Anda di halaman 1dari 2

Ujungkulon = untuk mencari kerbau bercula satu, Papua= pengen melihat cendrawasih.

Bahwa setiap
ada suatu pulau atau lokasi yang spesifik dalam pulau itu, bercerita tentang kekayaan spesies sangat
terkait dengan sebaran hewan/organisme. Pedoman kajian biogeografi yang menyusun adalah Alfred
Wallace = garis imajiner untuk memisahkan Indonesia Barat (hubungan dengan waktu, suatu saat
didaratan berjalan di Kalimantan Selatan bisa melewati WIB dan WITA = waktu kesepakatan, bukan
batas waktu tetapi kekayaan spesies hewan) dan Timur. Wallace jalan2 ke Paparan Sunda, ada
perbedaan pada Barat dan Timur, diasuh oleh IPTEK. Sisi Barat (Oriental/Asia) dan Timur (Austral Asian/
Papua). Perbedaan yang mencolok = Timur nd ada hewan2 predator, harimau di Barat. Ada 11 garis
imajiner yaitu Weber, Whittaker, dsb cek sendiri. 17 Pedoman dibuat oleh Wallace yaitu sebagai berikut:

1. Jarak tidak menentukan derajat kekerabatan biogeografik di antara dua wilayah


Istilah wilayah menunjukkan suatu Kawasan. Teori keseimbangan atau teori ekuibilirium
biogeografi kepulauan. Daerah yang terpisah jauh tunjukkan kesamaan. Antara Jawa dan
Daratan Asia. Kesamaan pada tingkat takson yang lebih tinggi, genus atau familia, wilayah yang
lebih luas familia/genus bisa sama, spesies potential berbeda yang berkaitan dengan toleransi.
Suatu organisme ada eksis di suatu habitat pada dasarnya adanya toleransi. Spesies A pindah
dari tempat satu ke tempat lain, cocok karena potensi untuk hidup terus. Contohnya rattus
norvegicus tikus dari norwegia skandavia, mengikuti pelaut ulung viking masuk ke dalam kapal
dalam pelayaran, suatu saat sampai di Batavia. Saat drop, pelaut turun ada tikus keluar bisa
hidup di Kawasan Batavia pda tingkat genus. Rattus arginventer (bagian bawahnya ada perak (?))
nama genusnya sama, tapi norvegicus berkembang di jawa menambahi beban lingkungan.
Bovidae = genus udah berbeda, impala berasal dari afrika tidak ada di Indonesia. Sangat erat=?
Dapat amati perbedaan dan pola2 anomali yang nyata yang org awam tak memperhatikan
sebagai karakter fenotipik. Bebek dikawasan lain ada ya belum tentu karena pola yang berbeda.
2. Iklim berpengaruh kuat pada kesamaan taksonomi dua wilayah tetapi hubungan
kekerabatannya tidak selalu linier
Bisa jadi ada subspecies kan akhirnya berbeda seperti Pongo pigmaeus kalimatan dan sumatera
(Pongo abei) berbeda dari subspecies, dah direvisi jadi spesies sendiri. Mawas kalimatan besar
abu2, Sumatera kecil agak kuning coklat. Wajahnya agak beda.
3. Syarat penentuan pola biogeografik adalah pengetahuan rinci agihan organisme seluruh dunia
secara benar dan alami.
Agihan atau distribusi/terbagi bersifat pasif tidak melihat proses secara langsung beda dengan
disperse (sebaran yang dilihat prosesnya). Klasifikasi yang benar dan alami. Onta zairah arab,
tapia da di Jogja, Jakarta tapi di kebun binatang dibawa manusia jadi seolah2 zoo ruang pamer
yang dilakukan oleh kolektor ditempatkan pd satu lokasi, dibuat suasana alami. Jadi, diskusikan
sebenarnya pengetahuan agihan di seluruh dunia, secara alami/logika sebenarnya badak jawa
bisa sampai banyuwangi tetapi perkembangan lingkungan cepat plus manusia byk tak mungkin
untuk ekspansi. Tak kalah penting klasifiksasi yang benar yang berjalan proses falsifikasi besar
sekali efeknya keterbatasan ilmu yang berlimpah dan kapasitas ingatan peneliti. Terima teori
evolusi yakinkan bahwa manusia dulu sama dgn kita skrng. Pithecahtropus dianggap manusia
bisa belajar dari situ jadi evolusi, menyentuh dogma rupa dan perawakan nabi adam persis kek
kita. Papua ada 4000 di atas permukaan laut untuk nautilus yang ter[erangkap. Muncul di
permukaan bumi scr ekstrim. Statigrafi = proses sedimentasi untuk konsentrasi sambungan
biologis di masa depan.
4. XX
5. XX
6. XX
7. XX
8. XX
9. XX
10. XX
11. XX
12. XX
13. XX
14. XX
15. XX
16. XX
17. XX

Anda mungkin juga menyukai