Anda di halaman 1dari 3

Reportase Canisius Exhibition of Learning Experience 2022

Generasi muda bangsa Indonesia berperan besar dalam kemajuan negara khususnya
dalam bidang pendidikan. Dengan semangat berkolaborasi dan belajar dapat mewujudkan
terciptanya dunia dengan sistem pendidikan yang maju dan cerdas karena pendidikan adalah
‘senjata’ paling ampuh untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. SMA Kanisius Jakarta selalu
mengedepankan kualitas pendidikan yang terbaik bagi para siswa. Semangat magis (maju),
conscience (hati nurani), competence (kemampuan belajar dan beradaptasi), commitment
(menerapkan komitmen), compassion (peduli terhadap sesama), dan leadership (pemimpin
dengan sikap positif yang dapat menjadi cerminan bagi sesama) adalah pilar-pilar karakter yang
ditekankan sekolah untuk membentuk peserta didik menjadi generasi penerus bangsa yang bijak.
Salah satu bukti nyatanya adalah kegiatan Canisius Exhibition of Learning Experience yang
secara konsistensi diadakan setiap tahunnya.

Canisius Exhibition of Learning Experience (C-Xlence) adalah kegiatan tahunan yang


diadakan oleh SMA Kanisius Jakarta dan menjadi salah satu wadah untuk pelaksanaan tugas
kelulusan para siswa kelas 12. Kegiatan C-Xlence pada tahun ini mengambil tema “Discover The
Wonders of The World”. Siswa diajak untuk merefleksikan kembali proses pembelajaran yang
telah dialami dari kelas 10 sampai awal semester genap di kelas 12. Mereka diminta untuk
menentukan aksi yang tepat dalam pengalaman yang mereka temui dan mengevaluasi kembali
hal tersebut. Melalui hal yang ditemui dan dipelajari, para siswa kelas 12 SMA Kanisius Jakarta
ditantang untuk melakukan penelitian dan memaparkan hasil penelitian tersebut di hadapan
audiens.

Gambar 1 : Poster C-Xlence 2022

1
Kegiatan presentasi ilmiah yang dimulai dari Senin, 14 Februari 2022 sampai Jumat, 18
Februari 2022 ini dilaksanakan oleh 256 siswa kelas 12 sebagai pemateri yang dibagi kedalam 84
kelompok. Ada 23 guru penguji materi dari berbagai bidang mata pelajaran terkait penelitian
yang akan mendampingi dan menguji penelitian pemateri kelas 12 dari awal hingga presentasi
akhir. Terdapat juga 10 guru penguji bahasa yang mendampingi dan memeriksa struktur
kebahasaan yang digunakan dalam penelitian, seperti penyusunan jurnal dan pemaparan
presentasi. Peserta didik kelas 10 sebanyak 277 orang dan kelas 11 sebanyak 270 orang turut
berpartisipasi sebagai audiens. Kegiatan ini tidak hanya difokuskan terhadap pemateri, tetapi
juga menjadi sarana belajar bagi siswa kelas 10. Sebagian dari peserta didik kelas 10
melaksanakan tugas selama kegiatan C-Xlence 2022 sebagai moderator dan notulis. Kegiatan ini
melatih mereka dalam memoderasi kegiatan dan menyusun notulensi.

C-Xlence tahun 2022 tentunya tidak lepas dari dukungan tim IT SMA Kanisius Jakarta
yang berperan besar dalam pelaksanaan acara ini. Seluruh proses livestreaming dan hal teknis
lainnya akan sulit terlaksana tanpa bantuan dari tim IT. SMA Kanisius Jakarta tentu ingin
memberikan fasilitas yang terbaik bagi para audiens. Oleh karena itu, kegiatan ini dapat diikuti
melalui aplikasi C-Xlence yang dapat diunduh melalui Google Playstore, IOS Apple serta dapat
disaksikan melalui website c-elence.canisius.app. Fasilitas tersebut tentunya menjadi jembatan
penghubung yang baik antara audiens dengan pemateri dalam mengajukan pertanyaan dan
memberikan jawaban. Kegiatan ini tentunya bersifat sangat terbuka, alumni SMA Kanisius,
orang tua, dan peserta didik dari sekolah luar tentunya dapat mengakses melalui aplikasi maupun
website untuk menyaksikan berbagai presentasi hasil penelitian yang dilakukan oleh pemateri.

Sebagai peserta didik kelas 10 SMA Kanisius Jakarta, saya mendapatkan dan
merefleksikan pengalaman berharga dalam kegiatan ini. Berbagai bidang mata pelajaran telah
dipaparkan oleh para penyaji, seperti fisika, biologi, dan sosial. Salah satu presentasi yang
dipaparkan dalam bidang fisika adalah “Perbandingan Bentuk Wingtip Pesawat terhadap
Pengurangan Gaya Gesek Induksi pada Pesawat Komersial Secara Komputasi”. Presentasi ini
dipaparkan dengan tujuan untuk meneliti besar gaya yang dihasilkan oleh berbagai jenis wingtip
pesawat komersial. Pemateri memulai dengan landasan materi yang menjelaskan definisi wingtip
,pesawat komersial dan pengaruh wingtip gaya gesek induksi. Setelah melakukan analisis dan
perhitungan, pemateri mengambil kesimpulan bahwa jenis blended wingtip merupakan bentuk
wingtip yang paling baik karena rasio koefisien geometri yang tertinggi dan max wingtip kurang
efektif karena memiliki rasio geometri terkecil.

Penelitian tersebut merupakan bukti nyata bahwa siswa kelas 12 SMA Kanisius Jakarta telah
melakukan penelitian dengan baik. Pemateri mampu untuk mendalami, melihat kembali,
memanfaatkan pelajaran yang telah diberikan oleh SMA Kanisius Jakarta selama proses
pendidikan di sekolah serta mampu mempresentasikannya dalam bentuk penelitian yang bersifat

2
faktual dan realistis. Penelitian ini juga memperluas wawasan para penonton yang memiliki rasa
ingin tahu terhadap materi yang disampaikan.

Saya mengharapkan kegiatan ini berdampak terhadap peserta didik kelas 10 dan kelas 11
SMA Kanisius Jakarta yang akan melakukan hal yang sama seperti kelas 12. Presentasi yang
telah dipaparkan dapat dijadikan peserta didik kelas 10 dan kelas 11 sebagai bahan referensi
penelitian. Mereka juga dapat mengembangkan penelitian yang dipresentasikan kelas 12 lebih
dalam atau bahkan menemukan inovasi baru yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian
untuk presentasi saat menduduki bangku kelas 12.

Gambar 2 : Pemateri mempresentasikan hasil penelitian

Disusun oleh :
Avelino Konstantine Trilasto
Siswa Kelas 10 SMA Kanisius Jakarta

Anda mungkin juga menyukai