FaunaIndonesiaJuni2016 Cryptoblepharus
FaunaIndonesiaJuni2016 Cryptoblepharus
net/publication/326477119
CITATIONS READS
0 2,060
1 author:
Evy Arida
Badan Riset dan Inovasi Nasional
119 PUBLICATIONS 847 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Evy Arida on 19 July 2018.
Evy Arida
Museum Zoologicum Bogoriense, Bidang Zoologi, Puslit Biologi – LIPI
Summary
Lizards of the genus Cryptoblepharus are grouped in the Family Scincidae (Smooth-skinned lizards) and are unique for
their immovable eyelid, which is a feature common in snakes. Seven species of this lizard are known to occur in
Indonesia with a limited distribution on islands in the southern hemisphere. Closely related conspecifics are thought
to be distributed in Australia, as well as their ancestors. Information on the biology of any of these species is scarce
and very little is known on their reproduction, daily acitivity, and prey items.
ukuran tubuh yang sangat kecil, yaitu dengan Kepulauan Sangkarang yang terletah di sebelah
panjang total sekitar 12 sentimeter pada individu utara Laut Flores.
dewasa dan habitatnya yang berada di sekitar garis
Ketujuh jenis kadal tersebut adalah: (1)
pantai. Dengan kondisi yang demikian ini, kadal
Cryptoblepharus balinensis Barbour (1911) yang
Cryptoblepharus diduga mudah terbawa oleh kayu
telah diketahui tersebar di pulau-pulau Jawa, Bali,
atau bagian tumbuhan besar yang hanyut mengikuti
dan Sumbawa; (2) Cryptoblepharus burdeni Dunn
arus laut. Dua puluh emapat (24) jenis kadal yang
(1927) yang dilaporkan tersebar di pulau-pulau di
termasuk di dalam marga ini tersebar di Australia,
bagian timur Kepulauan Nusa Tenggara, yaitu
yang kemungkinan adalah kerabat terdekat dari
Komodo, Padar, Flores, dan Lembata; (3)
jenis-jenis kadal di dalam marga ini yang tersebar di
Cryptoblepharus cursor Barbour, 1911 yang
Indonesia.
persebarannya meliputi Pulau Bali, Pulau Lombok,
dan Kepulauan Sangkarang yang terletak di sebelah
barat-daya Pulau Sulawesi; (4) Cryptoblepharus
Cryptoblepharus dan Persebarannya di
keiensis (Roux, 1910) dengan persebaran di
Indonesia
Kepulauan Maluku bagian selatan, di antaranya
Di Indonesia, tujuh jenis Cryptoblepharus Pulau Buru, Pulau Ambon, Pulau Seram, dan
dilaporkan tersebar di pulau-pulau di sebelah Kepulauan Kei; (5) Cryptoblepharus leschenault
selatan Garis Khatulistiwa, khususnya di Kepulauan Mertens (1931) dengan daerah persebaran yang
Nusa Tenggara (Gambar 1, berwarna merah). Lima cukup luas, meliputi Pulau Sumba, Pulau Flores,
jenis di antara tujuh yang telah diketahui tersebar di Pulau Lembata, Pulau Alor, dan Pulau Wetar; (6)
Indonesia dapat dijumpai di kepulauan tersebut Cryptoblepharus renschi, Mertens (1928) yang
serta Pulau Bali, sementara dua jenis lainnya tersebar di pulau-pulau Sumba, Komodo, Padar,
tersebar di wilayah Maluku dan Papua. Namun Flores, Bali dan Kepulauan Kangean; dan (7)
demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa kadal Cryptoblepharus novaeguineae Mertens (1928) yang
yang berukuran kecil ini tersebar di pulau-pulau tersebar di Pulau Papua, Pulau Gag, Pulau Gebe,
lain, misalnya Pulau Jawa dan Kepulauan Kangean Pulau Waigeo, Pulau Biak, Pulau Yapen, dan
yang terletak di sebelah barat Pulau Bali serta Kepulauan Aru. Sebagai catatan, Cryptoblepharus
7
Fauna Indonesia Vol 15 (1) Juni 2016: 6-9
egeriae (Boulenger, 1888) merupakan jenis berwarna keemasan yang bercabang mulai pada
endemik Pulau Christmas yang berjarak sekitar 350 pangkal punggungnya (Gambar 3.).
km di sebelah selatan Pulau Jawa.
Sepintas, corak garis dengan dua pola warna
pada kedua jenis ini sulit dibedakan. Spesimen
Morfologi kedua jenis yang terdapat di koleksi herpetofauna
Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) di
Kadal bermata-ular dapat dikatakan mempunyai
Cibinong dapat digunakan untuk menunjukkan
sedikit perbedaan morfologi di antara seluruh
perbedaan tersebut (Gambar 4.). Kedua spesimen
jenisnya yang telah terdeskripsi hingga saat ini.
awetan basah pada foto ini dikoleksi dari masing-
Selain ukuran tubuh dan ukuran-ukuran relatif
masing lokasi persebarannya, yaitu Pulau Bali yang
bagian tubuhnya, kemiripan morfologi ini juga
merupakan lokasi persebaran C. balinensis (a) dan
terdapat pada hitungan sisiknya. Namun demikian,
Pulau Flores yang merupakan lokasi persebaran C.
jenis-jenis kadal ini mempunyai corak dan pola
leschenault (b).
warna yang beragam pada sisi dorsal tubuhnya.
Sebagai contoh, Cryptoblepharus balinensis
mempunyai corak garis hitam yang menyatu pada
pangkal punggungnya (Gambar 2.) dan
Cryptoblepharus leschenault mempunyai corak garis
8
Fauna Indonesia Vol 15 (1) Juni 2016: 6-9
memanjat untuk berpindah. Di samping itu, kepala Fricke, H. 1970. Die ökologische Spezialisierung
kadal spesialis bebatuan besar cenderung kurang der Eidechse C. boutonii cognatus (Boettger) auf
tebal, jika dibandingkan dengan kada-kadal yang das Leben in der Gezeitenzone (Reptilia:
bersifat arboreal dan litoral. Skinkidae). Oecologia. 5: 380-391.
Goldberg, S. R. & F. Kraus. 2011. Notes on
Reproduction of Cryptoblepharus poecilopleurus
Habitat dan Biologi
(Squamata: Scincidae) from the Northern
Kadal bermata-ular menempati beberapa Mariana Islands, Western Pacific. Current
macam habitat, di antaranya hutan bakau, pantai Herpetology. 30(2):159-161.
berpasir dengan bebatuan dan pepohonan besar,
Pianka, E. R. & C. A. Harp. 2011. Notes on the
hutan pohon berkayu, hutan belukar, padang
natural history of Buchanan’s Snake-eyed.
rumput, dan bahkan di lokasi pemukiman manusia
di perkotaan. Meskipun habitatnya bervariasi dan Skink Cryptoblepharus buchananii in arid Western
persebarannya luas, informasi biologi tentang kadal Australia. Western Australian Naturalist. 28, 43–
ini masih terbatas. Hingga kini, pengetahuan 49.
tentang biologi dasar Kadal Bermata-ular terbatas Vitt, L. J. & J. P. Caldwell. 2013. Herpetology: an
hanya pada beberapa jenisnya dan mencakup aspek introductory biology of amphibians and reptiles.
reproduksi, aktifitas harian, dan beberapa macam Academic Press. San Diego, USA.
mangsanya. C. buchananii yang bersifat arboreal
Zug, G. R., L. J. Vitt & J. P. Caldwell. 2001.
bertelur di daerah kering di Australia bagian barat
Herpetology. Edisi kedua. Academic Press San
pada bulan Oktober hingga November (Pianka &
Harp, 2011), sementara C. poecilopleurus yang Diego, USA.
tersebar di kepulauan Mariana di Laut Pasifik
diketahui bereproduksi sepanjang tahun (Goldberg
& Kraus, 2011). Baik C. buchananii yang tersebar di
pedalaman Australia maupun C. boutonii cognatus
yang tersebar di pantai-pantai Madagaskar
dilaporkan memangsa serangga, meskipun jenis
yang bersifat litoral ini juga memangsa kepiting dan
ikan (Fricke, 1970). C. buchananii aktif selama
matahari bersinar pada rentang suhu udara 17 -
37,5 derajat Celsius. Dalam satu hari, jumlah waktu
aktifitasnya berkisar antara sekitar 7 – 17,5 jam
(Pianka & Harp, 2011).
Daftar Pustaka