MUH. AMIN
1627042023
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat,
Makhluk. Salam serta sholawat tetap tercurahkan kepada bimbingan Nabi besar
tidak lepas dari peran dan sumbangsi pemikiran serta investasi dari banyak pihak.
Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada
orang tua penulis yang selalu mendoakan, mendorong, dan memberi motivasi dan
bantuan baik moril maupun materi dan penghargaan yang sama kepada semua pihak
1. Prof. Patang, S.Pi, M.Si. selaku penasehat akademik yang telah memberikan
yang telah memberikan bimbingan, nasehat, waktu dan berbagai arahan kepada
proposal ini.
iii
4. Bapak/Ibu dosen Pendidikan Teknologi Pertanian yang senantiasa memberikan
terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang
pertanian.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................i
LEMBAR PENGSAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................v
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................4
C. Tujuan Penelitian..............................................................................4
D. Spesifikasi Produk yang dirancang ..................................................4
E. Manfaat Penelitian............................................................................5
II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori......................................................................................6
B. Kajian Penelitian yang Relevan .......................................................16
C. Kerangka Berpikir ............................................................................17
III METODE PENELITIAN
A. Desain Perancangan .........................................................................19
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ......................................................20
C. Gambar Desain Produk ....................................................................20
D. Alat dan Bahan yang Digunakan ......................................................23
E. Prosedur Rancang Bangun ...............................................................23
F. Prosedur Pengujian Alat ...................................................................28
G. Teknik Analisis Data ........................................................................30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................31
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Hal.
2.1 Kelapa ................................................................................................... 6
2.2 Dongkrak gunting ................................................................................. 10
2.3 Dongkrak botol ..................................................................................... 10
2.4 Dongkrak buaya ................................................................................... 11
2.5 Dongkrak botol M/Buaya ..................................................................... 12
2.6 Dongkrak kereta ................................................................................... 13
2.7 Memeras Santan menggunakan tangan ................................................ 14
2.8 Kacik .................................................................................................... 15
2.9 Alat pemeras santan ulir ....................................................................... 15
2.10 Diagram alir kerangka pikir ................................................................. 18
3.1 Diagram desain perancangan................................................................ 19
3.2 Bagian-bagian produk .......................................................................... 20
3.3 Tampak belakang ................................................................................. 21
3.4 Tampak depan ...................................................................................... 22
3.5 Tampak atas .......................................................................................... 22
3.6 Dongkrak hidrolik ................................................................................ 25
3.7 Rangka .................................................................................................. 26
3.8 Wadah santan ....................................................................................... 26
3.9 Wadah kelapa ....................................................................................... 27
3.10 Tutup press ........................................................................................... 27
3.11 Saringan ampas..................................................................................... 28
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
negara yang beriklim tropis dan sub-tropis. Tanaman ini sering dimanfaatkan
hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga disebut juga sebagai buah serba
guna. Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia, hal ini
memperngaruhi keragaman olahan pangan yang ada di Indonesia. Salah satu produk
dari kelapa adalah santan kelapa yang merupakan hasil perasan dari lapisan putih
lembaga atau endosperm. Santan merupakan bahan baku dari berbagai jenis
makanan. Serta banyak juga yang menjadikan santan sebagai bahan baku
Santan merupakan minyak dalam air yang diperoleh dengan cara memeras
daging buah kelapa segar yang telah diparut atau dihaluskan. Santan termasuk
bahan pangan yang memiliki kadar air, protein dan lemak yang cukup tinggi seperti
halnya susu sapi. Keunggulan santan dari susu sapi adalah santan tidak
mengandung laktosa seperti pada susu sapi sehingga santan dapat dikonsumsi oleh
para penderita lactose intoleran. Protein pada susu sapi mempunyai potensi
menyebabkan alergi lebih tinggi dibandingkan protein pada santan. Selain itu,
santan mengandung lemak jenis lemak nabati serta tidak mengandung kolesterol,
1
2
Santan berperan dalam penambahan aroma, cita rasa dan perbaikan tekstur
bahan pangan hasil olahan. Hal ini disebabkan karena santan mengandung senyawa
pemanasan suhu tinggi akan menghasilkan bau yang enak. Sayangnya, santan
menjadi pecah saat dipanaskan di atas suhu 80˚C serta aroma (flavor) kelapa yang
harum sebagian besar akan hilang. Pecahnya santan dapat dilihat dari terbentuknya
menyebabkan cita rasa produk olahan berubah dan penampilannya menjadi kurang
menarik. Solusi yang biasa dilakukan adalah melakukan pengadukan selama santan
(Saharman, 2016).
Untuk menghasilkan santan, kepala parut diberi sedikit air dan diperas.
metode dan alat dapat digunakan dalam proses memeras santan. Dimulai dari proses
yang sangat sederhana seperti, menggunakan tangan secara manual yang dibantu
oleh saringan. Beberapa alat sederhana juga telah dikembangkan sejak lama, seperti
contohnya alat peras santan tradisional yang terbuat dari kayu yang dibuat seperti
bangku lalu ditekan oleh manusia, hingga alat-alat peras santan modern. penelitian
yang berjudul Pembuatan Alat Pres Santan Kelapa Secara Hidrolik. Menggunakan
metode penelitian Uji Coba. Dan menyimpulkan bahwa Konstruksi Alat Pres santan
kelapa secara Hidrolik yang tidak menggunakan poros ulir daya, merupakan solusi
3
yang tepat untuk masalah keausan ulir poros dan ulir mur yang terdapat pada alat
pres santan kelapa secara Mekanis dan alat pres santan kelapa secara Mekanis
digunakan untuk mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang
diperlukan untuk pengangkatan, daya yang dihasilkan jauh lebih besar dan tenaga
(Prihatin, 2018).
Seperti halnya untuk memperoleh santan kelapa, rumah tangga, restoran, dan home
langsung kelapa yang telah diparut menggunakan tangan. Cara tersebut dinilai tidak
efesien, pemborosan waktu dan penggunaan tenaga kerja yang banyak. Oleh karena
itu, penulis merancang alat pemeras santan berbasis hidrolik otomatis yang dapat
memudahkan masyarakat dalam memeras santan, sehingga waktu dan tenaga yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
digunakan untuk memeras santan secara praktis dan tanpa memerlukan tenaga yang
berlebih. Alat ini meggunakan dongkrak hidrolik otomatis sebagai alat pengepres
kelapa parut untuk dijadikan santan. Alat ini memiliki beberapa bagian yaitu
penyangga alat pengepres santan, Spesifikasi alat ini adalah sebagai berikut:
5
1. Dimensi dongkrak : 39 × 16 cm
2. Dimensi rangka : 45 × 70 cm
3. Tinggi penyaring : 20 cm
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
guna.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat dijadikam sebagai bahan bacaan, bahan informasi dan
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari
suku aren-arenan atau Arecaceae. Arti kata kelapa dapat merujuk pada
keseluruhan pohon kelapa, biji, atau buah, yang secara botani adalah pohon
berbuah, bukan pohon kacang-kacangan. Istilah ini berasal dari kata Portugis dan
Spanyol abad ke-16, coco yang berarti kepala atau tengkorak setelah tiga lekukan
pada tempurung kelapa yang menyerupai fitur wajah. Tumbuhan ini dimanfaatkan
untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Tanaman kelapa disebut juga tanaman
serbaguna, karena dari akar sampai ke daun kelapa bermanfaat, demikian juga
6
7
2. Santan
Santan adalah cairan putih kental hasil ekstraksi dari kelapa yang dihasilkan
dari ekstrak (daging buah) kelapa tua baik dengan atau tanpa penambahan air.
dengan tangan (tradisional) ekstrak santan yang dihasilkan sebanyak 52%, dan
dengan mesin seperti waaring blender atau hydraulic press menghasilkan sekitar
60-70% ekstrak santan. Untuk skala industri, ekstraksi dilakukan ddengan mesin
pemeras santan yang memungkinkan untuk mendapatkan santan murni 100% tanpa
Santan termasuk bahan pangan yang memiliki kadar air, protein dan lemak
yang cukup tinggi seperti halnya susu sapi. Keunggulan santan dari susu sapi adalah
santan tidak mengandung laktosa seperti pada susu sapi sehingga santan dapat
dikonsumsi oleh para penderita lactose intolerant. Protein pada susu sapi
8
santan. Selain itu, santan meengandung lemak jenis lemak nabati serta tidak
Santan berperan dalam penambahan aroma, cita rasa dan perbaikan tekstur
bahan pangan hasil olahan. Hal ini disebabkan karena santan mengandung senyawa
pemanasan suhu tinggi akan menghasilkan bau yang enak. Sayangnya, santan
menjadi pecah saat dipanaskan di atas suhu 80˚C serta aroma (flavor) kelapa yang
harum sebagian besar akan hilang. Pecahnya santan dapat dilihat dari terbentuknya
menyebabkan cita rasa produk olahan berubah dan penampilannya menjadi kurang
menarik. Solusi yang biasa dilakukan adalah melakukan pengadukan selama santan
(Saharman, 2016).
Santan merupakan produk emulsi minyak dalam air alami. Emulsi adalah
campuran antara partikel-partikel suatu zat dengan zat cair lainnya dimana satu
campuran yang terdiri dari dua bahan yang tak dapat bercampur seperti air dan
minyak. Santan yang baru diekstrak memiliki emulsi yang relatif stabil. Jika
didiamkan 5-10 jam, santan akan memisah menjadi dua fase, yaitu fase kaya air
(skim) pada bagian bawah dan fase kaya minyak (krim) pada bagian atas. Santan
bersifat mudah rusak karena mudah ditumbuhi oleh mikroba pembusuk. Santan
yang disimpan dalam suhu 35°C dalam waktu 6 jam akan mengalami kerusakan.
Kerusakan tersebut antara lain pecahnya emulsi santan, timbulnya aroma tengik dan
9
terjadi perubahan warna menjadi lebih gelap. Pengawetan santan yang dianggap
paling cocok adalah dengan pengalengan, santan kaleng dapat tahan sampai lebih
dari 24 bulan pada kondisi penyimpanan suhu ruang. Selain itu, proses Ultra High
Temperature (UHT) dengan kemasan aluminium foil atau Tetra Pak juga banyak
dilakukan untuk pengawetan santan. Untuk menyimpan santan yang segar (diperas
sendiri) lebih tahan lama dapat dilakukan dengan menyimpan santan dalam wadah
atau plastik yang memiliki penutup rapat. Simpan santan dalam lemari es. Hal ini
dapat bertahan selama 4–6 hari. Jika disimpan dalam pendingin (freezer), yang
dapat bertahan sampai 3 bulan. Untuk menggunakan santan yang telah disimpan
dibandingkan santan segar yang baru diperas, tetapi masih bisa digunakan jika
3. Dongkrak
berat, dongkrak digerakkan dengan tangan atau kaki. Dongkrak dirancang untuk
mempermudah kerja manusia, biasanya alat ini digunakan untuk mobil. Fungsi
dongkrak pada mobil adalah untuk mengangkat mobil pada waktu pemasangan jack
stand dan juga biasanya digunakan untuk mengganti ban mobil, namun tujuan lain
perbaikan mobil tersebut. Dalam perkembangannya, dongkrak saat ini tidak hanya
10
digunakan pada mobil saja, saat ini banyak digunakan pada berbagai macam jenis
a. Dongkrak Gunting
selain itu dongkrak jenis ini juga disebut dengan dongkrak ketupat atau dongkrak
jembatan. Dongkrak gunting merupakan peralatan standar yang ada pada setiap
mobil, artinya jika anda membeli mobil baru, biasanya disertakan juga dongkrak
jenis ini. Cara menggunakan dongkrak ini adalah dengan memutar poros ulir searah
parktis dan tidak banyak memakan tempat, sedangkan kelemahan dongkrak gunting
b. Dongkrak Botol
botol. Cara kerja dari dongkrak ini menggunakan sistem hidrolik. Jadi saat anda
dongkrak gunting, selain itu karena menggunakan sistem hidrolik dongkrak botol
sering bocor seal olinya, sehingga daya angkat menjadi berkurang. Dongkrak botol
juga tersedia dengan berbagai ukuran, mulai dari 2 ton, 5 ton, 15 ton dan 27 ton,
sampai 100 ton. Jadi jika anda menggunakan dongkrak ini pilihlah dongkrak yang
c. Dongkrak Buaya
buaya yang terbuka. Sama seperti dongkrak botol, dongkrak buaya juga
Kelebihan dari dongkrak ini adalah bisa digunakan dalam segala medan,
misalnya medan miring atau tidak rata, karena menggunakan empat roda. Selain itu
cocok digunakan untuk semua jenis mobil kecil, tidak seperti dongkrak botol
dimana cukup sulit jika digunakan untuk mendongkrak mobil jenis sedan.
Dongkrak buaya tersedia dari kapasitas 1,5 ton, 2 ton, 2,5 ton, 3 ton, 5 ton, 10 ton,
20 ton.
digeser/pindah tempat. Dengan adanya dongkrak botol buaya ini akan memudahkan
13
penggunaan dongkrak botol tersebut. Tersedia beberapa jenis dari kaps 22 ton, 35
e. Dongkrak Kereta
Dongkrak kereta banyak digunakan pada perbaikan rel kereta api ataupun
saat evakuasi kereta bila terjadi kecelakaan. Jenis dongkrak yang digunakan untuk
kereta biasanya jenis dongkrak kereta system putar, tersedia dari kaps 1,5T, 3T, 5T,
10T, 16T dan 20T. Sedangkan yang digunakan oleh para off roader yang jenis
dongkrak kereta Farm Jack digunakan untuk mengangkat body mobil saat terjebak
dilumpur atau tanah becek yang tidak mungkin menggunakan dongkrak biasa.
4. Pemeras santan
Untuk menghasilkan santan, kepala parut diberi sedikit air dan diperas.
metode dan alat dapat digunakan dalam proses memeras santan. Dimulai dari proses
yang sangat sederhana seperti, menggunakan tangan secara manual yang dibantu
oleh saringan. Beberapa alat sederhana juga telah dikembangkan sejak lama, seperti
14
contohnya alat peras santan tradisional yang terbuat dari kayu yang dibuat seperti
bangku lalu ditekan oleh manusia, hingga alat-alat peras santan modern.
Sejak dahulu santan merupakan salah satu bahan penting yang digunakan
zaman dulu harus bekerja keras, mulai dari mengambil kepala hingga memeras
penyaring.
b. Kacik
Kacik digunakan sebagai alat untuk memeras kelapa di dapur Minang jadul.
Kacik biasanya digunakan kalau orang memarut kelapa dalam jumlah banyak untuk
sudah diberi air dengan kain. Bungkusan tersebut diletakkan di atas kacik, ditutup
dengan kayu penjepit, dan ditindih atau diduduki kayunya untuk memberi tekanan
pada bungkusan. Air santan akan keluar dari serat kain dan di tampung di bagian
bawah kacik.
15
pada alat pemeras santan guna memudahkan pekerjaan manusia. Alat pemeras
yang banyak dijumpai di masyarakat saat ini. Cara menggunakan alat pemeras
santan ulir ini dengan cara memasukkan parutan kelapa yang dibungkus dengan
kain kedalam wadah, kemudian tuas ulirnya diputar hingga menekan parutan kelapa
Kajian penelitian yang relavan merupakan acuan dari penelitian ini. Adapun
penelitian tentang alat pemeras santan sudah ada beberapa penelitian sebelumnya,
yang berjudul Pembuatan Alat Pres Santan Kelapa Secara Hidrolik. Menggunakan
metode penelitian Uji Coba dsan menyimpulkan bahwa Konstruksi Alat Pres santan
kelapa secara Hidrolik yang tidak menggunakan poros ulir daya, merupakan solusi
yang tepat untuk masalah keausan ulir poros dan ulir mur yang terdapat pada alat
pres santan kelapa secara Mekanis dan alat pres santan kelapa secara Mekanis
Hidrolik. Dan konstruksi Alas silinder yang bisa di pisahkan dari silinder Pres
sangat memberi kemudahan pada saat mengeluarkan ampas dari dalam silinder
Pres. Serta cara pengoperasian Alat Press antan kelapa secara Hidrolik yang praktis,
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Adi (2018), dalam penelitian yang
penelitian Uji Coba dan menyimpulkan bahwa rangka mesin pemeras santan
memiliki dimensi dengan panjang 915 mm, lebar 350 mm dan tinggi 350 mm. Dan
bahan rangka menggunakan bahan baja ST-37 profil hollow dengan ukuran 40 mm
E6013 diameter 2 mm. Elektroda jenis ini digunakan untuk semua pengelasan. Baut
dan mur menggunakan jenis M8 dengan bahan baut dan mur adalah baja liat dengan
baja karbon 0,2%C. Pembuatan lubang pada rangka menggunakan mata bor jenis
HSS diameter 8 mm dengan waktu 5,07 menit untuk 4 lubang pada rangka pengikat
17
gearbox, diameter 8 mm dengan waktu 23,07 menit untuk 22 lubang yaitu, 2 hopper
santan telah dilakukan dengan baik, namun masih membutuhkan tenaga yang ekstra
dalam pengoprasiaanya, selain dari itu rancang bangun alat pemeras santan di atas
menggunakan sistem semi otomatis. Oleh karena itu penerapan alat pemeras santan
C. Kerangka Pikir
Indonesia, hampir seluruh bagian dari tanaman kelapa dimanfaatkan oleh manusia.
Salah satunya adalah daging buah kelapa baik yang muda maupun yang tua. Daging
buah kelapa tua biasanya dimanfaatkan sebagai santan. Santan merupakan salah
satu produk atau olahan dari buah kelapa yang banyak dijumpai pada berbagai
Proses pembuatan santan dimulai dari memarut daging buah kelapa tua dan
mencampurkannya dengan sedikit air, hingga tercipta santan putih dan kental saat
ampas kelapa dipisahkan dari air. Saat proses pemisahan, berbagai cara digunakan,
dimulai dari cara manual dengan menggunakan kain saring hingga menggunakan
mesin.
satu proses sederhana namun dalam pengerjaannya dibutuhkan banyak tenaga dan
waktu yang cukup lama. Berbeda saat menggunakan mesin, proses memeras kelapa
18
menjadi santan akan lebih mudah dan waktu pengerjaannya akan lebih singkat,
banyak. Sehingga, dengan hasil pemikiran tersebut, dibuatlah alat pemeras santan
berbasis hidrolik. Diagram Alir Kerangka Pikir dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Kelapa
Santan
Perancangan dan
Desain Alat
Waktu yang
dibutuhkan Lebih
Sedikit dan Beban
Kerja Berkurang
A. Desain Perancangan
sebelumnya. Berikut ini adalah alur desain perancangan pada penelitian ini.
Mulai
Analisis masalah
Tahap pengujian
Tidak
Kriteria
perancangan
Ya
Selesai
19
20
Pembuatan dan pengujian alat dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli
Alat pemeras santan berbasis hidrolik otomatis merupakan alat yang digunakan
untuk memeras santan secara praktis dan tanpa memerlukan tenaga yang berlebih. Alat
ini meggunakan dongkrak hidrolik otomatis sebagai alat pengepres kelapa parut untuk
dijadikan santan. Alat ini memiliki beberapa bagian yaitu penyaring dari bahan
hidrolik otomatis dengan penyaring, dan rangka penyangga alat pengepres santan.
Keterangan:
1. Rangka
2. Wadah kelapa
3. Wadah santan
4. Tutup press
5. Hidrolik press
6. Saringan ampas
Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan alat adalah sebagai
berikut:
1. Alat
a. Gerinda d. Meteran
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam proses perancangan dan modifikasi alat adalah
sebagai berikut:
a. Elektroda f. Baut
berikut:
24
ini dilakukan pengembangan pada alat pemeras santan. Rancangan alat pemeras santan
2. Rancangan Fungsional
dilakukan oleh sistem atau sistem tersebut akan difungsikan untuk apa.
a. Dongkrak Hidrolik
Dongkrak hidrolik berfungsi untuk menekan tutup press sehingga kelapa parut
yang ada pada wadah kelapa sehingga kelapa parut tersebut dapat mengeluarkan
santan.
b. Rangka
Rangka berfungsi untuk menopang semua alat yang akan digunakan untuk
c. Wadah Santan
kelapa parut.
d. Wadah Kelapa
pengepressan.
25
e. Tutup Press
f. Saringan Ampas
dengan santan.
3. Rancangan Struktural
a. Dongkrak hidrolik
Dongkrak hidrolik yang digunakan pada penelitian ini memiliki tekanan 12V,
b. Rangka
Rangka yang digunakan pada penelitian ini memiliki tinggi 400 mm dan 280
mm serta ketebalan besi holo yang digunakan 30 mm dengan skala 1:5 dari ukuran
yang sebenarnya. Gambar rangka dapat dilihat pada gambar berikut ini
c. Wadah Santan
Wadah santan yang digunakan pada penelitian ini memiliki diameter 250 mm
dan tinggi 90 mm dengan menggunakan skala 1:5 dari ukuran yang sebenarnya.
d. Wadah kelapa
Wadah kelapa yang digunakan pada penelitian ini berdiameter 180 mm dan
tinggi 75 mm dengan menggunakan skala 1:2 dari ukuran yang sebenarnya. Gambar
e. Tutup press
Tutup press yang digunakan pada penelitian ini berdiameter 170 mm dan
tinggi 13 mm dengan skala 1:2 dari ukuran yang sebenarnya. Gambar tutup press
f. Saringan Ampas
Saringan ampas yang digunakan pada penelitian ini memiliki diameter 170 mm
dan tinggi 77 mm dengan menggunakan skala 1:2 dari ukuran yang sebenarnya.
4. Pembuatan Alat
1. Cara pengujian
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui Kapasitas Kerja Alat yang diuraikan
sebagai berikut:
pengepressan.
5) Kelapa parut yang ada di dalam wadah kelapa kemudian dipress menggunakan
dongkrak hidrolik.
berikut(BSN, 1989):
��
K= × 3600 (3.1)
�
Keterangan :
T : Waktu (detik)
30
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis
data kuantitatif dengan statistik deskriptif. Pengujian pada penelitian ini hanya terbatas
pada uji alat, sehingga data yang disajikan dalam penelitian ini adalah bentuk data rasio
yang diperoleh dari hasil uji coba, data yang diperoleh dibandingkan dengan kinerja
alat yang kemudian akan menjadi acuan dalam membuat deskripsi mengenai Kapasitas
Kerja Alat.
DAFTAR PUSTAKA
Mahmud, Zainal. & Ferry, Yulius. 2004. Prospek pengolahan Hasil Samping
Buah Kelapa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan: Bogor.
Prakasa, Adi. 2018. Rancang Bangun Alat Pemeras Santan (Bagian Statis).
Jember: Fakultas Teknik Universitas Jember.
Sinaga, Rustam. 2011. Analisa Mesin Press Pemeras Santan Kelapa Dengan
Kapasitas 110-140 Buah Kg/Jam Di Padang Hilir Tebing Tinggi.
Pematang Siantar: Teknik Mesin Universitas Simalungu.
31