Setyamidjaja, 2008). Pemanfaatan kelapa secara tradisional dan sudah meluas
diantaranaya adalah pembuatan gula merah yang bahan bakunya dari kelapa. Pembuatan gula
merah ini merupakan salah satu cara meningkatkan harga jual kelapa. Seiring perkembangannya,
kelapa dan hasil olahannya mengalami pertumbuhan yang signifikan. Salah satu produk inovasi
pemanfaatan kelapa adalah VCO atau Virgin Coconut Oil. VCO memiliki banyak manfaat,
terutama dalam dunia kesehatan dan kecantikan. Kandungan asam laurat yang tinggi, yaitu
sekitar 45-53 % membuat VCO dijuluki sebagai “minyak paling sehat di dunia” (Argawal &
SJD, 2017). Selain kaya manfaat, harga jual VCO yang lebih mahal dan proses pembuatannya
yang relatif mudah merupakan keunggulan tersendiri yang dimiliki oleh produk inovatif ini.
Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan
modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan
kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya
simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan (Widiyanti, 2015).

Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa atau sering disebut dengan minyak goreng
(minyak kelapa kopra) minyak kelapa murni mempunyai kualitas yang lebih baik. Minyak kelapa
kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum dan mudah tengik sehingga daya
simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan) Terbentuknya minyak merupakan akibat
terhidrolisisnya ikatan peptida pada krim santan. Jika ikatan peptida tersebut terhidrolisis akan
menyebabkan sistem emulsi menjadi tidak stabil maka minyak dapat keluar dari sistem emulsi.
Pemecahan emulsi santan dapat terjadi dengan adanya enzim proteolitik. Enzim ini dapat
mengkatalisis reaksi pemecahan protein dengan menghidrolisa ikatan peptidanya menjadi
senyawa-senyawa lebih sederhana (Muhidin, 2001 dalam Winarti, 2007). Dalam pembuatan vco
dengan metode isolasi ini hampir mirip dengan metode fermentasi, hanya saja saat proses isolasi
santan ditambahkan dengan jerami nangka, dengan tujuan agar air dan blondo pada santan cepat
terpisah, hasil blondonya ditambahkan lagi dengan jerami nangka dan saring secara bersamaan,
hasil tersebut kita diamkan lagi selama paling lama sehari, setelahnya kita akan mendapatkan
minyak VCO-nya.

2.2 Hipotesis
VCO yang dihasilkan dari metode isolasi vco dengan etilen dan jerami nangka sebagai
stimulasi koagulasinya adalah vco yang berkualitas, berwarna bening, berbau gurih minyak
kelapa, tidak mudah tengik, jangka simpan panjang.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini bersifat eksperimen yang dilakukan secara langsung dan bertahap, pada
eksperimen akan dilakukan pengujian pada 2 variabel yaitu, variabel pertama yaitu pembuatan
VCO dengan menambahkan jerami nangka sebagai stimulator koagulasi dengan tujuan pada saat
proses pendiaman akan lebih sedikit memakan waktu karena dibantu oleh etilen pada jerami
nangka, dan pada variabel kedua akan dilakukan dengan proses yang sama tapi tanpa
menambahkan variabel tambahan jerami nangka. Hasil kedua variabel akan dibandingkan dari
warna, bau, dan daya simpan.

3.2 Waktu Dan Tempat


Kegiatan penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan selama 1-3 hari
berturut - turut. Adapun seluruh rangkaian penelitian ini bertempat di Perum Graha Shanti,
Abianbase, Mengwi, Badung.

3.3 Alat Dan Bahan

Bahan:
 Jerami nangka (Sebagai sumber etilen.)
 Kelapi tua (Sebagai bahan santan dan sumber minyak.)
 Air (Sebagai pencampur dalam pembuatan santan.)

Alat:
 Parutan Kelapa
 Cungkilan
 Kapak
 Baskom: 2
 Sendok
 Kain Penyaring
 Kukusan sebagai penyaring
3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Cara Kerja


Isolasi VCO
 Santan yang sudah terbentuk ditambahkan jerami nangka untuk mendapat
gumpalan/koagolasi blondo.
 Lalu diamkan selama kurang lebih 3 jam
 Setelah 3 jam, blondo akan terpisah dengan airnya.
 Kemudian blondo ditempatkan di atas penyaring bersama jerami nangka untuk
memisahkan VCO dari blondo.
 Setelah tersaring, diamkan lagi selama 24 jam agar minyak dan air VCO terpisah.
 Selepas terpisah, kita hanya memerlukan minyaknya saja, lalu saring kembali
minyak VCO agar mendapatkan hasil yang maksimal.
 Minyak VCO diap digunakan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan menguji 2 semple yang berbeda, pertama pembuatan
VCO dengan metode isolasi menggunakan jerami nangka sebagai stimulator koagulasi dan
sample kedua adalah pembuatan VCO dengan metode fermentasi. Hasil yang didapat dari kedua
semple tersebut akan kami bandingkan dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari kedua
uji coba sample tersebut.

3.5 Teknik Analisis


Data hasil eksperimen dianalisis secara selektif dan kualitatif. Variabel yang dianalisis adalah
sebelumnya telah dilakukan hasil uji coba mengenai kelayakan minyak VCO sebagai salah satu
alternatif penangkal bakteri dan virus.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


VCO yang dihasilkan dari metode Isolasi menggunakan Etilen dari Jerami Nangka sebagai
stimulator koagulasi adalah minyak kelapa berwarna bening, tidak berbau, kandungan pada
minyak masih terjaga, karena proses dilakukan tanpa pemanasan yang berakibat hilangnya
kandungan penting VCO. Pada metode tanpa etilen juga menghasilkan minyak VCO yang
berkualitas, berwarna jernih, tidak berbau.

4.2 Analisis Dan Pembahasan


Hasil Percobaan VCO terhadap hipotesis sudah mendekati hasil seperti yang diharapkan,
seperti minyak kelapa yang dihasilkan berwarna bening, jernih, konsistensi tidak kental, tidak
cair. Namun terdapat satu hal yang belum didapatkan yaitu minyak VCO yang tidak berbau gurih
kelapa. Metode menggunakan etilen mungkin jauh lebih rumit daripada metode tanpa etilen, juga
jika ingin menggunakan metode isolasi menggunakan etilen harus ada sumber etilennya yaitu
jerami nangka, dan buah nangka adalah buah musiman.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Demikian proposal “MINYAK VCO (VIRGIN COCONUT OIL)” yang telah saya susun.
Pembuatan proposal ini bertujuan untuk menambah ilmu tentang megolah santan dan jerami
nangka menjadi minyak VCO. Saya menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini
kecuali Tuhan Yang Maha Esa sehingga dalam pembuatan proposal “MINYAK VCO (VIRGIN
COCONUT OIL) tentunya banyak kekurangan. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna lebih baiknya penyusunan proposal selanjutnya.

Akhir dari penulisan proposal ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan proposal ini.

Anda mungkin juga menyukai