Anda di halaman 1dari 3

Rumôh , Volume 9 No.

17, Juni 2019 p-ISSN 2088-9399

EVALUASI TERHADAP PENGARUH PENGHAWAAN DAN


PENCAHAYAAN PADA MUSEUM TSUNAMI
DI KOTA BANDA ACEH

Qurratul Aini1, Imam Aulia Rani2


1)Staf Pengajar Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik UNMUHA (suci.farahdilla@unmuha.ac.id)
2)Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik UNMUHA

ABSTRAK

Pencahayaan dan penghawaan memiliki dua sistem yaitu buatan dan alami. Sistem ini sangat berpengaruh
terhadap ruang yang akan di rencanakan, seperti ruang-ruang pada sebuah rumah sebaiknya memanfaatkan
sistem pencahayaan dan penghawaan alami agar dapat menghemat energi listrik sedangkan pada bangunan
seperti museum sebaiknya menggunakan pencahayaan dan penghawaan buatan, karena pada museum
terdapat barang-barang yang harus terjaga dari pancaran sinar matahari langsung. Pencahayaan
merupakan kebutuhan penerangan pada suatu ruang agar dapat menghindari ruang yang gelap dan pengap,
penghawaan merupakan aliran udara yang di alirkan ke dalam ruangan agar pengguna merasakan
kenyamanan.

Kata Kunci: Museum Tsunami, Pencahayaan, Penghawaan

1. PENDAHULUAN dari pancaran sinar matahari langsung agar


Dalam merancang sebuah bangunan tidak mudah rusak, pada museum juga
ada beberapa elemen yang harus di diperlukan pencahayaan dan penghawaan
perhatikan secara khusus diantara yaitu tata buatan namun harus disesuaikan dengan
pencahayaan dan penghawaan. Dua elemen fungsi ruang.
ini sangat penting agar ruang-ruang di dalan
bangunan mendapatkan pencahayaan dan 2. TUJUAN PENELITIAN
penghawaan yang baik, karena pencahayaan Tujuan dari penelitian yaitu untuk
dan penghawaan yang baik dapat mengkaji mengenai evaluasi terhadap
mempengaruhi kenyamanan pengguna dalam pengaruh pencahayaan dan penghawaan pada
melakukan aktivitas. Ruangan yang meilliki museum tsunami di Banda Aceh.
pencahayaan dan penghawaan yang baik
akan mendapatkan kelembaban udara yang 3. LOKASI ANALISIS
cukup, sehingga dapat mempengaruhi
kesehatan lingkungan.
Pencahayaan dan penghawaan
memiliki dua sistem yaitu buatan dan alami.
Sistem ini sangat berpengaruh terhadap ruang
yang akan di rencanakan, seperti ruang-ruang
pada sebuah rumah sebaiknya memanfaatkan
sistem pencahayaan dan penghawaan alami
agar dapat menghemat energi listrik Gambar1. Museum Tsunami di Banda Aceh
sedangkan pada bangunan seperti museum Sumber : Google Earth, 2019
sebaiknya menggunakan pencahayaan dan
penghawaan buatan, karena pada museum Lokasi analisis penelitian ini yaitu pada
terdapat barang-barang yang harus terjaga Museum Tsunami di Banda Aceh yang

24
Rumôh , Volume 9 No. 17, Juni 2019 p-ISSN 2088-9399

berada di jalan Sultan Iskandar Muda, d. Pencahayaan dan Penghawaan Semi


Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman Kota Tidak Langsung (Semi indirect
Banda Aceh. Lighthing)
Pada sistem ini 60-90% cahaya
4. TINJAUAN PUSTAKA diarahkan ke langit-langit dan dinding
4.1 Pencahayan dan Penghawaan bagian atas ruangan, sedangkan sisanya
Pencahayaan merupakan kebutuhan di arahkan ke bagian bawah. Untuk hasil
penerangan pada suatu ruang agar dapat yang optimal disarankan langit-langit
menghindari ruang yang gelap dan pengap perlu diperhatikan serta dirawat dengan
agar dapat memberika kenyamanan bagi baik. Pada sistem ini tidak terdapat
penggunan sedangkan penghawaan bayangan serta masalah kesilauan dapat
merupakan aliran udara yang di alirkan ke dikurangi.
dalam ruangan agar pengguna merasakan
kenyamanan. Di bawah ini ada beberapa e. Pencahayaan dan Penghawaan Tidak
standar pencahayaan dan penghawaan Langsung (Indirect Lighthing)
sebagai berikut : Pada sistem ini 90-100% cahaya
a. Pencahayaan dan Penghawaan Langsung diarahkan ke langit-langit dan dinding
(Direct Lighthing) bagian atas ruangan kemudian
Pada sistem ini 90-100% cahaya dipantulkan untuk menerangi seluruh
diarahkan secara langsung ke benda yang ruangan. Bahkan sistem ini menggunkan
perlu di terangi. Sistem ini dinilai paling pencahayaan dan penghawaan buatan
efektif dalam mengatur, tetapi terdapat manusia tidak mendapatkan sistem
kelemahannya karena dapat menimbulkan pencahayaan dan penghawaan alami.
bahaya serta kesilauan yang mengganggu. Namun tidak semua ruangan
menggunakan sistem ini karena dapat
b. Pencahayaan dan Penghawaan Semi terjadi keborosan.
Langsung (Semi Direct Lighthing)
Pada sistem ini 60-90% diarahkan 4.2 Pencahayan dan Penghawaan Pada
langsung pada benda yang ingin diterangi, Museum
sedangkan sisanya dipantulkan ke langit- Pada bangunan museum pencahayaan
langit dan dinding ruangan. Dengan dan penghawaan buatan lebih baik dari
sistem ini kelemahan sistem pencahayaan pencahayaan dan penghawaan alami supaya
langsung dapat dikurangi. tidak merusak, pencahayaan dan penghawaan
buatan harus tetap dimodifikasi pasa
c. Pencahayaan dan Penghawaan Difus iluminasi (tingkat keterangan cahaya)
(General Diffus Lighthing) tertentu, untuk mengurangi radiasi sinar
Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% violet. Pada sebagian besar ruang museum
diarahkan pada benda yang perlu harus terlindungi dari UV hingga kurang 75
disinari, sedangkan sisanya dipantulkan microwatts per lumen dan tertutup untuk
ke langit-langit dan dinding ruangan. mencengah kerusakan terhadap objek jika
Dalam sistem ini termasuk sistem terjadi kerusakan lampu. Pada area pameran
direct-indirect yakni memancarkan tingkat pencahayaan dan penghawaan paling
setengah cahaya kebawah dan sisanya dominan di permukaan barang koleksiitu
keatas. Pada sistem ini akan terjadi sendiri. Kebutuhan pencahayaan dan
masalah bayangan dan kesilauan. penghawaan buatan di sesuaikan dengan
jenis ruangan dan jenis barang yang akan
dipamerkan.

25
Rumôh , Volume 9 No. 17, Juni 2019 p-ISSN 2088-9399

Gambar 3. Pencahayaaan pada plafond

5. KESIMPULAN
Penataan pencahayaan dan penghawaan
alami serta buatan pada museum tsunami di
Gambar 2. Pencahayaan buatan
Banda Aceh sudah sesuai dengan standar
pada museum, pada museum tsunami di
Pencahayaan dan penghawaan alami dapat Banda Aceh juga terdapat ruang pamer yang
mengakibatkan kerusakan pada berbagai terhindar dari sinar matahari langsung
bahan koleksi. Perancang museum harus sehingga membutuhkan pencahayaan dan
memahami dan menerima bahwa museum penghawaan buatan, dan juga terdapat ruang
yang paling profesional lebih memperhatikan pamer yang membutuhkan pencahayaan dan
penyajian dan pelestarian koleksi yang penghawaan matahari langsung sehingga
disajikan di meseum. pada ruangan ini sangat mendominankan
pencahayaan dan penghawaan alami.

6. DAFTAR PUSTAKA
http://arsitekturdanlingkungan.wg.ugm.ac.id/
2015/11/20/pengaturan-penghawaan-dan-
pencahayaan-pada-bangunan/
https://www.slideshare.net/rerianita/dasardas
ar-tata-ruang-pencahayaan-penghawaan-dan-
akustik
Gambar 3. Pencahayaaan pada objek pamer https://www.academia.edu/13380957/PENG
HAWAAN_DAN_PENCAHAYAAN

Gambar 4. Pencahayaaan pada objek pamer

26

Anda mungkin juga menyukai