Protein adalah makromolekul atau molekul raksasa yang dibentuk oleh gabungan
asam-asam amino (residu) melalui ikatan peptida. Jika residu yang berikatan kurang
dari 50, maka makromolekul yang terbentuk polipeptida. Jika residu yang berikatan
lebih dari 50, maka makromolekulnya disebut protein. Ingin tahu ikatan-ikatan asam
Selanjutnya, Quipperian harus tahu apa itu asam amino karena asam amino
amino –NH2. Di dalam protein, asam amino biasa disebut α-amino karena
mengandung minimal satu gugus amino dan satu gugus karboksilat –COOH.
Keduanya terikat pada atom C yang sama, yaitu Cα. Jika dinyatakan dalam ikatan
samping, dapat berupa struktur alkil, siklis, maupun aromatis. Rantai tersebut juga
bisa membedakan antara asam amino satu dan lainnya. Ternyata, asam amino itu
ada 20 jenis, lho! Adapun jenisnya akan ditunjukkan oleh tabel berikut.
Sumber: Organic Chemistry Ed. 8, John McCurry, 2012
Dari 20 jenis asam amino di atas, 19 di antaranya merupakan senyawa amin primer.
Hanya prolin yang merupakan senyawa amin sekunder. Jika diklasifikasikan, sifat 20
Berdasarkan sifat keasaman rantai sampingnya, 20 jenis asam amino di atas dibagi
● Asam amino dengan rantai samping bersifat asam, contohnya asam aspartat
dan asam glutamat.
● Asam amino dengan rantai samping bersifat basa, contohnya arginin, histidin,
dan lisin.
● Asam amino dengan rantai samping netral, contohnya selain dari asam amino
dengan rantai asam dan basa (berjumlah 15).
rantai samping.
● Asam amino dengan rantai samping polar, contohnya serin, glutamin, tirosin,
histidin, asparagin, threonin, asam glutamat, asam aspartat, sistein, lisin, dan
arginin.
● Asam amino dengan rantai samping nonpolar, contohnya glisin, alanin, prolin,
fenilalanin, leusin, triptofan, metionin, dan valin.
3. Berdasarkan perolehannya
Berdasarkan perolehannya, 20 jenis asam amino di atas dibagi dalam dua kelompok,
● Asam amino esensial, yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk sendiri oleh
tubuh. Artinya, asam amino ini diperoleh dari makanan sehari-hari. Contoh
asam amino esensial adalah histidin, arginin, valin, leusin, isoleusin, threonin,
triptofan, lisin, metionin, dan fenilalanin.
● Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang secara alami dapat dibentuk
oleh tubuh, contohnya glisin, alanin, prolin, serin, asparagin, glutamin, sistein,
tirosin, asam aspartat, dan asam glutamat.
Asam amino merupakan senyawa amfoter. Apakah amfoter itu? Amfoter adalah
senyawa yang bisa bersifat asam maupun basa, sehingga bisa bereaksi dengan
asam maupun basa. Hal itu dikarenakan asam amino memiliki gugus asam dan basa
sekaligus. Gugus asam ditentukan oleh –COOH, sedangkan gugus basa ditentukan
oleh –NH2.
Struktur Protein
Secara umum, protein dikelompokkan berdasarkan bentuk tiga dimensinya, misalnya
Struktur protein bisa dijelaskan dalam empat pengertian, yaitu struktur primer,
1. Struktur primer
Struktur primer protein adalah sekuens dari asam-asam amino penyusun membentuk
kerangka peptida.
2. Struktur sekunder
pola reguler.
3. Struktur tersier
Struktur tersier adalah penjelasan tentang keseluruhan molekul protein membentuk
4. Struktur kuartener
Struktur kuartener adalah gabungan dari bentuk tiga dimensi protein menjadi satu
agregat raksasa.
Sifat Protein
spesifik. Begitu juga dengan protein. Adapun sifat protein adalah sebagai berikut.
1. Protein bersifat sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya sangat besar.
2. Bisa mengalami koagulasi (penggumpalan) jika dipanaskan dan ditambahkan
asam maupun basa.
3. Bisa mengalami denaturasi atau kerusakan mulai struktur primer sampai
tersier jika dipanaskan.
Penggolongan Protein
● Protein sederhana adalah protein yang hanya terdiri dari susunan asam amino
tanpa ada gugus lainnya, contohnya enzim ribonuklease.
● Protein konjugasi adalah protein yang terikat pada gugus prostetik, contohnya
glikoprotein, lipoprotein, hemoprotein, fosfoprotein, dan metaloprotein.
2. Berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan menjadi dua, yaitu protein serabut
dan globular.
● Protein serabut adalah protein yang berbentuk panjang dan paralel dengan
beberapa ikatan silang. Protein ini bersifat kuat dan elastis, contohnya
kolagen, keratin, aktin, dan miosin.
● Protein globular merupakan protein yang sangat besar dengan struktur tersier
dan kuartener kompleks yang saling bergabung serta berlipat membentuk
bulatan. Protein ini mudah larut dalam air, contohnya albumin, insulin, dan
enzim.
● Protein struktur, yaitu protein yang meliputi struktural pada tubuh, contohnya
kolagen.
● Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk membawa molekul dari
satu bagian tubuh ke bagian yang lain, contohnya albumin dan hemoglobin.
● Protein penyimpan, yaitu protein yang berfungsi untuk menyimpan senyawa
tertentu, contohnya mioglobin yang berfungsi untuk menyimpan oksigen pada
otot.
● Protein pengatur, yaitu protein yang mengatur aktivitas seluler, atau biasa
disebut hormon, contohnya insulin dan hormon pertumbuhan.
● Protein kontraktil, yaitu protein yang bisa menyebabkan perubahan bentuk dan
pergerakan makhluk hidup, contohnya aktin dan miosin.
● Enzim, yaitu jenis protein yang berfungsi sebagai biokatalis di dalam tubuh.
● Protein pertahanan, yaitu protein yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari
serangan benda asing, contohnya imunoglobulin dan fibrin.
Uji Protein
Kandungan protein di dalam bahan makanan bisa diuji melalui uji-uji berikut.
1. Uji Biuret
Uji biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan amida (–CO–NH–). Biuret
terdiri dari campuran CuSO4 dan NaOH. Jika suatu bahan ditetesi biuret lalu
terbentuk larutan warna ungu, artinya bahan tersebut mengandung ikatan peptida
(protein).
2. Uji Ninhidrin
Uji ninhidrin bertujuan untuk mendeteksi adanya struktur amin primer pada suatu
bahan. Sama seperti uji biuret, jika positif, maka larutan sampel akan berwarna ungu.
3. Uji Millon
Uji millon merupakan uji untuk mendeteksi adanya gugus fenol pada asam amino.
Asam amino yang akan bereaksi positif dengan uji ini adalah tirosin dan turunannya.
Uji ini bertujuan untuk mendeteksi adanya gugus aromatik, seperti tirosin dan
triptofan. Jika positif memiliki gugus aromatik, sampel akan berwarna kuning.
5. Uji Diazo Pauly
Uji Diazo Pauly bertujuan untuk mendeteksi adanya gugus triptofan dan histidin. Jika
6. Uji Pb-Sulfida
Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya sulfur di dalam asam amino, contohnya
asam amino sistein dan metionin. Jika positif, sampel akan membentuk endapan
hitam Pb-Sulfida.