Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RANCANGAN
TENTANG
WALIKOTA PEKANBARU
Dan
WALIKOTA PEKANBARU
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Bagian Kedua
Bagian Wilayah Perencanaan
Pasal 2
(1) BWP meliputi 3 (tiga) Kecamatan, terdiri atas:
a. BWP Marpoyan Damai;
b. BWP Tampan; dan
c. BWP Payung Sekaki.
(2) Lingkup ruang BWP sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1),
meliputi:
a. BWP Marpoyan Damai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Ayat
(1) huruf a berdasarkan aspek administratif dengan luas kurang
lebih 3.090,53 (tiga ribu sembilan puluh koma lima puluh tiga)
hektar, beserta ruang udara di atasnya dan ruang di dalam bumi;
b. BWP Tampan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Ayat (1) huruf
b berdasarkan aspek administratif dengan luas kurang lebih
5.500,73 (lima ribu lima ratus koma tujuh puluh tiga) hektar,
beserta ruang udara di atasnya dan ruang di dalam bumi; dan
c. BWP Payung Sekaki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Ayat
(1) huruf c berdasarkan aspek administratif dengan luas kurang
lebih 4.324,13 (empat ribu tiga ratus dua puluh empat koma tiga
belas) hektar, beserta ruang udara di atasnya dan ruang di dalam
bumi.
(3) Batas-batas BWP sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1) meliputi:
a. Batas-batas BWP Kecamatan Marpoyan Damai sebagaimana
dimaksud Pasal 1 Ayat (1) huruf a meliputi:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukajadi;
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tambang
Kabupaten Kampar;
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Raya; dan
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tampan.
b. Batas-batas BWP Kecamatan Tampan sebagaimana dimaksud
Pasal 1 Ayat (1) huruf b meliputi:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kampar;
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar;
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Marpoyan
Damai; dan
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tampan.
c. Batas-batas BWP Kecamatan Payung Sekaki sebagaimana
dimaksud Pasal 1 Ayat (1) huruf c meliputi:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukajadi;
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tambang
Kabupaten Kampar;
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Raya; dan
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tampan.
(4) BWP sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1) terdiri atas:
a. BWP Marpoyan Damai sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1)
huruf a, terdiri atas:
1. Kelurahan Tangkerang Tengah dengan luas kurang lebih 457,20
(empat ratus lima puluh tujuh koma dua puluh) hektar;
2. Kelurahan Wonorejo dengan luas kurang lebih 127,81 (seratus
dua puluh tujuh koma delapan puluh satu) hektar;
3. Kelurahan Tangkerang Barat dengan luas kurang lebih 535,35
(lima ratus tiga puluh lima koma tiga puluh lima) hektar;
4. Kelurahan Sidomulyo Timur dengan luas kurang lebih 705,94
(tujuh ratus lima koma sembilan puluh empat) hektar;
5. Kelurahan Maharatu dengan luas kurang lebih 820,05 (delapan
ratus dua puluh koma lima) hektar; dan
6. Kelurahan Perhentian Marpoyan dengan luas kurang lebih
444,19 (empat ratus empat puluh empat koma sembilan belas)
hektar.
b. BWP Tampan sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1) huruf b
terdiri atas:
1. Kelurahan Air Putih dengan luas kurang lebih 656,32 (enam
ratus lima puluh enam koma tiga puluh dua) hektar;
2. Kelurahan Binawidya dengan luas kurang lebih 706,31 (tujuh
ratus enam koma tiga puluh satu) hektar;
3. Kelurahan Simpang Baru dengan luas kurang lebih 714,98
(tujuh ratus empat belas koma sembilan puluh delapan) hektar;
4. Kelurahan Delima dengan luas kurang lebih 575,56 (lima ratus
tujuh puluh lima koma lima puluh enam) hektar;
5. Kelurahan Tobek Godang dengan luas kurang lebih 464,07
(empat ratus enam puluh empat koma nol tujuh) hektar;
6. Kelurahan Sidomulyo Barat dengan luas kurang lebih 860,00
(delapan ratus enam puluh koma nol nol) hektar;
7. Kelurahan Sialangmunggu dengan luas kurang lebih 540,35
(lima ratus empat puluh koma tiga puluh lima) hektar;
8. Kelurahan Tuah Karya dengan luas kurang lebih 526,75 (lima
ratus dua puluh enam koma tujuh puluh lima) hektar; dan
9. Kelurahan Tuahmadani dengan luas kurang lebih 456,40
(empat ratus lima puluh enam koma empat puluh) hektar.
c. BWP Payung Sekaki sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1) huruf
c terdiri atas:
1. Kelurahan Labuh Baru Timur dengan luas kurang lebih 354,76
(tiga ratus lima puluh empat koma tujuh puluh enam) hektar;
2. Kelurahan Labuh Baru Barat dengan luas kurang lebih 758,53
(tujuh ratus lima puluh delapan koma lima puluh tiga) hektar;
dan
3. Kelurahan Bandarraya dengan luas kurang lebih 709,21 (tujuh
ratus sembilan koma dua puluh satu) hektar;
4. Kelurahan Sungai Sibam dengan luas kurang lebih 701,64
(tujuh ratus satu koma enam puluh empat) hektar;
5. Kelurahan Air Hitam dengan luas kurang lebih 798,87 (tujuh
ratus sembilan puluh delapan koma delapan puluh tujuh)
hektar;
6. Kelurahan Tampan dengan luas kurang lebih 396,13 (tiga ratus
sembilan puluh enam koma tiga belas) hektar; dan
7. Kelurahan Tirta Siak dengan luas kurang lebih 605,00 (enam
ratus lima koma nol nol) hektar.
(5) BWP sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1) dibagi menjadi beberapa
Sub BWP yang terdiri atas:
a. BWP Marpoyan Damai sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1)
huruf a dibagi menjadi 6 (enam) Sub BWP yang terdiri atas:
1. Sub BWP Tangkerang Tengah terdiri atas Kelurahan
Tangkerang Tengah dengan luas kurang lebih 457,20 (empat
ratus lima puluh tujuh koma dua puluh) hektar;
2. Sub BWP Wonorejo terdiri atas Kelurahan Wonorejo dengan
luas kurang lebih 127,81 (seratus dua puluh tujuh koma
delapan puluh satu) hektar;
3. Sub BWP Tangkerang Barat terdiri atas Kelurahan Tangkerang
Barat dengan luas kurang lebih 535,35 (lima ratus tiga puluh
lima koma tiga puluh lima) hektar;
4. Sub BWP Sidomulyo Timur terdiri atas Kelurahan Sidomulyo
Timur dengan luas kurang lebih 705,94 (tujuh ratus lima
koma sembilan puluh empat) hektar;
5. Sub BWP Maharatu terdiri atas Kelurahan Maharatu dengan
luas kurang lebih 820,05 (delapan ratus dua puluh koma lima)
hektar; dan
6. Sub BWP Penghentian Marpoyan terdiri atas Kelurahan
Penghentian Marpoyan dengan luas kurang lebih 444,19
(empat ratus empat puluh empat koma sembilan belas) hektar.
b. BWP Tampan sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1) huruf b
dibagi menjadi 9 (sembilan) Sub BWP yang terdiri atas:
1. Sub BWP Air Putih terdiri atas Kelurahan Air Putih dengan
luas kurang lebih 656,32 (enam ratus lima puluh enam koma
tiga puluh dua) hektar;
2. Sub BWP Binawidya terdiri atas Kelurahan Binawidya dengan
luas kurang lebih 706,31 (tujuh ratus enam koma tiga puluh
satu) hektar;
3. Sub BWP Simpang Baru terdiri atas Kelurahan Simpang Baru
dengan luas kurang lebih 714,98 (tujuh ratus empat belas
koma sembilan puluh delapan) hektar;
4. Sub BWP Delima terdiri atas Kelurahan Delima dengan luas
kurang lebih 575,56 (lima ratus tujuh puluh lima koma lima
puluh enam) hektar;
5. Sub BWP Tobek Godang terdiri atas Kelurahan Tobek Godang
dengan luas kurang lebih 464,07 (empat ratus enam puluh
empat koma nol tujuh) hektar;
6. Sub BWP Sidomulyo Barat terdiri atas Kelurahan Sidomulyo
Barat dengan luas kurang lebih 860,00 (delapan ratus enam
puluh koma nol nol) hektar;
7. Sub BWP Sialangmunggu terdiri atas Kelurahan
Sialangmunggu dengan luas kurang lebih 540,35 (lima ratus
empat puluh koma tiga puluh lima) hektar;
8. Sub BWP Tuah Karya terdiri atas Kelurahan Tuah Karya
dengan luas kurang lebih 526,75 (lima ratus dua puluh enam
koma tujuh puluh lima) hektar; dan
9. Sub BWP Tuahmadani terdiri atas Kelurahan Tuahmadani
dengan luas kurang lebih 456,40 (empat ratus lima puluh
enam koma empat puluh) hektar.
c. BWP Payung Sekaki sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat (1) huruf
c dibagi menjadi 7 (tujuh) Sub BWP yang terdiri atas:
1. Sub BWP Labuh Baru Timur terdiri atas Kelurahan Labuh
Baru Timur dengan luas kurang lebih 354,76 (tiga ratus lima
puluh empat koma tujuh puluh enam) hektar;
2. Sub BWP Labuh Baru Barat terdiri atas Kelurahan Labuh
Baru Barat dengan luas kurang lebih 758,53 (tujuh ratus lima
puluh delapan koma lima puluh tiga) hektar; dan
3. Sub BWP Bandarraya terdiri atas Kelurahan Bandarraya
dengan luas kurang lebih 709,21 (tujuh ratus sembilan koma
dua puluh satu) hektar;
4. Sub BWP Sungai Sibam terdiri atas Kelurahan Sungai Sibam
dengan luas kurang lebih 701,64 (tujuh ratus satu koma
enam puluh empat) hektar;
5. Sub BWP Air Hitam terdiri atas Kelurahan Air Hitam dengan
luas kurang lebih 798,87 (tujuh ratus sembilan puluh delapan
koma delapan puluh tujuh) hektar;
6. Sub BWP Tampan terdiri atas Kelurahan Tampan dengan luas
kurang lebih 396,13 (tiga ratus sembilan puluh enam koma
tiga belas) hektar; dan
7. Sub BWP Tirta Siak terdiri atas Kelurahan Tirta Siak dengan
luas kurang lebih 605,00 (enam ratus lima koma nol nol)
hektar.
BAB II
TUJUAN PENATAAN BWP
Pasal 2
BAB III
RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) Rencana struktur ruang terdiri atas:
a. rencana pengembangan pusat pelayanan;
b. rencana jaringan transportasi; dan
c. rencana jaringan prasarana.
(2) Rencana struktur ruang wilayah digambarkan dalam peta dengan
tingkat ketelitian 1:5.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
............., yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Bagian Kedua
Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan
Pasal 4
(1) Rencana pengembangan pusat pelayanan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a terdiri atas :
a. sub pusat pelayanan kota/kawasan perkotaan (SPPK); dan
b. pusat lingkungan (PL), yang terdiri atas:
1. pusat lingkungan kecamatan;
2. pusat lingkungan kelurahan; dan/atau
3. pusat rukun warga.
(2) SPPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas SPPK
Tampan yang terdapat di Sub BWP Tuah Karya
(3) PL kecamatan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka1,
terdiri atas:
a. PL Kecamatan Marpoyan Damai yang terdapat di Sub BWP
Sidomulyo Timur;
b. PL Kecamatan Tampan yang terdapat di Sub BWP Simpang Baru;
dan
c. PL Kecamatan Payung Sekaki yang terdapat di Sub BWP Labuh
Baru Barat.
(4) PL kelurahan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c angka 2,
terdiri atas:
a. Kecamatan Maproyan Damai
1. PL Kelurahan Wonorejo yang terdapat di Sub BWP Wonorejo;
2. PL Kelurahan Tangkerang Tengah yang terdapat di Sub BWP
Tangkerang Tengah;
3. PL Kelurahan Tangkerang Barat yang terdapat di Sub BWP
Tangkerang Barat;
4. PL Kelurahan Sidomulyo Timur yang terdapat di Sub BWP
Sidomulyo Timur;
5. PL Kelurahan Perhentian Marpoyan yang terdapat di Sub BWP
Perhentian Marpoyan; dan
6. PL Kelurahan Maharatu yang terdapat di sub BWP Maharatu.
b. BWP Tampan
1. PL Kelurahan Delima yang terdapat di Sub BWP Delima;
2. PL Kelurahan Tobek Godang yang terdapat di Sub BWP Tobek
Godang;
3. PL Kelurahan Simpang Baru yang terdapat di Sub BWP
Simpang Baru;
4. PL Kelurahan Bina Widya yang terdapat di Sub BWP Bina
Widya;
5. PL kelurahan Air Putih yang terdapat di Sub BWP Air Putih;
6. PL kelurahan Tuah Madani yang terdapat di Sub BWP Tuah
Madani;
7. PL Kelurahan Sialang Munggu yang terdapat di Sub BWP
Sialang Munggu; dan
8. PL Kelurahan Sidomulyo Barat yang terdapat di Sub BWP
Sidomulyo Barat.
c. BWP Payung Sekaki
1. PL Kelurahan Labuh Baru Timur yang terdapat di Sub BWP
Labuh Baru Timur;
2. PL Kelurahan Labuh Baru Barat yang terdapat di Sub BWP
Labuh Baru Barat;
3. PL Kelurahan Bandarraya yang terdapat di Sub BWP
Bandarraya;
4. PL Kelurahan Sungai Sibam yang terdapat di Sub BWP Sungai
Sibam;
5. PL Kelurahan Air Hitam yang terdapat di Sub BWP Air Hitam;
6. PL Kelurahan Tampan yang terdapat di Sub BWP Tampan; dan
7. PL Kelurahan Tirta Siak yang terdapat di Sub BWP Tirta Siak;
Bagian Ketiga
Rencana Jaringan Transportasi
Pasal 5
Rencana jaringan transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) huruf b, terdiri atas:
a. sistem jaringan transportasi darat;
b. sistem jaringan transportasi laut;dan
c. sistem jaringan transportasi udara;
Pasal 6
Sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a, terdiri atas:
a. sistem jaringan jalan;
b. sistem jaringan kereta api; dan
c. sistem jaringan sungai, danau, dan penyeberangan.
Pasal 7
(1) Sistem jaringan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a,
terdiri atas:
a. jaringan jalan nasional;
b. jaringan jalan provinsi;
c. jaringan jalan kabupaten/kota;
d. jalur pejalan kaki;
e. jalur sepeda;
f. jalan lainnya/khusus;
g. terminal penumpang;
h. terminal barang; dan
i. jembatan timbang.
(2) jaringan jalan nasional, sebagaimana dimaksud pada pa sa l 7 ayat (1)
huruf a, meliputi:
a. BWP Marpoyan Damai
1. jalan arteri primer, yaitu:
a) ruas jalan Sudirman mulai dari simpang jalan Nangka sampai
Simpang Tiga Bandara.
2. jalan kolektor primer yaitu:
a) ruas jalan Kaharudin Nasution mulai dari Simpang Tiga Bandara
sampai simpang jalan Soekarno Hatta (Arhanud).
b. Kecamatan Tampan
1. jalan arteri primer, yaitu:
a) ruas jalan H.R Subrantas mulai dari jalan Garuda Sakti sampai
Batas Kota;
b) ruas jalan Air Hitam mulai dari jalan Garuda Sakti sampai jalan
SM Amin;
c) ruas jalan Garuda Sakti mulai dari jalan H.R Subrantas sampai
Batas Kota; dan
d) jalan Kubang Raya mulai dari Batas Kota sampai jalan H.R
Subrantas.
Pasal 8
(1) Sistem jaringan kereta api (KA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
huruf b, terdiri atas:
a. Jaringan jalur KA; dan
b. stasiun KA.
(2) Jaringan jalur KA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
atas:
a. jaringan jalur KA umum, terdiri atas:
1. jaringan jalur KA antarkota,terdiri atas: Jalur Pekanbaru - Muara
Lembu;
2. jaringan jalur KA perkotaan, meliputi : sistem transportasi masal
berbasis rel
b. Jaringan jalur KA khusus, terdiri atas:
1. ............................;
2. ............................;
3. ............................;
3) Stasiun kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri
atas:
a. stasiun penumpang, terdiri atas: stasiun penumpang yang berada di
Kecamatan Tampan
Pasal 9
(1) Sistem jaringan transportasi udara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) huruf c, terdiri atas :
a. bandar udara; dan
b. ruang udara untuk penerbangan.
(2) Tatanan Kebandarudaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
meliputi Rencana Pengembangan Bandara Internasional Sultan Syarif
Kasim II.
(3) Rencana Pengembangan Bandara Internasional Sultan Syarif
Kasim II sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. Peningkatan atau perpanjangan landasan pacu Bandara Sultan
Syarif Kasim II;
b. Peningkatan kualitas pelayanan bandara;
c. Peningkatan fasilitas bandara; dan
d. Penataan ruang yang lebih ketat di sekitar kawasan bandara.
(4 ) Ruang udara untuk penerbangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b terdiri atas:
a. ruang udara di atas bandar udara yang dipergunakan langsung
untuk kegiatan bandar udara;
b. ruang udara di sekitar bandar udara yang dipergunakan untuk
operasi penerbangan; dan
c. ruang udara yang ditetapkan sebagai jalur penerbangan.
Bagian Ketiga
Sistem Jaringan Prasarana
Pasal 10
Sistem jaringan prasarana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) huruf c, terdiri atas:
a. sistem jaringan energi/Kelistrikan;
b. sistem jaringan telekomunikasi;
c. sistem jaringan sumber daya air; dan
d. sistem jaringan prasarana lainnya
Paragraf 2
Sistem Jaringan Energi
Pasal 11
(1) Sistem jaringan energi/ kelistrikan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (1) huruf a, meliputi : jaringan infrastruktur
ketenagalistrikan.
(2) Jaringan infrastruktur ketenagalistrikan, sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), terdiri atas : infrastruktur penyaluran tenaga listrik dan
sarana pendukungnya, terdiri atas:
1. jaringan transmisi tenaga listrik untuk menyalurkan tenaga
listrik antarsistem, terdiri atas:
a) saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), yang terdiri
atas:
1) ………………………; dan
2) ………………………
b) saluran udara tegangan tinggi (SUTT), yang terdiri atas:
1) ………………………; dan
2) ………………………
2. jaringan distribusi tenaga listrik, terdiri atas:
a) saluran udara tegangan menengah (SUTM), terdapat di:
1) Pengembangan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
yang mengikuti pengembangan jaringan jalan di Kota
Pekanbaru;
2) ………………………
b) saluran udara tegangan rendah (SUTR), terdapat di:
1) Pengembangan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR)
yang mengikuti pengembangan jaringan jalan di Kota
Pekanbaru;
2) ………………………
c) saluran kabel tegangan menengah (SKTM), terdapat di:
1) ………………………; dan
2) ………………………
d) saluran distribusi lainnya, terdapat di:
1) ………………………; dan
2) ………………………
3. gardu listrik, terdiri atas:
a) gardu induk, yang terdiri atas:
1) jalan taman Griya Melati; dan
2) ………………………
b) gardu hubung, yang terdiri atas:
1) ………………………; dan
2) ………………………
c) gardu distribusi, yang terdiri atas:
1) ………………………; dan
2) ………………………
(4) Sistem jaringan energi digambarkan dalam peta dengan tingkat
ketelitian 1:5.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran ....., yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Paragraf 3
Sistem Jaringan Telekomunikasi
Pasal 12
(1) Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12 huruf b, terdiri atas :
a. sistem jaringan kabel; dan
b. sistem jaringan nirkabel.
(2) Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi kabel
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi : pengembangan
sistem jaringan kabel primer dan sekunder dibawah tanah diatur
mengikuti pola jaringan jalan
(3) Pengembangan sistem jaringan nirkabel sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. Pengaturan zona-zona pembangunan tower-tower transmisi selular;
dan
b. Penyediaan dan pemanfaatan menara Base Transceiver Station
(BTS) secara bersama menjangkau seluruh wilayah Kota.
(4) Ketentuan mengenai pengaturan menara telekomunikasi
bersama lebih lanjut diatur dalam atau dengan Peraturan Walikota.
(5) Jaringan tetap, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri
atas ……..
(6) Jaringan bergerak, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
terdiri atas:
a. jaringan bergerak terestrial, terdiri atas:
1. ………………………; dan
2. ………………………
b. jaringan bergerak seluler, terdiri atas:
1. ………………………; dan
2. ………………………
c. jaringan bergerak satelit, terdiri atas:
1. ………………………; dan
2. ………………………
(4) Sistem jaringan telekomunikasi digambarkan dalam peta dengan
tingkat ketelitian 1:5.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
....., yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Paragraf 4
Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Pasal 13
(1) Sistem jaringan sumberdaya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal
…….. ayat (1) huruf d, terdiri atas :
a. sistem jaringan sumber daya air lintas negara dan lintas provinsi;
b. sistem jaringan sumber daya air lintas kabupaten/kota yang; dan
c. sistem jaringan sumber daya air kabupaten/kota.
(2) sistem jaringan sumber daya air lintas negara dan lintas Provinsi,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas:
a. sumber air, terdiri atas:
1. ………………………; dan
2. ………………………
b. prasarana sumber daya air, terdiri atas:
1. ………………………; dan
2. ………………………
(3) sistem jaringan sumber daya air lintas kabupaten/kota, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas:
a. sumber air, terdiri atas:
1. Sungai Sibam; dan
2. ………………………
b. prasarana sumber daya air, terdiri atas:
1. Pintu air di Kecamatan Payung Sekaki ;
2. Pompa Banjir berada di Kecamatan Payung Sekaki;
3. Jaringan air baku untuk air bersih berada di Kecamatan Payung
Sekaki:
(4) sistem jaringan sumber daya air kabupaten/kota, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri atas:
a. sumber air, terdiri atas:
1. air permukaan, terdiri atas:
a. sungai ....... terdapat di ............
b. mata air ....... terdapat di ............
c. danau ...... terdapat di ............
d. embung ........... terdapat di ............
e. waduk ......... terdapat di ............
f. sumber air permukaan yang lain ..........
2. air tanah pada cekungan air tanah (CAT) kabupaten, terdiri
atas:
a. ………………………; dan
b. ………………………
b. prasarana sumber daya air, terdiri atas:
1. sistem jaringan irigasi, terdiri atas:
a) jaringan irigasi primer, terdapat di ...........
b) jaringan irigasi sekunder, terdapat di .......
2. sistem pengendalian banjir, terdiri atas:
a) ………………………; dan
b) ………………………
3. jaringan air baku untuk air bersih, terdiri atas:
a) ………………………; dan
b) ………………………
4. jaringan air bersih ke kelompok pengguna, terdiri atas:
a) ………………………; dan
b) ………………………
(5) Sistem jaringan sumber daya air digambarkan dalam peta dengan
tingkat ketelitian 1:5.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
....., yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 5
Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Pasal 14
(1) Sistem jaringan prasarana lainnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal …….. ayat (1) huruf e, terdiri atas:
a. sistem penyediaan air minum (SPAM);
b. sistem pengelolaan air limbah (SPAL);
c. sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3);
d. sistem jaringan persampahan wilayah;
e. sistem jaringan evakuasi bencana; dan
f. sistem jaringan drainase.
(2) Sistem penyediaan air minum (SPAM), sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, terdiri atas:
a. jaringan perpipaan, terdiri atas:
1. unit air baku, terdapat di .........
2. unit produksi, terdapat di .........
3. unit distribusi, terdapat di .........
4. unit pelayanan, terdapat di .........
b.bukan jaringan perpipaan, terdiri atas:
1. sumur dangkal, terdapat di .........
2. sumur pompa, terdapat di .........
3. bak penampungan air hujan, terdapat di .........
4. terminal air, terdapat di .........
5. bangunan penangkap mata air, terdapat di .........
(3) Sistem pengelolaan air limbah (SPAL), sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, terdiri atas:
a. BWP Marpoyan Damai.
1. Sistem pengelolaan air limbah (SPAL) setempat, meliputi:
a) subsistem pengolahan setempat, yang terdapat di …………….
b) subsistem pengangkutan, yang terdapat di …………………
c) subsistem pengolahan lumpur tinja, yang terdapat di ………
2. Sistem pengelolaan air limbah (SPAL) terpusat, meliputi:
a) subsistem pelayanan, yang terdiri atas:
1) pipa tinja, yang terdapat di …………..
2) pipa non tinja, yang terdapat di …………
3) bak perangkap lemak dan minyak dari dapur,
yang
4) terdapat di …………….
5) pipa persil, yang terdapat di …………….
6) bak kontrol, yang terdapat di …………...
7) lubang inspeksi, yang terdapat di …………...
b) subsistem pengumpulan yang terdiri atas:
1) pipa retikulasi, yang terdapat di ………..
2) pipa induk, yang terdapat di ………..
3) prasarana pelengkap, yang terdapat di ………..
3. subsistem pengolahan terpusat yang terdiri atas:
a) Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) kota, sistem
pelayanan off site terpusat di Rejosari untuk melayani
kelurahan Wonorejo dan kelurahan Tangkerang Tengah.
b) Sistem pelayanan On Site, sistem pelayanan secara on site ini
akan dilakukan dengan pelayanan melalui intalasi
pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang rencana dibangun di
kecmatan tampan yang melayani kelurahan sidomulyo
Timur, Tangkerang Barat, Perhentian Marpoyan, dan
Maharatu.
b. BWP Tampan
1. Sistem pengelolaan air limbah (SPAL) setempat, meliputi:
a) subsistem pengolahan setempat, yang terdapat di …………….
b) subsistem pengangkutan, yang terdapat di …………………
c) subsistem pengolahan lumpur tinja, yang terdapat di ………
2. Sistem pengelolaan air limbah (SPAL) terpusat, meliputi:
a) subsistem pelayanan, yang terdiri atas:
1) pipa tinja, yang terdapat di …………..
2) pipa non tinja, yang terdapat di …………
3) bak perangkap lemak dan minyak dari dapur,
yang
4) terdapat di …………….
5) pipa persil, yang terdapat di …………….
6) bak kontrol, yang terdapat di …………...
7) lubang inspeksi, yang terdapat di …………...
b) subsistem pengumpulan yang terdiri atas:
1) pipa retikulasi, yang terdapat di ………..
2) pipa induk, yang terdapat di ………..
3) prasarana pelengkap, yang terdapat di ………..
3. subsistem pengolahan terpusat yang terdiri atas:
a)
c. BWP payung Sekaki
1. Sistem pengelolaan air limbah (SPAL) setempat, meliputi:
a) subsistem pengolahan setempat, yang terdapat di …………….
b) subsistem pengangkutan, yang terdapat di …………………
c) subsistem pengolahan lumpur tinja, yang terdapat di ………
2. Sistem pengelolaan air limbah (SPAL) terpusat, meliputi:
a) subsistem pelayanan, yang terdiri atas:
1) pipa tinja, yang terdapat di …………..
2) pipa non tinja, yang terdapat di …………
3) bak perangkap lemak dan minyak dari dapur,
yang
4) terdapat di …………….
5) pipa persil, yang terdapat di …………….
6) bak kontrol, yang terdapat di …………...
7) lubang inspeksi, yang terdapat di …………...
b) subsistem pengumpulan yang terdiri atas:
1) pipa retikulasi, yang terdapat di ………..
2) pipa induk, yang terdapat di ………..
3) prasarana pelengkap, yang terdapat di ………..
3. ubsistem pengolahan terpusat yang terdiri atas:
a) Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) terdapat di
kelurahan Tirta Siak
(4) Sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdapat di ..........
(5) Sistem jaringan persampahan wilayah, sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d, terdiri atas:
a. tempat penampungan sampah sementara (TPS), terdapat di .........
b. tempat pemroresan akhir sampah (TPA), terdapat di ..............
(6) Sistem jaringan evakuasi bencana, sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf e, terdiri atas:
a. BWP Marpoyan Damai
1. jalur evakuasi bencana rawan genangan / banjir di BWP
Marpoyan Damai terdapat di :
a) Kelurahan Tangkerang Tengah;
b) Kelurahan Tangkerang Barat;
c) Kelurahan Wonorejo;
d) Kelurahan Sidomulyo Timur;
e) Kelurahan Maharatu; dan
f) Kelurahan Perhentian Marpoyan.
b. BWP Tampan
c. BWP Payung Sekaki
(7) Sistem jaringan drainase, meliputi:
a. BWP Marpoyan Damai
1. saluran primer, yang terdapat di sungai Tangkerang dan Sungai
Kelulud
2. saluran sekunder, yang terdapat di …………..
3. saluran tersier, yang terdapat di …………..
4. saluran lokal, yang terdapat di …………..
5. bangunan peresapan (kolam retensi), yang terdapat di Sub BWP I
kelurahan Tangkerang Tengah, Sub BWP II Kelurahan Wonorejo,
Sub BWP III Kelurahan Tangkerang Barat, Sub BWP Kelurahan
Sidomulyo Timur, Sub BWP V kelurahan Maharatu dan Sub
BWP VI Kelurahan Perhentian Marpoyan.
6. bangunan tampungan (polder) beserta sarana
pelengkapnya
7. (sistem pemompaan dan pintu air), yang terdapat di …………..
b. BWP Tampan
1. saluran primer, yang terdapat di Sungai Air Hitam dan Sungai
Sibam
2. saluran sekunder, yang terdapat di
a) saluran drainase kiri dan kanan SM Amin (Arengka 2);
b) saluran drainase kiri dan kanan jalan subrantas;
c) saluran drainase kelurahan Sidomulyo Batar (Hulu Pasar Pagi
Arengka)
d) saluran drainase hulu waduk cipta karya kelurahan
sialangmungu;
e) saluran drainase dikelurahan Tuah Karya.
3. saluran tersier, yang terdapat di …………..
4. saluran lokal, yang terdapat di …………..
5. bangunan peresapan (kolam retensi), yang terdapat di BWP
tampan:
a) kelulurahan Air Putih seluas 0,85 (nol koma delapan puluh
lima) Hektar;
b) kelurahan Bina Widya seluas 4,50 (empat koma lima puluh)
Hektar;
c) kelurahan Simpang Baru seluar 4,36 (empat koma tiga
puluh enam) Hektar;
d) kelurahan Delima seluas 0,48 (nol koma empat puluh
delapan) Hektar;
e) Kelurahan Tobek Godang seluas 0,99 (nol koma sembilan
puluh sembilan) Hektar;
f) Kelurahan Sidomulyo Barat seluas 1,14 (satu koma empat
belas) Hektar;
g) Kelurahan Sialangmunggu seluas 1,47 (satu koma empat
puluh tujuh) Hektar;
h) Kelurahan Tuah Karya 0,57 (nol koma lima puluh tujuh)
Hektar; dan
i) Kelurahan ruahmadani 0,96 (nol koma sembilan puluh
enam) Hektar.
6. bangunan tampungan (polder) beserta sarana
pelengkapnya
7. (sistem pemompaan dan pintu air), yang terdapat di …………..
c. BWP Payung Sekaki
1.saluran primer, yang terdapat di saluran sekunder, yang
terdapat di
2. saluran tersier, yang terdapat di …………..
3. saluran lokal, yang terdapat di …………..
4. bangunan peresapan (kolam retensi), yang terdapat di
…………..
5.bangunan tampungan (polder) beserta sarana
pelengkapnya
6. (sistem pemompaan dan pintu air), yang terdapat di …………..
BAB IV
RENCANA POLA RUANG WILAYAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 15
(1) Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana zona lindung dan zona
budidaya.
(2) Rencana pola ruang wilayah digambarkan dalam peta dengan tingkat
ketelitian 1:5.000 sebagaimana tercantum dalam Lampiran ...........
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
Zona Lindung
Pasal 16
zona lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), terdiri
atas:
a. zona yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
(PB);
b. zona perlindungan setempat (PS);
c. zona ruang terbuka hijau kota (RTH);
d. zona konservasi (KS);
e. zona lindung geologi (GL);
f. zona rawan bencana alam yang tingkat kerawanan dan probabilitas
ancaman atau dampak paling tinggi (RB);
g. zona cagar budaya (CB); dan
h. zona ekosistem mangrove (EM).
Paragraf 1
Zona Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Pasal 17
(1) Zona yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya (RB) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a,
terdiri atas:
a. zona hutan lindung (HL);
b. zona lindung gambut (LG); dan
c. zona resapan air (RA)
(2) Zona hutan lindung (HL) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a, seluas …. Ha, terdapat di Blok ......, Blok ………, dan Blok …….
(3) Zona lindung gambut (LG) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, seluas …. Ha, terdapat di Blok ......, Blok ………, dan Blok
…….
(4) Zona resapan air (RA) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
a. BWP Marpoyan Damai
b. BWP Tampan
c. BWP Payung Sekaki
Paragraf 2
Zona Perlindungan Setempat
Pasal 18
Paragraf 3
Zona Ruang Terbuka Hijau Kota
Pasal 19
(1) Zona ruang terbuka hijau kota (RTH) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 huruf c, terdiri atas :
a. Zona hutan kota (RTH-1);
b. Zona taman kota (RTH-2);
c. Zona taman kecamatan (RTH-3);
d. Zona taman kelurahan (RTH-4);
e. Zona taman RW (RTH-5);
f. Zona taman RT (RTH-6); dan/atau
g. Zona pemakaman (RTH-7).
(2) Zona hutan kota (RTH-1), sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, di BWP Marpoyan Damai, BWP Tampan dan BWP Payung
Sekaki:
a. BWP Marpoyan Damai
Sub zona hutan kota (RTH-1) direncanakan dengan luas ........H
Terdpat di kelurahan Maharatu
b. BWP Tampan
b. BWP Tampan
Subzona Taman RT (RTH 6) direncanakan dengan luas 1.98 Ha yang
terdapat pada blok :
1. Blok I Kelurahan Airputih seluas 0,08 Ha;
Paragraf 4
Zona Konservasi
Pasal 20
(1) Zona konservasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ………… huruf
d, terdiri atas :
a. zona suaka alam (SA);
b. zona pelestarian alam (PA);
c. zona taman buru (TB); dan
d. zona konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (WP3K).
(2) Zona suaka alam (SA), sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
terdiri atas:
a. cagar alam (SA-1), yaitu Cagar Alam …. seluas ….. Ha, terdapat di
Blok ......, Blok ………, dan Blok …….
b. suaka margasatwa (SA-2), yaitu Suaka Margasatwa ……. seluas
….. Ha, terdapat di Blok ......, Blok ………, dan Blok …….
(3) Zona pelestarian alam (PA), sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, terdiri atas:
a. taman nasional (PA-1), seluas ….. Ha, terdapat di Blok ......, Blok
………, dan Blok …….
b. taman hutan raya (PA-2), seluas ….. Ha, terdapat di Blok ......,
Blok ………, dan Blok …….
c. taman wisata alam (PA-3), seluas ….. Ha, terdapat di Blok ......,
Blok ………, dan Blok …….
(4) Zona taman buru (TB), sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
seluas ….. Ha, terdapat di Blok ......, Blok ………, dan Blok …….
(5) Zona konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (WP3K),
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, terdiri atas:
a. zona konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil (WP3K-1), terdiri
atas:
1. suaka pesisir, terdapat di .....................
2. suaka pulau kecil, terdapat di .....................
3. taman pesisir, terdapat di .....................
4. taman pulau kecil, terdapat di .....................
b. zona konservasi maritim (WP3K-2), terdiri atas:
1. daerah perlindungan adat maritim, terdapat di .....................
2. daerah perlindungan budaya maritim, terdapat di .....................
c. zona konservasi perairan (WP3K-3), terdapat di .............
Paragraf 5
Zona Lindung Geologi
Pasal 21
(1) Zona lindung geologi (GL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
............. huruf e, terdiri atas :
a. zona cagar alam geologi (GL-1); dan
b. zona yang memberikan perlindungan terhadap air tanah (GL-2)
(2) Zona cagar alam geologi (GL-1), sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, terdiri atas:
a. zona keunikan batuan dan fosil, seluas ….. Ha, terdapat di Blok
......, Blok ………, dan Blok …….
b. zona keunikan bentang alam, seluas ….. Ha, terdapat di Blok ......,
Blok ………, dan Blok …….
c. zona keunikan proses geologi, seluas ….. Ha, terdapat di Blok ......,
Blok ………, dan Blok …….
(3) Zona yang memberikan perlindungan terhadap air tanah (GL-2),
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri atas:
a. kawasan imbuhan air tanah, seluas ….. Ha, terdapat di Blok ......,
Blok ………, dan Blok …….
b. sempadan mata air, seluas ….. Ha, terdapat di Blok ......, Blok
………, dan Blok …….
Paragraf 6
Zona Rawan Bencana Alam
Pasal 22
(1) Zona rawan bencana alam (RB) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
………… huruf f, terdiri atas :
a. zona rawan bencana gerakan tanah tinggi, termasuk tanah
longsor;
b. zona rawan bencana letusan gunung api tinggi; dan
c. zona sempadan patahan aktif (active fault) pada kawasan rawan
bencana gempa bumi.
(2) zona rawan bencana gerakan tanah tinggi (RB-1), termasuk tanah
longsor, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdapat di
..................
(3) zona rawan bencana letusan gunung api tinggi (RB-2), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b terdapat di ..................
(4) zona sempadan patahan aktif (RB-3), pada kawasan rawan bencana
gempa bumi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdapat di
..................
Paragraf 6
Zona Cagar Budaya
Pasal 23
Pasal 24
(1) Zona ekosistem mangrove (EM), sebagaimana dimaksud dalam Pasal
............. huruf h, terdiri atas :
a. .............;
b..............;
(2) jabarkan masing-masing huruf sesuai dengan yang ada di
BWP, lengkapi dengan lokasi blok (minimal Sub BWP)
Bagian Ketiga
Zona Budidaya
Pasal 25
Zona budidaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal ……… ayat (1), terdiri
atas:
a. zona perumahan (R);
b. zona perdagangan dan jasa (K);
c. zona perkantoran (KT);
d. zona sarana pelayanan umum (SPU);
e. zona industri (I);
f. zona campuran (C);
g. zona lainnya (L), yang terdiri atas:
1. zona hutan produksi (HP);
2. zona hutan rakyat (HR);
3. zona pertanian (TAN);
4. zona perikanan (IK);
5. zona pembangkit listrik (LIS);
6. zona pariwisata (PAR);
7. zona pertahanan dan keamanan (HAN);
8. zona ruang terbuka non hijau (RTNH);
9. zona sektor informal (SI);
10. zona pergudangan (GU);
11. zona Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL);
12. zona Tempat Pemrosesan Akhir (TPA); dan
13. zona pengembangan nuklir (N).
Paragraf 1
Zona Perumahan
Pasal 26
(1) Zona perumahan (R) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf
a, terdiri atas:
a. zona perumahan kepadatan sangat tinggi (R-1);
b. zona perumahan kepadatan tinggi (R-2);
c. zona perumahan kepadatan sedang (R-3);
d. zona perumahan kepadatan rendah (R-4); dan
e. zona perumahan kepadatan sangat rendah (R-5).
(2) zona perumahan kepadatan sangat tinggi (R-1), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, seluas …. Ha, terdapat di Blok …,
Blok …., dan Blok …..
(3) zona perumahan kepadatan tinggi (R-2), sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok ….,
dan Blok …..
(4) zona perumahan kepadatan sedang (R-3), sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, di BWP Marpoyan Damai, BWP Tampan dan
BWP Payung sekaki sebagai Berikut;
a. BWP Marpoyan Damai
zona perumahan kepadatan sedang (R-3), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c, seluas 731,64 (tujuh ratus tiga
puluh satu koma enam puluh empat) Ha, terdapat di Sub BWP A,
B dan C.
b. BWP Tampan
zona perumahan kepadatan sedang (R-3), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c, seluas 3227, 38 Ha (tiga ribu dua
ratus dua puluh tujuh koma tiga puluh delapan) Ha, terdapat di
Blok I, Blok II, Blok III, Blok IV, Blok V, Blok VI, Blok VII dan Blol
VIII.
c. BWP Payung Sekaki
Paragraf 2
Zona Perdagangan dan Jasa
Pasal 27
(1) Zona perdagangan dan jasa (K) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
(27) huruf b, terdiri atas:
a. zona perdagangan dan jasa skala kota (K-1);
b. zona perdagangan dan jasa skala BWP (K-2); dan
c. zona perdagangan dan jasa skala sub BWP (K-3).
(2) zona perdagangan dan jasa skala kota (K-1), sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a, di BWP Marpoyan Damai, BWP Tampan dan
BWP Payung Sekaki sebagai Berikut:
a. BWP Marpoyan Damai
zona perdagangan dan jasa skala kota (K-1), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, seluas 88,87 (delapan puluh
delapan koma delapan puluh tujuh) Ha, terdapat di Sub BWP I
dan Sub BWP II.
b. BWP Tampan
zona perdagangan dan jasa skala kota (K-1), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, seluas 633,56 (enam ratus tiga
puluh tiga koma lima puluh enam) Ha, terdapat di Blok I, Blok II,
Blok III, Blok IV, Blok V, Blok VI, Blok VII, Blok VIII dan Blok IX.
(3) zona perdagangan dan jasa skala BWP (K-2), sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, di BWP Marpoyan Damai, BWP tampan dan
BWP Payung Sekaki sebagai berikut:
a. BWP Marpoyan Damai
zona perdagangan dan jasa skala BWP (K-2), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, seluas 193,90 (seratus sembilan
puluh tiga koma sembilan puluh) Ha, terdapat di Sub BWP I, Sub
BWP II, Sub BWP III, Sub BWP IV, Sub BWP V, dan Sub BWP VI.
b. BWP Tampan
zona perdagangan dan jasa skala BWP (K-2), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, seluas 107,59 (seratus tujuh
koma lima puluh sembilan) Ha, terdapat di Blok I, Blok II, Blok II,
Blok IV, Blok V, Blok VI, Blok VII, dan Blok VIII.
Paragraf 3
Zona Perkantoran
Pasal 28
(1) Zona perkantoran (KT) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
huruf c, terdiri atas:
a. B W P M a r p o y a n D a m a i
Zona perkantoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf c
terdapat Sub BWP I, Sub BWP II, Sub BWP III, Sub BWP IV, Sub
BWP V, dan Sub BWP VI dengan luas 30,41 (tiga puluh koma
empat puluh satu) hektar.
b. BWP Tampan
Zona perkantoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf c
terdapat di Blok I, Blok III, Blok IV, Blok V, Blok VI, Blok VII, Blok
VIII, dan Blok XI dengan luas 30,71 (tiga puluh koma tujuh puluh
satu) hektar.
Pasal 29
(1) Zona sarana pelayanan umum (SPU) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 huruf d, terdiri atas:
a. zona sarana pelayanan umum skala kota (SPU-1);
b. zona sarana pelayanan umum skala kecamatan (SPU-2);
c. zona sarana pelayanan umum skala kelurahan (SPU-3);
d. zona sarana pelayanan umum skala RW (SPU-4)
Paragraf 5
Zona Industri
Pasal 30
(1) Zona industri (I) sebagaimana dimaksud dalam Pasal …………. huruf
e, terdiri atas:
a. Kawasan industri (KI); dan
b. zona sentra industri kecil menengah (SIKM)
(2) Kawasan industri (KI), sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
(3) zona sentra industri kecil menengah (SIKM), sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok ….,
dan Blok …..
Paragraf 6
Zona Campuran
Pasal 31
(1) Zona campuran (C) sebagaimana dimaksud dalam Pasal ………….
huruf f, terdiri atas:
a. zona perumahan dan perdagangan/jasa (C-1);
b. zona perumahan dan perkantoran (C-2); dan
c. zona perdagangan/jasa dan perkantoran (C-3)
(2) zona perumahan dan perdagangan/jasa (C-1), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, seluas …. Ha, terdapat di Blok …,
Blok …., dan Blok …..
a. BWP Marpoyan Damai
b. BWP Tampan
zona perdagangan/jasa dan perkantoran (C-1), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c, seluas 69,66 Ha, terdapat di Blok II
dan Blok IV
c. BWP Payung Sekaki
zona perdagangan dan jasa dan perkantoran (C-1) sebagaimana
dimaksud ayat (1) huruf c seluas ....... Ha terdapat di Kelurahan Air
Hitam, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kelurahan labuh Baru Timur.
(3) zona perumahan dan perkantoran (C-2), sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok ….,
dan Blok …..
(4) zona perdagangan/jasa dan perkantoran (C-3), sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdapat di:
Paragraf 7
Zona Hutan Produksi
Pasal 32
(1) zona hutan produksi (HP), sebagaimana dimaksud dalam Pasal
…………. huruf g angka 1, terdiri atas:
a. zona hutan produksi terbatas;
b. zona hutan produksi tetap; dan
c. zona hutan produksi yang dapat dikonversi.
(2) zona hutan produksi terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
(3) zona hutan produksi tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
(4) zona hutan produksi yang dapat dikonversi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan
Blok …..
Paragraf 8
Zona Hutan Rakyat
Pasal 33
Zona hutan rakyat (HR) sebagaimana dimaksud dalam Pasal ………….
huruf g angka 2, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
Paragraf 9
Zona Pertanian
Pasal 34
(1) Zona pertanian (TAN) sebagaimana dimaksud dalam Pasal .......
huruf g angka 3, terdiri atas :
a. zona tanaman pangan (TAN-1);
b. zona hortikultura (TAN-2);
c. zona perkebunan (TAN-3); dan
d. zona peternakan (TAN-4).
(2) zona tanaman pangan (TAN-1) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
(3) zona hortikultura (TAN-2) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
(4) zona perkebunan (TAN-3) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
c, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
(5) zona peternakan (TAN-4) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
(6) zona pertanian tanaman pangan (TAN-1) sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan
berkelanjutan (LP2B), seluas .........................Ha.
Paragraf 10
Zona Perikanan
Pasal 35
(1) Zona perikanan (IK) sebagaimana dimaksud dalam Pasal...........
huruf g angka 4, terdiri atas :
a. zona perikanan tangkap;
b. zona perikanan budidaya; dan
c. zona sarana penunjang perikanan.
(2) zona perikanan tangkap, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
(3) zona perikanan budidaya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, seluas …. Ha, terdapat di Blok …, Blok …., dan Blok …..
(4) zona sarana penunjang perikanan, sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c, terdiri atas:
a. zona terminal khusus (pelabuhan) perikanan, terdiri atas: ............
1. ............. terdapat di ........ seluas …… Ha;
2. ............. terdapat di ........ seluas …… Ha;
b. zona pelelangan ikan, terdapat di .......... seluas …… Ha
Paragraf 11
Zona Pembangkit Listrik
Pasal 36
(1) Zona pembangkit listrik (LI) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
............. huruf g angka 5 terdiri atas :
a. zona pembangkit listrik …………..
b. zona pembangkit listrik …………..
(2) Jabarkan masing-masing huruf sesuai dengan yang ada di BWP.
Paragraf 12
Zona Pariwisata
Pasal 37
(1) zona pariwisata (PAR) sebagaimana dimaksud dalam Pasal ............
huruf g angka 6, terdiri atas :
a. .......................;
b. .......................;
(2) Jabarkan masing-masing huruf sesuai dengan yang ada di BWP.
Paragraf 13
Zona Pertahanan dan Keamanan
Pasal 38
Paragraf 14
Zona Ruang Terbuka Non Hijau
Pasal 39
(1) Zona ruang terbuka non hijau (RTNH) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ............ huruf g angka 8 terdiri atas :
a. ……………………………….; dan
b. ……………………………….;
(2) Jabarkan masing-masing huruf sesuai dengan yang ada di BWP.
Paragraf 15
Zona Sektor Informal
Pasal 40
(1) Zona sektor informal (SI) sebagaimana dimaksud dalam Pasal ............
huruf g angka 9 terdiri atas :
a. ……………………………….; dan
b
Paragraf 16
Zona Pergudangan
Pasal 41
(1) Zona pergudangan (GU) sebagaimana dimaksud dalam Pasal ............
huruf g angka 10 terdiri atas :
a. BWP Marpoyan Damai.
Subzona pergudangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
b terdapat di Sub BWP F dengan luas 30,98 (tiga puluh koma
embilan puluh delapan) hektar.
b. BWP Tampan.
Subzona pergudangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
terdapat di Blok I, Blok II, Blok III, dan Blok IX dengan luas 73,44
(tujuh puluh tiga koma empat puluh empat) hektar.
c. BWP Payung Sekaki.
Paragraf 17
Zona Instalasi Pengolahan Air Limbah
Pasal 42
(1) Zona Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal ............ huruf g angka 11 terdiri atas :
a. ……………………………….; dan
b. ……………………………….;
(2) Jabarkan masing-masing huruf sesuai dengan yang ada di BWP.
Paragraf 18
Zona Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Pasal 43
(1) Zona Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ............ huruf g angka 12 terdiri atas :
a. ……………………………….; dan
b. ……………………………….;
(2) Jabarkan masing-masing huruf sesuai dengan yang ada di BWP.
Paragraf 19
Zona Pengembangan Nuklir
Pasal 44
(1) Zona Pengembangan Nuklir (N) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
............ huruf g angka 13 terdiri atas :
c. ……………………………….; dan
d. ……………………………….;
Pasal 45
BAB V
PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA
Pasal 46
(1) Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya merupakan dasar
penyusunan RTBL yang akan ditetapkan dengan Peraturan
Walikota/Walikota.
(2) Rencana Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam peta
dengan tingkat ketelitian 1 : 5.000 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Pasal 47
Pasal 48
Fungsi Sub BWP prioritas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 adalah
sebagai:
Pasal 49
(1) Rencana penanganan sebagian sub BWP A dilakukan melalui
pengembangan dan pengendalian zona perkantoran, permukiman
kepadatan sedang, perdagangan dan jasa, dan pengaman jalur
penerbangan;
(2) Rencana penanganan sub BWP B dilakukan melalui pengembangan dan
pengendalian perdagangan dan jasa, serta peningkatan prasarana
lingkungan perumahan;
(3) Rencana penanganan sub BWP C dilakukan melalui pengembangan dan
pengendalian perumahan, perdagangan dan jasa;
(4) Rencana penanganan sub BWP D dilakukan melalui pengembangan dan
pengendalian zona perdagangan dan jasa, pertahanan dan keamanan,
pengaman jalur penerbangan, dan permukiman kepadatan rendah;
(5) Rencana penanganan sub BWP E dilakukan melalui pengembangan dan
pengendalian zona perdagangan dan jasa, bandar udara Sultan Syarif
Kasim II, pertahanan dan keamanan, pengaman jalur penerbangan, dan
permukiman kepadatan rendah;
(6) Rencana penanganan sub BWP F dilakukan melalui pengembangan dan
pengendalian zona perdagangan dan jasa, pergudangan, pengaman jalur
penerbangan, dan permukiman kepadatan rendah;
Pasal 50
Rencana Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya
digambarkan dalam peta dengan tingkat ketelitian skala 1 : 5.000
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.