Anda di halaman 1dari 36

DOKUMEN PENAWARAN

PEMBANGUNAN JALAN TOL


2020
Magelang, 20 Maret 2020

Nomor : 018.P33/Doc.Lelang/VII/2020
Lampiran : 1 bendel

Kepada Yth.:
Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VII

di
SEMARANG

Perihal : Penawaran Pengadaan Jalan Tol

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung nomor: 02 tanggal 15 Maret 2020,


dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pengadaan Jalan Tol sebesar Rp.
4.307.528.031.840 (Empat Triylun Tiga Ratus Tujuh Milyar Lima Ratus Dua Puluh).

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan Langsung untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
selama 420 ( Empat Ratus Dua Puluh ) hari kalender.

Penawaran ini berlaku selama 90 ( Sembilan Puluh ) hari kalender sejak tanggal surat
penawaran ini.

Surat Penawaran beserta lampirannya kami sampaikan sebanyak 1 (satu) rangkap dokumen
asli.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan Langsung.

Magelang 11 april 2020


PT. Gema Persada

..........................
Alfa Fachmi Zukhrifatul Jinan
Direktur
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
1.1 Pekerjaan Persiapan
A. Rapat Persiapan
Mengadakan rapat persiapan pelaksanaan sebelum melaksanakan
pekerjaan di lapangan guna terciptanya kerjasama yang baik antara semua
pihak yang berkaitan dalam proyek. Pembahasan dalam rapat persiapan ini
meliputi:
1) Penyusunan struktur organisasi tim inti proyek.
2) Tata cara pengaturan kerja dan manajemen K3 agar
pelaksanaannya efisien dan aman di lapangan.
3) Jadwal pengadaan material, peralatan kerja, dan tenaga kerja.
4) Sosialisasi ke aparat daerah setempat dan warga sekitar mengenai
rencana kerja proyek.
5) Meninjau kembali penjadwalan pekerjaan yang sesuai dengan
volume, waktu, dan mutu.
6) Lokasi sumber bahan material, estimasi kuantitas bahan, dan
rencana pemeriksaan mutu bahan yang akan digunakan.
B. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan bertujuan untuk perijinan dan publikasi akan adanya
proyek jalan yang akan menghubungkan Jalan Bantul ke Jalan Ringroad
Selatan. Sosialisasi ini ditujukkan kepada aparat daerah sekitar proyek
seperti kecamatan, kelurahan, ketua RT dan RW dengan tujuan agar
membantu meneruskan informasi kepada warga dan diharapkan dapat
bekerja sama selama kegiatan proyek berlangsung.
Selain itu sosialisasi juga dilakukan ke pihak-pihak terkait lainnya seperti
DLLAJR dan kepolisian setempat untuk pengaturan lalu lintas, Dinas
Pertamanan untuk permasalahan pepohonan di lokasi proyek, dan kepada
pemilik utilitas di daerah proyek seperti PLN, PDAM, dan Telkom.
C. Survey Lokasi Proyek
Survey lokasi yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi pasti di
lapangan yang akan digunakan sebagai acuan dalam penentuan batas-batas
bangunan, pemilihan metode kerja, pengaturan tata letak lapangan, dan
jenis serta sistem mobilisasi alat berat.
1.2 Pekerjaan Pengukuran
Sebelum proyek dilaksanakan, haruslah didahului pekerjaan stake out.
Hasil pekerjaan ini akan digunakan untuk keperluan shop drawing dan
perhitungan kuantitas aktual volume pekerjaan. Penentuan titik BM
masing masing STA.
1.3 Mobilisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan sumber daya yang akan
digunakan di lapangan dalam mendukung kelancaran pekerjaan proyek.
Sumber daya ini meliputi alat, bahan/material dan tenaga kerja.
1) Mobilisasi Alat
Mobilisasi alat berat untuk ditempatkan ke lokasi proyek sesuai
kebutuhan pekerjaan dan penjadwalan alat berat. Mobilisasi alat
berat menggunakan truk trailer dari tempat penyewaan menuju
lokasi proyek dengan mempertimbangkan rute jalan yang dapat
diakses.
2) Mobilisasi Bahan/Material
Mobilisasi bahan/material dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan
jadwal pengadaan bahan. Kegiatan ini berlangsung selama
pekerjaan proyek. Pendatangan material dilakukan minimal 1 hari
sebelum material digunakan agar dapat melakukan pengecekan
mutu dan kualitas material tersebut.
3) Mobilisasi Tenaga Kerja
Tenaga kerja meliputi tenaga kerja ahli dan pekerja (tukang).
Mobilisasi tenaga kerja dilakukan sesuai dengan jadwal proyek dan
terkait dengan jumlah dan kompetensi.
1.4 Pekerjaan Drainase
Perkerjaan drainase mencakup saluran terbuka dan tertutup yaitu gorong
gorong. Metode kerja dengan sebagai berikut
1) Pekerjaan diawali dengan penggalian tanah menggunakan
excavator di sisi kanan dan kiri rencana jalan sesuai dengan garis
dan kelandaian yang direncanakan. Hasil galian dimuat dan
diangkut oleh dump truck ke tempat pembuangan
2) Selagi proses penggalian tanah dilaksanakan bersamaan
pemasangan batu belah 1PC : 3PS.
3) Dan untuk bagian saluran tertutup digunakan pipa beton
berdiameter 60cm
1.5 Pekerjaan Tanah
Pekerjaan dilaksanakan guna mempersiapkan tanah dasar mengganti
dengan urugan pilihan yang lebih baik dengan metode pekerjaan sebagai
berikut :
1) Pengupasan top soil dengan kedalaman 1 m dengan menggunakan
excavator dan dimuat menggukan dump truck.

2) .Tanah timbunan didatangkan dari lokasi galian menggunakan


dump truck ke lokasi timbunan. Lokasi penimbunan perlu disiram
terlebih dahulu untuk mendapatkan daya lekat antara tanah asli dan
tanah timbunan.

Tanah timbunan kemudian dihamparkan dan diratakan dengan


bulldozer. Penghamparan tanah timbunan per lapis dengan
ketebalan 30 cm kemudian dipadatkan dengan tandem vibratory
roller. Lalu dihamparkan kembali lapisan berikutnya dan
dipadatkan kembali, begitu seterusnya sampai diperoleh elevasi
yang diinginkan

3) Tanah yang sudah digali dan ditimbun dipadatkan lalu dibentuk


penampang jalan sesuai dengan elevasi jalan yang direncanakan.
Pekerjaan ini dilakukan berulang dengan beberapa lintasan dan
overlay blade diikuti pengecekan elevasi kemiringan dan kerataan.
Pekerjaan ini dilakukan menggunakan motor grader dan vibro
roller. Dilakukan pemadatan dengan vibro terlebih dahulu
kemudian motor grader membentuk penampang jalan. Setelah itu
dipadatkan kembali dengan vibro roller. Begitu seterusnya hingga
terbentuk kemiringan penampang yang direncanakan
1.6 Perkerasan Bahu Jalan
1) Tanah yang sudah digali dan ditimbun dipadatkan lalu dibentuk
penampang jalan sesuai dengan elevasi jalan yang direncanakan.
Pekerjaan ini dilakukan berulang dengan beberapa lintasan dan
overlay blade diikuti pengecekan elevasi kemiringan dan kerataan.
Pekerjaan ini dilakukan menggunakan motor grader dan vibro
roller. Dilakukan pemadatan dengan vibro terlebih dahulu
kemudian motor grader membentuk penampang jalan. Setelah itu
dipadatkan kembali dengan vibro roller. Begitu seterusnya hingga
terbentuk kemiringan penampang yang direncanakan
2) Agregat dimuat dari basecamp atau quarry baik itu batu pecah
kelas A dan B serta Sirtu kelas A dan dihamparkan dengan motor
grade sesuai spesifikasi. Sebelum dipadatkan agregat disiram
dengan water tank. Selama pemadatan pekerja akan merapikan
hamparan dan level permukaan
1.7 Pekerjaan Aspal
1) Lapis resap pengikat aspal cair
 Permukaan yang akan diberi lapisan resap pengikat terlebih
dahulu dibersihkan menggunakan alat bantu dan mesin
compressor.
 Aspal emulsi yang akan digunakan sebagai lapis resap
pengikat dimasukkan dalam tangki asphalt sprayer dan
dipanaskan sampai mencapai suhu yang telah ditetapkan dan
kemudian disiram pada permukaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya dengan takaran 0,80 s/d 1,20 ltr/m2 atau sesuai
dengan jenis permukaan yang akan menerima pelaburan dan
jenis bahan aspal yang akan dipakai.
.
2) Lapis Perekat antara Lapis
 Permukaan yang akan diberi lapisan perekat terlebih dahulu
dibersihkan menggunakan alat bantu dan mesin
compressor.
 Aspal emulsi yang akan digunakan sebagai lapis perekat
dimasukkan dalam tangki asphalt sprayer dan dipanaskan
sampai mencapai suhu yang telah ditetapkan dan kemudian
disiram pada permukaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya dengan takaran 0,15 s/d 0,40 ltr/m2 atau
sesuai dengan jenis permukaan yang akan menerima
pelaburan dan jenis bahan aspal yang akan dipakai.
 Batas permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan
penyemprotan terlebih dahulu diukur dan ditandai sesuai
dengan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan pada hari
tersebut.
3) Lapis Permukaan laston AC-WC
Uraian Metode Pelaksanaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet dari
campuran aspal yang terdiri dari aggregate dan bahan aspal yang
dicampur dipusat instalasi. Pencampuran, serta menghampar terdiri
dari pemasok, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan pada
lahan yang telah disiapkan, sesuai dengan garis, kelandaian dan
dimensi yang ditujukkan pada gambar.
Prosedur Umum
 Pekerjaan Persiapan dimulai dengan melakukan campuran
percobaan laboratorium untuk memperoleh suatu campuran
rancangan yang memenuhi spesifikasi. Percobaan
campuran di Instalasi pencampur aspal dan penghamparan
percobaan yang memenuhi ketentuan akan menjadikan
rancagan campuran dapat disetujui sebagai Rumus
Perbandingan Campuran (JMF).

 Pencampuran dilaksanakan di Asphalt Mixing Plant dengan


Sistem Penakaran (Batching) atau system menrus
(Continous) yang memiliki kapasitas yang cukup untuk
memasok mesin penghampar secara terus menerus
bilamana menghampar campuran pada kecepatan normal
dan ketebalan yang dikehendaki. Wheel Loader memuat
agregat ke dalam Cold Bin AMP, aggregat dan aspal
dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk dimuat
langsung ke dalam Dump Truck dan diangkut ke lokasi
pekerjaan.

 Truck untuk mengangkut campuran sebelumnya harus


bersih yang telah disemprot dengan minyak yang tipis atau
bahan sejenisnya untuk mencegah melekatnya campuran
aspal pada bak. Tiap muatan harus ditutup dengan terpal
atau bahan lainnya yang cocok dengan ukuran yang
sedemikian rupa agar dapat melindungi campuran aspal
terhadap cuaca.

 Sesaat sebelum penghamparan, permukaan yang akan


dihampar harus dibersihkan dari bahan yang lepas dan yang
tidak dikehendaki. Campuran hanya bias dihampar bila
permukaan yang telah dipersiapkan keadaan kering dan
tidak turun hujan.

 Campuran aspal panas dihampar dengan finishe dengan


suatu kecepatan yang tidak menyebabkan retak permukaan,
koyakan, atau bentuk ketidak rataan lainnya pada
permukaan. Sebelum memulai penghamparan, sepatu
(Sreed) alat penghampar harus dipanaskan. Penghamparan
harus dimulai dari jalur yang lebih rendah menuju jalur
yang lebih tinggi bilamana pekerjaan terdiri dari satu lajur,
bilamana jalan akan dihampar hanya setengah lebar jalan
atau hanya satu lajur untuk setiap kali pengoperasian, maka
urutan penghamparan harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga perbedaan akhir antara panjang penghamparan
lajur yang satu dengan yang bersebelahan pada tiap hari
produksi dibuat seminimal mungkin.

 Penggilasan campuran aspal harus terdiri dari tiga operasi


yang terpisah sebagai berikut :
Penggilasan Awal atau Breakdown
Penggilasan kedua atau Utama
Penggilasan akhir/Penyelesaian
 Penggilasan awal atau breakdown harus dilaksanakan baik
dengan alat pemadat roda baja/tandem Roller, Penggilasan
kedua atau utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat
roda karet (Pneumatic Tyre Roller) sedekat mungkin
dibelakang penggilasan awal. Penggilasan akhir atau
penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda
baja tanpa penggetar. Roda alat pemadat harus dibasahi
secara terus menerus untuk mencegah pelekatan campuran
boleh sedikit diminyaki untuk menghindari lengketnya
campuran aspal pada roda. Penggunaan air selama
pemadatan disuplai dengan alat Water Taker.
 Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan
tepi hamparan dengan menggunakan alat Bantu.
 Agar dapat melindungi dan menjaga keselamatan umum
dan kelancaran arus lalu lintas yang melalui atau disekitar
pekerjaan, harus memasang dan memeliharan rampu lalu
lintas penghalang dan fasilitas lainnya yang sejenisnya pada
setiap tempat dimana kegiatan pelaksanaan yang akan
mengganggu lalu lintas umum. Penempatan petugas
bendera disemua tepat kegiatan pelaksanaan yang
mengganggu arus lalu lintas, terutama pengaturan lalu
lintas satu arah. Tugas utama petugas bendera adalah
menggerakkan dan mengatur arus lalu lintas yang melalui
dan disekitar pekerjaan tersebut.
1.8 Pekerjaan Struktur
1) Pekerjaan pengecoran beton K300, dilakukan dengan alat concrete
pan mixer di batching plant, trux mixer dan water tank truck.
Semen pasir batu kerikil diaduk menjadi beton di batching plant
dan dibawa menggunakan trux mixer. sebelum itu sudah disiapkan
bekisting dan pembersihan serta pemasangan besi tulangan apabila
diperlukan. Penghamparan dibantu oleh pekerja agar penyebaran
beton merata
2) Besi dowel U-32 menggunakan besi berdiameter 12 mm untuk
tiap jarak 30 cm. Selanjutnya batang dowel harus ditempatkan di
tengah tebal plat dan posisi dowel pada arah vertikal dan horizontal
harus sejajar pada sumbu jalan dengan menggunakan mesin yang
sudah teruji, sehingga bisa berfungsi dengan sempurna.
Pelapis batang dowel yang dapat begerak bebas perlu dilapisi
dengan menggunakan bahan karat (korosi). Setelah bahan
pencegah karat sudah kering, proses selanjutnya melapisi dowel
menggunakan lapisan tipis pelumas dengan penyapuan sebelum
dowel tersebut dipasang.
Pelapis batang dowel yang menggunakan plastik yang sudah teruji
bisa digunakan sebagai pengganti pelumas. Hal ini dimaksudkan
untuk mencegah rekatan pada beton.
Batang dowel apabila menggunakan alat transfer beban sebaiknya
harus dipasang sejajar dengan permukaan dan garis sumbu pada
perkerasan beton dengan menggunakan penahan logam yang
dibiarkan terpendam dalam perkerasan tersebut.
Ujung besi dowel sebaiknya harus rata, selain itu ukuran dowel
sebaiknya dilapisi dengan pelumas, aspal dan pelapis lainnya
supaya pada bagian besi dowel tak ada ikatan dengan beton,
dengan demikian bisa memperkuat dowel tersebut.
Metode selanjutnya ialah pemasangan perlengkapan besi dowel
berupa rangkaian dudukan dan perlu ditempatkan di bagian lapis
pondasi bawah atau tanah dasar yang telah dipersiapkan.
Sementara itu, pemasangan perlengkapan besi dowel dilakukan
dengan arah melintang dan ditempatkan tegak lurus dengan sumbu
jalan yang berguna untuk pergerakan yang lebih leluasa pada
pemasangan tersebut agar lebih kuat posisinya.
3) Girder akan diproduksi di tempat. Tipe Girder yang diproduksi
adalah Girder pre-tension monolith dengan panjang sesuai dengan
kebutuhan proyek. Mutu dari PCU Girder harus memenuhi
spesifikasi yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Berikut ini
adalah metode kerja produksi PCU Girder :
 Persiapan dan mobilisasi alat serta bahan yg dibutuhkan
untuk proses produksi PCU Girder;
 Pengecekan kesiapan alat produksi dan test uji bahan atau
material;
 Diawali dengan produksi pembesian atau baja tulangan
sesuai dengan gambar kerja/ shop drawing yang sudah
disetujui;
 Produksi bekisting PCU Girder sesuai dengan desain PCU
yang akan diproduksi
 Pemasangan baja tulangan sesuai dengan gambar kerja atau
shop drawing
 Jika pekerjaan pembesian selesai maka dilanjutkan dengan
pekerjaan pemindahan kerangka jadi tersebut ke dalam
bekisting sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan proses
pengecoran dengan mudah
 Sebelum pengecoran dilaksanakan, pengecekan pembesian
agar dilakukan terlebih dahulu;
 Apabila pengecekan sudah selesai dan telah disetujui maka
dapat dilanjutkan dengan proses pengecoran;
 Pengecoran dilakukan sesuai dengan spesifikasi mutu beton
yang disyaratkan
 Pekerjaan curing dilakukan setelah pengecoran selesai
dilaksanakan, pekerjaan curing ini berfungsi untuk
mencegah penguapan beton yang berlebihan sehingga
meminimalisir terjadinya retak
4) Pekerjaan erction pci girder
 Instalasi Strand dipilih cara yang paling efisien dan
ekonomis. Untuk simple girder biasanya digunakan dengan
cara manual karena girder tersebut relatif pendek. Strand
yang keluar dari angkur dan belum distressing atau
sebagian telah distressing, untuk waktu lebih dari 3 minggu,
sebaiknya ujung kawat untaian yang terbuka tersebut diberi
pembungkus untuk melindungi korosi dan untuk pengaman
dari kerusakan lain.
 Wedge Plate dipasang setelah instalasi strand selesai dan
segera akan dilakukan stressing. Wedge Plate dikirim ke
site dengan material pencegah karat, misalnya dilumuri
sejenis minyak/oli. Persiapan pemasangan wedge plate
adalah :
a. Buka pelindung strand di bagian ujung.
b. Periksa panjang stressing.
c. Stressing lenght harus bersih dan serpihan beton yang
akan menghalangi masuknya strand ke dalam wedge
plate.
d. Posisi strand tidak boleh saling bersilangan yang dapat
mengakibatkan strand terjepit waktu stressing.
 Pemasangan Wedges/baji
Wedges dipasang sesaat sebelum dilakukan pekerjaan
stressing. Prosedur yang dipakai untuk pemasangan wedges
pada wedge plate:
a. Tekan wedge plate sampai menyentuh casting
b. Tékan wedges dengan tangan ke dalam lubang wedge
plate
c. Kencangkan posisi wedge dengan memukul wedges
biasanya menggunakan pipa besi.
 Alat jacking dipasangkan hingga menyentuh wedge plate,
disela-sela antar segmen dapat diberi lem beton agar beton
saling merekat satu sama lain. Struktur beton yang
dilakukan stressing harus mencapai minimum kuat tekan
yang di isyaratkan konsultan (K-500).
Alat jacking akan melakukan stressing hingga antara
segmen benar-benar menyatu. Setelah semua segmen telah
menyatu dan rapat, semua alat yang telah dipasang dapat
dilepaskan mulai dari alat jacking, wedges dan wedge plate.

Lalu potong strand yang berlebihan dengan menggunakan


bar cutter. Balok girder pun sudah siap dilakukan ke proses
selanjutnya yaitu proses erection dengan menggunakan
bantuan crane.
5) Pekerjaan Piling Postioning
 Selama pemancangan pastikan posisi tiang pancang tetap
tegak lurus terhadap 2 sumbu horizontal yang saling tegak
lurus
 Catat jumlah pukulan hammer dari saat mulai sampai
dengan berakhirnya pemancangan
 Penghentian pemancangan hanya diijinkan setelah
mendapat ijin dari pengawas
 Membuat pile record + data hasil kalendering
 Membuat sambungan jika diperlukan
1.9 Pekerjaan Lain lain
1) Pekerjaan marka jalan termoplastik.
Persiapan dilakukan mesin pre heater agar cat menjadi encer/
mencair. Langkah awal yaitu masukan cat sedikit demi sedikit
sambil diaduk agar cat yang ada di dalam tangki bisa di aduk
secara merata dan pastikan tidak ada cat yang hangus di dalam
dasar tangki. Kemudian naikan suhu pre heater mulai kurang dari
150°c hingga suhu maksimum 280°c agar cat menjadi encer. Pada
proses ini harus terus di aduk setiap 3 menit hingga cat encer,
merata sempurna dan siap untuk di tuangkan ke mesin aplikator.
Proses menuangkan cat ke dalam mesin aplikator. Langkah
selanjutnya setelah cat menjadi encer dan mencapai suhu ideal,
masukan cat perlahan ke dalam tangki aplikator. Jangan membuka
pintu preheater terlalu lebar agar cat masuk perlahan dan juga
menjaga cat supaya tidak keluar dari jalur. Yang akan
menyebabkan kecelakaan kerja. Pada saat proses ini, mesin harus
tetap dijaga kestabilan panasnya agar tidak terjadi pengentalan
kembali.
Proses mengaplikasikan cat garis jalan. Setelah langkah persiapan
dan penuangan cat ke dalam mesin aplikator. Cat termoplastik siap
di aplikasikan ke atas jalan aspal / beton yang sebelumnya telah di
beri pola / gambar / marking sesuai dengan rencana kerja. Jangan
lupa untuk memasang filter di atas sepatu aplikator untuk
menghindari adanya material padat masuk yang bisa
menggagalkan penggunaan cat.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN Chart Title


Waktu Pelaksanaan 420 hari kalender
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME HARGA SATUAN TOTAL HARGA (Rp) Bobot %
Mgg 1 Mgg 2 Mgg 3 Mgg 4 Mgg 5 Mgg 6 Mgg 7 Mgg 8 Mgg 9 Mgg 10 Mgg 11 Mgg 12 Mgg 13 Mgg 14 Mgg 15 Mgg 16 Mgg 17 Mgg 18 Mgg 19 Mgg 20 Mgg 21 Mgg 22 Mgg 23 Mgg 24 Mgg 25 Mgg 26 Mgg 27 Mgg 28 Mgg 29 Mgg 30
a b c d e f=(d x e) 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari 14 hari
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi ls 1,00 1.456.890.000,00 1.456.890.000,00 0,052 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004 0,004

II PEKERJAAN DRAINASE
1 Galian Tanah Biasa sedalam 1 m, per m3 m3 110.454,41 35.260,70 3.894.699.689,89 0,139 0,017 0,017 0,017 0,017 0,017 0,017 0,017 0,017
2 Pasangan Batu Belah dengan 1 PC : 3 Ps per m3 m3 4.214,52 563.942,83 2.376.748.353,19 0,085 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007
3 Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter 55 - 65 cm m 1.653,14 633.137,20 1.046.666.335,06 0,037 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005
7.318.114.378,13 0,262
III PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Biasa sedalam 1 m, per m3 m3 8.145.848 45.225 368.392.367.128 13,185 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099 1,099
2 Urugan Pilihan m3 6.340.596 221.823 1.406.489.007.730 50,340 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356 3,356
3 Penyiapan Tanah Dasar untuk Bahu Jalan m2 563.293 1.075 605.448.413 0,022 0,005 0,005 0,005 0,005
1.775.486.823.271,27 63,547
IV PERKERASAN BAHU JALAN
1 Penyiapan Tanah Dasar untuk Bahu Jalan m2 97.964 1.075 105.295.376 0,004 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001
2 Batu Pecah Kelas A m3 24.491 409.541 10.030.068.881 0,359 0,120 0,120 0,120
3 Batu Pecah Kelas B m3 128.578 393.823 50.636.880.922 1,812 0,362 0,362 0,362 0,362 0,362
4 Sirtu Kelas A m3 308.587 359.403 110.907.023.950 3,970 0,794 0,794 0,794 0,794 0,794
171.679.269.129,68 6,145
V PERKERASAN ASPAL
1 Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) liter 668.604 12.083 8.078.979.122 0,289 0,036 0,036 0,036 0,036 0,036 0,036 0,036 0,036
2 Lapis Perekat (Tack Coat) liter 180.009 12.361 2.225.118.158 0,080 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010 0,010
3 Lapis Permukaan (Laston) Tebal 5 cm m2 97.719 1.267.947 123.902.619.296 4,435 0,554 0,554 0,554 0,554 0,554 0,554 0,554 0,554
134.206.716.574,99 4,803
VI Structure Work
1 1m3 Concrete K300 m3 86.778 2.286.856 198.448.806.937 7,103 0,710 0,710 0,710 0,710 0,710 0,710 0,710 0,710 0,710 0,710
2 Steel D-32 mm kg 57.888 15.629 904.754.466 0,032 0,011 0,011 0,011
3 P.C.I Girder, 16 m buah 6 19.357.282 116.143.694 0,004 0,001 0,001 0,001 0,001
4 P.C.I Girder, 25 m buah 8 41.697.268 333.578.143 0,012 0,003 0,003 0,003 0,003
5 Concrete Plate m2 14.472 15.340.724 222.010.950.634 7,946 1,987 1,987 1,987 1,987
6 Piling Positioning D-450 mm m' 786 911.471 716.415.862 0,026 0,009 0,009 0,009
422.530.649.735,97 15,123
VII PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Marka Jalan Termoplastik m3 11.021 127.158 1.401.404.799 0,050 0,025 0,025
2 Rambu Jalan buah 70 378.591 26.501.398 0,001 0,001
3 Patok Pengarah buah 98 50.843 4.982.648 0,000 0,000
4 Patok Kilometer buah 122 187.181 22.836.025 0,001 0,001
5 Patok Hektometer buah 25 64.130 1.603.255 0,000 0,000
6 Rel Pengaman meter 8.164 2.881.223 23.522.303.916 0,842 0,168 0,168 0,168 0,168 0,168
7 Gerbang Tol buah 15 60.715.151 910.727.270 0,033 0,007 0,007 0,007 0,007 0,007
8 Median m3 6.311 41.938 264.681.430 0,009 0,002 0,002 0,002 0,002 0,002
9 Penerangan dan Penjagaan ls 1 42.971.805 42.971.805 0,002 0,002
26.198.012.546,86 0,938

JUMLAH 2.793.974.730.290,33 90,86970072 0,022 1,128 1,128 1,128 4,484 4,488 4,484 4,488 4,467 4,475 4,480 5,265 7,610 7,220 7,230 7,935 5,043 4,688 4,671 1,323 1,314 0,715 0,719 0,719 0,729 0,177 0,175 0,193 0,200 0,174
DIBULATKAN 0,022 1,149 2,277 3,405 7,889 12,377 16,861 21,350 25,816 30,291 34,771 40,036 47,646 54,866 62,096 70,030 75,073 79,762 84,432 85,755 87,068 87,784 88,502 89,221 89,950 90,127 90,302 90,496 90,695 90,870
DAFTAR PERLATAN UTAMA
No Nama Alat Kode HP KAP. Kondisi Bukti kepemilikan
1 ASPHALT MIXING PLANT E01 294 60 T/Jam BAIK sewa
2 ASPHALT FINISHER E02 72,4 10 Ton BAIK sewa
4 BULLDOZER 100-150 HP E04 155 - - BAIK sewa
5 COMPRESSOR 4000-6500 L\M E05 75 5000 CPM/(L/m) BAIK sewa
6 CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 E06 20 500 Liter BAIK sewa
7 CRANE 10-15 TON E07 138 15 Ton BAIK sewa
8 DUMP TRUCK 3 - 4 M3 E08 100 4 M3 BAIK sewa
9 DUMP TRUCK 6-8 M3 E09 190 8 M3 BAIK sewa
10 EXCAVATOR 80-140 HP E10 133 0,93 M3 BAIK sewa
11 FLAT BED TRUCK 3-4 TON E11 100 4 ton BAIK sewa
12 GENERATOR SET E12 180 135 KVA BAIK sewa
13 MOTOR GRADER >100 HP E13 135 10800 - BAIK sewa
14 TRACK LOADER 75-100 HP E14 70 0,8 M3 BAIK sewa
15 WHEEL LOADER 1.0-1.6 M3 E15 96 1,5 M3 BAIK sewa
16 THREE WHEEL ROLLER 6-8 T E16 55 8 Ton BAIK sewa
17 TANDEM ROLLER 6-8 T. E17 74,29 6,9 Ton BAIK sewa
18 TIRE ROLLER 8-10 T. E18 135 10,9 Ton BAIK sewa
19 VIBRATORY ROLLER 5-8 T. E19 82 7,05 Ton BAIK sewa
20 CONCRETE VIBRATOR E20 5,5 25 - BAIK sewa
22 WATER PUMP 70-100 mm E22 6- - BAIK sewa
23 WATER TANKER 3000-4500 L. E23 135 4000 Liter BAIK sewa
24 PEDESTRIAN ROLLER E24 8,8 835 Ton BAIK sewa
25 TAMPER E25 1,5 121 Ton BAIK sewa
26 JACK HAMMER E26 0 1330 - BAIK sewa
27 FULVI MIXER E27 345 2005 - BAIK sewa
28 CONCRETE PUMP E28 150 100 M3/jam BAIK sewa
29 TRAILER 20 TON E29 175 20 Ton BAIK sewa
30 PILE DRIVER + HAMMER E30 25 2,5 Ton BAIK sewa
31 CRANE ON TRACK 35 TON E31 125 35 Ton BAIK sewa
32 WELDING SET E32 11 250 Amp BAIK sewa
33 BORE PILE MACHINE E33 150 2000 Meter BAIK sewa
34 ASPHALT LIQUID MIXER E34 5 1000 Liter BAIK sewa
35 TRONTON 15 TON E35 150 15 Ton BAIK sewa
37 ROCK DRILL BREAKER E37 2,7 0,7 M3 BAIK sewa
38 COLD RECYCLER E38 900 2,2 M BAIK sewa
39 HOT RECYCLER E39 400 3M BAIK sewa
40 AGGREGAT (CHIP) SPREADER E40 115 3,5 M BAIK sewa
41 ASPHALT DISTRIBUTOR E41 115 4000 Liter BAIK sewa
43 CONCRETE PAN MIXER E43 15,4 500 Liter BAIK sewa
45 ASPAHLT TANKER E45 190 4000 liter BAIK sewa
47 CONDRETE MIXER (350) E47 20 350 liter BAIK sewa
48 VIBRATING RAMMER E48 4,2 80 KG BAIK sewa
49 TRUK MIXER (AGITATOR) E49 220 5 M3 BAIK sewa
53 ASPHALT LIQUID MIXER E34a 40 20000 Liter BAIK sewa
54 BAR BENDER E53 3 0 0 BAIK sewa
55 BAR CUTTER E54 3 0 0 BAIK sewa
57 GROUTING PUMP E56 100 15 Ton BAIK sewa
58 JACK HIDROLIC E57 10 - - BAIK sewa
59 MESIN LAS E58 3 0,17 Ton BAIK sewa
60 PILE DRIVER LEADER, 75 kw E59 70 75 kw BAIK sewa
61 PILE HAMMER E60 10 0 0 BAIK sewa
62 PILE HAMMER, 2,5 Ton E61 1 2,5 Ton BAIK sewa
63 STRESSING JACK E62 89 15 Ton BAIK sewa
64 WELDING MACHINE, 300 A E63 5 0 0 BAIK sewa
67 TANDEM ROLLER 8-10 T. E17a 100 10 Ton BAIK sewa
68 Trailer Tronton 30 T; 200 HP E35a - - 0 BAIK sewa

Magelang 11 april 2020


PT. Gema Persada

..........................
Alfa Fachmi Zukhrifatul Jinan
Direktur

SURAT PERJANJIAN SEWA PAKAI ALAT BERAT DAN


DUMB TRUK UNTUK OB

Pada Hari Rabu Tanggal 20 Juli 2020 yang bertanda tanggal di bawah ini :

Nama : H. Djusman Badu


Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT.Kadi Prakarsa Utama
Alamat : Gedung Perkantoran Pulomas Satu Gedung 5 Lt.2
Jl. Jendral A.Yani No.2 Pulomas Jakarta Timur 13210

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Alfa Fachmi Zukhrifatul Jinan


Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT.Gema Persada
Alamat : Jl. Pemuda No.45 Lt.III, Kel. Olo Kec. Padang Barat. Padang

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjajian sewa alat berat dengan
ketentuan dan syarat yang diatur dalam pasal-pasal dibawah ini :

Pasal I
Jenis, Spesifikasi, Jumlah, Harga Sewa dan Lokasi Kerja

1. Pihak pertama bersedia menyewakan alat kepada pihak kedua dan pihak kedua setuju
untuk menyewa alat berat kepada pihak pertama dengan jenis sebagai berikut :

No Spesifikasi Jenis Alat Berat Harga Sewa Alat Jumlah


Perjam
1. KOMATSU PC 200 Excavator Rp. 210.000 2 Unit
2. Aspalt Finisher Aspalt Finisher Rp. 330.000 1 Unit
3. D7 G CATEPILAR DOZZER Rp. 350.000 1 Unit
4. KOMATSU PC 400 Excavator Rp. 490.000 1 Unit
5. MITSUBISHI DT DUMP TRUK Rp. 40 jt per bulan 5 Unit

2. Harga sewa alat berat diatas sudah neet tanpa pemotongan pajak dan kedua belah pihak
setuju bahwa tarif sewa alat berat pada pasal I tidak akan berubah selama perjanjian belum
berakhir.
3. Pihak kedua wajib menyediakan mess tempat penginapan yang layak bagi operator dan
supir dan menyediakan makan yang cukup bagi operator atau supir.

4. Lokasi Kerja Pihak Kedua di Jorong Sawah Luar, Alahan Panjang, Lembah Gumanti,
Kabupaten Solok. Sumatera Barat.
Pasal II
Lama kontrak,Tempat, Waktu dan Kondisi Penyerahan Alat Berat

1. Lamanya kontrak 1 tahun dihitung dari berita acara serah terima unit.

2. Pihak pertama bersedia menyerahkan alat berat pada pihak kedua dilokasi kerja dalam
kondisi siap operasi sesuai pasal 1 ayat 3 setelah pihak kedua menyelesaikan
pembayaran sesuai kesepakatan.

Pasal III
Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi

1. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi dimuka dan ditanggung oleh pihak kedua baik dari
pengambilan alat hingga pengembalian alat dan harus disetujui oleh pihak pertama.

Pasal IV
Biaya Operasi, Biaya Pemeliharaan dan Biaya Perbaikan Alat

1. Selama masa penyewan alat berat, keperluan olie, perbaikan kerusakan, pengantian spare
dan mekanik menjadi tanggung jawab pihak pertama.

2. Pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak) solar untuk keperluan operasi menjadi tanggung
jawab pihak kedua. Dan harus disiapkan sesuai dengan kerja alat seharinya. Dan apabila tidak
mencukupi maka pihak pertama meminta diisi kembali sesuai permintaan wajar dan Pihak
Pertama tidak menanggung akibat dari Pihak berwenang atas kegiatan melawan hukum dari
Pihak Kedua.

Pasal V
Operasi dan Helper Operator

1. Operator dan Helper Operator menjadi tanggung jawab pihak pertama, sedangkan
kebutuhan Operator dan Helper (Makan Minum, Tempat tinggal dan Transportasi) menjadi
tanggung jawab pihak kedua.

Pasal VI
Laporan Operasi Alat (Time Sheet)

1. Laporan harian operasi alat dibuat oleh operator dan ditanda tangani oleh Pengawas Kerja
dari Pihak Kedua atau atas nama penyewa alat.

Pasal VII
Pembayaran Sewa
1. Biaya mobilisasi / unit Pulang Pergi (mob demob) wajib dibayar dimuka apabila
perjanjian pemakaian kurang dari 200 jam/bulan maka akan dihitung 200 jam/bulan dan
apabila terjadi lebih dari 200/jam (over time) maka dihitung sesuai banyak jam yang
dipakai /bulan.

2. Jika kontrak pekerjaan sudah mencapai 1 tahun kurang 1 bulan dan pihak kedua masih
akan memperpanjang masa sewa maka harus memberitahukan kepada pihak pertama
pembayaran akan dibicarakan kembali oleh kedua belah pihak.

3. Apabila pekerjaan sudah mencapai nilai 1 tahun kurang 1 bulan (1 tahun selesai kontrak)
dan tidak ada kejelasan perpanjangan sewa dari pihak kedua maka pihak pertama berhak
untuk menarik atau mengambil kembali alatnya dari lokasi kerja pihak kedua tanpa
pemberitahuan apapun juga setelah kontrak berakhir.

Pasal VIII
Keamanan Alat Berat

1. Pihak kedua wajib untuk menyediakan security untuk menjaga keamanan alat dilokasi
kerja.

2. Pihak kedua wajib membayar ganti rugi terhadap unit kerja jika terjadi pencurian dan
perusakan dalam bentuk apapun yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh
pihak ketiga.

3. Apabila alat tenggelam / mengalami kecelakaan pada saat dilokasi kerja maka biaya yang
timbul akibat hal tersebut akan menjadi tanggungan Pihak Kedua.

Pasal IX
Masa Perjanjian

1. Perjanjian ini berlaku sejak ditanda tangani oleh kedua belah pihak.

2. Dan perjanjian sewa akan diperpanjang kembali jika ada kesepakatan oleh kedua belah
pihak baik pembayaran maupun hal lainnya.

Pasal X
Pemindahan, Pengambilan dan Pengunaan Alat

1. Alat tidak boleh dipindahkan oleh pihak kedua sebelum masa jam perjanjian belum habis
kecuali ada persetujuan dari pihak pertama.

2. Apabila pihak kedua akan menggunakan alat kelokasi diluar dari perjanjian sedang masa
jam alat belum habis maka pihak kedua harus memberitahukan kepada pihak pertama
sebelumnya.
3. Apabila pihak pertama memerlukan alat untuk dipakai kelokasi lain diluar dari lokasi
perjanjian maka semua biaya dan jam kerja menjadi tanggung jawab pihak pertama dan pihak
pertama pun tidak akan membebankan kepada pihak kedua atas pemakaian alat tersebut. Dan
pihak pertama akan meminta ijin tertulis sebelumnya kepada pihak kedua bahwa alat mau
dipakai kelokasi lain.

4. Tidak dibenarkan apabila pihak kedua merentalkan kembali alat pihak pertama kepada
pihak lain dan apabila terdapat hal tersebut maka perjanjian akan putus dengan sendirinya
dan semua biaya menjadi tanggung jawab pihak kedua kepada pihak pemakai dan pihak
pertama akan menarik alat dari lokasi pihak kedua tanpa pemberitahuan apapun dan semua
pembayaran tidak dapat ditarik oleh pihak kedua kepada pihak pertama.

Pasal XI
Perselisihan

1. Jika timbul perselisihan antara pihak pertama dengan pihak kedua maka sebisa mungkin
akan diselesikan secara musyawarah dan kekeluargaan.

2. Apabila perselisihan tidak bisa diselesaikan secara musyawarah maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut di secara hukum yang berlaku.

3. Apabila terjadi kesalahpahaman diluar dari perjanjian maka pihak kedua dianggap lalai dan
tidak memahami isi dari perjanjian konrak dan pihak pertama tetap berpedoman pada kontrak
dalam menyelesaikan masalah.

Pasal X
Penutup

Demikian surat perjanjian sewa pakai alat berat ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak
dalam rangkap 2 (dua) bermatrai cukup dan berkekuatan hukum yang sama dan di buat tanpa
paksaan serta tekanan dari pihak manapun.

Jakarta, 9 Januari 2013

Pihak Pertama Pihak Kedua


PT. Kadi Prakarsa Utama PT.Gema Persada

(H.Djoesman Badu) (Alfa Fachmi Zukhrifatul Jinan)


DAFTAR PERSONIL INTI

Magelang 11 april 2020


PT. Maju Mundur Cantik

..........................
Alfa Fachmi Zukhrifatul Jinan
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KERJA

1. PENDAHULUAN
Perusahaan jasa kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin
gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan lain-lain.
Dengan adanya hal tersebut maka dipergunakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang penerapannya meliputi Kantor, Projeck Site serta area pendukung lainnya yang merupakan
kebijakan pihak perusahaan.
Tersedianya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja datau Occupational Health
and Safety Manajement System (SMK3/OHSMS) dimana system ini diperlukan untuk
menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja sehingga tercipta tempat kerja yang aman dan
sehat.
Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan kepada karyawan dan keselamatan
dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan dalam rangka pemenuhan
OHSAS 18001:2007 butir 4:4.6 maka diperlukan suatu Rencana Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Proyek.

2. KEBIJAKAN K3
Suda menjadi kebijaksanaan direksi PT. HUTAMA SURYA PERDANA agar setiap karyawan dan pekerja
mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pada prinsipnya
semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-langkah positif sehingga seluruh karyawan dan
pekerja terjamin dan bekerja dengan aman dan sehat. Secara garis besar, kebijakan ini adalah :

1. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja, yang
merupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga dan asset
perusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat merugikan asset
perusahaan.
3. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
4. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setip tahap
penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resikoyang ada seminimal mungkin
5. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwah kecelakaan itu dapat dicegah.
6. Memberikan pengertian bahwah target utama PT. HUTAMA SURYA PERDANA adalah “zero
accident”
7. Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan dan bahan dilokasi
proyek.
8. Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan melaksanakan pekerjaannya
secara produktif yaitu dengan cara yang aman melalui petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yang
tepat, instuksi pemakaian peralatan yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat melalui
pengawasan yang tepat.
9. Menyediaakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan memadai serta
menjamin akan digunakan secara tepat.
10. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3 telah diikuti.
11. Meningkatkan perlindindungan dan pelestarian lingkungan dalam segalah aktivitas dan
meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas tersebut.
Semua karyawan dan pekerja harus sudah mengetahui akan tanggungjawabnya masing-masing termasuk
peduli akan kesehatannya, keselamatannya dan lingkunangan ditempat kerja, sehubungan dengan kebijakan
diatas.

Mamuju, .... September 2014


Penawar,
PT. Gema Persada

(Alfa Fachmi Zukhrifatul Jinan)


Direktur Utama
3. PERENCANAAN
1. Identifikasi Bahaya dab Pengendalian Resiko

NO. JENIS/TYPE IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO K3


PEKERJAAN RESIKO K3
1 2 3 4
Divisi 1 Umum
1.2 Mobilisasi a. Kecelakaan saat perjalanan--> luka a. Memastikan alat berat di jalur
berat/meninggal tronton

b. Alat berat terguling dari b. Tronton pada landasan yang


trontong-->luka berat/meninggal kuat saat alat berat di naikkan

c. Setelah alat berat diatas


tronton diusahakan diikat
dengan kuat.
DIVISI 2. DRAINASE
2.1 Galian untuk a. Terjatuh ke lubang --> luka berat a. Pekerja dilengkapi atau
Selokan Drainase menggunakan Alat Pelingung
dan Saluran Air Diri (APD) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes, Sarung
Tangan).
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1.2 Galian Batu a. Tertimbun bahan galian --> luka a. Pekerja dilengkapi atau
berat menggunakan Alat Pelingung
Diri (APD) (Safety Helmet,
b. Terbentur alat berat --> luka Masker, Safety shoes, Sarung
berat Tangan).
b. Memasang jenis rambu dan
semboyan K3-L sesuai dengan
SOP (Standard Operating
Prosedure)
3.1.3 Galian Struktur a. Tertimbun bahan galian --> luka a. Pekerja dilengkapi atau
dengan kedalaman berat menggunakan Alat Pelingung
0 - 2 meter Diri (APD) (Safety Helmet,
b. Terbentur alat berat --> luka Masker, Safety shoes, Sarung
berat Tangan).

b. Memasang jenis rambu dan


semboyan K3-L sesuai dengan
SOP (Standard Operating
Prosedure)
3.2.2 Timbunan Pilihan a. Tertimbun bahan material dari a. Pekerja dilengkapi atau
Dump truck--> luka berat menggunakan Alat Pelingung
Diri (APD) dan Alat Pelindung
Kesehatan (APK) (Safety
Helmet, Masker, Safety shoes,
Sarung Tangan).

b. Memasang jenis rambu dan


semboyan K3-L sesuai dengan
SOP (Standard Operating
Prosedure)
DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
4.2.(2b) Lapis Pondasi a. Tertimbun bahan material dari a. Pekerja dilengkapi atau
Agregat Kelas S Dump truck--> luka berat menggunakan Alat Pelingung
Diri (APD) (Safety Helmet,
b. Terbentur alat berat --> luka Masker, Safety shoes, Sarung
berat Tangan).

b. Memasang jenis rambu dan


semboyan K3-L sesuai dengan
SOP (Standard Operating
Prosedure)
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN JALAN BETON SEMEN
5.1.2 Lapis Pondasi c. Tertimbun bahan material dari c. Pekerja dilengkapi atau
Agregat Kelas B Dump truck--> luka berat menggunakan Alat Pelingung
Diri (APD) (Safety Helmet,
d. Terbentur alat berat --> luka Masker, Safety shoes, Sarung
berat Tangan).

d. Memasang jenis rambu dan


semboyan K3-L sesuai dengan
SOP (Standard Operating
Prosedure)
5.3.1 Perkerasan Beton Terjatuh saat mendorong gerobak a. Pekerja dilengkapi atau
Semen (K.250) berisi campuran--> luka berat menggunakan Alat Pelingung
Diri (APD) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes, Sarung
Tangan).
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7) Beton mutu sedang Terjatuh saat mendorong gerobak b. Pekerja dilengkapi atau
dengan fc’= 20 MPa berisi campuran--> luka berat menggunakan Alat Pelingung
(K-250) Diri (APD) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes, Sarung
Tangan).
7.3 (1) Baja Tulangan BJ 24 a. Terkena alat pemotong besi--> c. Pekerja dilengkapi atau
Polos luka berat menggunakan Alat Pelingung
b.Dijatuhi bahan material dari dump Diri (APD) (Safety Helmet,
truck --> luka berat Masker, Safety shoes, Sarung
Tangan).
7.9 Pasangan Batu c. Tertimbun bahan material dari d. Pekerja dilengkapi atau
Dump truck--> luka berat menggunakan Alat Pelingung
Diri (APD) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes, Sarung
Tangan).
7.10 (2) Pasangan Batu a. Tertimbun bahan material dari a. Pekerja dilengkapi atau
Kosong Dump truck--> luka berat menggunakan Alat Pelingung
Diri (APD) (Safety Helmet,
Masker, Safety shoes, Sarung
Tangan).

c. PERENCANAAN
1) Identifikasi Bahaya dan pengendalian Resiko Bahaya
2) Pemenuhan perundang – undangan dan persyaratan lainnya
Daftar peraturan perundang – undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3 yang wajib
dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanaan paket pekerjaan ini adalah :
a.
UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b.
UU No. 23 1992 tentang kesehatan
c.
UU No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi
d.
UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan
e.
Keputusan Menteri tenaga Kerja RI. Nomor : kep – 51/Men/1999 Tentang Nilai Ambang batas Faktor
Fisika ditempat kerja
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor kep- 187/Men 1999 Tentang pengendalian bahan kimia
berbahaya ditempat kerja
g. Peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan.
h. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE.05/BW/1997 Tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri.
i. Peraturan Menteri tenaga Kerja No: PER .05/MEN/1996 tentang sistem Manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja.
j. Keputusan presiden No. 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat hubungan kerja
k. Keputusan menteri kesehatan Nomor 876/menkes/SK/IX/2001/tentang pedoman teknis analisis
dampak lingkungan
l. Keputusan Mewnteri Kesehatan Nomor 1217/Menkes SK/IX/2001tentang pedoman penanganan
dampak radiasi
m. Keputusan Mewnteri Kesehatan Nomor 315 Menkes/SK/III/2003 tentang komite kesehatan dan
keselamatan kerja sektor kesehatan
n. Permen PU No.9 /PRT/M/2008 tentang pedoman sistem manajemen keselamatan Kerja (SMK3)
konstriuksi bidang PU
d. Sasaran k3 dan program k3
Sasaran k3
Sasaran kesehatan dan keselamatan kerja dilokasi proyek adalah karyawan dan pekerja yangb terlibat
langsung dengan peralatan kerja dan material serta lingkungan sekitaqrnya. Sasaran yang dituju dalam
penerapan k3 adalah:
a. Menghindari adanya kecelakaan kerja
b. Menghindari adanya penyakit akibat kerja
c. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat
d. Menghindari terjadinya efek negatif terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas kerja
e. Semua karyawan dan pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya
masing-masing.

Program K3
1. Promosi program k3 Promosi program k3 terdiri dari:
1. Pemasangan bendera k, bendera RI, bender Perusahaan, bentuk dan cara pemasangan (Lihat
lampiran)
a. Pemasangan sign board k3
b. Slogan-slogan yang mengisyaratkan akan perlunya bekerja dengan selamat seperti contoh pada
lampiran.
c. Gambar-gambar pamplet tentang bahaya/kecelakaan yang mungkin terjadi dilokasi pekerjaan
dipasang dikantor proyek atau lokasi pekerjaan dilapangan.

2. Sarana peralatan untuk K3


sarana peralatan untuk K3 terdiri dari :
a. Yang melekat pada orang, yaitu :
1. Topi helm
2. Sepatu lapangan
3. Sabuk pengaman (untuk pekerja ditempat yang tinggi)
4. Sarung tangan (untuk pekerja tertentu)
5. Masker pengaman untuk gas beracun ( untuk pekerjaan tertentu)
6. Kacamata las/google
7. Obat-obatan untuk P3K
8. Pelampung renang untuk lokasi tertentu

b. Sarana peralatan lingkungan yaitu :


Tabung pemadam kebakaran pada ruang-ruang antara lain:
a. Kantor proyek
b. Gudang bahan bakar
c. Ruang genset
d. Bengkel
e. Gudang bahan peledak
f. Mess karyawan
g. Barak tenaga kerja
h. Gudang material
i. Tiap lantai bangunan Proyek ( Pada saat Pekerjaan Bekisting dan finishing)

c. Rambu-rambu peringatan
Rambu-rambu peringatan antara lain untuk:
1. Perngatan bahaya dari atas
2. Peringatan bahaya benturan kepala
3. Peringatan bahaya longsoran
4. Peringatan bahaya api/kebakaran
5. Peringatan tersengat listrik
6. Petunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih tinggi dari 2 (dua) lanta)
7. Petunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara
8. Petunjuk batas ketinggian penumpukan material
9. Larangan memasuki area tertentu
10. Larangan membawa bahan-bahan yang berbahaya
11. Petunjuk untuk melapor (Keluar Masuk Proyek)
12. Peringatan untuk memakai alat pengaman kerja
13. Peringatan ada alat/masin yang berbahaya (untuk lokasi tertentu)
14. Peringatan/larangan masuk lokasi genset/power listrik (untuk orang tertentu)

Catatan :
Ada pemahaman yang keliru, yaitu menganggap bahwa kalau sudah memenuhi syarat peralatan K3
berarti sudah memenuhi persayaratan K3 padahal sarana peralatan K3 ini adalah baru sebagian dari
sistem kerja K3. Bekerja dengan K3 yang benar adalah bila memenuhi 3 hal sebagai berikut:
1. Orangnaya
Orangnya (pengawas dan tenaga kerja) punya sikap kerja yang benar yaitu:
a. Punya pengetahuan dan keterampilan K3
b. Berperilaku sesuai ketentuan K3
c. Sehat jasmani dan rohani.
2. Mesin/alat kerja serta sarana peralatan K3 sesuai ketentuan.
3. Lingkungan kerja sesuai ketentuan
Lingkungan kerja meliputi :
a. Lay out planning (perencanaan tata letak)
b. Huose keeping (pemeliharaan alat-alat rumah tangga)
c. Penerangan dan ventilasi

3. Penataan lingkungan
1. Lay out planning (perencanaan tata letak)
Perencanaan tata letak harus diatur sedemikian rupa sehingga orang dan alat yang akan bekerja tidak
saling terganggu justru saling mendukung sehingga dapat dicapai pelaksanaan dengan produktivitas
tinggi dan aman.

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata letak yaitu :


a. Dimensi (ukuran), posisi, elevasi (ketinggian);
b. Gerakan manusia dan alat;
c. Suara (kebisingan);
d. Getaran;
e. Cahaya dan situasi udara.
1. House keeping kebersihan dan kerapian tempat kerja merupakan syarat K3
Sarana kebersihan dan kerapihan untuk program K3 terdiri atas.
a. Penyediaan air bersih yang cukup;
b. Penyediaan toilet/Wc yang bersih;
c. Penyediaan musholah yang bersih dan terawat;
d. Penyediaan toilet/Wc untuk pekerja proyek;
e. Penyediaan bak-bak sampah pada lokasi yang diperlukan;
f. Pebuatan saluran pembuangan limbah
g. Pembersihan sampah secara teratur;
h. Kerapian penempatan alat-alat kerja dilapangan setelah dipakai (concrete Vibratory, lampu-
lampu penerangan dll).

Organisasi K3

Penanggung Jawab K3

Emergency/Kedaruratan P3K Kebakaran


REKAPITULASI

Nama Kegiatan : Pembangunan Jalan Tol


Nama Pekerjaan : Pembangunan Jalan Tol
Lokasi :
Tahun Anggaran :

Jumlah Harga Pekerjaan


No. Divisi Uraian
(Rupiah)

1 PEKERJAAN PERSIAPAN 1.456.890.000,00


2 PEKERJAAN DRAINASE 8.418.666.277,88
3 PEKERJAAN TANAH 1.775.486.823.271,27
4 PERKERASAN BAHU JALAN 171.679.269.129,68
5 PERKERASAN ASPAL 134.206.716.574,99
6 STRUCTURE WORK 422.530.649.735,97
7 PEKERJAAN LAIN-LAIN 26.198.012.546,86
(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) 2.539.977.027.536,66
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) 253.997.702.753,67
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) 2.793.974.730.290,33
(D) PEMBULATAN DALAM RIBUAN 2.793.974.730.000,00
Terbilang : Dua Triylun Tujuh Ratus Sembilan Puluh Tiga Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah
RENCANA ANGGARAN BIAYA (JALAN)

HARGA SATUAN
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME TOTAL HARGA (Rp)
(Rp)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi dan Demobilisasi ls 1,00 1.456.890.000,00 1.456.890.000,00
Jumlah Harga 1.456.890.000,00
II PEKERJAAN DRAINASE
1 Galian Tanah Biasa sedalam 1 m, per m3 m3 110.454,41 45.224,56 4.995.251.589,63
Pasangan Batu Belah dengan 1 PC : 3 Ps per
2
m3 m3 4.214,52 563.942,83 2.376.748.353,19
Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang,
3
diameter 55 - 65 cm m 1.653,14 633.137,20 1.046.666.335,06
Jumlah Harga 8.418.666.277,88
III PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Biasa sedalam 1 m, per m3 m3 8.145.848,28 45.224,56 368.392.367.127,75
2 Urugan Pilihan m3 6.340.596,22 221.822,83 1.406.489.007.730,22
3 Penyiapan Tanah Dasar untuk Bahu Jalan m2 563.293,00 1.074,84 605.448.413,29
Jumlah Harga 1.775.486.823.271,27
IV PERKERASAN BAHU JALAN
1 Penyiapan Tanah Dasar untuk Bahu Jalan m2 97.964,00 1.074,84 105.295.376,23
2 Batu Pecah Kelas A m3 24.491,00 409.541,01 10.030.068.880,85
3 Batu Pecah Kelas B m3 128.577,75 393.823,04 50.636.880.922,45
4 Sirtu Kelas A m3 308.586,60 359.403,24 110.907.023.950,16
Jumlah Harga 171.679.269.129,68
V PERKERASAN ASPAL
1 Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) liter 668.604,00 12.083,35 8.078.979.121,62
2 Lapis Perekat (Tack Coat) liter 180.008,85 12.361,16 2.225.118.157,76
3 Lapis Permukaan (Laston) Tebal 5 cm m2 97.719,09 1.267.946,92 123.902.619.295,60
Jumlah Harga 134.206.716.574,99
VI STRUCTURE WORK
1 1m3 Concrete K300 m3 86.778,00 2.286.856,20 198.448.806.936,77
2 Steel D-32 mm kg 57.888,00 15.629,40 904.754.466,00
3 P.C.I Girder, 16 m buah 6,00 19.357.282,39 116.143.694,36
4 P.C.I Girder, 25 m buah 8,00 41.697.267,87 333.578.142,99
5 Concrete Plate m2 14.472,00 15.340.723,51 222.010.950.634,21
6 Piling Positioning D-450 mm m' 786,00 911.470,56 716.415.861,64
Jumlah Harga 422.530.649.735,97
VII PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Marka Jalan Termoplastik m3 11.021,00 127.157,68 1.401.404.798,85
2 Rambu Jalan buah 70,00 378.591,41 26.501.398,44
3 Patok Pengarah buah 98,00 50.843,35 4.982.648,15
4 Patok Kilometer buah 122,00 187.180,53 22.836.024,78
5 Patok Hektometer buah 25,00 64.130,21 1.603.255,20
6 Rel Pengaman meter 8.164,00 2.881.222,92 23.522.303.916,11
7 Gerbang Tol buah 15,00 60.715.151,34 910.727.270,11
8 Median m3 6.311,18 41.938,47 264.681.429,96
9 Penerangan dan Penjagaan ls 1,00 42.971.805,25 42.971.805,25
Jumlah Harga 26.198.012.546,86

TOTAL 2.539.977.027.536,66
PPN 10% 253.997.702.753,67
JUMLAH TOTAL SETELAH PENAMBAHAN PPN 2.793.974.730.290,33
Dua Triylun Tujuh Ratus Sembilan Puluh Tiga Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah
PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Alfa Fachmi Zukhrifatul Jinan
Jabatan : Direktur Utama
Bertindak untuk dan atas nama : PT. Gema Persada

dalam rangka pengadaan Paket Pengadaan Pembangunan Jalan Tol tahun anggaran 2020
dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;


2. Akan melaporkan kepada PA/KPA/APIP jika mengetahui terjadinya praktik Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme dalam proses pengadaan ini.
3. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
4. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam angka 1, 2, dan 3 maka bersedia
dikenakan sanksi administratif, dikenakan sanksi Daftar Hitam, digugat secara perdata
dan/atau dilaporkan secara pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Magelang 20 april 2020


PT. Gema Persada

Alfa Fachmi Zukhrifatul Jinan


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai