Haryono
Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI, Gd. Widyasatwaloka, Jl. Raya Bogor Km. 46 Cibinong 16911;
Telp. (021)8765056/64, Fax (021)8765068, Email: ikharyono@yahoo.com
Abstract
The study of lake fishes community in North Sulawesi and Gorontalo provinces was
done during July and August 2001. The lakes of study were Tondano (St.1), Moat
(St.2), Tondok (St.3) and Limboto (St.4) under observation methods to determine the
fishes diversity, abundance, local distribution, status and economy values. There were
17 different species from 12 families screened during this study, the Cyprinidae was
the dominant one and consist of three species. Overall the variation of fishes consist
of eight introducable species and nine native species. The most abundance species was
Ophieleotris aporos and the most wide distributed was Cyprinus carpio, mostly species
have economic values. Comparing to three other lakes, the Limboto has the most
various species of fishes.
Key words: lake fishes, North Sulawesi and Gorontalo, Cyprinus carpio, Ophieleotris
aporos
dan introduksi jenis ikan lain yang dinilai Kabupaten Gorontalo (Provinsi Gorontalo)
hanya sudut ekonomi saja tanpa mempedulikan Penelitian dilakukan bulan Juli sampai Agustu
ekosistemnya. 2001 menggunakan metode observasi.
Sebagai upaya untuk melengkapi data Setiap danau dianggap sebagai satu
ikan danau pada kedua provinsi tersebut, maka stasiun, yaitu St.1 (D. Tondano), St.2 (D
dilakukan penelitian dengan tujuan untuk Moat), St.3 (D. Tondok) dan St.4 (D. Limboto
mengetahui keanekaragaman jenis (bio- (Gambar 1). Pada setiap stasiun dibuat sub
diversitas), kelimpahan, distribusi, status dan stasiun sebagai tempat pengambilan sampe
potensi ikan-ikan tersebut. ikan dan pengamatan aspek terkait agar lebih
representatif. Pengambilan sampel ikan pada
setiap sub-stasiun menggunakan jala yang
Metode Penelitian
ditebar 15 kali, jaring insang yang dipasang
selama 2 jam dengan ulangan 3 kali, dan
Penelitian dilakukan di danau yang
elektrofishing dengan sumberdaya 2 buah accu
terdapat di wilayah provinsi Sulawesi Utara
(baterai kering) masing-masing 12 volt, 10
dan Gorontalo meliputi D. Tondano di
amper selama 1 jam.
Kabupaten Minahasa, D. Moat dan D. Tondok
di Kabupaten Bolaang Mongondow (Provinsi
Sulawesi Utara), serta D. Limboto di
2
4 TONDANO
3
GORONTALO
OOO
Gambar 1. Peta lokasi penelitian (1: D. Tondano, 2: D. Moat, 3: D. Tondok dan 4: D. Limboto)
Komunitas Ikan Danau di Sulawesi Utara dan Gorontalo
Ikan yang tertangkap dikelompokkan dari keempat danau yang diteliti sebagai
berdasarkan jenisnya, kemudian dihitung berikut:
jumlah individu masing-masing jenis.
Selanjutnya semua ikan diawetkan dalam
larutan formalin 10% dalam botol yang telah ORDO ANGUILLIFORMES
Suku Anguillidae
dilengkapi dengan label yang berisi keterangan
singkat yang diperlukan. Di laboratorium 1. Anguilla celebensis
sampel ikan dicuci dalam air mengalir dan ORDO CYPRINIFORMES
Suku Cyprinidae
dibersihkan dari larutan formalin dengan cara 2. Barbodes gonionotus
direndam dalam air selama beberapa jam. 3. Cyprinus carpio
Selanjutnya disimpan dalam larutan alkohol 4. Osteochilus hasselti
10% untuk dijadikan koleksi ilmiah di Museum ORDO SILURIFORMES
Suku Clariidae
Zoologi Bogor yang sekarang bernama Bidang 5. Clarias batrachus
Zoologi, Puslit Biologi-LIPI di Cibinong. CYPRINODONTIFORMES
Untuk mengetahui nama ilmiahnya Suku Poecillidae
dilakukan identifikasi di Laboratorium Ikan, 6. Poecillia reticulata
Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI dengan 7. Xiphophorus helleri
ORDO PERCIFORMES
mengacu Allen (1991), Inger and Chin (1990),
Weber and Beaufort (1913, 1916, 1953), SUBORDO PERCOIDEI
Eschmeyer (1998), Roberts (1989, 1993), Suku Lutjanidae
Kottelat et al. (1993) dan Axelrods et al. 8. Lutjanus argentimaculatus
Suku Cichlidae
(1995). 9. Oreochromis mossambicus
Data kuantitatif dianalisa untuk 10. O. niloticus
mengetahui indeks keanekaragaman jenis SUBORDO MUGILOIDEI
menurut Shannon-Wiener (Southwod, 1971; Suku Mugillidae
Odum, 1971); indeks kemerataan (Pielou, 11. Vallamugil sp.
SUBORDO GOBIOIDEI
1966), indeks kekayaan jenis menurut
Margalef (Southwod, 1971; Odum, 1971), dan Suku Eleotrididae
12. Ophieleotris aporos
indeks kesamaan jenis menurut Sorensen Suku Gobiidae
(Southwod, 1971; Odum, 1971). Kelimpahan 13. Glossogobius aureus
dihitung dengan rumus ni/St (ni: jumlah SUBORDO ANABANTOIDEI
individu jenis ke-i , dan St: jumlah stasiun yang Suku Anabantidae
dihuni jenis tersebut). Distribusi lokal dihitung 14. Anabas testudineus
dengan rumus nSt.i/N.St x 100% (n.St.i: Suku Belontiidae
jumlah stasiun yang di huni jenis ke-i, dan 15. Trichogaster pectoralis
16. T. trichopterus
N.St: jumlah stasiun keseluruhan). SUBORDO CHANNOIDEI
Suku Channidae
Hasil dan Pembahasan 17. Channa striata
sama sekali tidak toleran terhadap air asin atau danau yang diteliti, delapan jenis di antaranya
laut; divisi sekunder agak toleran terhadap air termasuk ke dalam divisi primer. Namun
asin, dan divisi peripheral mempunyai toleransi demikian kedelapan jenis tersebut bukan
tinggi terhadap air asin sehingga bisa merupakan penghuni asli Sulawesi
berpindah-pindah antara laut dan perairan Sebagaimana dikatakan oleh Kottelat et al
tawar. (1993) dan Whitten et al. (1987), bahwa d
Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa dari Sulawesi tidak ada satupun jenis ikan asli yang
17 jenis ikan yang ditemukan pada keempat termasuk ke dalam divisi primer.
10
Jumlah Jenis
0
Primer Sekunder Peripheral
Divisi
Gambar 2. Jumlah jenis ikan yang ditemukan dari setiap divisi
Kebanyakan ikan konsumsi penting di 1987). Proses introduksi tersebut sudah mulai
Sulawesi adalah hasil introduksi baik secara sejak lama, untuk lebih jelasnya bisa dilihat
sengaja maupun tidak sengaja (Whitten et al., pada Tabel 1.
Selain ikan konsumsi ditemukan pula biak dan tidak banyak diburu sehingga sangat
jenis yang potensial sebagai ikan hias, mendukung kelimpahannya. Jenis Xiphophorus
diantaranya Xiphophorus helleri yang aslinya helleri paling melimpah di D. Moat, habitatnya
dari Amerika Tengah dengan warna dan bentuk di bagian tepi danau yang dangkal. Cukup
tubuh yang sangat indah/menarik; Trichogaster melimpahnya jenis ini diduga juga karena
trichopterus dengan warna dasar perak mudah dan cepat berkembang biak. Jenis T.
kemerahan disertai tiga bercak hitam yang trichopterus paling melimpah di D. Tondano,
menawan di sisi tengah tubuh; dan habitatnya tepian danau yang banyak tanaman
Glossogobius aureus dengan warna dan air.
perilaku yang menarik. Selain itu terdapat pula Ketiga jenis ikan yang melimpah
ikan lele bule (Clarias batrachus), warna tersebut sampai saat ini belum banyak
tubuhnya merah keputihan/bule yang bisa dimanfaatkan oleh penduduk. Hal ini sangatlah
dimanfaatkan baik sebagai ikan hias maupun mendukung tingginya kelimpahan selain akibat
ikan konsumsi. Akan tetapi menurut informasi kemampuan adaptasi dan berkembang biak
dari penduduk setempat bahwa ikan tersebut yang tinggi. Hasil pengamatan secara
masih jarang dikonsumsi. keseluruhan menunjukkan bahwa sebagian
besar jenis ikan yang ditemukan paling
Kelimpahan dan distribusi melimpah di D. Tondano. Kecenderungan ini
Jenis ikan yang melimpah adalah kemungkinan berkaitan pula dengan jumlah
Ophieleotris aporos sebanyak 68 individu. nelayan yang masih jauh lebih sedikit
/stasiun (ind/st), diikuti Xiphophorus helleri dibandingkan D. Limboto.
(50,33 ind./st), Trichogaster trichopterus Jenis yang terdistribusi paling luas
(40,75 ind./st), Oreochromis niloticus (44,67 adalah Cyrpinus carpio dan T. trichopterus
ind./st) dan Osteochilus hasselti (33 ind./st) masing-masing 11.11%, diikuti Xiphoporus
(Lampiran 1). helleri dan Oreochromis niloticus masing-
Ikan payangka (Ophieleotris aporos) masing 8%. (Lampiran 1; Gambar 3).
paling melimpah di D. Tondano, menyukai Hasil pengamatan tampak bahwa pada
bagian perairan yang dangkal baik di danau umumnya jenis-jenis ikan yang terdistribusi
maupun sungai, dan merupakan ikan konsumsi secara luas adalah ikan yang bernilai ekonomi
bernilai rendah. Jenis ini mudah berkembang tinggi, baik sebagai ikan konsumsi maupun
Haryono
80
Kelimpahan dan distribusi
70
60
50
40
30
20
10
0
X. helleri O. niloticus T. trichopterus C. carpio O. aporos Ost. hasselti
Kelimpahan 50.33 44.67 40.75 6.25 68 33
Distribusi 8.33 8.33 11.11 11.11 5.56 5.56
Jenis Ikan
Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa kebijakan, misalnya introduksi jenis ikan yang
sebagian besar ikan yang melimpah dan cepat besar tetapi bersifat predator, d
terdistribusi cukup luas merupakan jenis antaranya ikan piranha (Serrasalmus spp.
introduksi, kecuali ikan payangka (Ophieleotris maka akan berakibat fatal berupa kepunahan
aporos) yang merupakan ikan asli Sulawesi. jenis ikan asli. Saat ini kerabat piranha, yaitu
Hal ini menunjukkan bahwa jenis ikan bawal air tawar (Colossoma macrophomum
introduksi cenderung menguasai habitat pada sudah tersebar luas di perairan air tawa
danau-danau yang terdapat di wilayah Sulawesi Indonesia. Menurut informasi penduduk
Utara dan Gorontalo. Dengan demikian secara setempat, ikan bawal air tawar juga pernah
tidak langsung keberadaan ikan asli Sulawesi ditemukan di danau Tondano. Padahal jeni
akan semakin terancam. Jika hal ini terus ikan ini seperti kerabatnya, yaitu bersifat raku
berlangsung maka sangat disayangkan karena terhadap makanan dan berkecenderungan
data ikan air tawar pada danau-danau di kanibalisme.
wilayah kedua propinsi tersebut masih belum
lengkap. Oleh karena itu dalam pengembangan Perbandingan antar danau
sektor perikanan khususnya yang terkait Hasil analisis terhadap beberapa
dengan introduksi jenis ikan tertentu, jangan nilai/indeks terkait nampak bahwa D. Limboto
hanya melihat aspek ekonominya saja tetapi paling tinggi tingkat keanekaragaman maupun
aspek ekologis juga sangat penting untuk
dipertimbangkan. Bila terjadi kesalahan
Komunitas Ikan Danau di Sulawesi Utara dan Gorontalo
kekayaan jenisnya (H: 1.949 dan R: Tingkat kesamaan jenis yang tertinggi dijumpai
2.606), diikuti dengan D. Tondano (H: 1.414 antara D. Moat dan D. Tondano sebesar 67%.
dan R: 2.389); sedangkan yang paling rendah Hasil selengkapnya disajikan pada Tabel 2.
adalah D. Tondok (H: 0.430 dan R: 0.651).
Danau
Indeks
Tondano Limboto Moat Tondok
Keanekaragaman jenis (H) 2.89 2.606 1.086 0.651
Kekayaan jenis (R) 6.569 2.760 0.517 0.310
Kemerataan (E) 1.414 1.949 0.929 0.430
Lampiran : Kelimpahan dan distribusi ikan pada danau-danau di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo