Khtbah Idul Fitri 1442 H 1 (Recovered)
Khtbah Idul Fitri 1442 H 1 (Recovered)
Oleh: ُ َوَأرْ َشدَ هُ ِإلَى َخي ِْر ُأم ُْو ِر ِد ْي ِن ِه َو ُد ْن َياه،ُاَ َّتقُ ْوا هللاَ َت َعالَى؛ َفِإنَّ َم ِن ا َّت َقى هللاَ َو َقاه.
Nasruddin,S.Ag.,M.Pd
Hadirin yang berbahagia
Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas limpahan karunia
Kamis,14 Mei 2021/1 Syawal 1442 H
yang tiada terhingga kepada kita sekalian, terutama nikmat iman dan Islam.
Sehingga di pagi hari yang indah ini kita berkumpul bersama, bersimpuh
dihadapan-Nya merayakan Iedul Fitri, 1 Syawal 1442 H.
masyarakat muslim yang lainnya ikut merasakan kesusahan. Oleh karena itu berdampak buruk bagi manusia, kadang di balik musibah itu ada kebaikan
banyaklah berbuat baik kepada orang orang yang Allah suruh kita berbuat atau hikmah yang bisa jadikan pelajaran bagi kita semua. Sebagaimana Allah
baik sebagai mana firman-Nya dalam Surat An-Nisa ayat 36. berfirman dalam surat An-Nisa ayat 17 di bawah ini:
ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ؕ ۡ هّٰللا
ـار ذِى ِ اع ُب ُدوا َ َواَل ُتش ِر ُك ۡوا ِبهٖ َش ۡيــًٔـا وَّ ِبال َوالِ&د َۡي ِن ا ِۡح َس&ا ًنا َّو ِب&ذِى ال ُق ۡ&ر ٰبى َوال َي ٰت ٰمى َو ال َم ٰس&ك ِۡي ِن َوال َج
ۡ َو
هّٰللا َف َع ٰ ٓسى اَنْ َت ْك َره ُْوا َش ْيـًٔا وَّ َيجْ َع َل هّٰللا ُ فِ ْي ِه َخيْرً ا َك ِثيْرً ا
ِ ب ِب ۡال َج ۡۢـن
َ &ب َو ۡاب ِن الس َِّب ۡي ِل ۙ َو َم&&ا َملَـ َك ۡت اَ ۡي َم&&ا ُن ُك ؕمۡ اِنَّ َ اَل ُيحِبُّ َم ۡن َك
&ان ِ ب َوالصَّا ِح ِ ـار ۡالجُـ ُن ۡ ۡ
ِ القُ ۡر ٰبى َوال َج
م ُۡخ َتااًل َف ُخ ۡو َرا
“Maka boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan Hadirin yang berbahagia
kebaikan yang banyak padanya”. Shaum Ramadhan, merupakan masa kontemplasi mendekatkan diri kepada
Di balik musibah Covid-19 yang sedang melanda dunia dewasa ini, banyak Allah, mengabaikan kehidupan lahiriah melatih batiniyah supaya lebih
sekali hikmah kebaikan yang bisa kita ambil: misalnya kita makin perduli sempurna. Puasa laksana masa inkubasi peralihan bentuk yang terjadi pada
dengan kebersihan diri yang selama ini kita abaikan. Secara teologis kita binatang. Seperti seekor ulat ketika ingin metamorfosa menjadi kupu-kupu ia
makin tersadarkan bahwa manusia itu makhluk yang lemah dan kekuasaan harus menjadi kepompong terlebih dahulu, berpuasa menutup diri dalam
Allah sangatlah besar dengan menciptakan makhluk kecil yang tidak terlihat waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, Jika kepompong mampu merubah
tetapi bisa menggoncangkan manusia se isi dunia. Makin menyadarkan kita ulat menjadi kupu-kupu yang indah, maka shaum romadhan diharapkan
bahwa kematian itu sesuatu yang dekat dan akan menimpa semua manusia. menjadikan manusia makin bertaqwa kepada Allah SWT.
Dengan puasa Ramadhan diharapkan kita berubah menjadi hamba Allah yang
Dengan musibah ini makin banyak orang yang diberi hidayah oleh Allah dicintai-Nya dan selalu diperhatikan-Nya. Hamba Allah yang diberi jaminan
lebih taat kepada agama dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya Tapi banyak kebahagiaan abadi di dunia dan akherat. Sebagaimana Allah gambarkan
juga orang yang tertutup hatinya, makin menjauh dari Agama hatinya tidak karakter penghuni syurga dalam surat ali Imron ayat 17.
tersentuh sedikitpun oleh keprihatinan manusia, dia tetap serakah dan pelit,
اۡل ۡ ۡ ۡ ۡ ّ ٰ ــب ِر ۡي َن َوال ّ ٰ اَل
berani melakukan kecurangan mengambil hak orang lain bahkan mengambil ِ ص ِدق ِۡــي َن َوال ٰق ِنت ِۡــي َن َوالمُنفِق ِۡي َن َوالم ُۡس َت ۡغف ِِر ۡي َن ِبا َ ۡس َح
ار ِ ص
hak orang yang sepatutnya mereka bantu.
Orang-orang yang selalu sabar, orang yang tetap jujur, orang yang sangat
ُّ ض ًة َف َما َف ۡو َق َهاؕ َفاَمَّاالَّذ ِۡي َن ٰا َم ُن ۡوا َف َي ۡعلَم ُۡو َن اَ َّن ُه ۡال َح هّٰللا
ۡـق م ِۡن رَّ ب ِِّه ۚم َ ب َمثَاًل مَّا َبع ُۡو ٖ ۤ اِنَّ َ اَل َي ۡس َت ۡح
ۡ ـى اَ ۡن ي
َ َّض ِر taat, orang yang sering menginfakkan hartanya, dan orang yang selalu
هّٰللا
ڪث ِۡيرً ا َّو َي ۡهد ِۡى ِبهٖ َكث ِۡيرً اؕ َو َما يُضِ ُّل ِب ۤ ٖه ِااَّل َ ٖڪ َفر ُۡوا َف َيقُ ۡولُ ۡو َن َما َذٓا اَ َرا َد ُ ِب ٰه َذا َمثَاًل ۘ يُضِ ُّل ِبه
َ َواَمَّا الَّذ ِۡي َن memohon ampunan kepada Allah pada waktu sebelum fajar.
ۡال ٰفسِ ق ِۡي ۙ َن Dengan shaum diharapkan kita akan semakin sabar. Sabar dalam
melaksanakan perintah Allah walau dalam keadaan sulit, terutama sabar
Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk ketika musibah datang seperti sekarang ini sebagaimana sabarnya para Nabi
atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka mendapat cobaan. Sabar ketika menjauhi sesuatu yang diharamkan Allah,
tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, sabar ketika kita dapat anugerah kenikmatan dengan tidak sombong dan kikir.
“Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu Dalam ajaran Islam orang sabar akan medapatkan anugerah kebaikan yang
banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang melimpah.
yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan
(perumpamaan) itu selain orang-orang fasik, (QS Al-Baqarah : 26).
Dengan shaum kita menjadi orang yang lebih jujur baik dalam perkataan hatinya karena Allah turun ke langit dunia di waktu sahur atau disepertiga
maupun dalam tindakan. Kejujuran dilatih selama shaum walaupun tidak ada akhir malam.
yang melihat kita berpuasa kita melaksanakannya dengan penuh ketaatan.
Orang jujur melahirkan keberuntungan hidup dan mengekalkan keberokahan Jamaah Ied yang dimulyakan Allah
dari Allah SWT. Sabda Rosululloh SAW: “hendaklah kamu sekalian Sebagai umat beragama, dalam menghadapi wabah seperti sekarang ini
bersikap jujur, karena jujur itu akan menuntunmu kepada kebaikan, dan dilarang untuk berputus asa dan pengharapan. Teruslah berdoa kepada Allah
kebaikan akan membawamu kepada surga” (HR Muslim) semoga wabah ini terus berlalu, sambil berusaha dengan pendekatan akal dan
Dengan shaum kita menjadi orang taat, bagaimana tidak kita hampir ilmu pengetahuan untuk berikhtiar. Yaitu dengan terus menerapkan protokol
duapuluh empat jam berada dalam suasana ruhaniyah yang tinggi, waktu diisi kesehatan, hidup sehat dan melaksanakan vaksinasi. Sebagai pengikut ajaran
dengan ibadah dan pendekatan diri kepada Allah. Hal ini akan merefleksi Islam berkemajuan, kita dianjurkan untuk mengikuti rujukan dari dua
kepada ketaatan pada aturan agama maupun negara. Banyak sekarang institusi yang punya wewenang terhadap hal tersebut. Yang pertama, taat dan
manusia mengabaikan hukum dan aturan sehingga banyak yang melakukan ikuti saran serta perintah agama:
pelanggaran. Penjara penuh dengan narapidana sehingga banyak yang over َ يرةٌ ِإاَّل َع َلى ْال َخاشِ ع
ِين َ صاَل ِة ۚ َوِإ َّن َها َل َك ِب َّ َواسْ َتعِي ُنوا ِبال
َّ صب ِْر َوال
kapasitas, tapi bagi kita berkeyakinan bahwa jika orang bersalah melanggar
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
hukum walaupun tidak tertangkap di dunia, mereka akan mendapatkan
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS
pengadilan di akherat jika tidak diampuni akan mendapat siksaan yang amat
Al-Baqarah : 45).
pedih.
Tidak bosan dan terus melakukan doa dengan penuh kesabaran disertai
Dengan shaum kita menjadi orang yang dermawan, laparnya dan haus orang dengan melaksanakan shalat baik yang wajib maupun yang sunat. Nabi
yang berpuasa akan melahirkan kesadaran kepedulian sosial terhadap sendiri kalau mendapat kesulitan selalu berdialog dengan Allah melalui
penderitaan orang lain. Kepedulian itulah yang melahirkan kedermawanan, shalat. Karena shalat merupakan sarana menyampaikan permohonan ke pada
dan murah hati itu pangkal dari kebahagiaan abadi yang dia rasakan. Allah yang sangat efektif.
istiqomah tidak terbawa arus dan terombang ambing oleh kehidupan َر َّب َن&&ا آ ِت َن&&ا فِي ال& ُّد ْن َيا,ِين ِإ َما ًم&&ا َ َر َّب َنا َهبْ لَ َنا مِنْ َأ ْز َوا ِج َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا قُرَّ َة َأعْ ي ٍُن َواجْ َع ْل َنا ل ِْل ُم َّتق،َرءُوفُ رَّ ِح ْي ٌم
sekeliling kita. Perumpaman yang bagus dan hikmah yang sederhana kita َو َس&&اَل ٌم َع َلى,ون َ ص&& ُف ِ ِ&&ز ِة َعمَّا َي َّ ك َربِّ ْالع َ ان َر ِّب
َ ُس&&ب َْح,ار ِ اب ال َّن َ ِ&&ر ِة َح َس&& َن ًة َو ِق َن&&ا َع&& َذ
َ َح َس&& َن ًة َوفِي اآْل خ
ambil dari kehidupan ikan di lautan, mereka hidup dan berada dalam air yang َ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَم,ِين
ِين َ ْالمُرْ َسل
rasanya asin tetapi tidak menyebabkan dirinya asin, selama ikan itu hidup
Selamat Iedul Fithri 1 Syawal 1442 H
badanya bisa menetralisir pengaruh luar. Untuk itu bersabarlah atas cobaan
dan hendaknya kita dan keluarga selalu berpegang teguh kepada Al-Qur’an Taqobalallahu minna wa minkum
dan As-Sunnah, istiqamah dalam menghadapi kehidupan, Mantapkan
ukhuwah Islamiyah, tekunlah melaksanakan ibadah dan ingatlah selalu bahwa
hidup kita ini terbatas, sebentar waktunya, dan kita akan kembali kahdirat-
Nya dan mempertanggung jawabkan atas segala yang telah kita lakukan
Semoga kita selalu mendapat lindungan dari Allah, selalu sehat, selamat dan
barakah. Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita dan memaafkan