Anda di halaman 1dari 9

NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

BAB 5
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN
RUANG LINGKUP MATERI MUATAN
PERATURAN DAERAH

5.1. SASARAN YANG AKAN DIWUJUDKAN

Sebagai sebuah revisi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur Tahun 2018-2038 harus dapat menjadi pengganti yang lebih sesuai dengan kebutuhan
masyarakatnya serta memperhatikan dinamika perkembangan wilayah yang sudah terjadi. Hal
lain yang perku ditekankan dalam penyusunan RTRW ini adalah revisi terhadap rencana tata
ruang dilakukan bukan untuk pemutihan terhadap penyimpangan pelaksanaan pemanfaatan
ruang seperti yang dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Pasal 91.

Melihat potensi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang sebagian besar terletak pada
sektor pertanian dan pariwisata, maka sasaran pembangunan dapat diarahkan pada konsep
agropolitan dan agrowisata. Selain itu, untuk mendukung konsep itu sendiri, sarana dan
prasarana di bidang aksesibilitas juga menjadi salah satu sasaran pembangunan. Diwujudkannya
sasaran pembangunan ini, diyakini akan mampu menjadikan Kabupaten Ogan Komerin Ulu
Timur lebih sejahtera dan mencapai visi misnya.

Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Peraturan Daerah V-1
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

5.2. ARAH DAN JANGKAUAN PENGATURAN

Sistematika penyajian laporan RTRW Kabupaten antara lain memuat informasi mengenai:

BAB I KETENTUAN UMUM

Bab ini berisi tentang pengertian istilah atau rasa yang digunakan serta peran dan fungsi
RTRW Kabupaten.

BAB II LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN

Bab ini menguraikan tentang batas wilayah, lingkup wilayah, muatan RTRW Kabupaten.

BAB III TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI

Bab ini menguraikan tentang tujuan penataan ruang, kebijakan penataan ruang, dan strategi
penataan ruang yang dirinci lagi menjadi strategi pengembangan sarana dan prasarana, strategi
peningkatan keterpaduan antar sektor, strategi pengembangan kawasan strategis, strategi
peningkatan fungsi kawasan.

BAB IV STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN 

Dalam bab ini, struktur wilayah kabupaten diuraikan menjadi rencana sistem perkotaan,
sistem jaringan prasarana, sistem jaringan trasnpsortasi, sistem jaringan energi, sistem jaringan
telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, dan sistem jaringan prasarana lainnya.

BAB V RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN

Bab ini membahas tentang rencana pola ruang yang dirincikan menjadi meawasan
peruntukan lindung dan kawasan peruntukan budidaya

BAB VI PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN 

Bab ini menjelaskan tentang penetapan kawasan strategis dan jenisnya.

BAB VII ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN

Arahan pemanfaatan ruang meliputi program utama, lokasi, besaran, sumber pendanaan,
instansi pelaksana, dan waktu pelaksana.

BAB VIII KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Dalam bab ini, ketentuan mengenai pengendalian pemanfaatan ruang diwujudkan melalui
ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinnan, ketentuan insentif dan insentif, dan
arahan sanksi administratif.

BAB IX HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT

Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Peraturan Daerah V-2
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

Bab ini membahas mengenai hak masyarakat, kewajiban masyarakat, peran masyarakat,
tata cara peran masyarakat

BAB X KELEMBAGAAN

Bab ini membahas mengenai kelembagaan pada penataan ruang di daerah untuk koordinasi

BAB XI PENYELESAIAN SENGKETA

Bab ini membahas mengenai penyelesaian sengkata penataan ruang

BAB XII PENYIDIKAN

Bab ini membahas mengenai pihak yang memiliki kewenangan untuk melakukan
penyidikan dan terkait wewenang yang dimiliki oleh penyidik.

BAB XIII KETENTUAN PIDANA

Bab ini membahas mengenai ketentuan pidana bagi orang atau badan hukum yang
melakukan pelanggaran.

BAB XIV KETENTUAN LAIN-LAIN

Ketentuan lainnya seperti peninjauan kembali diatur di bab ini.

BAB XV KETENTUAN PERALIHAN

Bab ketentuan peralihan membahas tentang ketentuan mengenai peraturan lainnya terkait
peraturan daerah yang disusun.

BAB XVI PENUTUP

Bab ini merupakan penutup serta pernyataan bahwa peraturan daerah ini sudah berlaku.

5.3. RUANG LINGKUP MATERI MUATAN PERATURAN DAERAH

Ruang lingkup materi Naskah Akademik ini mengacu pada UU Nomor 12 tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang meliputi ketentuan umum, memuat
rumusan akademik mengenai pengertian dan frasa, materi yang akan diatur, ketentuan sanksi,
dan ketentuan peralihan.

A. Ketentuan Umum

Ketentuan umum memuat rumusan akademik mengenai pengertian istilah-istilah dan frasa.
Istilah-istilah umum yang terdapat dalam peraturan ini antara lain sebagai berikut.
1. Daerah adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah

Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Peraturan Daerah V-3
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah


otonom.
3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu Timur.
4. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain
hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
5. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
6. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola
ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.
7. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang
sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan program beserta
pembiayaannya.
8. Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang
9. Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
10. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.
11. Rencana Tata Ruang Kabupaten yang selanjutnya disebut RTRW Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, yang berupa rencana operasional pembangunan
wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sesuai dengan peran dan fungsi wilayah
yang telah ditetapkan dalam RTRW yang akan menjadi landasan dala pelaksanaan
pembangunan di wilayan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
12. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten adalah arahan pengembangan wilayah
yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah
dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun.
13. Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten adalah penjabaran kebijakan penataan
ruang ke dalam langkah-langkah pencapaian tindakan yang lebih nyata yang menjadi
dasar dalam penyusunan rencana struktur ruang danrencana pola ruang wilayah
Kabupaten.
14. Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah susunan sistem
pusat kota dan sistem jaringan infrastruktur yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan
sosial ekonomi masyarakat kota yang secara hierarkhis memiliki hubungan fungsional.
15. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah
rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan
kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah
kabupaten yang dikembangkan dan jaringan prasarana wilayah kabupaten selain untuk
melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem

Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Peraturan Daerah V-4
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, dan sistem jaringan
sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah
aliran sungai, serta prasaran alainnya yang memiliki skala layanan satu kabupaten.
16. Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disingkat PKW adalah kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.
17. Pusat Kegiatan Wilayah promosi yang selanjutnya disingkat PKWp adalah kawasan
perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa
kabupaten/kota.
18. Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disingkat PKL adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
19. Pusat Kegiatan Lokal yang dipromosikan oleh kabupaten, selanjutnya disebut PKLp,
adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten
atau beberapa kecamatan.
20. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disingkat PPK adalah kawasan perkotaan
yang berfugsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atu beberapa desa.
21. Pusat Pelayanan Lingkungan yang selanjutnya disingkat PPL adalah pusat permukiman
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.
22. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
banguna pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan
kabel.
23. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang kabupaten yang melipuit peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
24. Rencana Pola Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah rencana distribusi
peruntukan ruang wilayah kabupaten yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan budidaya yang dituju sampai dengan akhir masa berlakunya RTRW
kabupaten yang dapat memberikan gambaran pemanfaatan ruang wilayah kabupaten
yang dituju sampai dengan akhir masa berlakunya perencanaan 20 tahun.
25. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
26. Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya
buatan.
27. Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia
dan sumber daya buatan.
28. Kawasan Strategis Kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan

Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Peraturan Daerah V-5
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap


ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.
29. Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan
pada wilayah pedesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya
alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarkis
keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.
30. Kawasan Minapolitan adalah kawasan pengembangan ekonomi berbasis usaha
penangkapan ikan yang dikembangkan secara terintegrasi oleh pemerintah, swasta dan
masyarakat untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik untuk pertumbuhan
ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
31. Kawasan Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu
pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, megolah dan
memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi
pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
32. Kawasan Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari
praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam
suatu sistem bisnis perikanan.
33. Kawasan Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani,
agroindustri, pemasaranan dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati
dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal,
tenaga kerja dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan masyarakat.
34. Kawasan Peruntukan Pertambangan adalah wilayah yang memiliki potensi sumber daya
bahan tambang yang berwujud padat, cair, atau gas berdasarkan peta/data geologi dan
merupakan tempat dilakukannya seluruh tahapan kegiatan pertambangan yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, operasi produksi dan pasca tambang, baik di wilayah
daratan maupun perairan.
35. Coalbed Methan adalah Gas alam methana yang terdapat di dalam batubara hasil dari
proses kimia dan fisika.
36. Base Transceiver Station (BTS) adalah menara yang dibangun oleh operator
telekomunikasi selular guna kepentingan komunikasi dan informasi seluler.
37. Kawasan Pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau didirikan
untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
38. Kawasan Pertahanan Negara adalah wilayah ruang ditetapkan secara nasional yang
digunakan untuk kepentingan pertahanan.

Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Peraturan Daerah V-6
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

39. Lingkungan adalah sumberdaya fisik dan biologi yangmenjadi kebutuhan dasar agar
kehidupan masyarakat (manusia) dapat bertahan.
40. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
41. Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disingkat DAS adalah suatu wilayah tertentu
yang bentuk dan sifat alamnya merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya yang berfungsi menampung air yang berasal dari curah hujan dan sumber air
lainnya dan kemudian mengalirkannya melalui sungai utama ke laut.
42. Rencana Struktur Tata Ruang adalah rencana yang menggambarkan susunan unsur-
unsur pembentuk zona lingkungan alam, lingkkungan sosial dan lingkungan buatan
yang digambarkan secara hierarkis dan berhubungan satu sama lain.
43. Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang
penggunaannya lebihbersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
44. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi adalah ketentuan yang mengatur tentang
persyaratan umum pemanmfaatan ruang dan ketentuan pengendaliaanya di setiap
kawasan sebagai panduan untuk mengembangkan ruang pada rencana yang lebih detail
45. Izin Pemanfaatan Ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan
ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
46. Masyarakat adalah orang perorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum
adat, korporasi dan/atu pemangku kepentingan non pemerintah lain dalam penataan
ruang.
47. Peran Serta Masyarakat adalah partisipasi aktif masyarkaat dalam proses perencanaan
tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
48. Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air,
kecuali jalan rel dan jalan kabel.

B. Materi yang Akan Diatur

Berdasarkan Undang-Undang No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Pasal 26 ayat


(1), Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten setidaknya memuat hal-hal berikut ini.

1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten

Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Peraturan Daerah V-7
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

2. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di


wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana
wilayah kabupaten
3. Rencana pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung kabupaten dan
kawasan budi daya kabupaten
4. Penetapan kawasan strategis kabupaten
5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi indikasi program utama
jangka menengah lima tahunan
6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi ketentuan
umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta
arahan sanksi.

Selain itu, sebagai rencana tata ruang yang telah mengalami peninjauan kembali atau revisi,
maka Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Pasal 90 ayat (1) perlu menjadi pertimbangan. Pada peraturan ini dicantumkan bahwa revisi
terhadap rencana tata ruang tidak mengalami perubahan materi lebih dari 20% (dua puluh
persen) dan penetapannya dapat dilakukan melalui perubahan peraturan perundang-undangan
tentang rencana tata ruang.

C. Ketentuan Sanksi

Arahan sanksi merupakan perangkat atau upaya pengenaan sanksi administratif yang
diberikan kepada pelanggar pemanfaatan ruang. Arahan sanksi merupakan acuan bagi
Pemerintah Kabupaten dalam pengenaan sanksi administratif terhadap:
1. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten;
2. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang diberikan
oleh pejabat yang berwenang;
3. pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan persyaratan izin yang diberikan oleh
pejabat yang berwenang; dan/atau
4. pemanfaatan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang dinyatakan oleh
peraturan perundang-undangan sebagai miliki umum.

Berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 63 menyebutkan


bahwa sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 dapat berupa peringatan
tertulis, penghentian sementara kegiatan, penghentian sementara pelayanan umum, penutupan
lokasi, pencabutan izin, pembatalan izin, pembongkaran bangunan, pemulihan fungsi ruang,
denda administratif. Selanjutnya dalam pasal 64 mengatur bahwa ketentuan lebih lanjut
mengenai kriteria dan tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam

Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Peraturan Daerah V-8
NASKAH AKADEMIK RANPERDA RTRW KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2019-2038

Pasal 63 diatur dengan peraturan pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

D. Ketentuan Peralihan

Dengan berlakunya peraturan daerah ini, maka semua peraturan pelaksanaan yang
berkaitan dengan penataan ruang daerah yang telah dinyatakan berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan dan belum diganti berdasarkan peraturan daerah ini.

Dengan berlakunya peraturan daerah ini, maka:

1. izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan dan telah sesuai dengan ketentuan
peraturan daerah ini tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya;
2. izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan tetapi tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan daerah ini berlaku ketentuan:
a. untuk yang belum dilaksanakan pembangunan, izin tersebut disesaikan dengan
fungsi kawasan berdasarkan peraturan daerah ini;
b. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya, dilakukan penyesuaian
dengan masa transisi berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan
c. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak memungkinkan
untuk dilakukan penyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan peraturan
daerah ini, izin yang telah diterbitkan dapat dibatalkan dan terhadap kerugian
yang timbul sebagai akibat pembatalan izin tersebut dapat diberikan
penggantian yang layak.
3. pemanfaatan ruang di daerah yang diselenggarakan tanpa izin dan bertentangan
dengan ketentuan peraturan daerah ini, akan ditertibkan dan disesuaikan dengan
peraturan daerah ini; dan
4. pemanfaatan ruang yang sesuai dengan ketentuan peraturan daerah ini, agar
dipercepat untuk mendapatkan izin yang diperlukan.

Jangkauan, Arah Pengaturan, dan Ruang Lingkup Materi Peraturan Daerah V-9

Anda mungkin juga menyukai