NIM : 23019008
44.54%
− 𝑑𝑋𝐴
𝑡 = 𝐶𝐴0 ∫
0 (−𝑟𝐴 )(1 − 0.5𝑋𝐴 )
60.000
1/((−𝑟_𝐴)(1−0.5𝑋_𝐴))
50.000
(−𝑟𝐴 )(1 − 0.5𝑋𝐴 )
40.000
30.000
1
20.000
10.000
0.000
0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0%
Xa
Didapat dengan selang Xa 0.01% luas dibawah kurva dengan metoda trapezoidal senilai 10.61
− 𝑚𝑜𝑙 𝑠
𝑡 = 50 𝑥10.61 𝐿.
𝐿 𝑚𝑜𝑙
−
𝑡 = 530.5 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
Laju alir masuk dan keluar reactor dihitung dengan persamaan berikut :
Laju Alir masuk
𝐹𝐴0 𝐹𝐵0 𝑄𝑣𝑜 = 0,0004 𝑚3 /𝑠
𝑄𝑉𝑜 = +
𝐶𝐴0 𝐶𝐵0 𝑄𝑣𝑜 = 0,4 𝐿/𝑠
0,5 𝑚𝑜𝑙/𝑠 0,5 𝑚𝑜𝑙/𝑠
𝑄𝑣𝑜 = 3
+
50 𝑚𝑜𝑙/𝑚 50 𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Laju Alir keluar
𝑄𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑄𝑣𝑜 (1 + 𝜀𝐴 𝑋𝐴 ) 𝑄𝑉𝑜𝑢𝑡 = 0.312𝐿/𝑠
𝑄𝑉𝑜𝑢𝑡 = 0,4 𝐿/𝑠(1 − 0,5(44,54%))
M Nilai waktu tinggal rata rata bergantung terhadap apa yang terjadi di dalam reactor, sedangkan
nilai waktu ruang tidak (Levenspiel,1999). Reaksi fasa gas yang terjadi adalah : 𝐴 + 𝐵 → 𝐶 , reaksi ini
memiliki nilai 𝜀𝐴 = −0.5, nilai 𝜀𝐴 negatif mengindikasikan terjadi pengurangan laju alir volumetrik selama
reaksi berlangsung. Dengan volume reactor yang tetap serta laju alir volumetric dalam reaktor yang
berangsung berkurang dengan peningkatan konversi, menghasilkan laju alir volumetric keluran reaktor
yang lebih kecil dibandingkan laju volumetric umpan yang menghasilkan nilai waktu tinggal rata rata lebih
besar dibandingkan waktu ruang.
Nilai waktu ruang dan waktu tinggal rata rata akan sama jika fluida yang diolah bersifat incompressible,
atau jika berfasa gas memiliki nilai 𝜀𝐴 = 0.
Daftar Pustaka