Anda di halaman 1dari 33

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG MATERI ENERGI

DAN PERUBAHANYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL


TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS III
SDN GENIKAN KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG
TAHUN AJARAN 2022/2023

Skripsi
Diajukan Kepada Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar IKIP PGRI Wates
Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Memperoleh Gelar Strata Satu (1)

Disusun Oleh :
Badarodin
NIM : 20212071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS IKIP PGRI
WATES YOGYAKARTA
2023
1
2
“UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENTANG MATERI ENERGI
DAN PERUBAHANYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS III
SDN GENIKAN KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG
TAHUN AJARAN 2023/2024”

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa
kelas III SDN Genikan tahun ajaran 2022/2023. Metode yang digunakan dalam penerapan
model pembelajaran contextual teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi karena metode
demonstrasi juga sangat dianjurkan. Siswa diberikan kesempatakan untuk bersentuhan
langsung dengan materi yang dipelajari kemudian mereka memeperagakannya di depan
kelas.
Persoalan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah apakah melalui model
pembelajaran contextual teaching and learning yang menerapkan sesuatu pengalaman siswa
ketika dirumah maupun di Sekolah pada pembelajaran IPA tentang energi dan perubahannya
kemudian siswa mendemonstrasikan pengalamannya dikelas sehingga dapat meningkatkan
hasil belajarsiswa pada mata pelajaran IPA materi energi dan perubahannya pada siswa
kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun ajaran 2023/2024.
Jenis dan sifat penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian
adalah siswa kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun ajaran
2021/2022 yang berjumlah 14 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi : observasi,
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan teknik deskriptif
kualitatif.
Kesimpulan penelitian bahwa pembelajaran IPA materi energi dan perubahannya
melalui model contextual teachin and learning hasil belajar siswa dapat meningkat.
Peningkatan pembelajaran dapat terlihat dari hasil evaluasi proses perbaikan pembelajaran
setiap siklusnya. Adapun ketuntasan belajar dari 14 siswa di kelas III dapat dilihat sebagai
berikut: Studi Awal jumlah siswa yang tuntas 6 orang atau 42,86%, Siklus I siswa yang
tuntas 9 orang atau 64,29% siswa, Siklus II siswa yang tuntas 12 orang atau 87,51% siswa.
Data tersebut menunjukkan bahwa dari studi awal siswa yang tuntas hanya 6 dan meningkat
pada siklus I menjadi 9 siswa dan pada siklus II jumlah siswa tuntas belajar ada 12 siswa.
Peningkatan siswa yang tuntas belajar juga terjadi pada siklus II yaitu mencapai ketuntasan
klasikal yang diharapkan dengan jumlah siswa tuntas belajar 87,51%.

Kata kunci : Hasil belajar, IPA, Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

iii
MOTTO

Sistem pendidikan yang bijaksana setidaknya akan mengajarkan kita


betapa sedikitnya yang belum diketahui oleh manusia, seberapa
banyak yang masih harus ia pelajari.

”Sir John Lubbock”

iv
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

 Almarhum dan Almarhummah kedua orang tuaku yang sudah kembali ke


rahmatullah yang dulu selalu memberikan kasih sayang dan mendidik aku
 Istri dan anakku tercinta, atas do’a, kepercayaan, dukungan dan motivasinya yang
tiada henti sehingga penulis merasa selalu bersemangat dalam menyelesaikan
pendidikan.
 Guru dan karyawan di SDN Genikan kecaamatan Ngablak Kabupaten Magelang
yang selalu memotivasi dalam penulisan skripsi.
 Teman-temanku seperjuangan dalam dunia pendidikan yang selalu membantu dan
memotivasi dalam penulisan sekripsi ini.

v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat,
hidayah serta Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Tentang materi Energi dan Perubahannya Dengan Model
Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Pada Pembelajaran IPA Kelas III SDN
Genikan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2023/2024.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW dan kepada keluarganya, sahabatnya, serta semua umatnya hingga akhir
zaman, Amin.
Penulis yakin, berkat rahmat dan petunjuk-Nya pula sehingga berbagai pihak
berkenan memberikan bantuan, bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu suatu kewajiban bagi penulis untuk menyatakan
penghargaan sebagai rasa terima kasih yang setulustulusnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaikan
skripsi ini.
Terima kasih yang tulus dan penuh hormat penulis sampaikan kepada:
1. Rektor Universitas IKIP PGRI Wates Yogyakarta
2. Bapak Ibu dosen Fakultas Pendidikan jurusan PGSD IKIP PGRI Wates Yogyakarta
3. Ketua Jurusan PGSD Universitas IKIP PGRI Wates Yogyakarta/
4. Dosen Pembimbing Penyusunan Skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan
pikiran beliau dalam memberikan pengarahan, petujuk, bimbingan, serta saran
kepala penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Kepala Sekolah SDN Genikan yang sudah mengizinkan saya dalam melaksanakan
penelitian sehingga mendapatkan hasil dalam penelitian ini sehingga tersusunnya
skripsi ini.
Tidak ada kata yang dapat penulis ucapkan untuk menyampaikan rasa terima kasih,
melainkan hanya doa semoga amal baik dari semua pihak yang diridoi Allah SWT dan
mendapatkan balasan yang berlipat ganda di akherat kelak. Penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penlis mengharapkan kritik dan saran
terhadap segala kekurangan demi penyempurnaan lebih lanjut. Namun penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca umumnya.
Magelang. 30 Desember 2022

vi
Badarodin
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i


PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................. ii
PENGESAHAN ....................................................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................................................. iv
ABSTRAK………………………………………………………………................. v
MOTTO .................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN……………………….......…………………………................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................
viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ...................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................ 6
E. Sistematika Pembahasan ............................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 8
A. Hasil Belajar Siswa .................................................................................... 8
1. Pengertian Hasil Belajar Siswa ........................................................... 8
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa...................... 8
3. Penilaian Hasil Belajar Siswa ..............................................................9
B. Mata Pelajaran IPA .................................................................................... 10
1. Pengertian Mata Pelajaran IPA ........................................................... 10
vii
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA........11
3. Materi Penggunaan Energi dan Perubahannya .................................. 11
C. Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning)............... 12
1. Pengertian Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching
And Learning)................................. .................................................... 13
2. Kelebihan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And
Learning) .............................................................................................. 13
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching
And Learning)...................................................................................... 13
D. Rumusan Hipotesis ..................................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 14
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 14
B. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................... 14
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................... 15
D. Instrumen Penelitian ................................................................................... 15
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 15
F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 19
G. Sistematis Pembahasan…………………………………………………….20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................
A. Hasil Penelitian ............................................................................................
B. Deksripsi Kondisi Awal ...............................................................................
C. Hasil Penelitian Siklus I ...............................................................................
D. Hasil Penelitian Siklus II ..............................................................................
E. Analisis Data Penelitian Per Siklus ..............................................................
F. Pembahasan ..................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................
A. Simpulan ......................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Mata Pelajaran IPA Materi Energi dan Perubahannya pada
Observasi Awal ................................................................................................
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Mata Pelajaran IPA Materi Energi Dan Perubahannya
Siklus I................................................................................................................
Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Mata Pelajaran IPA Materi Energi Dan Perubahannya
Siklus I................................................................................................................
Tabel 4.4 Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran Cotextual Teaching dan Learning
(CTL) Pada Siklus I ............................................................................................
Tabel 4.5 Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran Cotextual Teaching dan Learning
(CTL) pada Siklus II ...........................................................................................
Tabel 4.6 Persentase Ketuntasan Belajar pada Mata Pelajaran IPA Materi Energi
Dan Perubahannya pada Studi Awal, Siklus I, dan Siklus II ..............................

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 PTK Model Contectual Teahing And Learning (CTL) ...........................
Gambar 4.1 Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Energi Dan
Perubahannya, Studi Awal ........................................................................
Gambar 4.2 Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Energi Dan Perubahannya
Siklus I .......................................................................................................
Gambar 4.3 Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Energi Dan Perubahannya
Siklus II .....................................................................................................
Gambar 4.4 Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran IPA Sub Pokok Bahasan
Energi Dan Perubahannya Studi Awal Siklus I dan Siklus II.....................

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran - lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
2. Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 Siklus I
3. Lembar Kerja Sswa Pertemuan 2 Siklus I
4. Soal Evaluasi Siklus I
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
6. Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 Siklus II
7. Lembar Kerja Sswa Pertemuan 2 Siklus II
8. Soal Evaluasi Siklus II
9. Hasil Evaluasi Studi Awal Mata Pelajaran IPA Materi Energi Dan Perubahannya
siswa kelas III SDN Genikan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
10. Hasil Evaluasi Siklus I Mata Pelajaran IPA Materi Energi Dan Perubahannya
siswaKelas III SDN Genikan kecamtan Ngablak Kabupaten Magelang.
11. Hasil Evaluasi Siklus II Mata Pelajaran IPA materi Energi Dan Perubahannya siswa
kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang
12. Paduan Observasi Aktivitas Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Pembelajaran Mata
Pelajaran IPA Materi Energi Dan Perubahannya siswa Kelas III SDN Genikan
kecamatan Ngablak kabupaten Magelang.
13. Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1
14. Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2
15. Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1
16. Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2
17. Observasi Terhadap Aktivitas Guru dalam Menyelenggarakan Kegiatan
Pembelajaran Materi Energi dan Perubahannya Siklus I

xi
18. Observasi Terhadap Aktivitas Guru dalam Menyelenggarakan Kegiatan
Pembelajaran Materi Energi dan Perubahannya Siklus II

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zaman sekarang disebut era globalisasi dimana pada era ini perubahan-

perubahan sangat cepat dan serbah canggih. Penanaman pendidikan pada anak harus

ditanamkan sedini mungkin untuk mencegah masuknya pengaruh negatif dari zaman

modern ini. Pendidikan merupakan tanggug jawab bersama antara guru, orang tua,

masyarakat maupun pemerintah.

Dalam Islam pendidikan didefinisikan bimbingan yang diberikan oleh

seseorang kepada orang lain agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran

Islam. Pendidikan adalah setiap proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan,

mengembangkan kemampuan atau ketrampilan sikap untuk mengubah sikap.1

Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab dan tugas mendidik yaitu suatu

usaha untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaannya untuk mencapai

kedewasaan seluruh rana kejiwaan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan baik

institutional maupun konstitutional. Jadi mendidik dapat dikatakan sebagai upaya

pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak didik.2

Implementasi pendidikan di sekolah dasar atau sederajat terangkum dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses interaksi

antara dua unsur manusia yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak

yang mengajar dengan siswa sebagai subyek pokoknya.3

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD/MI adalah IPA. IPA

adalah kumpulan teori yang telah diuji kebenarannya yang menjelaskan tentang pola-

1
Ahmad Tafsir, Ilmu pendidikan dalam perspektif Islam.(Bandung : PT Remaja Rosda Karya,2005), hlm. 32
2
Muhibin Syah, Psikolog Pendidikan, ( Bandung : Remaja Rosda Karya,2014), hlm. 178
3
Sudirman, Interaksi dalam belajar mengajar (Jakarta : Rajawali Pers,2011) hlm. 7.
1
pola keteraturan dan gejala alam yang diamati secara seksama. Pendapat R o m

H e r r adalah memuat dua hal yang penting yaitu Pertama bahwa IPA suatu kumpulan

pengetahuan pengetahuan yang berupa teori-teori. Kedua, bahwa teori-teori itu berfungsi

untuk menjelaskan gejala alam.4

Pelaksanaan pembelajaran IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk

memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat

diidentifikasikan. Namun demikian, pada kenyataan dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah, mata pelajaran IPA bagi sebagian siswa sering dianggap sebagai mata pelajaran

yang sulit. Kondisi ini jika tidak ditindaklanjuti tentu akan memberikan dampak terhadap

hasil belajar siswa yang rendah. Rendahnya hasil belajar IPA juga ditemui pada siswa

kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak kabupaten Magelang khususnya pada Standar

Kompetensi memahami berbagai bentuk energi dan perubahannya dalam kehidupan

sehari-hari dengan kompetensi dasar energi dan perubahnnya. Dari hasil observasi awal

terhadap nilai mata pelajaran IPA pada materi tersebut diperoleh data dari 14 siswa,

jumlah yang tuntas belajar atau mampu mencapai target KKM yang diharapkan sebesar >

70 baru ada 6 siswa atau 42,86% sementara ketuntasan kelas atau klasikal yang

ditargetkan sekolah adalah siswa mencapai KKM > 80%. Temuan tersebut tentu jauh dari

harapan. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPA materi energi dan perubahannya

menunjukkan adanya penyebab yang mendasar khususnya berkaitan dengan aktivitas

belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Untuk

mengetahui penyebab munculnya permasalahan tersebut maka peneliti melalui

kesepakatan guru dan kepala sekolah melakukan observasi awal terhadap pelaksanaan

kegiatan pembelajaran IPA.

Rendahnya hasil belajar IPA juga ditemui pada siswa kelas III SDN Genikan

4
Hendro Darmojo, Ilmu Pengetahuan Alam, 1993. Hlm 3-4.
2
kecamatan Ngablak kabupaten Magelang khususnya pada Standar Kompetensi

memahami berbagai bentuk energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari

dengan kompetensi dasar energi dan perubahnnya. Dari hasil observasi awal terhadap

nilai mata pelajaran IPA pada materi tersebut diperoleh data dari 14 siswa, jumlah yang

tuntas belajar atau mampu mencapai target KKM yang diharapkan sebesar > 70 baru ada

6 siswa atau 42,86% sementara ketuntasan kelas atau klasikal yang ditargetkan sekolah

adalah siswa mencapai KKM > 80%. Temuan tersebut tentu jauh dari harapan.

Rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPA materi energi alternatif menunjukkan adanya

penyebab yang mendasar khususnya berkaitan dengan aktivitas belajar siswa dan

kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui penyebab

munculnya permasalahan tersebut maka peneliti melalui kesepakatan guru dan kepala

sekolah melakukan observasi awal terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA.

Dari hasil diatas guru sekolah dasar harus mempunyai metode dan trategi

pembelajaran yang sesuai dengan tema pembahasan yang diajarkan. Metode

pembelajaran merupakan bagian dari perangkat software pendidikan, keberadaannya

ditantang oleh responsif terhadap kemajuan dan karaktristik pembelajaran itu sendiri,

sehingga dalam pembelajaran sangat mengedepankan kejelihan metode, strategi, materi

ajar, kondisi psikis pembelajar dan usia peserta didik.

Dari hasil pelaksanaan observasi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 20

Oktober 2022, diperoleh catatan bahwa yang diduga menjadi penyebab rendahnya hasil

belajar siswa kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak kabupaten Magelang tahun

ajaran 2022/2023 yang meliputi :

1. Selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran aktivitasnya lebih banyak didominasi

guru.

2. Pembelajaran bersifat monoton terpusat pada penjelasan guru.


3
3. Media yang digunakan hanya berupa gambar-gambar sederhana yang sering

ditemui siswa.

4. Guru kurang variasi dalam menggunakan metode dan strategi pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan seperti berikut :

1. Adanya kesulitan pada siswa kelas III dalam mengingat materi mata pelajaran

IPA tentang enrgi dan perubahannya di SDN Genikan kecamatan Ngablak

kabupaten Magelang.

2. Kurangnya keaktifan siswa kelas III dalam proses pembelajaran IPA SDN

Genikan kecamatan Ngablak kabupaten Magelang.

3. Hasil belajar siswa kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak kabupaten

Magelang dalam pelajaran IPA sangat rendah dan belum mencapai KKM.

4. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada

pembelajaran IPA kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak kabupaten

Magelang.

C. Rumusan Masalah

Berangkat dari uraian diatas maka yang menjadi inti permasalahan dalam penelitian

ini adalah.:

1. Bagiamana penerapan model pembelajaran Contextual teaching and Learning

(CTL) dalam mengatasi kesulitan siswa kelas III SDN Genikan kecamatan

Ngablak kabupaten Magelang dalam memahami pelajaran IPA materi energi dan

perubahannya.

2. Bagaimana model pembelajaran Contextual teaching and Learning (CTL) dapat

meningkatkan keaktifan anak pada pelajaran IPA materi ajar energi dan

4
perubahnnya pada siswa kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak kabupaten

Magelang.

3. Bagaimana model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak

kabupaten Magelang.

4. Bagaimana efektifitas pembelajaran IPA materi energi dan perubahannya dengan

menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

padasiswa kelas III SDN Genikan kecamatan Ngablak kabupaten Magelang

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menegetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

IPA materi ajar energi dan perubahannya pada siswa kelas III SDN

Genikan kecamatan Ngablak kabupaten Magelang dengan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

b. Untuk mengetahui tingkat keaktifan anak dengan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam mata pelajaran IPA

materi ajar energi dan perubahannya pada siswa kelas III SDN Genikan

kecamatan Ngablak kabupaten Magelang.

c. Untuk mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa

mata pelajaran IPA materi ajar energi dan perubahannya pada siswa kelas

III SDN Genikan kecamatan Ngablak kabupaten Magelang.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat secara teoritis


5
Penelitian yang penulis kaji ini diharapkan akan bermanfaat sebagai

masukan atau sumbangan pemikiran di dunia pendidikan khususnya

Sekolah Dasar, para pendidik, para orang tuasebagai pendidik

dilingkungan keluarga, dan umumnya terhadaap generasi-generasi dalam

dunia pendidikan selanjutnya.

b. Manfaat praktis

Kesimpulan dari penelitian ini, yang berbentuk rumusan – rumusan

praktis akan bermanfaat sebagai wacana, gambaran maupun bahan

pertimbangan bagi semua pihak bahwa model pembelajaran Contextual

Teachin and Learning (CTL) sangat efektif dalam mencapai keberhasilan

dalam proses pembelajaran anak usia sekolah dasar dalam mata pelajaran

IPA, karena anak akan dilibatkan langsung secara penuh untuk

menemukan materi yang dipelajari dan dihubungkan langsung dengan

dengan kehidupan nyata saat dilingkungan rumah maupun lingkungan

sekolah sehingga anak akan mudah memahami materi ajar yang

disampaikan oleh guru.

c. Manfaat bagi penelitian

Konsep dari penelitian ini akan bermanfaat bagi petunjuk dan arahan

dalam dunia pendidikan dalam rangkah mendidik siswa di sekolah dasar.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Hasil Belajar Siswa Hasil Belajar

Sebelum mengacu pada pengertian hasil belajar, yang dimaksud hasil adalah

segala sesuatu yang diperoleh dari jerih payah.5 Sedangkan yang dimaksud dengan

belajar adalah proses internal yang kompleks yang kompleks. Yang terlibat dalam

proses internal adalah seluruh mental yang 6meliputi ranah-ranah kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut

tertuju pada bahan belajar tertentu (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 18).

Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2009: 22) adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari

pengertian tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan hasil yang akan

dicapai manusia dari pengalaman belajar.7

Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil evaluasi yang

diperoleh setelah adanya proses interaksi dalam diri siswa melalui proses belajar di

sekolah.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

a. Faktor internal, meliputi:

 Faktor jasmaniah: terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.

5
Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Pemahaman dan perbuatan (PT.Balai Pustaka.2006) Hal 206.
6
Dimyati dan Mujiono..Belajar dan pembelajaran. (Jakarta :PT. Rineka Putra 2006)hal.18.
7
Sudjana, Nana;Teori belajar untuk pengajaan.(Bandung : Fakultas Slavin, R.E. 2007) Hal.22.
7
 Faktor fisiologis: terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kedisiplinan.

 Faktor kelelahan: terdiri dari kelelahan jasmani dan rohani.

b. Faktor eksternal, meliputi:

 Faktor keluarga: terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,

dan talar belakang kebudayaannya.

 Faktor sekolah: terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, disiplin siswa, keadaan gedung dan tugas rumah.

 Faktor kegiatan masyarakat: terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.8

Sedangkan menurut Muhibbinsyah (2002: 139) selain faktor internal

dan eksternal, juga terdapat faktor pendekatan belajar, yaitu “pendekatan

belajar dapat dipahami sebagai segala cara strategi yang digunakan siswa

dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi

tertentu”.9

3. Penilaian hasil belajar

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan

informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,

aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana

dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan

perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.

8
Slameto; Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya,( Jakarta : Rineka Cipta. 2010) hal.54
9
Muhibinsyah.Pendidikan Psikologi dengan Pendekatan Baru. (Remaja Rosda karya.2002) hal.139
8
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada

objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Penilaian merupakan

kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Penilaian

adalah proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi

yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan

instrumen tes maupun non tes. Secara garis besar, penilaian dapat dibagi

menjadi dua, yaitu: Penilaian formatif Penilaian formatif dilakukan dengan

maksud memantau sejauh manakah suatu proses pendidikan telah berjalan

sebagaimana yang direncanakan Penilaian sumatif. Penilaian sumatif

dilakukan untuk mengetahui sejauhmanakah peserta didik telah dapat

berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit berikutnya.

Untuk melakukan penilaian hasil belajar perlu memperhatikan

prinsip-prinsip dan teknik penilaian. Prinsip-prinsip penilaian Penilaian hasil

belajar peserta didik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Mendidik, yakni mampu memberikan sumbangan positif terhadap

peningkatan pencapaian belajar peserta didik. Hasil penilaian harus

dapat memberikan umpan balik dan memotivasi peserta didik untuk

lebih giat belajar.

b. Terbuka/transparan, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan

dasar pengambilan keputusan diketahui oleh pihak yang terkait.

c. Menyeluruh, yakni meliputi berbagai aspek kompetensi yang akan

dinilai. Penilaian yang menyeluruh meliputi ranah pengetahuan

(kognitif), keterampilan (psikomotor), sikap dan nilai (afektif) yang

direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

9
d. Terpadu dengan pembelajaran, yakni menilai apapun yang dikerjakan

peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar itu dinilai, baik kognitif,

psikomotorik dan afektifnya. Dengan demikian, penilaian tidak hanya

dilakukan setelah peserta didik menyelesaikan pokok bahasan tertentu

melainkan saat mereka sedang melakukan proses pembelajaran.

e. Objektif, yakni tidak terpengaruh oleh pertimbangan subjektif

penilaian

f. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap

untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta

didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.

g. Berkesinambungan, yakni dilakukan secara terus menerus sepanjang

berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

h. Adil, yakni tidak ada peserta didik yang diuntungkan atau dirugikan

berdasarkan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa,

suku bangsa, warna kulit, dan jender.

i. Menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu

dalam menentukan kelulusan peserta didik. a. Teknik Penilaian Dalam

memperoleh data, pendidik dapat menggunakan berbagai teknik

penilaian secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan

kompetensi yang dinilai, sebagaimana diuraikan dalam panduan

penilaian masing-masing kelompok mata pelajaran.

4. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta atau prinsip-prinsip saja


10
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan

dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya

di dalam kehidupan sehari-hari (Mulyasa, 2010: 110).10

5. Materi Energi dan Perubahannya

Materi energi dan perubahannya merupakan materi pembelajaran IPA

yang diberikan pada siswa kelas III yang termasuk dalam SK (3) memahami

berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari- hari

dengan KD (3.1) mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di

lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya, dan KD (3.2) menjelaskan berbagai energi

alternatif dan cara penggunaannya (Silabus Kelas III KTSP, 2006).

6. Pendekatan Kontekstual (Contextual teaching and learning) CTL

Menurut Zainal Aqib (2013: 1), pendekatan kontekstual (contextual

teaching and learning) merupaan konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat.11

10
Mulyasa, Pengertian pelajaran IPA hal. 25
11
Ibid
11
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research) dimana peneliti

melaksanakan penelitian dengan cara terjun langsung dilapangan dengan

melaksanakan penelitian tindakan kelas, model penelitian dengan menggunakan model

penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas sebuah metode

pembelajaran dengan metode pendekatan kontektual atau disebut contextual teaching

and learning (CTL) dalam pelajaran IPA materi ajar Energi dan perubahannya.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa SD Negeri Genikan Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang kelas III Dengan Jumlah Siswa 17.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi Penelitian ini bertempat di SD Negeri Genikan Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang.Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester 1 Tahun

ajaran 2023/2024.

D. Teknik Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik yang dilakukan dalam mengumpulkan data adalah

sebagai berikut :

1. Observasi

Teknik Obseervasi adalah kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu subyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Adapun

dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara

langsung dan tidak langsung/Observasi langsung adalah peneliti

13
mengumpulkan data dengan cara melaksanakan proses pembelajaran

secara langsung dengan siswa,12 sedangkan observasi tidak langsung

adalah pengumpulan data yang didapat dari guru lain yang

melaksanakn pembelajaran di SD Negeri Genikan Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang.

2. Interview

Menurut Bimo Walgito seperti yang dikutip oleh suharsini

dalam bukunnya prosedur penelitian suatu pendekatan praktek

menyebutkan bahwa teknik interview adalah salah satu teknik untuk

mendapatkan data anak atau orang tua dengan cara berhubungan

langsung dengan informasi ( face to face relation) , Teknik wawancara

ini merupakan cara untuk memperdalam data yang diperoleh melalui

pengamatan.Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga

dapatdikontribusikan dengan satu makna dalam topik.13 Wawancara

dilakukan dengan guru kelas III SD Negeri Genikan Kecamatan

Ngablak Kabupaten Magelang bagaimana mengenai peningkatan hasil

belajar anak dalam pelajaran IPA Materi energi dan perubahannya

dengan menggunakan pendekatan kontekstual atau Contextual learning

and teaching.

3. Dokumentasi

12
Suharsini Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (Jakrta : Rineka cipta 2002) hal 128
13
Ibid

14
Dokumentasi adalah salah satu alat untuk menghimpun

keterangan-keterangan dari benda-benda tertulis, salah satu contohnya

termasuk arsip-arsip sekolah.14

4. Triangulasi

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkandari beberapa teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada. Triangulasi dibagi menjadi dua yaitu

triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik berarti

sebuah pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda-beda untuk mendapatkan sumber yang sama, peneliti

menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan

dokumentasi untuk sumberdata secara serempak. Triangulasi teknik

berarti pengumpulan data dengan menggunakan sumber-sumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama.15

Teknik triangulasi sumber yaitu membandingkan dan mempercayakan

suatuinformasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.16

E. Analisis Data

Datayang terkumpul tidak akan bermakna tanpa dianalisis,yaitu diolah dan

diimprentasikan.

Mengalisis data yaitu mengolah dan menginterpretasikan data dengan tujuan

untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki

makna yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini analisis data

dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu mendeskriptifkan data yang

14
Dudung Abdurrohman, Pengantar metode penelitian ( Yogyakarta : Kurnia kalam semesta 2003 ) hal. 57
15
Sugiono, Metode penelitian Pendidikan pendekatan kualitatif kuantitatif, ( Bandung : Alfa beta 2013 ) Hal
320.

16
Ibid hal 317

15
berhasil dikumpulkan melalui instrumen penelitian. Untuk keabsahan data dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangualasi teknik dan

triangulasi sumber. Terdapat beberapa cara menggunakan teknik triangulasi, yaitu :

1. Menggunakan waktu yang cukup dalam proses penelitian

2. Dengan membandingkan teori-teori yang relevan dengan masalah

penelitian

3. Mencari data dengan berbagai suasana, waktu, dan tempat, sehingga

penelitidapat melakukan pengecekan dan membandingkan data yang

diperoleh

4. Mengamati obyek yang sama dari berbagai situasi

5. Mencari data dari berbagai sumber.

6. Menggunakan berbagai metode dan teknik analisis data, dengan

demikian data-data yang diperolehdapat memberikan informasi yang

utuh.

Model Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam penelitian ini

adalah model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart yang

terdiri dari beberapa tahap yaitu :

Tahap I : Perencanaan (planning), yaitu Menyusun rancangan Tindakan

kelas yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, Oleh

siapa, dan bagaimana Tindakan kelas tersebut dilakukan. Dalam tahap

ini penyussun menyusun rancangan Tindakan kelas yang akan

dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

Adapun Langkah-langkah persiapan untuk mengadakan Tindakan kelas

terdiri dari :

16
a. Membuat rencana pembelajaran Tindakan kelas dengan metode

pendekatan kontekstual.

b. Mempersiapkan media dan sumber belajar yang diperlukan

c. Mempersiapkan instrument berupa lembar observasi untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran

IPA materi energi dan perubahannya dengan menggunakan

pendekatan kontekstual (contextual learning and teaching).

Instrument ini digunakan untuk mencatat hasil pengamatan

yang diperoleh selama proses penelitian.

Sedangkan rencana kegiatan dalam “Classroom Action

Reseach” ini adalah sebagai berikut :

a. Membuat tes uji kemampuan dalam menghafalkan lagu-lagu

yang telah diajarkan.

b. Membuat lembar observasi dalam upaya peningkatan hasil

hasil pembelajaran IPA Materi energi dan perubahannya.

c. Menyediakan sarana dan prasarana sebagai upaya untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Mendesain informasi tentang tingkat keberhasilan upaya-upaya

yang dilakukan terhadap tingkat penguasaan siswa dalam

menguasai materi yang diajarkan .

Tahap II : Pelaksanaan Tindakan (acting), yaitu penerapan atau

implementasi isi rancangan didalam kanca dengan mengadakan

Tindakan kelas. Tindakan kelas dilaksanakan berdasarkan

perencanaan, Adapun tindakannya meliputi :

a. Peneliti mengawali pembelajaran dengan apersepsi.

17
b. Peneliti menyampaikan materi dengan pendekatan kontekstual

c. Peneliti menerapkan pembelajaran praktek untuk penguasaan

materi dengan contextual learning dan teaching.

d. Peneliti mengakhiri pembelajaran dengan pertanyaan dan

memberikan kesimpulan.

Tahap III : Pengamatan (Observing), yaitu pelaksanaan

pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Tahap pengamatan

ini dilakukan bersamaan dengan Tindakan. Pada tahap ini

dilakukan observasi terhadap pelaksanaan Tindakan yaitu

meliputi seluruh kegiatan yang berlangsung dalam

pembelajaran. Observasi dilakukan dengan du acara yaitu

observasi langsung dan observasi tidak langsung.

Tahap IV : Refleksi (reflecting), yaitu kegiatan untuk

mengemukakan Kembali apa yang telah terjadi. Pada tahap ini

setelah guru telah selesai melakukan Tindakan kemudian

berhadapan dengan peneliti dan subyek (siswa) untuk

mendiskusikan Bersama implementasi rancangan Tindakan

kelas.

Keempat tahap Tindakan kelas tersebut merupakan siklus,

Siklus adalah pengulangan dari awal dan Kembali keawal lagi

yaitu dari tahap perencanaan dilanjutkan ketahap pelaksanaan,

dan diwaktu yang sama terjadi pengamatan dan berlanjut ke

tahap refleksi.

17

17
Suharsini Arikunto, DKK.Penelitian Tindaka Kelas (Jakarta : Bumi aksara, 2007 ) Hal.16

18
F.Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan metode contextual teaching and learning (CTL) dalam

pelajaran IPA materi energi dan perubahannya pada siswa kelas III aspek- aspek yang

harus diperhatikan adalahtentang penguasaan siswa dalam belajar IPA materi energi

dan perubahannya sehingga anak mampu menjawap pertanyaan dan mampu

mempraktikkan setelah metode ini dilakukan

Standar keberhasilannya yaitu jika kemampuan anak yang dianggap sangat

menguasai (SM) dan menguasai (M) mencapai 90% responden, Adapun anak yang

dianggap kurang menguasai (KM) dan tidak menguasai (TM) hanya ada 10 %

responden.

Tabel 3.1

Indikator penilaian

NO Indikasi Siklus I Siklus II Siklus III

1 SM Sangat mampu Sangat mampu Sanagat

Sangat Menguasai menjawab 3 menjawab 4 mampu

soal dengan soal dengan menjawab 6

cepat cepat soal dengan

cepat

2 M Mmapu Mampu Mampu

Menguasai menjawab 3 menjawab 4 menjawab 6

Soal soal soal

3 KM Mmpu Mampu Mampu

Kurang menguasai menjawab 2 menjawab 2 menjawab 4

soal sampai 3 soal soal

4 TM Mmpu Mampu Mampu

19
Tidak mengusai menjawab 1 menjawab satu menjawab 1

soal soal sampai 2 soal

4 STM Tidak mampu Tidak mampu Tidak mampu

Sangat tidak mengusai menjawab soal menjawab soal menjawab soal

G.Sistematis Pembahasan

Sistematis pembehasan dibutuhkuan untuk membatasi dan mengarahkan

kepada hasil yang ada dengan jelas, akurat, dan komprehensif. Sistematika

pembehasan juga berguna untuk mempermuda mengenai gambaran umum skripsi

secara sistematika dan saling berkaitan. Yaitu :

Bab pertama : pendahuluan, berisikan latar belakang, rumusan masalah,

tujuan dan keguanaan penelitian, tinjauan Pustaka, landasan teori, metode

penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua : Kondisi Obyektif SD Negeri Genikan kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang, yang berisikan tentang letak geografis, sejara berdiri

dan berkembangnya, struktur organisasi, kondisi guru dan siswa, serta

kondisi sarana dan prasarana sekolah.

Bab ketiga : Merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu

diskripsi efektifitas pembelajaran kelas tiga materi energi dan perubahannya

di SD Negeri Genikan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang dengan

Contextual learning and teaching (CTL).

Bab keempat : Penutup, berisi kesimpulan, saran dan kata penutup, pada

bagian akhir berisi daftar Pustaka dan lampiran-lampiran yang berisikan

tentang penelitian.

20
21

Anda mungkin juga menyukai