Anda di halaman 1dari 41

KINETIKA DAN KATALISIS

Penyelesaian Soal Bab III

Dosen Pembimbing :
Ir. Bambang Trisakti, MT

Disusun Oleh :

Kelompok II (Dua)

Danil Tarmizi 090405047


Rizka Rinda 110405063
Tongam May Andrivan 110405067
Margaretha Siagian 110405111
Golda C Simanjuntak 110405127

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
3.1 Jika –rA = (dCA/dt) = 0,2 mol/liter.s saat CA = 1 mol/liter, bagaimana laju reaksinya saat

CA = 10 mol/liter? (orde reaksi tidak diketahui)


Penyelesaian:
Jika orde reaksi tidak diketahui,kita tidak dapat menyelesaikan soal dan mendapatkan ratio
reaksi pada konsentrasi yang tinggi.

3.2 Cairan A terdekomposisi melalui kinetika reaksi berorde -satu. Dalam sebuah reaktor batch,
50% A terkonversi dalam waktu 5 menit. Berapakah waktu yang diperlukan agar konversi A
mencapai 75% ?
Penyelesaian:
𝑑𝐶𝐴
−𝑟𝐴 = − = 𝑘. 𝐶𝐴
𝑑𝑡

𝑑𝐶𝐴
= − = 𝑘. 𝑑𝑡
𝑑𝑡

Diintegrasi menjadi:
𝑑𝐶𝐴
− = 𝑘 𝑑𝑡
𝐶𝐴

− ln CA = k.t

Dengan batas atas = CA dan batas bawah = CA0

− (ln CA − ln CA0 ) = k.t


CA
− ln = k.t
CA 0

Dimana : CA = CA0 (1 – XA)

− ln (1 - XA ) = k.t

ln (1 -XA )
k=-
t

membutuhkan waktu 5 menit untuk konversi 50%, berapa waktu yang dibutuhkan bila
diinginkan konversi 75%?

Dengan harga k yang tetap:

− ln (1 -XA ) − ln (1 -XA )
=
t1 t2
− ln (1 -0,5) − ln (1 -0,75)
=
5 t2

− ln (0,50) − ln (0,25)
=
5 t2

t2 = 10 menit

3.3 Ulangi soal sebelumnya untuk kinetika orde kedua


Penyelesaian:
𝑑𝐶𝐴
−𝑟𝐴 = − = 𝑘𝐶𝐴2
𝑑𝑡

1 1
− = 𝑘𝑡
𝐶𝐴 0 𝐶𝐴

1 𝑋𝐴
− = 𝑘𝑡
𝐶𝐴 0 1−𝑋 𝐴

1 𝑋𝐴
𝑡= 𝑘𝐶𝐴 0 1− 𝑋 𝐴

1 1/2 1
Saat XA = 50%  5 = 𝑘𝐶  5 = 𝑘𝐶
𝐴0 1− 1/2 𝐴0

1 𝑋𝐴 3/4
Jadi saat XA = 75%  𝑡 = 𝑡= 5 = 15 menit
𝑘𝐶𝐴 0 1− 𝑋 𝐴 1− 3/4

3.4 Suatu hasil eksperimen selama 10 menit menunjukkan bahwa 75% reaktan liquid
dikonversikan menjadi produk dengan orde ½. Berapakah fraksi yang terkonversi selama
1,5 jam?
Penyelesaian:

Persamaan kinetika reaksi orde setengah:


𝑑𝐶𝐴
− = 𝑘𝐶𝐴0,5
𝑑𝑡

𝑑𝑋 𝐴
𝐶𝐴0 = 𝑘(𝐶𝐴0 1 − 𝑋𝐴 ) 0,5
𝑑𝑡

𝑋𝐴 𝑑𝑋 𝐴 𝑡
0 (1− 𝑋 𝐴 )0,5
= 𝐶𝐴0 0,5 0
𝑘 𝑑𝑡

−2 1 − 𝑋𝐴 0,5
− 1 = 𝐶𝐴0 0,5 𝑘𝑡

Untuk data XA = 75% dan t = 10 menit, diperoleh:

−2 1 − 0,75 0,5
− 1 = 𝐶𝐴0 0,5 𝑘. 10
−2 0,5 − 1 = 10𝐶𝐴0 0,5 𝑘

𝐶𝐴0 0,5 𝑘 = 0,1

(𝐶𝐴0 0,5 𝑘 merupakan konstanta)

Untuk waktu ½ jam = 30 menit


0,5
−2 1 − 𝑋𝐴 − 1 = 0,1 .30
0,5
1 − 𝑋𝐴 − 1 = 1,5
0,5
1 − 𝑋𝐴 = 0,5

1 − 𝑋𝐴 = 0,25

𝑋𝐴 = 0,75

3.5 Dalam sebuah reaksi polimerisasi homogen cairan isotermal, 20% dari monomer habis dalam
34 menit dimana konsentrasi awal monomer adalah 0,04 dan 0,08 mol/liter. Bagaimana
persaman laju reaksi yang menggambarkan proses kehilangan monomer tersebut?

Penyelesaian:

Karena fraksi yang hilang bebas dari konsentrasi awal maka reaksi dianggap reaksi orde
satu, maka dari persamaan (10) Levenspiel diperoleh:

Kemudian persamaan diintegrasi

𝑑𝐶𝐴
−𝑟𝐴 = − 𝑘𝐶𝐴
𝑑𝑡
Dan menghasilkan:
𝐶𝐴 𝑡
𝑑𝐶𝐴
− =𝑘 𝑑𝑡
𝐶𝐴 0 𝐶𝐴 0

𝐶𝐴
-ln = 𝑘𝑡
𝐶𝐴0

Nilai K dapat dicari dengan memasukkan nilai yang diketahui. Namun karena pada soal
diketahui konversi maka persamaan diubah

𝐶𝐴
−ln = 𝑘𝑡
𝐶𝐴0
𝑁𝐴0 − 𝑁𝐴 𝑁𝐴 /𝑉 𝐶𝐴
𝑋𝐴 = = 1− =1−
𝑁𝐴0 𝑁𝐴0 /𝑉 𝐶𝐴0

𝐶𝐴 = 1 − 𝑋𝐴 𝐶𝐴0

Sehingga persamaan menjadi:


𝐶𝐴 0
ln = 𝑘𝑡
1−𝑋 𝐴 𝐶𝐴 0

maka

k = (ln 1 – ln 0,8)/34 menit = 0,0657 menit-1

sehingga persamaan laju reaksi menjadi:


𝑑𝐶𝐴
−𝑟𝐴 = − = 𝑘𝐶𝐴
𝑑𝑡

−𝑟 = 0,0657 menit −1 𝐶𝐴

3.6 Setelah 8 menit dalam reactor batch, reaktan (CA0 = 1mol/liter) adalah 80% dikonversi,
setelah 18 menit, konversi adalah 90%. Tentukan persamaan laju utnuk reaksi ini.
Penyelesaian :

Konversi
x CA  1 
CA
Untuk t= 8 menit CA 0 

80%  1 
CA  90%  1 
CA 
1 1
CA   0,2 CA   0,1

CA   CA 
0 CA   CA 
0
rCA  rCA 
t  t0 t  t0
1  0,2 1  0,1
 
80 18  0
 0,1  0,05

Untuk t= 18 menit
Persamaan kecepatan reaksi:
(-rA) = k  CAn
log (-rA) = log k + n log CA log CA = x
log k = A
n = B
dengan: log (-rA) = y

Data-data yang diperoleh dapat disajikan dalam tabel berikut:


CA Log CA Log –rA Konversi
t -rA
(mol/L) X Y XA
0 1 0 0 0 0
8 0,2 0,1 -0,698 -1 0,8
18 0,1 0,05 -1 -1,3 0,9
∑ -1,698 -2,3

Log CA vs Log -rA


0
-1,2 -1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 -0,2 0 0,2
-0,4
y = 1,3232x - 0,0177 -0,6
R² = 0,9941 -0,8
-1
-1,2
-1,4
-1,6

Orde reaksi (n) = 1,323


Konstanta kecepatan reaksi (k) = 0,982
Persamaan kecepatan reaksi:
(-rA) = kCAn
-rA = 0,982 CA1,323
3.7 Maggo simata ular ialah seorang lelaki yang memiliki kebiasaan. Pada Jumat sore selalu
sama, yakni mengikuti suatu kegiatan dengan menggunakan gaji nya pada minggu ini
(minggu pertama) $180, dengan permainan yang sama, dia bermain 2 giliran selama 2
jam. Dia selalu saja meninggalkan uang $45. permainan si mata ular ini dapat diprediksi.
Dia selalu menggunakan uang yang ia miliki, kehilangan uang yang ia miliki juga dapat
diprediksi dengan laju yang sama dari uang yang ia miliki. Dalam minggu ini (minggu
kedua) si mata ular menggunakan gaji tambahannya dan bermain selama 3 jam, tetapi
selalu pulang dengan uang $135. Berapa banyak tambahan gaji yang ia gunakan ???

Penyelesaian:
∆𝑆 180−135
𝑘= = = 22,5 jam−1
𝑡 2

∆𝑆 = 𝑘𝑡

x – 135 = 22,5 (3)

x – 135 = 67,5

x = 202,5

Jadi, besarnya gaji tambahan yang ia gunakan untuk bermain judi adalah:

$202,5 - $180 = $22,5

3.8 Tentukan orde keseluruhan dari reaksi irreversibel berikut


2H2 + 2NO  N2 + 2H2O
Dari data volume konstan berikut, gunakan sejumlah equimolar hidrogen dan nitrogen
oksida
Tekanan total, mmHg 200 240 280 320 360
Waktu paruh, sekon 265 186 115 104 67
Penyelesaian:

dC A
 rA    k.C aA .C bB
dt
Pada reaksi ekuimolar, C A  C B , sehingga :
dC A
  k.C aA .C bA
dt
dC
 A  k.C aA b
dt
dC
 A  k.C nA dimana n adalah orde reaksi
dt
dC A
  k.C nA
dt
dC
 nA  k dt
CA
CA
 C -An dC A  k dt
C A0
C
 1 
A
t
 C An 1   k  dt
  n 1  C A0 0

 1 1 -n 
 C1A-n  C1A0   kt
1  n 1 n
1 1
C1A-n  C1A0
-n
 kt
n 1 n 1
1
n 1
C1A-n  C1A0-n   kt
1- n  C A 
1- n

C1A-n  C1A0-n C A0  1-n  1


t t  C A0  ... (1)
k (n  1) k (n  1)
Waktu paruh menyatakan waktu yang digunakan untuk konsentrasi reaktan A berubah
menjadi setengah dari konsentrasi pada awalnya yang dapat dinyatakan :

1
CA  C A0
2
CA
 0,5
C A0

Maka untuk mencari waktu paruh, pers. (1) menjadi :

-n  C A 
1- n
C1A0  1-n  1
t  C A0 
k (n  1)
  C 1n 
C   A   1
1- n
  C A0 
A0

t  
k (n  1)

t 0,5 
C1A0
-n
0,51n  1
k (n  1)

log t 0,5  log


C1A0
-n
0,51n  1
k (n  1)

log t 0,5  log


0,5  1
1 n
 log C1A0
-n

k (n  1)

log t 0,5  log


0,5  1
1 n
 (1  n) log C A0
k (n  1)
Jadi, untuk mencari nilai orde reaksi keseluruhan (n) dapat di plot grafik log t0,5 vs log
CA0 yang menunjukkan nilai slope = 1 – n.

Asumsi :
Reaktan yang digunakan bersifat gas ideal
Reaksi berjalan pada 25 oC = 298 K
Konstanta gas = 0,08206 L.atm/mol.K
Dengan rumus gas ideal :
PA .VA  n A .R.T
nA
PA  .R.T
VA
PA  C A .R.T

Jumlah Jumlah
CA log CA t0,5 log t0,5
tekanan tekanan
(mol/L) (mol/L) (detik) (detik)
(mmHg) (atm)
200 0,263 0,01075 – 1,9686 265 2,4232
240 0,316 0,01292 – 1,8887 186 2,2695
280 0,368 0,01505 – 1,8225 115 2,0607
320 0,421 0,01722 – 1,7639 104 2,0170
360 0,474 0,01938 – 1,7126 67 1,8261

Grafik log t0,5 vs log CA


1,2

0,8 y = -2,271x - 2,039


log t0,5

0,6

0,4

0,2

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

log CA

Slope = 1 – n
–2,271 = 1 – n
n = 1 + 2,271
n = 3,271
Jadi orde reaksi keseluruhan dari reaksi ireversibel tersebut adalah 3,271.
3.9 Reaksi orde pertama reaksi fasa cair

𝐴→𝑅

𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐴0 = 0,5 ,𝐶 = 0
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑅0
bertempat di reaktor batch. Setelah 8 menit, konversi A adalah 33,3% dan konversi
kesetimbangan adalah 66,7%. Carilah persamaan laju reaksi untuk reaksi ini.

Asumsi:

Reaksi tersebut merupakan reaksi elementer sehingga pada saat kesetimbangan berlaku

𝑘1 𝐶𝑅
𝐾𝑐 = =
𝑘2 𝐶𝐴
X
dengan memplotkan t - vs - -ln 1- X A
Ae

0,8
0,7
0,6
-ln (1-XA/XAe)

0,5
0,4 y = 0,086x
R² = 1
0,3
0,2
0,1
0
0 2 4 6 8 10
t

diperoleh slope 0,0865


𝑀+1
maka 𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 = 𝑘1 × 𝑀+𝑋
𝐴𝑒

0+1
0,0865 = 𝑘1 ×
0 + 0,667
𝑘1 = 0,1297
𝐶𝑅0
𝑀=
𝐶𝐴0
0
𝑀= =0
0,5
𝑀 + 𝑋𝐴𝑒
𝐾𝐶 =
1 − 𝑋𝐴𝑒
0 + 0,667
𝐾𝐶 =
1 − 0,667

𝐾𝐶 =2,003

𝑘1
𝐾𝑐 =
𝑘2

0,1297
𝑘2 =
2,003

𝑘2 = 0,06475

sehingga diperoleh persamaan laju reaksi

−rA = 0,1297CA − 0,06475CR

3.10 Aqueos A bereaksi menjadi R (A  R) dan pada menit pertama dalam reaktor batch
konsentrasinya menurun dari CA0 = 2,03 mol/liter menjadi Caf = 1,97 mol/liter. Tentukan
persamaan laju reaksi jika reaksi kinetik orde kedua ditinjau dari A.
Penyelesaian:

Diketahui bahwa laju reaksi orde 2, sehingga:

−𝑟𝐴 = 𝑘1 𝐶𝐴2
𝑑𝐶𝐴
− = 𝑘1 𝐶𝐴2
𝑑𝑡

1
− 𝐶 2 𝑑𝐶𝐴 = 𝑘1 𝑑𝑡
𝐴

𝐶𝐴 𝑡=𝑡
− 𝐶𝐴 0
𝐶𝐴−2 𝑑𝐶𝐴 = 𝑡=0
𝑘𝑑𝑡

1 𝐶𝐴 𝑡 =𝑡
− −𝐶 = 𝑘𝑡 𝑡=0
𝐴 𝐶𝐴 0

1 1
− = 𝑘1 𝑡
𝐶𝐴 𝐶𝐴 0

Untuk mendapatkan nilai k:


1 1
− = 𝑘1 𝑡
𝐶𝐴𝑓 𝐶𝐴 0
1 1
− = 𝑘 (60 sekon)
1,97 mol/liter 2,03 mol/liter

k = 0,00025 liter/mol . s

Jadi, persamaan laju reaksinya adalah:

-rA = (0,00025 liter2/mol.s) (CA mol/liter)2

3.11 Zat A pada konsentrasi awal CA0 = 1 mol/liter di dalam reaktor batch, dimana akan
bereaksi untuk membentuk produk R berdasarkan stoikiometri A  R. Konsentrasi A
di dalam reaktor dimonitor pada berbagai waktu seperti ditunjukkan seperti berikut:
t, min 0 100 200 300 400
CA, mol/m3 1000 500 333 250 200
Untuk CA0 = 500 mol/m3, tentukan konversi reaktan setelah 5 jam di dalam reaktor
batch?
Penyelesaian:

1100
1000
900
800
700
600
CA

500
400
300
200
100
0
0 100 200 300 400 500
t (min)

CA0 = 500 mol/m3pada t = 100 menit, 5 jam = 300 menit, maka pada t = (100 + 300)
menit maka CA = 200 mo/m3.
CA 200 mol/m3
XA = 1 - =1- = 1 – 0,4 = 0,6
CA0 500 mol/m3

3.12 Tentukan laju reaksi pada soal no. 11


Penyelesaian:

CA t Ln(CA/CA0) 1/CA

1000 0 0 0,001

500 100 0,693147 0,002

333 200 1,099613 0,003003

250 300 1,386294 0,004

200 400 1,609438 0,005

Tebak reaksi adalah orde satu :


Persamaan (11) levenspiel untuk orde satu :
CA
ln = kt
CA0
CA
Plot Ln vs t :
CA 0
2

1,5
Ln(CA/CA0)

0,5

0
0 100 200 t 300 400 500

Grafik tidak membentuk garis lurus, maka reaksi bukan orde satu.

Tebak reaksi adalah orde dua :


Persamaan untuk orde dua :
1
= kt
CA
1
Plot C vs t :
A
0,006
0,005
0,004
1/CA

0,003 y = 1E-05x + 0.001


0,002 R² = 1
0,001
0
0 200 400 600
t
Grafik membentuk garis lurus, maka dapat disimpulakan bahwa reaksi berorde dua.
slope = k = 10-5, maka :
-rA = 10-5 CA2

3.13 Betahundert Bashby suka memainkan meja judi untuk relaksasi. Dia tidak berharap
untuk menang, dan dia tidak, jadi dia mengambil permainan di mana kerugian tersebut
sebagian kecil diberikan taruhan uang. Dia bermain terus tanpa istirahat, dan ukuran
taruhan-nya sebanding dengan uang yang dia miliki. Jika pada "berderap domino" yang
membawanya 4 jam untuk kehilangan setengah dari uangnya dan 2 jam untuk kehilangan
setengah dari uangnya di "chuk-a-chuk", berapa lama dia bisa bermain kedua game
secara bersamaan jika ia dimulai dengan $1000 dan berhenti ketika ia memiliki $10
tersisa, yang hanya cukup untuk ongkos bis ke rumah?

Penyelesaian:

Misalkan: A = berderap domino jika dimainkan sendiri diperoleh persamaan (a):


𝑑$
− = 𝑘𝐴 . $
𝑑𝑡 𝐴

B = chuk a chuk dimana jika dimainkan sendiri diperoleh persamaan (b):


𝑑$
− = 𝑘𝐵 . $
𝑑𝑡 𝐵

Jika A dan B dimainkan bersama, maka diperoleh persamaan (c):


𝑑$ 𝑑$ 𝑑$
− = − − = 𝑘𝐴 . $ + 𝑘𝐵 . $
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝐴 𝑑𝑡 𝐴

Untuk mencari nilai t, yang harus dilakukan adalah mencari nilai kA dari persamaan (a)
dan nilai kB dari persamaan (b)

Persamaan (a):
𝑑$
− = 𝑘𝐴 . $
𝑑𝑡 𝐴
𝑑$
− = 𝑘𝐴 . 𝑑𝑡
$ 𝐴

Diintegrasi menjadi :

- ln $ = kA.t

Diketahui: dia kehilangan uangnya selama 4 jam

− (ln $ − ln $0 ) = 𝑘𝐴 . 𝑡
$0
ln = 𝑘𝐴 . 𝑡
$

1 $0
𝑘𝐴 = ln
𝑡 $

1 1
𝑘𝐴 = ln
4 1/2

1
𝑘𝐴 = ln 2
4

Persamaan (b):
𝑑$
− = 𝑘𝐵 . $
𝑑𝑡 𝐵

𝑑$
− = 𝑘𝐵 . 𝑑𝑡
$ 𝐵

Diintegrasi menjadi :

- ln $ = kB.t

Diketahui: dia kehilangan uangnya selama 2 jam

− (ln $ − ln $0 ) = 𝑘𝐵 . 𝑡
$0
ln = 𝑘𝐵 . 𝑡
$

1 $0
𝑘𝐵 = ln
𝑡 $

1 1
𝑘𝐵 = ln
2 1/2

1
𝑘𝐵 = ln 2
2

Persamaan dimana kedua game dimainkan bersama:


𝑑$
− = 𝑘𝐴 + 𝑘𝐵 $
𝑑𝑡

Dengan langkah yang sama sepeti sebelumnya, persamaan tersebut diintegrasi dan
diperoleh persamaan sebagai berikut:
$0
ln = 𝑘𝐴 + 𝑘𝐵 𝑡
$

1 $0
𝑡= ln
𝑘𝐴 + 𝑘𝐵 $

Nilai kA dan kB disubstitusikan ke dalam persamaan tersebut:


1 $0
𝑡= 1 1 ln
ln 2+ ln 2 $
4 2

1 1000
𝑡= 3 ln
ln 2 10
4

t = 8,86 jam

3.14 Pada reaksi elementer berkelanjutan


𝑘1 𝑘2
𝐴 𝑅 𝑆, k1 = k2, pada t = 0 CA = CA0
CR0 = CS0 = 0
Tentukan konsentrasi maksimum R dan kapan itu tercapai ?
Penyelesaian:
Harga persamaan untuk ketiga komponen adalah:

dC A
rA   k1C A
dt
dC R
rR   k1C A  k 2 C R
dt

dC S
rS   k 2CR
dt

Tinjau konsentrasi A :

CA
 ln  k1t
CA

Untuk mengetahui perubahan konsentrasi R, subsitusi konsentrasi A

CA
 ln  k1t
CA

dC R e  k 1t
 k 2 C R  k1C A0
dt

Maka persamaan untuk perubahan konsentrasi R adalah


  k1t  k 2t

C R  k1C A0  e  e 
 k  k k1  k 2 
 2 1 

Dari soal diketahui bahwa k1 = k2 sehingga soal tidak bias dikerjakan, yaitu tidak ada
perubahan maksimum untuk konsentrasi R, karena R langsung berubah menjadi S.
Sehingga tidak ada pula waktu maksimum terhadap perubahan R.

ln k 2 / k1
t max 
k 2  k1

ln 1
t max 
0

3.15 Pada suhu kamar sukrosa dapat terhidrolisis secara enzimatik, menggunakan enzim
sukrase, menurut reaksi :
𝑠𝑢𝑐𝑟𝑎𝑠𝑒
sukrosa produk

Konsentrasi awal sukrosa CA0 = 1,0 mol/liter dan konsentrasi enzim awal CE0 = 0,01
milimol/liter, data-data kinetika berikut diperoleh dalam reaktor batch (konsentrasi
dihitung dari pengukuran rotasi optik) :

CA, mmol/liter 0,84 0,68 0,53 0,38 0,27 0,16 0,09 0,04 0,018 0,006 0,0025
t, jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Jika reaksi enzimatik tersebut dapat dianggap mengikuti model persamaan kinetika
k3 CA CE0
Michaelis-Menten: - rA = dimana CM = konstanta Michaelis,
CA +CM

Evaluasilah harga konstanta-konstanta k3 dan CM dengan menggunakan metode


integral.

Penyelesaian:

Persamaan kinetika reaksi enzimatik pada sistem batch bervolume tetap dapat
dituliskan :
dCA k3 CA CE0 CA + CM
- rA = - = atau - dCA = k3 CE0 dt
dt CA +CM CA

Diintegrasikan dengan batas-batas : CA = CA0 pada t = 0 dan CA = CA pada t = t


menghasilkan :
CA CA + CM CA 1 t
− CA0
dCA = − CA0
1 − CM C dCA = = k3 CE0 0
dt
CA A
CA
− CA + CM ln CA CA0 = k3 CE0 t

CA0
CA0 – CA + CM ln = k3 CE0 t
CA

Linierisasi persamaan diatas dengan membagi kedua ruas persamaan dengan


k3CE0(CA0–CA) :

t 1 CM ln CA0 CA
= +
CA0 -CA k3 CE0 k3 CE0 CA0 -CA
t ln CA0 CA CM
Plot linier antara vs menghasilkan slope sebesar dan intercept
CA0 -CA CA0 -CA k3 CE0
1
sebesar k . Pada soal ini CA0 = 1,0 mol/liter dan CE0 = 0,01 milimol/liter.
3 CE0

Hasil perhitungan terhadap data-data di dalam soal disajikan pada tabel dan grafik
berikut ini:

t CA ln CA0 CA t
(jam) (mmol/liter) CA0 -CA CA0 -CA
1 0,84 1,0897 6,25
2 0,68 1,2052 6,25
3 0,53 1,3508 6,3830
4 0,38 1,5606 6,4516
5 0,27 1,7936 6,8493
6 0,16 2,1816 7,1429
7 0,09 2,6461 7,6923
8 0,04 3,3530 8,3333
9 0,018 4,0910 9,1650
10 0,006 5,1469 10,0604
11 0,0025 6,0065 11,0276

12
10
8 y = 0,987x + 5,049
6 R² = 0,998
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh :
CM 1
Slope = k = 0,9879 dan intercept = k = 5,0497
3 CE0 3 CE0

1 1
Dengan demikian : k = = = 19,803 jam-1
intercept CE0 (0,01)(5,0497)

CM = k3 CE0 slope = (19,803) (0,01) (0,9879) = 0,196 mmol/liter

3.16 Ulangi soal 3.15, namun sekarang lakukan dengan metode diferensial.
Penyelesaian:
Pertama kita transformasikan bentuk dari persamaan M-M menjadi bentuk yang dapat
digunakan.
kC C k C
rA  3 A E 0  4 A
C A  CM 1  k5C A
Maka untuk menyelesaikan kita ubah persamaan ini menjadi seperti persamaan (62)
Octave Levenspiel, 1999
k4 1  ( r ) 
(  rA )    A 
k5 k5  C A 
( rA )
Maka dapat kita plot -rA vs
CA
Namun kita harus mencari -rA dahulu dengan cara memplotkan CA vs t
t CA
Slope (dCA/dt) -rA -rA/CA
jam (mmol/liter)
0 0,1 (1-0)/(0-5,75) = -0,1739 0,1739 1,739
1 0,84 (0,965-0)/(0-6,4) = -0,1508 0,1508 0,180
2 0,68 (0,95-0)/(0-6,9) = -0,1377 0,1377 0,203
3 0,53 (0,94-0)/(0-6,8) = -0,1382 0,1382 0,261
4 0,38 (0,85-0)/(0-7,2) = -0,1181 0,1181 0,311
5 0,27 (0,7-0)/(0-7,9) = -0,0886 0,0886 0,328
6 0,16 (0,56-0)/(0-8,9) = -0,0630 0,0630 0,394
7 0,09 (0,75-0)/(0-7,9) = -0,0949 0,0949 1,054
8 0,04 (0,41-0)/(0-9,1) = -0,0451 0,0451 1,128
9 0,018 (0,2-0)/(0-9,8) = -0,0204 0,0204 1,133
10 0,006 (0,17-0)/(0-10) = -0,017 0,017 2,833
11 0,0025 (0,04-0)/(0-11) = -0,0036 0,0036 1,440
( rA )
Maka kita plot -rA vs
CA

k4
Intercept 0,119 
k5
1
Slope - 0,035 =
k5
Maka k5 = 28,5714
1
k5 
M
Maka M = 0,035
Dan k4 = 3,4
k C
k4  3 E0
M
Maka k3 adalah 11,9 jam-1
Sehingga
11,9C A C E 0
rA 
C A  0,035

Dari hasil yang diperoleh melalui cara diferensial diperoleh hasil yang cukup jauh,
perbedaan sekitar 39,5 % untuk nilai k3 dan 82 %. Hal ini bisa disebabkan oleh
ketidaktelitian dalam menarik garis tangent pada kurva CA vs t.

3.17 Suatu ampul radioaktif Kr-89 (waktu paruh = 76 menit) dibiarkan selama 1 hari. Apa
yang akan terjadi terhadap aktivitas ampul tersebut ? Ingat, peluruhan radiaktif
merupakan proses berorde 1.
Penyelesaian:

0,6931
k=
t 1/2

0,6931
 9,12 x 10 -3 menit
76 menit

Setelah satu hari, maka

CA
 e -kt  e -(9,12x10 )( 24x 60)  1,98 x 10 -6
-3

C A0

3.18 Enzim E mengkatalisis pembentukan reaktan A menjadi produk R sebagai berikut :

enzim 200C A C E0 mol


A R  rA 
2  C A litermin

Jika dimasukkan enzim (CE0 = 0,001 mol/liter) dan reaktan (CA0 = 10 mol/liter) ke dalam
reaktor batch dan reaksi berlangsung. Tentukanlah waktu yang dibutuhkan untuk
menurunkan konsentrasi hingga 0,025 mol/liter. Konsentrasi enzim yang tersisa tidak
berubah selama reaksi berlangsung.

Penyelesaian:

200C A .C E0
 rA 
2  CA
200.0,025.0,001
 rA 
2  0,025
mol
 rA  2,469.10 3
L.menit
Anggap reaksi berjalan homogen, maka mekanisme reaksi yang terjadi adalah :

A 
k1
R
A  E 
k2
RE

dC A
  k1 .C A  k 2 .C A .C E0
dt
dC
 A  C A (k1  k 2 .C E0 )
dt
2,469.10 3  0,025 (k1  k 2 .0,001)
(k1  0,001 k 2 )  0,09876

dC A
  k 1 .C A  k 2 .C A .C E0
dt

dC A
  (k 1  k 2 .C E0 ) dt
CA
CA 1 t
 dC A  (k 1  k 2 .C E0 )  dt
C A0 C 0
A

 ln C A CCAA0  (k 1  k 2 .C E0 ) t
 ln C A  ln C A0   (k 1  k 2 .C E0 ) t
ln C A0  ln C A  (k 1  k 2 .C E0 ) t
C A0
ln  (k 1  k 2 .C E0 ) t
CA
10
ln  (k 1  k 2 .0,001) t
0,025
ln 400  (k 1  k 2 .0,001) t
6  0,09876 t
t  60,75 menit
t  1,01 jam

Jadi, waktu yang diperlukan agar reaktan berkurang hingga 0,025 mol/L adalah 1,01
jam.

3.19 Cari konversi setelah 1 jam dalam reaktor batch untuk :


mol
A  R, - rA = 3C 0,5
A , C Ao = 1 mol/liter
liter.jam
Penyelesaian :
Diketahui
k=3
n = 0,
CAo = 1 mol/liter
Persamaan tingkat empiris orde n :
C1An  C1Ao
n
 (n  1) kt
Bahwa reaksi dengan orde n > 1 tidak akan pernah selesai pada waktu yang terbatas. Di
sisi lain, untuk orde n < 1 ini bentuk tingkat konsentrasi reaktan akan jatuh ke nol dan
kemudian menjadi negatif pada beberapa waktu terbatas. Sehingga :
n
C1Ao
C A = 0 pada t =
(1  n)k
110,5 2
t  jam
(1  0,5)3 3

 dC A
 3C 0,5
A
dt
 dC A
 3dt
C 0,5
A

CA
 C A 0,5 
   3t
 0,5  C A 0
 C A 0,5  C A0 0,5 
   3t
 0,5 
 CA  C A0  1,5t
0,5 0,5

 CA  C A0 1  X A   1,5(1)
0,5 0,5

 10,5  11  X A   1,5


0,5

1  X A   2,5
1  X A  2,5 2
X A  5,25

Maka setelah satu jam XA = 0,75 dan CA = 0,25

3.20 M. Heilin dan J.C Jungers, Bull.soc.chim.France, 386 (1957) menampilkan data pada
tabel P3.20 pada reaksi asam sulfat dengan dietilsulfat pada larutan aqueous 22,9 oC
H2SO4 + (C2H5)SO4  2C2H5SO4H
Konsentrasi awal dari H2SO4 dan (C2H5)SO4 dan masing masing adalah 5,5 mol/liter.
Tentukan persamaan kecepatan dari reaksi ini !
Tabel P3.20
t, min C2H5SO4H t, min C2H5SO4H
mol/liter mol/liter
0 0 180 4,11
41 1,18 194 4,31
48 1,38 212 4,45
55 1,63 267 4,86

75 2,24 318 5,15


96 2,75 368 5,32
127 3,31 379 5,35
146 3,76 410 5,42
162 3,81 ̴ (5,80)
Penyelesaian:
karena CA=CB
Maka -r H2SO4 = k. [C H2SO4n] [C (C2H5)SO4n]
-r H2SO4 = k [C H2SO4]n+n

t,min C2H5SO4H H2SO4 (C2H5)SO4 t, min C2H5SO4H H2SO4 (C2H5)SO4


mol/liter mol/liter
0 0 5,5 5,5 180 4,11 3,445 3,445
41 1,18 4,91 4,91 194 4,31 3,345 3,345
48 1,38 4,81 4,81 212 4,45 3,275 3,275
55 1,63 4,685 4,685 267 4,86 3,07 3,07
75 2,24 4,38 4,38 318 5,15 2,925 2,925
96 2,75 4,125 4,125 368 5,32 2,84 2,84
127 3,31 3,845 3,845 379 5,35 2,825 2,825
146 3,76 3,62 3,62 410 5,42 2,79 2,79
162 3,81 3,595 3,595 ̴ (5,80) 2,6 2,6

Diselesaikan secara dengan metode integral


Dengan orde n
(0,89)1 n  1 1 n
tf  C A0
k (n  1)
Log kan ruas kiri dan kanan
 (0,89)1 n  1 
log tf  log   (1  n) log C A0
 k ( n  1) 

CA0 CA akhir Waktu yang log tf Log CA0


dibutuhkan
tf, m
5,5 4,91 0-31 = 31 1,49 0,74
4,685 4,182 61-100 =39 1,59 0,670
3,845 3,4325 137-195 =58 1,76 0,585
Ket CA = H2SO4
6

4
CA

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
t, menit

2,00

1,50
y = -1,751x + 2,777
log t

1,00

0,50

0,00
0,00 0,20 0,40 0,60 0,80
ln CA0

Slope = 1-n = -1,75


Maka n = 2,75
Untuk mengevaluasi nilai konstanta laju reaksi, ambil titik sembarang dari kurva CA vs
t. Kita ambil CA0 = 5,5, diman tf = 31 menit. Masukkan semua nilai kedalam persamaan
(0,89)1 n  1 1 n
tf  C A0
k (n  1)

(0,89)1 2,75  1 1 2,75


31  5,5
k (2,75  1)
Diperoleh nilai k = 0,00021
Sehingga persamaan laju reaksi menjadi
Maka -r H2SO4 = k. (CH2SO4)( CH2SO4)
-r H2SO4 = 0,00021 liter/mol.menit [C H2SO4)1,375] [C (C2H5)SO41,375]
Atau
-rA = 0,00021 liter/mol.menit [CA1,375] [C B1,375]
Dimana CA = H2SO4
CB = (C2H5)SO4

3.21 Bom dengan reaksi kecil dilengkapi dengan alat pengukur tekanan sensitif yang
memancar keluar dan diisi dengan reaktan A murni pada tekanan 1 atm. Operasi
berlangsung pada 25 oC, sebuah temperatur yang cukup rendah dimana reaksi tidak dapat
berlangsung dalam tingkatan yang cukup. Suhu ini kemudian diangkat secepat mungkin
hingga 100 oC dengan memsukkan bom ke dalam air mendidih, dan bacaan di Tabel
P3.21 berlaku. Stoikiometri untuk reaksi ini adalah 2AB, dan setelah meninggalkan
bom di kamar mandi selama akhir pekan konten dianalisis untuk A, tidak ada yang
ditemukan. Carilah persamaan untuk unit mol, liter dan menit yang akan cocok dengan
data.
Penyelesaian:

Tabel P3.21

PA0 = π=1 atm (373/298)=1,252 atm

t , min π, atm PA, atm 1/ PA (atm-1) Log PA


0 (1,252) (1,252) (0,800) 0,0976
1 1,14 1,028 0,975 0,0120
2 1,04 0,828 1,208 -0,082
3 0,982 0,712 1,404 -0,148
4 0,940 0,628 1,592 -0,202
5 0,905 0,558 1,792 -0,253
6 0,870 0,488 2,049 -0,312
7 0,850 0,448 2,232 -0,349
8 0,832 0,412 2,427 -0,385
9 0,815 0,378 2,646 -0,423
10 0,800 0,348 2,973 -0,458
15 0,754 0,256 3,90 -0,592
20 0,728 0,204 4,90 -0,690

Kolom 3 didapat dari persamaan (5) di buku Levenspiel

PA=PA0-a/∆n (π – π0)

Tebak orde reaksi 1

Untuk orde 1 , plotkan Log PA vs t


0,20
0,10
0,00
-0,10
-0,20
-0,30
-0,40
-0,50
-0,60
-0,70
-0,80
0 5 10 15 20 25

Tidak didapatkan garis lurus untuk grafik dengan orde 1, maka reaksi ini bukan
merupakan orde 1.

Untuk grafik orde 2, diplotkan 1/ PA vs t

2,50

2,00 y = 0,205x + 0,785

1,50

1,00

0,50

0,00
0 1 2 3 4 5 6 7

Karena grafik yang didapat berupa garis lurus, maka reaksi ini merupakan orde
kinetik ke2.

Didapat slope 0,205


−dCA
= kCA2
dT

−dPA
= kc/RT . PA2
dT

kc/RT = 0,205
kc = 6,3 lit/mol.min

-rA = 6,3 CA2mol/lit.min

3.22 Untuk reaksi A  R, orde 2 dan CA0 = 1 mol/liter. Konversi = 0,5 setelah 1 jam di
dalam reaktor batch. Berapa konversi dan konsentrasi A setelah 1 jam jika CA0 = 10
mol/liter?
Penyelesaian:
- rA = - rA
2 2
k.CA0 .(1- XA)2 = k.CA0 .(1- XA)2
12.(1 – 0,5)2 = 102.(1 – XA)2
0,25 = 100.(1 – XA)2
0,25
= (1 – XA)2
100

0,25
= 1 – XA
100

0,05 = 1 – XA
XA = 1 – 0,05
XA = 0,95
CA
XA = 1 -
CA0
CA = CA0 (1 – XA)
CA = 10 (1 – 0,95)
CA = 0,5mol/liter

3.23 Untuk reaksi dekomposisi A  R, CA0 = 1 mol/liter, di dalamreaktor batch, konversi


75 % setelah 1 jam, dan sempurna setelah 2 jam. Tentukan persamaan laju reaksi
untuk menunjukkan kinetika reaksi tersebut?
Penyelesaian:
A R, CA0 = 1 mol/liter
Kondisi 1: konversi 75%, CA = CA0.(1 – XA) = 1mol/liter.(1 – 0,75) = 0,25 mol/liter, t
= 1 jam
Kondisi 2: CA= 0 mol/liter t = 2 jam
Tebak orde reaksi:
CA2 1-n
CA0. C -1 k n-1 t2 0 1-n
1. -1 2 -1
A0

1-n
=  1
=  = 22.(0,251-n – 1) = -1
CA1 k n-1 t1 0,25 1-n 1 0,25 1-n -1
1. -1
CA0. C -1 1
A0

 2.0,251-n = 1  0,251-n = 0,5 (1-n) log 0,25 = log 0,5  (1-n).(-0,6021) = -0,301
−0,301
 1-n = −0,6021  1-n = 0,5  n = 0,5

Substitusi
CA2 1-n 0 1-0,5
CA0. -1= k n-1 t2 1. -1 = k (0,5-1)2  k = 1
CA0 1

Persamaan laju reaksi: -rA = 1.CA0,5 = CA0,5

3.24 Dari data konsentrasi reaksi katalis homogen yang diberikan, reakstan aqueos A
dikonversikan menjadi produk. Dan CA menentukan reaksi ini
𝐂𝐀 , mol/liter 1 2 4 6 7 9 12
-rA, mol/liter.hr 0,06 0,1 0,25 1,0 2,0 1,0 0,5

Kita berencana untuk menjalankan reaksi ini di reaktor batch dengan konsentrasi
katalis yang sama dengan menggunakan data di atas. Carilah waktu yang dibutuhkan
untuk mengurangi konsentrasi dari CA0=10 mol/liter mnjadi CAF = 2 mol/liter.

Karena orde reaksi diketahui maka digunakan persamaan

-rA = kCAn

Log (-rA) = log k + n log CA

y intersep x

slope

Log CA Log (-rA)


0 -1,22
0,30 -1
0,60 -0.60
0.78 0
0,85 -0,30
0,95 0
1,08 -0.301

0,00
y = 1,124x - 1,221
-0,20

-0,40

-0,60

-0,80

-1,00

-1,20

-1,40
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Slope =n= 1,124


Intersep = -1,221
Log k = -1.221

k = 0,294

𝐹 1−𝑛 −1
tf = CA0 1-n
𝑘 (𝑛−1)
𝐶𝐴𝑓 2
dimana F = 𝐶𝐴0 = 10 = 0,2

0,21−1,124 −1
tf = .10 1-1,124
0,294(1,124−1)

tf = 4,5 jam

3.25 Data berikut diperoleh pada 0oC dalam reaktor batch volume konstan dengan
menggunakan gas murni A:
Waktu, min 0 2 4 6 8 10 12 14 ∞
Tek. parsial A, 760 600 475 390 320 275 240 215 150
mm

Stoikiometri dekomposisi adalah A  2,5 R. Tentukan persamaan laju yang


menyatakan dekomposisi ini.

Penyelesaian:
𝑃𝐴−𝑃𝐴𝑒 𝑘1
ln = 𝑃𝐴 0−𝑃𝐴𝑒 t
𝑃𝐴0−𝑃𝐴𝑒
𝑃𝐴 0

y slope x

t,min PA 𝑷𝑨 − 𝑷𝑨𝒆 ln
𝑷𝑨−𝑷𝑨𝒆
𝑷𝑨𝟎−𝑷𝑨𝒆
𝑷𝑨𝟎 − 𝑷𝑨𝒆
0 760 1 0
2 600 0,738 -0,304
4 475 0,533 -0,623
6 390 0,393 -0,933
8 320 0,279 -1,277
10 275 0,205 -1,585
12 240 0,148 -1,911
14 215 0,107 -2,235
∞ 150 0 -∞

PAe

0,50

0,00
𝑘1
𝑃𝐴 0−𝑃𝐴𝑒 = 0,16
-0,50
𝑃𝐴 0

= 0,1295 min -1
k1-1,00

-rA = 0,1295 CA , mol/liter.min


-1,50

-2,00
y =- 0.160x + 0.012
-2,50
0 2 4 6 8 10 12 14 16
3.26 Pada contoh 3.1.c ditunjukkan bagaimana menentukan persamaan laju dengan
menggunakan metode fraksi waktu (tf) dimana F = 80%. Ambil data dari contoh dan
tentukan persamaan laju dengan metode paruh waktu. Sebagai saran, tidak ambil CA0
= 10, 6, dan 2 ?
Waktu (t), Konsentrasi (CA),
(sekon) (mol/liter)
0 10
20 8
40 6
60 5
120 3
180 2
300 1

Penyelesaian :
Menggunakan rumus paruh waktu:
1−𝑛
0.5 −1 1−𝑛
𝑡1 𝐶𝐴0
2= 𝑘 𝑛−1
Selanjutnya penjabaran secara logaritma :
konstanta

0.5 1−𝑛 −1
log 𝑡1 = log + 1 − 𝑛 log 𝐶𝐴0
2 𝑘 𝑛−1

y a bx
Pertama sekali plot data CA vs t, gambar kurva smooth untuk menunjukkan data :
12
11
10 0; 10
9

CA (mol/liter)
8
7
6
5 20; 5
4 40; 4
3 60; 3
120; 2,5
2
180; 1,5
1 300; 1
0
0 50 100 150 200 250 300
Waktu (sekon)

Gambar 1.1 Grafik Konsentrasi terhadap Waktu


CA0 CA end Waktu yang Dibutuhkan log log CA0
(=0.5 CA0) 𝒕𝟏 𝒕𝟏
𝟐 𝟐

10 5 0  20 = 20 1.30 1.00
5 2.5 20  120 = 100 2.00 0.70
3 1.5 60 180 = 120 2.08 0.48

2,5 y = -1,548x + 2,918


R² = 0,887
2
log t

1,5

0,5

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
log CAO

Gambar 1.2 Grafik log CA0 terhadap log t


𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 = 1 − 𝑛 = −1.548
𝑛 = 2.548
Sekaramg telah diperoleh orde reaksi. Untuk menghitung persamaan laju, ambil poin
pada kurva CA vs t. Ambil CA0 = 5, untuk 𝑡1 100 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛.
2=

0.5 1−2.548 − 1 1−2.548


100 = 5
𝑘 2.548 − 1
1.92
100 = 0.083
𝑘 1.548
154.8 𝑘 = 0.1594
𝑘 = 0.001

Jadi, persamaan laju reaksi untuk reaksi ini adalah :


liter1.548 2.548
mol
−rA = 0.001 CA .
mol1.548 . s liter . s

3.27 Ketika larutan urea terkonsentrasi disimpan perlahan akan mengembun menjadi biuret
dengan mengikuti reaksi elementer berikut :

2NH2 – CO – NH2 → NH2 – CO – NH – CO – NH2 + NH3

Untuk mempelajari laju kondensasi sampel urea (C = 20 mol/liter) yang disimpan


pada 100 oC dan setelah 7 jam 45 menit kita menemukan bahwa 1% mol telah
berubah menjadi biuret. Temukan persamaan laju reaksi kondensasi ini.

Penyelesaian:

karena diberitahu dari soal bahwa reaksi ini adalah reaksi elementer dan menunjukkan
bahwa reaksi adalah orde 2. Jadi untuk perubahan konsentrasi relatif dapat dituliskan
𝑑𝐶𝐴
𝑘= − = 𝑘𝐶𝐴2
𝑑𝑡

Dimana diketahui dari soal bahwa 1% mol dari 20 mol/liter urea telah berubah
menjadi biuret sehingga:

CA = 20 mol/liter . 1% = 0,2 mol/liter

𝐶𝐴 = sisa reaksi dari 1% yaitu 99%


99
= 𝑥 20 mol/liter = 19,8 mol/liter
100

𝑑𝐶𝐴 = 𝐶𝐴 − 𝐶𝐴 = 19,8 mol/liter - 20 mol/liter = -0,2 mol/liter


𝑑𝐶𝐴 1
𝑘= − 𝑑𝑡 𝐶𝐴2
(−0,2 mol/liter) 1
=− 7,75 jam (19,8 mol/liter)2

0,2 mol/liter
= 3038 ,31 jam mol2 /liter2

= 6,58 . 10-5 liter/mol jam

Sehingga diperoleh persamaan laju reaksinya:


2
− 𝑟NH2 −CO-NH2 = (6,58 . 10-5) 𝐶NH
2 −CO-NH2

3.28 Adanya keberadaan senyawa C terlihat meningkatkan laju reaksi A dan B, A+B
AB. Kita mencurigai bahwa C akan berfungsi sebagai katalis dengan bergabung dengan
salah satu reaktan untuk menghasilkan intermediet, kemudian bereaksi lagi. Dari data
laju pada tabel berikut. Tentukan mekanisme dan persamaan laju reaksi dari reaksi ini.
[A] [B] [C] rAB
1 3 0,02 9
3 1 0,02 5
4 4 0,04 32
2 2 0,01 6
2 4 0,03 20
1 2 0,05 12

Penyelesaian:
Berdasarkan soal, C menggabung dengan salah satu reaktan sehingga mekanisme:

𝐴 + 𝐶 ↔ 𝐴𝐶

𝐴𝐶 + 𝐵 → 𝐴𝐵 + 𝐶
Maka:

𝑟𝐴𝐵 = 𝑘3 𝐴𝐶 𝐵

𝑟𝐴𝐶 = 𝑘1 𝐴 𝐶 − 𝑘2 𝐴𝐶 − 𝑘3 𝐴𝐶 𝐵
Dengan asumsi steady state,

0 = 𝑘1 𝐴 𝐶 − 𝑘2 𝐴𝐶 − 𝑘3 𝐴𝐶 𝐵

𝑘2 𝐴𝐶 + 𝑘3 𝐴𝐶 𝐵 = 𝑘1 𝐴 𝐶
𝑘1 𝐴 𝐶
𝐴𝐶 =
𝑘2 + 𝑘3 [𝐵]
Dimasukkan ke persamaan awal:
𝑘1 𝐴 𝐶
𝑟𝐴𝐵 = 𝑘3 𝐵
𝑘2 + 𝑘3 [𝐵]
Trial 1: asumsi k2 sangat kecil (reaksi tidak balik) sehingga

𝑟𝐴𝐵 = 𝑘1 𝐴 𝐶
Maka tabulasi:

[A] [C] rAB [A][C]


1 0,02 9 0,02
3 0,02 5 0,06
4 0,04 32 0,16
2 0,01 6 0,02
2 0,03 20 0,06
1 0,05 12 0,05

Trial 1
35
30 y = 176,1x + 3,136
R² = 0,771
25
20
rAB

15 Trial 1
10 Linear (Trial 1)
5
0
0 0,05 0,1 0,15 0,2
[A][B][C]

Hasil yang didapat kurang memuaskan:


Trial 2, k3[B] pada penyebut diabaikan:
𝑘1 𝑘3 𝐴 𝐵 𝐶
𝑟𝐴𝐵 = =𝑘 𝐴 𝐵 𝐶
𝑘2
Tabulasi:

[A] [B] [C] rAB [A][B][C]


1 3 0,02 9 0,06
3 1 0,02 5 0,06
4 4 0,04 32 0,64
2 2 0,01 6 0,04
2 4 0,03 20 0,24
1 2 0,05 12 0,1

Trial 2
40
35 y = 43,05x + 5,818
30 R² = 0,935
25
rAB

20
15 Trial 2
10 Linear (Trial 2)
5
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8
[A][B][C]

Hasil yang didapat lebih memuaskan.

3.29 Tentukan konstanta laju reaksi pada orde satu untuk hilangnya A pada reaksi gas 2A
 R jika reaksi gas memiliki tekanan konstan dan volume campuran dalam reaksi
mula-mula 80% A, berkurang 20% dalam 3 menit ?

Penyelesaian:

Diketahui :
pada reaksi 2A + I  R + I
fraksi volume 0,8 0,2 0,4 0,2

VX A 1  VX A 0
A 
VX A 0
(0,4  0,2)  (0,8  0,2)
A   0,4
(0,8  0,2)
Dari persamaan 71, dimana untuk menentukan laju perubahan reaktan A pada jenis
reaksi orde pertama unimolekular :
 V 
 ln 1    kt
  A .V0 

 V 
 ln 1    kt
  A .V0 
 Vo V

 ln   0   kt
A V

  A  A 
 1  VV0 
 ln 1    kt
 A 

 V0 V0,8V0 
 ln 1  0
  3.k
  0,4 

 0,2 
 ln 1    3.k
  0,4 
 ln 1  0,5  3.k

 ln(1,5)
k
3
k  0,135

3.30 Tentukan konstanta laju reaksi orde pertama untuk penguraian A pada reaksi gas A 
1,6R jika volume campuran reaksi, dimulai dengan A murni meningkat 50 % dalam 4
menit. Tekanan total dalam sistem konstan pada 1,2 atm dan temperatur 25 oC.
Penyelesaian:

Reaksi : A  1,6 R -rA = k CA (berorde satu)

Komposisi reaktan awal : A = 100% murni

Reaksi pada sistem volume berubah (P = 1,2 atm) :

V – V0 = ∆V = 50% V0, pada t = 4 menit

Pada sistem volume berubah, fraksi perubahan volume sistem reaksinya dapat ditinjau
melalui perhitungan harga εA, dengan reaktan A awal murni :

εA = (1,6 – 1)/1 = 0,6

Dari persamaan 72, dimana untuk menentukan laju perubahan reaktan A pada jenis
reaksi orde pertama unimolekular :
∆V
−ln 1- ε =kt
A V0

0,5
− ln 1 − 0,6 =4k

− ln (1 – 0,833) = 4 k

- ln 1 - 0,833
k= = 0,447 menit-1
4

Maka konstanta laju reaksinya adalah 0,447 menit-1

3.31 Dekomposisi termal hidrogen iodida :


2HI H2 + I2
dilaporkan oleh M. Bodenstein [ Z. phys. Chem.., 29, 295 (1899)] sebagai berikut :

T, oC 508 427 393 356 283


k, cm3/mol.s 0.1059 0.00310 0.000588 80.9 x 10-6 0.942 x 10-6

Selesaikan persamaan laju reaksi untuk reaksi ini. Gunakan unit joule, mole, cm3, dan
waktu.
Penyelesaian :
2HI H2 + I2
Pada reaksi di atas merupakan reaksi orde dua yang dirumuskan pada bentuk :
2
−𝑟𝐻𝐼 = 𝑘 𝐶𝐻𝐼
Kemudian, setelah mendapatkan konsetrasi yang ditentukan pada laju reaksi, kita
dapat memasukkan untuk variasi laju konstan dengan temperature dengan hubungan
hukum Arhennius :
𝐸
𝑘 = 𝑘0 𝑒 − 𝑅𝑇

𝐽
dimana : 𝐸 = 𝑚𝑜𝑙

apabila dijabarkan secara logaritma, maka :


𝐸
𝑘 = 𝑘0 𝑒 − 𝑅𝑇

𝐸
ln 𝑘 = ln 𝑘0 + 𝑙𝑛. 𝑒 − 𝑅𝑇

𝐸
ln 𝑘 = ln 𝑘0 − ln 𝑒
𝑅𝑇
dimana: ln e = 1
𝐸
ln 𝑘 = ln 𝑘0 −
𝑅𝑇
𝐸 1
ln 𝑘 = ln 𝑘0 −
𝑅 𝑇

Kemudian kita harus memplotkan ln k vs 1/T, dimana slope diberikan pada - E/R, dan
intersep ditunjukkan pada ln ko. Berikut table yang ditunjukkan :

T (oC) T (K) 1/T (K-1) k ln k


508 781 0,00128 0,1509 -1,891
427 700 0,00143 0,00310 -5,776
393 666 0,00150 0,000588 -7,439
356 629 0,00159 80,9 x 10-6 -9,422
283 556 0,00180 0,942 x 10-6 -13,875

1/T
-1
0 0,002 0,004 0,006 0,008 0,01
-3

-5

-7
ln k

y = -22905x + 27.13
-9 R² = 0.997
-11

-13

-15

𝐸
𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 = − = − 22.905 𝐾 −1
𝑅
𝐸 1
ln 𝑘0 = ln 𝑘 +
𝑅 𝑇
1
ln 𝑘0 = −5,776 + 22.905
700
𝑘0 = 𝑒 26.945
𝑘0 = 5,036 𝑥 1011
2
−𝑟𝐻𝐼 = 𝑘 𝐶𝐻𝐼
kemudian substitusi
𝐸
𝑘 = 𝑘0 𝑒 − 𝑅𝑇

sehingga :
𝐸
−𝑟𝐻𝐼 = 𝑘0 𝑒 − 𝑅𝑇 2
𝐶𝐻𝐼

22.905 mol
−rHI = 5,036 x 1011 e− T 2
CHI
cm3 . s

Anda mungkin juga menyukai