Anda di halaman 1dari 138

Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknologi Industri

TE092300 – Rekayasa Trafik & Jaringan


(Pemodelan Trafik)

Tim Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia


Teknik Elektro – FTI - ITS
Tim Pengajar

A • Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA

• Dr. Ir. Suwadi, MT


B • Prasetiyono Hari Mukti, ST, MT, MSc

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 2


Pokok Bahasan

1 • Klasifikasi Trafik

2 • Jenis Pemodelan Trafik

3 • Model Trafik Teleponi

4 • Model Trafik Data

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 3


Referensi Kuliah
• ITU-T, Teletraffic Engineering Handbook, 2003
• Kesidis, G., An introduction to communication
network analysis, Wiley, 2007
• Chuah, M.C. dan Zhang, Q., Design and
Performance 3G Wireless Networks and
Wireless LANs, Springer, 2006.
• Medhi, D. dan Ramasamy, K. Network Routing,
The Morgan Kaufmann Series, 2007

• IEEE Transaction on Networking


22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 4
Klasifikasi Trafik
• Bertujuan untuk mempermudah pemodelan trafik yang
dibangkitkan user
• Klasifikasi Trafik
– Circuit switched traffic
• Komunikasi selalu connection oriented
• Kapasitas digunakan selama koneksi berlangsung
• Koneksi bisa analog atau digital
– Packet switched traffic
• Komunikasi dapat connectionless
• Aliran data berbentuk paket
• Ukuran paket dapat bervariasi
– Message switched
• Messages tidak dibagi-bagi ke dalam beberapa paket melainkan dikirimkan
dalam satu buah paket
– Cell switched
• Ukuran paket tetap (Used in ATM network)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 5


22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 6
Jaringan Telepon
• Connection oriented:
– Koneksi end-to-end
dibentuk sebelum transfer
informasi
– Resources diduduki terus
menerus (reserved)
selama koneksi
– Jika resource tidak
tersedia, panggilan diblok
(lost)
• Informasi ditransfer
sebagai stream yang
kontinu

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 7


Model Trafik Telepon
• Trafik telepon terdiri dari panggilan-panggilan (calls)
– Sebuah call menduduki satu kanal sepanjang link dari rute yang dilalui
– Karakteristik call : holding time (dalam satuan waktu)
• Pemodelan offered traffic:
– Proses kedatangan panggilan (call arrival process)
– Distibusi holding time
• Model link: sistem loss murni
– Sebuah server sama dengan dengan sebuah kanal
– Laju pelayanan (service rate), µ, tergantung pada holding time rata-rata
– Jumlah server, n, tergantung kapasitas link
– Jika seluruh kanal diduduki, panggilan baru akan diblok
• so that they will be blocked and lost
• Pemodelan carried traffic:
– Proses trafik menyatakan jumlah panggilan yang sedang berlangsung =
jumlah kanal yang diduduki

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 8


Proses Trafik Teleponi

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 9


Trafik data pada level paket

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 10


Network Layer pada Jaringan IP
• IP = Internet Protocol
• Connectionless:
– Tidak ada pembentukan koneksi
– Tidak ada resource reservations
• Informasi ditransfer dalam
bentuk paket
• Best Effort service paradigm
– Node jaringan (routers) mem-
forward paket sebaik mungkin
– Paket bisa hilang, ter-delay atau
tidak terurut
⇒ Perlu ada intelegensi yang
diterapkan di terminal ujung
(edge nodes)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 11


Model trafik data pada level paket
• Trafik data terdiri dari paket
– Pket-paket “berebut” fasilitas transmisi dan fasilitas pengolah (statistical
multiplexing)
– Karakteristik paket : panjang paket (dalam satuan data)
• Pemodelan offered traffic:
– Proses kedatangan paket (packet arrival process)
– Distribusi panjang paket (berapa lama paket tersebut muncul)
• Model link: sistem antrian dengan satu server
– Service rate, µ, tergantung dari kapasitas link dan panjang paket rata-rata
– Jika link sibuk, paket yang baru datang akan di-buffer jika memungkinkan,
bila tidak, paket akan hilang
• Pemodelan carried traffic:
– Proses trafik menunjukkan jumlah paket yang ada di dalam sistem (baik
paket yang sedang dikirimkan ataupun paket yang sedang menunggu di
buffer)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 12


Proses Trafik Data

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 13


Trafik Data pada Level Flow

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 14


Layer Transport pada Jaringan IP
• Terletak di atas layer IP
– Menangani paket IP di terminal ujung
– Beroperasi secara end-to-end
• Transport layer protocols:
– TCP = Transmission Control Protocol
• Laju transmisi disesuaikan dengan kondisi jaringan oleh mekanisme congestion
control
– Cocok untuk non-real time (elastic) traffic, seperti transfer data dsb.
• UDP = User Datagram Protocol
– Laju transmisi tidak tergantung pada kondisi jaringan
– Cocok untuk transaksi (trafik interaktif dengan waktu transfer yang singkat)
– Digunakan juga untuk trafik real time (streaming) dengan pertolongan
protokol yang lebih atas, sepertiRTP

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 15


Klasifikasi Pemodelan
• Ada dua fase pemodelan teletraffic:
– Memodelkan incoming traffic ⇒ traffic model
– Memodelkan (kelakuan) sistem ⇒ system model
• Secara garis besar, model teletraffic dapat dibagi ke dalam dua
katagori berdasarkan model sistem yaitu :
– loss systems (loss models)
– waiting/queueing systems (queuing models)
• Pada kuliah ini kita akan menggunakan model teletraffic yang
sederhana yaitu suatu model yang menyatakan hanya satu buah
sumber daya
• Model-model sederhana ini dapat digabungkan untuk
membentuk suatu model jaringan telekomunikasi yang lengkap:
– loss networks
– queueing networks

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 16


Model teletraffic yang sederhana
• Call (panggilan) datang dengan laju λ (jumlah panggilan per satuan
waktu)
– 1/λ = waktu antar-kedatangan panggilan rata-rata
• Panggilan dilayani oleh n pelayan (server)
• Jika sedang melayani, server memberi layanan dengan laju µ (panggilan
per satuan waktu)
– 1/ µ = waktu pelayanan rata-rata untuk setiap customer
• Ada tempat menunggu (buffer) di dalam sistem berukuran m
– Bisa jadi terdapat sebanyak m tempat untuk menunggu (buffer)
– Bisa jadi bahwa panggilan yang datang pada saat sistem sedang penuh
(blocked customer) akan dibuang (loss)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 17


Sistem Loss Murni (Pure Loss System)
Pure loss system memiliki karakteristik sbb:
• Tidak memiliki tempat menunggu (m = 0)
– Jika ada customer datang pada saat sistem sedang fully occupied (seluruh server
yang berjumlah n sibuk) maka customer tersebut tidak akan dilayani dan akan lost
(diblok)
• Sistem seperti ini disebut lossy
• Dari sisi customer, ada beberapa hal yang akan menjadi perhatiannya, misalnya
berapa peluang sistem berada dalam kondisi fully occupied ketika suatu
customer datang?
• Dari sudut pandang sistem, hal yang menjadi perhatian adalah misalnya faktor
utilisasi server

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 18


Sistem tunggu murni (Pure waiting system)
Pure waiting system memiliki karakteristik sbb:
• Ukuran tempat menunggu tak terhingga (m = ∞)
– Jika ada customer yang datang ketika seluruh n server sibuk maka customer
tersebut akan menunggu di tempat tunggu (buffer)
• Tidak ada customer yang akan lost
• Beberapa customer bisa jadi harus menunggu sebelum dilayani
• Sistem seperti ini disebut lossless
• Dari sudut pandang customer, ada beberapa hal yang menjadi perhatiannya
misalnya berapa peluang bahwa dia harus menunggu “terlalu lama”?
• Dari sudut pandang sistem, hal yang menjadi perhatian misalnya faktor utilisasi
server

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 19


Mixed System
Mixed System memiliki karakteristik sbb:
• Jumlah tempat menunggu terbatas (0 < m < ∞)
– Jika suatu customer datang ketika seluruh server sibuk namun masih ada
tempat untuk menunggu, maka customer itu akan menempati salah satu
tempat untuk menunggu
– Jika suatu customer datang ketika seluruh server sibuk dan seluruh tempat
menunggu penuh maka customer itu akan lost (diblok)
– Pada sistem ini akan terdapat beberapa customer yang lost ada juga
customer yang sedang menunggu untuk dilayani
– Sistem ini adalah lossy

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 20


Infinite System
• Infinite system memiliki karakteristik sbb:
– Jumlah server tak terhingga (n = ∞)
• Tidak akan pernah ada customer yang lost maupun harus menunggu
karena setiap customer yang datang akan dilayani
– Ini merupakan sistem yang lossless
• SIstem yang hypothetical ini lebih mudah dianalisa daripada sistem real
yang kapasitasnya terbatas
• Kadang-kadang, penganalisaan sistem seperti ini merupakan satu-
satunya cara untuk memperoleh pendekatan terhadap sistem yang real

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 21


• Sebelum terlampau jauh, marilah kita pelajari
Notasi Kendall yang digunakan untuk
mendeskripsikan suatu sistem antrian

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 22


Notasi Model Antrian (Kendall)
• A/B/n/p/k
– A menyatakan proses kedatangan
• Interarrival time distribution:
– M= exponential (memoryless)
– D= deterministic
– G= general
– B menyatakan waktu pelayanan (service times)
• Service time distribution:
– M= exponential (memoryless)
– D= deterministic
– G= general
– n = jumlah server
– p = jumlah tempat dalam sistem David G. Kendall
= jumlah server + ukuran tempat menunggu
– k = jumlah populasi pelanggan
– Nilai-nilai default (biasanya tidak dimunculkan) :
– p = ∞, k = ∞

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 23


Contoh Notasi Model Antrian (Kendall)
• M/M/1
• M/D/1
• M/G/1
• G/G/1
• M/M/n
• M/M/n/n+m
• M/M/ ∞ (Poisson model)
• M/M/n/n (Erlang model)
• M/M/k/k/k (Binomial model)
• M/M/n/n/k (Engset model, n < k)
22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 24
Rumus Little
• Mari kita perhatikan suatu sistem yang
didatangi oleh customer dengan laju
sebesar λ
• Bila diasumsikan suatu kondisi yang stabil
maka customer tidak akan terakumulasi di
dalam sistem sehingga sistem akan kosong
– Konsekuensinya customer meninggalkan sistem
dengan rate sebesar λ juga
Prof. John D. C. Little
• Bila
N = jumlah rata − rata customer didalam sistem
T = rata − rata lamanya customer didalam sistem
• Maka rumus Little menyatakan :

N = λT
22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 25
MODEL UNTUK
TRAFIK TELEPON
• Erlang memodelkan trafik telepon sebagai pure loss
system (m = 0)
– customer = call
• λ = laju kedatangan panggilan (call arrival rate)
– service time = (call) holding time
• h = 1/μ = average holding time
– server menyatakan kanal pada suatu link
• n = jumlah kanal pada link tersebut

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 27


Proses Trafik (Traffic Process)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 28


Intensitas Trafik
• Pada jaringan telepon : Traffic ↔ Calls
• Besarnya trafik dinyatakan oleh intensitas trafik a
• Definisi: intensitas trafik a adalah perkalian antara laju
kedatangan (arrival rate) rata-rata λ dengan waktu pendudukan
rata-rata (mean holding time) h:
a = λh
• Jangan lupa, intensitas trafik merupakan kuantitas yang tanpa
satuan
– Untuk menghormati jasa Erlang digunakan satuan erlang (erl) untuk
intensitas trafik
• Bila menggunakan pendekatan rumus Little: intensitas trafik
menunjukkan jumlah panggilan yang sedang berlangsung di
dalam suatu infinite system

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 29


• Misalkan ada suatu sentral. Asumsikan bahwa
– Rata-rata terdapat 1800 panggilan baru dalam 1 jam,
• λ = 1800 panggilan/jam = 1800 panggilan/60 menit
– Rata-rata waktu pendudukan adalah 3 menit
• ini sama dengan h
• Maka intensitas trafik adalah
a = 1800x3/60 = 90 Erlang
• Jika rata-rata waktu pendudukan naik dari 3 menit
menjadi 10 menit, maka
a = 1800 x 10/60 = 300 Erlang

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 30


Blocking
• Di dalam suatu sIstem loss, beberapa call di-blok (lost)
– Sebuah panggilan akan hilang (lost) jika seluruh kanal sedang diduduki
pada saat panggilan datang
– Kejadian di atas disebut blocking
• Ada paling tidak dua buah jenis kuantitas blocking :
– Call blocking Bc = peluang suatu panggilan yang datang menemukan bahwa
seluruh kanal diduduki = bagian dari panggilan yang lost
– Time blocking Bt = peluang sleuruh kanal diduduki pada suatu saat
tertentu = bagian dari waktu dimana seluruh kanal diduduki
• Nilai kedua blocking itu belum tentu sama
– Kedua nilai blocking di atas akan sama besar (Bc = Bt) bila proses
kedatangan panggilan merupakan proses Poisson
• Call blocking merupakan ukuran QoS yang dialami pelanggan

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 31


Laju kedatangan panggilan (call rates)
• Di dalam suatu sistem loss, ada tiga jenis laju kedatangan
panggilan:
– λoffered = laju kedatangan panggilan
– λcarried = laju kedatangan panggilan yang dapat diolah
– λlost = Laju kedatanagn lost calls

 Catatan:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 32


Traffic Streams
• Ketiga macam call rates itu membawa kita pada konsep
tiga jenis trafik:
– Traffic offered (aoffered) = λofferedh
– Traffic carried acarried) = λcarriedh
– Traffic lost (alost) = λlosth
• Catatan:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 33


Analisis Teletraffic
• Pada tahap ini kita akan menentukan hubungan kuantitatif di antara
ketiga faktor yang sudah kita bahas hubungan kualitatifnya:
– Kapasitas Sistem
• n = jumlah kanal pada link
– Beban Trafik
• a = (offered) traffic intensity
– Quality of service (dari sudut pandang pelanggan)
• Bc = peluang bahwa suatu panggilan menemukan bahwa seluruh kanal
(n) sudah diduduki
– Jika kita asumsikan bahwa sistem merupakan sistem loss murni
dengan dengan notasi M/G/n/n:
• Proses kedatangan panggilan merupakan proses Poisson (dengan laju λ)
• Waktu pendudukan panggilan memiliki distribusi apapun tetapi dengan
rata-rata sebesar h
– Maka hubungan kuantitatif diantara ketiga faktor di atas diberikan
oleh rumus Erlang

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 34


Rumus Erlang

• Catatan: n!= n⋅(n−1). ⋅ ⋅ ⋅ 2.1, 0!=1


• Nama lain dari rumus erlang:
– Erlang’s blocking formula
– Erlang’s B-formula
– Erlang’s loss formula
– Erlang’s first formula

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 35


• Contoh
– Misalkan pada suatu link terdapat kanal komunikasi
sejumlah n = 4 dan offered traffic adalah sebesar = 2.0
erlang. Maka peluang blocking panggilan Bc adalah

• Jika kapasitas link dinaikkan menjadi n = 6 maka Bc akan


berkurang menjadi

• Mari kita lihat kembali kurva yang menunjukkan hubungan


ketiga faktor tadi (kapasitas sistem,beban trafik dan quality of
service)...
22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 36
Kapasitas yang dibutuhkan vs Trafik
• Bila quality of service yang disyaratkan adalah Bc < 20%, maka
kapasitas n yang diperlukan akan tergantung pada intensitas trafik
seperti berikut ini:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 37


Syarat QoS vs Trafik
• Bila diketahui bahwa kapasitas n adalah 10 kanal, maka quality of
service (1 − Bc) yang dipersyaratkan akan tergantung pada
intensitas trafik a seperti berikut ini:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 38


Syarat QoS vs Kapasitas
• Bila intensitas trafik a = 10.0 erlang, maka quality of service (1 −
Bc) yang dipersyaratkan akan tergantung pada kapasitas n seperti
berikut ini:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 39


MODEL UNTUK TRAFIK DATA
• Model antrain (queueing) cocok untuk memodelkan jaringan data
berbasis packet switching
• Bila kita perhatikan link di antara dua router maka trafik akan
terdiri dari paket data yang ditransmisikan pada link tersebut

• Link tersebut di atas dapat dimodelkan sebagai sistem tunggu


murni (pure waiting system)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 41


• Pure waiting system yang digunakan memiliki satu server (n=1)
dan buffer yang tak terhingga (m = ∞):
– Customer = paket
• λ = laju kedatangan paket (packet arrival rate) (packets per time unit)
• L = panjang paket rata-rata (data units)
– server = link, tempat menunggu = buffer
• C = kecepatan link (data units per time unit)
• Waktu pelayanan = waktu transmisi paket rata-rata (packet transmission time)
– 1/μ = L/C = waktu transmisi paket rata-rata

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 42


Proses Trafik

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 43


Traffic Load
• Pada jaringan berbasis packet switching:
Traffic ↔ Packet
• Jumlah trafik dinyatakan oleh traffic load ρ
• Definisi: traffic load ρ merupakan perbandingan antara laju
kedatangan (arrival rate) λ dengan waktu pelayanan (service rate)
μ = C/L:

• Perhatikan bahwa traffic load merupakan kuantitas yang


dimensionless (seperti halnya intensitas traffic pada sistem loss)
• Bila digunakan pendekatan rumus Little’s :traffic load menyatakan
jumlah customer yang sedang dilayani = peluang bahwa “server
busy” = utilization factor dari server

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 44


Contoh
• Misalkan ada sebuah link di antara dua paket. Asumsikan bahwa:
– Rata-rata ada 10 paket baru yang datang di dalam satu detik
– Panjang paket rata-rata adalah 400 bytes,dan
– Kecepatan link adalah 64 kbps
• Maka traffic load adalah

• Jika kecepatan link dinaikkan menjadi 150 Mbps, maka load hanya
sebesar:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 45


Analisis Teletraffic
• Kapasitas sistem
– C = kecepatan link yang dinyatakan di dalam kbps
• Traffic load
– λ = Laju kedatangan paket yang dinyatakan di dalam packet/s (anggap
sebagai suatu variable)
– L = panjang paket rata-rata di dalam satuan kbits (diasumsikan konstant
sebesar 1 kbit)
• Quality of service (dari sudut pandang user)
– Pz = peluang suatu paket harus menunggu “terlalu lama”, yakni lebih lama
dari waktu referensi z (diasumsikan konstan 0.1 s)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 46


Analisis Teletraffic
• Jika diasumsikan sistem merupakan sistem antrian M/M/1, yaitu:
– Kedatangan paket meruoakan proses Poisson (dengan rate λ)
– Panjang paket terdistribusi exponential dengan rata-rata L
• Maka hubungan kuantitatif antara ketiga faktor (kapasitas
sistem,beban trafik dan quality of service) diberikan oleh rumus
tunggu (waiting time formula) berikut:

Catatan: Sistem hanya akan stabil bila ρ < 1, bila tidak maka jumlah
paket yang mengantri akan menuju tak terhingga

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 47


Contoh
• Asumsikan bahwa paket datang dengan laju λ = 50 packet/s dan
kecepatan link adalah C = 64 kbps. Maka peluang paket yang
datang menunggu terlalu lama (Pz ) (yaitu lebih lama dari z = 0.1
s) adalah

• Perhatikan bahwa sistem akan stabil karena:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 48


Kecepatan link yang disyaratkan vs Laju kedatangan

• Bila syarat quality of service adalah Pz < 20%, maka kecepatan link
yang diperlukan (C) tergantung pada laju kedatangan (arrival rate)
λ seperti berikut ini:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 49


Syarat QoS vs Arrival Rate
• Bila diketahui kecepatan link (C) = 50 kbps, maka quality of service
yang disyaratkan (1 − Pz) tergantung pada arrival rate λ sebagai
berikut:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 50


Syarat QoS vs Kecepatan Link
• Bila arrival rate λ = 50 packet/s, maka quality of service yang
disyaratkan (1 − Pz) tergantung pada kecepatan link (C) sebagai
berikut:

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 51


Latihan
• Pada suatu wartel yang terdiri dari lebih 2 pesawat telepon,
diketahui 50 pelanggan melakukan panggilan di dalam satu
jamnya dengan rata-rata waktu pemakaian 3 menit. Hitung :
– Jumlah telepon rata-rata yang digunakan
– Waktu tunggu rata-rata jika terdapat rata-rata 1,2 pelanggan yang
menunggu
• Jawab
– Arrival rate = λ =50/jam = 50/60 = 5/6 call per menit
– Service rate = µ = 1/3
– Traffic load = λ/µ = (5/6)x3 = 2,5 Erlang
• Ini berarti jumlah rata-rata telepon yang digunakan adalah
2,5
– Waktu tunggu rata-rata dicari menggunakan rumus Little
• Diketahui L=1,2 maka W=L/λ =1,2/(5/6)=1,44 menit
Latihan 2
• Contoh : suatu web server yang digunakan sebagai search engine
menerima jumlah permintaan (request) per jam sebanyak
144.000. Server memerlukan waktu 0,02 detik untuk mengolah
setiap request. Pertanyaan :
– Berapa utilisasi server ?
– Berapa jumlah request rata-rata di dalam server?
– Berapa bagian dari waktu bahwa ditemukan k search request di server?
• Jawab
– Average service rate = m = 1/0,02=50 request/detik
– Average arrival rate = l = 144.000 request/jam = 40 request/detik
– Utilisasi server = l/m =0,8 = 80 %
– Jumlah rata-rata request di dalam server = 0,8/(1-0,8) = 4
– Bagian dari waktu dimana terdapat k searh request di server = Pk=(1-r)rk
=(1-0,8)0,8k =0,2.0,8k dimana k=0,1,…

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 53


22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 54
MODEL MATEMATIS

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 55


Model Poisson (M/M/∞)
• Model Poisson didefinisikan menggunakan model teletraffic
berikut :
– Kedatangan panggilan acak (random arrival/Pure Chance Traffic) dan
independent satu sama lain
– Selang waktu antar kedatangan terdistribusi eksponensial negatif
– Jumlah sumber panggilan (customer) tak terhingga (k= ∞)
– Laju rata-rata datangnya panggilan konstan (a=λ)
• Tak tergantung jumlah pendudukan yang sudah ada karena sumber panggilan
tak terhingga
– Jumlah server yang melayani tak terhingga dan merupakan berkas
sempurna
• Setiap panggilan yang datang selalu dapat dilayani (lossless)
– Pola waktu pelayanan/pendudukan terdistribusi exponensial negatif
dengan waktu pelayanan/pendudukan (service time) rata-rata = h = 1/µ
– Harga rata-rata trafik sama dengan harga variansinya
– Tidak ada buffer
– Intensitas trafik = a = λ/µ

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 56


Distribusi Poisson (2)
• Persamaan kesetimbangan dan diagram transisi
kondisi
– Dalam kesetimbangan statistik, probabilitas kondisi
bukan merupakan fungsi waktu. Persamaan
kesetimbangannya :
bn-1P(m) = dnP(n)
– Kita tinjau koeffisien kelahiran dan kematian
• bi (koeffisien kelahiran)= a = λ
• di (koeffisien kematian): bila waktu lamanya pendudukan
tersistribusi eksponensial negatif maka di akan sebanding
dengan jumlah pendudukan yang ada
– Hal ini akan dijelaskan pada paparan berikutnya

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 57


Distribusi Poisson (3)
– Kita tinjau berkas saluran yang diduduki sebanyak n;
kita munculkan pertanyaan : berapa probabilitas
sembarang satu pendudukan berakhir dalam waktu
dt
• Kita sudah tahu :
– Probabilitas suatu pendudukan di suatu saluran berakhir dalam
waktu dt = µdt (distribusi waktu pendudukan exponensial negatif)
– Probabilitas suatu pendudukan di suatu saluran tidak akan
berakhir dalam waktu dt = 1- µdt
1 µdt = Peluang pendudukan di saluran ini berakhir dalam dt
2 1-µdt = Peluang pendudukan di saluran ini tdk berakhir dlm. dt
.
.
.
n 1-µdt = Peluang pendudukan di saluran ini tdk berakhir dlm. dt

n saluran yang diduduki dari suatu berkas yang ditinjau


22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 58
Distribusi Poisson (4)
• Peluang bahwa sembarang satu pendudukan
berakhir (dan yang lainnya tidak) dalam waktu dt
adalah =
n
  µ dt (1 − µ dt ) = n.µ dt (1 − µ dt ) = n.µ dt
n −1 n −1

1 

Ingat distribusi binomial ≈ 0 bila dt mendekati nol

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 59


Distribusi Poisson (5)
• Bila A = λ.h = λ/µ = trafik yang ditawarkan dan juga
merupakan trafik yang dimuat karena trafik terdistribusi
Poisson; dan dengan memperhatikan hasil yang
terdapat pada slide no 56, kita memperoleh persamaan
kesetimbangan sebagai berikut :
λP(0) = 1µP(1)
A.P(0) = 1.P(1)
A.P(1) = 2.P(2)
A.P(2) = 3.P(3)
..
.
A.P(n-1) = n.P(n)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 60


Distribusi Poisson (6)
• Dari persamaan kesetimbangan tersebut bisa kita peroleh
A A2 A3 An
P ( n ) = P ( n − 1) = P ( n − 2) = P ( n − 3) =  = P ( 0)
n n ( n − 1) n ( n − 1)( n − 2 ) n!
n
• Jadi P ( n ) = A
P ( 0)
n!
• Mencari P(0) :

 A2 A3 
=1 ∑ P= ( ) ( )
i P 0 1 + A + + += P ( 0 ) .e
A

i =0  2! 3! 

An − A
Jadi P ( 0 ) = e , maka P ( n ) =
−A
e untuk n = 0,1,2,3,…
n!

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 61


Distribusi Poisson (7)
• Trafik yang memenuhi distribusi Poisson disebut juga
Pure Chance Traffic atau Kedatangan Acak (Random
Arrival)
• Ciri penting distribusi Poisson : Harga rata-rata sama
dengan variansinya
• Diagram transisi kondisinya :
λ λ λ λ λ

0 1 2 n

µ 2µ 3µ nµ (n+1)µ

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 62


Distribusi Poisson (8)
• Bila trafik yang terdistribusi Poisson ditawarkan
melalui elemen gandeng ke berkas keluar yang
jumlah salurannya tak terhingga, maka seluruh
trafik yang ditawarkan akan dapat diolah oleh
berkas keluar; artinya tidak ada trafik yang hilang
(ditolak)
• Oleh karena itu trafik yang ditawarkan akan sama
dengan trafik yang dimuat oleh berkas keluar
atau A = Y

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 63


Distribusi Poisson (9)
• Harga rata-rata trafik yang dimuat di berkas
keluar ( = harga rata-rata jumlah saluran yang
diduduki)
∞ ∞
An − A
E [ n] ∑
= = n.P ( n ) ∑ n. e
= n 0= n 0 n!

• Diperoleh E[n] = M = A
• Variansinya = V = A

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 64


Distribusi Erlang
• Merupakan model matematis untuk model antrian (M/M/n/n), dengan
kondisi sistem :
– Kedatangan panggilan acak (random arrival) dan independent satu sama
lain
– Jumlah sumber panggilan tak terhingga (k= ∞)
– Selang waktu antar kedatangan terdistribusi eksponensial negatif dengan
rata-rata 1/λ
• Pola kedatangan panggilan terdistribusi Poisson dengan laju rata-rata datangnya
panggilan konstan (λ)
– Kedatangan panggilan acak (random arrival) dan independent satu sama lain
– Tak tergantung jumlah pendudukan yang sudah ada karena sumber panggilan tak terhingga
– Jumlah server terbatas (n < ∞) dan tidak ada buffer
• Tidak setiap panggilan yang datang selalu dapat dilayani; panggilan yang datang
pada saat semua server sibuk akan tidak dapat dilayani
• panggilan-panggilan yang tidak dapat dilayani akan dihilangkan (lossy) : sistem rugi
murni
– Pola waktu pelayanan/pendudukan terdistribusi exponensial negatif
dengan waktu pelayanan/pendudukan rata-rata = h = 1/µ
– Intensitas trafik = a = λ/µ

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 65


Distribusi Erlang (2)
Rumus Rugi Erlang
• Dapat digunakan untuk menghitung prosentase
panggilan yang hilang bila trafik yang ditawarkan
dan jumlah saluran keluar yang menampung
diketahui
• Penurunan rumus menggunakan diagram transisi
kondisi dan persamaan kesetimbangan
– Koefisien kelahiran = λ (konstan)
– Koefisien kematian = nµ
– A = λ/µ

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 66


Distribusi Erlang (3)
λ λ λ λ λ

0 1 2 N-1 N

µ 2µ 3µ (N-1)µ Nµ

λP(0) = 1µP(1)
A.P(0) = 1.P(1)
A.P(1) = 2.P(2)
A.P(2) = 3.P(3)
..
.
A.P(n-1) = n.P(n)
.
.
.

A.P(N-1) = N.P(N)
22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 67
Distribusi Erlang (4)
• Dari persamaan kesetimbangan tersebut bisa kita peroleh
A A2 A3 An
P ( n ) = P ( n − 1) = P ( n − 2) = P ( n − 3) =  = P ( 0)
n n ( n − 1) n ( n − 1)( n − 2 ) n!
An
• Jadi P ( n ) = P ( 0) dengan n=0,1,2,…,N
n!

• Mencari P(0) :
N
 A2 A3 AN 
=1 ∑ P= ( n ) P ( 0 ) 1 + A + + +  + 
n =0  2! 3! N!

1
Jadi P ( 0 ) = N
An

n =0 n !

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 68


Distribusi Erlang (5)
• Sehingga
An
P (n) = n!
A2 AN
1+ A + + +
2! N!
Untuk n = 0,1,2,3,…, N
• P(N) = Probabilitas bahwa semua saluran (di
berkas keluar) sibuk; selama waktu ini semua
panggilan yang datang ditolak (dihilangkan)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 69


Distribusi Erlang (6)
• Simbol untuk menyatakan P(N)
– E1,N(A)
– EN(A)
– B (Blocking)
– Rumus Rugi Erlang
– Rumus Erlang-B
– B(N,A)
– Grade of Service (GOS)
• Dari segi nilai, GOS = Blocking
• Dari segi pengertian, GOS merupakan komplemen dari
Blocking

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 70


Distribusi Erlang (7)
• Jadi

AN
P(N=
) E1, N ( A=) EN ( A=) B= N!
A2 AN
1+ A + + +
2! N!

Ditabelkan

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 71


Distribusi Erlang (8)
Kongesti Waktu dan Kongesti Panggilan
• Probabilitas kondisi adalah lamanya waktu suatu kondisi
berlangsung dalam jam per jam (jam sibuk), maka
• P(N) dapat diartikan sebagai lamanya waktu dimana
semua saluran (=N) sibuk berlangsung dalam jam per
jamnya (jam sibuk) sehingga P(N) disebut pula sebagai
Kongesti Waktu (Time Congestion)
• Dapat pula dikatakan :
P(N) adalah bagian waktu dimana N saluran sibuk

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 72


Distribusi Erlang (9)
• Pengertian Kongesti Panggilan = R(N)
Jumlah panggilan yang ditolak
R(N) =
Jumlah panggilan selama 1 jam
• Atau dengan kata lain :
R(N) adalah bagian panggilan yang ditolak
• Untuk kedatangan yang acak dan berkas
sempurna : P(N) = R(N)
– Kongesti panggilan = P(N).λ/λ.1 = P(N) = Kongesti
waktu

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 73


Distribusi Erlang (10)
Efisiensi dan Kepekaan
• Efisiensi (= A/N)
– Untuk B tertentu, dengan bertambahnya A, akan diperlukan N
yang lebih besar pula
– Makin besar A, makin besar (baik) efisiensinya
B = 1%
N A A/N
2 0,15 0,075
4 0,87 0,215
10 4,46 0,440
50 37,90 0,760
22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 74
Distribusi Erlang (11)
• Kepekaan
– Seberapa besar pengaruh perubahan A terhadap perubahan B
untuk N tetap
– Makin besar A, makin besar kepekaaannya (perubahan B-nya)

B = 1%
N A 1,1A (A naik 1%) Trafik 1,1A dan dengan N
tetap; B berubah
menjadi
2 0,15 0,165 0,012 (=1,2 %)
4 0,87 0,957 0,013 (=1,3 %)
10 4,46 4,906 0,015 (=1,5 %)
50 37,90 41,690 0,030 (=3,0 %)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 75


Distribusi Erlang (12)
• Membandingkan kepekaan Jaringan mata jala dengan jaringan
bintang
Contoh
Jaringan yang terdiri dari empat sentral. Antar sentral
dihubungkan dengan berkas saluran dua arah (bothway).
Diasumsikan trafik antar sentral (=A) sama dan pendimensian di
setiap berkas saluran menggunakan kriteria B = 1 % (tanpa ruting
alternatif)
C C

mesh star
D D

A B A B

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 76


Distribusi Erlang (13)
• Pada jaringan star
– A = 1 Erlang, maka setiap berkas ditawari 2 Erlang,
dengan B = 1%, maka dibutuhkan jumlah saluran
untuk setiap berkas sebanyak N = 6 saluran
– Bila A dinaikkan menjadi 2 (2 kali lipat), maka tiap
berkas akan mengolah trafik 4 Erlang. Bila jumlah
saluran pada tiap berkas tetap (N=6), maka B ≈ 12%

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 77


Distribusi Erlang (14)
• Pada jaringan mata jala
– A = 1 Erlang, maka setiap berkas ditawari 6 Erlang,
dengan B = 1%, maka dibutuhkan jumlah saluran
dalam setiap berkas sebanyak N = 12 saluran
– Bila A dinaikkan menjadi 2 (2 kali lipat), maka tiap
berkas akan mengolah trafik 12 Erlang. Bila jumlah
saluran pada tiap berkas tetap (N=12), maka B ≈ 20%
• Jaringan mata jala lebih peka daripada jaringan
bintang

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 78


• Model Erlang dapat diterapkan pada trafik
telepon di dalam suatu berkas saluran trunk
dimana jumlah user yang menggunakannya
sangat banyak
– customer = call
− λ = call arrival rate (calls per time unit)
– h = 1/µ = average call holding time (time units)
– a = λ /µ = traffic intensity
– N = kapasitas link (jumlah saluran)

79
Distribusi Erlang (15)
• Harga rata-rata trafik yang dimuat oleh berkas
saluran (pada rumus Erlang)
– Merupakan jumlah saluran rata-rata yang diduduki
(selama waktu 1 jam sibuk)
– Y = trafik yang dimuat =
 
 A 
N n
N N
An ( n − 1) ! N
An −1 ( n − 1) !  N A

∑ ∑
n.P ( n ) = N
A.∑ N
= =
A − N N ! +∑ N n !

∑ A=n 1 ∑ A  ∑ ∑ A 
j j j j
n 0= n 1 = A n 0

=j 0
j !=j 0 !
j=  j 0= j! j 0
j !

– Y = A [ -B + 1]
B 1

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 80


Distribusi Erlang (16)
• Jadi :
– Y = A[1-B] atau
– A = Y + AB
• A = Trafik yang ditawarkan (rata-rata)
• Y = Trafik yang dimuat (rata-rata)
• AB = R = Trafik yang ditolak (hilang)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 81


Distribusi Erlang (17)
• Variansi trafik yang dimuat
N N
V= ∑ ( i − Y ) .P ( i=) ∑ i ( i − 1) .P ( i ) + Y − Y
2 2
d (*)
i 0=i 2

K

i −2  A2 A N −1 AN AN −1 AN 
A  1+ A + + + + − −
N
( i − 2 )! 2  2! ( N − 1) ! N ! ( N − 1) ! N ! 
K A=
2
∑ N
A  N 
∑  ∑ 
j j
i =2 A A
j 0=
j!  j 0
j! 

K=
A2 1 − N { ( A) E N ( A ) − E N ( A )} =
A 2
− N . A.E N ( A ) − A 2
.EN ( A )

K =A ( A − A.EN ( A ) ) − Nm =AY
. − Nm =( m + Y ) .Y − Nm =mY + Y 2 − Nm (**)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 82


Distribusi Erlang (18)
• Bila persamaan (**) dimasukkan ke (*)
Vd = mY + Y2 – Nm + Y – Y2 = Y – m(N-Y)

Vd = Y – m(N-Y)

– m = trafik yang tak dapat dimuat (hilang atau meluap)


= A.EN(A)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 83


Distribusi Erlang (19)
Selektor homing dan non homing
1
A R1
2
R2
3
R3
4
R4
• Selektor homing : proses pencarian jalan keluar selalu diawali dari
jalur satu
– Muatan trafik pada jalan-jalan keluar permulaan selalu lebih besar
daripada jalan-jalan keluar terkahir
• Selektor non-homing : Pengetesan jalan keluar diawali pada
saluran dimana saat terakhir kali suatu jalan keluar dipakai
– Muatan trafik tebagi merata pada setiap jalur keluar

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 84


Distribusi Erlang (20)
Perhitungan muatan pada selektor homing
• Kita lihat contoh gambar pada slide no 33
– Selektor dengan 4 jalan keluar
– Pada berkas masuk ditawarkan trafik sebesar A
– R1,R2,R3, dan R4 dihitung menggunakan rumus rugi Erlang,
sehingga trafik yang dimuat dapat dihitung dengan cara sbb :
• Y1 = A – R1
• Y2 = R1 – R2
• Y3 = R2 – R3
• Y4 = R3 – R4
• Misalkan A = 2 Erlang, maka dapat dihitung Y1,Y2,Y3,dan
Y4

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 85


Distribusi Erlang (21)
2
A A 4 4
R1= A. = = = = 1,33Erlang
1+ A 1+ A 1+ 2 3
Y1 =A − R1 =2 − 1,33 =0, 67 Erlang
  A2  
   
  2!  
R2 A=  2 
0,8 Erlang
1 + A +  A  
  
 2!  
Y2 = R1 − R2 =1,33 − 0,8 = 0,53Erlang

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 86


Distribusi Erlang (22)
  A3  
   
  3!  
R3 A=  2 
0, 421Erlang
1 + A +  A  +  A  
2

    
 2!   2!  
Y3 = R2 − R3 = 0,8 − 0.421 = 0,379 Erlang
  A4  
   
  4!  
R4 A=  4 
0,19 Erlang
1 + A +  A  +  A  +  A  
2 3

      
 2!   3!   4!  
Y4 = R3 − R4 = 0, 421 − 0,19 = 0, 231Erlang

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 87


Distribusi Erlang (23)
• Perhitungan muatan pada selektor non-homing

A − R4 2 − 0,19
Y=
1 Y=
2 Y=
3 Y=
4 = = 0, 4525 Erlang
4 4

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 88


Distribusi Engset dan Binomial
Berkas keluar
Berkas masuk g (berkas sempurna)

Sumber panggilan (S) terbatas Jumlah saluran keluar (N) terbatas

• Bila S > N, didapat distribusi Engset


• Bila S ≤ N, didapat distribusi Binomial
• Waktu antara datangnya panggilan untuk setiap satu sumber panggilan yang
bebas mempunyai distribusi eksponensial negatif dengan harga rata-rata=1/λp
– Laju datanganya panggilan dari satu sumber panggilan yang bebas= λp
• Karena jumlah sumber terbatas, maka laju datangnya panggialn rata-rata pada
kondisi n = (S-n)λp (ada sejumlah S-n sumber panggilan yang masih bebas).Ini
merupakan koefisien kelahiran pada diagram transisi kondisi
• Kedatangan panggilan ini dianggap seperti acak (quasi-random input)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 89


Distribusi Engset dan Binomial (2)
• Diagram transisi kondisi

Sλp (S-1)λp (S-2)λp (S-N+2)λp (S-N+1)λp

0 1 2 N-1 N

µ 2µ 3µ (N-1)µ Nµ

Berakhir pada kondisi N


atau S bila S < N

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 90


Distribusi Engset dan Binomial (3)
• Persamaan kesetimbangan

( S − n) λp P ( n) = ( n + 1) µ P ( n + 1) , untuk n=0,1,2, ,(N-1) atau (S-1)


→ P ( n + 1) =
( S − n)  λp 
 µ  .P ( n )
( n + 1)  
 λp 
0 → P (1) =
n= S.  .P ( 0 )
 µ 
 λp
2
 1
1 → P ( 2) =
n= S ( S − 1) . 
 µ  . 2 P ( 0 )
 λp 
3
1
2 → P ( 3) =
n= S ( S − 1)( S − 2 ) .   . P (0)
 µ  3.2.1

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 91


Distribusi Engset dan Binomial (3)
• Sehingga diperoleh persamaan distribusi Engset dan
Binomial sebagai berikut

 S!   λp  n

P ( n ) =    µ  .P ( 0 )
 n !( S − n ) !   

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 92


Distribusi Engset dan Binomial (4)
Rumus Engset (S > N)
 S  λ p 
n

P (n) =     P ( 0)
n  µ 
• P(0) dicari dengan cara yang sudah kita bahas
sebelumnya
• Maka diperoleh
 S   λP  n
  µ
 n  
P (n) = N
 S   λP  j
∑   µ
j =0  j   

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 93


Distribusi Engset dan Binomial (5)
• Bila n=N , maka P(N) merupakan probabilitas semua
saluran sibuk (Kongesti waktu) = Probabilitas kondisi N
• Kongesti panggilan : jumlah panggilan yang ditolak
dibagi dengan jumlah seluruh panggilan yang datang
• Jumlah panggilan yang ditolak (dlm. 1 jam) :
(S-N)λp.P(N)
• Jumlah seluruh panggilan yang datang (dalam 1 jam) :
N

∑(S − j)λ P( j)
j =0
p

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 94


Distribusi Engset dan Binomial (6)
• Jadi Kongesti panggilan :

S !   λP 
N
 S − 1   λP 
N

( S − N )  ( S − N )! N !  µ    µ
 
     N 
R(N ) =N
S !   λP 
j N
 S − 1   λP  i
∑ ( S − j !)  ( S − j )! j !  µ  ∑ 
   µ
j =0   i =0  i  

• Bila sumber tak berhingga, P(n) akan sama dengan


rumus Erlang

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 95


Distribusi Engset dan Binomial (7)
• Modifikasi rumus Engset R(N) agar mengandung
parameter trafik yang ditawarkan (A) dan B (=kongesti
panggilan=R(N))
• Mencari A:
– Asumsi : trafik merata pada semua sumber panggilan S, maka
bila
• a=trafik yang ditawarkan per sumber panggilan
• A=trafik total dari sumber panggilan yang berjumlah S. Jadi A = aS
• p=trafik yang dimuat di berkas keluar yang berasal dari satu sumber
panggilan (bagian waktu dimana sumber panggilan termaksud sibuk
atau menduduki saluran)
• (1-p) = bagian waktu dimana suatu sumber panggilan bebas (dan yang
hanya dalam waktu ini saja sumber panggilan termaksud dapat
memberikan kecepatan kedatangan panggilan sebesar λp)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 96


Distribusi Engset dan Binomial (8)
• Akan terdapat hubungan p=a(1-B), dimana B=kongesti
panggilan ($)
• Tiap sumber panggilan akan memberikan penawaran
trafik sebesar :
(1-p).λp/µ=a ($$)
• Dari ($) dan ($$) diperoleh
λp/µ=a/(1-p)=a/(1-a(1-B)) ($$$)
• Dari trafik total sebesar A=aS, diperoleh a=A/S, kita
masukkan ke persamaan ($$$), akan diperoleh
λp/µ=(A/S)/{1-(A/S)(1-B)}=A/(S-A(1-B)), ekspresi ini kita
masukkan ke rumus R(N)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 97


Distribusi Engset dan Binomial (9)
N
 S − 1   λP  N
 S − 1  A 
   S − A (1 − B ) 
 ( )
  µ
 N    N
R(N ) =N
 S − 1   λP  i  S − 1  A 
i


N
  µ ∑    S − A (1 − B ) 
  ( )
i =0  i  i =0  i
• Kita lihat di suku kiri ada R(N) dan di suku kanan ada B,
padahal R(N)=B, maka perhitungan harus dilakukan
secara iterasi
• Ada 4 besaran : A,S,N, dan B (=R(N))
– Bila A,S,N diketahui, B dapat dihitung (iterasi)
– Bila A,S,B diketahui, N dapat dihitung (iterasi)
• Sudah ditabelkan

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 98


Distribusi Engset dan Binomial (10)
Rumus binomial
• Jumlah panggilan,S, lebih kecil atau sama dengan jumlah
saluran keluar,N
• Karena S ≤ N
– Tidak akan ada trafik yang hilang
– Kondisi akhir hanya sampai dengan S
• Rumus P(n) menjadi :
 S   λP  n  S  λP  n  S  λP  n
  µ   µ   µ
P (n)n =

= n     n  
N
 S   λP  j S
 S   λP  j   λP   S
∑   µ ∑   µ 1+ 
µ 
 j 
j 0=  j 0 j     
22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 99
Distribusi Engset dan Binomial (11)
S n
P ( n )   α (1 − α )
S −n
=
n 
• Dimana α = (λp/µ)/(1+(λp/µ))
• Rumus P(n) di atas dapat dianggap sebagai rumus
umum
– Dapat menjadi Erlang,Engset ataupun Binomial, tergantung
besarnya S
• Pada rumus binomial di atas tidak ada trafik yang
ditolak, tetapi ada yang menggunakan rumus binomial
untuk kasus S > N sehingga akan ada trafik yang ditolak
– Bisa dilakukan bila S tidak begitu besar dibandingkan N

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 100


Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri

Model Sistem

Tutun Juhana
Laboratorium Telematika
EE Dept. ITB
What we are going to learn..

• Notasi Model Antrian (Kendall)


• Model Poisson (∞ customers, ∞ servers)
• Model Erlang (∞ customers, n < ∞ servers)
• Binomial model (k < ∞ customers, n = k
servers)
• Engset model (k < ∞ customers, n < k servers)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 102


Model Poisson (M/M/∞)
• Model Poisson didefinisikan menggunakan model teletraffic
berikut :
– Kedatangan panggilan acak (random arrival/Pure Chance Traffic) dan
independent satu sama lain
– Selang waktu antar kedatangan terdistribusi eksponensial negatif
– Jumlah sumber panggilan (customer) tak terhingga (k= ∞)
– Laju rata-rata datangnya panggilan konstan (a=λ)
• Tak tergantung jumlah pendudukan yang sudah ada karena sumber
panggilan tak terhingga
– Jumlah server yang melayani tak terhingga
• Setiap panggilan yang datang selalu dapat dilayani (lossless)
– Pola waktu pelayanan/pendudukan terdistribusi exponensial negatif
dengan waktu pelayanan/pendudukan (service time) rata-rata = h =
1/µ
– Harga rata-rata trafik sama dengan harga variansinya
– Tidak ada buffer
– Intensitas trafik = a = λ/µ

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 103


Diagram Transisi Kondisi
• Misalnya X(t) menyatakan jumlah customer di dalam sistem
pada saat t
• Asumsikan bahwa X(t) = i pada suatu waktu t, dan kita lihat
apa saja kemungkinan yang terjadi di dalam selang waktu
yang sangat pendek (t, t+dt] :
– dengan peluang sebesar λdt + o(dt), bisa terdapat seorang pelanggan
baru datang (transisi kondisi n → n+1)
– jika i > 0, dengan peluang sebesar iµdt + o(dt) bisa terdapat seorang
pelanggan yang meninggalkan sistem (transisi kondisi n → n−1)
• X(t) merupakan suatu proses Markov dengan diagram transisi
kondisi sebagai berikut
λ λ λ λ λ

0 1 2 n

22-Oct-13 µ 2µ 3µ Trafik &nµJaringan


TE092300 - Rekayasa (n+1)µ 104
• Persamaan kesetimbangan lokal
pn λ = pn +1 (n + 1) µ
λ a
pn +1 = pi = pi
(n + 1) µ (n + 1)
an
pi = p0 , n = 0,1,2,3,...
n!
• Normalisasi
∞ ∞
an

n =0
p n = p0 ∑
n = 0 n!
=1
−1
 a 
∞ n
p0 =  ∑  = (e a ) −1 = e − a
 n =0 n! 
• Maka distribusi dalam kondisi setimbang adalah Poisson
a n −a
P{ X = i} = pi = e , n = 0,1,2,3,...
22-Oct-13 n! TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 105
• Sifat penting distribusi Poisson
– E [X] = a, D2[X] = a
– Seluruh trafik yang ditawarkan akan dapat diolah
oleh server, artinya tidak ada trafik yang hilang
(lossless)
• Oleh karena itu trafik yang ditawarkan akan sama
dengan trafik yang dimuat atau A = Y

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 106


Model Erlang (M/M/n/n)
• Model Erlang didefinisikan menggunakan model teletraffic
berikut
– Jumlah sumber panggilan tak terhingga (k=∞)
– Selang waktu antar kedatangan terdistribusi eksponensial negatif
dengan rata-rata 1/λ
• Pola kedatangan panggilan terdistribusi Poisson dengan laju rata-rata
datangnya panggilan konstan (λ)
– Kedatangan panggilan acak (random arrival) dan independent satu sama lain
– Tak tergantung jumlah pendudukan yang sudah ada karena sumber panggilan
tak terhingga
– Jumlah server terbatas (n < ∞) dan tidak ada buffer
• Tidak setiap panggilan yang datang selalu dapat dilayani; panggilan yang
datang pada saat semua server sibuk akan tidak dapat dilayani
• panggilan-panggilan yang tidak dapat dilayani akan dihilangkan (lossy) :
sistem rugi murni
– Pola waktu pelayanan/pendudukan terdistribusi exponensial negatif
dengan waktu pelayanan/pendudukan rata-rata = h = 1/µ
– Intensitas trafik = a = λ/µ

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 107


Rumus Rugi Erlang
• Dapat digunakan untuk menghitung prosentase
panggilan yang hilang bila trafik yang
ditawarkan dan jumlah server (ingat, server bisa
berupa berkas saluran keluar, timeslot dsb.)
diketahui
• Penurunan rumus menggunakan diagram
transisi kondisi dan persamaan kesetimbangan
– Koefisien kelahiran = λ (konstan)
– Koefisien kematian = nµ
– A = λ/µ

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 108


λ λ λ λ λ

0 1 2 N-1 N

µ 2µ 3µ (N-1)µ Nµ

λP(0) = 1µP(1)
A.P(0) = 1.P(1)
A.P(1) = 2.P(2)
A.P(2) =. 3.P(3)
..
A.P(n-1) = n.P(n)
.
.
.

A.P(N-1) = N.P(N)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 109


• Dari persamaan kesetimbangan tersebut bisa kita peroleh

A A2 A3 An
P(n) = P(n-1) = P(n-2)= P(n-3)= … = P(0)
n n(n-1) n(n-1)(n-2) n!
An
• Jadi P(n) = P(0), dengan n = 0,1,2,…,N
n!
• Mencari P(0) :
N
Σ P(n) = P(0) { 1+A+ 2!
A2 A3 AN
– 1= + +…+ }
n=0 3! N!

1
– Jadi P(0) =
N
Σ An

n=0 n!

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 110


• Sehingga
An
n!
P(n) =
A2 AN
1+A+ +…+
2! N!

Untuk n = 0,1,2,3,…, N
• P(N) = Probabilitas bahwa semua server sibuk;
selama waktu ini semua panggilan yang datang
ditolak (dihilangkan)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 111


• Simbol untuk menyatakan P(N)
– E1,N(A)
– EN(A)
– B (Blocking)
– Rumus Rugi Erlang
– Rumus Erlang-B
– B(N,A)
– Grade of Service (GOS)
• Dari segi nilai, GOS = Blocking
• Dari segi pengertian, GOS merupakan komplemen
dari Blocking

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 112


• Jadi
AN
N!
P(N) = E1,N(A) = EN(A) = B =
A2 AN
1+A+ +…+
2! N!

Ditabelkan

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 113


Kongesti Waktu dan Kongesti Panggilan
• Probabilitas kondisi adalah lamanya waktu suatu
kondisi berlangsung selama satu jam pengamatan
(jam sibuk), maka
• P(N) dapat diartikan sebagai lamanya waktu
dimana semua server (=N) sibuk berlangsung
dalam jam jam sibuk sehingga P(N) disebut pula
sebagai Kongesti Waktu (Time Congestion)
• Dapat pula dikatakan :
P(N) adalah bagian waktu dimana N server sibuk

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 114


• Pengertian Kongesti Panggilan = R(N)
Jumlah panggilan yang ditolak
R(N) =
Jumlah panggilan selama 1 jam
• Atau dengan kata lain :
R(N) adalah bagian panggilan yang ditolak
• Untuk kedatangan yang acak P(N) = R(N)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 115


Efisiensi dan Kepekaan
• Efisiensi (= A/N)
– Untuk B tertentu, dengan bertambahnya A, akan
diperlukan N yang lebih besar pula
– Makin besar A, makin besar (baik) efisiensinya

B = 1%
N A A/N
2 0,15 0,075
4 0,87 0,215
10 4,46 0,440
50 37,90 0,760
22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 116
• Kepekaan
– Seberapa besar pengaruh perubahan A terhadap
perubahan B untuk N tetap
– Makin besar A, makin besar kepekaaannya (perubahan
B-nya)

B = 1%
N A 1,1A (A naik 1%) Trafik 1,1A dan dengan N
tetap; B berubah menjadi
2 0,15 0,165 0,012 (=1,2 %)
4 0,87 0,957 0,013 (=1,3 %)
10 4,46 4,906 0,015 (=1,5 %)
50 37,90 41,690 0,030 (=3,0 %)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 117


• Model Erlang dapat diterapkan pada trafik
telepon di dalam suatu berkas saluran
trunk dimana jumlah user yang
menggunakannya sangat banyak
– customer = call
− λ = call arrival rate (calls per time unit)
– h = 1/µ = average call holding time (time units)
– a = λ /µ = traffic intensity
– N = kapasitas link (jumlah saluran)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 118


• Harga rata-rata trafik yang dimuat oleh berkas
saluran (pada rumus Erlang)
– Merupakan jumlah saluran rata-rata yang diduduki
(selama waktu 1 jam sibuk)
– Y = trafik yang dimuat =
N N N N
An/(n-1)! An-1/(n-1)! AN/N! An/n!
Σ n.P(n)= Σ N
=A Σ N
=A -
N
+ Σ N
Σ Σ Σ Σ
n=0 n=0 Aj/j! n=0 n=0 Aj/j!
Aj/j! Aj/j!
j=0 j=0 j=0 j=0

B 1
– Y = A [ -B + 1]

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 119


• Jadi :
–Y = A[1-B] atau
–A = Y + AB
• A = Trafik yang ditawarkan (rata-rata)
• Y = Trafik yang dimuat (rata-rata)
• AB = R = Trafik yang ditolak (hilang)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 120


Rumus Rekursif Erlang

An+1/(n+1)!
En+1(A)=
1+A+ A2
+…+ A n+1

2! (n+1)!
[A/(n+1)] An/n!
=
1+A+ A2
+…+ A n+1

2! (n+1)!

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 121


Rumus Rekursif Erlang (2)

An/n!
A
1+A+ A2
+…+ An
2! n!
En+1(A)=
An+1/(n+1)!
(n+1) 1+
1+A+ A2
+…+ A n+1

2! (n+1)!

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 122


Rumus Rekursif Erlang (3)

A.En(A)
En+1(A)=
A An+1/(n+1)!
(n+1) 1+
(n+1) 1+A+ A2
+…+ An
2! n!
A.En(A)
=
A
(n+1) 1+ En(A)
(n+1)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 123


Rumus Rekursif Erlang (4)
Jadi
A.En(A)
En+1(A)=
n + 1 + A.En(A)

atau

A.En-1(A)
En (A)=
n + 1 + A.En-1(A)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 124


Rumus Rekursif Erlang (5)

• Misalkan akan dihitung blocking dari suatu


sistem dengan A=15,7 Erlang dan N=10
saluran
• Perhitungannya dimulai dengan n=0 yaitu
E0(15,7)=1 dan seterusnya sampai E10(15,7)
• Diagram alirnya dapat anda lihat di diktat

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 125


Model Binomial (M/M/k/k/k)
• Model Binomial didefinisikan oleh model
teletraffic berikut :
– Jumlah sustomer terbatas tapi independen satu sama
lain (k < ∞)
• on-off type customers (alternating between idleness and
activity)
– Idle times terdistribusi eksponensial negatif dengan
mean 1/υ
– Jumlah server sama dengan jumlah customer (n = k)
– Waktu pelayanan terdistribusi eksponensial negatif
dengan mean 1/µ
– Tidak ada buffer
– Model Binomial bersifat lossless

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 126


On-off tye customer

• Misalkan Xj(t) menyatakan kondisi dari customer j ( j =


1,2,…,k ) pada waktu t
• State 0 = idle, state 1 = active = dalam pelayanan
• Kita lihat peristiwa yang terjadi selama selang waktu yang
sangat singkat (t, t+h]:
– Jika Xj(t) = 0, customer menjadi aktif (terjadi transisi dari 0 ke 1)
dengan peluang sebesar υh + o(h),
– Jika Xj(t) = 1, customer menjadi idle (terjadi transisi dari 1 ke 0)
dengan peluang sebesar µh + o(h)
• Proses Xj(t) merupakan proses Markov dengan diagram
transisi kondisi sebagai berikut

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 127


• Persamaan kesetimbangan lokal :

• Normalisasi :

• Dengan demikian distribusi pada kondisi setimbang dari seorang customer adalah distribusi
Bernoulli dengan peluang sukses sebesar υ/(υ +µ)
• offered traffic adalah υ/(υ +µ)
• Dari sini kita bisa mengambil deduksi bahwa distribusi pada kondisi setimbang dari kondisi
sistem secara keseluruhan (yaitu jumlah customer yang aktif) adalah distribusi binomial
Bin(k, υ /(υ +µ))

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 128


Diagram Transisi Kondisi
• Misalnya X(t) menyatakan jumlah customer yang
aktif
– Asumsikan bahwa X(t) = i pada saat t, dan kita
perhatikan kejadian selama selang waktu yang sangat
singkat (t, t+h]:
• Jika i < k, seorang customer yang idle menjadi aktif (terjadi
transisi kondisi dari i ke i+1) dengan peluang sebesar (k −i)υh +
o(h)
• Jika i > 0, seorang customer yang aktif menjadi idle (terjadi
transisi kondisi dari i ke i-1) dengan peluang iµh + o(h),
• Proses X(t) adalah proses Markov dengan diagram
transisi kondisi sebagai berikut

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 129


• Persamaan kesetimbangan lokal

• Normalisasi

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 130


• Jadi distribusi dalam kondisi setimbang adalah
binomial

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 131


Model Engset (M/M/n/n/k)
• Model Engset didefinisikan oleh model teletraffic
berikut :
– Jumlah pelanggan terbatas tetapi independen satu sama lain
(k < ∞)
• on-off type customers (alternating between idleness and activity)
– Idle times terdistribusi eksponensial negatif dengan mean 1/υ
– Jumlah server lebih kecil daripada jumlah customer (n < k)
– Waktu pelayanan terdistribusi eksponensial negatif dengan
mean 1/µ
– Tidak ada buffer
– Model Engset bersifat lossy

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 132


Diagram Transisi Kondisi
• Misalnya X(t) menyatakan jumlah customer yang
aktif
– Asumsikan X(t) = i pada saat t, dan kita perhatikan apa
yang terjadi selama selang waktu yang sangat singkat
(t, t+h]:
• Jika i < n, seorang customer yang idle menjadi aktif (terjadi
transisi kondisi dari i ke i+1) dengan peluang sebesar (k −i)υh +
o(h)
• Jika i > 0, seorang customer yang aktif menjadi idle (terjadi
transisi kondisi dari i-1 ke i) dengan peluang iµh + o(h),
– Proses X(t) merupakan proses Markov dengan diagram
transisi kondisi sebagai berikut

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 133


• Persamaan kesetimbangan lokal

• Normalisasi

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 134


• Jadi distribusi pada kondisi setimbang
adalah truncated binomial distribution:

• Offered traffic dinyatakan oleh kυ/(υ +µ)

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 135


• Time Blocking

• Karena proses kedatangan tidak terdistribusi Poisson, maka pada model Engset, Time
Blocking tidak sama dengan Call Blocking

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 136


Ringkasan Kuliah

22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 137


22-Oct-13 TE092300 - Rekayasa Trafik & Jaringan 138

Anda mungkin juga menyukai